Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran quantum learning dengan memberikan pengalaman belajar matematika yang menyenangkan dan menjelaskan manfaatnya, serta dengan menggunakan indikator seperti partisipasi siswa dan persepsi mereka terhadap hubungan matematika dengan lingkungan.
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarLilis Indayani
Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat
Kaedah PdP bermaksud tindakan yang bersistematik dan tersusun dengan tujuan mencapai objektif PdP dalam jangka masa pendek yang digunakan oleh guru dalam mengendalikan proses PdP. Kaedah ini melibatkan tindak balas antara guru dan pelajar.
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarLilis Indayani
Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat
Kaedah PdP bermaksud tindakan yang bersistematik dan tersusun dengan tujuan mencapai objektif PdP dalam jangka masa pendek yang digunakan oleh guru dalam mengendalikan proses PdP. Kaedah ini melibatkan tindak balas antara guru dan pelajar.
PEMBENTANGAN TUGASAN PEDAGOGI PENDIDIKAN SESI 2015/2016
TUGASAN BAGI SETIAP TOPIK PEMBENTANGAN DI KELAS. BAGU MENDAPATKAN MARKAH SECARA BERKUMPULAN.
keinginan untuk berkongsi pengetahuan terutamanya pedagogi pendidikan dalam pendidikan khas integrasi bermasalah pembelajaran. Semoga laman sesawang ini memberi manfaat kepada anda
PEMBENTANGAN TUGASAN PEDAGOGI PENDIDIKAN SESI 2015/2016
TUGASAN BAGI SETIAP TOPIK PEMBENTANGAN DI KELAS. BAGU MENDAPATKAN MARKAH SECARA BERKUMPULAN.
keinginan untuk berkongsi pengetahuan terutamanya pedagogi pendidikan dalam pendidikan khas integrasi bermasalah pembelajaran. Semoga laman sesawang ini memberi manfaat kepada anda
2. Abstrak
Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini kurang
efektif, karena siswa hanya menerima informasi
pembelajaran dari guru. Selain itu, guru juga masih
menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar
mengajar. Akibatnya pembelajaran kurang
bermakna, siswa menjadi bosan dengan kegiatan belajar
mengajar sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam
belajar . Oleh karena itu,perlu adanya suatu model
pembelajaran yang diharapkan dapat membangkitkan
motivasi siswa seperti Quantum Learning.
3. Pendahuluan
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru
dengan siswa. (Rusman, 2008:159)
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbingpembelajaran di kelas atau yang lainnya. (Rusman, 2008:150)
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses
belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat
belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Model ini
juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
4. Perumusan Masalah :
Berdasarkan uraian diatas, bagaimana
cara membangkitkan motivasi belajar
siswa melalui model pembelajaran
Quantum Learning ?
5. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuannya adalah :
Mengetahui cara membangkitkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika melalui model pembel
ajaran quantum learning
6. Pembahasan
Menurut Hamalik (2007 : 56) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Di dalam perumusan ini kita dapat lihat, bahwa ada tiga
unsur yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam
pribadi
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective
arousal.
c. Motivasi ditandai dengan reaksi – reaksi untuk mencapai
tujuan.
7. • Komponen – komponen motivasi
Motivasi memiliki dua komponen dalam (inner
component), dan luar (outer component). Komponen
dalam ialah perubahan dalam diri
seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan
ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa
yang diinginkan seseorang , tujuan yang menjadi
arah kelakuannya. Jadi, komponen dalam ialah
kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan
komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.
8. • Analisis dan Tinjauan terhadap Motivasi
• Motivasi dan Kebutuhan
• Motivasi dan Drive
• Motivasi dan Tujuan
• Motivasi dan Incentive
9. Fungsi Motivasi :
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu
perbuatan.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
10. Nilai Motivasi dalam Pengajaran
• Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya
perbutan belajar murid.
• Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah
pengajara yang disesuaikn dalam
kebutuhan, dorongan, motif, minat yangada pada
murid.
• Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan
imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh –
sungguh mencari cara – cara yang relevan dan sesuai
guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar
siswa.
• Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral
daripada asas – asas mengajar.
11. C. Quantum Learning
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai
suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Konsep
penting Quantum learning oleh DePorter dan Hernacki
mendefinisikannya sebagai interaksi – interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. (Sagala, 2005:105)
12. Manfaat dari quantum learning ini adalah dapat meningkatkan
sikap positif, motivasi, keterampilan belajar seumur hidup,
kepercayaan diri dan kesuksesan. Quantum learning
menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan
program neurolinguistik dengan teori, keyakinan, dan metode
sendiri. (Deporter;hernacki, 2009:13)
Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting tentang cara
otak mengatur informasi. Menurut DePorter dkk (2002:16),
“Quantum Learning adalah interaksi-interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya”. Dengan mengutip rumus Albert
Einstein, yakni E=mc2, DePorter memisalkan kekuatan energi
ke dalam analogi tubuh manusia yang secara fisik adalah materi.
Sehingga tujuan belajar menurut Quantum Learning adalah
meraih sebanyak mungkin cahaya.
13. PRINSIP-PRINSIP
1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka
(Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita
(Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).
2. Proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni.
3. Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada 8
prinsip keunggulan yang juga disebut delapan kunci keunggulan yang
diyakini dalam pembelajaran kuantum, yaitu :
Terapkanlah hidup dalam integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh
yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu.
Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil.
14. Berbicaralah dengan Niat Baik
Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi
belajar pembelajar.
Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti
visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan
Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab.
Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang
sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat
dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran
ef ektif dan optimal. (dalam http://lubisgrafura.Wordpress.com
/2007/09/11/pembelajaran-kuantum-seba gai-model-pembelajaran-yang-
menyenangkan/)
15. Langkah-Langkah
1. Kekuatan Ambak,
2. Penataan lingkungan belajar,
3. Memupuk sikap juara,
4. Bebaskan gaya belajarnya,
5. Membiasakan mencatat,
6. Membiasakan membaca,
7. Jadikan anak lebih kreatif,
8. Melatih kekuatan memori anak.
16. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran
kuantum merupakan sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran
yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam lingkungan bisnis,
lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, khususnya di dalam
lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan
metodologi pembelajaran kuantum membawa angin segar bagi dunia
pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan
pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah
dan metodologi pembelajaran yang sudah ada. Selain itu pembelajaran
ini juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
17. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Jika siswa memiliki
motivasi, maka mereka akan lebih merasa tertantang untuk
mencapai tujuan tersebut.Meskipun demikian, secara
nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi
pembelajaran kuantum ini masih perlu diuji dan dikaji lebih
lanjut.
Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut
perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya
pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah
dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan
tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum
dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal.
18. Solusi
Cara membangkitkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika selain menggunakan model
pembelajaran quantum learning adalah sebagai
berikut :
Berikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan kendala dalam belajar matematika.
Berikan pengalaman belajar matematika yang
menyenangkan.
Jelaskan kepada siswa manfaat belajar matematika.
19. Lalu, cara kita melihat kemajuan atau peningkatan motivasi
belajar matematika siswa adalah dengan melihat beberapa
indikator diantaranya :
Siswa terdorong mengemukakan ide-idenya, merasa bangga
dan senang karena menggunakan idenya sendiri.
Siswa merasa senang belajar matematika melalui diskusi
dengan teman-temannya.
Siswa berpendapat banwa ada kaitan matematika dengan
lingkungan sekitar mereka.
Siswa berpendapat bahwa pengetahuan matematika dapat
diperoleh dengan mengembangkan idenya sendiri.
Siswa berpendapat bahwa pembelajaran matematika yang
interaktif antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru
dapat menambah pengetahuan mereka.