SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER INDONESIA



                SISTEM BILANGAN DAN
                   PENGKODEAN (1)
           Dosen            Albaar Rubhasy, S.Si., M.T.I.
           Mata Kuliah      Rangkaian Logika (MKK3403)
           Pertemuan        1
           Tanggal          21-09-2011



                            © STMIK-Indonesia 2010




                         Pembahasan
•    Sistem Digital
•    Bilangan Biner
•    Konversi Bilangan
•    Bilangan Oktal dan Heksadesimal




                                                                         2
Sistem Digital 1
• Sistem digital banyak digunakan di kehidupan
  sehari-hari, seperti dalam transaksi bisnis,
  manajemen lalu-lintas, perawatan medis,
  pemantauan cuaca, internet, dll.
• Karakteristik yang utama dari sistem digital
  adalah kemampuannya untuk memanipulasi
  elemen-elemen diskrit dari informasi.
• Dalam konteks sistem digital, elemen diskrit yang
  disinggung adalah digit. Elemen-elemen diskrit
  dari informasi direpresentasikan oleh sinyal.
                                                       3




                Sistem Digital 2
• Sinyal yang digunakan pada sistem digital elektronik
  hanya terdiri dari dua nilai (biner).
• Sebuah digit biner disebut dengan bit, memiliki dua
  nilai: 0 dan 1.
• Sebagai contoh, digit pada bilangan desimal 0 sampai 9
  direpresentasikan dalam sistem digital dengan sebuah
  kode yang terdiri dari empat bit (contoh: angka 7
  direpresentasikan oleh 0111).
• Komputer digital merupakan contoh yang populer dari
  sistem digital. Komponen komputer yang utama antara
  lain: unit memori, central processing unit (CPU), dan
  input output (I/O).

                                                       4
Sistem Digital 3
• Sistem digital merupakan interkoneksi dari
  berbagai modul digital. Untuk memahami operasi
  digital dari setiap modul, diperlukan dasar
  pengetahuan dari sirkuit digital dan fungsi-fungsi
  logikalnya.
• Sirkuit digital atau sirkuit logikal memproses data
  yang diperoleh dari sinyal-sinyal biner dengan
  menggunakan elemen-elemen logika biner atau
  gerbang-gerbang logika (logic gate).
• Kuantitas disimpan dalam elemen-elemen
  penyimpanan biner (flip-flop).

                                                                 5




                 Bilangan Desimal
• Dalam bilangan desimal, 5.678 merepresentasikan suatu
  penjumlahan dari 5 ribu, ditambah 6 ratus, ditambah 7
  puluh, ditambah 8.
• 5 × 103 + 6 × 102 + 7 × 101 + 8 × 100 = (5678)10
• Berikut ini merupakan bentuk umum dari bilangan desimal:
  an × 10n + an-1 × 10n-1 + … + a1 × 101 + a0 × 100 + a-1 × 10-1 +
  … + a-n-1 × 10-n-1 + a-n × 10-n
• Koefisien aj merupakan sembarang bilangan digital (0, 1, 2,
  . . ., 9) dan indeks j merupakan nilai dari posisi bilangan.
  Sistem bilangan desimal dikatakan sebagai basis atau radix
  10 karena menggunakan 10 digit dan seluruh koefisien
  dikalikan dengan pangkat 10.


                                                                 6
Bilangan Biner
• Untuk bilangan biner, koefisiennya hanya terdiri dari
  dua kemungkinan nilai: 0 dan 1. Setiap Koefisien aj
  dikalikan dengan pangkat 2, dan seluruhnya
  dijumlahkan untuk memperoleh nilai desimal yang
  ekivalen.
• Sebagai contoh, angka biner (11010.11)2 ekivalen
  dengan (26.75)10:
  1 × 24 + 1 × 23 + 0 × 22 + 1 × 21 + 0 × 20 + 1 × 2-1 + 1 × 2-2
  = (26.75)10
• Dengan demikian, bentuk umum dari bilangan biner:
  an × 2n + an-1 × 2n-1 + … + a1 × 21 + a0 × 20 + a-1 × 2-1 + …
  + a-n-1 × 2-n-1 + a-n × 2-n

