SlideShare a Scribd company logo
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang tidak terbatas dilakukan oleh setiap orang baik individu maupun
kelompok adalah tindakan-tindakan ekonomi untuk menambah nilai guna
barang atau jasa terhadap tingkat kepuasan. Hal ini nampak pada pengelolaan
hutan dan air tanah yang terus menerus disetiap wilayah di Indonesia.
Masyarakat dengan mudah melakukan pengrusakan hutan untuk mengambil
hasil hutan merusak sumber air yang mengakibatkan terjadinya dampak
lingkungan seperti banjir, longsor dan sebagainya yang menjadi bencana bagi
kehidupan manusia (Arifin, 2007).
Pengelolaan hutan yang tidak tepat sasaran telah membuat hutan menjadi
lahan kering dan tidak memberikan nilai guna kepada kehidupan manusia.
Penebangan kayu secara ilegal, penggusuran hutan, pengurakan daerah aliran
air merupakan permasalahan-permasalahan yang hingga kita tidak teratas,
bahkan terus bertambah. Walaupun kawasan hutan di Indonesia masih
terbentang luas, tetapi jika tidak ditanggapi permasalahan yang demikian maka
pada waktunya akan menuai musiba seperti banjir dan longsor (Bintoro, 2008).
Kawasan hutan yang terbentang luas di Indonesia menyimpan sumber daya
alam yang dapat dikonsumsi langsung dan bahan baku yang menunjang proses
produksi. Hasil produksi dari kehutanan seperti kayu dan rotan adalah sebagian
dari kekayaan alam yang dapat memberikan kontribusi dalam perwujudan
2
kesejahteraan masyarakat. Hilangnya hutan mengakibatkan hilangnyan
sebagian input yang akan digunakan dalam proses produksi untuk menghasilan
output yang berguna dan tepat sasaran.
Output dari hutan yang tepat sasaran dan menunjang outcome adalah
sumber daya air gunung. Air gunung adalah salah satu komoditi penting yang
dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Namun demikian, air hutan masih
dianggap sebagai air yang tercemar dan tidak ada yang mengkonsumsinya
sebelum diolah kembali menjadi air mimum. Pencemaran air hutan atau air
gunung menyebabkan air hutan atau air dari gunung tidak dapat dikonsumsikan
secara langsung. Untuk mengkonsumsi air gunung ini telah banyak digunakan
bahan kimia dan peralatan teknologi untuk mengolah air minum membuat
sebagian masyarakat tidak mempercayai kejernihan air hutan/air dari gunung.
Air hutan lebih dikenal sebagai air gunung, pada umumnya bersumber dari
mata air yang berada di balik pohon dan bebatuan gunung dengan debit yang
padat sehingga keluar terus menerus dan menjadi aliran air permukaan. Aliran
air permukaan yang banyak pada satu wilayah dalam jarah yang berdekatan
akan membentuk aliran sungai kecil (Cahyadi, 2007). Aliran air dari mata ini
dikenal sebagai air baku artinya air dengan kadar netral dan dapat dikonsumsi
langsung oleh manusia. Lain halnya dengan air pada sumur galian dan sumur
bor yang masih tercampur dengan lapisan-lapisan tanah yang keluar menjadi
lumpur.
Aliran mata air yang terus mengalir dimanfaatkan oleh manusia untuk
berbagai kebutuhan hidup, selain minum, mandi dan mencuci, air juga di
3
komersilkan untuk memperoleh penghasilan, baik yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok-kelompok usaha. Pengelolaan air sebagai
sumber pendapatan masyarakat menunjukkan adalah sumber air yang tetap dan
dilindungi kualitas debitnya (Cahyadi, 2007).
Paradigma masyarakat dalam mengelola air menjadi sumber pendapatan
menunjukkan adanya tujuan ekonomis yang dapat menunjang terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya air. Pengelolaan air
dengan tujuan komersil bagian masyarakat dikembangkan oleh kelompok
masyarakat yang berada di kawasan aliran sungai seperti yang ada di
Kecamatan Kendari Kota Kendari.
Masyarakat melakukan kegiatan usaha dengan memanfaatkan sumber daya
