Bagi semua pendidik yang ingin memberikan yang terbaik terhadap murid-muridnya,silahkan di baca, di share, atau mungkin di save berkas ini.
terima kasih juga buat narrator.
Semoga bermanfaat!
Bagi semua pendidik yang ingin memberikan yang terbaik terhadap murid-muridnya,silahkan di baca, di share, atau mungkin di save berkas ini.
terima kasih juga buat narrator.
Semoga bermanfaat!
The Stillaguamish Watershed Council (SWC) has been dedicated to restoring and maintaining a healthy Stillaguamish River Watershed since 1990. The SWC provides a local forum in which agencies, organizations, communities, and the public can engage in a collaborative watershed based process of decision making and coordination. The SWC funds restoration projects throughout the watershed with an emphasis on Chinook Salmon habitat restoration as the Chinook is listed as threatened in the Endangered Species Act. This Slide Show highlights some of the work of the SWC.
Introducing our brand new "athome.com" online catalog. You can view and purchase these pieces via www.athomewithmeg.com. Feel free to leave a comment and share with others. Thank You
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono (2017: 60)
mengemukakan bahwa, “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting”.
Efektivitas Penerapan Teknik Membaca Intensif dalam Menemukan Gagasan Utama T...Harry D. Fauzi
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SD Negeri Tugu yang beralamat di Kp. Tugu, Desa Parakantugu, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur pada Selasa, 20 Agustus 2013 dan Kamis, 22 Agustus 2013. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Oleh: Sugiyanti
Mahasiswa PBSI FPBS IKIP PGRI Semarang
E-Mail: yinyan89@ymail.com
NPM 10410005
Dosen Pengampu Arisul Ulumuddin, S.Pd.,M.Pd
Mata Kuliah Seminar Bahasa
IKIP PGRI SEMARANG
2. PENDAHULUAN
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
erat hubungannya dengan pengetahuan dan pengenalan
seseorang dengan dunia yang menyinarinya. (Tarigan, 1979:6).
Artinya, membaca memegang peran yang penting dalam sejarah
perkembangan : peradaban manusia, baik sekelompok maupun
perseorangan, sebab membaca merupakan syarat terpenting
bagi kecerdikan seseorang. Keterampilan membaca sangat
penting bagi peserta didik karena pusat kegiatan belajar adalah
membaca. Berbagai mata pelajaran dan berbagai informasi dapat
diserap dan dikuasai siswa melalui kegiatan membaca.
Keterampilan membaca intensif merupakan bagian dari
pengajaran berbahasa. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran
yang strategis untuk menanamkan moral dan kepribadian
kepada peserta didik yang meliputi penanaman sopan
santun, pembentukan watak dan budi pekerti. Dalam kegiatan
membaca intensif, tidak jarang peserta didik menemukan
kesulitan dalam menemukan sebuah informasi, membedakan
fakta dan opini, serta merumuskan permasalahan sebagai bahan
diskusi.
3. Kegiatan membaca intensif merupakan proses awal dari
kegiatan membaca, sebab membaca intensif ialah
membaca seksama, telaah isi, dan penanganan
terperinci yang dilakukan di dalam kelas dengna suatu
tugas yang pendek, menumbuh kembangkan
kemampuan
serta
meningkatkan
keterampilan
membaca secara benar, namun juga harus mampu
memebedakan fakta dan opini dalam bacaan khususnya
dalam editorial (tajuk rencana).
4. Dengan menggunakan teknik diskusi dengan
berbantu model pembelajaran Snowball Throwing
dimaksudkan untuk dapat merangsang peserta didik
dalam belajar dan berfikir secara kritis dan
mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan suatu
masalah pada bacaan yang sedang dibacanya. Tujuan
penggunaan metode Diskusi dengan berbantu model
pembelajaran Snowball Throwing adalah agar peserta
didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan
cara membahas dan memecahkan masalah pada
bacaan yang dibacanya, untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan peserta didik untuk mencari fakta
dan opini pada media massa dan kemampuan juga
minat peserta didik untuk membaca yaitu dengan
membaca intensif.
5. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen. Metode penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang paling
produktif, sebab penelitian ini dapat menjawab
hipotesis yang utamanya berkaitan dengan
hubungan sebab akibat.
Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik,
yaitu tes dan non tes :
Teknik Tes
Teknik Nontes
Instrumen Penelitian
6. PEMBAHASAN
Metode Diskusi terbukti sangatlah berpengaruh pada
kemampuan membaca intensif siswa-siswi kelas XI SMA
Negeri 1 Pati. Tahap pertama pembelajaran membaca
intensif, siswa mendapatkan tugas untuk membaca
surat kabar. Menggunakan teknik membaca intensif
yaitu membaca dalam hati. Pada halaman yang
berisikan tajuk rencana, kemudian siswa mencari
kalimat-kalimat yang termasuk pendapat dan opini.
Peneliti pun menggunakan teknik Diskusi dengan
berbantu model pembelajaran Snowball Throwing
untuk mengajarkan materi mencari fakta dan opini
pada tajuk rencana.
7. Pada pembelajaran membaca intensif siswa belajar secara
berkelompok. Namun, sebelum berkelompok guru mengajarkan
terlebih dahulu materi yang harus dikuasai oleh siswa, seperti
pengertian fakta dan opini, tajuk rencan, serta bagaimana cara
membedakan fakta dan opini dalam tajuk rencana. Setelah
materi selesai diajarkan, dan tanya jawab pun telah dilakukan.
Maka kelompok diskusi memilih ketua kelompok. Kemudian
guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi.Maing-masing ketua
kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing dan
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada
temannya.Kemudian masing-masing siswa diberikan satu
lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan ketua kelompok.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar ari
satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah
siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
8. Diskusi
kelompok menghasilkan jawaban bersama, setiap
kelompok mengerjakan tugas dengan berdiskusi dan hasilnya
cukup baik. Kegiatan diskusi kelompok membuat siswa dapat
berkerja sama dan memperoleh pemahaman yang lebih dari
sebelumnya. Kelompok diskusi terbagi dari siswa yang
pintar, sedang dan kurang cepat memahami materi. Setelah
kegiatan diskusi kelompok siswa wajib mengerjakan soal kuis dari
peneliti, soal kuis harus dikerjakan secara individu tidak
diperbolehkan untuk berkerja sama. Kuis bertujuan untuk
mengukur daya pemahaman siswa setelah memperoleh materi
tentang menulis teks berita dan belajar berkelompok.
Kendala pada pembelajaran membaca intensif a yaitu siswa masih
sering ribut sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, dan kurang
memperhatikan ketika peneliti mengajarkan materi. Semua
kendala tersebut dapat diatasi berkat kerja sama siswa-siswi
bersama peneliti, dan terobati dengan hasil menulis siswa yang
sangat memuaskan. Ini terbukti bahwa teknik Diskusi berbantu
model pembelajaran Snowball Throwing sangat tepat digunakan
pada keterampilan membaca intensif.
9. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas XI SMA N 1 Pati Tahun Ajaran 2013/2014
maka dapat disimpulkan bahwa teknik Diskusi
berbantu model pembelajaran Snowball Thorowing
sangat efektif digunakan pada pembelajaran fakta dan
opini pada tajuk rencana dalam membaca intensif
dengan penggunaan teknik diskusi berbantu model
pembelajaran Snowball Throwing pada peserta didik
kelas XI SMA Negeri 1Pati tahn ajaran 2013/2014.
10. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka
disampaikan beberapa saran. Saran ini ditujukan kepada
berbagai pihak. Bagi Guru dan siswa, hendaknya guru
memperlihatkan penggunaan metode pembelajran yang
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan secara teknis
hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pada
guru bahasa Indonesia di dalam mengajarkan keterampilan
pembelajaran fakta dan opini dalam membaca intensif, dan
siswa bisa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di
sekolah dan dianjurkan sering berlatih membaca baik secara
individu maupun kelompok. Bagi Sekolah, hendaknya pihak
sekolah melengkapi fasilitas belajar, khususnya yang
berkaitan dengan proses pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual dengan elemen pemodelan yang dapat
mendukung peningkatan hasil belajar siswa.