SlideShare a Scribd company logo
Instalasi sistem pompa air tenaga surya telah
memberikan perbedaan yang signifikan pada kehidupan
warga Desa Palanggai. Ibu-ibu tidak lagi harus berjalan
jauh untuk mengambil air, mereka tidak perlu
membayar Rp. 5.000 untuk satu jerigen air yang akan
habis dalam satu hari, bahkan kurang. Mereka hanya
perlu membayar Rp. 10.000 per bulan yang akan
digunakan untuk pemeliharaan sumur. Warga bisa
mencuci setiap hari, padahal sebelumnya hanya bisa
dilakukan satu minggu sekali karena kekurangan akses
air bersih. Anak-anak bisa bersekolah lebih tenang
karena tidak perlu menyisihkan waktu untuk
mengambil air.
Pompa Air Tenaga
Surya yang
Merubah Kehidupan
Warga Palanggai,
SUMBA
Palanggai adalah desa kecil di Sumba Timur dengan tanah gersang, berbukit,
menghadap ke arah laut, dan tidak ada akses air bersih maupun listrik yang baik. Daerah
ini merupakan satu dari beberapa daerah termiskin di Indonesia selain Papua dan Papua
Barat dengan presentase kemiskinan hingga 26%, lebih dari dua kali standar nasional.
Kemiskinan tersebut ditambah dengan fakta bahwa 80% masyarakat daerah tersebut
mengandalkan mata pencahariannya dari pertanian lahan tadah hujan sedangkan
kondisi lahan didaerah ini selalu mengalami kekeringan. Kondisi lahan didaerah ini
semakin memburuk akibat adanya perubahan iklim, terlihat dari adanya kekeringan
yang berkepanjangan yang diperkirakan akan semakin memburuk dalam 10 tahun
mendatang.
Warga Desa Palanggai tidak memiliki akses air bersih yang
cukup untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti untuk
memasak, mandi, dan mencuci. Untuk memenuhi kebutuhan
air, warga desa harus berjalan hingga 12 km menjauh dari bibir
pantai menuju sebuah mata air di padang sabana tandus
Sumba dan membayar Rp 5.000,- untuk membeli 5 liter air.
Kegiatan ini tidak berlangsung pada pagi hari saja, pada sore
hari mereka harus kembali lagi ke mata air dan mengambil
cadangan air untuk malam dan esok hari. Total jarak yang
harus mereka tempuh adalah sekitar 48 km setiap harinya,
hanya untuk mengambil air dari mata air yang tidak terlalu
jernih.
Sebagai organinasi dunia yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pembangunan di negara-negara
berkembang, UNDP (United Nation of Development Program) bersama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang dibantu oleh BAPPEDA NTT, dan GEF (Global Environmental Fund), membentuk Strategic Planning
and Action Strengthen Climate Resilience of Rural Communities (SPARC) atau Perencanaan Strategis dan Tindakan
untuk Memperkuat Iklim Komunitas Pedesaan. Salah satu daerah yang menjadi sasaran program ini adalah daerah
Palanggai, Sumba dengan permasalahan utama akses air bersih, sehingga dibangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya
(PATS). Bekerjasama dengan Sans Power sebagai perusahaan penyedia PATS Lorentz, program ini adalah Program
Crowdfunding pertama yang berhasil dijalankan oleh UNDP di Asia Pasifik.
Setelah ada Sistem Pompa Air Tenaga Surya
(PATS) mereka tidak perlu berjalan jauh lagi
untuk memenuhi kebutuhan airnya. Mereka
hanya perlu membayar Rp. 10.000,- setiap
bulannya yang akan digunakan sebagai
perawatan dan perbaikan Sistem PATS tersebut.
Sehingga mereka dapat mandi dengan bersih
setiap hari, memasak, menanam sayuran untuk
dikonsumsi sehari-hari dan tidak perlu berjalan
jauh untuk mengambil air.
Selain pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
ketersediaan air yang cukup juga memberikan
peluang untuk mengembangkan mata
pencaharian seperti pengolahan ikan,
peternakan, dan pertanian. Sehingga
memberikan berbagai manfaat bagi warga Desa
Palanggai, termasuk keamanan pangan dan
kesehatan yang lebih baik.
Sistem Drip-Irigasi
bertenaga Sinar
Matahari pertama
di Indonesia oleh
SurfAid
Di desa Kanca, kecamatan Parado,
Sumbawa, 51% populasi hidup dalam
kemiskinan (dibandingkan dengan 11%
secara nasional), dengan 40% lainnya berada
di margin kemiskinan. Kebanyakan orang
adalah petani subsisten, dan mengandalkan
hujan musiman. Tetapi karena curah hujan
semakin tidak teratur, kerawanan pangan
dan kemiskinan semakin memburuk. Surfaid
dengan programnya Sistem Drip-Irigasi
Tenaga Surya mencoba untuk
memaksimalkan produktivitas warga dengan
memberikan alternatif pengairan yang selalu
tersedia sepanjang tahun. Hal ini secara
langsung maupun tidak langsung akan
mampu meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan masyarakat khususnya ibu dan
anak.
g
Pertanian sebagai mata pencaharian utama warga Desa Kanca bergantung
sepenuhnya pada lahan tadah hujan. Sulitnya akses daerah serta rendahnya
kondisi ekonomi warga, membuat warga Desa Kanca tidak bisa
mengalokasikan dana untuk memperbaiki sistem pertaniannya. Mereka hanya
bisa menanam sedikit jenis tanaman karena rendahnya curah hujan didaerah
tersebut. Apabila kondisi curah hujan semakin rendah, maka mereka akan
mengalami kegagalan panen. Gagal panen menyebabkan kelangkaan pangan
dan semakin menurunnya kualitas kesehatan warga.
Sebagai organisasi amal Internasional yang mendedikasikan program-programnya
untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan
anak, SurfAid tergerak untuk membantu memperbaiki kualitas kesehatan warga
Desa Kanca dengan meningkatkan taraf hidup warga tanpa merubah mata
pencaharian utamanya. Sehingga dibangun Sistem Drip-Irigasi Tenaga Surya.
Bekerjasama dengan Sans Power sebagai sebagai penyedia teknologi Pompa Air
Tenaga Surya (PATS) Lorentz di Indonesia, program ini dibangun dengan tujuan
untuk menyediakan air irigasi sepanjang waktu. Sehingga warga Desa Kanca bisa
menanam berbagai jenis tanaman dan tidak khawatir akan mengalami gagal
panen akibat rendahnya curah hujan didaerah tersebut.
w
