1. PERSIAPAN LAHAN
PEMBENIHAN
PENANAMAN PANEN
PENYIRAMAN PEMUPUKAN
PERAWATAN
A PERSIAPAN LAHAN
TANPA BEDING
1 Membersihkan tanaman pengganggu, seperti alang-alang atau tanaman pengganggu lainnya.
2
3 Kedalaman tanah hasil pembajakan (cangkul) sekitar 20 – 30 cm.
4 Memberikan cocofeat, sekam bakar dan pupuk kandang/organik
5 Melakukan pembalikan secara teratur sampai tanah menjadi rata
6 Jika ada bahan organik, usahakan masuk ke dalam tanah secara merata.
7
8
9 Lebar bedengan antara 100 – 120cm.
10
11
12
BEDING
1
2
SOP SCHOOL GARDEN
Membuka tanah dengan cara membajak/Mencangkul, tujuannya adalah untuk meningkatkan peredaran air dan udara
Untuk beberapa jenis tanaman perlu dibuatkan bedengan dengan tujuan dapat mengkontrol air, mempermudah
perawatan tanaman, dan mempermudah mengendalikan pertumbuhan gulma.
Tinggi bedengan antara 10 – 20cm pada musim kemarau dan 10 – 15cm pada musim hujan.
Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan.
Jarak antara bedengan rata-rata 35 – 50cm.
Arah bedengan yang baik membujur dari timur ke barat.
Meletakkan bahan organik (green waste ) didasar beding
Mencampur tanah, pupuk kandang, sekam bakar, cocofeat dan memasukkan kedalam beding (5:1:1:1)
2. B PEMBENIHAN
MENGGUNAKAN TRAY
1 Siapkan wadah semai (tray ), sekop kecil, air, dan media tanam.
2 Isi wadah semai (tray) dengan media tanam yang lembab.
3 Buat garis-garis atau lubang-lubang di media tanam.
4 Masukkan biji tanaman yang mau disemai dan tutup tipis dengan tanah.
5 Tutup wadah semai dengan kain, koran, atau kardus.
6 Buka tutup wadah apabila sudah mulai ada yang tumbuh.
7 Lakukan perawatan rutin dengan tetap menjaga kelembaban.
TANPA TRAY
1 Siapkan bedengan, pilihlah lahan yang permukaan tanahnya relatif rata.
2 Selanjutnya lahan dicangkul sedalam 25 - 30cm, lalu haluskan dan bersihkan dari gulma, sampah, serta bebatuan.
3 Ukuran bedeng semai, lebar 100cm dan tinggi 30cm atau lebih. Panjang bedeng semai disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan.
4 Sistem drainasenya baik dan dekat dengan sumber air untuk penyiraman.
5
PENYIRAMAN BENIH
1 Penyiraman benih menggunakan gembor atau alat siram yang halus
2
3
C PENANAMAN
1 Buat lubang yang sesuai dengan bibit yang akan dipindah tanamkan.
2 Longgarkan media tanam pada tray , lalu pindahkan secara perlahan bibit yang akan dipindah tanamkan.
3 Pindahkan tanaman secara perlahan, usahakan jangan sampai batangnya ditekan.
4
5 Tutup merata bibit yang sudah dipindah tanamkan dengan tanah
6 Siram tanam dengan air secukupnya (lembab).
D PENYIRAMAN TANAMAN
1 Penyiraman benih menggunakan gembor atau alat siram yang halus
2
3 Penyiraman dilakukan setiap hari (Tergantung cuaca, kelembapan tanah dan pertumbuhan tanaman) sampai bibit siap untuk dipanen
Sebaiknya bedeng semai dibuat di tempat terbuka dan menghadap ke arah utara selatan agar mendapatkan sinar matahari
penuh, terutama di pagi hari untuk membantu mempercepat perkecambahan biji yang disemai.
Lakukan penyiraman secara perlahan hingga permukaan tanah menjadi basah.
Penyiraman dilakukan setiap hari (Tergantung cuaca, kelembapan tanah dan pertumbuhan tanaman) sampai bibit siap untuk
dipindah tanamkan
Lakukan penyiraman secara perlahan hingga permukaan tanah menjadi basah.
Atur jarak tanam sesuai ketentuan atau jenis tanamnya, misalnya cabe, terong, tomat jarak tanamnya 60cm, sedangkan untuk
jenis sawi, pakcoy jarak tanamnya 20 - 30cm.
3. E PERAWATAN TANAMAN
1 Membersihkan tanaman dari rumput atau gulma
2 Membersihkan atau menjaga tanaman dari sampah plastik
3 Menjaga tanaman dari hama/penyakit
4 Menjaga tanaman dari gangguan hewan ternak, seperti; ayam, kambing, anjing dan sapi
5 Menggemburkan tanah
F PEMUPUKAN
1 Pemupukan menggunakan pupuk organik
2
a. Pupuk kandang, 2Kg/M2
b. 2 Blend, 35grm/M2
c. Greendust, 60grm/M2
H PANEN
1 Melakukan penimbangan hasil panen
2 Melakukan pemilahan hasil panen berdasarkan kualitas
3 Mendokumentasi dan mencatat hasil panen
Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur 10 ,20, 30, dan 40 hari atau tergantung perkembangan tanaman.