SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KAJIAN ANALISIS REGRESI LINIER BERKELOMPOK
Danang Ariyanto, Maria Bernadetha Mitakda, Ni Wayan Surya Wardhani
Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Email: danangariyanto75@gmail.com
Abstrak. Analisis regresi memodelkan hubungan fungsional antara peubah respon
dan peubah prediktor. Tidak jarang
peubah prediktor bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang berbentuk kelompok
atau tingkatan. Analisis regresi linier
berkelompok digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah respon dan peubah
prediktor kualitatif dan kuantitatif.
Peubah prediktor kualitatif sebagai peubah boneka disandikan 0 dan 1. Empat
model regresi linier berkelompok yang
diterapkan pada data yaitu model regresi garis sejajar dengan perbedaan penduga
pada kategori dasar, model regresi garis
terpisah dengan perbedaan penduga pada kategori dasar, model regresi garis
sejajar dan model regresi garis terpisah.
Perbedaan model terletak pada pembentukan peubah boneka, pembentukan matriks
pada metode kuadrat terkecil dan
interaksi antar peubah prediktor. Berdasarkan data sekunder diketahui bahwa
panjang polong (cm) dan lokasi penanaman
(Malang dan Jombang) berpengaruh terhadap bobot polong segar (g). Merujuk pada
uji perbedaan dua garis regresi diperoleh
model yang sesuai yaitu Yi = -6.35+0.4233Xi1 (Malang) dan Yi = -4.40+0.4233Xi1
(Jombang), disimpulkan bahwa laju
pertambahan bobot polong di dua lokasi tersebut sama, artinya lokasi tanam tidak
mempengaruhi laju pertambahan bobot
polong segar (g).
Kata kunci: : Regresi, berkelompok, peubah boneka, interaksi, uji perbedaan dua
garis regresi
1. PENDAHULUAN
Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon Y
dengan
peubah prediktor X dalam suatu model regresi. Pada analisis regresi dibutuhkan
data yang bersifat
kuantitatif sehingga dapat didefinisikan hubungan antar peubah respon dan peubah
prediktor. Pada
suatu penelitian sering diperoleh data bersifat kualitatif, yaitu data yang
menunjukan keberadaan, sifat
(ciri) tertentu sehingga menimbulkan kelompok dalam data. Analisis regresi dapat
dilakukan pada
peubah prediktor kualitatif melalui pembentukan peubah boneka. Analisis hubungan
fungsional antara
peubah respon dan peubah prediktor kualitatif dan kuantitatif disebut analisis
regresi linier
berkelompok.
Terdapat empat model pada analisis regresi linier berkelompok yaitu model
regresi garis sejajar
dengan perbedaan penduga kategori dasar, model regresi garis terpisah dengan
perbedaan penduga
kategori dasar, model regresi garis sejajar dan model regresi garis terpisah.
Perbedaan keempat jenis
model regresi linier berkelompok terletak pada pembentukan peubah boneka pada
setiap kelompok,
pembentukan elemen matriks X pada pendugaan model regresi dengan metode kuadrat
terkecil dan
interaksi antar peubah prediktor.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model regresi Linier Sederhana
Model regresi linier sederhana merupakan model regresi dengan sebuah peubah
prediktor X dan
sebuah respon Y. Hubungan fungsional peubah respon Y dan peubah prediktor X
dijelaskan oleh
model regresi:
01 = 1, 2, ..., niiiYXi......
Pendugaan parameter dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (MKT) yaitu
dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat. Turunan parsial JKG terhadap parameter
yang
disamakan dengan nol menghasilkan persamaan normal, matriks persamaan normal
sebagai berikut:
01 dan ..
atau ( ) ^ 11021111
ˆ
ˆ
nniiiinnniiiiiiinXYXXXY
.
.
..
...
.
....
......
......
......
....
....
..
...
sehingga penduga bagi ß adalah: ˆ..-1ß=(XX)XY
