Kerajaan Mataram Islam berada di daerah aliran Sungai Opak dan Progo. Masa awal Mataram ditandai dengan ekspansi wilayah oleh Senapati hingga Jepara ditaklukan pada 1599. Puncak kejayaan di bawah Sultan Agung dengan penaklukan hingga Surabaya pada 1625 dan pengepungan Batavia 1628-1629. Kemudian terjadi perebutan kekuasaan hingga Mataram terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.

1. • Shadrina Khalisa Chaerunissa (1706980734)
• Tamlikah Syifa (1706980740)
• Mouna Pratika Mulia (1706049642)

2. LETAK KERAJAAN MATARAM ISLAM
Letak geografis Kerajaan Mataram Islam berada di
daerah aliran Sungai Opak dan Progo yang bermuara di
Laut Selatan.

3. SILSILAH KELUARGA KERAJAAN MATARAM ISLAM

4. KRONOLOGI PENTING MASA AWAL MATARAM
TAHUN PERISTIWA TOKOH
Abad 16 Pengiriman panglima
pasukan ke Mataram
Raja Pajang
1558 M Akhir perang Pajang
dengan Jipang
Jipang : Arya Penangsang,
Sunan Kudus
Pajang : Joko Tingkir, Ki
Pamanahan, Sunan Kalijaga
1577 M Membangun istana di
Kotagede
Ki Pamanahan
1584 M Raja baru bertahta Senapati
1587 - 1588 M Pengangkatan raja Pajang
oleh Senapati
Senapati dan Pangeran
Benawa
1588 M Pengusiran raja Demak dari
Pajang
Senapati dan Pangeran
Benawa

5. TAHUN PERISTIWA TOKOH
1589 – 1590 M Perebutan daerah Warung
di Surabaya
Senapati dan raja Surabaya
1590 M - Madiun dikuasai
- Pertempuran Madiun
berhenti
Senapati, Panembahan
Madiun, dan Putri Madiun
(Retna Dumilah)
1591 M Jipang dikuasai Senapati dan Tentara
Mataram
1598 M Kota Jipang diperkuat
kembali
Senapati dan Tenaga Kerja
Paksa Pajang
1599 M Kerajaan tua Jepara direbut Senapati
1601 M Senapati wafat

6. Legenda Mataram
1. Ki Gede Giring mempunyai sebutir kelapa yang apabila
diminum sekali teguk akan jadi nenek moyang keluarga raja dan
akan memerintah seluruh Jawa. Ki Gede Giring alpa meminum
air tersebut, secara kebetulan Ki Pamanahan meminum air
kelapa yang harusnya diminum Ki Gede Giring. Ki Pamanahan
meminumnya dan ramalan menjadi nyata.

7. 2. Senapati meminta bantuan kepada Nyi Loro Kidul untuk
menjadi pelindung khusus kerajaan Mataram. Loro Kidul
mengatakan bahwa raja Mataram dan semua keturunannya
itu akan mengabdi kepadanya. Setelah melewati waktu
bersama dengan Loro Kidul di istana bawah airnya selama 3
hari, ia menjanjikan dukungan laskar roh halus kepadanya.

9. Raja, Keraton dan Pemerintahanya
Sultan Agung
 Raden Mas Rangsang saat naik takhta (1613)
memakai gelar Panembahan, dan mendapat gelar
Senapati ing Ngalaga
 1924,mendapat gelar Susuhunan (Pemimpin
Agama/guru tertinggi yang dipuja-puja).
 Dengan demikian gelarnya secara lengkap adalah
Panembahan Senapati Ing Ngalaga Sayyidina
Panetep Agama Khalifatullah Hanyakrakusuma.
 1624, mendapat gelar dari Mekah yaitu Sultan
Abdullah Muhammad Maulana Matarami.

10.  Mempunyai dua istana
 Kota Karta
 Yang terletak di Lautan Selatan.
Di sekitar istana terdapat alun alun.
 Selain istana juga terdapat kepatihan, masjid dan tempat
tinggal untuk tumenggung, para pejabat dan kawula.
 Kehidupan istana berlansung menurut aturan tertentu,
ada pertarungan lawan harimau dan juga perburuan.
 Sultan Agung memiliki tentara perkasa. Bagian terbesar
tentara adalah infanteri yang bersenjatakan tombak dan
keris. Pasukan Sultan sangat disiplin dan memiliki
semangat tempur tinggi.

