SlideShare a Scribd company logo
POTENSI DAN PELESTARIAN
TERNAK LOKAL
DASAR TEORI
DAN HUKUM
Keunggulan ternak lokal sebagai
palsma nutfah Indonesia belum
begitu banyak terungkap. Bahkan
erosi dan pencemarannya masih
saja terus berlangsung. Oleh
sebab itu, upaya pelestarian
plasma nutfah perlu dilakukan
oleh seluruh elemen bangsa.
Plasma nutfah
merupakan
koleksi sumber daya
genetik yang berupa
keanekaragaman
tumbuhan, hewan atau
jasad remik untuk tujuan
yang luas
TERNAK
ASLI
MURNI
LOKAL
TERNAK
ASLI
MURNI
LOKAL
Ternak asli adalah
• ternak yang kerabat liarnya
berasal dari Indonesia, dan
proses domestikasinya terjadi
di Indonesia.
Ternak murni adalah
• sekelompok individu ternak
dalam suatu rumpun atau galur
yang diseleksi dan
dikembangkan tanpa melalui
proses persilangan dengan
rumpun atau galur lain.
Ternak lokal adalah
• ternak hasil persilangan atau
introduksi dari luar negeri yang
telah dikembangbiakkan di
Indonesia sampai generasi kelima
atau lebih yang telah beradaptasi
pada lingkungan dan/atau
manajemen setempat.
PELESTARIAN DASAR HUKUMNYA:
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 48 TAHUN 2011
TENTANG SUMBER DAYA GENETIK HEWAN DAN
PERBIBITAN TERNAK
• adalah suatu kawasan agroekosistem yang tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan
dan mempunyai potensi untuk pengembangan bibit
dari jenis atau rumpun tertentu.
Wilayah sumber bibit
Penetapan rumpun atau galur
• adalah pengakuan pemerintah terhadap SDG
Hewan yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit
yang secara turun temurun dibudidayakan peternak
dan menjadi milik masyarakat.
• adalah penghargaan negara yang dilaksanakan oleh
pemerintah terhadap suatu rumpun atau galur baru
hasil pemuliaan di dalam negeri atau hasil
introduksi yang dapat disebarluaskan.
Pelepasan rumpun atau galur
Eksplorasi
• adalah serangkaian kegiatan pencarian dan
pengumpulan SDG Hewan yang kemudian diikuti
dengan identifikasi, karakterisasi, inventarisasi, dan
evaluasi.
AYAM LOKAL
AYAM YANG BERKEMBANG DI INDONESIA (LOKAL)
AYAM YANG BERKEMBANG DI INDONESIA (LOKAL)
1. Ayam Bekisar 2. Ayam Pelung 3. Ayam Kedu 4. Ayam Cemani
5. Ayam Nunukan 6. Ayam Sumatera 7. Ayam Bangkok
TERNAK
ASLI
MURNI
LOKAL
Ayam merupakan
salah satu jenis unggas bersayap (aves) spesies
gallus gallus yang dapat diternak untuk diambil
manfaatnya seperti daging, telur, bulu, suara dan
sebagainya.
Taksonomi Ayam:
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Neornithes
Genus : Galliformes
Spesies : Gallus Domesticus
Ayam KUB adalah
Dalam upaya merespon kebutuhan
teknologi pembibitan ayam kampung
unggul, Balai Penelitian ternak telah
melakukan berbagai kegiatan penelitian
pada ayam kampung. Hasil penelitian
menunjukkan, melalui teknologi seleksi
disertai sistem pemeliharaan yang intensif
produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dari
Hasil seleksi ini dihasilkan ayam kampung
unggul yang disebut dengan Ayam Kampung
Unggul Balitnak .
Ayam kampung unggulan balitnak
(KUB) adalah
ayam kampung unggulan yang merupakan hasil
persilangan antara sesama ayam kampung yang
mempunyai beberapa keunggulan. Berbeda
dengan ayam kampung super yang merupakan
hasil persilangan antara pejantan ayam kampung
dengan betina ayam petelur yang memiliki masa
panen sekitar 60 hari, maka KUB dapat dipanen
pada umur 70 – 90 hari. Hal tersebut karena ayam
KUB masih murni ayam kampung sedangkan
ayam kampung super secara genetik sudah bukan
termasuk ayam kampung karena merupakan
persilangan ayam buras (bukan ras/ kampung)
dan ayam ras (ayam hasil persilangan).
Karakteristik dan Keunggulan