Pengujian hipotesis parameter regresi linier sederhana dilakukan untuk
mengetahui apakah
terdapat hubungan kausal antara peubah prediktor dan peubah respon berdasarkan
hipotesis:
H0: , lawan H1: 10..10..
Jika H0 benar, statistik uji t: 1(2)
1
ˆ
ˆ()
ntSe
.
.
.
2.2 Model Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda memodelkan hubungan beberapa peubah prediktor dan
sebuah
peubah respon. Hubungan fungsional peubah respon Y dan k peubah prediktor (X1,
X2, ..., Xk)
dijelaskan oleh model regresi:
i = 1, 2, ..., n 01122...iiikikiYXXX...........
Pendugaan terhadap parameter sama seperti pada regresi linier sederhana yaitu
dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil melalui peminimuman jumlah kuadrat galat.
0 dan j..
Pengujian koefisien regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui apakah
antar peubah respon
dan k peubah prediktor terdapat hubungan linier. Hipotesis yang melandasi
pengujian adalah:
H0 : ß1 = ß2 = . . . = ßk = 0
H1 : paling tidak ada satu j di mana ßj . 0 j = 1, 2, ..., k
Pengujian Parameter regresi linier berganda dilandasi pada uji F berdasarkan
Tabel 2.1:
Tabel 1. Analisis Ragam Regresi Linier Berganda
Sumber
keragaman
db
Jumlah kuadrat
Kuadrat
tengah
Statistik uji F
Regresi
k
2ˆ''XYnY..
regregJKdb
~ Fk,(n-p)
reggalatKTKT
Galat
n - p
ˆ'''YYXY..
galatgalatJKdb
Total
n-1
2'YYnY.
(Drapper dan Smith,1992)
2.3 Model Regresi Garis Sejajar dengan Perbedaan Penduga pada Kategori Dasar
Model regresi garis sejajar dengan perbedaan penduga pada kategori dasar
merupakan model
regresi berkelompok dengan slope yang sama. Model tersebut dirumuskan sebagai
(Gujarati, 1991):
01121iiiiYDX........
di mana Yi : nilai peubah respon pengamatan ke-i
Xi1 : nilai peubah prediktor pengamatan ke-i
Di1 : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1 bernilai 1 jika data ke-i masuk
kategori pertama
dan 0 jika data ke-i masuk kategori kedua
2.4 Model Regresi Garis Terpisah dengan Perbedaan Penduga pada Kategori Dasar
Model regresi garis terpisah dengan perbedaan penduga pada kategori dasar
merupakan model
dengan interaksi antar peubah prediktor kuanlitatif dan kuantitatif adalah
(Kutner, 2005):
01121311iiiiiiYDXDX..........
2.5 Model Regresi Garis Sejajar
Model regresi garis sejajar merupakan model regresi tanpa intersep. Menurut
OˆNeill (2013)
model regresi garis sejajar yaitu:
11()21()31iiaibiiYDDX........
di mana Yi : nilai peubah respon pengamatan ke-i
Xi1 : nilai peubah prediktor pengamatan ke-i
Di1(a) : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1(a) bernilai 1 jika data ke-i masuk
kategori
pertama dan 0 jika data ke-i masuk kategori kedua
Di1(b) : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1(b) bernilai 0 jika data ke-i masuk
kategori
pertama dan 1 jika data ke-i masuk kategori kedua
2.6 Model Regresi Garis Terpisah
Model regresi garis terpisah merupakan model regresi tanpa intersep dengan
interaksi antar
peubah prediktor kuanlitatif dan kuantitatif. Model regresi garis terpisah
yaitu:
11()21()31()141()1iiaibiaiibiiYDDDXDX..........
2.7 Uji Perbedaan Dua Garis Regresi
Berdasarkan model regresi yang dihasilkan maka dilakukan pengujian perbedaan dua
garis
regresi yang dihasilkan sehingga dapat disimpulkan model mana yang sesuai untuk
menggambarkan
hubungan antara peubah respon dan prediktor. Pandang model berikut (Santoso dan
Kusnandi, 1992):
01121311()iiiiEYDXDX........
Hipotesis uji kesejajaran adalah:
H0 : = 0 (kedua garis regresi sejajar), lawan
H1 : . 0 (kedua garis regresi tidak sejajar)
Hipotesis uji keberhimpitan adalah:
H0 : ß2 = ß3 atau ß2 ˆ ß3 = 0 (intersep kedua garis regresi sama), lawan
