SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
1
KONVERSI BILANGAN BULAT
A. Konversi Bilangan Bulat
Bila bilangan desimal dikonversikan ke dalam bilangan berbasis lain
maka bilangan desimal dibagi secara berurut dengan basis bilangan lain.
Bila bilangan lain dikonversikan ke dalam bilangan desimal maka
dikalikan dengan basisnya sendiri dan sehingga akan berbentuk dalam bilangan
desimal.
Akan lebih mudah jika menggunakan metode tersebut.
➢ Bilangan Desimal (basis 10)
Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
i. Integrasi Desimal
Contoh 1 :
859810
8 x 100
= 8
9 x 101
= 90
5 x 102
= 500
8 x 103
= 8000 +
859810
ii. Pecahan Desimal
Contoh 1 :
85,9810
8 x 10-2
= 0,08
9 x 10-1
= 0.9
5 x 100
= 5
8 x 101
= 80 +
85,9810
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
2
➢ Bilangan Biner (basis 2)
Yaitu : {0, 1}
Sifat bilangan biner :
Contoh 1 :
Ubahlah bilangan biner 10012 ke dalam bilangan desimal !
10012
1 x 20
= 1
0 x 21
= 0
0 x 22
= 0
1 x 23
= 8 +
910
Contoh 2 :
Ubahlah penjumlahan bilangan biner 1010112 + 1101112
ke dalam bentuk bilangan desimal !
1010112
1101112 +
11100002
Buktikan :
1010112
1 x 20
= 1
1 x 21
= 2
0 x 22
= 0
1 x 23
= 8
0 x 24
= 0
1 x 25
= 32 +
4310
- 0 + 0 = 0
- 0 + 1 = 1
- 1 + 0 = 1
- 1 + 1 = 1 0 (satu nol)
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
3
1101112
1 x 20
= 1
1 x 21
= 2
1 x 22
= 4
0 x 23
= 0
1 x 24
= 16
1 x 25
= 32 +
5510
11100002
0 x 20
= 1
0 x 21
= 2
0 x 22
= 4
0 x 23
= 0
1 x 24
= 16
1 x 25
= 32
1 x 26
= 64 +
9810
.: 4310
5510 +
9810 (terbukti)
➢ Bilangan Oktal (basis 8)
Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
Contoh 1 :
Ubahlah bilangan Oktal 10228 ke dalam bentuk bilangan
Desimal !
10228
2 x 80
= 2
2 x 81
= 16
0 x 82
= 0
1 x 83
= 512 +
52010
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
4
➢ Bilangan Heksadesimal (basis 16)
Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F}
Dimana A = 10, B = 11, C = 12, D = 13, E = 14, F = 15.
Contoh 1 :
Ubahlah bilangan Heksadesimal 7A9F16 ke dalam bentuk
bilangan Desimal !
7A9F16
15 x 160
= 16
9 x 161
= 144
10 x 162
= 2560
7 x 163
= 28672 +
3138110
1. Konversi Bilangan Desimal
Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk
bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan lainnya.
a. Konversi Desimal ke Biner
Konversi bilangan desimal ke biner merupakan suatu bentuk
perubahan bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan biner.
i. Membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis 2).
Misalkan a│k1 = s1
.a│k2 = s2
Dimana a = nilai basis.
k1 = bilangan yang dikonversikan.
s1 = sisa pembagian k1 (hasil basis).
k2 = hasil pembagi dari k1.
s2 = sisa pembagian k2 (hasil basis).
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
5
Contoh 1 :
12510 = ….2
2│12510 = 1
2│6210 = 0
2│3110 = 1 .: 12510 = 11111012
2│1510 = 1
2│710 = 1
2│310 = 1
1
ii. Menjumlahkan bilangan dengan pangkat 2 (basis 2)
sampai jumlahnya sama dengan bilangan desimal
yang akan dikonversikan.
b. Konversi Desimal ke Oktal
Karena bilangan desimal dikonversikan ke dalam
bentuk bilangan oktal maka bilangan desimal dibagi
dengan basis 8 dari bilangan oktal.
Contoh 1 :
7710 = ….8
8│7710 = 5
8│910 = 1
1
.: 7710 = 1158
c. Konversi Desimal ke Heksadesimal
Karena bilangan desimal dikonversikan ke dalam