                                                                   7




               Konversi Bilangan 1
• Konversi dari bilangan desimal ke basis r dilakukan dengan
  cara membagi bilangan desimal dan hasil konversinya
  merupakan rangkaian dari sisa hasil baginya.
• Contoh 1: Konversi (41)10 ke bilangan biner
            Bilangan                  Sisa
              41
           41/2 = 20                   1
           20/2 = 10                   0
            10/2 = 5                   0
            5/2 = 2                    1
            2/2 = 1                    0
                                                    (41)10 = (101001)2
            1/2 = 0                    1
                                                                   8
Konversi Bilangan 2
• Contoh 2: Konversi (153)10 ke bilangan oktal (basis 8)


           Bilangan                   Sisa
             153
          153/8 = 19                   1
           19/8 = 2                    3
           2/8 = 0                     2                (153)10 = (231)8




                                                                       9




               Konversi Bilangan 3
• Kedua contoh tersebut merupakan contoh konversi dari
  bilangan desimal ke bilangan basis lain. Namun, teknik
  pembagian hanya dapat dilakukan untuk bilangan bulat.
  Untuk pecahan, teknik yang digunakan adalah perkalian dan
  yang hasil konversinya adalah rangkaian hasil baginya, bukan
  sisanya.
• Contoh 3: Konversi (0.6875)10 ke bilangan biner
               Bilangan                 Pecahan
                0.6875
          0.6875 x 2 = 1.3750              0.3750
          0.3750 x 2 = 0.7500              0.7500   (0.6875)10 = (0.1011)2
          0.7500 x 2 = 1.5000              0.5000
          0.5000 x 2 = 1.000                  0                       10
Konversi Bilangan 4
• Contoh 4: (0.513)10 ke bilangan oktal


                Bilangan                  Pecahan
                  0.513
            0.513 x 8 = 4
                        4.104              0.104
            0.104 x 8 = 0.832              0.832
            0.832 x 8 = 6.656              0.656
            0.656 x 8 = 5.248              0.248
            0.248 x 8 = 1.984              0.984
                                                    (0.513)10 = (0.406517…)8
            0.984 x 8 = 7.872              0.872



                                                                     11




               Konversi Bilangan 5
• Untuk bilangan desimal yang merupakan kombinasi bilangan
  bulat dan pecahan, hasil konversinya merupakan gabungan
  dari kedua teknik, yaitu menggunakan pembagian untuk yang
  bilangan bulat dan perkalian untuk pecahannya.
• Dari contoh 1 dan 3 diperoleh:
  (41.6875)10 = (101001.1011)2
• Dari contoh 2 dan 4 diperoleh:
  (153.513)10 = (231.406517)8




                                                                     12
Bilangan Oktal & Heksadesimal 1
• Konversi dari dan ke bilangan biner, oktal, dan
  heksadesimal memiliki peran yang sangat
  penting dalam komputer digital.
• Karena 23 = 8 dan 24 = 16, setiap digit oktal
  berkorespondensi dengan tiga digit biner dan
  setiap digit heksadesimal berkorespondensi
  dengan empat digit biner.


                                                         13




  Bilangan Oktal & Heksadesimal 2
      Desimal      Biner       Oktal      Heksadesimal
     (basis 10)   (basis 2)   (basis 8)    (basis 16)
        00          0000         00            0
        01          0001         01            1
        02          0010         02            2
        03          0011         03            3
        04          0100         04            4
        05          0101         05            5
        06          0110         06            6
        07          0111         07            7
        08          1000         10            8
        09          1001         11            9
        10          1010         12            A
        11          1011         13            B
        12          1100         14            C
        13          1101         15            D
        14          1110         16            E
        15          1111         17            F         14
Bilangan Oktal & Heksadesimal 3
• Untuk mengubah bilangan biner ke oktal maupun
  heksadesimal sangatlah mudah. Lakukan pemenggalan
  tiga digit untuk konversi ke oktal dan pemenggalan
  empat digit untuk konversi ke heksadesimal. Kemudian
  konversi setiap bagiannya ke bilangan
  oktal/heksadesimal.
• Cara yang mudah adalah dengan melihat tabel konversi
  di atas. Berikut ini adalah contoh konversi
• (10 110 001 101 011 . 111 100 000 110)2 = (26153.7406)8
    2 6    1   5   3      7   4    0    6
• (10 1100 0110 1011 . 1111 0010)2 = (2C6B.F2)16
    2   C    6   B       F    2


