ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
Manusia pada zaman prasejarah menggunakan berbagai alat dari batu dan logam sesuai dengan perkembangan zamannya. Pada zaman batu awal manusia menggunakan alat batu sederhana, pada zaman neolitik alat batu menjadi lebih halus, dan di zaman logam alat mulai dibuat dari perunggu dan besi.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
Manusia pada zaman prasejarah menggunakan berbagai alat dari batu dan logam sesuai dengan perkembangan zamannya. Pada zaman batu awal manusia menggunakan alat batu sederhana, pada zaman neolitik alat batu menjadi lebih halus, dan di zaman logam alat mulai dibuat dari perunggu dan besi.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Zaman batu tua (Paleolitikum) dicirikan oleh alat-alat batu yang dibuat secara kasar tanpa diasah. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Terdapat dua kebudayaan utama yaitu Kebudayaan Pacitan yang ditemukan di Pacitan dan memproduksi kapak genggam, serta Kebudayaan Ngandong yang meninggalkan alat-alat dari tulang dan batu di daerah Ngandong.
Dokumen tersebut membahas mengenai zaman pra-aksara di mana manusia hidup sebelum mengenal tulisan. Zaman ini dibagi menjadi 4 tahap perkembangan kehidupan manusia purba yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Bukti keberadaan zaman pra-aksara dapat dilihat dari fosil dan artefak yang d
Dokumen ini membahas zaman Mesolitikum di Indonesia, termasuk jenis manusia pendukung pada zaman itu seperti ras Australomelanesoid dan Mongoloide, pola hidup mereka yang berburu-mengumpul dan bercocok tanam, kepercayaan mereka yang mengenal penguburan dan lukisan bermakna, serta peninggalan budaya seperti Kjokkenmoddinger, kapak Sumatralith, dan kebudayaan tulang dari Sampung.
Dokumen tersebut merangkum pembagian zaman pra-sejarah menurut geologi, alat yang digunakan, dan corak kehidupan manusia purba. Zaman pra-sejarah dibagi menjadi Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum berdasarkan perkembangan bumi dan kehidupan. Manusia purba menggunakan alat batu, tembaga, perunggu, hingga besi sesuai dengan perkembangan teknologi. Gaya hidup berub
1. Manusia purba hidup tergantung pada alam dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka membuat alat sederhana dari batu dan tulang hewan.
2. Manusia mulai membuat tempat tinggal tetap dan mulai bercocok tanam serta menangani hewan. Alat batu menjadi lebih rumit.
3. Manusia beralih ke pertanian sawah. Mereka mulai memasak makanan dan membuat perhiasan.
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiamulyati hidayat
Dokumen tersebut membahas mengenai peradaban awal di Kepulauan Indonesia, mulai dari terbentuknya kepulauan Indonesia melalui proses geologis panjang, penemuan fosil manusia purba seperti Pithecanthropus erectus di Trinil dan Homo wajakensis di Wajak, serta asal usul nenek moyang bangsa Indonesia seperti Proto Melayu dan Deutero Melayu.
Zaman Neolitikum
manusia pendukungnya Homo sapiens
revolusi dari food gathering menjadi food producing
hidup menetap
teknologinya sudah maju pesat
kebudayaannya sudah berkembang
sistem kepercayaan animisme, dan dinamisme
sudah mengenal api
Dokumen ini membincangkan tradisi pengkebumian mayat di dalam perahu yang diamalkan oleh masyarakat zaman prasejarah di Malaysia. Tradisi ini dikatakan bermula sejak 1,800 hingga 3,000 tahun lalu dan masih berterusan sehingga zaman protosejarah. Beberapa tapak seperti Gua Niah, Kuala Selinsing dan Gua Kain Hitam menunjukkan bukti penemuan rangka manusia dan artifak yang dikubur bersama may
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Zaman Megalitikum adalah zaman yang menghasilkan kebudayaan batu besar seperti dolmen, sarkofagus, kubur batu, dan punden berundak yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Masyarakatnya mempercayai kekuatan gaib alam dan arwah leluhur serta memuja mereka dengan membangun monumen megalitik. Mereka berburu, mengumpulkan makanan, dan mulai berladang.
Persentasi Zaman Paleolitikum
Persentasi Zaman Mesolitikum
Persentasi Zaman Neolitikum
Persentasi Zaman Mesolitikum
Persentasi Zaman Batu Dengan Gambar
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik dalam mendapatkan fakta sejarah. Suatu periode baru dalam perkembangan historiografi Indonesia dimulai dengan timbulnya studi sejarah kritis
ZAMAN PRAAKSARA PALEOLITHIKUM SEJARAH KELAS XAwanda Gita
Dokumen ini membahas tentang kehidupan pada zaman Paleolitikum di Indonesia yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, dan keagamaan. Masyarakat pada zaman itu hidup sebagai pemburu-pengumpul dan menggunakan alat-alat seperti kapak dari budaya Pacitan dan Ngandom. Mereka juga meninggalkan lukisan gua.