Berangkat dari latar belakang potensi warga
sekitar dan potensi alam yang ada, perlu dibuat
sistem drip – irigasi yang sesuai. Surfaid bekerja
sama dengan Sans Power mendesain sistem dari
awal hingga operasional pompa di lapangan. Sans
Power mencoba ikut berkontribusi dalam
program ini dengan memberikan dukungan
penyediaan pompa air tenaga surya, dukungan
personil teknis, dukungan edukasi pada warga
lokal, dan tentunya dukungan after sales untuk
menjaga kelanjutan sistem pompa tersebut. Sans
Power mencoba pula mengedukasi warga bahwa
energi surya sangat memungkinkan, aman,
bersih, dan mudah digunakan salah satunya
untuk aplikasi pompa air. Diharapkan dengan
edukasi tersebut sistem dapat terus bertahan
memberikan manfaat berkelanjutan.
Sistem Drip-Irigasi Tenaga Surya yang dibangun di Desa Kanca ini adalah
yang pertama di Indonesia. Berjalannya sistem ini telah membuat perubahan
besar
pada warga Desa Kanca. Mereka
tidak perlu lagi mengalami gagal
panen akibat tidak adanya air untuk
irigasi. Selain itu, taraf hidup warga
meningkat karena mereka bisa
menanam berbagai jenis tanaman
konsumsi dan tanaman yang bisa
diperjual belikan sepanjang tahun,
tanpa bergantung dengan curah
hujan. Sistem ini juga memberikan
kontribusi penyelamatan lingkungan
karena akan mengurangi
ketergantungan pada sumber energi
fosil dan meningkatkan penggunaan energi bersih yang berkelanjutan.
Selanjutnya dengan menanamkan prinsip dari warga, oleh warga, untuk
dan memastikan kepemilikan lokal, diharapkan perubahan-perubahan
positif tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih
lama.
Berjalannya sistem drip – irigasi
tenaga surya ini membantu program
Surfaid membuat kemajuan besar
dalam memberikan dukungan
produksi pangan di Desa Kanca.
Produksi pangan yang mencukupi
dan berkelanjutan diharapkan
mampu meningkatkan tingkat
kesehatan warga. Didukung dengan
sistem kesehatan masyarakat yang
lebih baik, baik dari fasilitas
sanitasi, pola hidup, dan utamanya
kesadaran warga kepada
pentingnya hidup
sehat, akan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat
Pengadaan Air Bersih
dengan Sistem Pompa Air
Tenaga Surya di Padukuhan
Banyumeneng,Gunung Kidul
Warga desa banyumeneng harus berjuang untuk
mengambil air dengan berjalan sekitar 4 km/hari. Lebih dari
itu, disamping cukup besar tenaga yang harus terkuras,
kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang sangat ekstra.
Masyarakat disana menghabiskan setidaknya Rp 150.000,00
dari total pendapatan rata-rata mereka Rp 400.000,00 per
bulan untuk membeli air. Tidak hanya dampak ekonomi yang
harus ditanggung oleh masyarakat akibat kekeringan yang
melanda daerah Gunung Kidul ini, tetapi juga dampak sosial
berupa konflik horizontal akibat memperebutkan air untuk
pertanian yang merupakan mata pencaharian utama warga
Dusun Banyumeneng.
Banyumeneng, nama dusun ini dalam bahasa Jawa berarti air yang diam. Dusun itu memang
memilki mata air, namun selama berpuluh tahun tak semua warga bisa menikmati alirannya karena
letaknya yang jauh dan berada di bawah tanah. Banyumeneng adalah salah satu daerah di
kabupaten Gunung Kidul yang memiliki permasalahan pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Letak
Geografis Pedukuhan banyumeneng termasuk desa terpencil daerah perbatasan dengan Kabupaten
Bantul. Batuan dasar pembentuk tanah Banyumeneng adalah batu kapur yang membentuk kawasan
karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah, sehingga tidak memungkinkan untuk
pembuatan sumber air pribadi atau sumur. Saat musim hujan tiba, air hujan dapat ditampung dalam
Penampungan Air Hujan (PAH) yang sangat sederhana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap air.
Ketika air dalam PAH mengering akibat musim kemarau, masyarakat setempat harus berjuang
untuk mengambil air ke sumber sungai bawah tanah dengan berjalan sekitar 4 km/hari. Bukan
hanya tenaga yang harus terkuras, tetapi juga kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang sangat
ekstra. Masyarakat disana menghabiskan setidaknya Rp 150.000,00 per bulan untuk membeli air.
Sedangkan pendapatan mereka rata-rata hanya sekitar Rp 400.000,00 per bulan. Kekeringan yang
melanda Gunung Kidul ini banyak membawa kerugian bagi masyarakat. Tidak hanya dampak
ekonomi yang harus ditanggung oleh masyarakat, tetapi juga dampak sosial berupa konflik
horizontal akibat memperebutkan air. Hampir seluruh warga Dusun Banyumeneng menggantungkan
hidupnya dari hasil pertanian, walaupun kebanyakan dari mereka memiliki mata pencaharian lebih
dari satu, seperti buruh bangunan, pedagang, karyawan, dan lain-lain. Pada musim hujan, panen
terbesar didominasi padi, sedangkan pada musim kemarau seperti itu, mereka menanam tanaman
yang tidak membutuhkan banyak air, seperti tembakau. Padi yang mereka panen di musim hujan
harus mau bertahan hingga panen berikutnya, atau jika tidak, mereka harus membeli dari orang
lain.
Pihak desa pernah memasang pompa air diesel di mata
air itu untuk dialirkan ke tiga dusun di sekitar mata air
tersebut. Ketiga dusun itu adalah Dusun Banyumeneng I,
Dusun Banyumeneng II, dan Dusun Banyumeneng III. Air dari
bawah tanah dipompa ke atas untuk dialirkan ke tampungan
air milik kelompok warga yang ada di dusun-dusun tersebut.
Namun, air bersih kerap tidak berhasil dialirkan di Dusun
Banyumeneng I dan Dusun Banyumeneng II.
Hal itu disebabkan jarak kedua dusun yang cukup jauh
dan letaknya yang berada di dataran lebih tinggi. Selain itu,
mesin diesel yang digunakan memompa air juga kerap
bermasalah sehingga tidak menghasilkan cukup daya untuk
mengangkut air. Jika itu terjadi, warga terpaksa mengambil
air menggunakan jerigen langsung ke mata air tersebut. Kala
itu, tidak mudah untuk mengambil air di tempat itu. Jalan
