Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kerajaan Mataram Islam berdiri setelah jatuhnya Kerajaan Pajang pada abad ke-16.
2. Mataram mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa dan sebagian Kalimantan.
3. Mataram mulai melemah setelah Sultan Agung dan terpecah akibat Perang Diponegoro pada abad ke-18 berdasarkan Perjan
Kesultanan Mataram Islam berdiri pada abad ke-16 di Yogyakarta dan mencapai kejayaannya di bawah Sultan Agung melalui penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, peningkatan produksi pertanian, dan perkembangan kesusastraan. Namun kemudian mengalami kemunduran akibat kekalahan melawan Belanda dan perjanjian Giyanti yang menyerahkan sebagian wilayahnya ke Belanda. Masyarakat Mataram hidup makmur dengan sistem ekon
Letak Geografis Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Kehidupan Politik Kerajaan Buleleng : Raja-raja Kerajaan Buleleng (Dinasti Warmadewa), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Karangasem), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti)
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng
Kehidupan Budaya Kerajaan Buleleng : Prasasti
Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
Arca misalnya arca durga
Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
Pada zaman Jayasakti agama Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
Pada prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat yang biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis seni yang berkembang pada masa itu :
a) Patapukan (atapuk / topeng)
b) Pamukul (amukul / penabuh gamelan)
c) Abanwal (permainan badut)
d) Abonjing (bujing musik Angklung)
e) Bhangin (peniup suling)
f) Perbwayang (permainan wayang)
Kehidupan Keagamaan Kerajaan Buleleng :
Agama Hindu Syiwa mendominasi kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktukan dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsure-unsur Budha seperti arca Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan.
Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa.
Sejarah kerajaan buleleng dan kerajaan dinasti warmadewaAmalia Rizka
Kerajaan Buleleng berdiri pada 1660 dan dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1950. Ibukotanya berada di Singaraja. Raja-raja Buleleng yang tercatat mulai dari Gusti Anglurah Panji Sakti pada 1660 hingga Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik pada 1950. Sejarah Kerajaan Buleleng juga ditandai dengan pengasingan Raja Gusti Ngurah Jelantik ke Sumatera Barat pada 1872.
Kerajaan singhasari, majapahit, dan buleleng dan dinasti marwadewa di baliMochammad Isnaini
Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari setelah membunuh pemimpin sebelumnya. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya setelah melarikan diri dari serangan Kediri. Kerajaan Buleleng didirikan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dengan menyatukan wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal sebagai Den Bukit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kerajaan Mataram Islam berdiri setelah jatuhnya Kerajaan Pajang pada abad ke-16.
2. Mataram mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa dan sebagian Kalimantan.
3. Mataram mulai melemah setelah Sultan Agung dan terpecah akibat Perang Diponegoro pada abad ke-18 berdasarkan Perjan
Kesultanan Mataram Islam berdiri pada abad ke-16 di Yogyakarta dan mencapai kejayaannya di bawah Sultan Agung melalui penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, peningkatan produksi pertanian, dan perkembangan kesusastraan. Namun kemudian mengalami kemunduran akibat kekalahan melawan Belanda dan perjanjian Giyanti yang menyerahkan sebagian wilayahnya ke Belanda. Masyarakat Mataram hidup makmur dengan sistem ekon
Letak Geografis Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Kehidupan Politik Kerajaan Buleleng : Raja-raja Kerajaan Buleleng (Dinasti Warmadewa), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Karangasem), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti)
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng
Kehidupan Budaya Kerajaan Buleleng : Prasasti
Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
Arca misalnya arca durga
Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
Pada zaman Jayasakti agama Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
Pada prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat yang biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis seni yang berkembang pada masa itu :
a) Patapukan (atapuk / topeng)
b) Pamukul (amukul / penabuh gamelan)
c) Abanwal (permainan badut)
d) Abonjing (bujing musik Angklung)
e) Bhangin (peniup suling)
f) Perbwayang (permainan wayang)
Kehidupan Keagamaan Kerajaan Buleleng :
Agama Hindu Syiwa mendominasi kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktukan dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsure-unsur Budha seperti arca Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan.
Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa.
Sejarah kerajaan buleleng dan kerajaan dinasti warmadewaAmalia Rizka
Kerajaan Buleleng berdiri pada 1660 dan dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1950. Ibukotanya berada di Singaraja. Raja-raja Buleleng yang tercatat mulai dari Gusti Anglurah Panji Sakti pada 1660 hingga Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik pada 1950. Sejarah Kerajaan Buleleng juga ditandai dengan pengasingan Raja Gusti Ngurah Jelantik ke Sumatera Barat pada 1872.