Zaman Mesolitikum adalah periode antara Paleolitikum dan Neolitikum ketika manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan membuat alat-alat batu sederhana seperti kapak genggam. Manusia pada zaman ini didominasi ras Melanesoid dari Papua. Beberapa budaya yang berkembang antara lain Pebble Culture, Bone Culture, dan Flakes Culture.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Zaman batu tua (Paleolitikum) dicirikan oleh alat-alat batu yang dibuat secara kasar tanpa diasah. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Terdapat dua kebudayaan utama yaitu Kebudayaan Pacitan yang ditemukan di Pacitan dan memproduksi kapak genggam, serta Kebudayaan Ngandong yang meninggalkan alat-alat dari tulang dan batu di daerah Ngandong.
Dokumen tersebut membahas mengenai zaman pra-aksara di mana manusia hidup sebelum mengenal tulisan. Zaman ini dibagi menjadi 4 tahap perkembangan kehidupan manusia purba yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan lanjutan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Bukti keberadaan zaman pra-aksara dapat dilihat dari fosil dan artefak yang d
Dokumen ini membahas zaman Mesolitikum di Indonesia, termasuk jenis manusia pendukung pada zaman itu seperti ras Australomelanesoid dan Mongoloide, pola hidup mereka yang berburu-mengumpul dan bercocok tanam, kepercayaan mereka yang mengenal penguburan dan lukisan bermakna, serta peninggalan budaya seperti Kjokkenmoddinger, kapak Sumatralith, dan kebudayaan tulang dari Sampung.
Dokumen tersebut merangkum pembagian zaman pra-sejarah menurut geologi, alat yang digunakan, dan corak kehidupan manusia purba. Zaman pra-sejarah dibagi menjadi Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum berdasarkan perkembangan bumi dan kehidupan. Manusia purba menggunakan alat batu, tembaga, perunggu, hingga besi sesuai dengan perkembangan teknologi. Gaya hidup berub
1. Manusia purba hidup tergantung pada alam dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka membuat alat sederhana dari batu dan tulang hewan.
2. Manusia mulai membuat tempat tinggal tetap dan mulai bercocok tanam serta menangani hewan. Alat batu menjadi lebih rumit.
3. Manusia beralih ke pertanian sawah. Mereka mulai memasak makanan dan membuat perhiasan.
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiamulyati hidayat
Dokumen tersebut membahas mengenai peradaban awal di Kepulauan Indonesia, mulai dari terbentuknya kepulauan Indonesia melalui proses geologis panjang, penemuan fosil manusia purba seperti Pithecanthropus erectus di Trinil dan Homo wajakensis di Wajak, serta asal usul nenek moyang bangsa Indonesia seperti Proto Melayu dan Deutero Melayu.
Zaman Neolitikum
manusia pendukungnya Homo sapiens
revolusi dari food gathering menjadi food producing
hidup menetap
teknologinya sudah maju pesat
kebudayaannya sudah berkembang
sistem kepercayaan animisme, dan dinamisme
sudah mengenal api
Dokumen ini membincangkan tradisi pengkebumian mayat di dalam perahu yang diamalkan oleh masyarakat zaman prasejarah di Malaysia. Tradisi ini dikatakan bermula sejak 1,800 hingga 3,000 tahun lalu dan masih berterusan sehingga zaman protosejarah. Beberapa tapak seperti Gua Niah, Kuala Selinsing dan Gua Kain Hitam menunjukkan bukti penemuan rangka manusia dan artifak yang dikubur bersama may
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Zaman Megalitikum adalah zaman yang menghasilkan kebudayaan batu besar seperti dolmen, sarkofagus, kubur batu, dan punden berundak yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Masyarakatnya mempercayai kekuatan gaib alam dan arwah leluhur serta memuja mereka dengan membangun monumen megalitik. Mereka berburu, mengumpulkan makanan, dan mulai berladang.
Persentasi Zaman Paleolitikum
Persentasi Zaman Mesolitikum
Persentasi Zaman Neolitikum
Persentasi Zaman Mesolitikum
Persentasi Zaman Batu Dengan Gambar
Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik dalam mendapatkan fakta sejarah. Suatu periode baru dalam perkembangan historiografi Indonesia dimulai dengan timbulnya studi sejarah kritis
ZAMAN PRAAKSARA PALEOLITHIKUM SEJARAH KELAS XAwanda Gita
Dokumen ini membahas tentang kehidupan pada zaman Paleolitikum di Indonesia yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, dan keagamaan. Masyarakat pada zaman itu hidup sebagai pemburu-pengumpul dan menggunakan alat-alat seperti kapak dari budaya Pacitan dan Ngandom. Mereka juga meninggalkan lukisan gua.