yang dilalui cukup terjal, berupa pecahan-pecahan batu
kapur yang tak rata. Jalanan menurunnya juga curam
sehingga cukup membahayakan, apalagi jika mengendarai
sepeda motor untuk mengambil air. Adapun lebar jalan
hanya sekitar 2 meter.
Pada tahun 2000, dibangun sebuah sistem pompa air
bertenaga diesel milik PDAM. Pada dasarnya, penggunaan
bahan bakar fosil sebagai sumber energi pompa menjadi
tantangan tersendiri dalam segi jarak pembelian bahan bakar
yang jauh dan distribusi dengan medan yang sulit. Kemudian,
muncul gagasan untuk menggunakan sistem pompa air
tenaga surya sebagai solusi dari permasalahan kebutuhan air
tersebut oleh salah satu organisasi, yaitu ENERBI (Energi
Bersih Indonesia).
Pemilihan sumber energi matahari untuk pompa air merupakan pilihan paling rasional. Pembangunan sistem
pengangkatan air tenaga surya diawali dengan pembuatan sistem pengangkatan air dengan panel surya bertenaga
1200 Wp. Daya tersebut kemudian mampu mengaliri 30 KK di Dusun Banyumeneng I dengan debit rataan 5 m3/hari.
Dengan kesuksesan program tahap I, dilakukan pengembangan tahap lanjutan dengan kapasitas Panel Surya 4000
Wp untuk dimanfaatkan 40 Kepala Keluarga. Hingga saat ini total terdapat 120 KK yang telah mendapatkan manfaat
dari program ini.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang energi terbarukan, Sans Power telah dipercaya untuk bekerjasama
dengan ENERBI dengan melakukan pemasangan Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) di Padukuhan
Banyumeneng. Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) memiliki prinsip kerja merubah sinar matahari menjadi
sumber energi untuk penggerak pompa. Air dipompa dari sumber mata air menuju ke reservoir atau langsung ke
tujuan. Sistem PATS dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan air tanpa menggunakan bahan bakar atau
listrik PLN. Selain itu, penggunaan energi matahari yang termasuk energi baru terbarukan dapat mengurangi dampak
kerusakan lingkungan.
Sans Power pertama kali berdiri pada tahun 2011 dengan nama awal CV. Java Surya Teknik. Sebagai perusahaan asli Indonesia yang bergerak dibidang energi terbarukan, CV. Java
Surya Teknik menjadi Premier Sales & Service Partner dari LORENTZ Solar Water Pump Gmbh Germany di Indonesia. Hal tersebut memberikan hak kepada CV. Java Surya Teknik
untuk menjual, memasang dan mendukung jaminan purna jual untuk produk LORENTZ secara ekslusif. 3 tahun beroperasi, CV. Java Surya Teknik berkembang menjadi PT. Java Surya
Teknik dan menjadi Distributor Partner LORENTZ untuk Regional Indonesia di tahun 2014. Pada tahun 2015, kantor pusat PT. Java Surya Teknik secara resmi didirikan di Gedung Graha
Bumiputera, Surabaya. Sebagai upaya pengembangan perusahaan, pada tahun 2015 Tim Java Surya Teknik juga mengikuti Training Advance LORENTZ di LORENTZ Workshop China.
Sans Power sebagai brand resmi dari PT. Java Surya Teknik pertama kali dikenalkan ke publik pada tahun 2016. Pada tahun yang sama, Sans Power menyelenggarakan Pelatihan
untuk Sistem Pompa Air Tenaga Surya LORENTZ yang pertama di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Dealer Partner LORENTZ seluruh Indonesia. Kemudian, perwakilan
Tim Sans Power juga mengikuti Forum General Diskusi Pompa Air Tenaga Surya bersama dengan perwakilan dari berbagai negara lain di Kantor Pusat LORENTZ di Jerman. Selain
sebagai sebagai Premier Distributor untuk semua partner LORENTZ di Indonesia, Sans Power telah dipercaya untuk melakukan banyak pemasangan Sistem Pompa Air Tenaga Surya
(PATS) di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Pada tahun 2016, Sans Power telah melakukan pemasangan pada lebih dari 30 titik dan telah berhasil mendistribusikan air lebih dari
1000 m3/hari. Pada tahun 2017, lebih dari 40 perusahaan/peseorangan telah terdaftar sebagai dealer/partner dari Sans Power. Selain itu, 3 NGO juga telah bekerja sama dengan Sans
Power untuk memberikan solusi dari berbagai permasalahan kebutuhan air bersih diberbagai daerah sulit air dengan membangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya. Pada tahun 2017,
Sans Power juga secara resmi mendirikan LORENTZ Workshop & Service Center di Surabaya. Pada tahun 2018, Sans Power telah berhasil meningkatkan pemasangan Sistem PATS
menjadi lebih dari 150 titik, dengan lebih dari 400.000 Wp panel tenaga surya terpasang, dan lebih dari 6000 m3 air dialirkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan air bersih
dan atau irigasi untuk berbagai lahan pertanian di seluruh Indonesia.
CV. Java Surya Teknik berdiri,
sebagai Lorentz Premies Sales &
Service Partner.
2011
CV. Java Surya Teknik menjadi
PT. Java Surya Teknik, dan
menjadi Lorentz Distribution
Partner di Regional Indonesia.
2014
Kantor Pusat Java Surya Teknik
berdiri di Surabaya.
Team JST mengikuti training
advance di Lorentz workshop China.
2015
2016
Sans Power sebagai brand baru
PT. Java Surya Teknik dirilis.
Mengadakan workshop Lorentz
Pompa Tenaga Surya Resmi
Pertama di Indonesia.
Menghadiri FGD Pompa Tenaga
Surya dengan berbagai negara
di Kantor Pusat Lorentz Jerman.
Lebih dari 30 titik Sistem
Pompa Tenaga Surya telah
terpasang.
Lebih dari 1000 m3 air dialirkan
setiap harinya.
2017
2018
Lebih dari 6000 m3 air dialirkan
setiap harinya.
Lebih dari 400.000 WP Panel Tenaga
Surya terpasang.
Lebih dari 150 titik Sistem Pompa
Tenaga Surya terpasang.
Lebih dari 100 pelanggan (perumahan,
pemerintahan, swasta, lembaga sosial)
telah mendapatkan manfaat dari
Pompa Tenaga Surya
Lebih dari 40 perusahaan/
perorangan terdaftar sebagai
dealer/partner dari JST.
3 NGO telah bekerjasama
memberikan solusi yang berkaitan
dengan Sistem Pompa Tenaga
Surya.
Lorentz Workshop dan Service
Center berdiri di Surabaya.
Our Story