H1 : ß2 . ß3 atau ß2 - ß3 . 0 (intersep kedua garis regresi berbeda)
Tabel 2. Analisis Ragam Uji kesejajaran dan Keberhimpitan Garis Regresi
Sumber
Keragaman
Db
Jumlah kuadrat
Kuadrat
tengah
Statistik uji F
Regresi
K
JKR
/JKRk
/KTRKTG
(sejajar)
3.
1
3/KTKTG.
(berhimpit)
2.
2
23,/KTKTG..
Galat
n-p
JKTJKR.
/JKGnp.
Total
n-1
JKT
012,,JKRJK....
012,,JKRJK....
01,JKRJK...01,()
2JKRJK...
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Data
Data yang digunakan adalah hasil penelitian Listyorini (2008): “Penampilan 12
Galur Harapan
Kacang Panjang (Vigna unguiculata var. sesquipedalis L. Fruwirth) di Dua Lokasi
Dataran Rendah“.
Penelitian dilakukan untuk memodelkan hubungan antara panjang polong (cm) dan
lokasi tanam
terhadap bobot polong segar (g). Berikut pendeskripsian peubah penelitian:
: bobot polong segar (g) ke-i iY
: panjang polong (cm) ke-i 1iX
: peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang dan
bernilai 0 1iD
jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang
: peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang dan
bernilai 0 1()ibD
jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang
: peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang dan
bernilai 0 1()iaD
jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang
3.2 Model Regresi Garis Sejajar dengan Perbedaan Penduga pada Kategori
116.311.70.4595iiiiYDX......
3.3 Model Regresi Garis Terpisah dengan Perbedaan Penduga pada Kategori
11111.9210.180.36770.1590iiiiiiYDXDX.......
3.4 Model Regresi Garis Sejajar
1()1()18.016.310.4595iiaibiiYDDX......
3.5 Model Regresi Garis Terpisah
1()1()1()11()112.101.920.52670.3677iiaibiaiibiiYDDDXDX.......
3.6 Uji Perbedaan Dua Garis Regresi
Tabel 3. Analisis Ragam Uji kesejajaran dan Keberhimpitan Garis Regresi
Sumber
Keragaman
db
Jumlah
kuadrat
Kuadrat
tengah
Statistik uji F
Regresi
3
337.37
112.45
154.31
(sej)
1
1.27
1.27
1.74
(him) 23,..
2
17.03
8.52
11.67
Galat
20
14.58
0.73
total
23
351.95
15.30
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa statistik uji F kesejajaran garis regresi
lebih kecil dari
pada yaitu maka H0 diterima, disimpulkan bahwa sudah cukup bukti untuk
menerima kedua garis regresi sejajar. Sementara pada statistik uji F kesejajaran
garis regresi lebih
besar dari pada yaitu maka H0 ditolak, disimpulkan bahwa kedua garis regresi
tidak berhimpit, artinya model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan berat
polong (g)
berdasarkan panjang polong (cm) di setiap lokasi adalah garis regresi sejajar.
0.05(1,20)F1.744.35.
0.05(2,20)F11.673.49.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan model yang sesuai yaitu Yi = -6.35+0.4233Xi1 (Malang) dan Yi =
-4.40+0.4233Xi1
(Jombang), dikatakan bahwa laju pertambahan bobot polong di dua lokasi tersebut
sama, artinya
lokasi tanam tidak mempengaruhi laju pertambahan bobot polong segar (g).
DAFTAR PUSTAKA
Drapper, N. dan Smith H., (1992), Analisis Regresi Terapan, terjemahan: Ir.
Bambang Sumantri,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gujarati, D.N., (1991), Ekonometrika Dasar, terjemahan: Sumarno Zain. Erlangga,
Jakarta.
Kurtner, M.H., Nachtsheim, C.J., Neter, J. And Li W., (2005), Applied Linear
Statistical Model, Mc
Graw Hill, New York.
Listyorini, (2008), Penampilan 12 Galur Harapan Kacang Panjang (Vigna
unguiculata var.
sesquipedalis L. Fruwirth) di Dua Lokasi Dataran Rendah, Skripsi, Universitas
Brawijaya,
Malang, Indonesia.
O’Neill, M., (2013), ’Regression by Group’, mick@stats.net.au, tanggal akses 24
Juni 2013.
Santoso, R.D. dan Kusnadi, M.R., (1992), Analisis Regresi, Andi
Offset,Yogyakarta.
rpp 2

