Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan membangun kandang sapi yang baik, meliputi faktor biologis, teknis, dan ekonomis yang perlu dipertimbangkan. Kandang harus dirancang untuk menyediakan lingkungan yang nyaman bagi sapi agar dapat berproduksi dengan optimal, dengan mempertimbangkan konstruksi, ukuran, peralatan, dan lokasi kandang.
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSang Thothon
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan membangun kandang sapi yang baik, meliputi faktor biologis, teknis, dan ekonomis yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut antara lain ukuran dan konstruksi kandang, perlengkapan seperti palungan dan tempat pakan/minum, serta sarana penunjang lainnya seperti gudang dan tempat pembuangan kotoran. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk membangun kand
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSang Thothon
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan membangun kandang sapi yang baik, meliputi faktor biologis, teknis, dan ekonomis yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut antara lain ukuran dan konstruksi kandang, perlengkapan seperti palungan dan tempat pakan/minum, serta sarana penunjang lainnya seperti gudang dan tempat pembuangan kotoran. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk membangun kand
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Pedoman Teknis Budidaya Ternak Kelinci, Sarana, Pedoman Ternak Ayam petelur, Pembibitan, pemeliharaan, Pengetahuan hama dan penyakit, panen dan Analisa Ekonomi. Untuk Analisa Bisnis dan harga terbaru harus disesuaikan dengan perkembangan harga terkini.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pelestarian ternak lokal Indonesia serta dasar teori dan hukum yang mendukungnya. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya melestarikan plasma nutfah ternak lokal, penjelasan mengenai ternak asli, murni, dan lokal, serta peraturan pemerintah tentang sumber daya genetik hewan yang mendukung pelestarian ternak lokal.
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
Budidaya ikan patin Siam meliputi pembenihan, pembesaran, dan pemanenan. Pembenihan meliputi persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, pembesaran larva, dan pemanenan benih. Pembesaran meliputi persiapan lahan, pemberian pakan, penanganan hama dan penyakit, hingga pemanenan. Ikan patin dapat dikonsumsi dalam berbagai ukuran dan harganya berkisar Rp15.000/kg.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha peternakan babi. Secara ringkas, dibahas mengenai pemilihan bibit babi yang baik berdasarkan standar umum dan ciri fisik, manajemen pakan dan perkandangannya, serta pemeliharaan babi mulai dari induk, anak hingga dewasa beserta pengendalian penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pakan ternak unggas petelur, mulai dari pengadaan bahan pakan, kebutuhan nutrisi ayam petelur, bentuk pakan, hingga manajemen pemberian pakan. Secara khusus dijelaskan mengenai berbagai sumber bahan pakan seperti jagung, dedak padi, bungkil kedelai, serta persyaratan mutunya.
Dokumen tersebut membahas tentang 5 jenis kambing perah utama yaitu Etawah, Peranakan Etawah, Saanen, Toggenburg, dan Alpine. Jenis-jenis kambing tersebut memiliki ciri khas masing-masing pada warna bulu, bentuk telinga, produksi susu, dan masa laktasi. Dokumen juga menjelaskan beberapa keuntungan menggembalakan kambing perah seperti sebagai sumber gizi, pendapatan,
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxIstiWidarzi
Dokumen tersebut membahas manajemen pemberian pakan ternak kambing dan domba secara intensif. Ia menjelaskan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan ternak termasuk sumber energi, protein, mineral, dan vitamin. Dokumen juga menjelaskan jumlah dan frekuensi pemberian pakan hijauan, sistem pengembalaan, dan strategi pemberian pakan konsentrat untuk memastikan kebutuhan nutrisi ternak terpenuhi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perkawinan pada ternak sapi potong di peternakan rakyat. Terdapat beberapa teknik perkawinan yang dibahas seperti perkawinan alam, inseminasi buatan dengan semen beku/cair, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Teknik perkawinan alam meliputi kandang individu, kelompok, mini rench, dan padang penggembalaan.
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasEmi Suhaemi
Dokumen tersebut membahas faktor lingkungan yang mempengaruhi ternak unggas seperti iklim, bentuk kandang, kualitas ransum, dan manajemen pemeliharaan. Faktor iklim seperti temperatur, kelembaban, dan cahaya memengaruhi fisiologi unggas dan produksinya. Adaptasi terhadap lingkungan seperti konsumsi pakan dan metabolisme air dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Pedoman Teknis Budidaya Ternak Kelinci, Sarana, Pedoman Ternak Ayam petelur, Pembibitan, pemeliharaan, Pengetahuan hama dan penyakit, panen dan Analisa Ekonomi. Untuk Analisa Bisnis dan harga terbaru harus disesuaikan dengan perkembangan harga terkini.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pelestarian ternak lokal Indonesia serta dasar teori dan hukum yang mendukungnya. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya melestarikan plasma nutfah ternak lokal, penjelasan mengenai ternak asli, murni, dan lokal, serta peraturan pemerintah tentang sumber daya genetik hewan yang mendukung pelestarian ternak lokal.