More Related Content

What's hot

Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Tri Cahyono
 
Sampah sebagai sumber energi terbarukan
Sampah sebagai sumber energi terbarukanSampah sebagai sumber energi terbarukan
Sampah sebagai sumber energi terbarukan
Dian Nafi' Ahmad
 
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucungUlasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
Free Consultants
 
Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersih
Djail Khoerot
 
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
ESP Indonesia
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
jacobbs
 
Pencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum BestariPencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum Bestari
journalist
 

What's hot (20)

Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Bahan RAT HIPPAMS Tirto Agung Tahun 2014
Bahan RAT HIPPAMS Tirto Agung Tahun 2014Bahan RAT HIPPAMS Tirto Agung Tahun 2014
Bahan RAT HIPPAMS Tirto Agung Tahun 2014
 
Sampah sebagai sumber energi terbarukan
Sampah sebagai sumber energi terbarukanSampah sebagai sumber energi terbarukan
Sampah sebagai sumber energi terbarukan
 
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucungUlasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
 
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalanMemperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
 
Pengembangan Daerah 3T Melalui Optimalisasi Sumber Daya Alam
Pengembangan Daerah 3T Melalui Optimalisasi Sumber Daya AlamPengembangan Daerah 3T Melalui Optimalisasi Sumber Daya Alam
Pengembangan Daerah 3T Melalui Optimalisasi Sumber Daya Alam
 
Pengadaan Air Bersih System Hydraulic Ram Pump Desa Penglatan
Pengadaan Air Bersih System Hydraulic Ram Pump Desa PenglatanPengadaan Air Bersih System Hydraulic Ram Pump Desa Penglatan
Pengadaan Air Bersih System Hydraulic Ram Pump Desa Penglatan
 
Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersih
 
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta MandiriProposal Ukm Air Minum Isi Ulang  Tirta Mandiri
Proposal Ukm Air Minum Isi Ulang Tirta Mandiri
 
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
Presentasi J Cc Stbm (Revisi)
 
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
Enewsletter Jejaring AMPL September 2018
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvinceEdisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
 
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatanKampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
 
mangrove
mangrovemangrove
mangrove
 
PROKER KKM kelompok 2 DESA CILOWONG
PROKER KKM kelompok 2 DESA CILOWONGPROKER KKM kelompok 2 DESA CILOWONG
PROKER KKM kelompok 2 DESA CILOWONG
 
Pencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum BestariPencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum Bestari
 
Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi
Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota SukabumiBest Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi
Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi
 
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota PalembangBest Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
 

Similar to SansPower Portofolio

krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
Dhytha Asyidiq
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Fuad Ramadhan
 
Laporan program cintai sungai kita
Laporan program cintai sungai kitaLaporan program cintai sungai kita
Laporan program cintai sungai kita
nurnisasabrina
 

Similar to SansPower Portofolio (20)

Desa Srimulyo Bercahaya - Rumah Pengetahuan Pedesaan
Desa Srimulyo Bercahaya - Rumah Pengetahuan PedesaanDesa Srimulyo Bercahaya - Rumah Pengetahuan Pedesaan
Desa Srimulyo Bercahaya - Rumah Pengetahuan Pedesaan
 