Zaman Mesolitikum adalah periode antara Paleolitikum dan Neolitikum ketika manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan membuat alat-alat batu sederhana seperti kapak genggam. Manusia pada zaman ini didominasi ras Melanesoid dari Papua. Beberapa budaya yang berkembang antara lain Pebble Culture, Bone Culture, dan Flakes Culture.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang zaman Paleolitikum dan Mesolitikum di Indonesia. Zaman Paleolitikum merupakan zaman awal ketika manusia membuat alat-alat batu secara kasar dan berpindah-pindah. Manusia pada zaman Mesolitikum mulai memiliki tempat tinggal tetap meski masih berburu dan mengumpulkan makanan. Kedua zaman tersebut dapat diketahui melalui penemuan alat-alat batu dan fosil manusia
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Pembabakan secara Arkeologis membagi zaman prasejarah menjadi 4 zaman berdasarkan perkembangan alat batu yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Tengah, Zaman Batu Besar, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terbagi menjadi Zaman Perunggu dan Zaman Besi berdasarkan penggunaan logam sebagai bahan baku alat. Masyarakat prasejarah hidup berpindah-pindah dan bergantung pada alam, namun secara
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, hingga masa perundagian. Dibahas pula hasil-hasil kebudayaan dari berbagai zaman seperti zaman batu, mesolitikum, neolitikum, zaman logam, serta kebudayaan megalitikum. Teks ini menjelaskan perkembangan kehidupan sosial ekonomi manusia purba di
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
Menurut sejarawan Indonesia R.P Soeroso, perkembangan kehidupan manusia purba dibagi menjadi empat tahapan berdasarkan pendekatan sosial ekonomi, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Kebudayaan manusia purba meliputi zaman batu, mesolitik, neolitik, logam, dan
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiRomza Baher
1. Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi meliputi tiga fase utama: fase destruktif pada zaman batu awal, fase konstruktif dengan munculnya pertanian dan logam, dan fase efektif saat ini dengan revolusi mesin dan bahasa internasional.
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologirendrafauzi
Teks tersebut membahas pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi. Zaman dibagi menjadi zaman batu (terdiri dari zaman batu tua, tengah, dan besar), zaman logam (tembaga, perunggu, dan besi), dan zaman neolitikum. Masing-masing zaman dikarakterisasi oleh jenis alat yang digunakan, gaya hidup, dan kemajuan teknologi manusia.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan serpih di Sumatra. Zaman
Perkembangan Alam Pikir Manusia Sejak Zaman Purba hingga saat iniHariyatunnisa Ahmad
Dokumen ini menggambarkan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman prasejarah hingga zaman modern. Mulai dari zaman batu tua, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul dan membuat alat-alat batu sederhana. Di zaman batu tengah dan muda, alat-alat batu menjadi lebih halus dan manusia mulai bercocok tanam. Pada zaman logam, manusia belajar melebur logam dan membuat al
Similar to Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) (20)
Kelompok 10. Kerajaan Makassar 2 (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di...Mulia Fathan
Dokumen tersebut merangkum sejarah Kerajaan Makassar di Sulawesi Selatan pada abad ke-16, termasuk perkembangan agama Islam, perdagangan, pemerintahan, dan kebudayaan. Kerajaan Makassar menjadi pusat perdagangan yang makmur hingga berkonflik dengan VOC yang memperalat Kerajaan Bone untuk mengalahkan Makassar.
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
Kelompok 7 Kerajaan Makassar (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Makassar terletak di pantai barat Semenanjung Sulawesi Selatan dan menjadi pusat perdagangan karena letaknya yang strategis. Beberapa raja memimpin Makassar hingga mencapai kejayaan di bawah Sultan Hasanuddin, namun kemudian dikuasai Belanda setelah Perjanjian Bongaya. Makassar memiliki kehidupan ekonomi yang maju sebagai pusat perdagangan dan budaya kapal pinisi.
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), namun kemudian mengalami kemunduran setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda. Kerajaan ini akhirnya pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kesuhunan Surakarta pada tahun 1755 berdasarkan Perjanjian Giyanti.
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Mulia Fathan
Dokumen tersebut meringkas sejarah berdirinya Kerajaan Demak pada tahun 1478 M oleh Raden Patah. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Trenggana namun kemudian runtuh akibat perebutan tahta antara keturunan Sultan Trenggana. Wali Songo berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa melalui dakwah, pendidikan, dan pendirian masjid.
