SlideShare a Scribd company logo
Tugas Bahasa Indonesia
Bab II Santun Bernegosiasi
Disusun Oleh :
Hayyun Ibnu Yaqzan
(wakil )
(11/XA)
Irfan Wahyu Wicaksono
(ketua)
(12/XA)
Lalla Kumala Yulanda
(editor)
(13/XA)
Luthfia Azmi Faiha
(sekretaris 1)(14/XA)
Masita Hayunikusuma
(sekretaris 2)(15/XA)
Meta Mediana
(bendahara 1)(16/XA)
Miftah Fragusti Arrazi
(bendahara 2)(17/XA)
Muhamad Hardian
(editor)
(18/XA)
Muhammad Ikhwan Sabdana
(operator) (19/XA)
Muhammad Rifqi Fatullah
(editor)
(20/XA)
Bahasa sebagai alat negosiasi
A. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Di Indonesia terdapat banyak sekali bahasa daerah,.
Sehingga bahasa Indonesia adalah bahasa adalah solusi
permasalahan komunikasi atas perbedaan bahasa di
setiap daerah. Dalam negosiasi bahasa Indonesia
digunakan sebagai sarana komunikasi. Sarana
komunikasi tersebut digunakan untuk memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis.
•
•
•
•

Seorang negoisator hendaknya memperhatikan :
1. Bahasa yang benar
2. Kejujuran
3. Kedisiplinan
Pengertian negosiasi
B. Pengetian Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda. Sementara itu menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah
proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak dengan
pihak yang lain. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut,
negosiasi berkaitan erat dengan komunikasi. Sehingga
komunikasi adalah inti negosiasi.
Ciri Negosiasi Apabila Dilihat
Dari Segi Isinya.
(a) Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
(b) Negosiasi menghasilkan keputusan yang
saling menguntungkan.
(c) Negosiasi merupakan sarana untuk mencari
penyelesaian .
(d) Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis.
(e) Negosiasi memprioritaskan kepentingan
bersama.
1. Pengertian Komunikasi
Menurut KBBI, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Berdasarkan pengertian
tersebut, dalam komunikasi terdapat dua unsur, yaitu
komunikator dan pesan. Komunikator adalah orang yang
berkomunikasi. Pesan adalah suatu yang disampaikan dan
diterima oleh komunikator.
2. Proses Terjadinya Negosiasi
Proses komunikasi berhasil jika komunikan memahami pesan
yang disampaikan oleh komunikator. Selanjutnya komunikan
memberi tanggapan kepada komunikator atas pesan yang
disampaikan dan komunikator pun harus dapat memahami
tanggapan tersebut.
Cara Melakukan Negosiasi
Cara-cara itu dapat ditempuh dengan:
(1)menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis,
(2)mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah
pihak,
(3) mengajukan pandangan baru dan mengabaika pandangan
yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak,
(4) mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing,
dan
(5)memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau
pendapat dari kedua belah pihak.
3. Macam-Macam Komunikasi
Pesan yang disampaikan komunikator kepada
komunikan berupa bahasa verbal dan bahasa nonverbal.
Bahasa verbal adalah bahasa yang disampaikan secara
lisan dengan menggunakan bahasa tertentu. Sedangkan
bahasa nonverbal adalah bahasa nonlisan yang menyertai
bahasa lisan.
Di dalam perusahaan, dikenal istilah komunikasi
internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal
adalah komunikasi yang berlangsung antar orang dalam
satu perusahaan. Sedangkan komunikasi eksternal adalah
komunikasi antara pemimpin perusahaan dengan pihak di
luar perusahaan.
4. Komunikasi Efektif
Agar komunikasi berjalan efektif, perhatikan beberapa aspek
berikut!
a. Keterbukaan
Komunikator dan komunikan harus bersikap terbuka.
Keterbukaan dapat menimbulkan rasa saling percaya.
b. Empati
Komunikasi bersifat dua arah antara komunikator dengan
komunikan. Sehingga penting bagi komunikator untuk
menempatkan dirinya dalam posisi komunikan atau sebaliknya.
c. Dukungan
Komunikator dan komunikan yang saling mendukung akan
menghasilkan komunikasi yang lancar.
d. Kesamaan
Komunikasi semakin efektif jika pihak yang terlibat memiliki
banyak kesamaan.
5. Hambatan-Hambatan Berkomunikasi
a. Komunikasi terjadi satu arah
b. Perbedaan pandangan
c. Adanya kesalahpahaman
d. Umpan balik yang tidak tepat
e. Topik yang tidak fokus
Kriteria negosiasi
•
•
•
•
•

Ada pihak-pihak yang terlibat
Ada tujuan yang hendak dicapai setiap pihak
Ada permasalahan yang dibahas
Ada proses tawar-menawar
Ada harapan yang mencapai kesepakatan
NEGOSIASI LISAN
Dalam hal ini seorang negoisator lebih
mengutamakan kemampuan bicaranya, ini lebih bersifat
praktek.
 Teknik berbicara :
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
 Berbicara Efektif :
1. Pembuka
2. Isi
3. Penutup
 Prasyarat Organis :
1.Pengaturan napas
2.Pengaturan Suara
3.Pengaturan tubuh
• Prasyarat bahasa :
1. Dinamika Bicara
2. Ritme Bicara
3.Diksi
4.Susunan kalimat
Negosiasi Tulis
• Negosiasi tulis adalah negosiasi yang menggunakan bahasa
baku dan media tulis.
• Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah proses tawar menawar dengan jalan
berunding untuk memberi atau menerima guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak
dengan pihak lainnya.
Proposal Kegiatan
Format sistematis dalam
pembuatan sebuah
proposal yang baik dan
benar dapat anda ikuti
langkah langkah di bawah
ini:
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Masalah
4. Tujuan
5. Sasaran
6. Pelaksanaan
7. Jadwal Pelaksanaan
8. Anggaran Dana
9. Penutup