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
Pbl 1 kekurangan air bersih dari hg 5
 
Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016Pra Proposal PHBD 2016
Pra Proposal PHBD 2016
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
 
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAUINOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
 
Waduk nipah terhadap pertanian di desa nagasareh
Waduk nipah terhadap pertanian di desa nagasarehWaduk nipah terhadap pertanian di desa nagasareh
Waduk nipah terhadap pertanian di desa nagasareh
 
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakatPelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
Pelayanan air yang berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat
 
12 Inisiatif untuk Perubahan Iklim
12 Inisiatif untuk Perubahan Iklim12 Inisiatif untuk Perubahan Iklim
12 Inisiatif untuk Perubahan Iklim
 
Profil calon pe 2014 -prakarsa
Profil calon pe 2014 -prakarsaProfil calon pe 2014 -prakarsa
Profil calon pe 2014 -prakarsa
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Pengelolaan Air Hujan
Pengelolaan Air HujanPengelolaan Air Hujan
Pengelolaan Air Hujan
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Laporan program cintai sungai kita
Laporan program cintai sungai kitaLaporan program cintai sungai kita
Laporan program cintai sungai kita
 
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis airPengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
 
O & p
O & pO & p
O & p
 
MAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGAMAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGA
 
Defisit Air Bersih
Defisit Air BersihDefisit Air Bersih
Defisit Air Bersih
 
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air BersihFaktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
Faktor Penyebab & Upaya Penyelesaian Defisit Air Bersih
 
Makalah pkm m
Makalah pkm mMakalah pkm m
Makalah pkm m
 

More from Avianto Tiyo

More from Avianto Tiyo (12)

Lean Market Validation
Lean Market Validation Lean Market Validation
Lean Market Validation
 
SansPower Product Catalog
SansPower Product CatalogSansPower Product Catalog
SansPower Product Catalog
 
SansPower Company Profile 2019
SansPower Company Profile 2019SansPower Company Profile 2019
SansPower Company Profile 2019
 
EdPay Education Billing System and Digital Wallet
EdPay Education Billing System and Digital WalletEdPay Education Billing System and Digital Wallet
EdPay Education Billing System and Digital Wallet
 
Educlass Education Platform & Realtime Presence Monitoring
Educlass Education Platform & Realtime Presence MonitoringEduclass Education Platform & Realtime Presence Monitoring
Educlass Education Platform & Realtime Presence Monitoring
 
Smart Student Tracking
Smart Student TrackingSmart Student Tracking
Smart Student Tracking
 
Cubeacon Smart Retail Industry with iBeacon Technology
Cubeacon Smart Retail Industry with iBeacon TechnologyCubeacon Smart Retail Industry with iBeacon Technology
Cubeacon Smart Retail Industry with iBeacon Technology
 
Smart Office and Smart Visitor System with Cubeacon
Smart Office and Smart Visitor System with Cubeacon Smart Office and Smart Visitor System with Cubeacon
Smart Office and Smart Visitor System with Cubeacon
 
Cubeacon - Smart Implementation iBeacon Technology
Cubeacon - Smart Implementation iBeacon TechnologyCubeacon - Smart Implementation iBeacon Technology
Cubeacon - Smart Implementation iBeacon Technology
 
One Stop iBeacon Solution and Implementation
One Stop iBeacon Solution and ImplementationOne Stop iBeacon Solution and Implementation
One Stop iBeacon Solution and Implementation
 
Ibeacon Technology for Modern Mobile Apps
Ibeacon Technology for Modern Mobile AppsIbeacon Technology for Modern Mobile Apps
Ibeacon Technology for Modern Mobile Apps
 
Cubeacon: iBeacon Bluetooth Low Energy (BLE) Technology
Cubeacon: iBeacon Bluetooth Low Energy (BLE) Technology Cubeacon: iBeacon Bluetooth Low Energy (BLE) Technology
Cubeacon: iBeacon Bluetooth Low Energy (BLE) Technology
 