Ayam kampung unggulan balitnak
(KUB) adalah
• Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada
umumnya
• Bobot badan : 1.200 -1.600 gram
• Bobot telur : 35-45 gram.
• Umur pertama bertelur lebih awal (20 - 22
minggu)
• Produktivitas telur lebih tinggi (160 -180
butir/ekor/tahun)
• Produksi telur (henday) : 50 %
• Puncak produksi telur : 65 %
• Lebih tahan terhadap penyakit
Seleksi, dari generasi ke -1 sampai
generasi ke – 6,
Tetua
unggul
Seleksi
pertama
Turunan
hasil
seleski,
diseleksi
kembali
Turunan
hasil
seleksi,
diseleksi
kembali
Sampai 6
generasi
ITIK LOKAL
Indonesia mempunyai
keaneragaman hayati (biodiversitas)
flora, fauna dan jasad renik. Ternak
merupakan salah satu kekayaan
sumberdaya genetik kelompok fauna
yang perlu mendapatkan perhatian.
• kasus pemotongan betina produktif pada
sapi potong
1. Ekspolitasiberlebihan
• menyebabkan pemotongan ternak asli ataupun lokal
secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhan daging2. Pembatasan import
• pengembangan ternak
3. Kurang atau tidak adanya
kebijakan konservasi
• yang termasuk kategori grade tinggi, hanya karena
mengejar target pendapatan asli daerah (PAD)
4. ekspor ternak asli
ataupun lokal
• dalam pengembangbiakan ternak menggunakan semen
ternak introduksi berbasis teknologi reproduksi,
misalnya IB
5. Pemenuhan keinginan
peternak
• Faktor-faktor selain alam tersebut di atas bila tidak ditangani,
maka keberadaan ternak asli ataupun lokal menjadi terancam.6) kasus alam
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
menurunnya jumlah ternak
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek.
Itik pada awalnya berasal dari
Amerika Utara merupakan itik liar (
Anasmoscha) atau Wild mallard.
Terus menerus dijinakkan oleh
manusia hingga jadilah itik yang
diperlihara sekarang yang disebut
Anas domesticus (itik ternak).
Taksonomi Itik:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Genus : Cairina
Spesies : C. moschata (Itik liar),
Menurut tipenya, itik dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Itik Tipe Petelur
yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi
sebagai penghasil telur yang baik.
2.Itik Tipe Pedaging
yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi
sebagai penghasil daging yang baik.
3.Itik Tipe Dwiguna
yaitu itik yang dipelihara untuk diambil
daging dan telurnya.
Taksonomi Itik:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Genus : Cairina
Spesies : C. moschata (Itik liar),
Beberapa Rumpun Itik Lokal
1.Itik Pitalah Sumatera Barat No. 2923/Kpts/OT.140/6/2011
2.Itik Alabio Kalimantan Selatan No. 2921/Kpts/OT.140/6/2011
3.Itik Tegal Jawa Tengah No. 2922/Kpts/OT.140/6/2011
4.Itik Kerinci Kab. Kerinci-Jambi No. 2834/Kpts/LB.430/8/2012
5.Itik Bayang Kab. Pesiisir Selatan- Sumatera
Barat
No. 2835/Kpts/LB.430/8/2012
6.Itik Talang Benih Kab. Rejang Lebong- Bengkulu No. 2836/Kpts/LB.430/8/2012
7.Itik Mojosari Kab. Mojokerto-Jawa Timur No. 2837/Kpts/LB.430/8/2012
8.Itik Pegagan Kab. Ogan Ilir- Sumatera
Selatan
No. 699/Kpts/PD.410/2/2013
9.Itik Rambon Kab. Cirebon-Jawa Barat No. 700/Kpts/PD.410/2/2013
10.Itik Magelang Kab. Magelang-Jawa Tengah No. 701/Kpts/PD.410/2/2013
11.Itik Cihateup Tasikmalaya Jawa Barat No. 425/Kpts/SR.120/3/2014
12.Itik Turi Kab. Bantul-DIY No. 665/Kpts/SR.120/6/2014
13.Itik Pajajaran Jawa Barat dan sebagian Jawa
Tengah
No. 42/Kpts/PK.020/1/2017
Itik Damiaking
Asal Banten
Itik Damiaking berasal dari Banten. Itik ini
telah banyak diternakkan oleh masyarakat
Banten. Penyebarannya banyak di daerah
pesisir pantai. Ciri khas Itik Damikiang
adalah bulunya mirip jerami kering dan
terlihat mengkilap