air sungai yang dialirkan melalui pipa air menuju ke lingkungan masyarakat.
Pada awalnya pengelolaan air sungai ini dilakukan oleh mereka yang berada di
daerah hulu sungai dengan memasang pipa air yang dirancang sedemikian rupa
hingga dapat mengalirkan air di dalam pipa menunju ke rumah penduduk.
Namun dengan adanya debit air yang tetap dan sumber air ini berada pada
ketinggian 150-200 m dari permukaan laut dan mengalir membentuk aliran
sungai kecil
Kondisi sumber air yang berada di tengah hutan tersebut membuat
masyarakat secara berkelompok membentuk usaha guna mengalirkan air
menuju ke rumah warga dengan menggunakan pipa air. Usaha ini
dikembangkan menjadi salah satu sumber pendapatan dengan tarif perbulan
sebesar Rp.30.000 rupiah, namun ada sebagian warga yang tidak membayar dan
4
usaha ini juga melayani permintaan air dari masyarakat di daerah sekitar dengan
harga jual Rp.40.000/m3
Pendapatan usaha masyarakat cukup bervariasi dan dalam satu kelompok
terdiri dari 3-4 orang. Usaha air ini dilakukan oleh 15 kelompok. Rata-rata
penghasilan satu kelompok usaha mencapai Rp.2.000.000 per bulan sedangkan
biaya operasionalnya sangat bervariasi karena adanya biaya pemeliharaan,
perbaikan dan kebutuhan pekerja tidak tetap. Pembiayaan dalam usaha
kelompok selain disebabkan oleh adanya biaya operasional, terdapat juga biaya
pemasaran dan biaya lainnya yang menunjang kegiatan usaha.
Pendapatan usaha kelompok tidak selamanya memenuhi harapan dari tiap –
tiap kelompok, karena persaingan usaha dan penggunaan fasilitas kerja serta
tenaga kerja yang terampil ikut memberikan andil dalam menunjang aktivitas
kelompok. Usaha kelompok air gunung menjadi semakin kompetitif dalam
memperoleh keuntungan sehingga terdapat sebagian usaha kelompok yang
berkembang dan sebagian lagi mengalami kemunduran.
Persaingan usaha yang terus terjadi dalam kelompok usaha ini
mempengaruhi tingkat pendapatan usaha dan membuat mereka terus berupaya
untuk mempertahankan kelestarian usaha dan sumber air gunung yang telah
mereka gunakan sebagai bahan baku dan sumber pendapatan mereka.
Keberadaan usaha kelompok pengelola air gunung di Kecamatan Kendari
menunjukkan adanya pembukaan lapangan kerja dan kesempatan kerja kepada
masyarakat di Kecamatan Kendari Kota Kendari.
5
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Analisis
Pendapatan Usaha Kelompok Masyarakat Pengelola Air Gunung di Kecamatan
Kendari Kota Kendari.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Berapa besar pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola air gunung
di Kecamatan Kendari Kota Kendari ?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pendapatan usaha kelompok
masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
a) Mengetahui besarnya pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola
air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari.
b) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha
kelompok masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota
Kendari
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai berikut :
6
a. Manfaat Teoritis
1) Sebagai bahan masukan dalam mempelajari pengelolaan air gunung
sebagai sumber pendapatan.
2) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pengetahuan tentang
pengelolaan sumber daya air.
3) Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan
dengan penelitian ini.
b. Manfaat Praktisi
1) Sebagai bahan masukan bagi masyaraka di Kecamatan Kendari Kota
Kendari dalam meningkatkan pendapatan usaha dan pengelolaan
sumber daya air.
2) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah Kota Kendari untuk
menyediakan air bersih bagi masyarakat dengan memanfaatkan
peran kelompok usaha masyarakat di Kecamatan Kendari Kota
Kendari.