SansPower Portofolio

  • 1.
  • 2. Instalasi sistem pompa air tenaga surya telah memberikan perbedaan yang signifikan pada kehidupan warga Desa Palanggai. Ibu-ibu tidak lagi harus berjalan jauh untuk mengambil air, mereka tidak perlu membayar Rp. 5.000 untuk satu jerigen air yang akan habis dalam satu hari, bahkan kurang. Mereka hanya perlu membayar Rp. 10.000 per bulan yang akan digunakan untuk pemeliharaan sumur. Warga bisa mencuci setiap hari, padahal sebelumnya hanya bisa dilakukan satu minggu sekali karena kekurangan akses air bersih. Anak-anak bisa bersekolah lebih tenang karena tidak perlu menyisihkan waktu untuk mengambil air. Pompa Air Tenaga Surya yang Merubah Kehidupan Warga Palanggai, SUMBA
  • 3. Palanggai adalah desa kecil di Sumba Timur dengan tanah gersang, berbukit, menghadap ke arah laut, dan tidak ada akses air bersih maupun listrik yang baik. Daerah ini merupakan satu dari beberapa daerah termiskin di Indonesia selain Papua dan Papua Barat dengan presentase kemiskinan hingga 26%, lebih dari dua kali standar nasional. Kemiskinan tersebut ditambah dengan fakta bahwa 80% masyarakat daerah tersebut mengandalkan mata pencahariannya dari pertanian lahan tadah hujan sedangkan kondisi lahan didaerah ini selalu mengalami kekeringan. Kondisi lahan didaerah ini semakin memburuk akibat adanya perubahan iklim, terlihat dari adanya kekeringan yang berkepanjangan yang diperkirakan akan semakin memburuk dalam 10 tahun mendatang.
  • 4. Warga Desa Palanggai tidak memiliki akses air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti untuk memasak, mandi, dan mencuci. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga desa harus berjalan hingga 12 km menjauh dari bibir pantai menuju sebuah mata air di padang sabana tandus Sumba dan membayar Rp 5.000,- untuk membeli 5 liter air. Kegiatan ini tidak berlangsung pada pagi hari saja, pada sore hari mereka harus kembali lagi ke mata air dan mengambil cadangan air untuk malam dan esok hari. Total jarak yang harus mereka tempuh adalah sekitar 48 km setiap harinya, hanya untuk mengambil air dari mata air yang tidak terlalu jernih. Sebagai organinasi dunia yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pembangunan di negara-negara berkembang, UNDP (United Nation of Development Program) bersama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dibantu oleh BAPPEDA NTT, dan GEF (Global Environmental Fund), membentuk Strategic Planning and Action Strengthen Climate Resilience of Rural Communities (SPARC) atau Perencanaan Strategis dan Tindakan untuk Memperkuat Iklim Komunitas Pedesaan. Salah satu daerah yang menjadi sasaran program ini adalah daerah Palanggai, Sumba dengan permasalahan utama akses air bersih, sehingga dibangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS). Bekerjasama dengan Sans Power sebagai perusahaan penyedia PATS Lorentz, program ini adalah Program Crowdfunding pertama yang berhasil dijalankan oleh UNDP di Asia Pasifik.
  • 5. Setelah ada Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) mereka tidak perlu berjalan jauh lagi untuk memenuhi kebutuhan airnya. Mereka hanya perlu membayar Rp. 10.000,- setiap bulannya yang akan digunakan sebagai perawatan dan perbaikan Sistem PATS tersebut. Sehingga mereka dapat mandi dengan bersih setiap hari, memasak, menanam sayuran untuk dikonsumsi sehari-hari dan tidak perlu berjalan jauh untuk mengambil air. Selain pemenuhan kebutuhan sehari-hari, ketersediaan air yang cukup juga memberikan peluang untuk mengembangkan mata pencaharian seperti pengolahan ikan, peternakan, dan pertanian. Sehingga memberikan berbagai manfaat bagi warga Desa Palanggai, termasuk keamanan pangan dan kesehatan yang lebih baik.
  • 6. Sistem Drip-Irigasi bertenaga Sinar Matahari pertama di Indonesia oleh SurfAid Di desa Kanca, kecamatan Parado, Sumbawa, 51% populasi hidup dalam kemiskinan (dibandingkan dengan 11% secara nasional), dengan 40% lainnya berada di margin kemiskinan. Kebanyakan orang adalah petani subsisten, dan mengandalkan hujan musiman. Tetapi karena curah hujan semakin tidak teratur, kerawanan pangan dan kemiskinan semakin memburuk. Surfaid dengan programnya Sistem Drip-Irigasi Tenaga Surya mencoba untuk memaksimalkan produktivitas warga dengan memberikan alternatif pengairan yang selalu tersedia sepanjang tahun. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.
  • 7. g Pertanian sebagai mata pencaharian utama warga Desa Kanca bergantung sepenuhnya pada lahan tadah hujan. Sulitnya akses daerah serta rendahnya kondisi ekonomi warga, membuat warga Desa Kanca tidak bisa mengalokasikan dana untuk memperbaiki sistem pertaniannya. Mereka hanya bisa menanam sedikit jenis tanaman karena rendahnya curah hujan didaerah tersebut. Apabila kondisi curah hujan semakin rendah, maka mereka akan mengalami kegagalan panen. Gagal panen menyebabkan kelangkaan pangan dan semakin menurunnya kualitas kesehatan warga. Sebagai organisasi amal Internasional yang mendedikasikan program-programnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak, SurfAid tergerak untuk membantu memperbaiki kualitas kesehatan warga Desa Kanca dengan meningkatkan taraf hidup warga tanpa merubah mata pencaharian utamanya. Sehingga dibangun Sistem Drip-Irigasi Tenaga Surya. Bekerjasama dengan Sans Power sebagai sebagai penyedia teknologi Pompa Air Tenaga Surya (PATS) Lorentz di Indonesia, program ini dibangun dengan tujuan untuk menyediakan air irigasi sepanjang waktu. Sehingga warga Desa Kanca bisa menanam berbagai jenis tanaman dan tidak khawatir akan mengalami gagal panen akibat rendahnya curah hujan didaerah tersebut.