Kerajaan singhasari, majapahit, dan buleleng dan dinasti marwadewa di baliMochammad Isnaini
Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari setelah membunuh pemimpin sebelumnya. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya setelah melarikan diri dari serangan Kediri. Kerajaan Buleleng didirikan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dengan menyatukan wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal sebagai Den Bukit.
Berisi tentang sejarah singkat Kerajaan Mataram Islam, perkembangan dan sistem pemerintahan, kemunduran serta peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan Hindu Budha tertua di Bali yang berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini mengalami kemunduran setelah ditaklukkan Majapahit pada tahun 1343 M. Kerajaan Buleleng dahulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Warmadewa sebelum akhirnya berdiri sendiri pada abad ke-17.
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
Kerajaan Buleleng//Sejarah SMA kelas 10/X// Kurikulum 2013Taqia Hisanah
Presentasi mengenai sejarah singkat Kerajaan Buleleng di Bali. Tugas Kelompok sejarah pas kls x.
Each pictures found here belongs to their respectful owners. Those pictures were used for private uses.
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), namun kemudian mengalami kemunduran setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda. Kerajaan ini akhirnya pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kesuhunan Surakarta pada tahun 1755 berdasarkan Perjanjian Giyanti.
Kerajaan Majapahit dan Buleleng merupakan dua kerajaan besar di Indonesia timur. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk di abad ke-14. Kerajaan ini mulai melemah setelah kematian Hayam Wuruk dan runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Buleleng didirikan pada abad ke-17 di Bali utara dan mengalami masa kejayaan di bawah Gust
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 di Malang, Jawa Timur setelah kehancuran Kerajaan Kediri. Kerajaan ini memiliki 5 raja yaitu Ken Arok, Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni, dan Kertanegara. Masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian dan meninggalkan peninggalan budaya seperti candi, prasasti, dan patung.
Dokumen ini membahas tentang perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram dari Pajang ke Mataram pada 1568 oleh Senopati dan masa kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 yang mencapai puncak kekuasaannya hingga Jawa, Madura, Palembang, dan Banjarmasin sebelum akhirnya mengalami kemunduran di bawah pemerintahan Amangkurat I.
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak pada abad ke-15. Kemudian berkembang menjadi Pajang dan akhirnya Mataram yang berpusat di Kotagede. Mataram mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung namun kemudian mulai melemah. Akhirnya Mataram dibagi menjadi Surakarta dan Yogyakarta berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Tengah yang didirikan oleh Pangeran Hadiwijaya. Kerajaan ini berdiri sebagai kelanjutan dari Kerajaan Demak namun akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Pajang kemudian menjadi daerah taklukan Mataram setelah pemberontakannya dikalahkan oleh Sultan Agung dari Mataram.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam, sistem pemerintahannya, raja-raja besar yang memerintah, puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung, dan penyebab kemundurannya. Kerajaan ini didirikan oleh Senopati pada abad ke-16 dan mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Pulau Jawa. Kemudian Mataram mulai me
Berisi tentang sejarah singkat Kerajaan Mataram Islam, perkembangan dan sistem pemerintahan, kemunduran serta peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan Hindu Budha tertua di Bali yang berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini mengalami kemunduran setelah ditaklukkan Majapahit pada tahun 1343 M. Kerajaan Buleleng dahulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Warmadewa sebelum akhirnya berdiri sendiri pada abad ke-17.
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
Kerajaan Buleleng//Sejarah SMA kelas 10/X// Kurikulum 2013Taqia Hisanah
Presentasi mengenai sejarah singkat Kerajaan Buleleng di Bali. Tugas Kelompok sejarah pas kls x.
Each pictures found here belongs to their respectful owners. Those pictures were used for private uses.
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), namun kemudian mengalami kemunduran setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda. Kerajaan ini akhirnya pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kesuhunan Surakarta pada tahun 1755 berdasarkan Perjanjian Giyanti.
Kerajaan Majapahit dan Buleleng merupakan dua kerajaan besar di Indonesia timur. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk di abad ke-14. Kerajaan ini mulai melemah setelah kematian Hayam Wuruk dan runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Buleleng didirikan pada abad ke-17 di Bali utara dan mengalami masa kejayaan di bawah Gust
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 di Malang, Jawa Timur setelah kehancuran Kerajaan Kediri. Kerajaan ini memiliki 5 raja yaitu Ken Arok, Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni, dan Kertanegara. Masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian dan meninggalkan peninggalan budaya seperti candi, prasasti, dan patung.