benruk bilangan heksadesimal maka bilangan desimal
dibagi dengan basis 16 dari bilangan heksadesimal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
6
Contoh 1 :
7710 = ….16
16│7710 = 13
4
.: 7710 = 4D
2. Konversi Bilangan Biner
Konversi bilangan biner merupakan suatu proses mengubah bentuk
bilangan biner ke dalam bentuk bilangan lainnya.
Pola bilangan biner
Contoh :
Misalkan perubahan dari biner ke desimal.
101012 .= 1 x 24
+ 0 x 23
+ 1 x 22
+ 0 x 21
+ 1 x 20
= 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 0 x 2 + 1 x 1
= 16 + 0 + 4 + 0 + 1
= 2110
➢ Operasi bilangan Biner
i. Penjumlahan
- 0 + 0 = 0 - 1 + 1
- 0 + 1 = 1
- 1 + 0 = 1
Contoh 1 :
1010112
1101112 +
11100002
- 0 + 0 = 0
- 0 + 1 = 1
- 1 + 0 = 1
- 1 + 1 = 1 0 (satu nol)
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
7
Buktikan :
1010112
1 x 20
= 1
1 x 21
= 2
0 x 22
= 0
1 x 23
= 8
0 x 24
= 0
1 x 25
= 32 +
4310
1101112
1 x 20
= 1
1 x 21
= 2
1 x 22
= 4
0 x 23 = 0
1 x 24
= 16
1 x 25
= 32 +
5510
11100002
0 x 20
= 1
0 x 21
= 2
0 x 22
= 4
0 x 23
= 0
1 x 24
= 16
1 x 25
= 32
1 x 26
= 64 +
9810
.: 4310
5510 +
9810 (terbukti)
Karena akan merubah
bilangan biner ke dalam
bentuk bilangan desimal
maka bilangan biner
dikalikan dengan basis 2
agar berbentuk ke dalam
bilangan desimal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
8
ii. Pengurangan
- 0-0 = 0
- 0-1 = 1
- 1-0 = 1
Contoh 1 :
11101
1011 -
100102
iii.Perkalian
- 0 x 0 = 0 - 1 x 0 = 0
- 0 x 1 = 0 - 1 x 1
Contoh 1 :
1110
1100 x
0000
0000
1110
1110 +
11110002
iv. Pembagian
- 0 ÷ 1 = 0
- 1 ÷ 1 = 1
Contoh 1 :
11002 ÷ 1002 = ….2
1002│11002 = 112
│100 -
100
100 -
… (bukti dengan cara yang sama)
- 0-0 = 0
- 0-1 = 1
- 1-0 = 1
- 1-1 = 0
(pembuktian dengan cara yang sama)
- 0 x 0 = 0 - 0 x 1 = 0
- 1 x 1 = 1 - 1 x 0 = 0
(bukti dengan cara yang sama)
- 0 ÷ 1 = 0
- 1 ÷ 1 = 1
(bukti dengan cara yang sama)
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
9
a. Konversi Biner ke Desimal
➢ Menggunakan tabel
Contoh 1 :
Konversikan bilangan biner berikut ke bilangan
desimal !
➢ Perubahan secara langsung
Contoh 1 :
10012
1 x 20
= 1
0 x 21
= 0
0 x 22
= 0
1 x 23
= 8 +
910
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
10
b. Konversi Biner ke Oktal
➢ Menggunakan tabel
Contoh 1 :
Konversikan bilangan biner berikut ke dalam
bilangan oktal !
.: 10111002 = 1348
➢ Perubahan secara langsung
Contoh 1 : 10011012 = ….8 ?
10011012
1 x 20
= 1
0 x 21
= 0
1 x 22
= 4
1 x 23
= 8
0 x 24
= 0
0 x 25
= 0
1 x 26
= 64 +
7710
7710 = ….8
8│7710 = 5
8│910 = 1
1
7710 = 1158
Karena akan merubah
bilangan biner ke dalam
bentuk bilangan desimal
maka bilangan biner
dikalikan dengan
basisnya sendiri agar
berbentuk ke dalam
bilangan desimal
Setelah berbentuk bilangan desimal maka
dibagi dengan basis 8 agar berbentuk ke
dalam bilangan oktal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
11
.: 10011012 = 1158
Petunjuk :
➢ Untuk merubah bilangan biner ke dalam
bentuk oktal dilakukan :
i. Rubah bilangan biner ke dalam
bentuk bilangan desimal dengan
mengalikan basis 2 dari bilangan
biner.
ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke
dalam bentuk bilangan oktal dengan
membagi menggunakan basis 8 dari
bilangan oktal.
c. Konversi Biner ke Heksadesimal
Contoh 1 :
1011012
1 x 20
= 1
0 x 21
= 0
1 x 22
