1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Asuhan pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan
: Tanda – tanda Bahaya pada Kehamilan
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 30 Menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Rabu, 02 Januari 2013
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui
tentang tanda – tanda bahaya pada kehamilan.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tanda
– tanda bahaya kehamilan dan dapat mewaspadainya.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Beramah dan tanya jawab
E. Sumber
PUNDINAKES – WHO – JHPIEGO, 2003
2. F. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
1
Pembukaan
(5 menit)
2
Inti
(15 menit)
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
- Menyampaikan tujuan
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang
- Mendengarkan
tanda – tanda bahaya
- Memperhatikan
kehamilan
3
Penutup
(10 menit)
- Tanya jawab
- Evaluasi
- Megajukan
pertanyaan,
- Mengakhiri penyuluhan
- Menjawab
- Salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya jawab
Jenis Pertanyaan:
1. Sebutkan tanda - tanda bahaya pada kehamilan?
3. TANDA – TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Tanda – tanda bahaya selama periode antenatal adalah:
a. Perdarahan vagina
b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
c. Perubahan visual secara tiba – tiba (“pandangan kabur”, “rabun senja”).
d. Nyeri abdomen yang hebat.
e. Bengkak pada mika atau tangan.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa.
Selama periode antenatal bidan garus mampu mewaspadai terhadap tanda –
tanda dalam kehamilan.Jika tanda bahaya tidak mampu terdeteksi dapat
menyebabkan kematian ibu.
4. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Asuhan pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan
: Gizi pada Ibu Hamil
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 15 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Rabu, 02 Januari 2013
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan mampu memahami dan
mengerti tentang gizi pada ibu hamil.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setekah diberikan penyuluhan, diharapkan klien dapat mengerti dan dapat
memahami gizi pada ibu hamil.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Sumber
Hanifa, Winknjosastro. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. F. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
1
Pembukaan
(3 menit)
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
- Salam pembuka
- Menjawab salam
- Memberikan
- Mendengarkan
kesempatan kepada
klien untuk
menjelaskan yang
telah diketahui oleh
klien
2
- Menjelaskan tentang
- Mendengarkan
(5 menit)
3
Inti
gizi pada ibu hamil
- Memperhatikan
Penutup
- Memberikan
(10 menit)
- Bertanya
kesempatan untuk
- Mendengarkan
bertanya
- Menjawab salam
- Menyimpulkan
- Menutup dengan salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Sebutkan kebutuhan gizi pada ibu hamil?
6. GIZI PADA IBU HAMIL
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bernutu tinggi.Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein,
zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang).
a) Kalori
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil adalah 2300 kalori dipergunakan untuk
produksi energy.
b) Protein
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/Kg
BB/hari, tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hinga 30
gram/hari. Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging,
susu, telur, keju dan ikan karena mengandung komposisi asam amino yang
lengkap.
c) Mineral
Pada prinsipnya semua minerak dapat tepenuhi dengan makan makanan
sehari – hari yaitu buah – buahan, sayur – sayuran dan susu. Hanya besi yang
tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari.Untuk memenuhi kebutuhan
ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg perhari dan pada kehamilan kembar atau
wanita yang sedikit anemic dibutuhkan 60 – 100 mg/hari. Kebutuhan kalsium
bisa terpenuhi dengan minum susu, tapi inu hamil tidak bisa minum susu bisa
diberikan suplemen kalsium dengan dosis 1 gram perhari.
d) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah – buahan
tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin.Pemberian asam folat dapat
mencegah kecacatan pada bayi.
7. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Asuhan pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan
: Tanda–tanda Persalinan dan Persiapan Persalinan
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Rabu, 02 Januari 2013
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui
tentang tanda – tanda persalinan dan persiapan persalinan.
B. Tujuan Khusus
Setekah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tanda –
tanda permulaan persalinan, tanda – tanda persalinan dan persiapan
persalinan.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Depkes RI. 2001. Asuhan Antenatal Pusdiknas. Jakarta
8. F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan
Kegiatan Ibu
Mengucapkan salam
Menyampaikan tujuan
Inti
(5 menit)
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang tanda –
(2 menit)
- Menjawab salam
- Melihat
tanda persalinan, menjelaskan
- Mendengarkan
tentang persiapan persalinan.
- Memperhatikan
Penutup
- Tanya jawab
(3 menit)
- Evaluasi
- Mengajukan
pertanyaan
- Mengakhiri penyuluhan
- Menjawab
- Salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Sebutkan tanda – tanda persalinan?