More Related Content

What's hot

Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihDjail Khoerot
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Tri Cahyono
 
Percik 1 2014
Percik 1 2014Percik 1 2014
Percik 1 2014
Aspul Hidayat
 
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
SatuDunia
 

What's hot (6)

Data akses air bersih
Data akses air bersihData akses air bersih
Data akses air bersih
 
Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersih
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
Percik 1 2014
Percik 1 2014Percik 1 2014
Percik 1 2014
 
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Si...
 

Similar to 1. pendahuluan

krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Oswar Mungkasa
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
JUMINTENSARI1
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
agusantono
 
Makalah 17 okt 2012
Makalah 17 okt 2012Makalah 17 okt 2012
Makalah 17 okt 2012
Azh'rulk Amard
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Wiina Parmana
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Waduk
rantikaput
 
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdfDRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
Surana Ir, MSc, PU-SDA
 
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jatengAnalisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
Warda Anwar
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Aswar Amiruddin
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
nesyaazzura
 
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
Saleh Mendidik
 
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9  kelas 5Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9  kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9 kelas 5
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
 
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Syarifah Nisa
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Septian Muna Barakati
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdf
princesspratiwi
 
O & p
O & pO & p
O & p
aquose
 
Masalah air dan solusi
Masalah air dan solusiMasalah air dan solusi
Masalah air dan solusi
Puji Lestari
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Nyak Nisa Ul Khairani
 

Similar to 1. pendahuluan (20)

krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
 
Makalah 17 okt 2012
Makalah 17 okt 2012Makalah 17 okt 2012
Makalah 17 okt 2012
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Waduk
 
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdfDRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
DRAFT FINAL KPW Mataram 8 April21 (2 pages).pdf
 
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jatengAnalisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
Analisis dan strategi pemecahan masalah di sulsel dan jateng
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 3 kelas 5
 
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9 kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9  kelas 5Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9  kelas 5
Pembelajaran 1 tema 3 sub tema 9 kelas 5
 
Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan solo
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdf
 
O & p
O & pO & p
O & p
 
Masalah air dan solusi
Masalah air dan solusiMasalah air dan solusi
Masalah air dan solusi
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 