  • 8. w Berangkat dari latar belakang potensi warga sekitar dan potensi alam yang ada, perlu dibuat sistem drip – irigasi yang sesuai. Surfaid bekerja sama dengan Sans Power mendesain sistem dari awal hingga operasional pompa di lapangan. Sans Power mencoba ikut berkontribusi dalam program ini dengan memberikan dukungan penyediaan pompa air tenaga surya, dukungan personil teknis, dukungan edukasi pada warga lokal, dan tentunya dukungan after sales untuk menjaga kelanjutan sistem pompa tersebut. Sans Power mencoba pula mengedukasi warga bahwa energi surya sangat memungkinkan, aman, bersih, dan mudah digunakan salah satunya untuk aplikasi pompa air. Diharapkan dengan edukasi tersebut sistem dapat terus bertahan memberikan manfaat berkelanjutan.
  • 9. Sistem Drip-Irigasi Tenaga Surya yang dibangun di Desa Kanca ini adalah yang pertama di Indonesia. Berjalannya sistem ini telah membuat perubahan besar pada warga Desa Kanca. Mereka tidak perlu lagi mengalami gagal panen akibat tidak adanya air untuk irigasi. Selain itu, taraf hidup warga meningkat karena mereka bisa menanam berbagai jenis tanaman konsumsi dan tanaman yang bisa diperjual belikan sepanjang tahun, tanpa bergantung dengan curah hujan. Sistem ini juga memberikan kontribusi penyelamatan lingkungan karena akan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi bersih yang berkelanjutan. Selanjutnya dengan menanamkan prinsip dari warga, oleh warga, untuk dan memastikan kepemilikan lokal, diharapkan perubahan-perubahan positif tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama. Berjalannya sistem drip – irigasi tenaga surya ini membantu program Surfaid membuat kemajuan besar dalam memberikan dukungan produksi pangan di Desa Kanca. Produksi pangan yang mencukupi dan berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesehatan warga. Didukung dengan sistem kesehatan masyarakat yang lebih baik, baik dari fasilitas sanitasi, pola hidup, dan utamanya kesadaran warga kepada pentingnya hidup sehat, akan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat
  • 10. Pengadaan Air Bersih dengan Sistem Pompa Air Tenaga Surya di Padukuhan Banyumeneng,Gunung Kidul Warga desa banyumeneng harus berjuang untuk mengambil air dengan berjalan sekitar 4 km/hari. Lebih dari itu, disamping cukup besar tenaga yang harus terkuras, kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang sangat ekstra. Masyarakat disana menghabiskan setidaknya Rp 150.000,00 dari total pendapatan rata-rata mereka Rp 400.000,00 per bulan untuk membeli air. Tidak hanya dampak ekonomi yang harus ditanggung oleh masyarakat akibat kekeringan yang melanda daerah Gunung Kidul ini, tetapi juga dampak sosial berupa konflik horizontal akibat memperebutkan air untuk pertanian yang merupakan mata pencaharian utama warga Dusun Banyumeneng.
  • 11. Banyumeneng, nama dusun ini dalam bahasa Jawa berarti air yang diam. Dusun itu memang memilki mata air, namun selama berpuluh tahun tak semua warga bisa menikmati alirannya karena letaknya yang jauh dan berada di bawah tanah. Banyumeneng adalah salah satu daerah di kabupaten Gunung Kidul yang memiliki permasalahan pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Letak Geografis Pedukuhan banyumeneng termasuk desa terpencil daerah perbatasan dengan Kabupaten Bantul. Batuan dasar pembentuk tanah Banyumeneng adalah batu kapur yang membentuk kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah, sehingga tidak memungkinkan untuk pembuatan sumber air pribadi atau sumur. Saat musim hujan tiba, air hujan dapat ditampung dalam Penampungan Air Hujan (PAH) yang sangat sederhana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air. Ketika air dalam PAH mengering akibat musim kemarau, masyarakat setempat harus berjuang untuk mengambil air ke sumber sungai bawah tanah dengan berjalan sekitar 4 km/hari. Bukan hanya tenaga yang harus terkuras, tetapi juga kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang sangat ekstra. Masyarakat disana menghabiskan setidaknya Rp 150.000,00 per bulan untuk membeli air. Sedangkan pendapatan mereka rata-rata hanya sekitar Rp 400.000,00 per bulan. Kekeringan yang melanda Gunung Kidul ini banyak membawa kerugian bagi masyarakat. Tidak hanya dampak ekonomi yang harus ditanggung oleh masyarakat, tetapi juga dampak sosial berupa konflik horizontal akibat memperebutkan air. Hampir seluruh warga Dusun Banyumeneng menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, walaupun kebanyakan dari mereka memiliki mata pencaharian lebih dari satu, seperti buruh bangunan, pedagang, karyawan, dan lain-lain. Pada musim hujan, panen terbesar didominasi padi, sedangkan pada musim kemarau seperti itu, mereka menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, seperti tembakau. Padi yang mereka panen di musim hujan harus mau bertahan hingga panen berikutnya, atau jika tidak, mereka harus membeli dari orang lain.
  • 12. Pihak desa pernah memasang pompa air diesel di mata air itu untuk dialirkan ke tiga dusun di sekitar mata air tersebut. Ketiga dusun itu adalah Dusun Banyumeneng I, Dusun Banyumeneng II, dan Dusun Banyumeneng III. Air dari bawah tanah dipompa ke atas untuk dialirkan ke tampungan air milik kelompok warga yang ada di dusun-dusun tersebut. Namun, air bersih kerap tidak berhasil dialirkan di Dusun Banyumeneng I dan Dusun Banyumeneng II. Hal itu disebabkan jarak kedua dusun yang cukup jauh dan letaknya yang berada di dataran lebih tinggi. Selain itu, mesin diesel yang digunakan memompa air juga kerap bermasalah sehingga tidak menghasilkan cukup daya untuk mengangkut air. Jika itu terjadi, warga terpaksa mengambil air menggunakan jerigen langsung ke mata air tersebut. Kala itu, tidak mudah untuk mengambil air di tempat itu. Jalan yang dilalui cukup terjal, berupa pecahan-pecahan batu kapur yang tak rata. Jalanan menurunnya juga curam sehingga cukup membahayakan, apalagi jika mengendarai sepeda motor untuk mengambil air. Adapun lebar jalan hanya sekitar 2 meter. Pada tahun 2000, dibangun sebuah sistem pompa air bertenaga diesel milik PDAM. Pada dasarnya, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi pompa menjadi tantangan tersendiri dalam segi jarak pembelian bahan bakar yang jauh dan distribusi dengan medan yang sulit. Kemudian, muncul gagasan untuk menggunakan sistem pompa air tenaga surya sebagai solusi dari permasalahan kebutuhan air tersebut oleh salah satu organisasi, yaitu ENERBI (Energi Bersih Indonesia).
