Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini membahas analisis kesalahan berbahasa tatataran fonem dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran.
2. Terdapat berbagai jenis kesalahan pelafalan fonem seperti perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem vokal dan konsonan.
3. Kesalahan-kesalahan tersebut dianalisis secara rinci beserta contoh-contohny
Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini membahas analisis kesalahan berbahasa tatataran fonem dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran.
2. Kesalahan-kesalahan fonem meliputi perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem vokal dan konsonan.
3. Analisis dilakukan dengan membandingkan lafal baku dan tidak baku dari berbagai kata.
Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini membahas analisis kesalahan berbahasa tatataran fonem dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran.
2. Kesalahan-kesalahan fonem meliputi perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem vokal dan konsonan.
3. Analisis dilakukan dengan membandingkan lafal baku dan tidak baku dari berbagai kata.
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemerolehan bahasa anak, mulai dari tahap awal mengenal bahasa hingga perkembangan bahasa di sekolah. Proses pemerolehan bahasa pertama dan kedua juga dibahas, termasuk dampak bahasa ibu terhadap pemerolehan bahasa kedua.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian linguistik secara umum dan beberapa subsistem bahasa seperti sistem fonologi, fonetik, dan alat ucapan yang mempengaruhi pembentukan bunyi bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini membahas analisis kesalahan berbahasa tatataran fonem dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran.
2. Kesalahan-kesalahan fonem meliputi perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem vokal dan konsonan.
3. Analisis dilakukan dengan membandingkan lafal baku dan tidak baku dari berbagai kata.
Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini membahas analisis kesalahan berbahasa tatataran fonem dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran.
2. Kesalahan-kesalahan fonem meliputi perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem vokal dan konsonan.
3. Analisis dilakukan dengan membandingkan lafal baku dan tidak baku dari berbagai kata.
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemerolehan bahasa anak, mulai dari tahap awal mengenal bahasa hingga perkembangan bahasa di sekolah. Proses pemerolehan bahasa pertama dan kedua juga dibahas, termasuk dampak bahasa ibu terhadap pemerolehan bahasa kedua.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian linguistik secara umum dan beberapa subsistem bahasa seperti sistem fonologi, fonetik, dan alat ucapan yang mempengaruhi pembentukan bunyi bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Makalah ini membahas tentang fonologi, fonetik, dan fonemik. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa, terdiri dari fonetik yang mempelajari produksi bunyi dan fonemik yang mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan makna. Fonetik dibagi menjadi tiga jenis yaitu fonetik artikulatoris, akustik, dan auditoris. Sedangkan alat ucap yang terlibat dalam produksi bunyi bahasa ant
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku dan tidak baku. Definisi bahasa baku adalah ragam bahasa yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah standar, sedangkan bahasa tidak baku tidak memenuhi kaidah tersebut. Fungsi bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, kerangka acuan, dan pembawa kewibawaan bagi penuturnya.
Karangan tersebut membahas tentang ragam bahasa ilmiah yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian ilmiah dan memenuhi kriteria bahasa ilmiah seperti lugas, jelas, objektif, dan memenuhi aturan tata bahasa. Karangan itu juga menjelaskan komponen penting dalam penulisan karangan ilmiah seperti masalah, tujuan, metode, dan hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap, vokal, konsonan, dan gugus konsonan.
Dokumen tersebut membahas tentang kohesi gramatikal yang terdiri dari referensi, subsitusi, dan elipsis. Referensi adalah hubungan antara kata dan objeknya yang dibagi menjadi referensi eksoforis dan endoforis. Subsitusi adalah penggantian kata untuk menghindari penyebutan berulang. Elipsis adalah penghilangan kata yang tetap dapat dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang berbicara sebagai salah satu keterampilan dasar dalam berbahasa. Berbicara merupakan proses berkomunikasi yang melibatkan unsur sumber, pesan, saluran dan penerimaan. Terdapat model berbicara searah dan dua arah. Sikap mental pembicara seperti rasa komunikasi, humor, dan kepemimpinan mempengaruhi kegiatan berbicara.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua. Secara singkat, dokumen menjelaskan perbedaan antara pemerolehan bahasa yang bersifat alami dengan pembelajaran bahasa yang bersifat terencana, serta menjelaskan empat teori pembelajaran bahasa kedua yaitu teori monitor, teori kompetensi variabel, teori hipotesis universal, dan teori neurofungsional.