= 4
1 x 23
= 8
0 x 24
= 0
1 x 25
= 32 +
4510
8│4510 = 13
2
4510 = 2D8
Langkah :
i. Rubahlah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal.
ii. Kemudian rubah desimal ke dalam bilangan heksadesimal.
Karena akan merubah
bilangan biner ke dalam
bentuk bilangan desimal
maka bilangan biner
dikalikan dengan
basisnya sendiri agar
berbentuk ke dalam
bilangan desimal
Setelah berbentuk bilangan desimal maka
dibagi dengan basis 8 agar berbentuk ke
dalam bilangan oktal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
12
3. Konversi Bilangan Oktal
a. Konversi Oktal ke Desimal
43278
7 x 80
= 7
2 x 81
= 16
3 x 82
= 192
4 x 83
= 2048 +
226310
.: 43278 = 226310
b. Konversi Oktal ke Biner
➢ Langkah :
i. Rubah bilangan oktal ke dalam bentuk
bilangan desimal.
ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke
dalam bentuk bilangan biner.
Contoh 1 :
Ubahlah bilangan Oktal 3278 = ….2
3278
7 x 80
= 7
2 x 81
= 16
3 x 82
= 192 +
21510
2│21510 = 1
2│10710 = 1
2│5310 = 1
2│2610 = 0
2│1310 = 1
2│610 = 0
2│310 = 1
1
.: 3278 = 110101112
Langkah :
i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan desimal.
ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan
biner.
Karena akan merubah bilangan
Oktal ke dalam bentuk bilangan
Desimal maka bilangan Oktal
dikalikan dengan basis 8 agar
berbentuk ke dalam bilangan
desimal.
Kemudian setelah berbentuk
bilangan desimal maka dibagi
dengan basis 2 agar berbentuk
bilangan Biner.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
13
c. Konversi Oktal ke Heksadesimal
➢ Langkah :
i. Rubah bilangan Oktal ke dalam bentuk
ii.
iii. bilangan desimal.
iv. Kemudian rubah bilangan desimal ke
dalam bentuk heksadesimal.
Contoh 1 :
Ubahlah bilangan Oktal 43278 = ….16
43278
7 x 80
= 7
2 x 81
= 16
3 x 82
= 192
4 x 83
= 2048 +
226310
16│226310 = 5
16│14110 = 13
8
226310 = 8D516
4. Konversi Bilangan Heksadesimal
a. Konversi Heksadesimal ke Desimal
Contoh 1 :
2AF316
3 x 160
= 3
15 x 161
= 240
10 x 162
= 2560
2 x 163
= 8192 +
1099510
.: 2AF316 = 1099510
Langkah :
i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan
desimal.
ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk
bilangan heksadesimal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
14
b. Konversi Heksadesimal ke Biner
➢
➢ Langkah :
i. Ubahlah bilangan heksadesimal ke dalam
bentuk desimal.
ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke
dalam bentuk biner.
Contoh 1 :
2FC16
12 x 160
= 12
15 x 161
= 240
2 x 162
= 512 +
76410
2│76410 = 0
2│38210 = 0
2│19110 = 1
2│9510 = 1
2│4710 = 1
2│2310 = 1
2│1110 = 1
2│510 = 1
2│210 = 0
1
.: 2FC16 = 10111111002
c. Konversi Heksadesimal ke Oktal
➢
➢ Langkah :
i. Rubah bilangan heksadesimal ke dalam
bentuk bilangan desimal.
ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke
dalam bentuk oktal.
Langkah :
i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan
desimal.
ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk
bilangan heksadesimal.
Langkah :
i. Rubahlah bilangan heksadesimal ke dalam bentuk
bilangan desimal.
ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk
bilangan oktal.
Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
15
Contoh 1 :
2DF16
15 x 160
= 15
13 x 161
= 208
2 x 162
= 512 +
73510
8│73510 = 7
8│9110 = 11
8│1110 = 1
3
2DF16 = 31378