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
Budidaya ikan patin Siam meliputi pembenihan, pembesaran, dan pemanenan. Pembenihan meliputi persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, pembesaran larva, dan pemanenan benih. Pembesaran meliputi persiapan lahan, pemberian pakan, penanganan hama dan penyakit, hingga pemanenan. Ikan patin dapat dikonsumsi dalam berbagai ukuran dan harganya berkisar Rp15.000/kg.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha peternakan babi. Secara ringkas, dibahas mengenai pemilihan bibit babi yang baik berdasarkan standar umum dan ciri fisik, manajemen pakan dan perkandangannya, serta pemeliharaan babi mulai dari induk, anak hingga dewasa beserta pengendalian penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pakan ternak unggas petelur, mulai dari pengadaan bahan pakan, kebutuhan nutrisi ayam petelur, bentuk pakan, hingga manajemen pemberian pakan. Secara khusus dijelaskan mengenai berbagai sumber bahan pakan seperti jagung, dedak padi, bungkil kedelai, serta persyaratan mutunya.
Dokumen tersebut membahas tentang 5 jenis kambing perah utama yaitu Etawah, Peranakan Etawah, Saanen, Toggenburg, dan Alpine. Jenis-jenis kambing tersebut memiliki ciri khas masing-masing pada warna bulu, bentuk telinga, produksi susu, dan masa laktasi. Dokumen juga menjelaskan beberapa keuntungan menggembalakan kambing perah seperti sebagai sumber gizi, pendapatan,
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxIstiWidarzi
Dokumen tersebut membahas manajemen pemberian pakan ternak kambing dan domba secara intensif. Ia menjelaskan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan ternak termasuk sumber energi, protein, mineral, dan vitamin. Dokumen juga menjelaskan jumlah dan frekuensi pemberian pakan hijauan, sistem pengembalaan, dan strategi pemberian pakan konsentrat untuk memastikan kebutuhan nutrisi ternak terpenuhi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perkawinan pada ternak sapi potong di peternakan rakyat. Terdapat beberapa teknik perkawinan yang dibahas seperti perkawinan alam, inseminasi buatan dengan semen beku/cair, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Teknik perkawinan alam meliputi kandang individu, kelompok, mini rench, dan padang penggembalaan.
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasEmi Suhaemi
Dokumen tersebut membahas faktor lingkungan yang mempengaruhi ternak unggas seperti iklim, bentuk kandang, kualitas ransum, dan manajemen pemeliharaan. Faktor iklim seperti temperatur, kelembaban, dan cahaya memengaruhi fisiologi unggas dan produksinya. Adaptasi terhadap lingkungan seperti konsumsi pakan dan metabolisme air dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai sistem budidaya hidroponik dan bahan kimia yang digunakan sebagai sumber unsur hara makro pada hidroponik. Sistem budidaya hidroponik yang dijelaskan meliputi penggunaan media tanah, pasir, humus, cocopeat, arang sekam, air, tanah dan air, serta udara. Dokumen juga menjelaskan garam anorganik yang digunakan sebagai pupuk hidroponik dan konsep A-
Dokumen tersebut membahas strategi pemeliharaan ternak sapi potong, termasuk pentingnya pakan berkualitas, teknologi pengawetan pakan, komposisi nutrisi pakan untuk berbagai jenis sapi, dan sistem perkawinan sapi secara alami maupun inseminasi buatan."
Pemilihan bakalan sapi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan usaha penggemukan. Bakalan yang ideal berusia 1,5-2,5 tahun, sehat, dan memiliki postur tubuh yang baik seperti dada lebar dan punggung lurus. Jenis sapi yang paling baik untuk digemukkan adalah Limosin dan Simmental karena pertumbuhan beratnya yang tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai metode analisis kimiawi untuk menentukan kualitas bahan makanan ternak, termasuk analisis proksimat, analisis Van Soest, dan analisis energi. Dokumen juga membahas berbagai sumber bahan makanan ternak nabati dan hewani serta istilah-istilah yang sering digunakan dalam ilmu makanan ternak.
Dokumen ini membahas desain kandang sapi potong yang meliputi fungsi, persyaratan, dan model kandang sapi potong. Fungsi kandang antara lain melindungi ternak dan memudahkan pengelolaan ternak. Persyaratan kandang mencakup pemilihan lokasi, konstruksi, bahan bangunan, dan perlengkapan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa model kandang seperti kandang pedet, box, sapi dara, dan induk.