2. Sebutkan 3 yang harus disiapkan menjelang persalinan?
9. TANDA – TANDA PERSALINAN DAN PERSIAPAN
PERSALINAN
A. Tanda – tanda Persalinan
1. Tanda - tanda permulaan persalinan
a. Kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama ibu yang baru
pertama kali hamil.
b. Perut kelihatan lebih melebar, dan fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
tertekan oleh bagian bawah janin.
d. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi
lemah.
2. Tanda - tanda Persalinan
a. Blood Show
Keluar lendir bercampur sedikit darah dari kemaluan.
b. Kontraksi
Sakit perut menyerupai mules seperti BAB, yang makin lama makin
sering dan makin kuat. Setelah ibu merasakan ini sebaiknya ibu
berangkat ke tempat pelayanan kesehatan jika kontraksi terjadi 5 menit
(pada ibu yang pertama kali melahirkan).Lamanya sakit kurang lebih 40
detik tiap kontraksi dan makin lama makin sering kuat.
c. Ketuban Pecah
Pecahnya ketuban bisa mendadak terasa seperti tiba-tiba mengompol,
atau sedikit-sedikit tanpa terasa (diketahui dari celana dalam terus
menerus basah), air ketuban biasanya jernih dan tidak berbau biasanya
pecah ketika persalinan sudah sangat dekat jadi jangan ditunda lagi
Segera Pergi Ke Rs, Puskesmas Atau Rumah Bersalin.
d. Pada pemeriksaan dalam
Servik mendatar dan pembukaan sudah ada.
10. B. Persiapan Persalinan
1. Rencanakan untuk melahirkan di tenaga kesehatan, di rumah sakit,
puskesmas, rumah bersalin, atau dirumah tetapi ditolong oleh tenaga
kesehatan.
2. Ibu, suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
3. Siapkan anggota keluarga yang golongan darahnya sama dengan ibu, jika
sewaktu-waktu diperlukan ibu (misalnya terjadi perdarahan).
4. Ibu dan suami menanyakan kepada bidan atau dokter kapan perkiraaan
tanggal persalinan.
5. Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewakru-waktu ibu dan
bayi perlu segera di bawa ke rumah sakit.
6. Kartu ANC, dekatkan kartu periksa kehamilan saat usia kehamilan
mendekati waktu persalinan, hal ini dimaksudkan agar penolong
persalinan nanti dapat mengetahui keadaan ibu dan janin sebelumnya.
7. Tas, ini dimaksudkan untuk ibu dan keluarganya menyiapkan barang –
barang yang perlu disiapkan, kain untuk ibu sebanyak 3 kain, pakaian
dalam ibu (celana dalam sebanyak 3), pakaian ibu (kancing/resleting di
bagian depannya untuk menyusui bayi), softex sebanyak 9 buah atau lebih,
bedong bayi 5 buah, pakaian bayi dan handuk bayi.
11. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan
: Tanda Bahaya pada Masa Nifas
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Kamis, 17 Januari 2013
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tandatanda bahaya pada masa nifas.
B. Tujuan Khusus
Setekah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui apa saja
yang termasuk tanda bahaya pada masa nifas, mengetahui tanda – tandanya
dan penanganannya.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Dohiatun.2009. Asuhan Kebidanan Nifas Normal.Jakarta : EGC
12. F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan
Kegiatan Ibu
Mengucapkan salam
Menyampaikan tujuan
Inti
(5 menit)
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang tanda –
(2 menit)
- Menjawab salam
- Melihat
tanda bahaya pada masa nifas,
- Mendengarkan
tanda dan gejala serta
- Memperhatikan
penanganannya.
Penutup
- Tanya jawab
(3 menit)
- Mengakhiri penyuluhan
- Salam
- Mengajukan
pertanyaan
- Menjawab
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Sebutkan tanda bahaya pada masa nifas dan cara penanganannya?
13. TANDA – TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS
1. Demam
a. Tanda dan gejala
Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu > 38o C
b. Penanganan
1) Istirahat baring
2) Kompres dengan air hangat
3) Perbanyak minum
4) Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.
2. Pusing
a. Tanda dan gejala
1) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
2) Kepala terasa berdenyut dan disertai ras mual dan muntah
b. Penanganan
Lakukan istirahat baring
3. Nyeri perut
a. Tanda dan gejala
1) Adanya demam
2) Ibu mengeluh nyeri pada bagian perut
b. Penanganan
Lakukan istirahat baring, bila nyeri tidak hilang segera periksakan ke
fasilitas kesehatan.
4. Thromboplebitis
a. Tanda dan gejala
1) Oedema (bengkak) pada tungkai dan daerah betis.
2) Nyeri jika ditekan, berwarna merah dan terasa panas.
b. Penanganan
1) Lakukan istirahat baring
2) Pada anggota tubuh bagian bawah yang bengkak lebih ditinggikan.
