1. PT KAI berupaya meningkatkan keselamatan dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Terpadu (ISSMS) bekerja sama dengan industri kereta api Australia sejak 2009.
2. Program yang telah dilaksanakan antara lain sosialisasi, pelatihan, pengembangan kerangka ISSMS, dan rencana implementasi.
3. Implementasi awal ISSMS di PT KAI dilakukan secara bertahap dengan fokus pada komitmen manajemen, sosialisasi, pen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Dokumen tersebut berisi soal-soal statistik deskriptif mengenai data aktiva bersih perusahaan reksa dana di Indonesia tahun 2006. Soal-soal tersebut meliputi penghitungan distribusi frekuensi, deviasi rata-rata, varians, standar deviasi, jarak persentil, kecondongan, dan keruncingan data, serta menentukan aktiva bersih minimal perusahaan yang mendapat penghargaan 25% terbaik.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek investasi.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Dokumen tersebut berisi soal-soal statistik deskriptif mengenai data aktiva bersih perusahaan reksa dana di Indonesia tahun 2006. Soal-soal tersebut meliputi penghitungan distribusi frekuensi, deviasi rata-rata, varians, standar deviasi, jarak persentil, kecondongan, dan keruncingan data, serta menentukan aktiva bersih minimal perusahaan yang mendapat penghargaan 25% terbaik.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek investasi.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang Internal Rate of Return (IRR) dan analisis incremental (ΔIRR). IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat nilai sekarang dari pemasukan sama dengan pengeluaran untuk sebuah proyek investasi. ΔIRR digunakan untuk membandingkan proyek alternatif dengan menghitung perbedaan antara IRR proyek dan tarif minimum yang diterima.
Makalah ini membahas tentang cash flow dan penyusunan cash flow. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar perusahaan pada setiap periode. Terdapat empat langkah penyusunan cash flow yaitu menentukan minimum uang diperlukan, menyusun perkiraan hutang, menyusun kembali penerimaan dan pengeluaran, serta contoh penghitungan cash flow dan NPV proyek.
BAB 5 - PROSES PENYESUAIAN (PERUSAHAAN JASA)
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengeluaran modal selama penggunaan aktiva tetap, perubahan harga perolehan, revisi taksiran masa manfaat, dan penjualan aktiva tetap. Beberapa poin penting adalah pengeluaran perbaikan dan pemeliharaan yang dapat menambah nilai aktiva harus dikapitalisasi, revisi taksiran umur ekonomis aktiva dapat mempengaruhi beban penyusutan, serta laba atau rugi yang dihas
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Babakan dokumen membahas tentang penentuan lokasi perusahaan, termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi, metode evaluasi alternatif lokasi, dan strategi lokasi pelayanan jasa.
Dokumen ini juga menjelaskan metode transportasi dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang.
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
PT. Eb07 akan memproduksi kain sutra dan wol. Mereka memiliki keterbatasan sumber daya dan waktu. Metode simpleks digunakan untuk menentukan produksi optimal guna memaksimalkan laba. Hasilnya menunjukkan X2 = 20 sebagai produksi kain wol optimal.
Anggaran komprehensif merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah yang saling bergantungan satu sama lain seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan baku, upah, biaya overhead, harga pokok produksi, laba rugi, dan arus kas.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Metode activity based costing (ABC) merupakan pendekatan penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Biaya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan cost driver, kemudian biaya aktivitas dialokasikan ke produk berdasarkan volume aktivitas yang dikonsumsinya."
Dokumen tersebut membahas tentang Internal Rate of Return (IRR) dan analisis incremental (ΔIRR). IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat nilai sekarang dari pemasukan sama dengan pengeluaran untuk sebuah proyek investasi. ΔIRR digunakan untuk membandingkan proyek alternatif dengan menghitung perbedaan antara IRR proyek dan tarif minimum yang diterima.
Makalah ini membahas tentang cash flow dan penyusunan cash flow. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar perusahaan pada setiap periode. Terdapat empat langkah penyusunan cash flow yaitu menentukan minimum uang diperlukan, menyusun perkiraan hutang, menyusun kembali penerimaan dan pengeluaran, serta contoh penghitungan cash flow dan NPV proyek.
BAB 5 - PROSES PENYESUAIAN (PERUSAHAAN JASA)
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengeluaran modal selama penggunaan aktiva tetap, perubahan harga perolehan, revisi taksiran masa manfaat, dan penjualan aktiva tetap. Beberapa poin penting adalah pengeluaran perbaikan dan pemeliharaan yang dapat menambah nilai aktiva harus dikapitalisasi, revisi taksiran umur ekonomis aktiva dapat mempengaruhi beban penyusutan, serta laba atau rugi yang dihas
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Babakan dokumen membahas tentang penentuan lokasi perusahaan, termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan lokasi, metode evaluasi alternatif lokasi, dan strategi lokasi pelayanan jasa.