                                                        15




  Bilangan Oktal & Heksadesimal 4
• Untuk konversi dari bilangan oktal/heksadesimal
  ke biner, prosedurnya tinggal dibalik.
• Konversi setiap digit bilangan oktal ke tiga digit
  biner dan setiap digit heksadesimal ke empat
  digit biner.
• (673.124)8 = (110 111 011 . 001 010 100)2
                 6     7     3      1      2     4
• (306.D)16 = (0011 0000 0110 . 1101)2
                3       0      6        D

                                                        16

More Related Content

What's hot

Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganS N M P Simamora
 
Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digitaltry susanto
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryS N M P Simamora
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Mandarwarman Faisal
 
Konverter heksadesimal-ke-biner
Konverter heksadesimal-ke-binerKonverter heksadesimal-ke-biner
Konverter heksadesimal-ke-binerAzizah Sanabill
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilanganteddyhadia
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmadahmad haidaroh
 

What's hot (15)

15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
 
Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digital
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Information Mathematics Theory
Information Mathematics TheoryInformation Mathematics Theory
Information Mathematics Theory
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4 Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
Organisasi Komputer Materi 3 dan 4
 
Konverter heksadesimal-ke-biner
Konverter heksadesimal-ke-binerKonverter heksadesimal-ke-biner
Konverter heksadesimal-ke-biner
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilangan
 
15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul15. representasi data 3 jul
15. representasi data 3 jul
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 

Viewers also liked

Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...
Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...
Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...Albaar Rubhasy
 
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&Ryan
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&RyanChatup Chatup: System for relationship's value by Perus&Ryan
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&RyanPerus Saranurak
 
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_final
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_finalJra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_final
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_finalliciola
 
BiologíA Presentacion
BiologíA PresentacionBiologíA Presentacion
BiologíA Presentacionguest2e7576e
 
Hacking Happiness - sustainability from inside out
Hacking Happiness - sustainability from inside outHacking Happiness - sustainability from inside out
Hacking Happiness - sustainability from inside outPerus Saranurak
 
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...Perus Saranurak
 
Neuron+ System: Skin your data by Perus&Ryan
Neuron+ System: Skin your data by Perus&RyanNeuron+ System: Skin your data by Perus&Ryan
Neuron+ System: Skin your data by Perus&RyanPerus Saranurak
 
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣ
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣ
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣsarmeni
 
ici final project.pdf
ici final project.pdfici final project.pdf
ici final project.pdf温 庄壁
 
Norma cs здравоохранение
Norma cs здравоохранениеNorma cs здравоохранение
Norma cs здравоохранениеCotline
 

Viewers also liked (20)

Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...
Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...
Indonesia E-Agriculture Strategic Framework: A Direction of ICT Usage as Enab...
 
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&Ryan
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&RyanChatup Chatup: System for relationship's value by Perus&Ryan
Chatup Chatup: System for relationship's value by Perus&Ryan
 
S
SS
S
 
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_final
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_finalJra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_final
Jra3 multi domain_user_applications_research_year_3_review_final
 
Ai 20110919
Ai 20110919Ai 20110919
Ai 20110919
 
BiologíA Presentacion
BiologíA PresentacionBiologíA Presentacion
BiologíA Presentacion
 
Hacking Happiness - sustainability from inside out
Hacking Happiness - sustainability from inside outHacking Happiness - sustainability from inside out
Hacking Happiness - sustainability from inside out
 
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...
My Methods & Processes: The Report how I developed my thinking and working th...
 