More Related Content

What's hot

Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
SIlfani Sabila
 
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasPertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Emi Suhaemi
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingAlfin Nur
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
radenhilmiaja
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
budiresno
 
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Gusti Rusmayadi
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxMANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
IstiWidarzi
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
duniaimaji
 
Buku penyakit ternak
Buku penyakit ternakBuku penyakit ternak
Buku penyakit ternak
Riswansyah Yusup
 
Dasar Dasar Peternakan
Dasar Dasar PeternakanDasar Dasar Peternakan
Dasar Dasar Peternakan
lombkTBK
 
Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapi
Muhammad Eko
 
Telur
TelurTelur
Daging ppt
Daging pptDaging ppt
Daging ppt
Arin Maya Rosita
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
Yusuf Ahmad
 
AYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptxAYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptx
Said Mirza Pratama
 
PPT AYAM.pptx
PPT AYAM.pptxPPT AYAM.pptx
PPT AYAM.pptx
fotocopy6
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
PipingNovelita11
 

What's hot (20)

Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggasPertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
Pertemuan iv. faktor lingkungan pd unggas
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedaging
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
 
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxMANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
 
Buku penyakit ternak
Buku penyakit ternakBuku penyakit ternak
Buku penyakit ternak
 
Dasar Dasar Peternakan
Dasar Dasar PeternakanDasar Dasar Peternakan
Dasar Dasar Peternakan
 
Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapi
 
Telur
TelurTelur
Telur
 
Daging ppt
Daging pptDaging ppt
Daging ppt
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
AYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptxAYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptx
 
PPT AYAM.pptx
PPT AYAM.pptxPPT AYAM.pptx
PPT AYAM.pptx
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
 

Similar to Potensi pelestarian unggas lokal

Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
Emi Suhaemi
 
Ternak Kambing
Ternak KambingTernak Kambing
Ternak Kambing
Rhati Alfajra
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
Halid Ahmed
 
Memilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongMemilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potong
BBPP_Batu
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuh
Adop Tambora
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
widyatihasibuan1
 
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
maihildayusuf
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
Abdi Rusdyanto
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongsujononasa
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
Abdi Rusdyanto
 
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdfWEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
d093371
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
fadlidera
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
ainunlatar
 
Babi
BabiBabi
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
Disty Ridha H
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
Laf Fianss
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurLaf Fianss
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkap
Mef's Rideal
 

Similar to Potensi pelestarian unggas lokal (20)

Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 
Ternak Kambing
Ternak KambingTernak Kambing
Ternak Kambing
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
Memilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongMemilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potong
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuh
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
526906vvgv555-Ppt-pkwu-budidaya-uggas.pdf
 
Unggas
UnggasUnggas
Unggas
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potong
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdfWEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
Babi
BabiBabi
Babi
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkap
 

More from Emi Suhaemi

Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Emi Suhaemi
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Emi Suhaemi
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Emi Suhaemi
 
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswaPeltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
Emi Suhaemi
 
PelAtihan phbd
PelAtihan phbdPelAtihan phbd
PelAtihan phbd
Emi Suhaemi
 
Prototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix lokaPrototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix loka
Emi Suhaemi
 
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Emi Suhaemi
 
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
Emi Suhaemi
 
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
Emi Suhaemi
 
Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018
Emi Suhaemi
 
2. kepustakaan
2. kepustakaan2. kepustakaan
2. kepustakaan
Emi Suhaemi
 
2. perkembang biakan
2. perkembang biakan2. perkembang biakan
2. perkembang biakan
Emi Suhaemi
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
Emi Suhaemi
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Emi Suhaemi
 
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Emi Suhaemi
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for Poultry
Emi Suhaemi
 
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makananIlmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Emi Suhaemi
 
7. breed selection
7. breed selection7. breed selection
7. breed selection
Emi Suhaemi
 
6. Cross Breed in Animal for Better Quality
6. Cross Breed in Animal for Better Quality 6. Cross Breed in Animal for Better Quality
6. Cross Breed in Animal for Better Quality
Emi Suhaemi
 
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat ArtikelMendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
Emi Suhaemi
 

More from Emi Suhaemi (20)

Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019Zasmeli monev eksternal pkm 2019
Zasmeli monev eksternal pkm 2019
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
 
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswaPeltihan program kreatifitas mahasiswa
Peltihan program kreatifitas mahasiswa
 
PelAtihan phbd
PelAtihan phbdPelAtihan phbd
PelAtihan phbd
 
Prototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix lokaPrototipe herbl mix loka
Prototipe herbl mix loka
 
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
Zasmeli prosiding seminar unmul nov 2017
 
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
1. pendahuluan metode penelitian emi zasmeli
 
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
2018 semnas peripi zasmeli suhaemi
 
Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018Prosiding peripi 2018
Prosiding peripi 2018
 