14. 5. Penyulit dalam menyusui
a. Tanda dan gejala
1) Suhu badan meningkat sampai dengan 38oC.
2) Pada payudara berwarna merah, bengkak, keras, nyeri jika ditekan.
3) Pada putting susu lecet.
b. Penanganan
1) Lakukan perawatan payudara
2) Gunakan BH yang menopang payudara
6. Bau busuk dari vagina
a. Tanda dan gejala
1) Keluarnya cairan dari vagina
2) Adanya bau yang menyengat dari vagina
3) Disertai dengan demam > 38oC
b. Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.
7. Perdarahan
a. Tanda dan gejala
Perdarahan setelah persalinan dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
1) Perdarahan primer, yaitu terjadinya dalam 24 jam pertama pasca
persalinan.
2) Perdarahan sekunder, yaitu terjadinya setelah 24 jam pertama pasca
persalinan.
b. Penanganan
Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba
merupakan suatu kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas
kesehatan.
15. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan
: Perawatan Bayi di rumah
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Kamis, 17 Januari 2013
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tentang
perawatan bayi sehari-hari dirumah.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengaetahui dan
memperagakan cara perawatan bayi yang dapat dilakukan dirumah, seperti
perawatan tali pusat, memandikan bayi, mencegah hipotermi dan menjemur
bayi dibawah sinar matahari pagi dan mengetahui tanda-tanda bahaya pada
bayi.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Sumber : Sally. 2006. Asuhan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta. EGC
16. F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan
Kegiatan Ibu
- Mengucapkan salam
- Menyampaikan tujuan
Inti
(18 menit)
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang
(2 menit)
- Menjawab salam
- Melihat
perawatan bayi sehari-
- Mendengarkan
hari
- Memperhatikan
Penutup
- Tanya jawab
- Mengajukan pertanyaan
(3 menit)
- Mengakhiri penyuluhan
- Menjawab
- Salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Sebutkan 3 perawatan bayi yang dilakukan sehari-hari?
2. Sebutkan 3 tanda bahaya pada bayi?
17. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
1. Perawatan Tali Pusat
a. Tujuan perawatan tali pusat
1) Untuk mempercepat pelepasan tali pusat.
2) Untuk mencegah terjadinya infeksi.
b. Cara perawatan tali pusat
1) Tali pusat dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air bersih.
2) Setelah dibilas, tali pusat dikeringkan.
3) Tali pusat dibungkus dengan menggunakan kasa steril atau dibiarkan
terbuka dan mongering dengan sendirinya.
4) Jangan membubuhkan apapun disekitar tali pusat karena akan
mengakibatkan infeksi.
2. Memandikan Bayi
a. Basuh lembut wajah bayi dengan kapas yang dilembabkan dengan air
hangat lalu keringkan dengan lembut.
b. Basuh rambutnya dengan tangan anda dan gunakan sedikit shampoo bayi,
pijat dengan lembut seluruh bagian kepala.
c. Buka pakaiannya, bersihkan pantatnya sebelum meletakkannya kedalam
bak mandi.
d. Dengan kain penyeka, bersihkan bayi anda.
e. Biarkan bayi menikmati air mandi hangat untuk beberapa saat.
f. Keringkan badan bayi yang basah.
g. Pakaikan baju dan popok yang bersih.
3. Menjemur Bayi
Jemur bayi dibawah sinar matahari pagi selama 30 menit, jemur bayi dalam
keadaan telanjang.
4. Mencegah Hipotermi
Cegah hipotermi dengan mengganti popok dan menyelimuti bayi, badan bayi
harus dalam keadaan kering.Jangan memandikan bayi dengan air dingin, dan
tutupi kepala bayi dengan topi.
18. 5. Perhatikan Tanda Bahaya Pada Bayi
a. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
b. Kehangatan terlalu panas (>38oC atau terlalu dingin <36oC).
c. Warna kuning, terutama pada 24 jam pertama, biru atau pucat dan memar.
d. Pemberian makan tidak efektif karena hisapan lemah, ngantuk berlebihan
dan banyak muntah.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan berdarah.
f. Infeksi yang ditandai dengan suhu yang meningkat, merah, bengkak,
keluar cairan, bau busuk dan pernafasan sulit.
g. Tidak BAB/BAK dalam 24 jam, tinja sering lembek, hijau tua ada lender
atau darah pada tinja.
h. Bayi menggigil, menangis tidak seperti biasanya, sangat mudah
tersinggung, lemas, terlalu ngantuk, lunglai, kejang-kejang halus, tidak
bisa tenang dan menangis terus menerus.
19. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan
: ASI Eksklusif dan Tekhnik Menyusui yang Benar
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Kamis, 17 Januari 2013
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tentang
ASI Eksklusif dan tekhnik menyusui yang benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengaetahui cara
pemberian ASI eksklusif dan tekhnik menyusui yang baik dan cara
penyimpanan ASI, ibu dapat mendemonstrasikan cara menyusui yang benar.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Purwanti Sri. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif, Jakarta. EGC
20. F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Pembukaan
(5 menit)
Inti
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
- Menyampaikan tujuan
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang ASI
- Melihat
(15 menit)
Eksklusif.
- Menjelaskan tentang tekhnik
- Mendengarkan
- Memperhatikan
menyusui yang benar dan
mendemonstrasikannya.
- Menjelaskan tentang cara
penyimpanan ASI.
Penutup
- Mengajukan pertanyaan
- Evaluasi
- Menjawab
- Mengakhiri penyuluhan
(10 menit)
- Tanya jawab
- Menjawab salam
- Salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Jelaskan apa pengertian ASI Eksklusif?
2. Sebutkan manfaat ASI Eksklusif bagi bayi?
3. Jelaskan bagaimana tekhnik menyusui yang benar?
4. Jelaskan bagaimana cara penyimpanan ASI?
21. ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR
Pemberian ASI sejak awal kepada bayi sangatlah penting, karena ASI
merupakan satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa 6
bulan pertama kehidupannya.Memperoleh ASI secara Eksklusif merupakan hak
setiap anak.
A. Pengertian
ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak 0-6 bulan.
B. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif mempunyai banyak manfaat, baik bagi ibu sebagai
pemberi ASI maupun bagi bayi sebagai penerima ASI. Manfaatnya antara
lain:
Bagi Ibu:
1. Mencegah perdarahan
ASI yang langsung diberikan beberapa saat setelah bayi dapat merangsang
timbulnya hormone oksitosin.
2. Murah
Pemberian ASI eksklusif sangat murah Karena tidak dibutuhkan dana
sedikitpun.
3. Mudah dan praktis
ASI dapat diberikan kapan saja dan dimana saja sesuai kebutuhan.
4. Ikatan batin menjadi kuat
Pemberian ASI dapat meningkatkan timbulnya ikatan batin antara ibu dan
bayi.
5. KB alamiah
Pemberian ASI secara terus menerus selama 6 bulan dapat menunda
terjadinya kehamilan berikutnya.
22. Bagi Bayi:
1. Zat protektif
Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit, karena adanya
zat protektif.
2. Mengandung 100 jenis zat gizi
ASI mengandung sekitar kurang lebih 100 zat gizi, diantaranya : AA,
DHA, Taurin, dan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Zatzat ini sangat bermanfaat bagi bayi untuk pertumbuhan dan kecerdasan
bayi.
3. Sesuai dengan pencernaan bayi
System pencernaan bayi belum sempurna. Bayi belum mampu mencerna
makanan lain selain ASI.
4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Bagi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang bauk
setelah lahir, dan mengurangi kemungkinan obesitas.
5. Mengurangi insiden maloklusi
Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah
kebiasaan yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol atau
dot.
C. Cara Pemberian ASI Eksklusif
1. ASI diberikan secara 6 bulan.
2. Berikan ASI kepada bayi sesuai kebutuhannya.
3. Jangan membatasi pemberian ASI kepada bayi. Semakin sering bayi
menghisap payudara ibu, maka akan bertambah volume ASI yang berada
dalam payudara ibu.
4. Tidak memberikan madu dan air gula kepada bayi.
23. D. Tekhnik Mnyusui yang Benar
1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain dibawahnya,
dan jangan menekan putting susu atau areolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut.
5. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi.
6. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
kembali pada puting dan areola sekitarnya.
7. Menyendawakan bayi.
E. Cara Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
Di udara terbuka/bebas
: 6 jam
Di lemari es
: 24 jam
Di lemari pendingin/beku (-18oC)
: 6 Bulan
ASI yang telah didinginkan cukup didiamkan saja didalam suhu kamar
atau dapat pula direndam didalam wadah yang telah berisi air panas bila ingin
diberikan kepada bayi.Cara pemberiannya dapat menggunakan cangkir atau
sendok.
24. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan
: Perawatan Payudara
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Kamis, 17 Januari 2013
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui tentang
cara merawat payudara.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengaetahui manfaat
dan langkah-langkah perawatan payudara yang dapat dilakukan dirumah dan
dapat memperagakan perawatan payudara.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta. Fitramaya
25. F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Pembukaan
(5 menit)
Inti
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
- Menyampaikan tujuan
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang
- Melihat
(15 menit)
langkah-langkah perawatan
- Mendengarkan
payudara dan memperagakan
- Memperhatikan
perawatan payudara.