More Related Content

Similar to Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf

CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfCONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfAnggiat3
 
PSTI Kelompok 3
PSTI Kelompok 3PSTI Kelompok 3
PSTI Kelompok 3tasinit
 
Ppt kelompok vi_psti firda & DKK
Ppt kelompok vi_psti firda & DKKPpt kelompok vi_psti firda & DKK
Ppt kelompok vi_psti firda & DKKfirdayanti8
 
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi  psti ardi dkkPowerpoint kelompok vi  psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkkArdiMawardi1
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Modul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganModul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganMirhan Siregar
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
Bilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksaBilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksaTriyonoHenricus
 
Konversi sistem bilangan
Konversi sistem bilanganKonversi sistem bilangan
Konversi sistem bilanganHerry Prasetyo
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilanganjeprin03
 

Similar to Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf (20)

CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdfCONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
CONTOH SOAL KONVERENSI BILANGAN.pdf
 
PSTI Kelompok 3
PSTI Kelompok 3PSTI Kelompok 3
PSTI Kelompok 3
 
Ppt kelompok vi_psti firda & DKK
Ppt kelompok vi_psti firda & DKKPpt kelompok vi_psti firda & DKK
Ppt kelompok vi_psti firda & DKK
 
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi  psti ardi dkkPowerpoint kelompok vi  psti ardi dkk
Powerpoint kelompok vi psti ardi dkk
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Modul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganModul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilangan
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
Bilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksaBilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksa
 
Konversi sistem bilangan
Konversi sistem bilanganKonversi sistem bilangan
Konversi sistem bilangan
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Bilangan Biner.doc
Bilangan Biner.docBilangan Biner.doc
Bilangan Biner.doc
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Modul dan Resume Konversi Bilangan Bulat.pdf