More Related Content

What's hot

Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiFeri Chandra
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiMousetha Bell
 
Anava 2 arah
Anava 2 arahAnava 2 arah
Anava 2 arahyositria
 
Bab 6-multikolinearitas
Bab 6-multikolinearitasBab 6-multikolinearitas
Bab 6-multikolinearitasMatch Siregar
 
Penanganan Mutikolonieritas
Penanganan MutikolonieritasPenanganan Mutikolonieritas
Penanganan MutikolonieritasEka Siskawati
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitasganuraga
 

What's hot (16)

Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
Variabel Dummy
Variabel DummyVariabel Dummy
Variabel Dummy
 
Anava 2 arah
Anava 2 arahAnava 2 arah
Anava 2 arah
 
Bab 6-multikolinearitas
Bab 6-multikolinearitasBab 6-multikolinearitas
Bab 6-multikolinearitas
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
Penanganan Mutikolonieritas
Penanganan MutikolonieritasPenanganan Mutikolonieritas
Penanganan Mutikolonieritas
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Analisis jalur kel 4
Analisis jalur  kel 4Analisis jalur  kel 4
Analisis jalur kel 4
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitas
 

Viewers also liked (12)

Género Narrativo
Género NarrativoGénero Narrativo
Género Narrativo
 
Edte 330 asgnm 1
Edte 330 asgnm 1Edte 330 asgnm 1
Edte 330 asgnm 1
 
8 bases
8 bases8 bases
8 bases
 
8 bases constitucionales
8 bases constitucionales 8 bases constitucionales
8 bases constitucionales
 
Tabla periódica
Tabla periódicaTabla periódica
Tabla periódica
 
rpp 1
rpp 1rpp 1
rpp 1
 
Hi. I'm Whitney.
Hi. I'm Whitney.Hi. I'm Whitney.
Hi. I'm Whitney.
 
Belajar Efektif
Belajar EfektifBelajar Efektif
Belajar Efektif
 
CV -SK. TANVIR AHAMED
CV -SK. TANVIR AHAMEDCV -SK. TANVIR AHAMED
CV -SK. TANVIR AHAMED
 
Bienvenidos
BienvenidosBienvenidos
Bienvenidos
 
Anti Deception Buster
Anti Deception BusterAnti Deception Buster
Anti Deception Buster
 
gallina Mapuche seminario
gallina Mapuche seminariogallina Mapuche seminario
gallina Mapuche seminario
 

Similar to rpp 2

Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptSetrireski
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia Wati
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)Rani Nooraeni
 
Analisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiAnalisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiShofyan Shofyan
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linearmery gita
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalurMis Wanto
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiIan Sang Awam
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 4
Nota ulangkaji mte3114   topik 4Nota ulangkaji mte3114   topik 4
Nota ulangkaji mte3114 topik 4LeeChing Tan
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 

Similar to rpp 2 (20)

Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
 
169 525-1-pb
169 525-1-pb169 525-1-pb
169 525-1-pb
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 6
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Rumus statistik
Rumus statistikRumus statistik
Rumus statistik
 
Analisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiAnalisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresi
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalur
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalur
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 4
Nota ulangkaji mte3114   topik 4Nota ulangkaji mte3114   topik 4
Nota ulangkaji mte3114 topik 4
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 

rpp 2

  • 1. KAJIAN ANALISIS REGRESI LINIER BERKELOMPOK Danang Ariyanto, Maria Bernadetha Mitakda, Ni Wayan Surya Wardhani Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Email: danangariyanto75@gmail.com Abstrak. Analisis regresi memodelkan hubungan fungsional antara peubah respon dan peubah prediktor. Tidak jarang peubah prediktor bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang berbentuk kelompok atau tingkatan. Analisis regresi linier berkelompok digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah respon dan peubah prediktor kualitatif dan kuantitatif. Peubah prediktor kualitatif sebagai peubah boneka disandikan 0 dan 1. Empat model regresi linier berkelompok yang diterapkan pada data yaitu model regresi garis sejajar dengan perbedaan penduga pada kategori dasar, model regresi garis terpisah dengan perbedaan penduga pada kategori dasar, model regresi garis sejajar dan model regresi garis terpisah. Perbedaan model terletak pada pembentukan peubah boneka, pembentukan matriks pada metode kuadrat terkecil dan interaksi antar peubah prediktor. Berdasarkan data sekunder diketahui bahwa panjang polong (cm) dan lokasi penanaman (Malang dan Jombang) berpengaruh terhadap bobot polong segar (g). Merujuk pada uji perbedaan dua garis regresi diperoleh model yang sesuai yaitu Yi = -6.35+0.4233Xi1 (Malang) dan Yi = -4.40+0.4233Xi1 (Jombang), disimpulkan bahwa laju pertambahan bobot polong di dua lokasi tersebut sama, artinya lokasi tanam tidak mempengaruhi laju pertambahan bobot polong segar (g). Kata kunci: : Regresi, berkelompok, peubah boneka, interaksi, uji perbedaan dua garis regresi 1. PENDAHULUAN Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon Y dengan peubah prediktor X dalam suatu model regresi. Pada analisis regresi dibutuhkan data yang bersifat kuantitatif sehingga dapat didefinisikan hubungan antar peubah respon dan peubah prediktor. Pada suatu penelitian sering diperoleh data bersifat kualitatif, yaitu data yang menunjukan keberadaan, sifat (ciri) tertentu sehingga menimbulkan kelompok dalam data. Analisis regresi dapat dilakukan pada peubah prediktor kualitatif melalui pembentukan peubah boneka. Analisis hubungan fungsional antara peubah respon dan peubah prediktor kualitatif dan kuantitatif disebut analisis regresi linier berkelompok. Terdapat empat model pada analisis regresi linier berkelompok yaitu model regresi garis sejajar dengan perbedaan penduga kategori dasar, model regresi garis terpisah dengan perbedaan penduga kategori dasar, model regresi garis sejajar dan model regresi garis terpisah. Perbedaan keempat jenis model regresi linier berkelompok terletak pada pembentukan peubah boneka pada setiap kelompok, pembentukan elemen matriks X pada pendugaan model regresi dengan metode kuadrat
  • 2. terkecil dan interaksi antar peubah prediktor. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model regresi Linier Sederhana Model regresi linier sederhana merupakan model regresi dengan sebuah peubah prediktor X dan sebuah respon Y. Hubungan fungsional peubah respon Y dan peubah prediktor X dijelaskan oleh model regresi: 01 = 1, 2, ..., niiiYXi...... Pendugaan parameter dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (MKT) yaitu dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat. Turunan parsial JKG terhadap parameter yang disamakan dengan nol menghasilkan persamaan normal, matriks persamaan normal sebagai berikut: 01 dan .. atau ( ) ^ 11021111 ˆ ˆ nniiiinnniiiiiiinXYXXXY . . .. ... . .... ...... ...... ...... .... .... .. ... sehingga penduga bagi ß adalah: ˆ..-1ß=(XX)XY Pengujian hipotesis parameter regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kausal antara peubah prediktor dan peubah respon berdasarkan hipotesis:
  • 3. H0: , lawan H1: 10..10.. Jika H0 benar, statistik uji t: 1(2) 1 ˆ ˆ() ntSe . . . 2.2 Model Regresi Linier Berganda Model regresi linier berganda memodelkan hubungan beberapa peubah prediktor dan sebuah peubah respon. Hubungan fungsional peubah respon Y dan k peubah prediktor (X1, X2, ..., Xk) dijelaskan oleh model regresi: i = 1, 2, ..., n 01122...iiikikiYXXX........... Pendugaan terhadap parameter sama seperti pada regresi linier sederhana yaitu dengan menggunakan metode kuadrat terkecil melalui peminimuman jumlah kuadrat galat. 0 dan j.. Pengujian koefisien regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui apakah antar peubah respon dan k peubah prediktor terdapat hubungan linier. Hipotesis yang melandasi pengujian adalah: H0 : ß1 = ß2 = . . . = ßk = 0 H1 : paling tidak ada satu j di mana ßj . 0 j = 1, 2, ..., k Pengujian Parameter regresi linier berganda dilandasi pada uji F berdasarkan Tabel 2.1: Tabel 1. Analisis Ragam Regresi Linier Berganda Sumber keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Statistik uji F Regresi k 2ˆ''XYnY.. regregJKdb ~ Fk,(n-p)
  • 4. reggalatKTKT Galat n - p ˆ'''YYXY.. galatgalatJKdb Total n-1 2'YYnY. (Drapper dan Smith,1992) 2.3 Model Regresi Garis Sejajar dengan Perbedaan Penduga pada Kategori Dasar Model regresi garis sejajar dengan perbedaan penduga pada kategori dasar merupakan model regresi berkelompok dengan slope yang sama. Model tersebut dirumuskan sebagai (Gujarati, 1991): 01121iiiiYDX........ di mana Yi : nilai peubah respon pengamatan ke-i Xi1 : nilai peubah prediktor pengamatan ke-i Di1 : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1 bernilai 1 jika data ke-i masuk kategori pertama dan 0 jika data ke-i masuk kategori kedua 2.4 Model Regresi Garis Terpisah dengan Perbedaan Penduga pada Kategori Dasar Model regresi garis terpisah dengan perbedaan penduga pada kategori dasar merupakan model dengan interaksi antar peubah prediktor kuanlitatif dan kuantitatif adalah (Kutner, 2005): 01121311iiiiiiYDXDX.......... 2.5 Model Regresi Garis Sejajar Model regresi garis sejajar merupakan model regresi tanpa intersep. Menurut OˆNeill (2013) model regresi garis sejajar yaitu: 11()21()31iiaibiiYDDX........ di mana Yi : nilai peubah respon pengamatan ke-i
  • 5. Xi1 : nilai peubah prediktor pengamatan ke-i
  • 6. Di1(a) : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1(a) bernilai 1 jika data ke-i masuk kategori pertama dan 0 jika data ke-i masuk kategori kedua Di1(b) : peubah boneka pengamatan ke-i. Di1(b) bernilai 0 jika data ke-i masuk kategori pertama dan 1 jika data ke-i masuk kategori kedua 2.6 Model Regresi Garis Terpisah Model regresi garis terpisah merupakan model regresi tanpa intersep dengan interaksi antar peubah prediktor kuanlitatif dan kuantitatif. Model regresi garis terpisah yaitu: 11()21()31()141()1iiaibiaiibiiYDDDXDX.......... 2.7 Uji Perbedaan Dua Garis Regresi Berdasarkan model regresi yang dihasilkan maka dilakukan pengujian perbedaan dua garis regresi yang dihasilkan sehingga dapat disimpulkan model mana yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon dan prediktor. Pandang model berikut (Santoso dan Kusnandi, 1992): 01121311()iiiiEYDXDX........ Hipotesis uji kesejajaran adalah: H0 : = 0 (kedua garis regresi sejajar), lawan H1 : . 0 (kedua garis regresi tidak sejajar) Hipotesis uji keberhimpitan adalah: H0 : ß2 = ß3 atau ß2 ˆ ß3 = 0 (intersep kedua garis regresi sama), lawan H1 : ß2 . ß3 atau ß2 - ß3 . 0 (intersep kedua garis regresi berbeda) Tabel 2. Analisis Ragam Uji kesejajaran dan Keberhimpitan Garis Regresi Sumber Keragaman Db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Statistik uji F Regresi K JKR /JKRk