Penutup
- Mengajukan pertanyaan
- Evaluasi
- Menjawab
- Mengakhiri penyuluhan
(10 menit)
- Tanya jawab
- Menjawab salam
- Salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Jelaskan bagaimana manfaat dari perawatan payudara?
2. Jelaskan bagaimana langkah-langkah perawatan payudara?
26. PERAWATAN PAYUDARA
Manfaat melakukan perawatran payudara setelah melahirkan adalah:
1. Membantu memperlancar ASI
2. Membantu memperlancar pengeluaran ASI
3. Mencegah mastitis
4. Memperlancar peredaran darah
Perawatan payudara setelah melahirkan merupakan suatu tindakan dengan
melakukan beberapa pemijatan, menjaga kebersihan serta tindakan-tindakan pada
kelainan payudara, sehingga tidak mengalami kesulitan pada masa menyusui.
Tahap-tahap :
1. Membersihkan puting susu
a. Ibu duduk bersandar
b. Pakaian atas dibuka
c. Handuk diletakkan dibawah payudara
d. Kapas dibasahi baby oil
e. Kedua putting susu di kompres dengan kapas yang sudah dibasahi dengan
minyak/baby oil selama 3-5 menit
f. Kapas digosok-gosokan disekitar putting susu untuk mengangkat kotoran
g. Kemudian kedua tangan dibasahi baby oil
h. Lakukan pemijatan
2. Cara-cara pemijatan
Tuangkan minyak secukupnya, kedua telapak tangan berada diantara kedua
belah payudara lalu diurut mulai dari atas kesamping, kebawah dan menuju
keputing susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan
perlahan-lahan. Pemijatan dilakukan sebanyak 30 kali.
Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan tangan kanan
dengan sisi kelingking mengurut payudara mulai dari pangkal dada kea rah
putting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan.Dilakukan sebanyak
30 kali.
27. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau
3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil
menekan, dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu, setiap
payudara dilakukan 2 kali gerakan.
3. Pengompresan
Kompreslah kedua payudara dengan waslap hangat bergantian dengan waslap
dingin selama 5 menit, sekalian untuk membersihkan payudara dari
minyak/baby oil.
28. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Kesehatan Produksi
Sub Pokok Bahasan
: Gizi Ibu Menyusui
Sasaran
: Ny. T
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Puskesmas PONED Cicurug
Hari / Tanggal
: Rabu, 18 Januari 2012
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan dapat mengerti dan
mengetahui tentang Gizi Ibu Menyusui.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan mampu :
1. Menyebutkan pengertian gizi.
2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi bagi ibu menyusui.
3. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui.
4. Menyebutkan bahan makanan yang dibatasi pada ibu menyusui.
5. Menyebutkan bahan makanan yang dibutuhkan sehari-hari pada ibu
menyusui.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
29. E. Sumber
1. Depkes RI Direktorat Jendral Biro Kesehatan Masyarakat, 2001. Gizi
Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
2. Husaini Yayah K, 1999. Makanan Bayi Bergizi, Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Pembukaan
(2 menit)
Inti
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
- Menyampaikan tujuan
- Mendengarkan
- Menjelaskan tentang
- Melihat
(5 menit)
kebutuhan zat gizi ibu
- Mendengarkan
menyusui
- Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
makanan yang harus
dianjurkan dan yang harus
dibatasi untuk menyusui
- Menjelaskan bahan makanan
untuk ibu menyusui yang
dibutuhkan sehari-hari
Penutup
- Tanya jawab
- Mengajukan pertanyaan
(3 menit)
- Mengakhiri penyuluhan
- Menjawab
- Salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Apa pengertian gizi ?
2. Sebutkan kebutuhan zat gizi ibu menyusui?
30. 3. Sebutkan bahan makanan yang dianjurkan dan yang dibatasi untuk ibu
menyusui?
4. Sebutkan bahan makanan yang dibutuhkan sehari-hari pada ibu
menyusui?
31. GIZI IBU MENYUSUI
A. Definisi Gizi
Gizi adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan.
B. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Zat gizi ibu menyusui secara umum lebih tinggi dari pada ibu hamil, karena
diperlukan :
1. Pemulihan kesehatan ibu
2. Produksi ASI
3. Aktivitas selama pengasuhan bayi
C. Bahan makanan Yang Disnjurkan Pada Ibu Menyusui
1. Sumber kallori : beras, roti, kentang, mie, bihun, dan sebagainya.
2. Sumber protein : susu, telur, daging atau hati dan sebagainya.
3. Sumber vitamin dan mineral : sayuran yang berwarna hijau atau kuning,
buah-buahan yang dagingnya berwarna merah atau kuning.