Skripsi ini membahas interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia pada kolom "piye ya?" harian Suara Merdeka. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk interferensi bahasa Jawa yang terjadi dalam tuturan bahasa Indonesia serta mengetahui penyebab dan fungsi interferensi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi p
Dokumen tersebut membahas kesalahan berbahasa siswa dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa jenis kesalahan fonologi seperti perubahan dan penambahan/penghilangan fonem vokal-konsonan. Kesalahan ini disebabkan belum dikuasainya sistem bahasa, kebiasaan berbahasa, dan perbedaan bahasa ibu. Saran untuk memperbaiki kesalahan adalah melakukan koreksi dan analisis secara terus menerus
Makalah ini membahas tentang fonologi, fonetik, dan fonemik. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa, terdiri dari fonetik yang mempelajari produksi bunyi dan fonemik yang mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan makna. Fonetik dibagi menjadi tiga jenis yaitu fonetik artikulatoris, akustik, dan auditoris. Sedangkan alat ucap yang terlibat dalam produksi bunyi bahasa ant
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku dan tidak baku. Definisi bahasa baku adalah ragam bahasa yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah standar, sedangkan bahasa tidak baku tidak memenuhi kaidah tersebut. Fungsi bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, kerangka acuan, dan pembawa kewibawaan bagi penuturnya.
Karangan tersebut membahas tentang ragam bahasa ilmiah yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian ilmiah dan memenuhi kriteria bahasa ilmiah seperti lugas, jelas, objektif, dan memenuhi aturan tata bahasa. Karangan itu juga menjelaskan komponen penting dalam penulisan karangan ilmiah seperti masalah, tujuan, metode, dan hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap, vokal, konsonan, dan gugus konsonan.
Dokumen tersebut membahas tentang kohesi gramatikal yang terdiri dari referensi, subsitusi, dan elipsis. Referensi adalah hubungan antara kata dan objeknya yang dibagi menjadi referensi eksoforis dan endoforis. Subsitusi adalah penggantian kata untuk menghindari penyebutan berulang. Elipsis adalah penghilangan kata yang tetap dapat dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang berbicara sebagai salah satu keterampilan dasar dalam berbahasa. Berbicara merupakan proses berkomunikasi yang melibatkan unsur sumber, pesan, saluran dan penerimaan. Terdapat model berbicara searah dan dua arah. Sikap mental pembicara seperti rasa komunikasi, humor, dan kepemimpinan mempengaruhi kegiatan berbicara.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua. Secara singkat, dokumen menjelaskan perbedaan antara pemerolehan bahasa yang bersifat alami dengan pembelajaran bahasa yang bersifat terencana, serta menjelaskan empat teori pembelajaran bahasa kedua yaitu teori monitor, teori kompetensi variabel, teori hipotesis universal, dan teori neurofungsional.
Skripsi ini membahas interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia pada kolom "piye ya?" harian Suara Merdeka. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk interferensi bahasa Jawa yang terjadi dalam tuturan bahasa Indonesia serta mengetahui penyebab dan fungsi interferensi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi p
Dokumen tersebut membahas kesalahan berbahasa siswa dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa jenis kesalahan fonologi seperti perubahan dan penambahan/penghilangan fonem vokal-konsonan. Kesalahan ini disebabkan belum dikuasainya sistem bahasa, kebiasaan berbahasa, dan perbedaan bahasa ibu. Saran untuk memperbaiki kesalahan adalah melakukan koreksi dan analisis secara terus menerus
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep fonetik, fonologi, dan fonem-fonem dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, fonetik adalah kajian bunyi bahasa, fonologi adalah kajian pola bunyi bahasa, dan fonem adalah unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Modul ini membahas tentang pelafalan dan penulisan bahasa Indonesia yang benar di SD, mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana. Terdapat 3 kegiatan belajar yaitu pelafalan bunyi bahasa, penulisan lambang bunyi, dan penggunaan tata bahasa yang tepat dalam membentuk kalimat dan wacana.
Dokumen tersebut membahas tentang fonologi dan fonetik, termasuk proses fonasi, klasifikasi vokal dan konsonan, tekanan, nada, jeda, tulisan fonetik dan fonemis, serta identifikasi dan perubahan fonem.