Dokumen tersebut membahas konsep pembangunan pertanian berkelanjutan menurut beberapa teori dan pendekatan. Teori A.T. Mosher menekankan peningkatan produktivitas, namun kurang memperhatikan lingkungan. Pembangunan pertanian berkelanjutan memperhatikan tiga aspek (Planet, Profit, People). Pertanian organik dan pendekatan agropolitan merupakan contoh pembangunan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan
Dokumen ini membahas empat target utama pembangunan pertanian Indonesia antara 2010-2014, yaitu pencapaian swasembada dan ketahanan pangan, peningkatan keragaman konsumsi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, serta peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mencapai target-target tersebut, pemerintah akan fokus meningkatkan 39 komoditas unggulan dan mengembangkan produk pertanian berbasis sumber daya l
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010AgronomiPetanian
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan penyesuaian/inpassing jabatan dan angka kredit bagi pegawai negeri sipil yang sebelumnya melaksanakan tugas penyuluhan perikanan agar sesuai dengan jabatan fungsional penyuluh perikanan. Dokumen ini mengatur tata cara pelaksanaan penyesuaian/inpassing tersebut, syarat-syarat yang harus dipenuhi, serta dokumen pendukung yang disertakan d
Laporan ini membahas tentang manajemen kesehatan ternak ayam pullet di Kabupaten Tabanan, ternak babi di Kabupaten Gianyar, sapi potong di Kabupaten Gianyar dan pelayanan puskeswan di Puskeswan Sidembunut Bangli provinsi Bali
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberian makanan yang tepat untuk ternak babi, mulai dari jenis, kualitas, dan cara pemberiannya sesuai umur dan kebutuhan nutrisi babi. Pemberian makanan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan keuntungan usaha peternakan babi.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sapi potong, mencakup sejarah, jenis, dan teknis budidaya sapi potong. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sapi potong yang dibudidayakan di Indonesia antara lain sapi Bali dan sapi Ongole, persyaratan penting dalam budidaya adalah penyediaan pakan dan kandang yang bersih, serta pemeliharaan kesehatan ternak.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana dan pembuatan kandang kambing potong, mencakup fungsi, persyaratan, model, dan jenis kandang serta sarana pendukung yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkandangan ayam potong seperti persyaratan lokasi, sarana dan peralatan, serta ukuran kandang yang sesuai. Lokasi yang ideal harus jauh dari keramaian dan mudah diakses. Sarana mencakup persyaratan suhu, kelembaban, dan penerangan kandang. Peralatan yang dibutuhkan antara lain alas lantai, brooder, tempat makan, minum, dan hiasan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkandangan ternak khususnya kandang sapi. Ia menjelaskan beberapa jenis kandang sapi seperti kandang individu, kandang kelompok, dan persyaratan pembuatan kandang seperti lantai, dinding, atap, dan perlengkapannya. Dokumen ini juga membahas tata kelola perkandangan dan beberapa jenis kandang pendukung seperti kandang beranak.
Dokumen tersebut membahas tentang ayam buras, termasuk jenis ayam buras, pemilihan bibit, perkandangan, pemeliharaan, pakan, penyakit dan pencegahannya. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya ayam buras secara tradisional mulai dari persiapan bibit, fasilitas kandang, sistem pemeliharaan, pakan yang diberikan hingga penyakit dan upaya pencegahannya."
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GurameWarta Wirausaha
Teks tersebut membahas budidaya ikan gurame, termasuk sejarah singkat, sentra perikanan, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, dan pedoman teknis budidaya seperti penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pemeliharaan induk, pembenihan, dan pemeliharaan bibit. Teks ini memberikan panduan lengkap tentang proses budidaya ikan gurame mulai dari persiapan, pembenihan, hingga pemeliharaan benih.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan mas mulai dari penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pembenihan, pemeliharaan bibit, hingga pemeliharaan pembesaran ikan mas.
Teks tersebut merangkum sejarah dan jenis budidaya ayam petelur, yang terdiri dari ayam petelur ringan jenis white leghorn dan ayam petelur medium jenis cokelat. Ayam petelur digunakan untuk produksi telur dan daging, dengan persyaratan kandang, pakan, dan bibit yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ayam petelur. Ayam petelur awalnya berasal dari ayam liar yang ditangkap dan dipelihara, kemudian diseleksi untuk meningkatkan produksi telur dan daging. Saat ini terdapat dua jenis ayam petelur yaitu ringan dan medium. Ayam petelur digunakan untuk produksi telur dan daging serta manfaat lainnya seperti pupuk. Pedoman teknis budidayanya mencakup persiapan sarana
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ayam petelur, mencakup sejarah singkat ayam petelur, jenis ayam petelur yang terdiri dari ayam petelur ringan dan ayam petelur medium, serta pedoman teknis budidaya ayam petelur mulai dari penyiapan sarana, pemilihan bibit, dan persyaratan lokasi budidaya.
Dokumen tersebut membahas budidaya ayam ras pedaging (broiler), mulai dari sejarah singkatnya, jenis-jenisnya, manfaat dan persyaratannya. Ayam broiler mulai populer di Indonesia sejak 1980-an untuk meningkatkan konsumsi daging. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pembibitan, pemeliharaan, pakan, dan penyakit yang sering menyerang ayam broiler beserta gejalanya.