  • 1. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 1 KONVERSI BILANGAN BULAT A. Konversi Bilangan Bulat Bila bilangan desimal dikonversikan ke dalam bilangan berbasis lain maka bilangan desimal dibagi secara berurut dengan basis bilangan lain. Bila bilangan lain dikonversikan ke dalam bilangan desimal maka dikalikan dengan basisnya sendiri dan sehingga akan berbentuk dalam bilangan desimal. Akan lebih mudah jika menggunakan metode tersebut. ➢ Bilangan Desimal (basis 10) Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} i. Integrasi Desimal Contoh 1 : 859810 8 x 100 = 8 9 x 101 = 90 5 x 102 = 500 8 x 103 = 8000 + 859810 ii. Pecahan Desimal Contoh 1 : 85,9810 8 x 10-2 = 0,08 9 x 10-1 = 0.9 5 x 100 = 5 8 x 101 = 80 + 85,9810
  • 2. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 2 ➢ Bilangan Biner (basis 2) Yaitu : {0, 1} Sifat bilangan biner : Contoh 1 : Ubahlah bilangan biner 10012 ke dalam bilangan desimal ! 10012 1 x 20 = 1 0 x 21 = 0 0 x 22 = 0 1 x 23 = 8 + 910 Contoh 2 : Ubahlah penjumlahan bilangan biner 1010112 + 1101112 ke dalam bentuk bilangan desimal ! 1010112 1101112 + 11100002 Buktikan : 1010112 1 x 20 = 1 1 x 21 = 2 0 x 22 = 0 1 x 23 = 8 0 x 24 = 0 1 x 25 = 32 + 4310 - 0 + 0 = 0 - 0 + 1 = 1 - 1 + 0 = 1 - 1 + 1 = 1 0 (satu nol)
  • 3. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 3 1101112 1 x 20 = 1 1 x 21 = 2 1 x 22 = 4 0 x 23 = 0 1 x 24 = 16 1 x 25 = 32 + 5510 11100002 0 x 20 = 1 0 x 21 = 2 0 x 22 = 4 0 x 23 = 0 1 x 24 = 16 1 x 25 = 32 1 x 26 = 64 + 9810 .: 4310 5510 + 9810 (terbukti) ➢ Bilangan Oktal (basis 8) Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} Contoh 1 : Ubahlah bilangan Oktal 10228 ke dalam bentuk bilangan Desimal ! 10228 2 x 80 = 2 2 x 81 = 16 0 x 82 = 0 1 x 83 = 512 + 52010
  • 4. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 4 ➢ Bilangan Heksadesimal (basis 16) Yaitu : {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F} Dimana A = 10, B = 11, C = 12, D = 13, E = 14, F = 15. Contoh 1 : Ubahlah bilangan Heksadesimal 7A9F16 ke dalam bentuk bilangan Desimal ! 7A9F16 15 x 160 = 16 9 x 161 = 144 10 x 162 = 2560 7 x 163 = 28672 + 3138110 1. Konversi Bilangan Desimal Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan lainnya. a. Konversi Desimal ke Biner Konversi bilangan desimal ke biner merupakan suatu bentuk perubahan bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan biner. i. Membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis 2). Misalkan a│k1 = s1 .a│k2 = s2 Dimana a = nilai basis. k1 = bilangan yang dikonversikan. s1 = sisa pembagian k1 (hasil basis). k2 = hasil pembagi dari k1. s2 = sisa pembagian k2 (hasil basis).
  • 5. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 5 Contoh 1 : 12510 = ….2 2│12510 = 1 2│6210 = 0 2│3110 = 1 .: 12510 = 11111012 2│1510 = 1 2│710 = 1 2│310 = 1 1 ii. Menjumlahkan bilangan dengan pangkat 2 (basis 2) sampai jumlahnya sama dengan bilangan desimal yang akan dikonversikan. b. Konversi Desimal ke Oktal Karena bilangan desimal dikonversikan ke dalam bentuk bilangan oktal maka bilangan desimal dibagi dengan basis 8 dari bilangan oktal. Contoh 1 : 7710 = ….8 8│7710 = 5 8│910 = 1 1 .: 7710 = 1158 c. Konversi Desimal ke Heksadesimal Karena bilangan desimal dikonversikan ke dalam benruk bilangan heksadesimal maka bilangan desimal dibagi dengan basis 16 dari bilangan heksadesimal.
