Dokumen tersebut membahas kesalahan berbahasa siswa dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa jenis kesalahan fonologi seperti perubahan dan penambahan/penghilangan fonem vokal-konsonan. Kesalahan ini disebabkan belum dikuasainya sistem bahasa, kebiasaan berbahasa, dan perbedaan bahasa ibu. Saran untuk memperbaiki kesalahan adalah melakukan koreksi dan analisis secara terus menerus
Lanin (2013) Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia InternasionalIvan Lanin
Makalah pada Sarasehan Kebahasan Dan Kesastraan Indonesia Tahun 2013 Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDwiki Dharmawan
Pokok bahasan Mata kuliah Bahasa Indonesia Peguruan Tinggi Negeri tentang Pengaruh bahasa Gaul terhadap Bahasa indonesia, penasaran dengan materinya? yuk diliat dan di download sertakan sumber terima kasih
Lanin (2013) Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia InternasionalIvan Lanin
Makalah pada Sarasehan Kebahasan Dan Kesastraan Indonesia Tahun 2013 Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDwiki Dharmawan
Pokok bahasan Mata kuliah Bahasa Indonesia Peguruan Tinggi Negeri tentang Pengaruh bahasa Gaul terhadap Bahasa indonesia, penasaran dengan materinya? yuk diliat dan di download sertakan sumber terima kasih
InternetPoradna.cz: Možnosti výdělků na internetu pro zdravotně znevýhodněnéJiří Rostecký
Moje přednáška pro InternetPoradna.cz o tom, jak si na internetu mohou vydělat zdravotně znevýhodnění. Více zde: http://blog.rostecky.cz/internetporadna-podnikani-zdravotne-znevyhodneni-p1655/
2. Bahasa sebagai alat komonikasi tidak diragukan
lagi keampuhannya. Dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya seperti isyarat, lambang, dan
sebagainya, betapa pun canggihnya, tetap bahasa
itu memiliki peran yang sangat penting dalam
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis.
4. Salah satu hambatan dalam proses komunikasi
adalah kurangnya keterampilan berbahasa. Wujud
kurangnya keterampilan berbahasa itu antara lain
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan berbahasa.
Kesalahan-kesalahan berbahasa ini menyebabkan
gangguan terhadap peristiwa komunikasi.
5. Kesalahan berbahasa dapat terjadi karena tiga
kemungkinan antara lain sebagai berikut:
1. Terpengaruh bahasa yang dikuasai terlebih dahulu,
2. Pemakai bahasa kurang memahami kaidah-kaidah
bahasa yang dipakainya,
3. Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang
sempurna.
6. CONTOH
G : Selamat pagi anak-anak
S : Pagi buk.
G : Bagaimana kabar kalian? Sudah siap belajarkan
pastinya.
S : Siap buk.
G : Silahkan ketua kelas memimpin doa terlebih
dahulu.
S : Doa mulai.
G : Sudah sampai pelajaran apa minggu kemarin ?
S : Sampe bab II bu.
7. G : Kalian sudah membuat karangan tentang
pengalam pribadi ?
S : udah bu.
G : Baik. Kalau begitu siapkan tugasnya di atas meja.
S : Kalo blum mbuat gimana bu.
G : Ya sudah yang penting nanti kalian maju untuk
menceritakan pengalaman kalian.
8. Kesalahan berbahasa tidak sama dengan kekeliruan
berbahasa. Keduanya memang merupakan pemakaian
bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang. Kesalahan
berbahasa terjadi secara sistematis karena belum
dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan.
Kekeliruan berbahasa tidak terjadi secara
sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya
sistem kaidah bahasa yang bersangkutan, melainkan
karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa
yang sebenarnya sudah dikuasai.
9. Kesalahan dapat terjadi akibat kebiasaan berbahasa
( language habit ) yang salah sehingga terjadi kesalahan
berbahasa ( language error ). Kebiasaan berbahasa ini
terjadi secara spontan dan biasanya sukar dihilangkan
kecuali lingkungan bahasanya diubah misalnya dengan
menghilangkan stimulus yang membangkitkan kebiasaan
itu. Dan dapat juga terjadi karena perbedaan struktur
bahasa ibu dengan bahasa yang digunakannya dalam
pergaulan atau komunikasi resmi. Misalnya dengan
adanya perbedaan antara bahasa ibu Sunda atau Jawa
dengan bahasa Indonesia, maka akan terjadi interferensi
dari bahasa kesatu ke bahasa kedua.
10. 1. Perubahan fonem vokal
(1) Ketika berlibur ke rumah kakek, saya menikmati
hidangan yang sangat lezat dan pedes.
Pada kalimat (1) terdapat kesalahan perubahan fonem
pada kata pedes, kata pedes seharusnya pedas. Fonem
/a/ dilafalkan menjadi /e/ pada kata pedas.
11. (2) Saya ingat pesan kakek yang selalu menasehatiku
agar menjadi anak yang selalu berusaha dan bekerja
keras serta patuh kepada orang tua. Nasehat itu akan
selalu aku ingat selalu.
Pada kalimat (2) terdapat kesalahan perubahan fonem
pada kata nasehat, kata nasehat seharusnya nasihat.
Fonem /i/ dilafalkan menjadi /e/ pada kata nasehat
tersebut.
12. PERUBAHAN FONEM KONSONAN
(1) Nenek bilang oralit adalah obat yang mujarap
untuk sakit diare
Pada kalimat (1) terdapat perubahan fonem
konsonan pada kata mujarap. Kata yang tepat
adalah mujarab. Fonem konsonan /b/ dilafalkan
menjadi /p/ pada kata mujarap.