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
1. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 1. Konstruksi Kandang
Yose Elfiranto, SST 1
Kandang
Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan
dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat
sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan. Sarana
fisik tersebut antara lain: kantor pengelola, gudang, kebun
hijauan, pakan, dan jalan.
Secara umum kandang berfungsi untuk menghindari ternak
dari terik matahari, hujan, angin kencang secara langsung,
menghindari ternak membuang kotoran sembarangan,
mempermudah dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap
2. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
penggunaan pakan, pertumbuhan, dan gejala penyakit, menjaga
kehangatan ternak saat malam hari atau musim dingin, serta
gangguan binatang buas dan pencuri (Sudarmono, 2011).
Menurut Yohan Efendi (THL-TB PP BP3K Bansari
Temanggung), agar ternak dapat berproduksi secara optimal
maka kandang harus mampu memberikan tempat yang nyaman
bagi ternak. Dalam pembuatan kandang ada tiga faktor yang
harus dipertimbangkan yaitu faktor biologis, faktor teknis dan
ekonomis. Masing-masing faktor dijelaskan sebagai berikut:
Yose Elfiranto, SST 2
a. Faktor Biologis
Faktor biologis ternak yang perlu dipertimbangkan adalah
sensitifif atas respon ternak terhadap unsur iklim. Misal
ternak yang sensitif terhada panas maka perlu merancang
kandang agar tidak menyebabkan iklim didalam kandang
panas. Hal ini bertujuan agar ternak dapat berproduksi
secara optimal.
b. Faktor Teknis
Kandang ternak perlu dibuat kuat agar dapat memberikan
fungsi dengan baik. Konstruksi, bahan dan tata letak
bangunan harus dihitung berdasarkan perhitungan arsitektur
yang sesuai.
3. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Yose Elfiranto, SST 3
c. Faktor Ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah memberikan nilai
ekonomi bagi peternak pemeliharanya. Semua faktor dalam
proses pengelolaan ternak juga harus dipertimbangkan
secara ekonomi. Kandang yang merupakan investasi tetap
dan jangka panjang harus dibuat yang kuat tetapi
menggunakan bahan bangunan yang tidak terlalu mahal.
Efisiensi penggunaan bangunan dilakukan dengan mengatur
tata letak, dan merancang kapasitas bangunan dengan baik.
Peralatan diperlukan peternak sebagai wahana kegiatan
budidaya ternak dan alat bantu untuk meningkatkan
produktifitas peternak yang berfungsi menurunkan biaya
tenaga kerja. Sebagai wahana kegiatan budidaya peralatan
terdiri dari tempat pakan, minum, peralatan kesehatan
ternak dan lain-lain. Peralatan peningkatan produktifitas
terdiri dari mesin pembuatan pakan, alat transportasi, mesin
pemanen hasil ternak dan lain-lain.
Ukuran kandang yang digunakan sebaiknya disesuaikan
dengan jumlah sapi yang dipelihara dan perencanaan ke
depannya. Menurut drh.Samsul Fikar & Dadi Ruhyadi di dalam
bukunya, Buku Pintar Beternak & Bisnis Sapi Potong, kandang
yang baik dan benar harus memenuhi beberapa persyaratan
berikut ini.
4. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Yose Elfiranto, SST 4
1. Tata letak kandang.
Letak kandang harus lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya
agar tidak tergenang, selain itu juga memudahkan
pembuangan limbah cair. Untuk kandang satu baris lebih
baik jika kepala sapi menghadap ke timur, walaupun belum
ada penelitian akan hal ini tetapi dari pengalaman sapi yang
menghadap ke timur hasilnnya akan lebih baik. Jika
kandang dua baris maka kandang membujur utara selatan.
2. Konstruksi Kandang
Yang perlu diingat bahwa konstruksi kandang harus kuat
agar tidak mudah roboh, bahan yang digunakan murah,
sirkulasi udara lancar, mudah dalam pengelolaan
(pemberian pakan maupun pembersihan kotoran dan sisa
pakan)
a) Bahan kandang, bahan untuk konstruksi bisa dari
kayu, beton atau besi disesuaikan dengan dana dan
ketersediaan di daerah masing masing, setidaknya bahan
yang digunakan mampu bertahan 5 sampai 10 tahun.
b) Lantai kandang, tidak boleh licin agar ternak tidak
terpelesat. Bahan lantai bisa dari beton, papan kayu,
atau tanah yang dipadatkan dengan dilapisi jerami
5. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
kering agar urin mudah terserap. Lantai dibuat miring 2-
5 %, kemiringan lantai tidak boleh terlalu miring. Jika
lantai kandang terlalu miring menyebabkan sapi
terpeleset dan cedera, selain itu beban bobot badan sapi
akan tertumpu pada kaki belakang yang menyebabkan
kuku dan kaki belakang bengkok. contoh kemiringan
lantai kandang seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2. Lantai Kandang
c) Atap kandang, terbuat dari bahan genteng, seng,
rumbia, asbes dan lain-lain. Untuk daerah panas
(dataran rendah) sebaiknya menggunakan bahan genting
sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan
genting adalah 30 – 45 % , asbes atau seng sebesar 15 –
20 % dan rumbia atau alang-alang sebesar 25 – 30%,
Ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5 – 4,5 meter
dan dataran tinggi 2,5 – 3,5 meter. Bentuk dan model
atap kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara
yang baik di dalam kandang, sehingga kondisi
Yose Elfiranto, SST 5
6. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan
ternak. Berdasarkan bentuk atap kandang, beberapa
model atap yaitu atap monitor, semi monitor, gable dan
shade. Model atap untuk daerah dataran tinggi
hendaknya menggunakan shade atau gable, sedangkan
untuk dataran rendah adalah monitor atau semi monitor.