Adapun dalam langkah menyusun
sebuah proposal dapat di lihat
susunan rapi dan baik seperti di
bawah ini:
1. Halaman Judul
2. Latar Belakang
3. Tujuan Kegiatan
4. Nama
5. Tema Kegiatan
6. Bentuk Kegiatan
7. Peserta
8. Penyelenggara
9. Jadwal dan Lokasi Kegiatan
10.Susunan Acara
11. Susunan Panitia
12.Rencana Anggaran
13.Penutup
B) Surat Resmi
Bagian-bagian dari Surat Resmi :
1) Kepala atau kop surat
Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga
organisasi yang terdiri atas:
a. Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi
b. Nama lembaga
c. Alamat lembaga
d. Nomor telepon, teleks, faximile.
Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam
usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha.
Fungsi kepala surat:
a. Mengetahui nama dan alamat kantor lembaga
b. Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatan
c. Alat promosi.
2) Nomor surat
Surat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan
pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu.
Penomoran surat itu berguna untuk:
a. Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun
penemuannya kembali apabila diperlukan
b. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh
organisasi, lembaga atau perusahaan
c. Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
d. Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode,
bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka
Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis
utuh dan dapat
ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan
degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:
a) Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal
b) Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul
3) Tanggal penulisan surat
Cara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari
perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama
kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu
mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum
dalam kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan
tahun.
4) Lampiran yang disertakan
Pengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat.
Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar
atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah
kurang dari sepuluh.
5) Hal atau perihal
Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca
tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat
berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan :
a. Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya,
kecuali untuk judul surat berjudul
b. Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata
tugas ditulis dengan huruf kecil
c. Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan
kalimat
6) Alamat tujuan
Alamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul
surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang
ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar
kertas surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Halhal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:
a. Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran
b. Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :
1) Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan,
teman, kolega atau relasi kerja.
2) Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat
suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat”
atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak
menyebutkan nama atau jabatan seseorang.
c. Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti
nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila
pihak yang dituju adalah lembaga atau jabatan tertentu.
7) Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk membuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan
tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya
salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang
berisi berita.
8) Isi Surat
Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting,
yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup
a. Bagian Pembuka
Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui
berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam bagian pembuka
sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan kepada pihak yang
dimaksud.
b. Bagian Inti
Bagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat. Kecuali
surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah disinggung pada bagian
pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut pada bagian inti.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih.
Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin
disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas,
dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
Macam-macam negosiasi
1. Negosiasi Berdasarkan Situasi
a. Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjadi dalam
situasi formal. Ciri-cirinya adalah adanya perjanjian yang sah
secara hukum. Contoh : Negosiasi kerjasama antara dua
perusahaan.
b. Negosiasi Informal
Negosiasi informal atau lobi yaitu negosiasi yang dapat
terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, serta
dapat dilakukan secara terus-menerusdalam jangka waktu
panjang. Contoh : Negosiasi antara ayah dan anak.
3. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi
 a.Negosiasi Kolaborasi (Negosiasi win-win)
Para negosiator berusaha mencapai kesepakatan dengan
menggabungkan kepentingan masing-masing.
 b.Negosiasi Dominasi (Negosiasi win-lose)
Salah satu negosiator mendapatkan keuntungan lebih
besar dari kesepakatan yang dicapai, sedangkan pihak lawan
mendapatkan keuntungan lebih kecil.
 c.Negosiasi Akomodasi (Negosiasi lose-win)
Negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan
mengalami kerugian, sedangkan pihak lawan mendapatkan
keuntungan sangat besar bahkan 100% keuntungan. Hal ini
disebabkan oleh kegagalan negosiator dalam bernegosiasi.
 d.Negosiasi Menghindari Konflik (Negosiasi lose-lose)
Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang
muncul. Akibatnya, kedua pihak bersepakat untuk
menyelesaikan konflik.
Menganalisis teks negosiasi
Bacalah Teks Negosiasi berikut :
Setelah para karyawan sebuah perusahaan di
bidang elektronika melakukan aksi mogok kerja
dengan melakukan demonstrasi di depan kantor
perusahaan, akhirnya wakil perusahaan itu
menerima wakil para karyawan untuk berdialog.
Dialog itu dijaga oleh sejumlah petugas
keamanan. Sementara itu, beratus-ratus
karyawan masih berdemonstrasi di depan kantor
perusahaan.
1. Wakil karyawan : Selamat sore, Pak.
2.Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari, silakan
duduk.
3.Wakil karyawan: Ya, terima kasih.
4.Wakil perusahaan: Saya, Hadi Winoto, wakil dari
perusahaan. Anda siapa?
5.Wakil karyawan: Saya Suparmin, yang dipercaya
teman-teman untuk menemui pimpinan.(Mereka
bersalaman)
6. Wakil perusahaan: Sebenarnya, apa yang terjadi?
Semua karyawan di perusahaan ini melakukan
demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan
bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK.
7.Wakil karyawan: Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya ingin
memperbaiki nasib dan hidup layak.
8.Wakil perusahaan: Maksudnya?
9.Wakil karyawan: Ya, pasti Bapak tahu. Kami, karyawan, sudah
bekerja keras demi perusahaan. Tetapi, kami merasa kurang
mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang
Rp2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami menerima upah
sebesar Rp3.000.000,00.
10.Wakil perusahaan: Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah
menanggung beban terlalu berat. Listrik naik, bahan bakar
naik, dan biaya operasional lain juga naik. Kenaikan UMP
(upah minimum provinsi) belum bisa naik sekarang.
11.Wakil karyawan: Kalau begitu, kami tetap akan melakukan aksi
mogok kerja sampai tuntutan kami dipenuhi.
12.Wakil perusahaan: Tidak boleh demikian. Kita harus mencari
jalan tengah.
13.Wakil karyawan: Lalu, bagaimana?
14.Wakil perusahaan: Saya akan mengusulkan kenaikan
tersebut kepada direksi. Perusahaan hanya mampu
menaikkan UMP sampai Rp2.400.000,00. Tidak lebih
dari itu. Anda sendiri tahu bahwa pada situasi global
ini perusahaan mana pun mengalami kesulitan.
15.Wakil karyawan: Tidak bisa, Pak. Ini kota Jakarta,
Pak. Semua harus dibeli dengan uang. Ya, tolong
diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat
hidup layak. Paling tidak kami menerima gaji
sebesar Rp2.800.000,00.
16.Wakil perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke
direksi sebesar Rp2.600.000,00.
17.Wakil karyawan: Tapi, usahakan lebih, Pak. Kami
akan bekerja lebih keras lagi.
18.Wakil perusahaan: Baiklah, akan saya coba. Tolong kendalikan
teman-teman karyawan dan sampaikan kepada mereka mulai besok
semua karyawan harus masuk kerja kembali. Karyawan yang mogok
kerja akan kena sanksi.
19.Wakil karyawan: Baik, Pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?
20.Wakil perusahaan: Ya, silakan.
21.Wakil karyawan: Ya, terima kasih. Selamat sore.
22.Wakil perusahaan: Selamat sore.(Mereka bersalaman)
Begitu Suparmin keluar dari kantor perusahaan, dia disambut
oleh teman-temannya. Dia lalu menyampaikan hasil dialog dengan
wakil perusahaan bahwa UMP mereka diusulkan naik paling tidak
sebesar Rp2.600.000,00.
Nah, teks negosiasi tersebut dapat dianalisis
berdasarkan tiga hal, yaitu struktur, pasangan
tuturan, dan tuturan santun serta tuturan
persuasif.
1. Struktur Teks Negosiasi
Teks ini dibagi mejadi 3 bagian, yaitu
pembukaan, isi dan penutup. Tetapi dalam
beberapa buku, teks ini diperinci menjadi 5
bagian yaitu Orientasi, Permintaan,
Penawaran, Persetujuan, dan Penutup.
• Orientasi dalam contoh diatas terdapat pada no
1-5.
Orientasi adalah tahap awal dalam negosiasi atau
bisa dibilang adalam pembukaan.
• Permintaan pada no 6-12
• Penawaran pada no 13-15
• Persetujuan pada no 16-18
Permintaan, penawaran, dan persetujuan
merupakan isi dari negosiasi yang membahas
topik yang dibicarakan.
• Dan Penutup pada no 19-22
Dan tentu saja penutup merupakan akhir dari topik
yang dibicarakan.
2. Pasangan Tuturan Teks Negosiasi
Perhatikan pasangan tuturan berikut ini
[2].Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari,
silakan duduk. (Memerintah)
[3].Wakil karyawan : Ya, terima kasih. (Mematuhi
Perintah)
Terlihat bahwa pada tuturan nomor 2 dan 3,
wakil perusahaan menyuruh wakil karyawan
untuk duduk. Di situ terdapat pasangan
tuturan memerintah–mematuhi perintah.
Apabila perintah tidak dipatuhi, pasangan itu
menjadi memerintah–menolak perintah.
Pasangan tuturan yang lain yang mungkin
terdapat dalam negosiasi adalah sebagai
berikut.
- Mengucapkan salam–membalas salam
- Bertanya–menjawab/tidak menjawab
- Meminta tolong–memenuhi/menolak
permintaan
- Meminta–memenuhi/menolak
permintaan
- Menawarkan–menerima/menolak
tawaran
- Mengusulkan–menerima/menolak
usulan, dan sebagainya
3. Tuturan Santun dan Persuasif
a. Tuturan Santun
Dalam negosiasi, harus menghasilkan
kesepakatan yang menguntungkan, oleh
karena itu, kedua belah pihak harus bersikap
santun.
Misal, dalam berkata menggunakan bahasa
yang santun seperti “Terima kasih, Pak”
“Tidak apa-apa, Pak. Kami hanya ingin
memperbaiki nasib dan hidup layak” dan kata
kata lainnya. Dan kesantunan tersebut
merupakan strategi untuk mencapai
tujuannya.
b. Tuturan Persuasif
Tuturan persuasif merupakan tuturan yang
digunakan untuk membujuk. Tujuannya
adalah agar lawan negosiasi bersedia
mengikuti usulan negosiator.
Misal pada contoh kalimat no [15] dan [17]
dalam kalimat itu wakil karyawan membujuk
wakil perusahaan dengan tuturan serta alasan
yang meyakinkan dan benar.
Mengkonversi teks negosiasi
• Ini adalah contoh mengonversi dialog negosiasi menjadi teks
narasi.
Pada sore hari disebuah perusahaan, Suparmin (wakil
karyawan) menemui Hadi Winoto (wakil perusahaan). Niat
suparmin menemuinya karena dipercaya teman-teman untuk
menyampaikan keluhan mereka. Semua karyawan melakukan
demokrasi, mereka hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup
yang layak. Karena selama ini mereka merasa kurang
mendapat imbalan yang pantas, padahal sudah bekerja keras
demi perusahaan. Semua karyawan melakukan aksi mogok
kerja ini sampai tuntutannya dipenuhi. Wakil perusahaan
menanggapi kasus ini dengan santai, ia akan mengusulkan
kenaikan upah kerja kepada direksi.
Menyunting teks negosiasi
• Menyunting adalah kegiatan dimana
memperoleh data dari berbagai sumber yang
kemudian di salin ke dalam media penyalin.
• Media penyalin tersebut dapat berfungsi
sebagai media penampung aspirasi si penulis
dengan terlebih dahulu melihat atau
mengamati buku referensi yang menjadi salah
satu patokan si penulis dalam menyunting
sesuatu teks.
• Proses Penyuntingan
1. Melalui Media Elektronik, yaitu dengan
menggunakan komputer / laptop melalui fitur
Microsoft Word. Dengan fitur tersebut kita dapat
langsung mengubah kata, frasa, atau klausa yang
salah.
2. Melalui media kertas, misalnya berupa buku.
Untuk mempermudah proses penyuntingan,
diperlukan tanda – tanda koreksi. Tanda koreksi
berfungsi untuk menyeleksi kesalahan –
kesalahan yang terjadi
Ungkapan dalam bahasa indonesia
• PENGERTIAN UNGKAPAN
Ungkapan adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan
yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa
ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata
yang dibuat.