Dokumen ini membahas tentang perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram dari Pajang ke Mataram pada 1568 oleh Senopati dan masa kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 yang mencapai puncak kekuasaannya hingga Jawa, Madura, Palembang, dan Banjarmasin sebelum akhirnya mengalami kemunduran di bawah pemerintahan Amangkurat I.
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak pada abad ke-15. Kemudian berkembang menjadi Pajang dan akhirnya Mataram yang berpusat di Kotagede. Mataram mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung namun kemudian mulai melemah. Akhirnya Mataram dibagi menjadi Surakarta dan Yogyakarta berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Tengah yang didirikan oleh Pangeran Hadiwijaya. Kerajaan ini berdiri sebagai kelanjutan dari Kerajaan Demak namun akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Pajang kemudian menjadi daerah taklukan Mataram setelah pemberontakannya dikalahkan oleh Sultan Agung dari Mataram.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam, sistem pemerintahannya, raja-raja besar yang memerintah, puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung, dan penyebab kemundurannya. Kerajaan ini didirikan oleh Senopati pada abad ke-16 dan mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Pulau Jawa. Kemudian Mataram mulai me
Dokumen tersebut membahas sejarah Kerajaan Mataram dan bagaimana kemudian terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Dibahas pula tentang asal usul, sistem politik, ekonomi, dan budaya dari masing-masing kerajaan.
Perlawanan Sultan Agung dari Mataram (1613-1645)Krisdiana 1911
Dokumen ini merangkum biografi dan perlawanan Sultan Agung dari Mataram melawan Belanda pada abad ke-17. Sultan Agung berhasil memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan Madura pada 1624 dan Surabaya pada 1628, namun serangan berulangnya terhadap Batavia pada 1628-1629 gagal. Kekalahan ini memicu pemberontakan daerah bawahan dan melemahkan kekuasaan Mataram. Sultan Agung meninggal pada 1646 dan digantikan putranya
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1556 oleh Ki Ageng Pamanahan setelah membunuh Raja Jipang. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17, dengan menguasai sebagian besar Pulau Jawa. Namun kemudian kekuatan Mataram mulai melemah setelah kekalahan melawan Belanda, yang menyebabkan daerah-daerah di bawah kekuasaannya memisah
Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1582 di Kotagede dan berkembang menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada awal abad ke-17. Sultan Agung berhasil menyatukan seluruh pulau Jawa kecuali Banten dan wilayah Belanda di Batavia, dan memajukan Mataram di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Kerajaan Mataram Islam berada di daerah aliran Sungai Opak dan Progo. Masa awal Mataram ditandai dengan ekspansi wilayah oleh Senapati hingga Jepara ditaklukan pada 1599. Puncak kejayaan di bawah Sultan Agung dengan penaklukan hingga Surabaya pada 1625 dan pengepungan Batavia 1628-1629. Kemudian terjadi perebutan kekuasaan hingga Mataram terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
Pada awalnya, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1556 M setelah berhasil membunuh Aria Penangsang. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17 menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Namun kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat campur tangan Belanda dan berakhir dengan Perjanjian Giyanti dan Salatiga pada abad ke-18.
Kerajaan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan pada tahun 1556. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung (1613-1646) dengan wilayah kekuasaan meliputi Pulau Jawa, Madura, dan Kalimantan Barat. Namun kemudian kerajaan ini mulai melemah dan akhirnya runtuh akibat Perjanjian Giyanti dan Salatiga yang membagi wilayah
Kerajaan Islam di Jawa berdiri pada tahun 1500 dengan didirikannya Kerajaan Demak oleh Raden Fatah. Kerajaan Demak kemudian digantikan oleh Kerajaan Pajang setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546. Kerajaan Banten dan Cirebon juga berdiri pada abad ke-16, sedangkan Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1575 dan mencapai kejayaannya pada masa Sultan Ag
1. Kesultanan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Jawa pada abad ke-17 yang berdiri setelah Kerajaan Pajang. 2. Masa keemasan terjadi pada masa Sultan Agung yang menyatukan Jawa dan Madura, namun kemudian kerajaan ini runtuh akibat Perjanjian Giyanti 1755. 3. Kerajaan ini meninggalkan jejak budaya seperti masjid, makanan tradisional, dan cerita rakyat.