Gambar 3. Model Atap Kandang
d) Dinding kandang, bisa terbuat dari papan kayu, beton
ataupun bambu. pada daerah dataran tinggi yang cukup
dingin dinding dibuat paling tidak setinggi sapi ketika
berdiri dan lebih rapat, sedangkan pada daerah dataran
rendah yang cukup panas bisa tanpa dinding tetapi
cukup pagar pembatas agar sapi tidak keluar kandang.
Yose Elfiranto, SST 6
7. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
e) Lorong kandang, pada kandang dua baris lorong
kandang merupakan sekat/ antara baris satu dengan
lainnya, lorong kandang ini di buat agak lebar (1 -
2meter) agar memudahkan mengangkut pakan untuk
kandang kepala saling berhadapan (head to head) dan
memudahkan pembersihan untuk kandang yang saling
membelakangi (tail to tail). Gambar Lorong kandang
seperti di bawah ini:
Gambar 4. Lorong Kandang
Yose Elfiranto, SST 7
3. Perlengkapan Kandang
Beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong
meliputi: palungan yaitu tempat pakan, tempat minum,
saluran darinase, tempat penampungan kotoran, gudang
pakan dan peralatan kandang. Di samping itu harus
dilengkapi dengan tempat penampungan air yang terletak
8. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
diatas (tangki air) yang dihubungkan dengan pipa ke
seluruh kandang.
a) Palungan, merupakan tempat pakan dan tempat minum
yang berada didepan ternak, terbuat dari kayu atau
tembok dengan ukuran mengikuti lebar kandang.
Sedangkan lebar palungan adalah 50cm, dan tinggi
bagian luar 60 cm dan bagian dalam sebesar 40cm.
Ukuran palungan untuk kandang kelompok adalah
mengikuti panjang kandang, dengan proporsi tempat
minum yang lebih kecil dari tempat pakan. Berikut
contoh gambar tempat pakan.
Gambar 5. Model Palungan
b) Selokan, merupakan saluran pembuangan kotoran dan
air kencing yang berada dibelakang kandang ternak
individu. Ukuran selokan kandang disesuaikan dengan
kondisi kandang dan tujuan pemeliharaan. Ukuran
selokan digunakan pada untuk kandang individu,
dengan ukuran lebar 30 – 40 cm dan dalam 5 – 10 cm.
Yose Elfiranto, SST 8
9. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
c) Tempat penampungan kotoran, atau bak
penampungan yang terletak dibelakang kandang, ukuran
dan bentuknya disesuikan dengan kondisi lahan dan tipe
kandangnya. Pembuangan kotoran dari kandang
kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai
dengan kebutuhan, berupa bak penampungan limbah
padat berupa feces dan berfungsi untuk proses
pengeringan dan pembusukan feses menjadi kompos.
Untuk limbah cair seperti air kencing dan air sisa
pencucian kandang yang bercampur kotoran dapat
langsung masuk digester biogas, jika tidak masuk ke
digester biogas dapat berupa kolam yang tentunya
letaknya lebih rendah daripada kandang.
Yose Elfiranto, SST 9
4. Peralatan Kandang
Beberapa peralatan yang banyak digunakan untuk kandang
sapi potong meliputi: sekop untuk membersihkan kotoran,
sapu lidi, sikat, tali sapi dan kereta dorong (gerobak).
5. Ukuran Kandang
Untuk kandang individu umumnya berukuran 1,5m dan
pandang 2,5 meter. akan tetapi ukuran ini tidaklah baku
menyesuaikan besar kecilnya sapi dan status fisiologisnya.
10. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Untuk penggemukan sapi timor (sapi bali yang ada di NTT)
ukuran kandang bahkan bisa hanya 75 cm, dimana
pergerakan sapi dibatasi.
Yose Elfiranto, SST 10
Model Kandang
Ada 2 macam model kandang sapi yaitu kandang bebas
(loose housing) dan kandang konvensional (conventional/
stanchion barn). Kandang bebas merupakan kandang terbuka
tanpa penyekat antara ternak sehingga ternak bebas bergerak
pada areal yang cukup luas. Kandang konvensional merupakan
kandang yang diberi penyekat sehingga ternak tidak
mempunyai kesempatan untuk bergerak bebas. Ada dua tipe
kandang konvensional yaitu kandang tipe tunggal dan tipe
ganda. Penempatan sapi dalam satu baris biasa dilakukan jika
menggunakan kandang tipe tunggal. Kandang tipe ganda,
penempatan sapi dilakukan dengan membuat dua baris atau
jajaran dengan saling berhadapan atau saling bertolak belakang
dan di antara kedua baris sapi itu dibuat jalur untuk jalan.