• Jenis-jenis Ungkapan berdasarkan bentuknya
o Ungkapan dalam bahasa indonesia, terbagi dalam dua jenis utama.
Yaitu: berdasarkan bentuk dan berdasarkan unsur gabungan.
o Dalam berdasarkan bentuk, ungkapan ini masih terbagi dalam dua
sub jenis. Yaitu: ungkapan penuh dan ungkapan tak penuh.
Ungkapan penuh
• Ungkapan yang maknanya berbeda dengan makna gabungan
katanya.
• contoh:
Adu buku tangan
Artinya: berkelahi
oAdu domba
oArtinya: memecah belah
Benang raja
Artinya: pelangi
oBerada di atas angin
oArtinya: unggul
Panjang tangan
Artinya: suka mencuri
Ungkapan tak penuh
• Adalah ungkapan yang maknanya dapat di telusuri dari
unsur gabungan katanya
Contoh:
1. Buku kaki
Artinya: mata kaki
2. Anak bawang
Atinya: anak kecil yang belum mengetahui apa-apa
3.Batu kubur
Artinya: batu nisan
4.Berani lalat
Artinya: kelihatanya berani, namun takut.
Berdasarkan unsur gabungan
• Berdasarkan unsur gabungannya ungkapan diklasifikasikan menjadi:
1. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan bagian tubuh
Contoh :mengurut dada (kecewa)
2. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan dengan indra
Contoh : hitam manis(berkulit hitam tetapi cantik)
3. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan penunjuk warna
Contoh : putih hati (hati yang jujur )
4. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan benda-benda
alam
Contoh : menangkap angin(melakukan pekerjaan yang sia-sia)
5. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama binatang
Contoh : mati ayam (mati sia-sia)
6. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama bagian
tanaman
Contoh : berurat berakar (sudah mendarah daging)
7. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menunjukkan bilangan
Contoh : berita ganjil (berita aneh)
Daftar Pustaka
•
•
•
•
•
•