4. Banyak minum etrutama sari buah atau air perebus sayuran 4-6 gelas
sehari, bubur kacang hijau dan susu.
D. Bahan Makanan Yang Dibatasi Pada Ibu Menyusui
1. Bahan makanan yang merangsang misalnya : cabe, merica, jahe dan
sebagainya, karena bisa menyebabkan bayi mencret.
2. Bahan makanan yang dapat menimbulkan kembung misalnya : ubi,
singkong, kool, sawi dan sebagainya.
3. Bahan makanan
yang manis-manis
menyebabkan ibu menjai gemuk.
atau berlemak, karena bisa
32. E. Bahan Makanan Yang Dibutuhkan Pada Ibu Menyusui
Bahan Makanan
Berat (gr)
Ukuran Rumah Tangga
Beras
500
2,5 gelas
Nasi
200
5 ¼ gelas
Daging
75
3 potong
Tempe
125
5 potong
Sayuran
300
3 gelas
Buah Pepaya
200
1 potong
Susu
200
1 gelas
Gula Pasir
30
3 sendok makan
Minyak
40
4 sendok makan
Catatan :
1 gelas isinya 200 ml air
1 potong daging, ukurannya 6x5x2 cm
1 potong tempe, ukurannya 4x6x1 cm
1 potong papaya, ukurannya 5x15 cm
33. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Imunisasi Pada Balita
Sub Pokok Bahasan
:
a. Pengertian Imunisasi
b. Macam-macam imunisasi
c. Waktu pemberian imunisasi
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 10 menit
Tempat
: Rumah Ny A
Hari / Tanggal
: Rabu, 23 Januari 2013
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 10 menit klien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang imunisasi dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 10 menit diharapkan klien dan keluarga
mampu :
1. Menyebutkan pengertian imunisasi.
2. Menyebutkan macam-macam imunisasi.
3. Menebak waktu pemberian imunisasi.
C. Materi
Terlampir
34. D. Metode
Ceramah dan diskusi
E. Sumber
hidayat A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.
F. Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
- Memberikan salam
Kegiatan Ibu
- Membalas salam
dan memperkenalkan
1
Pembukaan
2 menit
diri
- Menjelaskan maksud
- Memperhatikan
dan tujuan
- Kontrak waktu
- Menyepakati
- Review pengetahuan
- Menjawab
sasaran tentang
imunisasi
2 Pelaksanaan
5 menit
- Memberikan materi
tentang imunisasi,
- Menyimak dan
mendengarkan
macam-macan dan
waktu pemberian
imunisasi
- Memberikan
- Bertanya
kesempatan sasaran
untuk bertanya
3
Evaluasi
2 menit
- Memberikan
pertanyaan kepada
sasaran tentang materi
yang sudah
- Menjawab
35. disampaikan penyuluh
- Memberikan
4
penutup
1 menit
- Mendengarkan
kesimpulan
kesimpulan
- Menutup dan
mengucap salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2. Sebutkan kembali macam-macam imunisasi?
3. Kapan waktu pemberian imunisasi?
- Menjawab
salam
36. IMUNISASI PADA BAYI DAN ANAK
1. Pengertian Imuinisasi
Imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan pada bayi dan anak untuk
mencegah penyakit tertentu.
2. Macam-macam Imunisasi
a. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah tindakan memasukkan vaksin BCG yang
bertujuan
untuk
memberi
kekebalan
tubuh
terhadap
kuman
Mycobacterium Tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran
kuman.
b. Imunisasi Polio
Imunisasi Polio adalah tindakan imunisasi dengan memberikan vaksin
polio (dalam bentuk oral) atau dikenal dengan sebutan oral polio vaccine
(OPV) yang bertujuan untuk member kekebalan dari penyakit
poliomelitis, dapat diberikan 4 kali dengan interval 4-6 minggu.
c. Imunisasi DPT/DT
Imunisasi ini dilakukan dengan memberikan vaksin DPT (Difteri Pertusis
Tetanus) / DT (Difteri Tetanus) pada anak yang bertujuan untuk memberi
kekebalan dari kuman penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Pemberian
vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6
minggu (kurang lebih 3 kali), selanjutnya ulangan pertama 1 tahun dan
ulangan berikutnya 3 tahun sekali sampai usia 8 tahun. Imunisasi ini
tidak dianjurkan untuk bayi usia kurang dari 2 bulan mengingat
imunogen pertusisyang sangat reaktogenik dan adanya hambatan tanggap
37. kebal karena pengaruh antibodi maternal untuk imunogen difteri atau
tetanus.
d. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B dilakukan dengan memberikan vaksin hepatitis B
kedalam tubuh yang bertujuan untuk member kekebalan dari penyakit
hepatitis. Pada ibu yang menderita hepatitis B dengan HbsAg negatif,
imunisasi dapat diberikan kepada anak-anak sesuai dosis yang ada,
kemudian dilanjutkan pada usia 1-2 bulan dan yang ketiga pada usia 6
bulan. Apalagi HbsAg ibu positif, vaksin dapat diberikan dalam waktu 12
jam setelah bayi lahir kemudian suntikan kedua pada usia 1 sampai 2
bulan dan ketiga. Imunisasi ulangan dapat diberikan 5 tahun kemudian.
e. Imunisasi Campak
Imunisasi campak adalah tindakan memberikan vaksin campak pada
anak yang bertujuan membentuk kekebalan terhadap penyakit campak
yang dapat diberikan pada usia 9 bulan secara subcutan, kemudian dapat
diulang interval waktu 6 bulan lebih setelah suntikan pertama.
3. Jadwal Imunisasi
Jadwal Imunisasi Rekomendasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2006
USIA PEMBERIAN ASI
JENIS
BULAN
TAHUN
VAKSIN
LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
PROGRAM IMUNISASI (PPI - diwajibkan)
BCG
Hep. B
1
2
3
38. 0
DPT
1
2
3
4
5
1
Polio
2
3
4
5
Campak
1
6
2
(Keterangan Jadwal Imunisasi Periode 2006 Aziz Alimul hidayat, 2008:58)
a. BCG
BCG diberikan sejak lahir. Apabila usia> 3 bulan harus dilakukan uji
tuberculin terlebih dahulu, BCG diberikan apabila uji tuberculin negatif.
b. Hepatitis B
Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan
pada usia 1 dan 3-6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.
c. Polio
Polio diberikan pada saat kunjungan pertama. Untuk bayi yanglahir di
RB/RS OPV diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk menghindari
transmisi virus vaksin ke bayi lain).
d. DPT
Dapat diberikan pada usia> 6 minggu, secara terpisah atau secara
kombinasi dengan hepatitis B atau HiB. Booster DPT diberikan pada
usia 18 bulan dan 5 tahun. Usia 12 tahun mendapat TT saat program
BIAS SD Kelas 6.
e. Campak
Campak diberikan pada usia 9 bulan, sedangkan campak 2 diberikan
saat program BIAS SD Kelas 1 pada usia 6 tahun.
39. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi
Subtopik
: a. Pengertian Kontrasepsi
b. Metode Kontrasepsi
Sasaran
: Ny. A
Waktu
: 20 menit
Hari / Tanggal
: Selasa, 23 Januari 2013
Tempat
: Rumah Ny. A
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit ibu hamil mampu memahami
tentang alat kontrasepsi.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, ibu hamil dapat :
1. Menyebutkan kembali pengertian kontrasepsi
2. Menyebutkan kembali metode kontrasepsi
C. Materi
Terlampir
40. D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
Yayasan Bina Pustaka, 2003 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta.
F. Kegiatan Belajar Mengajar
Waktu
Kegiatan
Tahap
Kegiatan
Penyuluh
1. Membuka acara dengan
Sasaran
1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
keluarga
2. Menyampaikan topic, maksud
5 menit Pendahuluan
dan tujuan penkes kepada
2. Mendengarkan
penyuluh
keluarga
3. Kontrak waktu untuk
3. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan
kesepakatan waktu
penkes dengan keluarga
pelaksanaan penkes
1. Menggali kemampuan keluarga 1. Menyampaikan
tentang materi yang akan
disampaikan
10 menit Kegiatan Inti
pengetahuannya
tentang materi
penyuluhan
2. Memberikan penjelasan tentang 2. Mendengarkan
materi yang akan diberikan
penyuluh
kepada keluarga dengan
menyampaikan
menggunakan laflet
materi
41. 3. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk bertanya
3. Bertanya tentang
materi yang telah
diberikan
1. Memberikan pertanyaan kepada 1. Menjawab
sasaran
pertanyaan
2. Menyimpulkan dan
mengklarifikasi materi
2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah
5 menit
Evaluasi/
disampaikan kepada sasaran
Penutup
3. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada sasaran
3. Mendengarkan
penyuluh menutup
acara dan menjawab
salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: Lisan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Sebutkan kembali pengertian kontrasepsi?