Neuron+ System: Skin your data by Perus&Ryan
Neuron+ System: Skin your data by Perus&RyanNeuron+ System: Skin your data by Perus&Ryan
Neuron+ System: Skin your data by Perus&Ryan
 
Buying Trips
Buying TripsBuying Trips
Buying Trips
 
Система влади в Україні
Система влади в УкраїніСистема влади в Україні
Система влади в Україні
 
Enhancenk
EnhancenkEnhancenk
Enhancenk
 
Buen tratooo
Buen tratoooBuen tratooo
Buen tratooo
 
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣ
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣ
ΔΥΝΑΜΕΙΣ Β ΜΕΡΟΣ
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
ici final project.pdf
ici final project.pdfici final project.pdf
ici final project.pdf
 
Norma cs здравоохранение
Norma cs здравоохранениеNorma cs здравоохранение
Norma cs здравоохранение
 
Libros TIC
Libros TICLibros TIC
Libros TIC
 
Vision night
Vision nightVision night
Vision night
 
Hoja 2
Hoja 2Hoja 2
Hoja 2
 

Similar to BILANGAN BINER

02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputerArman Tan
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxAhmadNurfauzan6
 
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdfModul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdferbisyaputra
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboAhMad FirMan
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxfitri9611
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilanganFisma Ananda
 
Number system
Number system Number system
Number system Hardini_HD
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 

Similar to BILANGAN BINER (20)

02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer02 aritmetika cara komputer
02 aritmetika cara komputer
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.ppt
 
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdfModul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf
Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptxSISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
SISTEM BILANGAN BINER utk Siswa.pptx
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Bab vi sistembilangan
Bab vi sistembilanganBab vi sistembilangan
Bab vi sistembilangan
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilangan
 
Number system
Number system Number system
Number system
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 

More from Albaar Rubhasy

More from Albaar Rubhasy (20)

Tugas1 rangkaian logika
Tugas1 rangkaian logikaTugas1 rangkaian logika
Tugas1 rangkaian logika
 
Mp 20111101
Mp 20111101Mp 20111101
Mp 20111101
 
Ai 20111024
Ai 20111024Ai 20111024
Ai 20111024
 
Tugas1 ai
Tugas1 aiTugas1 ai
Tugas1 ai
 
RL_20111005
RL_20111005RL_20111005
RL_20111005
 
RL_20111019
RL_20111019RL_20111019
RL_20111019
 
Satuan acara perkuliahan rl
Satuan acara perkuliahan rlSatuan acara perkuliahan rl
Satuan acara perkuliahan rl
 
Rl intro rev
Rl intro revRl intro rev
Rl intro rev
 
Rl 20111005
Rl 20111005Rl 20111005
Rl 20111005
 
AI_20111003
AI_20111003AI_20111003
AI_20111003
 
AI_20111010
AI_20111010AI_20111010
AI_20111010
 
MP_20111004
MP_20111004MP_20111004
MP_20111004
 
MP_20111018
MP_20111018MP_20111018
MP_20111018
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
 
Ai 20110926
Ai 20110926Ai 20110926
Ai 20110926
 
MP 20110927
MP 20110927MP 20110927
MP 20110927
 
Kerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
Kerangka Strategis Indonesia National CybersecurityKerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
Kerangka Strategis Indonesia National Cybersecurity
 
Model kms v1-snati_2011 v3.0
Model kms v1-snati_2011 v3.0Model kms v1-snati_2011 v3.0
Model kms v1-snati_2011 v3.0
 
Multidimensional approach in cbmmirs full paper v4.0
Multidimensional approach in cbmmirs  full paper  v4.0Multidimensional approach in cbmmirs  full paper  v4.0
Multidimensional approach in cbmmirs full paper v4.0
 