•

Buku Bahasa Indonesia (Intan Pariwara)
id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi
http://gurubahasaindonesiasmkn10mlg.blogspot.com
/2013/08/teks-v-kegiatan-1-pemodelan-teks.html
http://apakabar.weebly.com/negosiasi.html
http://www.hambali.me/2013/09/contohproposal.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia2-bagian-bagian-surat-resmi.html
Buku Bahasa Indonesia BSE
Santun Bernegosiasi

More Related Content

What's hot

Materi administrasi perkantoran korespondensi
Materi administrasi perkantoran korespondensiMateri administrasi perkantoran korespondensi
Materi administrasi perkantoran korespondensi
Wahyunita Lakoro
 
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Frans Dione
 
Dasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiDasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiBaQry Jevieza
 
Bahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat MenyuratBahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat MenyuratSunarti Narti
 
Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
Tian Sarwoyo
 
Tata bahasa dan tanda baca dalam surat
Tata bahasa dan tanda baca dalam suratTata bahasa dan tanda baca dalam surat
Tata bahasa dan tanda baca dalam surat
eka cipta
 
Memo dan-surat
Memo dan-suratMemo dan-surat
Memo dan-surat
Fokgusta
 
Dasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisDasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnis
gilang muharam
 
Menulis Surat Pribadi
Menulis Surat PribadiMenulis Surat Pribadi
Menulis Surat Pribadi
Yohana Rahayu
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnis
Yuli ati
 
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara PenulisanBagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Kurnia Kim
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnis
Syeirabani Hatta
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratIepank Iep
 
Menulis surat dinas
Menulis surat dinasMenulis surat dinas

What's hot (20)

Materi administrasi perkantoran korespondensi
Materi administrasi perkantoran korespondensiMateri administrasi perkantoran korespondensi
Materi administrasi perkantoran korespondensi
 
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
 
Dasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiDasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensi
 
Bahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat MenyuratBahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat Menyurat
 
Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
 
Administrasi surat1
Administrasi surat1Administrasi surat1
Administrasi surat1
 
Tata bahasa dan tanda baca dalam surat
Tata bahasa dan tanda baca dalam suratTata bahasa dan tanda baca dalam surat
Tata bahasa dan tanda baca dalam surat
 
Memo dan-surat
Memo dan-suratMemo dan-surat
Memo dan-surat
 
Dasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisDasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnis
 
Menulis Surat Pribadi
Menulis Surat PribadiMenulis Surat Pribadi
Menulis Surat Pribadi
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnis
 
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara PenulisanBagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
 
surat menyurat
surat menyuratsurat menyurat
surat menyurat
 
13958102 komunikasi-bertulis
13958102 komunikasi-bertulis13958102 komunikasi-bertulis
13958102 komunikasi-bertulis
 
Dasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnisDasar dasar korespondensi bisnis
Dasar dasar korespondensi bisnis
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
 
Bahasa surat
Bahasa suratBahasa surat
Bahasa surat
 
Memo dan-surat
Memo dan-suratMemo dan-surat
Memo dan-surat
 
Surat dinas
Surat dinasSurat dinas
Surat dinas
 
Menulis surat dinas
Menulis surat dinasMenulis surat dinas
Menulis surat dinas
 

Similar to Santun Bernegosiasi

Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
Atika Purnamaratri
 
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.pptPPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
EniAngrainiSitumeang
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyurat
Andi Uli
 
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiMakalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Rafi Mariska
 
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.pptfdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
SuyatnoGanteng
 
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
PramudiaPermana1
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.ppt
KhamimChusni1
 
Ppt m4 kb2_korespondensi
Ppt m4 kb2_korespondensiPpt m4 kb2_korespondensi
Ppt m4 kb2_korespondensi
PPGHybrid2
 
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).pptDasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
ninik30
 
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).pptDasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
ninik30
 
M4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensiM4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensi
PPGhybrid3
 
M4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensiM4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensi
Yayan Yanuar Rahman
 
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptxSurat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
romli200801
 
Bersepakat melalui negosiasi
Bersepakat melalui negosiasiBersepakat melalui negosiasi
Bersepakat melalui negosiasi
rezayoga5
 
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan SuratMKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
AsepPerdiansyah
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
MelindaTriA
 
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptxBAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
AdilaAdnan4
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Santun Bernegosiasi (20)

Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
 
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.pptPPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
PPT-UEU-Bahasa-Indonesia-Pertemuan-4-SURAT.ppt
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyurat
 
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiMakalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
 
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.pptfdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
fdokumen.com_contoh-surat-menyurat-55c60a3673b61.ppt
 
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.ppt
 
Ppt m4 kb2_korespondensi
Ppt m4 kb2_korespondensiPpt m4 kb2_korespondensi
Ppt m4 kb2_korespondensi
 
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).pptDasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
 
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).pptDasar_surat_menyurat (1).ppt
Dasar_surat_menyurat (1).ppt
 
M4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensiM4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensi
 
M4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensiM4 kb2 korespondensi
M4 kb2 korespondensi
 
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptxSurat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
Surat Menyurat_LLKS 2024_Romli, M.Pd.pptx
 
Bersepakat melalui negosiasi
Bersepakat melalui negosiasiBersepakat melalui negosiasi
Bersepakat melalui negosiasi
 
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan SuratMKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
MKU Bahasa Indonesia Dasar-Dasar Penulisan Surat
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptxBAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
BAHASA SURAT DINAS-dikonversi.pptx
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

More from Resma Puspitasari

Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Resma Puspitasari
 
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Resma Puspitasari
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
SENI MUSIK
SENI MUSIKSENI MUSIK
SENI MUSIK
Resma Puspitasari
 
APRESIASI SENI
APRESIASI SENIAPRESIASI SENI
APRESIASI SENI
Resma Puspitasari
 
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 YogyakartaRangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Resma Puspitasari
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Resma Puspitasari
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
Resma Puspitasari
 
Prakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDFPrakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDF
Resma Puspitasari
 
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 YogyakartaPranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Resma Puspitasari
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Resma Puspitasari
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Resma Puspitasari
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Resma Puspitasari
 
Bab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XIBab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XI
Resma Puspitasari
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaPerkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Resma Puspitasari
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
Resma Puspitasari
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Resma Puspitasari
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Resma Puspitasari
 
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Resma Puspitasari
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Resma Puspitasari
 

More from Resma Puspitasari (20)

Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
 
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
SENI TARI
 
SENI MUSIK
SENI MUSIKSENI MUSIK
SENI MUSIK
 
APRESIASI SENI
APRESIASI SENIAPRESIASI SENI
APRESIASI SENI
 
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 YogyakartaRangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
 
Prakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDFPrakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDF
 
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 YogyakartaPranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
 
Bab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XIBab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XI
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaPerkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaan
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
 
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 

Recently uploaded

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 

Recently uploaded (20)