  • 7. /KTRKTG (sejajar) 3. 1 3/KTKTG. (berhimpit) 2. 2 23,/KTKTG.. Galat n-p JKTJKR. /JKGnp. Total n-1 JKT 012,,JKRJK.... 012,,JKRJK.... 01,JKRJK...01,() 2JKRJK... 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Data Data yang digunakan adalah hasil penelitian Listyorini (2008): “Penampilan 12 Galur Harapan Kacang Panjang (Vigna unguiculata var. sesquipedalis L. Fruwirth) di Dua Lokasi Dataran Rendah“. Penelitian dilakukan untuk memodelkan hubungan antara panjang polong (cm) dan
  • 8. lokasi tanam terhadap bobot polong segar (g). Berikut pendeskripsian peubah penelitian: : bobot polong segar (g) ke-i iY : panjang polong (cm) ke-i 1iX : peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang dan bernilai 0 1iD jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang : peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang dan bernilai 0 1()ibD jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang : peubah boneka bernilai 1 jika lokasi kacang panjang ke-i di Jombang dan bernilai 0 1()iaD jika lokasi kacang panjang ke-i di Malang
  • 9. 3.2 Model Regresi Garis Sejajar dengan Perbedaan Penduga pada Kategori 116.311.70.4595iiiiYDX...... 3.3 Model Regresi Garis Terpisah dengan Perbedaan Penduga pada Kategori 11111.9210.180.36770.1590iiiiiiYDXDX....... 3.4 Model Regresi Garis Sejajar 1()1()18.016.310.4595iiaibiiYDDX...... 3.5 Model Regresi Garis Terpisah 1()1()1()11()112.101.920.52670.3677iiaibiaiibiiYDDDXDX....... 3.6 Uji Perbedaan Dua Garis Regresi Tabel 3. Analisis Ragam Uji kesejajaran dan Keberhimpitan Garis Regresi Sumber Keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah Statistik uji F Regresi 3 337.37 112.45 154.31 (sej) 1 1.27 1.27 1.74 (him) 23,.. 2 17.03 8.52 11.67
  • 10. Galat 20 14.58 0.73 total 23 351.95 15.30 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa statistik uji F kesejajaran garis regresi lebih kecil dari pada yaitu maka H0 diterima, disimpulkan bahwa sudah cukup bukti untuk menerima kedua garis regresi sejajar. Sementara pada statistik uji F kesejajaran garis regresi lebih besar dari pada yaitu maka H0 ditolak, disimpulkan bahwa kedua garis regresi tidak berhimpit, artinya model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan berat polong (g) berdasarkan panjang polong (cm) di setiap lokasi adalah garis regresi sejajar. 0.05(1,20)F1.744.35. 0.05(2,20)F11.673.49. 4. KESIMPULAN Berdasarkan model yang sesuai yaitu Yi = -6.35+0.4233Xi1 (Malang) dan Yi = -4.40+0.4233Xi1 (Jombang), dikatakan bahwa laju pertambahan bobot polong di dua lokasi tersebut sama, artinya lokasi tanam tidak mempengaruhi laju pertambahan bobot polong segar (g). DAFTAR PUSTAKA Drapper, N. dan Smith H., (1992), Analisis Regresi Terapan, terjemahan: Ir. Bambang Sumantri, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gujarati, D.N., (1991), Ekonometrika Dasar, terjemahan: Sumarno Zain. Erlangga, Jakarta. Kurtner, M.H., Nachtsheim, C.J., Neter, J. And Li W., (2005), Applied Linear Statistical Model, Mc Graw Hill, New York. Listyorini, (2008), Penampilan 12 Galur Harapan Kacang Panjang (Vigna unguiculata var. sesquipedalis L. Fruwirth) di Dua Lokasi Dataran Rendah, Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. O’Neill, M., (2013), ’Regression by Group’, mick@stats.net.au, tanggal akses 24 Juni 2013.
  • 11. Santoso, R.D. dan Kusnadi, M.R., (1992), Analisis Regresi, Andi Offset,Yogyakarta.