2. PENYUSUN : KELOMPOK 4
1. BINTANG FADHILAH JULYANSYAH
2. MUHAMMAD ZIDAN
3. RICHIE BLACKMORE
4. MARSYA DWI ARIYANI
5. TIFANI LINTANG PRATIWI
6. AMELATUL SYADIAH
3. Table of Contents
Introduction
01
PENGERTIAN SEJARAH
SEBAGAI SENI
Evolution
02
CIRI-CIRI SEJARAH
SEBAGAI SENI
Analysis
03
CONTOH SEJARAH
SEBAGAI SENI
Conclusion
04
FUNGSI SEJARAH
SEBAGAI SENI
5. PENGERTIAN
Sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu
kemampuan menulis yang baik dan juga menarik
mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada
masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah
melekat dalam diri seorang yang berprofesi seni
sejarawan karena mereka sering kali menceritakan
kisah-kisah sejarah.
Dalam menulis kisah sejarah tersebut tentunya
seorang sejarawan tidak sembarangan agar tulisan
yang ia buat menjadi menarik untuk dibaca. Oleh
karena itu, seni dibutuhkan dalam penulisan karya
sejarah. Hal ini karena apabila hanya mementingkan
data-data, akan sangat kaku dan pembaca pun akan
cepat bosan.
6. Realitas memperlihatkan, sebagaimana karya-
karya kategori sejarah lainnya, seperti sejarah
politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, dan
sejarah ekonomi, karya-karya sejarah seni pada
umumnya masih menjadikan sumber tertulis
sebagai sumber utama penulisan atau bahkan
sumber satu-satunya dalam merekonstruksi
sejarah seni.
7. Dengan demikian, karya sejarah seni lebih banyak lahir
dalam bentuk konvensional, sebagaimana yang dapat dilihat
dewasa ini, yakni karya sejarah yang secara substansial
didominasi oleh deskripsi atau narasi yang bersifat tertulis.
Padahal, kenyataan memperlihatkan bahwa sumber-sumber
yang dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah seni
tidak hanya berupa sumber tertulis.
Namun juga, sumber benda, sumber lisan, dan sumber visual,
bahkan keberadaan sumber visual semakin hari tampak
semakin mendominasi sumber sejarah untuk kepentingan
rekonstruksi sejarah, termasuk di dalamnya sejarah seni.
Disadari atau tidak, saat ini pun manusia modern tengah
memasuki era yang dinamakan era kebudayaan nirkertas
atau paperless culture.
8. Secara umum, sumber visual, memiliki
dua pengertian besar. Dalam arti luas,
sumber visual mencakup semua sumber
sejarah, baik sumber tertulis, sumber
lisan, maupun sumber benda, atau sejalan
dengan pengertian visual menurut
Barnard (1998:11-18), yakni, “everything
that can be seen“. Dalam pengertian
sempit, sumber visual hanya mencakup
sumber-sumber berbentuk gambar, baik
bergerak maupun tidak bergerak, seperti
foto, lukisan, ukiran, dan film.
9. Sumber-sumber visual tersebut tersaji bisa dalam bentuk CD-
ROMs, DVDs., video tapes, photographic data-bases, internet
search engines, maupun digital archives. Untuk selanjutnya,
sumber visual yang dimaksud dalam tulisan ini lebih dimaksudkan
sebagai sumber visual dalam pengertian sempit, yakni sumber-
sumber sejarah berbentuk gambar, baik bergerak maupun tidak
bergerak.
Minimnya penggunaan sumber visual serta derasnya realitas
kemunculan sumber visual sebagai sumber sejarah secara eskplisit
memperlihatkan medan tantangan yang perlu dijawab untuk
menjadikan sejarah seni tidak sekadar tetap eksis tetapi juga
mampu tampil semakin menarik, enak dilihat dan dibaca, serta
mudah dipahami atau dalam bahasa Kuntowijoyo (2008:16)
menjadikan pembaca cerita sejarah “tergugah, merasa, dan
mengalami”. Dengan demikian, sejarah seni pun diharapkan akan
lebih mampu memenuhi tiga fungsi sejarah, sebagaimana
dikemukakan McCullagh (2010:301-303) yakni membangun
identitas, mengidentifikasi tren-tren, serta memberi pelajaran
tentang nilai-nilai.
10. Berbagai argumentasi tentu dapat dikedepankan tentang
faktor penyebab masih minimnya penggunaan sumber
visual sebagai sumber sejarah serta belum populernya
konstruk sejarah visual dalam rekonstruksi sejarah seni.
Namun, satu hal yang sulit terbantahkan bahwa besar
kemungkinan kondisi tersebut disebabkan oleh belum
adanya pemahaman yang baik tentang keberadaan
sumber visual, penggunaan sumber visual sebagai
sumber sejarah, serta yang lebih penting, pemahaman
tentang sejarah visual, baik yang menyangkut konsep,
konstruk maupun metode penelitian.