Dokumen ini juga menjelaskan metode transportasi dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang.
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
PT. Eb07 akan memproduksi kain sutra dan wol. Mereka memiliki keterbatasan sumber daya dan waktu. Metode simpleks digunakan untuk menentukan produksi optimal guna memaksimalkan laba. Hasilnya menunjukkan X2 = 20 sebagai produksi kain wol optimal.
Anggaran komprehensif merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah yang saling bergantungan satu sama lain seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan baku, upah, biaya overhead, harga pokok produksi, laba rugi, dan arus kas.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Metode activity based costing (ABC) merupakan pendekatan penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Biaya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan cost driver, kemudian biaya aktivitas dialokasikan ke produk berdasarkan volume aktivitas yang dikonsumsinya."
This document summarizes worldwide experiences restructuring railways across five key issues: industry structure, ownership and control, infrastructure access, regulatory oversight, and community service obligations. It reviews approaches in multiple countries and discusses options like public ownership, outsourcing, concessions, and privatization. The document also discusses ensuring efficient separation of infrastructure from operations. Overall, the summary provides a high-level overview of global experiences restructuring railways and considering issues like competition, investment, and regulation.
Dokumen ini membahas masalah infrastruktur terkait dengan Zona Selamat Sekolah (ZoSS), pelican crossings, dan akses ke sekolah di kota Denpasar, Bali. Dokumen ini menjelaskan definisi dari fasilitas tersebut dan lokasi proyek yang akan didesain untuk meningkatkan keselamatan siswa. Dokumen ini juga membahas masalah yang ada terkait fasilitas tersebut dan langkah selanjutnya untuk merancang solusi infra
This document discusses developing multimodal transport in the North Java Corridor. It identifies the main economic centers and activities in the corridor and notes the need for infrastructure to meet the needs of these economic activities. It then discusses the current transport context and ideal modes for different cargo types. Key obstacles to efficient freight transport by road, rail, sea and lack of intermodal connectivity are identified. The document recommends targeting specific commodities for shifting to rail and sea transport. It outlines the right infrastructure, policies and reforms needed over the short, medium and long term to improve multimodal transport in the corridor.
Dokumen tersebut membahas strategi pembangunan transportasi multimoda di Pulau Jawa dengan memanfaatkan peran strategis perkeretaapian untuk menghubungkan wilayah-wilayah strategis seperti pelabuhan, bandara, dan kawasan industri. Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi di beberapa rute utama di Pulau Jawa diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkutan kereta api."
The document discusses plans to develop transportation infrastructure in Indonesia. It notes that Tanjung Priok Port is the largest in Indonesia and handles about 60% of cargo traffic. Plans are outlined to expand Tanjung Priok and develop a new port called NewPriok to meet growing demand. Integrating NewPriok with a logistics park is discussed to boost trade and employment. Developing multimodal transportation between ports, including a Pendulum Nusantara shipping route, is presented as a way to reduce domestic logistics costs and stimulate domestic trade.
Dokumen tersebut membahas mengenai angkutan multimoda dan peran angkutan penyeberangan dalam mendukung sistem transportasi multimoda di Indonesia. Secara ringkas, angkutan multimoda menggunakan minimal dua moda transportasi berbeda berdasarkan satu kontrak, sedangkan angkutan penyeberangan berperan sebagai penghubung antar moda transportasi darat, laut, dan udara untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah.
Dokumen tersebut membahas pendekatan sistem yang aman dalam menangani masalah infrastruktur dan kecelakaan di Indonesia. Pendekatan ini melibatkan berbagai unsur seperti jalan dan kendaraan yang aman, pengguna jalan yang patuh, pendidikan publik, peraturan dan penegakan hukum, serta kerja sama lintas sektor untuk mengurangi kematian akibat kecelakaan.
This document discusses strategies for improving road safety for vulnerable road users in Indonesia. It recommends implementing a "Safe System" approach with four key elements: safe speeds, safe roads, safe road users, and safety management. For each element, the document provides examples of specific countermeasures, such as setting speed limits below 40km/h, building separated cycling and walking infrastructure, conducting educational campaigns on risks like not wearing helmets, and establishing inter-agency partnerships to coordinate road safety efforts. In conclusion, it proposes a six-point plan to apply the Safe System approach in Bandung, Indonesia focusing on speed management, crossing facilities, footpath quality, cycling infrastructure, promotional campaigns, and inter-agency coordination.