English Lesson - Reported Direct & Indirect Speech Change in verb of TensesMulia Fathan
The document lists the names of 5 group members and provides examples of converting simple sentences containing various verb tenses (such as simple present, present continuous, future continuous) into the past tense. It demonstrates how to change the verb tenses in reported speech when converting direct speech that occurred in the past or future into indirect speech.
Likok Puloe Dance Song [Acehnist Traditional Dance] Mulia Fathan
Lagu Tarian Likok Pulo, tarian tradisional Aceh..
Hope u enjoy this & ask me for tone of this song,.,.,
@muliafathan / @fathan_chance & Fb: Mulia Fathan
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, K...Mulia Fathan
Kerajaan Singasari, Kerajaan Bali, dan Kerajaan Majapahit memiliki hubungan sejarah. Kerajaan Singasari didirikan pada tahun 1222 di Jawa Timur dan merupakan kerajaan yang kuat pada abad ke-13. Kerajaan Bali pertama kali muncul pada abad ke-10 di pulau Bali. Kerajaan Majapahit didirikan setelah runtuhnya Singasari pada tahun 1293 dan menjadi penerus Singasari.
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Mulia Fathan
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu, dan Kerajaan Mataram Kuno di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya merupakan kemaharajaan maritim yang berpusat di Sumatera dan mempengaruhi wilayah sekitarnya pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan Melayu didirikan pada abad ke-6 di Sumatera Selatan sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Rubrik Observasi Kelas sebagai pedoman mengerjakan PMM PMM.docx
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
1. Kelompok 4
M. Iqbal Kamarullah
M. Najmi Syahputra
M. Rizki Ramadhan
Mulia Fathan
Riski Fajar Syah P.
Sadri
2. A. ZAMAN MESOLITHIKUM
Mesolitikum secara bahasa dapat diartikan
sebagai batu tengah, merupakan tahapan
perkembangan masyarakat masa pra sejarah antara
batu tua dan batu muda. Tidak jauh berbeda dengan
peride sebelumnya, kehidupan berburu atau
mengumpulkan makanan. Namun manusia pada
masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak
tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat
tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi
pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous
roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak
ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada
zaman itu.
3. Ciri zaman Mesolithikum:
a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih
merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger
(sampah dapur)
c. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek
(hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang
dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa
Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata
panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
4. 2. Kebudayaan
Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak
jauh berbeda dengan kebudayaan
Palaeolithikum, tetapi pada masa
Mesolithikum manusia yang hidup pada
zaman tersebut sudah ada yang menetap
sehingga kebudayaan Mesolithikum yang
sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri
dari zaman ini yang disebut dengan
kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris
sous Roche.
5. Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari
bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan
modding artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti
sebenarnya adalah sampah dapur. Dalam kenyataan
Kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan
kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian ± 7
meter dan sudah membatu/menjadi fosil.
Kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai
timur Sumatera yakni antara Langsa dan Medan. Dari
bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa
manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah
menetap. Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan
hasilnya banyak menemukan kapak genggam yang
ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam
Palaeolithikum).
Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang
tersebut dinamakan dengan pebble atau kapak
Sumatera (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu di pulau Sumatera.
6. C. ALAT-ALAT ZAMAN MESOLITHIKUM
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum
dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah:
1. Kapak Genggam
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya
disebut "Chopper" (alat penetak/pemotong)
Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan
kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya
dengancara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan
dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi
lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak
genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti
binatang.
7. 2. Kapak Perimbas
Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang
dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis
Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa
Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa
Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah
Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut
kebudayan pacitan.
8. 3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Salah satu alat peninggalan zaman Mesolithikum yaitu alat dari tulang
binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan
Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk
(belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk
mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa
digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
9. 4. Flakes
Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang
dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil
kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang.
Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap
ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
10. Kapak genggam (peble)
Kapak pendek (hache Courte)
Pipisan (batu-batu penggiling)
Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang
dibelah
Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores
11. Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di
gua-gua yang disebut “Abris Sous Roche” Adapun alat-alat
tersebut adalah : Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil
yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas
makanan. Ujung mata panah. Batu penggilingan
(pipisan), Kapak, Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur
(Istilahnya: Sampung Bone Culture atau kebudayaan
Sampung terbuat dari Tulang) Tiga bagian penting
Kebudayaan Mesolithikum,yaitu : Peble-Culture (alat
kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken
Modinger; Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di
Abris sous Roche. Manusia Pendukung Kebudayaan
Mesolithikum adalah bangsa Papua – Melanosoid.