Mataram Islam berdiri setelah jatuhnya Pajang. Danang Sataujaya, putra Ki Ageng Pemanahan yang membantu kemenangan Joko Tingkir atas Adipati Jipang, mendirikan Kerajaan Mataram Islam dan menjadi raja pertamanya. Puncak kejayaan dicapai pada masa Sultan Agung yang memerintah dari 1613-1645 dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat.
Kerajaan Mataram Islam berdiri setelah Sutawijoyo memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Pajang ke Kotagede. Mataram mengalami masa kejayaan di bawah Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga luar Jawa, namun gagal menaklukkan Batavia. Kekuasaan Mataram mulai melemah akibat pemberontakan rakyat dan campur tangan VOC. Pada akhirnya, Mataram terpecah menjadi Kasunanan Surakarta
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. Awal Mula Kerajaan Mataram Islam
Lahirnya Mataram Islam berkaitan dengan
perkembangan kerajaan Pajang. Sebelum menjadi raja
Pajang dengan gelar Sutan Hadiwijaya (1546-1586),
Joko Tingkir atau Mas Karebet harus berperang
melawan Adipati Jipang yang bernama Arya
Penangsang. Joko Tingkir dapat mengalahkan Arya
Penangsang berkat bantuan Danang Sataujaya.
Namun, kemenangan itu terjadi karena strategi
bagus yang diberikan oleh ayah Danang Sataujaya
(yaitu Ki Ageng Pemanahan) dan tokoh lainnya
yang bernama Penjawi. Oleh karena itu, Sutan
Hadiwijaya memberi hadiah tanah Mentaok (sekitar
Kota Gede Yogyakarta) kepada Ki Ageng Pemanahan.
3. Danang Sataujaya (putra Ki Ageng
Pemanahan) menjadikan Kadipaten yang
dibangun ayahnya itu menjadi sebuah
kerajaan baru yang bernama Mataram
Islam. Saat itu, setelah Sutan Hadiwijaya
wafat, Pajang merosot. Danang menjadi raja
pertama Mataram dengan gelar
Panembahan Senopati (1584-1601). Selama
masa kepemimpinanya, semua daerah di
Jawa bagian tengah dan timur (kecuali
Blambangan) berhasil ia taklukkan.
4. Raja-Raja yang Berkuasa di
Kerajaan Mataram Islam
1. Ki Ageng Pamanahan ( Ki Gede Pamanahan )
2. Sutawijaya ( Danang sutawijaya )
3. Raden Mas Jolang ( Panembahan Hanyakrawati / Sri
Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-
Ngalaga Mataram )
4. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu
Hanyakrakusuma )( Raden Mas Jatmika )
5. Amangkurat I (Sri Susuhunan Amangkurat Agung)
6. Amangkurat II (Raden Mas Rahmat )
7. Amangkurat III (Raden Mas Sutikna )
6. Masa Kejayaan Kerajaan Mataram
Islam
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya
pada jaman Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-
1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa
(kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah
Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia
dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie )
Belanda.
Kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung
yang sangat anti kolonialisme itu menyerang VOC di
Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Sultan
Agung memakai konsep politik keagungbinataran yang
berarti bahwa kerajaan Mataram harus berupa
ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak
terbagi-bagi.
7. Runtuhnya Kerajaan Mataram
Sultan Agung meninggal pada tahun
1645. Ia diganti oleh putranya yang
bergelar Amangkurat I. Pemerintahan
Amangkurat I diwarnai dengan
banyak pembunuhan/kekejaman.
Ibukota Mataram jatuh dan
Amangkurat I melarikan diri untuk
mencari bantuan VOC. Akan tetapi
sampai di Tegalarum, Amangkurat I
jatuh sakit dan akhirnya wafat.
8. Ia digantikan oleh Amangkurat II
yang sangat tunduk kepada VOC.
Hubungan Amangkurat II dengan
VOC menjadi tegang dan semakin
memuncak setelah Amangkurat II
mangkat dan digantikan Amangkurat
III yang juga menentang VOC.
Akhirnya Amangkurat III menyerah
dan ia dibuang ke Sailan oleh VOC.
Paku Buwana I wafat dan digantikan
oleh Amangkurat IV, dalam
pemerintahannya dipenuhi
dengan pemberontakan dan
terjadilah Perang Perebutan Mahkota
II. VOC berpihak pada Amangkurat IV
9. Amangkurat IV meninggal diganti oleh
Paku Buwana II. Pada masa pemerintahannya
terjadi pemberontakan China terhadap VOC.