2. Sebutkan kembali metode kontrasepsi?
42. METODE ALAT KONTRASEPSI
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau
menetap.Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara
mekanis, menggunakan alat atau dengan operasi.
2. Metode Kontrasepsi
a. Pil Kombinasi/suntikan kombinasi
-
Sebaiknya tidak oleh perempuan lebih dari 35 tahun yang perokok
b. Kontrasepsi progestin (implant, kontrasepsi suntikan progestin, pil
progestrin)
-
Dapat digunakan pada masa sebelum menopause (40-50 tahun)
-
Dapat digunakan oleh perempuan berusia lebih dari 35 tahun dan
perokok
-
Dapat digunakan pada perempuan lebih dari 35 tahun yang
menginginkan kontrasepsi jangka panjang, tetapi belum siap untuk
kontrasepsi mantap.
c. Metode AKDR
43. Adalah kontrasepsi yang menggunakan alat dan dimasukkan ke dalam
rahim.
-
Dapat digunakan oleh perempuan lebih dari 35 tahun yang tidak
terpapar pada infeksi saluran reproduksi dan IMS.
-
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
-
Penderita tekanan darah tinggi.
-
Penderita diabetes.
-
Sedang menyusui.
-
Keadaan multipara
Keuntungan metode AKDR
-
Sebagai kontrasepsi efektivitas yang tinggi.
-
Dapat efektif segera setelah pemasangan.
-
Metode jangka panjang (10 tahun tidak perlu diganti).
-
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
-
Meningkatkan kenyamanan seksual.
-
Tidak ada efek samping hormonal.
-
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
-
Dapat dipasang segera setelah melahirkan.
-
Tidak ada interaksi dengan obat-obat yang lain.
-
Membantu mencegah kehamilan diluar kandungan.
d. Metode Kontrasepsi Mantap (MOP/MOW)
Adalah kontrasepsi dengan melalui prosedur pembedahan untuk
menghentikan vertilitas, baik pada laki-laki maupun perempuan dalam
sebuah pasangan.
1) Tubektomi
Tindakan operasi kecil dengan cara mengikat dan memotong saluran
telur pada istri. Dengan telur dari ovarium tidak dapat mencapai
rongga rahim sehingga terjadi perubahan.
Dilakukan pada:
- Pasca persalinan
- Pasca keguguran
44. - Keadaan tidak hamil
2) Vasektomi
Adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong
saluran sperma (Vas Defrens) sehingga sperma tidak dapat lewat dan
air mani tidak mengandung spermatozoa dengan demikian tidak
terjadi perubahan.
- Kontra Indikasi
Kontra indikasi mutlak tidak ada.
Adanya kelainan setempat (peradagnan kulit atau jamur di
daerah sekrotum, hernia)
- Efek samping
Kulit membiru, lecet, rasa sakit, pembengkakan.
e. Kondom
Alat kontrasepsi yang dapat mencegah infeksi saluran dan infeksi
menular seksual (HIV/AIDS)
45. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Asuhan Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan
: Tanda Bahaya Pada Bayi
Waktu
: 10 menit
Sasaran
: Ny. N
Tempat
: Rumah pasen
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan mampu memahami dan
mengerti tentang tanda bahaya pada bayi.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, klien diharapkan dapat mengetahui tanda
bahaya pada bayi.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
46. Ceramah dan Tanya Jawab
E. Sumber
PUSDIKNAS – WHO – JHPIEGO, 2003
F. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan - Salam pembuka
(3 menit)
Kegiatan Peserta
- Menjawab salam
- Memberikan kesempatan
kepada ibu untuk menjelaskan
yang diketahui oleh ibu
Inti
- Menjelaskan tanda bahaya
(6 menit)
pada bayi
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
Tanya
- Memberikan kesempata untuk
jawab
bertanya
- Bertanya
- mendengarkan
(3 menit)
Penutup
- Menyimpulkan
- Mendengarkan
(3 menit)
- Menutup dengan salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Bentuk
: L:isan
Jenis
: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir?
47. TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR
1. Pernafasan
: Sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
2. Kehangatan
: Terlalu panas lebih dari 38oC atau terlalu dingin kurang
dari 36oC.
3. Warna kulit
: Kuning (terutama pada 24 jam), biru atau pucat,
memar.
4. Pemberian ASI
: Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak
muntah.
5. Infeksi
: Suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan
(nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
6. Tinja/kemih
: Tidak buang air besar dalam 3 hari, tidak berkemih
dalam 24 jam, tinja lembek, ada lender atau darah pada
tinja.
7. Aktivitas
: menggigil, menangis yang tidak biasa, rewel, lemas,
terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa
tenang, menangis terus-menerus.