Makalah ini membahas tentang kajian fonologi dalam bahasa Indonesia, termasuk definisi fonologi, kajian fonetik dan fonemik, pembentukan vokal, konsonan, dan gejala fonologi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep-konsep dasar dalam kajian fonologi bahasa Indonesia."
Kajian Folklore Jampe ngamandian budak (ngalincab)Desy Sri Cahyani
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas tentang Jampe Ngamandian Budak, yaitu tradisi memandikan anak dengan air yang telah diberi mantra untuk pengobatan di Kampung Pasir Harja, Subang. Dokumen tersebut meliputi analisis struktur, bunyi, dan rima dari mantra Jampe Ngamandian Budak beserta konteksnya dalam masyarakat tersebut.
Dokumen ini membahas tentang pembelajaran bahasa Sunda dan seni, dengan dosen pengampu Ibu Lina Novita. Dokumen ini membahas tentang fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik dalam bahasa Sunda.
Dokumen tersebut membahas tentang problematika dan sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa perantara di Nusantara sejak abad-abad awal. Prasasti-prasasti kuno dari abad ke-7 sampai ke-10 menunjukkan penggunaan luas bahasa Melayu Kuno di Sumatera, Jawa, dan Luzon. Bahasa Indonesia terus berkembang dari bahasa Melayu dan menj
Similar to Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi (17)
1. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
TATARAN FONOLOGI
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI
1 UNGARAN
N iken S etya P uji L estari
email: niken.setya87@yahoo.com
@keendnickunique
2. Perubahan Fonem
Perubahan Fonem
(Vokal & konsonan)
(Vokal & konsonan)
Kesalahn
Pelafalan
Penghilangan Fonem
Penghilangan Fonem
(Vokal &Konsonan)
(Vokal &Konsonan)
Perubahan Fonem
(Vokal & konsonan)
3. 1.1 Perubahan Fonem Vokal
No
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
akta
akte
2
masjid
mesjid
3.
pedas
1. Fonem /a/
1. Fonem /a/
dilafalkan menjadi /e/
dilafalkan menjadi /e/
pedes
Noa
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
mayat
mayit
2.
moral
moril
2. Fonem /a/
2. Fonem /a/
dilafalkan menjadi /i/
dilafalkan menjadi /i/
4. No
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
musala
musola
2.
Ramadan
Romadon
3.
salat
Solat
4.
tawaf
3. Fonem /a/
3. Fonem /a/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /o/
menjadi /o/
towaf
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
siréne
sirine
4. Fonem /e/
4. Fonem /e/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /i/
menjadi /i/
5. 5. Fonem /u/
5. Fonem /u/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /e/
menjadi /e/
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
maksimum
maksimem
2.
plus
plês
3.
truk
trêk
6. Fonem /u/
6. Fonem /u/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /o/
menjadi /o/
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
guncang
goncang
2.
juang
joang
3.
saus
saos
6. No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
mujarab
Mujarap
2.
nasib
nasip
3.
Rajab
Rajap
4.
Sabtu
Saptu
5.
wajib
wajip
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
masjid
Masjit
2.
murid
murit
3.
sujud
sujut
4.
tekad
tekat
1. Fonem /b/
1. Fonem /b/
dilafalkan menjadi
dilafalkan menjadi
/p/
/p/
2. Fonem /d/
2. Fonem /d/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /t/
menjadi /t/
7. No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
dirigen
dirijen
2.
intelegensia
intelejensia
3.
regional
rejional
4.
religius
3. Fonem /g/
3. Fonem /g/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /j/
menjadi /j/
relijius
No.
1.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
magnet
4. Fonem /g/
4. Fonem /g/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /h/
menjadi /h/
mahnet
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
manajer
manager
2.
manajemen
managemen
5. Fonem /j/
5. Fonem /j/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /g/
menjadi /g/
8. No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
objek
obyek
2.
subjek
subyek
3.
subjektif
subyektif
4.
subjektivitas
subyektifitas
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
objek
subjek
subyek
3.
subjektif
subyektif
4.
subjektivitas
subyektifitas
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
teknik
tehnik
2.
teknologi
tehnologi
6. Fonem /k/
6. Fonem /k/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /h/
menjadi /h/
obyek
2.