Hubungan manis Paku Buwana II dengan
VOC menyebabkan rasa tidak suka
golongan bangsawan. Terjadilah
pemberontakan terhadap raja. Mulailah
terjadi Perang Perebutan Mahkota III. Paku
Buwana tak mampu menghadapinya
akhirnya ia jatuh sakit dan wafat. Namun
menurut pengakuan Hogendorf, Wakil VOC
Paku Buwana II menyerahkan tahtanya
kepada VOC. Sejak saat itulah VOC merasa
berdaulat atas Mataram. Atas inisiatif VOC,
putra mahkota dinobatkan menjadi Paku
Buwana III.
10. Kekacauan politik baru dapat
diselesaikan pada masa Pakubuwana
III setelah pembagian wilayah
Mataram menjadi dua yaitu
Kesultanan Yogyakarta dan
Kasulnanan Surakarta. Pembagian
wilayah ini tertuang dalam Perjanjian
Giyanti.
Berakhirlah era Mataram sebagai
satu kesatuan politik dan wilayah.
Walaupun demikian sebagian
masyarakat Jawa beranggapan
bahwa Kesultanan Yogyakarta dan
Kasulnanan Surakarta adalah "ahli
11. Sumber- Sumber Berita:
1. Babad Tanah Djawi
2. Babad Meinsma
3. Serat Kandha
4. Serat Centini
5. Serat Cabolek
6. Serat Dharma Wirayat (yang sangat
populer sebagai karya Sri Paku Alam
III.)
7. Serat Nitipraja
8. Babad Sangkala
9. Babad Sankalaniang Momana
10.Sadjarah Dalem
12. Seni dan Tradisi
1. Sastra Ghending karya Sultan Agung
2. Tahun Saka
Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan
tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari
dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan
3. Kerajinan Perak
Perak Kotagede sangat terkenal hingga ke mancanegara,
kerajinan ini warisan dari orang-orang Kalang.
4. Kalang Obong
Upacara tradisional kematian orang Kalang, upacara ini
seperti Ngaben di Bali, tetapi upacara Kalang Obong ini
bukan mayatnya yg dibakar melainkan pakaian dan
barang-barang peninggalannya
13. 5. Kue Kipo
Makanan tradisional ini sangat khas dan hanya
ada di Kotagede, terbuat dari kelapa, tepung, dan
gula merah.
6. Pertapaan Kembang Lampir
Kembang Lampir merupakan petilasan Ki Ageng
Pemanahan yang terletak di Desa Girisekar,
Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul.
Tempat ini merupakan pertapaan Ki Ageng
Pemanahan ketika mencari wahyu karaton Mataram.
14. Bangunan- Bangunan, Benda Pusaka, dan Lainnya:
1. Segara Wana dan Syuh Brata
Adalah meriam- meriam yang sangat
indah yang diberikan oleh J.P
. Coen (pihak
Belanda) atas perjanjiannya dengan Sultan
Agung. Sekarang meriam itu diletakkan di
depan keraton Surakarta dan merupakan
meriam yang paling indah di nusantara.
15. 2. Puing - puing / candi- candi Siwa dan Budha di
daerah aliran Sungai Opak dan Progo yang
bermuara di Laut Selatan.
3. Batu Datar di Lipura yang tidak jauh di barat
daya Yogyakarta
4. Baju “keramat” Kiai Gundil atau Kiai
Antakusuma
5. Masjid Agung Negara
Masjid Agung dibangun oleh PB III tahun 1763
dan selesai pada tahun 1768.
16. 6. Masjid Jami Pakuncen
Masjid Jami
Pekuncen yang berdiri
di Tegal Arum,
Kabupaten Tegal, Jawa
Tengah, merupakan
salah bangunan
peninggalan Islam
yang dibuat Sunan
Amangkurat I sebagai
salah satu tempat
penting untuk
penyebaran Islam kala
itu.
7. Gerbang Makam Kota
Gede
17. 8. Masjid Makam Kota Gede
Sebagai kerajaan Islam, Mataram memiliki banyak
peninggalan masjid kuno, inilah masjid di komplek
makam Kotagede yang bangunannya bercorak Jawa.
9. Bangsal Duda
10. Rumah Kalang
11. Makam Raja- Raja Mataram di Imogiri