2. kepustakaan
2. kepustakaan2. kepustakaan
2. kepustakaan
 
2. perkembang biakan
2. perkembang biakan2. perkembang biakan
2. perkembang biakan
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan giziIlmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
Ilmu nutrisi unggas kbutuhan gizi
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for Poultry
 
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makananIlmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
Ilmu nutrisi ii. fungsi & kebutuhan zt makanan
 
7. breed selection
7. breed selection7. breed selection
7. breed selection
 
6. Cross Breed in Animal for Better Quality
6. Cross Breed in Animal for Better Quality 6. Cross Breed in Animal for Better Quality
6. Cross Breed in Animal for Better Quality
 
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat ArtikelMendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
Mendeley, Hemat Waktu dalam Membuat Artikel
 

Recently uploaded

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

Potensi pelestarian unggas lokal

  • 1. POTENSI DAN PELESTARIAN TERNAK LOKAL DASAR TEORI DAN HUKUM
  • 2. Keunggulan ternak lokal sebagai palsma nutfah Indonesia belum begitu banyak terungkap. Bahkan erosi dan pencemarannya masih saja terus berlangsung. Oleh sebab itu, upaya pelestarian plasma nutfah perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa.
  • 3. Plasma nutfah merupakan koleksi sumber daya genetik yang berupa keanekaragaman tumbuhan, hewan atau jasad remik untuk tujuan yang luas
  • 6. Ternak asli adalah • ternak yang kerabat liarnya berasal dari Indonesia, dan proses domestikasinya terjadi di Indonesia.
  • 7. Ternak murni adalah • sekelompok individu ternak dalam suatu rumpun atau galur yang diseleksi dan dikembangkan tanpa melalui proses persilangan dengan rumpun atau galur lain.
  • 8. Ternak lokal adalah • ternak hasil persilangan atau introduksi dari luar negeri yang telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai generasi kelima atau lebih yang telah beradaptasi pada lingkungan dan/atau manajemen setempat.
  • 9. PELESTARIAN DASAR HUKUMNYA: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER DAYA GENETIK HEWAN DAN PERBIBITAN TERNAK
  • 10. • adalah suatu kawasan agroekosistem yang tidak dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan dan mempunyai potensi untuk pengembangan bibit dari jenis atau rumpun tertentu. Wilayah sumber bibit Penetapan rumpun atau galur • adalah pengakuan pemerintah terhadap SDG Hewan yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit yang secara turun temurun dibudidayakan peternak dan menjadi milik masyarakat.
  • 11. • adalah penghargaan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah terhadap suatu rumpun atau galur baru hasil pemuliaan di dalam negeri atau hasil introduksi yang dapat disebarluaskan. Pelepasan rumpun atau galur Eksplorasi • adalah serangkaian kegiatan pencarian dan pengumpulan SDG Hewan yang kemudian diikuti dengan identifikasi, karakterisasi, inventarisasi, dan evaluasi.
  • 12. AYAM LOKAL AYAM YANG BERKEMBANG DI INDONESIA (LOKAL)
  • 13. AYAM YANG BERKEMBANG DI INDONESIA (LOKAL) 1. Ayam Bekisar 2. Ayam Pelung 3. Ayam Kedu 4. Ayam Cemani 5. Ayam Nunukan 6. Ayam Sumatera 7. Ayam Bangkok
  • 14.
  • 15.
  • 17. Ayam merupakan salah satu jenis unggas bersayap (aves) spesies gallus gallus yang dapat diternak untuk diambil manfaatnya seperti daging, telur, bulu, suara dan sebagainya. Taksonomi Ayam: Kingdom : Animalia Fillum : Chordata Sub Filum : Vertebrata Kelas : Aves Ordo : Neornithes Genus : Galliformes Spesies : Gallus Domesticus
  • 18. Ayam KUB adalah Dalam upaya merespon kebutuhan teknologi pembibitan ayam kampung unggul, Balai Penelitian ternak telah melakukan berbagai kegiatan penelitian pada ayam kampung. Hasil penelitian menunjukkan, melalui teknologi seleksi disertai sistem pemeliharaan yang intensif produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dari Hasil seleksi ini dihasilkan ayam kampung unggul yang disebut dengan Ayam Kampung Unggul Balitnak .