Adapun kandang yang kami ukur termasuk kandang
konvensional karena kandang tersebut diberi penyekat.
Sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang
kelengkapan dalam suatu peternakan antara lain kantor
11. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
pengelola, rumah karyawan, gudang, kebun hijauan pakan,
jalan, reservoir air, dan tempat pembuangan kotoran. Kantor
kelola merupakan pusat pengelolaan dan pengawasan
peternakan dan administrasinya. Letaknya sebaiknya berada di
depan lokasi kandang dengan jarak sekitar 25-50 m dari
kandang. Rumah karyawan digunakan sebagai tempat tinggal
karyawan guna pengawasan atau keamanan ternak dan
lingkungannya. Gudang merupakan salah satu sarana dalam
perkandangan. Gudang dapat digunakan untuk menyimpan
pakan maupun peralatan. Kebutuhan pakan bagi ternak sapi
akan selalu terpenuhi dengan adanya gudang penyimpanan
pakan. Kebun hijauan sangat diperlukan untuk menunjang
pemenuhan pakan hijauan bagi ternak. Luasnya disesuaikan
dengan jumlah ternak yang dipelihara. Kandang sapi yang kami
ukur memiliki jumlah sapi 20 ekor dan memiliki kebun hijauan
dengan ukuran 47,2 m x 37,5 m. Jalan berfungsi untuk
mempermudah pengawasan dan pengontrolan lokasi. Reservoir
dapat berupa bak tanam maupun menara air . Bak-bak
penampung air ini berfungi untuk memenuhi kebutuhan air
minum ternak, pembersihan kandang dan untuk memandikan
ternak. Adapun bak penampung air pada kandang tersebut
memiliki panjang 170 cm, lebar 70 cm dan tinggi 80 cm.
Yose Elfiranto, SST 11
12. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Tempat pembuangan kotoran sangat penting dalam
perkandangan. Jarak tempat pembuangan kotoran sekurang-kurangnya
10 m dari kandang. Adapun pada kandang sapi yang
kami ukur tempat pembuangan kotoran terlalu dekat dengan
kandang, hal ini akan mengganggu pernapasan ternak maupun
pemelihara.
Secara umum, kandang sapi yang kami amati sudah
memenuhi persyaratan kandang sapi yang baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil yang telah kami ukur dan kemudian
dibandingkan dengan referensi persyaratan kandang sapi yang
baik yang kami dapatkan. Adapun perbandingan hasil
pengukuran kami dengan dapat dilihat pada Tabel.
Yose Elfiranto, SST 12
Parameter
yang diukur
Hasil
pengukuran
Referensi Keterangan
Arah kandang Utara-selatan Utara-selatan
sesuai
Ukuran
kandang/ekor
2.6 x 1.5 m 2.5 x 1.5 sesuai
Kemiringan
lantai
14 derajat 15 derajat sesuai
Selokan L=30 cm,
T=23 cm
L=30 cm,
T=20 cm
sesuai
13. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Yose Elfiranto, SST 13
Tempat pakan
dan minum
2:1 90:48
cm
2:1 sesuai
Sistem Perkandangan Ternak Sapi Potong
Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu
dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati
tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat
memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi
kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak
terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan
untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena
banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu
periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang.Satu
ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang
individu. Kelemahan yaitu terjadi kompetisi dalam
mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung
cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak
mendapatkan pakan (Anonim c, 2010).
Dalam pembangunan kandang atau perkandangan
diperlukan perencanaan yang seksama. Perencanaan tersebut
perlu dipertimbangkan persyaratan-persyaratan yang harus
14. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
dipenuhi dari sebuah bangunan perkandangan. Kandang yang
memiliki persyaratan akan membuat usaha ternak semakin
baik. Karena dengan semakin baiknya persyaratan kandang,
ternak yang dipelihara akan semakin sehat (Purbowati &
Rianto, 2009).
Yose Elfiranto, SST 14
a. Syarat Kandang
Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat
Letak kandang terpisah dari rumah dan jaraknya cukup
jauh. Lantai dari semen/tanah yang dipadatkan, dan
harus dibuat lebih tinggi dari tanah sekitarnya.
Ventilasi udara dalam kandang harus baik.
Drainase di dalam dan luar kandang harus baik.
b. Ukuran kandang
Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
Anak sapi 1,5 X 2 m/ekor
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal,
tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe
tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya
15. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling
bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya
dibuat jalur untuk jalan (Sugeng, 2006). Pembuatan kandang
untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk
tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit
(Anonim d, 2010).