Dokumen ini membahas upaya peningkatan keselamatan pengguna jalan rentan di Bandung melalui pengelolaan kecepatan, penyeberangan yang aman, trotoar yang terpelihara, fasilitas bersepeda, kampanye promosi, dan koordinasi antar instansi.
The document discusses community consultation for an integrated urban road safety program in Indonesia. It outlines steps for planning consultation, including conducting surveys of local schools to gather student travel data and stakeholder issues. The surveys would collect information on travel modes, home locations, parking/drop-off areas, crossing locations and speeds. Local organizations, governments or universities could assist with data collection to help plan infrastructure improvements and identify early issues. The goal is to inform, consult and engage stakeholders during the project planning phase.
Dokumen tersebut membahas kerangka kerja monitoring dan evaluasi untuk proyek infrastruktur. Ia menekankan perlunya mengidentifikasi keluaran-keluaran proyek, merencanakan pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan anggaran dan jadwal, serta mengevaluasi pencapaian tujuan jangka pendek dan panjang proyek.
Dokumen ini membahas program Integrated Urban Road Safety yang diusulkan untuk kota Medan, Pekanbaru dan Bandung di Indonesia, yang bertujuan untuk mengurangi kecelakaan pejalan kaki dengan memperbaiki kondisi trotoar dan menyediakan fasilitas penyeberangan jalan yang lebih aman. Program ini akan menerapkan perbaikan infrastruktur seperti perpanjangan trotoar, pulau median, dan ruang henti khusus untuk mengurangi konflik lalu lintas
Dokumen tersebut membahas pendekatan sistem yang aman dalam menangani masalah infrastruktur dan kecelakaan di Indonesia. Pendekatan ini melibatkan berbagai unsur seperti jalan dan kendaraan yang aman, pengemudi yang terampil, penegakan hukum, serta edukasi masyarakat untuk mencapai tujuan mengurangi kematian akibat kecelakaan.
More from Indonesia Infrastructure Initiative (20)
1. Safety of PT KAI
VP Safety – Ahmad Najib T.
JAKARTA, 20 DES 2012
2. The improvement is showed by decreasing number of railways accident
Total Accident Occur 120
FWI Rate 60
51.735
160 91
100 107 50
140
Number of Accident
120 80 40
100 60 50 30
80
40 20
60 11.455
8.45
40 20 4.83 10
6
7 12 10 10 48 32 4 8
20 140 95 133 113 100 76 54 0 0
0 2008 2009 2010 2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Death
Meninggal Injured
Luka Berat Minor Injured
Luka Ringan FWI
Accident Type • Before 2009, IR was focusing on Operational and
114
120
102
Technical issues.
99
100 • In 2009 a new IR focus on Safety.
79
80 75
70 • Since 2009 total numbers of accidents reduced.
60 53 • But, in 2010 Fatalities With Injuries (FWI) increased as
40 29
result of major accident in Central Java (Petarukan) -
20 95 11 1210 40 Fatalities, 25 Serious Injury, 16 Minor Injury
34741 3366 00 1320
0
Derailment Collision Natural Disaster Others
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1
3. Toleransi Keselamatan
Toleransi PLH 2012 2011
PT KAI 40 68
PT KAI / bulan 3.3 5.7
per daerah / tahun 3.3 5.7
per daerah / bulan 0.27 0.5
Penetapan toleransi keselamatan dalam RKAP 2012 : 40 PLH ,
berarti menuntut adanya suatu :
Pola pencegahan kecelakaan yang lebih efektif di banding tahun 2011,
4. KEGIATAN YANG DILAKUKAN S.H.E. SEJAK TAHUN 2009
Kampanye :
Kampanye Keselamatan, Kepatuhan,
Identifikasi Potensi Bahaya
Inspeksi :
Pembangunan Stasiun,
ISSMS Inspeksi Sarana (Dipo dan Balai Yasa),
Perlintasan,
Track
Pendataan :
Mendata level keselamatan
Kerjasama Stasiun, Sarana,
Pendataan
dengan ARA Perlintasan Sebidang
Kerjasama Peningkatan
Keselamatan dg ARA:
Review sistem keselamatan ,
Evaluasi Training Investigator,
Pembentukan Workshop Keselamatan,
Safety Inspektor Seminar Nasional
Proses Pembangunan ISSMS
3
5. + ROAD MAP TO ZERO ACCIDENTS
TINGKAH LAKU ANTI BAHAYA
PENYEBAB
ROAD MAP TO ZERO FATALLITY ACCIDENTS
IDENTIFIKASI
ORANG TEKNIS
PEMBINAAN – PENGENDALIAN TEKNIS DAN UJI PETIK
UNTUK TIDAK TERULANG, LAKUKAN :
SOSIALISASI PEMBINAAN PEMELIHARAAN
EVALUASI – SOSIALISASI – SUPERVISI – DAN UJI PETIK
SAFETY WORK
DIKLAT - DIKLAP PERAWATAN
PERISTIWA PERNAH TERJADI
PEMBINAAN – PENGENDALIAN –UJI PETIK
OBSERVASI
UJI PETIK
IDENTIFIKASI KEBIASAAN JELEK
KEBIJAKAN OPERASI – UJI PETIK
INSPEKSI
POTENSI
CONTOH
SUPERVISI
INSTRUKTUR
TUTORIAL
INVESTIGASI
PERBAIKAN
DATA EVALUASI
AUDIT PENGENDALIAN
SAFETY MIND
4
-
6. ISSMS – Key components REG OP
Safety culture.