11. Ekspansi Wilayah Kekuasaan
Latar Belakang :
cita-cita Sultan Agung menyatukan seluruh Jawa

12. Penaklukan-Penaklukan Pertama Sultan Agung (1613-1619)
• Tahun 1615, Wirasaba [sebuah daerah di sebelah barat
daya Mojokerto (+15km) ] berhasil ditaklukan setelah
melalui pertempuran yang berat.
• Tahun 1616, pasukan Mataram di bawah pimpinan
Martalaya berhasil menaklukan Lasem.
• Tahun 1617, Kota Pasuruan juga berhasil ditaklukan.
Terjadi Pemberotakan Pajang yang mengakibatkan
krisis beras di Mataram, pada akhirnya Pajang berhasil
dikalahkan.
• Tahun 1619, Tuban berhasil ditaklukan , Adipati Tuban
melarikan diri ke daerah Giri.

13. Penaklukan Surabaya (1620-1625)
• Serangan I (1620 )
• Serangan II (1621).
 Sebelum menyerang surabaya kembali, Mataram menduduki
daerah kekuasaan Surabaya → Sukadana.
• Serangan III (1621)
• Serangan IV (1623)
• Surabaya yang dengan ulet berusaha mempertahankan
diri ternyata sulit ditaklukan. Mataram kembali
menerapkan strateginya. Tahun 1624 Madura ditaklukan
• Serangan V (1624) ke Surabaya.
→ Akhirnya pada tahun 1625 Surabaya berhasil dijatuhkan oleh
Mataram.

14. Perang dengan Pati (1627) → Pemberontakan
→direncanakan ketika Raja sibuk dengan Surabaya.
→Penyelesaian : perkawinan politik.
→Pemberontak : Tumenggung Endrana, pada akhirnya
Endrana dibunuh di muka umum.
Pengepungan-Pengepungan Terhadap Batavia (1628-1629)
Setelah pemberontakan Pati berhasil diumpas, Sultan Agung
mulai menyusun rencana untuk mengusir kompeni Belanda.
→ 1628, Batavia dikepung untuk pertama kalinya
→1629, Batavia kembali dikepung dengan Prajurit Jawa yang
disiplin dan berani.

15. Hubungan Politik dengan Kekuasaan Lain
 Mataram dan VOC
 (1613-1625) : Pendirian Loji di Jepara
 (1629-1634) : Karena gagal dua kali dalam mengepung Batavia Sultan Agung
melakukan perundingan dengan Belanda. Belanda menanggapi dengan
mengutus Pieter Franssen. Namun pertempuran tidak dapa dehindari. Tahun
1633-1634 terjadi pertempuran laut antra Mataram dan Belanda.
 Mataram dan Orang Orang Portugis
 (1629-1634) Portugis membantu Mataram untuk mengepung Batavia
 (1634-1640) kembali menjalin hubungan. Portugis mengemban Misi
Dominikan dalam menjalin kerjasama dengan Mataram.
 Mataram dan Tanah Seberang
→ Palembang : mempunyai musuh sama yaitu Banten.
→ Menaklukan Banjarmasin
→ Makassar
→ Cirebon : Raja sepuh merupakan guru raja Mataram, karena kedua
kerajaan merupakan saudara tua.

16. Tahun Tahun Terahir, Makam dan
Wafatnya (1643-1646)
 Sebelum meninggal Sultan
Agung mengadakan
peraturan untuk
mencegah perebutan
tahta, hal itu ia percayakan
kepada Tumenggung
Wiraguna. Tidak lama
kemudian Raja wafat
sekitar bulan Februari
1646, Putra mahkotanya di
umumkan menjadi
penggantinya.
Makam Sultan Agung ada di Imogiri, yaitu
sebuah bukit di daerah Bantul.
→ komplek pemakan raja raja keturunan
Mataram.

18. Masa Pemerintahan Amangkurat I
 Pemerintahannya banyak diwarnai pembunuhan-
pembunuhan.
 Amangkurat I memerintahkan menghukum mati Pangeran
Pekik dari Surabaya (Ayah Mertuanya) beserta
keluarganya (1659).
 Pembunuhan ini atas hasutan Pangeran Giri dari Gresik.
Putra Amangkurat I yang kemudian menjadi Amangkurat
II yang tahu Ayahnya adalah pembunuh kakeknya dan
paman-pamannya menjadi membenci Pangeran Giri dan
ingin balas dendam.