  • 19. Ayam kampung unggulan balitnak (KUB) adalah ayam kampung unggulan yang merupakan hasil persilangan antara sesama ayam kampung yang mempunyai beberapa keunggulan. Berbeda dengan ayam kampung super yang merupakan hasil persilangan antara pejantan ayam kampung dengan betina ayam petelur yang memiliki masa panen sekitar 60 hari, maka KUB dapat dipanen pada umur 70 – 90 hari. Hal tersebut karena ayam KUB masih murni ayam kampung sedangkan ayam kampung super secara genetik sudah bukan termasuk ayam kampung karena merupakan persilangan ayam buras (bukan ras/ kampung) dan ayam ras (ayam hasil persilangan).
  • 20. Karakteristik dan Keunggulan Ayam kampung unggulan balitnak (KUB) adalah • Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada umumnya • Bobot badan : 1.200 -1.600 gram • Bobot telur : 35-45 gram. • Umur pertama bertelur lebih awal (20 - 22 minggu) • Produktivitas telur lebih tinggi (160 -180 butir/ekor/tahun) • Produksi telur (henday) : 50 % • Puncak produksi telur : 65 % • Lebih tahan terhadap penyakit
  • 21. Seleksi, dari generasi ke -1 sampai generasi ke – 6, Tetua unggul Seleksi pertama Turunan hasil seleski, diseleksi kembali Turunan hasil seleksi, diseleksi kembali Sampai 6 generasi
  • 23. Indonesia mempunyai keaneragaman hayati (biodiversitas) flora, fauna dan jasad renik. Ternak merupakan salah satu kekayaan sumberdaya genetik kelompok fauna yang perlu mendapatkan perhatian.
  • 24. • kasus pemotongan betina produktif pada sapi potong 1. Ekspolitasiberlebihan • menyebabkan pemotongan ternak asli ataupun lokal secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhan daging2. Pembatasan import • pengembangan ternak 3. Kurang atau tidak adanya kebijakan konservasi • yang termasuk kategori grade tinggi, hanya karena mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) 4. ekspor ternak asli ataupun lokal • dalam pengembangbiakan ternak menggunakan semen ternak introduksi berbasis teknologi reproduksi, misalnya IB 5. Pemenuhan keinginan peternak • Faktor-faktor selain alam tersebut di atas bila tidak ditangani, maka keberadaan ternak asli ataupun lokal menjadi terancam.6) kasus alam Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan menurunnya jumlah ternak
  • 25. Itik dikenal juga dengan istilah Bebek. Itik pada awalnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anasmoscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (itik ternak).
  • 26. Taksonomi Itik: Fillum : Chordata Subfillum : Vertebrata Kelas : Aves Ordo : Anseriformes Genus : Cairina Spesies : C. moschata (Itik liar),
  • 27. Menurut tipenya, itik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1.Itik Tipe Petelur yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil telur yang baik. 2.Itik Tipe Pedaging yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai penghasil daging yang baik. 3.Itik Tipe Dwiguna yaitu itik yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.
  • 28. Taksonomi Itik: Fillum : Chordata Subfillum : Vertebrata Kelas : Aves Ordo : Anseriformes Genus : Cairina Spesies : C. moschata (Itik liar),
  • 29. Beberapa Rumpun Itik Lokal 1.Itik Pitalah Sumatera Barat No. 2923/Kpts/OT.140/6/2011 2.Itik Alabio Kalimantan Selatan No. 2921/Kpts/OT.140/6/2011 3.Itik Tegal Jawa Tengah No. 2922/Kpts/OT.140/6/2011 4.Itik Kerinci Kab. Kerinci-Jambi No. 2834/Kpts/LB.430/8/2012 5.Itik Bayang Kab. Pesiisir Selatan- Sumatera Barat No. 2835/Kpts/LB.430/8/2012 6.Itik Talang Benih Kab. Rejang Lebong- Bengkulu No. 2836/Kpts/LB.430/8/2012 7.Itik Mojosari Kab. Mojokerto-Jawa Timur No. 2837/Kpts/LB.430/8/2012 8.Itik Pegagan Kab. Ogan Ilir- Sumatera Selatan No. 699/Kpts/PD.410/2/2013 9.Itik Rambon Kab. Cirebon-Jawa Barat No. 700/Kpts/PD.410/2/2013 10.Itik Magelang Kab. Magelang-Jawa Tengah No. 701/Kpts/PD.410/2/2013 11.Itik Cihateup Tasikmalaya Jawa Barat No. 425/Kpts/SR.120/3/2014 12.Itik Turi Kab. Bantul-DIY No. 665/Kpts/SR.120/6/2014 13.Itik Pajajaran Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah No. 42/Kpts/PK.020/1/2017
  • 30. Itik Damiaking Asal Banten Itik Damiaking berasal dari Banten. Itik ini telah banyak diternakkan oleh masyarakat Banten. Penyebarannya banyak di daerah pesisir pantai. Ciri khas Itik Damikiang adalah bulunya mirip jerami kering dan terlihat mengkilap