Regulatory compliance.
Governance and internal control arrangements
Review of the safety management system
Safety performance measures
Safety Audit System Safety audit arrangements
Safety Tasks and Safety Modules Safety interface coordination
Safety Policy Safety policy
Safety Responsibility Statements / Cards Management responsibilities, accountabilities and
authorities.
Corrective action
Safety Management Process Document control arrangements and information
management.
Safety Critical Items / Systems Management of change
Staff Consultation Consultation
5
7. ISSMS – Key components REG OP
Risk Control System Risk management
Human factors.
Procurement and contract management
General engineering and operational systems safety
requirements
Safety Committees Process control
Asset management
Internal communication
Management of notifiable incidents / events
Security management.
Emergency management
Rail safety worker competence.
Fatigue
Drugs and alcohol
Health and fitness
Resource Availability
6
9. DAPATKAH KESELAMATAN KERETA API TERWUJUD ?
DENGAN PASTI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN :
1. PEMERINTAH
2. REGULATOR
3. SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
8
10. E Penyangga Pelaksana Kerja
Adapun Ditjen Kereta Api adalah badan regulator industri perkeretaapian
di Indonesia yang berdiri pada tahun 2005 ~ setelah KAI berdiri
Peta Perjalanan PT KAI dan Ditjen Kereta Api
(1864-Sekarang)
1968 2005 Fungsi
Regulator
Pembentukan Direktorat Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Rel (DLLAJR), Pembentukan Ditjen
Ditjen Perhubungan Darat Perkeretaapian dari DLLAJR
(KM 24 Tahun 2001) (Perpres No.10 Tahun 2005)
Fungsi
Operator
Perumka berubah menjadi Penegasan Pemisahan
Perusahaan Kereta Api
PT.KAI Regulator dan Operator
didirikan di Indonesia
(Kepres 39 tahun 1999) (UU No.23 Tahun 2007)
1864 1999 2007
Peran Sebelum Dibentuk DLLAJR Peran Sesudah Dibentuk DLLAJR Peran Sesudah Dibentuk Ditjen KA
Pembina Teknis KA Regulator dan Pembina Teknis KA N/A
(merencanakan & melaksanakan (Menyusun, mengawasi dan mengevaluasi
DLLAJR
pembinaan kompetensi; kualifikasi teknis kebijakan teknis serta membina tenaga teknis KA)
tenaga, sarana, prasarana KA)
N/A N/A Regulator dan Pembina Teknis KA
Ditjen (Menyusun, mengawasi dan mengevaluasi
KA kebijakan teknis serta membina tenaga
teknis KA)
Regulator dan Operator Operator Perkeretaapian di Indonesia Operator Perkeretaapian di Indonesia
PT KAI Perkeretaapian di Indonesia (beroperasi sesuai regulasi dan kebijakan (beroperasi sesuai regulasi dan kebijakan
DLLAJR) Ditjen KA)
9 Sumber: Wawancara; KepMenHub. 24/2001; KepPres. 39/1999; PerPres. 10/2005; UU 23/2007 9
11. Kerja sama dengan Industri Perkeretaapian Australia
PT. KAI telah membangun kerjasama dengan Industri Perkeretaapian
Australia mengenai Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian
10 10
12. Program yang telah dilaksanakan hingga tahun 2012
Hingga tahun 2012 Program Peningkatan Keselamatan yang telah
dilaksanakan oleh PT. KAI…
Pengembangan
Sosialisasi dan Peningkatan Kapasitas SDM
dan Implementasi
Annex 1
Membangun kerja sama Annex 2 Annex 3
Pilot Project Program
dengan Industri Kereta Penyusunan Kerangka Penyusunan ISSMS dan
Peningkatan
Api Australia ISSMS Rencana Implementasi
Keselamatan
Melakukan konsultasi Mengkaji metodologi audit Pengenalan terhadap Pengembangan versi awal
dengan industri keselamatan dan ISSMS; 28 elemen ISSMS;
perkeretaapian internasional; keamanan; Membantu KAI Asistensi Implementasi
Pengumpulan informasi dan Penyelenggaraan training mengidentifikasi Elemen Manajemen Risiko;
data keselamatan investigasi kecelakaan; Penting ISSMS yang Pemetaan Proses Bisnis
perkeretaapian; menjadi prioritas; Keselamatan;
Melaksanakan Membantu PT. KAI dalam Pengembangan SOP
Membentuk kerjasama workshop/seminar tentang mempersiapkan Proposal Keselamatan di Direktorat
dengan industri keselamatan
Program Secondment; Keselamatan dan
perkeretaapian Australia. perkeretaapian.