19.  Hubungan antara Amangkurat I dengan putranya menjadi
tidak baik dan menimbulkan permusuhan diantara
keduanya.
 Berita dari Jepara (1669) memberikan gambaran suram
tentang keadaan dalam Keraton : “Sunan gemar sekali akan
pembunuhan, dan baru-baru ini di Mataram Pangeran
Selarong dibunuh dengan keris”
 Kematian Pangeran Selarong sudah diprediksi oleh pertapa
di Blambangan ketika Pangeran Selarong ditugasi sebagai
panglima pasukan bersama Pangeran Pringgalaya.
 Pada 1677, serangan besar-besaran atas Mataram yang
dilakukan oleh Raden Kajoran.

20. Jatuhnya Plered
 Serangan yang dilakukan Mangkuyuda (Madura) berhasil
menduduki Semarang hingga Solo (April-Juni 1677).
 Tentara Mataram tidak melakukan perlawanan yang
berarti karena Pangeran Martasana berpendapat bahwa
penguasa setempatlah yang layak melakukan perlawanan.
 Serangan Mangkuyuda oleh Raden Kajoran dan Pangeran
Purbaya bekerja sama dengan Pangeran Adipati dan
Trunajaya
 Pada 28 Juni 1677 Plered telah direbut dan membuat
Sunan meninggalkan Keraton.

21. Kematian Amangkurat I
 Ketika Sunan tidak merasa aman lagi dalam Keraton, ia
pergi melarikan diri dengan sedikit orang yang
mengantarnya. Selama perjalanan, Amangkurat I jatuh
sakit
 Kemudian Ia beristirahat di Banyumas dan meninggal di
Ajibarang.
 Pemakaman Amangkurat I dilakukan di Tegalwangi pada
13 Juli 1677.

22. Amangkurat II
 Putra dari Amangkurat I yang bernama Raden Mas Rahmat
merupakan penerus Kesultanan Mataram.
 Sepeninggal Ayahnya, Raden Mas Rahmat pergi ke Tegal dan
disambut baik disana.
 Dengan bantuan VOC, Ia berhasil menumpas pemberontakan
Trunajaya. Sebagai gantinya, daerah-daerah pesisir utara Jawa
mulai Kerawang sampai ujung timur digadaikan pada VOC
sebagai jaminan pembayaran biaya perang Trunajaya.
 Raden Mas Rahmat diangkat menjadi Amangkurat II
 Amangkurat II mendirikan istana Kartasura di hutan Wanakerta

23. Pengaruh Kesultanan Mataram
 Dimulainya zaman akulturasi baru karena masuknya
pengaruh Barat (Belanda) di Jawa
 Kesusastraan Mataram Islam berpengaruh terhadap
penulisan Sejarah Jawa (Kitab Sastra Gending oleh Sultan
Agung)
 Terpecahnya Kesultanan Mataram menjadi Kesultanan
Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Perjanjian Giyanti),
Puro Mangkunegara (Solo) dan Puro Pakualaman (wilayah
Pajang, diantara Sungai Progo dan Bogowonto).

24.  Alat-alat senjata, yaitu keris yang berpola penuh hiasan
 Penggunaan kalender jawa (perpaduan tahun Saka
dengan tahun Hijriyah)
 Tradisi Sekaten
 Alun-alun disertai tembok keliling, pepohonan, masjid
besar, dan kolam

25. Keraton Yogyakarta

26. Puro Mangkunegara

27. Puro Pakualaman

28. Kasunanan Surakarta

29. Sumber
 Graaf, H.J. de, Runtuhnya Istana Mataram, 1987, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti
 Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern (terj.), 1991, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
 Graaf, H.J. de, Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa, 1985, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti
 Graaf, H.J. de, Puncak Kekuasaan Mataram, 1985, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti
 Graaf, H.J. de, Awal Kebangkitan Mataram, 1985, Jakarta :
Pustaka Utama Grafiti
 http://keraton.perpusnas.go.id/node/122 diakses pada 13 Maret
2018 pukul 04.45
 https://www.belajarsosial.com/2016/10/keruntuhan-kerajaan-
mataram.html diakses pada 12 Maret 2018 pukul 21.00