  • 13. Pemilihan sumber energi matahari untuk pompa air merupakan pilihan paling rasional. Pembangunan sistem pengangkatan air tenaga surya diawali dengan pembuatan sistem pengangkatan air dengan panel surya bertenaga 1200 Wp. Daya tersebut kemudian mampu mengaliri 30 KK di Dusun Banyumeneng I dengan debit rataan 5 m3/hari. Dengan kesuksesan program tahap I, dilakukan pengembangan tahap lanjutan dengan kapasitas Panel Surya 4000 Wp untuk dimanfaatkan 40 Kepala Keluarga. Hingga saat ini total terdapat 120 KK yang telah mendapatkan manfaat dari program ini. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang energi terbarukan, Sans Power telah dipercaya untuk bekerjasama dengan ENERBI dengan melakukan pemasangan Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) di Padukuhan Banyumeneng. Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) memiliki prinsip kerja merubah sinar matahari menjadi sumber energi untuk penggerak pompa. Air dipompa dari sumber mata air menuju ke reservoir atau langsung ke tujuan. Sistem PATS dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan air tanpa menggunakan bahan bakar atau listrik PLN. Selain itu, penggunaan energi matahari yang termasuk energi baru terbarukan dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
  • 14. Sans Power pertama kali berdiri pada tahun 2011 dengan nama awal CV. Java Surya Teknik. Sebagai perusahaan asli Indonesia yang bergerak dibidang energi terbarukan, CV. Java Surya Teknik menjadi Premier Sales & Service Partner dari LORENTZ Solar Water Pump Gmbh Germany di Indonesia. Hal tersebut memberikan hak kepada CV. Java Surya Teknik untuk menjual, memasang dan mendukung jaminan purna jual untuk produk LORENTZ secara ekslusif. 3 tahun beroperasi, CV. Java Surya Teknik berkembang menjadi PT. Java Surya Teknik dan menjadi Distributor Partner LORENTZ untuk Regional Indonesia di tahun 2014. Pada tahun 2015, kantor pusat PT. Java Surya Teknik secara resmi didirikan di Gedung Graha Bumiputera, Surabaya. Sebagai upaya pengembangan perusahaan, pada tahun 2015 Tim Java Surya Teknik juga mengikuti Training Advance LORENTZ di LORENTZ Workshop China. Sans Power sebagai brand resmi dari PT. Java Surya Teknik pertama kali dikenalkan ke publik pada tahun 2016. Pada tahun yang sama, Sans Power menyelenggarakan Pelatihan untuk Sistem Pompa Air Tenaga Surya LORENTZ yang pertama di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Dealer Partner LORENTZ seluruh Indonesia. Kemudian, perwakilan Tim Sans Power juga mengikuti Forum General Diskusi Pompa Air Tenaga Surya bersama dengan perwakilan dari berbagai negara lain di Kantor Pusat LORENTZ di Jerman. Selain sebagai sebagai Premier Distributor untuk semua partner LORENTZ di Indonesia, Sans Power telah dipercaya untuk melakukan banyak pemasangan Sistem Pompa Air Tenaga Surya (PATS) di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Pada tahun 2016, Sans Power telah melakukan pemasangan pada lebih dari 30 titik dan telah berhasil mendistribusikan air lebih dari 1000 m3/hari. Pada tahun 2017, lebih dari 40 perusahaan/peseorangan telah terdaftar sebagai dealer/partner dari Sans Power. Selain itu, 3 NGO juga telah bekerja sama dengan Sans Power untuk memberikan solusi dari berbagai permasalahan kebutuhan air bersih diberbagai daerah sulit air dengan membangun Sistem Pompa Air Tenaga Surya. Pada tahun 2017, Sans Power juga secara resmi mendirikan LORENTZ Workshop & Service Center di Surabaya. Pada tahun 2018, Sans Power telah berhasil meningkatkan pemasangan Sistem PATS menjadi lebih dari 150 titik, dengan lebih dari 400.000 Wp panel tenaga surya terpasang, dan lebih dari 6000 m3 air dialirkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan atau irigasi untuk berbagai lahan pertanian di seluruh Indonesia. CV. Java Surya Teknik berdiri, sebagai Lorentz Premies Sales & Service Partner. 2011 CV. Java Surya Teknik menjadi PT. Java Surya Teknik, dan menjadi Lorentz Distribution Partner di Regional Indonesia. 2014 Kantor Pusat Java Surya Teknik berdiri di Surabaya. Team JST mengikuti training advance di Lorentz workshop China. 2015 2016 Sans Power sebagai brand baru PT. Java Surya Teknik dirilis. Mengadakan workshop Lorentz Pompa Tenaga Surya Resmi Pertama di Indonesia. Menghadiri FGD Pompa Tenaga Surya dengan berbagai negara di Kantor Pusat Lorentz Jerman. Lebih dari 30 titik Sistem Pompa Tenaga Surya telah terpasang. Lebih dari 1000 m3 air dialirkan setiap harinya. 2017 2018 Lebih dari 6000 m3 air dialirkan setiap harinya. Lebih dari 400.000 WP Panel Tenaga Surya terpasang. Lebih dari 150 titik Sistem Pompa Tenaga Surya terpasang. Lebih dari 100 pelanggan (perumahan, pemerintahan, swasta, lembaga sosial) telah mendapatkan manfaat dari Pompa Tenaga Surya Lebih dari 40 perusahaan/ perorangan terdaftar sebagai dealer/partner dari JST. 3 NGO telah bekerjasama memberikan solusi yang berkaitan dengan Sistem Pompa Tenaga Surya. Lorentz Workshop dan Service Center berdiri di Surabaya. Our Story