  • 6. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 6 Contoh 1 : 7710 = ….16 16│7710 = 13 4 .: 7710 = 4D 2. Konversi Bilangan Biner Konversi bilangan biner merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan biner ke dalam bentuk bilangan lainnya. Pola bilangan biner Contoh : Misalkan perubahan dari biner ke desimal. 101012 .= 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 0 x 2 + 1 x 1 = 16 + 0 + 4 + 0 + 1 = 2110 ➢ Operasi bilangan Biner i. Penjumlahan - 0 + 0 = 0 - 1 + 1 - 0 + 1 = 1 - 1 + 0 = 1 Contoh 1 : 1010112 1101112 + 11100002 - 0 + 0 = 0 - 0 + 1 = 1 - 1 + 0 = 1 - 1 + 1 = 1 0 (satu nol)
  • 7. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 7 Buktikan : 1010112 1 x 20 = 1 1 x 21 = 2 0 x 22 = 0 1 x 23 = 8 0 x 24 = 0 1 x 25 = 32 + 4310 1101112 1 x 20 = 1 1 x 21 = 2 1 x 22 = 4 0 x 23 = 0 1 x 24 = 16 1 x 25 = 32 + 5510 11100002 0 x 20 = 1 0 x 21 = 2 0 x 22 = 4 0 x 23 = 0 1 x 24 = 16 1 x 25 = 32 1 x 26 = 64 + 9810 .: 4310 5510 + 9810 (terbukti) Karena akan merubah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal maka bilangan biner dikalikan dengan basis 2 agar berbentuk ke dalam bilangan desimal.
  • 8. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 8 ii. Pengurangan - 0-0 = 0 - 0-1 = 1 - 1-0 = 1 Contoh 1 : 11101 1011 - 100102 iii.Perkalian - 0 x 0 = 0 - 1 x 0 = 0 - 0 x 1 = 0 - 1 x 1 Contoh 1 : 1110 1100 x 0000 0000 1110 1110 + 11110002 iv. Pembagian - 0 ÷ 1 = 0 - 1 ÷ 1 = 1 Contoh 1 : 11002 ÷ 1002 = ….2 1002│11002 = 112 │100 - 100 100 - … (bukti dengan cara yang sama) - 0-0 = 0 - 0-1 = 1 - 1-0 = 1 - 1-1 = 0 (pembuktian dengan cara yang sama) - 0 x 0 = 0 - 0 x 1 = 0 - 1 x 1 = 1 - 1 x 0 = 0 (bukti dengan cara yang sama) - 0 ÷ 1 = 0 - 1 ÷ 1 = 1 (bukti dengan cara yang sama)
  • 9. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 9 a. Konversi Biner ke Desimal ➢ Menggunakan tabel Contoh 1 : Konversikan bilangan biner berikut ke bilangan desimal ! ➢ Perubahan secara langsung Contoh 1 : 10012 1 x 20 = 1 0 x 21 = 0 0 x 22 = 0 1 x 23 = 8 + 910
  • 10. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 10 b. Konversi Biner ke Oktal ➢ Menggunakan tabel Contoh 1 : Konversikan bilangan biner berikut ke dalam bilangan oktal ! .: 10111002 = 1348 ➢ Perubahan secara langsung Contoh 1 : 10011012 = ….8 ? 10011012 1 x 20 = 1 0 x 21 = 0 1 x 22 = 4 1 x 23 = 8 0 x 24 = 0 0 x 25 = 0 1 x 26 = 64 + 7710 7710 = ….8 8│7710 = 5 8│910 = 1 1 7710 = 1158 Karena akan merubah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal maka bilangan biner dikalikan dengan basisnya sendiri agar berbentuk ke dalam bilangan desimal Setelah berbentuk bilangan desimal maka dibagi dengan basis 8 agar berbentuk ke dalam bilangan oktal.