13. (2) Setiap kali menjelang buka puasa, napsu
makanku menjadi meningkat.
Pada kalimat (2) terdapat perubahan fonem
konsonan pada kata napsu. Kata yang tepat adalah
nafsu. Fonem konsonan /f/ dilafalkan menjadi /p/
pada kata napsu.
14. 2. KESALAHAN PELAFALAN KARENA PENGHILANGAN
FONEM
a. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem
vokal
(1) Saya sering disuruh ibu untuk membeli makroni
di warung sebelah.
Pada kalimat (1) terdapat penghilangan fonem
vokal pada kata makroni. Kata yang tepat adalah
makaroni. Penghilangan fonem pada kata makroni
adalah fonem /a/.
15. (2) Ketika melihat cara membuat batik, para buruh itu
tampak trampil dalam menyulap kain yang tadinya polos
menjadi begitu indah.
Pada kalimat (2) terdapat penghilangan fonem vokal
pada kata trampil. Kata yang tepat adalah terampil.
Penghilangan fonem pada kata trampil adalah fonem /e/.
16. b. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem
konsonan
(1) Tanpa sengaja aku meliat kakak sedang jalan berdua
dengan teman prianya di Paragon.
Pada kalimat (1) terdapat penghilangan fonem konsonan
pada kata meliat. Kata yang tepat adalah melihat.
Penghilangan fonem pada kata meliat adalah fonem /h/.
17. c. Kesalahan pelafalam karena fonem vocal rangkap
menjadi fonem tunggal.
(1) Aku sangat suka suasana sante di pante
Pada kalimat di atas terdapat penghilangan fonem vokal
rangkap pada kata pante dan sante. Kata yang tepat
adalah pantai dan santai. Penghilangan fonem pada
kedua kata tersebut adalah fonem /ai/.
18. d. Kesalahan pelafalan karena penghilangan deret vokal
menjadi vokal tunggal.
(1) Kemarin saya sudah surve ke lokasi perkemahan.
Pada kalimat di atas terdapat penghilangan vokal
menjadi vokal tunggal pada kata surve. Kata yang tepat
adalah survei. Penghilangan deret vokal menjadi vokal
tunggal pada kata surve adalah fonem /ei/.
19. e. Kesalahan pelafalan karena penghilangan gugus
konsonan.
(1) Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mampu
hidup sendirian.
Pada kalimat di atas terdapat penghilangan gugus
konsonan pada kata mahluk. Kata yang tepat adalah
makhluk. Penghilangan gugus konsonan /kh/ menjadi /h/
pada kata mahluk.
20. 3. KESALAHAN PELAFALAN KARENA PENAMBAHAN
FONEM
a. Penambahan fonem vokal
(1) Kami ingin menjadi putera dan puteri bangsa
yang berprestasi
Pada kalimat tersebut terdapat kesalahan
penambahan fonem pada kata putera dan puteri.
Kata yang tepat adalah putra dan putri.
Penambahan fonem pada kata putera dan puteri
adalah fonem /e/.
21. b. Penambahan fonem konsonan
(1) Akhirnya motor ini syah menjadi milikku.
Pada kalimat itu terdapat kesalahan penambahan
fonem pada kata syah. Kata yang tepat adalah sah.
Penambahan fonem pada kata maghrib adalah
fonem /y/.
22. Penggunaan media
Video tentang aktivitas peserta didik di dalam kelas.
Kelemahan dan kelebihan
+ peserta didik mampu mengingat kesalahan yang
telah mereka ucapkan dan belajar berbahasa dengan
baik
- Guru harus lebih sabar dan menjadi pengamat yang
baik
23. SIMPULAN
Dari hasil analisis kesalahan berbahasa dalam
percakapan sehari-hari siswa dapat disimpulkan
1. kesalahan fonologi tersebut meliputi:
a. perubahan fonem
1. Perubahan fonem vokal meliputi fonem /a/, /i/, /o/
2. Perubahan fonem konsonan meliputi: /b/ menjadi
/p/, /f/ menjadi /p/, /j/ menjadi /y/, /v/ menjadi /f/, /z/
menjadi /j/, /k/ menjadi /’/, /q/ menjadi /k/
24. b. Kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem
1. Penghilangan fonem vokal meliputi fonem /a/ , /e/ , /u/.
2. Penghilangan konsonan meliputi penghilangan fonem
/h/, /k/, /t/.
3. Penghilangan fonem vokal rangkap menjadi vokal
tunggal yakni /ai/.
4. Penghilangan deret vokal menjadi vokal tunggal yakni
/ei/, /i/, /h/.
c. Kesalahan pelafalan karena penambahan fonem
1. Penambahan fonem vokal yaitu fonem /e/.
2. Penambahan fonem konsonan yaitu /y/.
25. karena
1. belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang
bersangkutan
2. faktor kompetensi, artinya siswa memang belum
memahami sistem linguistik bahasa yang
digunakannya.
3. akibat kebiasaan berbahasa ( language habit )
yang salah sehingga terjadi kesalahan berbahasa (
language error)
4.karena perbedaan struktur bahasa ibu dengan
bahasa yang digunakannya dalam pergaulan atau
komunikasi resmi
26. SARAN
Agar kesalahan berbahasa tidak semakin
fatal, maka ketika kesalahan tersebut
telah terjadi dan diketahui, hendaknya
segera dilakukan alternatif
pembenaran/ralat dan dianalisis dimana
letak kesalahan yang terjadi sehingga
dapat berbahasa dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah dalam bahasa
Indonesia.