1. pendahuluan

  • 1. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan sumber daya alam yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas dilakukan oleh setiap orang baik individu maupun kelompok adalah tindakan-tindakan ekonomi untuk menambah nilai guna barang atau jasa terhadap tingkat kepuasan. Hal ini nampak pada pengelolaan hutan dan air tanah yang terus menerus disetiap wilayah di Indonesia. Masyarakat dengan mudah melakukan pengrusakan hutan untuk mengambil hasil hutan merusak sumber air yang mengakibatkan terjadinya dampak lingkungan seperti banjir, longsor dan sebagainya yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia (Arifin, 2007). Pengelolaan hutan yang tidak tepat sasaran telah membuat hutan menjadi lahan kering dan tidak memberikan nilai guna kepada kehidupan manusia. Penebangan kayu secara ilegal, penggusuran hutan, pengurakan daerah aliran air merupakan permasalahan-permasalahan yang hingga kita tidak teratas, bahkan terus bertambah. Walaupun kawasan hutan di Indonesia masih terbentang luas, tetapi jika tidak ditanggapi permasalahan yang demikian maka pada waktunya akan menuai musiba seperti banjir dan longsor (Bintoro, 2008). Kawasan hutan yang terbentang luas di Indonesia menyimpan sumber daya alam yang dapat dikonsumsi langsung dan bahan baku yang menunjang proses produksi. Hasil produksi dari kehutanan seperti kayu dan rotan adalah sebagian dari kekayaan alam yang dapat memberikan kontribusi dalam perwujudan
  • 2. 2 kesejahteraan masyarakat. Hilangnya hutan mengakibatkan hilangnyan sebagian input yang akan digunakan dalam proses produksi untuk menghasilan output yang berguna dan tepat sasaran. Output dari hutan yang tepat sasaran dan menunjang outcome adalah sumber daya air gunung. Air gunung adalah salah satu komoditi penting yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Namun demikian, air hutan masih dianggap sebagai air yang tercemar dan tidak ada yang mengkonsumsinya sebelum diolah kembali menjadi air mimum. Pencemaran air hutan atau air gunung menyebabkan air hutan atau air dari gunung tidak dapat dikonsumsikan secara langsung. Untuk mengkonsumsi air gunung ini telah banyak digunakan bahan kimia dan peralatan teknologi untuk mengolah air minum membuat sebagian masyarakat tidak mempercayai kejernihan air hutan/air dari gunung. Air hutan lebih dikenal sebagai air gunung, pada umumnya bersumber dari mata air yang berada di balik pohon dan bebatuan gunung dengan debit yang padat sehingga keluar terus menerus dan menjadi aliran air permukaan. Aliran air permukaan yang banyak pada satu wilayah dalam jarah yang berdekatan akan membentuk aliran sungai kecil (Cahyadi, 2007). Aliran air dari mata ini dikenal sebagai air baku artinya air dengan kadar netral dan dapat dikonsumsi langsung oleh manusia. Lain halnya dengan air pada sumur galian dan sumur bor yang masih tercampur dengan lapisan-lapisan tanah yang keluar menjadi lumpur. Aliran mata air yang terus mengalir dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan hidup, selain minum, mandi dan mencuci, air juga di
  • 3. 3 komersilkan untuk memperoleh penghasilan, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok-kelompok usaha. Pengelolaan air sebagai sumber pendapatan masyarakat menunjukkan adalah sumber air yang tetap dan dilindungi kualitas debitnya (Cahyadi, 2007). Paradigma masyarakat dalam mengelola air menjadi sumber pendapatan menunjukkan adanya tujuan ekonomis yang dapat menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya air. Pengelolaan air dengan tujuan komersil bagian masyarakat dikembangkan oleh kelompok masyarakat yang berada di kawasan aliran sungai seperti yang ada di Kecamatan Kendari Kota Kendari. Masyarakat melakukan kegiatan usaha dengan memanfaatkan sumber daya air sungai yang dialirkan melalui pipa air menuju ke lingkungan masyarakat. Pada awalnya pengelolaan air sungai ini dilakukan oleh mereka yang berada di daerah hulu sungai dengan memasang pipa air yang dirancang sedemikian rupa hingga dapat mengalirkan air di dalam pipa menunju ke rumah penduduk. Namun dengan adanya debit air yang tetap dan sumber air ini berada pada ketinggian 150-200 m dari permukaan laut dan mengalir membentuk aliran sungai kecil Kondisi sumber air yang berada di tengah hutan tersebut membuat masyarakat secara berkelompok membentuk usaha guna mengalirkan air menuju ke rumah warga dengan menggunakan pipa air. Usaha ini dikembangkan menjadi salah satu sumber pendapatan dengan tarif perbulan sebesar Rp.30.000 rupiah, namun ada sebagian warga yang tidak membayar dan
  • 4. 4 usaha ini juga melayani permintaan air dari masyarakat di daerah sekitar dengan harga jual Rp.40.000/m3 Pendapatan usaha masyarakat cukup bervariasi dan dalam satu kelompok terdiri dari 3-4 orang. Usaha air ini dilakukan oleh 15 kelompok. Rata-rata penghasilan satu kelompok usaha mencapai Rp.2.000.000 per bulan sedangkan biaya operasionalnya sangat bervariasi karena adanya biaya pemeliharaan, perbaikan dan kebutuhan pekerja tidak tetap. Pembiayaan dalam usaha kelompok selain disebabkan oleh adanya biaya operasional, terdapat juga biaya pemasaran dan biaya lainnya yang menunjang kegiatan usaha. Pendapatan usaha kelompok tidak selamanya memenuhi harapan dari tiap – tiap kelompok, karena persaingan usaha dan penggunaan fasilitas kerja serta tenaga kerja yang terampil ikut memberikan andil dalam menunjang aktivitas kelompok. Usaha kelompok air gunung menjadi semakin kompetitif dalam memperoleh keuntungan sehingga terdapat sebagian usaha kelompok yang berkembang dan sebagian lagi mengalami kemunduran. Persaingan usaha yang terus terjadi dalam kelompok usaha ini mempengaruhi tingkat pendapatan usaha dan membuat mereka terus berupaya untuk mempertahankan kelestarian usaha dan sumber air gunung yang telah mereka gunakan sebagai bahan baku dan sumber pendapatan mereka. Keberadaan usaha kelompok pengelola air gunung di Kecamatan Kendari menunjukkan adanya pembukaan lapangan kerja dan kesempatan kerja kepada masyarakat di Kecamatan Kendari Kota Kendari.
  • 5. 5 Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Pendapatan Usaha Kelompok Masyarakat Pengelola Air Gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Berapa besar pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari ? 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : a) Mengetahui besarnya pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari. b) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha kelompok masyarakat pengelola air gunung di Kecamatan Kendari Kota Kendari 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai berikut :
  • 6. 6 a. Manfaat Teoritis 1) Sebagai bahan masukan dalam mempelajari pengelolaan air gunung sebagai sumber pendapatan. 2) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sumber daya air. 3) Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini. b. Manfaat Praktisi 1) Sebagai bahan masukan bagi masyaraka di Kecamatan Kendari Kota Kendari dalam meningkatkan pendapatan usaha dan pengelolaan sumber daya air. 2) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah Kota Kendari untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat dengan memanfaatkan peran kelompok usaha masyarakat di Kecamatan Kendari Kota Kendari.