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

BILANGAN BINER

  • 1. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER INDONESIA SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN (1) Dosen Albaar Rubhasy, S.Si., M.T.I. Mata Kuliah Rangkaian Logika (MKK3403) Pertemuan 1 Tanggal 21-09-2011 © STMIK-Indonesia 2010 Pembahasan • Sistem Digital • Bilangan Biner • Konversi Bilangan • Bilangan Oktal dan Heksadesimal 2
  • 2. Sistem Digital 1 • Sistem digital banyak digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti dalam transaksi bisnis, manajemen lalu-lintas, perawatan medis, pemantauan cuaca, internet, dll. • Karakteristik yang utama dari sistem digital adalah kemampuannya untuk memanipulasi elemen-elemen diskrit dari informasi. • Dalam konteks sistem digital, elemen diskrit yang disinggung adalah digit. Elemen-elemen diskrit dari informasi direpresentasikan oleh sinyal. 3 Sistem Digital 2 • Sinyal yang digunakan pada sistem digital elektronik hanya terdiri dari dua nilai (biner). • Sebuah digit biner disebut dengan bit, memiliki dua nilai: 0 dan 1. • Sebagai contoh, digit pada bilangan desimal 0 sampai 9 direpresentasikan dalam sistem digital dengan sebuah kode yang terdiri dari empat bit (contoh: angka 7 direpresentasikan oleh 0111). • Komputer digital merupakan contoh yang populer dari sistem digital. Komponen komputer yang utama antara lain: unit memori, central processing unit (CPU), dan input output (I/O). 4
  • 3. Sistem Digital 3 • Sistem digital merupakan interkoneksi dari berbagai modul digital. Untuk memahami operasi digital dari setiap modul, diperlukan dasar pengetahuan dari sirkuit digital dan fungsi-fungsi logikalnya. • Sirkuit digital atau sirkuit logikal memproses data yang diperoleh dari sinyal-sinyal biner dengan menggunakan elemen-elemen logika biner atau gerbang-gerbang logika (logic gate). • Kuantitas disimpan dalam elemen-elemen penyimpanan biner (flip-flop). 5 Bilangan Desimal • Dalam bilangan desimal, 5.678 merepresentasikan suatu penjumlahan dari 5 ribu, ditambah 6 ratus, ditambah 7 puluh, ditambah 8. • 5 × 103 + 6 × 102 + 7 × 101 + 8 × 100 = (5678)10 • Berikut ini merupakan bentuk umum dari bilangan desimal: an × 10n + an-1 × 10n-1 + … + a1 × 101 + a0 × 100 + a-1 × 10-1 + … + a-n-1 × 10-n-1 + a-n × 10-n • Koefisien aj merupakan sembarang bilangan digital (0, 1, 2, . . ., 9) dan indeks j merupakan nilai dari posisi bilangan. Sistem bilangan desimal dikatakan sebagai basis atau radix 10 karena menggunakan 10 digit dan seluruh koefisien dikalikan dengan pangkat 10. 6
  • 4. Bilangan Biner • Untuk bilangan biner, koefisiennya hanya terdiri dari dua kemungkinan nilai: 0 dan 1. Setiap Koefisien aj dikalikan dengan pangkat 2, dan seluruhnya dijumlahkan untuk memperoleh nilai desimal yang ekivalen. • Sebagai contoh, angka biner (11010.11)2 ekivalen dengan (26.75)10: 1 × 24 + 1 × 23 + 0 × 22 + 1 × 21 + 0 × 20 + 1 × 2-1 + 1 × 2-2 = (26.75)10 • Dengan demikian, bentuk umum dari bilangan biner: an × 2n + an-1 × 2n-1 + … + a1 × 21 + a0 × 20 + a-1 × 2-1 + … + a-n-1 × 2-n-1 + a-n × 2-n 7 Konversi Bilangan 1 • Konversi dari bilangan desimal ke basis r dilakukan dengan cara membagi bilangan desimal dan hasil konversinya merupakan rangkaian dari sisa hasil baginya. • Contoh 1: Konversi (41)10 ke bilangan biner Bilangan Sisa 41 41/2 = 20 1 20/2 = 10 0 10/2 = 5 0 5/2 = 2 1 2/2 = 1 0 (41)10 = (101001)2 1/2 = 0 1 8