5. Fonem /g/
5. Fonem /g/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /h/
menjadi /h/
7. Fonem/k/
7. Fonem/k/
dilafalkan
dilafalkan
menjadi /h/
menjadi /h/
9. No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
pankreas
pangkreas
2.
ransel
rangsel
3.
tanker
8. Fonem /n/
8. Fonem /n/
dilafalkan menjadi
dilafalkan menjadi
/ng/
/ng/
tangker
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
November
Nopember
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
izin
ijin
2.
rezeki
rejeki
3.
zaman
jaman
9. Fonem /v/ dil9.
9. Fonem /v/ dil9.
afalkan menjadi /p/
afalkan menjadi /p/
No.
10. Fonem /z/
10. Fonem /z/
dilafalkan menjadi /j/
dilafalkan menjadi /j/
10. 11. Fonem /z/
11. Fonem /z/
dilafalkan menjadi
dilafalkan menjadi
/s/
/s/
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
maizena
maisena
2.
ozon
oson
3.
razia
rasia
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
makna
ma’na
2.
makmur
ma’mur
3.
nikmat
ni’mat
4.
Syakban
Sya’ban
5.
takjub
ta’jub
12.Fonem /k/
12.Fonem /k/
dilafalkan menjadi
dilafalkan menjadi
konsonan ain
konsonan ain
(yang dilambangkan‘)
(yang dilambangkan‘)
11. No. Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
kualitas
kwalitas
2.
miliar
milyar
3.
mulia
mulya
4.
panitia
panitya
12. 2.1 Kesalahan Pelafalan
2.1 Kesalahan Pelafalan
Karena Penghilangan Fonem
Karena Penghilangan Fonem
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
1.
Jenderal
jendral
2.
majelis
majlis
3.
sutera
sutra
4.
terampil
trampil
Penghilangan fonem /e/
Penghilangan fonem /e/
13. No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
tujuh
lihat
No.
tuju
liat
Lafal Baku
teknisi
No.
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
2. Penghilangan
2. Penghilangan
fonem /k/
fonem /k/
tenisi
Lafal Tidak Baku
respons
respon
spons
3. Penghilangan
3. Penghilangan
fonem /s/
fonem /s/
spon
transformasi
No.
1. Penghilangan
1. Penghilangan
fonem /h/
fonem /h/
tranformasi
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
respons
respon
spons
spon
4. Penghilangan
4. Penghilangan
fonem /t/
fonem /t/
15. No.
Lafal Tidak Baku
makhluk
mahluk
takhta
No.
Lafal Baku
tahta
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
nakhoda
nakoda
ukhuwah
No.
1. Penghilangan
1. Penghilangan
gugus
gugus
konsonan /kh/
konsonan /kh/
menjadi /h/
menjadi /h/
2. Penghilangan
2. Penghilangan
gugus
gugus
konsonan /kh/
konsonan /kh/
menjadi /k/
menjadi /k/
ukuwah
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
matriks
matrik
prefiks
prefik
3. Penghilangan
3. Penghilangan
gugus konsonan
gugus konsonan
/ks/ menjadi
/ks/ menjadi
/k/
/k/
16. 3.1 Penambahan
3.1 Penambahan
Fonem Vokal
Fonem Vokal
No.
Lafal Tidak Baku
narkotik
narkotika
rohaniwan
No.
Lafal Baku
rohaniawan
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
magrib
maghrib
nakhoda
nahkhoda
silakan
silahkan
wudu
wudhu
1, Penambahan
1, Penambahan
Fonem /a/
Fonem /a/
2 . .Penambahan fonem
2 Penambahan fonem
/h/
/h/
18. No.
Lafal Tidak Baku
sandiwara
sandhiwara
Weda
No.
Lafal Baku
Wedha
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
wasalam
No.
1. Pembentukan
1. Pembentukan
gabungan atau gugus
gabungan atau gugus
konsonan /dh/
konsonan /dh/
wassalam
Lafal Baku
Lafal Tidak Baku
uzur
udzur
zikir
dzikir
2. Pembentukan
2. Pembentukan
gabungan atau gugus
gabungan atau gugus
konsonan /ss/
konsonan /ss/
3. Pembentukan
3. Pembentukan
gabungan atau gugus
gabungan atau gugus
konsonan /dz/
konsonan /dz/
19. “Ilmu akan didapatkan oleh lidah
yang gemar bertanya dan akal
yang suka berpikir”- Merry Riana
(@MerryRiana)