11. Hal ini tentu bisa dipahami karena penulisan sejarah dalam konstruk sejarah visual,
termasuk di dalamnya sejarah seni, terbilang masih sangat langka, tidak hanya di
Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Dalam perkembangan paling mutakhir, institusi di
luar negeri yang secara intens terus berupaya mengembangkan sejarah visual adalah
Shoah Foundation Institute for Visual History and Education pada University of
Southern California, Amerika Serikat.
Organisasi yang bersifat non profit ini didirikan pada 1994 oleh sutradara terkenal
Steven Spielberg. Sejarah visual yang dikembangkan Shoah difokuskan kepada
pembuatan testimoni mereka-mereka yang berhasil selamat dari berbagai peristiwa
penting, khususnya yang berupa bencana-bencana kemanusian, seperti pembersihan
etnis, tahanan perang, dan kejahatan perang.
13. Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Seni
Emosi
yaitu luapan perasaan
yang berkembang dan
masuk ke dalam penulisan
tersebut.
Intuisi
yaitu kemampuan dalam
mengetahui atau
memahami sesuatu secara
langsung mengenai sebuah
topik yang diteliti.
01 02 03
Gaya Bahasa
yaitu cara khas dalam
menyatakan pikiran dan
perasaan dalam bentuk
tulisan.
15. 03. Contoh Sejarah Sebagai Ilmu
Tarian Tradisional
Contoh pertama sejarah
sebagai seni adalah tarian
tradisional. Jika kita amati
secara teliti, nilai yang
terkandung dalam tarian
tradisional atau tarian adat
tidak hanya sebagai hiburan
atau kesenian saja, tetapi ada
unsur sejarah di dalamnya.
Dalam tarian tradisional yang
biasa kita lihat, terkandung
unsur-unsur emosi, imajinasi,
intuisi dan gaya bahasa.
Seni Patung
Contoh sejarah sebagai seni
yang kedua yakni seni
patung. Beberapa
peninggalan sejarah yang
ada di Indonesia dibuat
dengan perwujudan patung.
Patung tersebut memiliki
keindahan dalam bentuknya,
tetapi di dalamnya juga
terkandung unsur-unsur
sejarah. Oleh karena itu,
patung termasuk ke dalam
contoh sejarah sebagai seni.
Seni Pahat
Seni pahat merupakan salah
satu contoh dari sejarah
sebagai seni. Seni pahat bisa
kita jumpai di beberapa
peninggalan sejarah yang
berupa candi-candi maupun
arca. Seni pahat dibuat dalam
bentuk tiga dimensi biasanya
berupa relief-relief gambar
hewan maupun lainnya. Untuk
mempelajari dan menelitinya
dibutuhkan imajinasi dan
emosi di dalamnya.
16. Contoh
Seni Arsitektur
Seni arsitektur merupakan
contoh sejarah sebagai seni
yang keempat. Seni arsitektur
terdiri atas candi, keraton,
benteng, rumah adat, dan
bangunan keagamaan lain.
Bangunan tersebut memiliki
nilai seni, sehingga kita
membutuhkan imajinasi dan
emosi untuk mengamati dan
meneliti mengenai fungsi dan
kegunaan bangunan seni
arsitektur tersebut.
Pakaian Adat
Pakaian adat merupakan
contoh terakhir sejarah sebagai
seni dalam artikel ini. Pakaian
adat merupakan pakaian yang
menjadi simbol suatu daerah
tertentu. Pakaian tersebut
mengandung unsur seni dan
unsur sejarah didalamnya.
Hampir setiap daerah di
Indonesia memiliki pakaian
adat masing-masing, pakaian
tersebut merupakan warisan
sejarah dari pendahulunya
atau nenek moyangnya zaman
dahulu.
17. 04. Fungsi Sejarah Sebagai Seni
Fungsi Ilmiah Fungsi Imajinatif
Karena sejarawan harus
menyeleksi,mengklasifikasi
data-data,fakta-fakta,
kemudian menarik
kesimpulan.
Fungsi Sastra
Yaitu, penyajian hasil ilmu
dan imajinasi dalam bentuk
yang menarik [ sastra ].
Yaitu pengumpulan ilmiah
dan penanyangan
bukti-bukti.
18. Bibliographical
references
AUTHOR (YEAR).
Title of the publication. Publisher
AUTHOR (YEAR).
Title of the publication. Publisher
AUTHOR (YEAR).
Title of the publication. Publisher
AUTHOR (YEAR).
Title of the publication. Publisher
19. CREDITS:
This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics
& images by Freepik
Thanks
Do you have any questions? Follow
the project updates
addyouremail@freepik.com
+62 9523 5722 yourcompany.com
Please, keep this slide for the attribution