  • 5. Konversi Bilangan 2 • Contoh 2: Konversi (153)10 ke bilangan oktal (basis 8) Bilangan Sisa 153 153/8 = 19 1 19/8 = 2 3 2/8 = 0 2 (153)10 = (231)8 9 Konversi Bilangan 3 • Kedua contoh tersebut merupakan contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan basis lain. Namun, teknik pembagian hanya dapat dilakukan untuk bilangan bulat. Untuk pecahan, teknik yang digunakan adalah perkalian dan yang hasil konversinya adalah rangkaian hasil baginya, bukan sisanya. • Contoh 3: Konversi (0.6875)10 ke bilangan biner Bilangan Pecahan 0.6875 0.6875 x 2 = 1.3750 0.3750 0.3750 x 2 = 0.7500 0.7500 (0.6875)10 = (0.1011)2 0.7500 x 2 = 1.5000 0.5000 0.5000 x 2 = 1.000 0 10
  • 6. Konversi Bilangan 4 • Contoh 4: (0.513)10 ke bilangan oktal Bilangan Pecahan 0.513 0.513 x 8 = 4 4.104 0.104 0.104 x 8 = 0.832 0.832 0.832 x 8 = 6.656 0.656 0.656 x 8 = 5.248 0.248 0.248 x 8 = 1.984 0.984 (0.513)10 = (0.406517…)8 0.984 x 8 = 7.872 0.872 11 Konversi Bilangan 5 • Untuk bilangan desimal yang merupakan kombinasi bilangan bulat dan pecahan, hasil konversinya merupakan gabungan dari kedua teknik, yaitu menggunakan pembagian untuk yang bilangan bulat dan perkalian untuk pecahannya. • Dari contoh 1 dan 3 diperoleh: (41.6875)10 = (101001.1011)2 • Dari contoh 2 dan 4 diperoleh: (153.513)10 = (231.406517)8 12
  • 7. Bilangan Oktal & Heksadesimal 1 • Konversi dari dan ke bilangan biner, oktal, dan heksadesimal memiliki peran yang sangat penting dalam komputer digital. • Karena 23 = 8 dan 24 = 16, setiap digit oktal berkorespondensi dengan tiga digit biner dan setiap digit heksadesimal berkorespondensi dengan empat digit biner. 13 Bilangan Oktal & Heksadesimal 2 Desimal Biner Oktal Heksadesimal (basis 10) (basis 2) (basis 8) (basis 16) 00 0000 00 0 01 0001 01 1 02 0010 02 2 03 0011 03 3 04 0100 04 4 05 0101 05 5 06 0110 06 6 07 0111 07 7 08 1000 10 8 09 1001 11 9 10 1010 12 A 11 1011 13 B 12 1100 14 C 13 1101 15 D 14 1110 16 E 15 1111 17 F 14
  • 8. Bilangan Oktal & Heksadesimal 3 • Untuk mengubah bilangan biner ke oktal maupun heksadesimal sangatlah mudah. Lakukan pemenggalan tiga digit untuk konversi ke oktal dan pemenggalan empat digit untuk konversi ke heksadesimal. Kemudian konversi setiap bagiannya ke bilangan oktal/heksadesimal. • Cara yang mudah adalah dengan melihat tabel konversi di atas. Berikut ini adalah contoh konversi • (10 110 001 101 011 . 111 100 000 110)2 = (26153.7406)8 2 6 1 5 3 7 4 0 6 • (10 1100 0110 1011 . 1111 0010)2 = (2C6B.F2)16 2 C 6 B F 2 15 Bilangan Oktal & Heksadesimal 4 • Untuk konversi dari bilangan oktal/heksadesimal ke biner, prosedurnya tinggal dibalik. • Konversi setiap digit bilangan oktal ke tiga digit biner dan setiap digit heksadesimal ke empat digit biner. • (673.124)8 = (110 111 011 . 001 010 100)2 6 7 3 1 2 4 • (306.D)16 = (0011 0000 0110 . 1101)2 3 0 6 D 16