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 

Santun Bernegosiasi

  • 1. Tugas Bahasa Indonesia Bab II Santun Bernegosiasi Disusun Oleh : Hayyun Ibnu Yaqzan (wakil ) (11/XA) Irfan Wahyu Wicaksono (ketua) (12/XA) Lalla Kumala Yulanda (editor) (13/XA) Luthfia Azmi Faiha (sekretaris 1)(14/XA) Masita Hayunikusuma (sekretaris 2)(15/XA) Meta Mediana (bendahara 1)(16/XA) Miftah Fragusti Arrazi (bendahara 2)(17/XA) Muhamad Hardian (editor) (18/XA) Muhammad Ikhwan Sabdana (operator) (19/XA) Muhammad Rifqi Fatullah (editor) (20/XA)
  • 2. Bahasa sebagai alat negosiasi A. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Di Indonesia terdapat banyak sekali bahasa daerah,. Sehingga bahasa Indonesia adalah bahasa adalah solusi permasalahan komunikasi atas perbedaan bahasa di setiap daerah. Dalam negosiasi bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana komunikasi. Sarana komunikasi tersebut digunakan untuk memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis. • • • • Seorang negoisator hendaknya memperhatikan : 1. Bahasa yang benar 2. Kejujuran 3. Kedisiplinan
  • 3. Pengertian negosiasi B. Pengetian Negosiasi Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak dengan pihak yang lain. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, negosiasi berkaitan erat dengan komunikasi. Sehingga komunikasi adalah inti negosiasi.
  • 4. Ciri Negosiasi Apabila Dilihat Dari Segi Isinya. (a) Negosiasi menghasilkan kesepakatan. (b) Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. (c) Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian . (d) Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. (e) Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
  • 5. 1. Pengertian Komunikasi Menurut KBBI, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam komunikasi terdapat dua unsur, yaitu komunikator dan pesan. Komunikator adalah orang yang berkomunikasi. Pesan adalah suatu yang disampaikan dan diterima oleh komunikator. 2. Proses Terjadinya Negosiasi Proses komunikasi berhasil jika komunikan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selanjutnya komunikan memberi tanggapan kepada komunikator atas pesan yang disampaikan dan komunikator pun harus dapat memahami tanggapan tersebut.
  • 6. Cara Melakukan Negosiasi Cara-cara itu dapat ditempuh dengan: (1)menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis, (2)mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak, (3) mengajukan pandangan baru dan mengabaika pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak, (4) mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan (5)memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari kedua belah pihak.
  • 7. 3. Macam-Macam Komunikasi Pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan berupa bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang disampaikan secara lisan dengan menggunakan bahasa tertentu. Sedangkan bahasa nonverbal adalah bahasa nonlisan yang menyertai bahasa lisan. Di dalam perusahaan, dikenal istilah komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung antar orang dalam satu perusahaan. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pemimpin perusahaan dengan pihak di luar perusahaan.
  • 8. 4. Komunikasi Efektif Agar komunikasi berjalan efektif, perhatikan beberapa aspek berikut! a. Keterbukaan Komunikator dan komunikan harus bersikap terbuka. Keterbukaan dapat menimbulkan rasa saling percaya. b. Empati Komunikasi bersifat dua arah antara komunikator dengan komunikan. Sehingga penting bagi komunikator untuk menempatkan dirinya dalam posisi komunikan atau sebaliknya. c. Dukungan Komunikator dan komunikan yang saling mendukung akan menghasilkan komunikasi yang lancar. d. Kesamaan Komunikasi semakin efektif jika pihak yang terlibat memiliki banyak kesamaan.
  • 9. 5. Hambatan-Hambatan Berkomunikasi a. Komunikasi terjadi satu arah b. Perbedaan pandangan c. Adanya kesalahpahaman d. Umpan balik yang tidak tepat e. Topik yang tidak fokus
  • 10. Kriteria negosiasi • • • • • Ada pihak-pihak yang terlibat Ada tujuan yang hendak dicapai setiap pihak Ada permasalahan yang dibahas Ada proses tawar-menawar Ada harapan yang mencapai kesepakatan
  • 11.
  • 12. NEGOSIASI LISAN Dalam hal ini seorang negoisator lebih mengutamakan kemampuan bicaranya, ini lebih bersifat praktek.  Teknik berbicara : 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal  Berbicara Efektif : 1. Pembuka 2. Isi 3. Penutup  Prasyarat Organis : 1.Pengaturan napas 2.Pengaturan Suara 3.Pengaturan tubuh
  • 13. • Prasyarat bahasa : 1. Dinamika Bicara 2. Ritme Bicara 3.Diksi 4.Susunan kalimat
  • 14. Negosiasi Tulis • Negosiasi tulis adalah negosiasi yang menggunakan bahasa baku dan media tulis. • Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
  • 15.
  • 16. Proposal Kegiatan Format sistematis dalam pembuatan sebuah proposal yang baik dan benar dapat anda ikuti langkah langkah di bawah ini: 1. Pendahuluan 2. Latar belakang 3. Masalah 4. Tujuan 5. Sasaran 6. Pelaksanaan 7. Jadwal Pelaksanaan 8. Anggaran Dana 9. Penutup Adapun dalam langkah menyusun sebuah proposal dapat di lihat susunan rapi dan baik seperti di bawah ini: 1. Halaman Judul 2. Latar Belakang 3. Tujuan Kegiatan 4. Nama 5. Tema Kegiatan 6. Bentuk Kegiatan 7. Peserta 8. Penyelenggara 9. Jadwal dan Lokasi Kegiatan 10.Susunan Acara 11. Susunan Panitia 12.Rencana Anggaran 13.Penutup
  • 17. B) Surat Resmi Bagian-bagian dari Surat Resmi : 1) Kepala atau kop surat Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas: a. Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi b. Nama lembaga c. Alamat lembaga d. Nomor telepon, teleks, faximile. Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha. Fungsi kepala surat: a. Mengetahui nama dan alamat kantor lembaga b. Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatan c. Alat promosi.
  • 18. 2) Nomor surat Surat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu. Penomoran surat itu berguna untuk: a. Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan b. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan c. Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya d. Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat. Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapat ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu: a) Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal b) Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul
  • 19. 3) Tanggal penulisan surat Cara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun. 4) Lampiran yang disertakan Pengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat. Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah kurang dari sepuluh. 5) Hal atau perihal Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan : a. Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul surat berjudul b. Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata tugas ditulis dengan huruf kecil c. Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan kalimat
  • 20. 6) Alamat tujuan Alamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Halhal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah: a. Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran b. Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk : 1) Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja. 2) Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat” atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak menyebutkan nama atau jabatan seseorang. c. Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila pihak yang dituju adalah lembaga atau jabatan tertentu.
  • 21. 7) Salam Pembuka Salam pembuka berguna untuk membuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang berisi berita. 8) Isi Surat Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup a. Bagian Pembuka Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan kepada pihak yang dimaksud. b. Bagian Inti Bagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat. Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut pada bagian inti. c. Bagian Penutup Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
  • 22. Macam-macam negosiasi 1. Negosiasi Berdasarkan Situasi a. Negosiasi Formal Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjadi dalam situasi formal. Ciri-cirinya adalah adanya perjanjian yang sah secara hukum. Contoh : Negosiasi kerjasama antara dua perusahaan. b. Negosiasi Informal Negosiasi informal atau lobi yaitu negosiasi yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, serta dapat dilakukan secara terus-menerusdalam jangka waktu panjang. Contoh : Negosiasi antara ayah dan anak.
  • 23.
  • 24. 3. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi  a.Negosiasi Kolaborasi (Negosiasi win-win) Para negosiator berusaha mencapai kesepakatan dengan menggabungkan kepentingan masing-masing.  b.Negosiasi Dominasi (Negosiasi win-lose) Salah satu negosiator mendapatkan keuntungan lebih besar dari kesepakatan yang dicapai, sedangkan pihak lawan mendapatkan keuntungan lebih kecil.  c.Negosiasi Akomodasi (Negosiasi lose-win) Negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan mengalami kerugian, sedangkan pihak lawan mendapatkan keuntungan sangat besar bahkan 100% keuntungan. Hal ini disebabkan oleh kegagalan negosiator dalam bernegosiasi.  d.Negosiasi Menghindari Konflik (Negosiasi lose-lose) Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang muncul. Akibatnya, kedua pihak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.
  • 25. Menganalisis teks negosiasi Bacalah Teks Negosiasi berikut : Setelah para karyawan sebuah perusahaan di bidang elektronika melakukan aksi mogok kerja dengan melakukan demonstrasi di depan kantor perusahaan, akhirnya wakil perusahaan itu menerima wakil para karyawan untuk berdialog. Dialog itu dijaga oleh sejumlah petugas keamanan. Sementara itu, beratus-ratus karyawan masih berdemonstrasi di depan kantor perusahaan.
  • 26. 1. Wakil karyawan : Selamat sore, Pak. 2.Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari, silakan duduk. 3.Wakil karyawan: Ya, terima kasih. 4.Wakil perusahaan: Saya, Hadi Winoto, wakil dari perusahaan. Anda siapa? 5.Wakil karyawan: Saya Suparmin, yang dipercaya teman-teman untuk menemui pimpinan.(Mereka bersalaman) 6. Wakil perusahaan: Sebenarnya, apa yang terjadi? Semua karyawan di perusahaan ini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK. 7.Wakil karyawan: Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup layak.
  • 27. 8.Wakil perusahaan: Maksudnya? 9.Wakil karyawan: Ya, pasti Bapak tahu. Kami, karyawan, sudah bekerja keras demi perusahaan. Tetapi, kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami menerima upah sebesar Rp3.000.000,00. 10.Wakil perusahaan: Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Listrik naik, bahan bakar naik, dan biaya operasional lain juga naik. Kenaikan UMP (upah minimum provinsi) belum bisa naik sekarang. 11.Wakil karyawan: Kalau begitu, kami tetap akan melakukan aksi mogok kerja sampai tuntutan kami dipenuhi. 12.Wakil perusahaan: Tidak boleh demikian. Kita harus mencari jalan tengah.
  • 28. 13.Wakil karyawan: Lalu, bagaimana? 14.Wakil perusahaan: Saya akan mengusulkan kenaikan tersebut kepada direksi. Perusahaan hanya mampu menaikkan UMP sampai Rp2.400.000,00. Tidak lebih dari itu. Anda sendiri tahu bahwa pada situasi global ini perusahaan mana pun mengalami kesulitan. 15.Wakil karyawan: Tidak bisa, Pak. Ini kota Jakarta, Pak. Semua harus dibeli dengan uang. Ya, tolong diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat hidup layak. Paling tidak kami menerima gaji sebesar Rp2.800.000,00. 16.Wakil perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke direksi sebesar Rp2.600.000,00. 17.Wakil karyawan: Tapi, usahakan lebih, Pak. Kami akan bekerja lebih keras lagi.
  • 29. 18.Wakil perusahaan: Baiklah, akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman karyawan dan sampaikan kepada mereka mulai besok semua karyawan harus masuk kerja kembali. Karyawan yang mogok kerja akan kena sanksi. 19.Wakil karyawan: Baik, Pak. Terima kasih. Boleh saya keluar? 20.Wakil perusahaan: Ya, silakan. 21.Wakil karyawan: Ya, terima kasih. Selamat sore. 22.Wakil perusahaan: Selamat sore.(Mereka bersalaman) Begitu Suparmin keluar dari kantor perusahaan, dia disambut oleh teman-temannya. Dia lalu menyampaikan hasil dialog dengan wakil perusahaan bahwa UMP mereka diusulkan naik paling tidak sebesar Rp2.600.000,00.