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang
berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai
kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya
dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Bahan
konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang
berasaldari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup
rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya
lancar. Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi
adalah air minum yang bersih. Air minum diberikan secara ad
libitum, artinya harus tersedia dan tidak boleh kehabisan setiap
saat. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak
semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai.
Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur
didalamnya (Anonim e, 2010).
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih
dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk
Yose Elfiranto, SST 15
16. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk
seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor
anak sapi cukup 1,5x1 m. Termasuk dalam perlengkapan
kandang adalah tempat pakan dan minum, yang sebaiknya
dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat
pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak
diinjak-injak/tercampur kotoran (Anonim f, 2010).
Yose Elfiranto, SST 16
Manajemen Perkandangan
Manajemen perkandangan sapi potong sesuai dengan tujuan
dan pola pemeliharaan meliputi kandang pembibitan,
pembesaran dan penggemukan. Sedangkan kandang
pendukungnya adalah kandang beranak atau kandang laktasi,
kandang pejantan, kandan perawatan dan kandang paksa
(Rasyid, A dan Hartati, 2007).
1. Kandang Pembibitan
Tatalaksana kandang untuk pembibitan digunakan
untuk pemeliharan induk/calon induk dengan tujuan untuk
men hasilkan anak atau pedet sampai sapih umur 4–7 bulan.
Tipe kandang untuk program pembibitan sapi potong
berdasarkan program perkawinanya, yaitu menggunakan
kandang individu atau kandang kelompok. Kandang
17. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
individu bila perkawinannya menggunakan kawin suntik
(IB) atau dibawa ke pejantan sesuai dengan keinginannya.
Kandang kelompok yaitu kawin dengan pejantan yang ada
dalam kandang tersebut.
Pola pemeliharaan induk pada kandang individu
membutuhkan pengamatan terhadap aktivitas reproduksinya
yaitu saat birahi, untuk dibawa ke kandang kawin dengan
menggunakan pejantan ya diinginkan. Induk yang telah
bunting (8-9 bulan) pada kandang individu, pada kandang
beranak/laktasi sampai pedet berumur 2 bulan.Induk laktasi
setelah 2 bulan, dikawinkan lagi bila birahi, kemudian
induk dikembalikan pada kandang individu. Pola
pemeliharaan pada kandang kelompok, tidak
membutuhkan pengamatan khusus terhadap aktivitas
reproduksinya karena ternak kawin sendiri dalam kandang
saat birahi. Induk saat bunting (7 - 8 bulan) pada kandang
koloni segera ditempatkan pada kandang beranak sampai
anaknya berumur 2 bulan, selanjutnya setelah induk laktasi
2 bulan dikembalikan pada pada kelompok semula atau
pada kandang lain yang berbeda pejantannya (Rasyid, A
dan Hartati, 2007).
Yose Elfiranto, SST 17
18. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 6. Skema Model Perkandangan Sapi Induk Pada
Yose Elfiranto, SST 18
Kandang Kelompok
Pola pemeliharaan dengan kandang kelompok ini akan
memperpendek jarak beranak atau calving interval
dibanding kandang individu, karena pola perkawinannya
terjadi secara alami.
2. Kandang Beranak
Kandang beranak atau kandang menyusui adalah kandang
untuk pemeliharaan khusus induk atau calon induk yang
telah bunting tua (8-9 bulan) sampai menyapih pedetnya,
dengan tujuan menjaga keselamatan dan keberlangsungan
hidup pedet. Kontruksi kandang beranak harus memberi
19. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
kenyamanan dan keleluasaan bagi induk dan pedet selama
menyusui. Kandang beranak termasuk tipe individu yang
dilengkapi dengan palungan pada bagian depan, dan
selokan pada bagian dibelakang ternak, serta di belakang
kandang dilengkapi dengan halaman pelumbaran. Lantai
kandang selalu bersih, kering dan tidak. Kontruksi pagar
pelumbaran adalah lebih rapat yang menjamin pedet tidak
keluar kandang. Luas kandang beranak mempunyai ukuran
3 X 3 meter termasuk palungan didalamnya (Rasyid, A dan
Hartati, 2007).
Gambar 7. Kandang Beranak
Yose Elfiranto, SST 19
20. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Yose Elfiranto, SST 20
3. Kandang Pembesaran
Kandang pembesaran untuk pemeliharaan pedet lepas sapih
yaitu antara umur 4–7 bulan sampai dewasa antara umur
18–24 bulan. Tipe kandang ini adalah kandang kelompok
yang mempunyai pelumbaran. Kontruksi kandang
pembesaran untuk pedet harus menjamin ternak tidak bisa
keluar pagar serta mampu mencapai pakan di dalam
palungan. Oleh karena itu jarak antar sekat pada pagar dan
depan palungan maximal sebesar 40 cm. Tinggi palungan
ke lantai (bagian luar) sekitar 50 cm dan tinggi palungan
bagian dalam sekitar 40 cm .
21. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 8. Kandang Pembesaran
Kapasitas kandang untuk pembesaran per ekor sebesar 2,5 –
3 m. Tatalaksana yang perlu mendapat perhatian untuk
kandang pembesaran adalah kepadatan kaitannya dengan
kecukupan sarana (palungan), dan kondisi ternak yang
dipelihara dalam satu kandang harus mempunyai kondisi
badan yang sama atau hampir sama, untuk
menghindari persaingan sesamanya. Pemeliharaan
berikutnya setelah dari kandang pembesaran dilakukan
pemisahan antara jantan dan betina, yaitu ternak jantan
dipelihara pada kandang penggemukan atau sebagai calon
pejantan dan yang betina sebagai replacement stok untuk
calon induk (Rasyid, A dan Hartati, 2007).
Yose Elfiranto, SST 21
22. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 9. Ukuran Kandang Pembesaran
Yose Elfiranto, SST 22
4. Kandang Penggemukan
Kandang penggemukan untuk pemeliharaan sapi jantan
dewasa beberapa bulan sampai mencapai bobot tertentu.
Lama pemeliharaan ternak pada kandang penggemukan
berkisar antara 4 – 12 bulan, tergantung pada kondisi awal
ternak (umur dan bobot badan) dan ransum yang diberikan.
Tipe kandang untuk penggemukan jantan dewasa adalah
tipe kandang individu, untuk menghindari perkelahian
sesamanya. Beberapa model kandang penggemukan dengan
sistem kereman dibuat lebih tertutup rapat dan sedikit gerak
untuk mengurangikehilangan energi dan mempercepat
proses penggemukan (Rasyid, A dan Hartati, 2007).
23. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 10. Kandang Penggemukan
Yose Elfiranto, SST 23
5. Kandang Paksa
Kandang paksa atau lebih dikenal dengan kandang jepit
adalah untuk melakukan kegiatan perkawinan IB,
perawatan kesehatan (potong kuku) dan lain sebagainya.
Kontruksi kandang paksa harus kuat untuk menahan
gerakan sapi. Ukuran kandang paksa yaitu panjang
sebesar110 cm, lebar sebesar 70 dan tinggi sebesar 110 cm.
Pada bagian sisi depan kandang dibuat ulang
untuk menjepit leher ternak (Rasyid, A dan Hartati, 2007).
24. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Gambar 11. Kandang Paksa
Yose Elfiranto, SST 24
6. Kandang Pejantan
Kandang pejantan untuk pemeliharan sapi jantan yang
khusus digunakan sebagai pemacek. Tipe kandang pejantan
adalah individu yang dilengkapi dengan palungan (sisi
depan) dan saluran pembuangan kotoran pada sisi belakang.
Kontruksi kandang pejantan harus kuat serta mampu
menahan benturan dan dorongan serta memberikan
kenyamanan dan keleluasaan bagi ternak. Luas kandang
pejantan adalah panjang (sisi samping) sebesar 270 cm dan
25. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
lebar (sisi depan) sebesar 200 cm (Rasyid, A dan Hartati,
2007).
Gambar 12. Kandang Pejantan
Yose Elfiranto, SST 25
7. Kandang Karantina
Kadang karantina digunakan kandang khusus mengisolasi
ternak dari ternak yang lain dengan tujuan pengobatan dan
pencegahan penyebaran suatu penyakit. Kandang
karangtina letaknya terpisah dari kandang yang lain
(Rasyid, A dan Hartati, 2007).
27. Membangun Kandang Sapi Yang Baik dan Benar
Yose Elfiranto, SST 27
DAFTAR PUSTAKA
Anonimc. 2010. Sistem Pemberian Pakan Sapi Potong.
http://agromaret.com. (Diakses pada 23 Oktober 2012)
d. 2010. Teknik Pemeliharaan Sapi Peluang Usaha Sapi
Potong. http://binaukm.com/2010/05. (Diakses tanggal 23
Oktober 2012.)
e. 2012. Pakan Peluang Usaha Spi Potong.http://binaukm.
com/2010/05. (Diakses tanggal 24 Oktober 2012).
f. 2012. Teknik Pencampuran Pemberian Pakan. http://
www. Anneahira.com. (Diakses pada 24 Oktober 2012).
Fikar, S. dan Ruhyadi, D. 2013. Buku Pintar Beternak &
Bisnis Sapi Potong./http://agromedia.net/Artikel/
membangun-kandang-sapi-yang-baik-dan-benar.html/
diakses pada 30 September 2013.
Rasyid, A dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan
Sapi Potong. Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Peternakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
Departemen Pertanian. Jakarta.
Sudarmono, A.S dan Sugeng, B.Y. 2011. Beternak Domba.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Sugeng, Y.B. 2006. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yohan, E. 2013. Sistem Perkandangan Domba. /http://
bp3kbansari2.blogspot.com/2010/07/sistem-perkandangan-ternak-
domba.html/ diakses pada 30 september 2013.