  • 11. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 11 .: 10011012 = 1158 Petunjuk : ➢ Untuk merubah bilangan biner ke dalam bentuk oktal dilakukan : i. Rubah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal dengan mengalikan basis 2 dari bilangan biner. ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan oktal dengan membagi menggunakan basis 8 dari bilangan oktal. c. Konversi Biner ke Heksadesimal Contoh 1 : 1011012 1 x 20 = 1 0 x 21 = 0 1 x 22 = 4 1 x 23 = 8 0 x 24 = 0 1 x 25 = 32 + 4510 8│4510 = 13 2 4510 = 2D8 Langkah : i. Rubahlah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal. ii. Kemudian rubah desimal ke dalam bilangan heksadesimal. Karena akan merubah bilangan biner ke dalam bentuk bilangan desimal maka bilangan biner dikalikan dengan basisnya sendiri agar berbentuk ke dalam bilangan desimal Setelah berbentuk bilangan desimal maka dibagi dengan basis 8 agar berbentuk ke dalam bilangan oktal.
  • 12. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 12 3. Konversi Bilangan Oktal a. Konversi Oktal ke Desimal 43278 7 x 80 = 7 2 x 81 = 16 3 x 82 = 192 4 x 83 = 2048 + 226310 .: 43278 = 226310 b. Konversi Oktal ke Biner ➢ Langkah : i. Rubah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan biner. Contoh 1 : Ubahlah bilangan Oktal 3278 = ….2 3278 7 x 80 = 7 2 x 81 = 16 3 x 82 = 192 + 21510 2│21510 = 1 2│10710 = 1 2│5310 = 1 2│2610 = 0 2│1310 = 1 2│610 = 0 2│310 = 1 1 .: 3278 = 110101112 Langkah : i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan biner. Karena akan merubah bilangan Oktal ke dalam bentuk bilangan Desimal maka bilangan Oktal dikalikan dengan basis 8 agar berbentuk ke dalam bilangan desimal. Kemudian setelah berbentuk bilangan desimal maka dibagi dengan basis 2 agar berbentuk bilangan Biner.
  • 13. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 13 c. Konversi Oktal ke Heksadesimal ➢ Langkah : i. Rubah bilangan Oktal ke dalam bentuk ii. iii. bilangan desimal. iv. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk heksadesimal. Contoh 1 : Ubahlah bilangan Oktal 43278 = ….16 43278 7 x 80 = 7 2 x 81 = 16 3 x 82 = 192 4 x 83 = 2048 + 226310 16│226310 = 5 16│14110 = 13 8 226310 = 8D516 4. Konversi Bilangan Heksadesimal a. Konversi Heksadesimal ke Desimal Contoh 1 : 2AF316 3 x 160 = 3 15 x 161 = 240 10 x 162 = 2560 2 x 163 = 8192 + 1099510 .: 2AF316 = 1099510 Langkah : i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan heksadesimal.
  • 14. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 14 b. Konversi Heksadesimal ke Biner ➢ ➢ Langkah : i. Ubahlah bilangan heksadesimal ke dalam bentuk desimal. ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk biner. Contoh 1 : 2FC16 12 x 160 = 12 15 x 161 = 240 2 x 162 = 512 + 76410 2│76410 = 0 2│38210 = 0 2│19110 = 1 2│9510 = 1 2│4710 = 1 2│2310 = 1 2│1110 = 1 2│510 = 1 2│210 = 0 1 .: 2FC16 = 10111111002 c. Konversi Heksadesimal ke Oktal ➢ ➢ Langkah : i. Rubah bilangan heksadesimal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii.Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk oktal. Langkah : i. Rubahlah bilangan oktal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan heksadesimal. Langkah : i. Rubahlah bilangan heksadesimal ke dalam bentuk bilangan desimal. ii. Kemudian rubah bilangan desimal ke dalam bentuk bilangan oktal.
  • 15. Teori Bilangan KONVERSI BILANGAN BULAT UIN Imam Bonjol Padang Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra 15 Contoh 1 : 2DF16 15 x 160 = 15 13 x 161 = 208 2 x 162 = 512 + 73510 8│73510 = 7 8│9110 = 11 8│1110 = 1 3 2DF16 = 31378