  • 30. Nah, teks negosiasi tersebut dapat dianalisis berdasarkan tiga hal, yaitu struktur, pasangan tuturan, dan tuturan santun serta tuturan persuasif. 1. Struktur Teks Negosiasi Teks ini dibagi mejadi 3 bagian, yaitu pembukaan, isi dan penutup. Tetapi dalam beberapa buku, teks ini diperinci menjadi 5 bagian yaitu Orientasi, Permintaan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup.
  • 31. • Orientasi dalam contoh diatas terdapat pada no 1-5. Orientasi adalah tahap awal dalam negosiasi atau bisa dibilang adalam pembukaan. • Permintaan pada no 6-12 • Penawaran pada no 13-15 • Persetujuan pada no 16-18 Permintaan, penawaran, dan persetujuan merupakan isi dari negosiasi yang membahas topik yang dibicarakan. • Dan Penutup pada no 19-22 Dan tentu saja penutup merupakan akhir dari topik yang dibicarakan.
  • 32. 2. Pasangan Tuturan Teks Negosiasi Perhatikan pasangan tuturan berikut ini [2].Wakil perusahaan: Selamat sore. Mari, silakan duduk. (Memerintah) [3].Wakil karyawan : Ya, terima kasih. (Mematuhi Perintah) Terlihat bahwa pada tuturan nomor 2 dan 3, wakil perusahaan menyuruh wakil karyawan untuk duduk. Di situ terdapat pasangan tuturan memerintah–mematuhi perintah. Apabila perintah tidak dipatuhi, pasangan itu menjadi memerintah–menolak perintah.
  • 33. Pasangan tuturan yang lain yang mungkin terdapat dalam negosiasi adalah sebagai berikut. - Mengucapkan salam–membalas salam - Bertanya–menjawab/tidak menjawab - Meminta tolong–memenuhi/menolak permintaan - Meminta–memenuhi/menolak permintaan - Menawarkan–menerima/menolak tawaran - Mengusulkan–menerima/menolak usulan, dan sebagainya
  • 34. 3. Tuturan Santun dan Persuasif a. Tuturan Santun Dalam negosiasi, harus menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan, oleh karena itu, kedua belah pihak harus bersikap santun. Misal, dalam berkata menggunakan bahasa yang santun seperti “Terima kasih, Pak” “Tidak apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup layak” dan kata kata lainnya. Dan kesantunan tersebut merupakan strategi untuk mencapai tujuannya.
  • 35. b. Tuturan Persuasif Tuturan persuasif merupakan tuturan yang digunakan untuk membujuk. Tujuannya adalah agar lawan negosiasi bersedia mengikuti usulan negosiator. Misal pada contoh kalimat no [15] dan [17] dalam kalimat itu wakil karyawan membujuk wakil perusahaan dengan tuturan serta alasan yang meyakinkan dan benar.
  • 36. Mengkonversi teks negosiasi • Ini adalah contoh mengonversi dialog negosiasi menjadi teks narasi. Pada sore hari disebuah perusahaan, Suparmin (wakil karyawan) menemui Hadi Winoto (wakil perusahaan). Niat suparmin menemuinya karena dipercaya teman-teman untuk menyampaikan keluhan mereka. Semua karyawan melakukan demokrasi, mereka hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup yang layak. Karena selama ini mereka merasa kurang mendapat imbalan yang pantas, padahal sudah bekerja keras demi perusahaan. Semua karyawan melakukan aksi mogok kerja ini sampai tuntutannya dipenuhi. Wakil perusahaan menanggapi kasus ini dengan santai, ia akan mengusulkan kenaikan upah kerja kepada direksi.
  • 37. Menyunting teks negosiasi • Menyunting adalah kegiatan dimana memperoleh data dari berbagai sumber yang kemudian di salin ke dalam media penyalin. • Media penyalin tersebut dapat berfungsi sebagai media penampung aspirasi si penulis dengan terlebih dahulu melihat atau mengamati buku referensi yang menjadi salah satu patokan si penulis dalam menyunting sesuatu teks.
  • 38. • Proses Penyuntingan 1. Melalui Media Elektronik, yaitu dengan menggunakan komputer / laptop melalui fitur Microsoft Word. Dengan fitur tersebut kita dapat langsung mengubah kata, frasa, atau klausa yang salah. 2. Melalui media kertas, misalnya berupa buku. Untuk mempermudah proses penyuntingan, diperlukan tanda – tanda koreksi. Tanda koreksi berfungsi untuk menyeleksi kesalahan – kesalahan yang terjadi
  • 39. Ungkapan dalam bahasa indonesia • PENGERTIAN UNGKAPAN Ungkapan adalah ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah atau definisi dari kata-kata yang dibuat. • Jenis-jenis Ungkapan berdasarkan bentuknya o Ungkapan dalam bahasa indonesia, terbagi dalam dua jenis utama. Yaitu: berdasarkan bentuk dan berdasarkan unsur gabungan. o Dalam berdasarkan bentuk, ungkapan ini masih terbagi dalam dua sub jenis. Yaitu: ungkapan penuh dan ungkapan tak penuh.
  • 40. Ungkapan penuh • Ungkapan yang maknanya berbeda dengan makna gabungan katanya. • contoh: Adu buku tangan Artinya: berkelahi oAdu domba oArtinya: memecah belah Benang raja Artinya: pelangi oBerada di atas angin oArtinya: unggul Panjang tangan Artinya: suka mencuri
  • 41. Ungkapan tak penuh • Adalah ungkapan yang maknanya dapat di telusuri dari unsur gabungan katanya Contoh: 1. Buku kaki Artinya: mata kaki 2. Anak bawang Atinya: anak kecil yang belum mengetahui apa-apa 3.Batu kubur Artinya: batu nisan 4.Berani lalat Artinya: kelihatanya berani, namun takut.
  • 42. Berdasarkan unsur gabungan • Berdasarkan unsur gabungannya ungkapan diklasifikasikan menjadi: 1. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan bagian tubuh Contoh :mengurut dada (kecewa) 2. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan dengan indra Contoh : hitam manis(berkulit hitam tetapi cantik) 3. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan penunjuk warna Contoh : putih hati (hati yang jujur ) 4. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan benda-benda alam Contoh : menangkap angin(melakukan pekerjaan yang sia-sia) 5. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama binatang Contoh : mati ayam (mati sia-sia) 6. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menyatakan nama bagian tanaman Contoh : berurat berakar (sudah mendarah daging) 7. ungkapan yang dibentuk dari kata yang menunjukkan bilangan Contoh : berita ganjil (berita aneh)
  • 43. Daftar Pustaka • • • • • • • Buku Bahasa Indonesia (Intan Pariwara) id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi http://gurubahasaindonesiasmkn10mlg.blogspot.com /2013/08/teks-v-kegiatan-1-pemodelan-teks.html http://apakabar.weebly.com/negosiasi.html http://www.hambali.me/2013/09/contohproposal.html http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia2-bagian-bagian-surat-resmi.html Buku Bahasa Indonesia BSE