Membantu PT. KAI dalam Keamanan.
mengikuti kegiatan
Konferensi Perkeretaapian
Internasional.
Agustus – Desember Februari - Maret Oktober – November April - November
2010 2011 2011 2012
11
13. Konsep Dasar ISSMS
ISSMS adalah Sistem Manajemen Keselamatan berbasis manajemen
risiko yang memerlukan perbaikan yang berkelanjutan
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
ISSMS Elemen Kunci ISSMS
Kerangka ISSMS
A
Direction and
Governance Tidak diperlukan kontrol
Elemen
Zona relatif aman tambahan terhadap risiko
kunci C
Engineering Assets
and Procurement Zona risiko berbahaya Mengurangi risiko sampai
B E
yang dapat dikendalikan sewajar mungkin dengan
Risk D Communication, kontrol yang tepat
Management Human Resources Consultation and
Process Interface
Zona yang tidak dapat Ancaman bahaya harus
Safety
Improvement ditoleransi dieliminasi atau kegiatan
harus dihentikan
F
Safety Indicator
Deskripsi
G Terdapat banyak jenis risiko di Perusahaan yang harus
System Review
dikelola (Keselamatan, Keuangan, Reputasi, dll)
Elemen utama ISSMS adalah manajemen risiko
Main Process
keselamatan yang mengelola risiko dengan pendekatan
Supporting
preventif, prediktif dan antisipatif sesuai kemampuan yang
ada pada Perusahaan
Selalu ada peluang mengurangi risiko, sehingga
dibutuhkan perbaikan ISSMS yang berkelanjutan
Sumber: Analisis Arghajata
12 12
14. Langkah Implementasi Awal untuk 1-2 tahun
Proses implementasi melalui tahapan tertentu dengan jangka waktu
tertentu sesuai dengan keadaan di PT.KAI
Langkah Implementasi Awal untuk 1-2
Fase Implementasi ISSMS ✓ Tahun
A Komitmen dari jajaran pimpinan
B Pembentukan Komite Keselamatan dan Keamanan
C Komunikasi dan Sosialisasi mengenai ISSMS
1 Mobiliasi dan Start-up D Kejelasan peran dan tanggung jawab keselamatan
Perbaikan awal, berbasis proyek, ruang lingkup terbatas, belum dan keamanan
sempurna – Berkembang dengan melihat dan melaksanakan
E Melaksanakan Pilot Project untuk elemen kunci ISSMS
Membangun dalam skala kecil,
menyebarkan ke daerah lain, meningkatkan
F Pelatihan, pendidikan untuk pengembangan SDM
Tidak Diterima 2
ruang lingkup dan skalanya – Meningkatkan G Merekrut Profesional Keselamatan dan Keamanan
kapabilitas
H Peninjauan Proses yang telah dilaksanakan
Tingkat Risiko
Memperkuat sistem dan
prosesnya- Pendewasaan
3
4
Perbaikan
berkelanjutan ✗Tindakan yang tidak boleh dilakukan:
Diterima
Implementasi ‘Terburburu-buru’ – Butuh waktu
untuk meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan
1 – 2 Tahun 3 – 5 Tahun 5 – 10 Tahun++ Menggunakan ISSMS untuk menyalahkan pihak
lain jika terjadi kesalahan
Meyakini bahwa ISSMS memecahkan semua
permasalahan di KAI
Sumber: Analisis Arghajata; What is an Integrated Safety Management System (ISMS) (Bryan Nye, 2011)
13