SlideShare a Scribd company logo
Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor
                        Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646




                     Teknologi pada Instalasi Pengolahan Sampah ( IPS )


Beberapa teknologi pengolahan sampah yang umum digunakan adalah :
1. Lahan Urug Saniter ( sanitary landfill ).
     Merupakan salah satu teknologi yang umum digunakan di berbagai negara, baik
     negara berkembang maupun negara maju, dengan melakukan kombinasi proses
     penimbunan sampah secara terkontrol dan proses anaerobik sampah. Umumnya
     dijadikan sebagai suatu pilihan, apabila tersedia lahan yang cukup luas untuk
     pengoperasiannya. Di hampir seluruh IPS di Indonesia, menggunakan teknologi
     ini untuk pengolahan sampah, karena biaya pengoperasian-pemeliharaan-
     perawatan yang rendah.
     Akan tetapi, keterbatasan lahan yang ada dan tidak diimbanginya dengan
     prasarana dan pendukung teknologi tersebut, seperti alat – alat berat, tanah
     penutup harian dan mingguan, hingga pelepas gas CH4 ( metana ) yang memadai,
     seringkali menurunkan kinerja teknologi ini yang akhirnya berubah menjadi
     teknologi pembuangan terbuka ( open dumping ) yang sama sekali tidak saniter
     dan tidak higienis. Hal ini dapat menjadikan IPS tersebut sebagai sumber
     persebaran vektor penyakit, sumber pencemaran udara akibat bau, dan sumber
     pencemaran tanah-air tanah.
2. Pengomposan.
     Merupakan proses degradasi sampah secara aerob terkontrol untuk mereduksi
     kandungan materi organik dalam sampah. Di beberapa negara, digunakan pula
     proses pengomposan secara anaerobik. Sampah yang dijadikan input haruslah
     mengalami proses pemilahan terlebih dahulu. Hal ini untuk meningkatkan kinerja
     proses pengomposan sampah itu sendiri. Proses ini pada dasarnya adalah proses
     konversi energi, namun energi yang ada terlepas dalam bentuk materi yang
     memiliki nilai kalor yang lebih rendah, yang disebabkan oleh pelelepasan materi
     organik padatan lain yang lebih sederhana, serta gas CO 2 yang tidak siap untuk
     dimanfaatkan energinya secara langsung.
     Luas lahan yang cukup besar digunakan untuk proses pengomposan sampah yang
     konvensional dan banyak digunakan di Indonesia saat ini ( windrow composting ).
     Hal ini membutuhkan waktu tinggal yang cukup panjang di dalam IPS, yang


Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA)                                                             1
Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor
                        Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646




     seharusnya dapat dikurangi dengan pemberian oksidan dalam jumlah yang juga
     dapat dikontrol ( forced aeration composting ). Dengan penggunaan oksidan yang
     terkontrol, maka waktu tinggal di dalam IPS dapat direduksi, dan akhirnya luas
     lahan yang dibutuhkan untuk mengolah tiap tonase sampah dapat berkurang.
3. Gas Bio.
     Proses ini akan melepas energi yang tersimpan dalam gas CH 4 ( metana ) yang
     memiliki nilai kalor tinggi yang akan terbentuk. Dalam lahan urug saniter,
     sesungguhnya merupakan reaktor anaerobik dalam kapasitas yang besar. Beberapa
     teknik telah dilakukan untuk meningkatkan produksi gas metana yang terbentuk.
     Resirkulasi air lindi merupakan salah satu teknik yang diterapkan untuk
     meningkatkan produksi gas metana, selain untuk mempercepat degradasi sampah
     itu sendiri. Akan tetapi, reaktor anaerobik yang direncanakan secara khusus
     dengan kapasitas yang lebih kecil, dapat lebih mudah untuk dimonitor dan
     dikontrol dalam kinetika pembentukan gas metana dengan lebih baik ketimbang
     pada lahan urug saniter. Residu yang terbentuk dapat dimanfaatkan untuk kompos,
     yang sebelumnya telah diambil sebagian energinya menjadi gas metana,
     ketimbang proses aerobik pada pengomposan yang hanya akan menghasilkan
     kompos saja. Jika dalam tahapan proses anaerobik ini dihentikan hanya pada
     tahapan fermentasi saja, yaitu tahapan sebelum pembentukan gas metana, dapat
     dihasilkan alkohol yang memiliki nilai kalor tinggi pula. Penggunaan alkohol
     ataupun derivatnya sebagai sumber bahan bakar alternatif dari sampah dapat
     dipertimbangkan juga.
     Lahan yang dibutuhkan lebih besar ketimbang proses pengomposan, karena waktu
     tinggal dalam IPS dengan teknologi ini, lebih panjang daripada dengan proses
     pengomposan. Selain itu, terdapat potensi ledakan dan kebakaran akibat
     akumulasi gas CH4 ( metana ) jika tidak diekstraksi dengan baik dari IPS tersebut.
4. Pirolisis-Gasifikasi.
     Kedua proses ini membutuhkan energi tambahan untuk menaikkan temperatur
     hingga 600 oC yang dilakukan dengan oksigen substoikiometrik atau tanpa
     kehadiran oksigen sama sekali. Pada proses pirolisis akan dihasilkan padatan
     ( char ) dan cairan ( tar ) yang memiliki nilai kalor tinggi. Produk ini dapat




Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA)                                                             2
Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor
                        Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646




     dimanfaatkan sebagai biodiesel ( salah satu bahan bakar pengganti atau aditif solar
     ) yang sedang marak digunakan dewasa ini.
     Sedangkan pada gasifikasi, akan dihasilkan gas yang memiliki nilai kalor tinggi.
     Pemanfaatannya sebagai sumber energi alternatif dapat dipertimbangkan pula.
     Lahan yang dibutuhkan lebih kecil ketimbang proses pengomposan dan gas bio,
     karena waktu tinggal dalam IPS dengan teknologi ini, lebih pendek daripada
     kedua proses sebelumnya. Degradasi secara fisika yang diikuti dengan oksidasi
     lanjut berupa pembakaran, merupakan kunci dari teknologi yang cukup diminati
     di berbagai negara maju saat ini. Selain memiliki potensi menghasilkan produk
     turunan yang bermanfaat, namun juga beperan dalam mereduksi volume sampah.
5. Insinerasi.
     Proses ini dapat dikatakan paling mahal dari segi biaya pengoperasian-
     pemeliharaan-perawatan ketimbang proses lainnya. Sampah dengan kadar air
     terendah sekalipun hanya dapat menghasilkan temperatur alami sekitar 200 oC.
     Sementara temperatur kerja pada proses ini adalah pada rentang 600 – 800 oC,
     yang ditujukan untuk mereduksi pembentukan senyawa karsinogenik dioksin dan
     furan. Meskipun pada kenyataannya, riset pada beberapa buah insinerator di
     Amerika Serikat, masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan dalam
     mereduksi pembentukan kedua senyawa ini, meskipun proses dijalankan pada
     temperatur jauh di atas 600 – 800 oC. Pada proses ini, akan dihasilkan panas yang
     cukup tinggi dan mampu digunakan sebagai sumber energi pembangkitan tenaga
     uap yang dapat dikonversi menjadi energi listrik.
     Lahan yang dibutuhkan sangat minim, mengingat oksidasi yang relatif sempurna
     secara fisika, yang diikuti dengan proses oksidasi secara termal. Pada proses ini,
     residu berupa abu lebih banyak ketimbang proses pirolisis-gasifikasi, namun tidak
     menghasilkan produk turunan yang memiliki nilai kalor. Akan tetapi, keberhasilan
     dalam reduksi volume sampah akan sangat tinggi ketimbang berbagai proses
     pengolahan sampah lainnya. Saat ini sedang diteliti proses insinerasi dengan
     menggunakan temperature yang lebih rendah, namun memiliki kinerja
     pengendalipencemaran udara yang lebih handal. Hal ini akan mereduksi biaya
     investasi dan mereduksi pula biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan IPS
     tersebut, yang umumnya didominasi dari biaya penyediaan bahan bakar tambahan.


Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA)                                                             3

More Related Content

What's hot

Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Joy Irman
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Syauqy Nurul Aziz
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
Tara F Khaira
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Joy Irman
 
Ipal
IpalIpal
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Joy Irman
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
Yusra Yuliana
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Joy Irman
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
 
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapaPortofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
msubhan7
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Joy Irman
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Joy Irman
 
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
Anggi Nurbana Wahyudi
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Rindi Sulistyani
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
Joy Irman
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Joy Irman
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Nahdya Maulina
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsite
mun farid
 
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tanggaPencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
Gilang Rupaka
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
rahmadaninasution
 

What's hot (20)

Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapaPortofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
Produk, Sistem dan Teknologi Pengelolaan Sampah
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsite
 
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tanggaPencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 

Viewers also liked

Sdp e lelang-barang_pascakualifikasi
Sdp e lelang-barang_pascakualifikasiSdp e lelang-barang_pascakualifikasi
Sdp e lelang-barang_pascakualifikasi
Arie Subroto
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Joy Irman
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan PersampahanOpsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
infosanitasi
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis ded
Maman Suryaman
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahan
infosanitasi
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
EnvaPya
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
Hermawan Hermawan
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
Quirella Bellinda
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Pdf Docs
 

Viewers also liked (9)

Sdp e lelang-barang_pascakualifikasi
Sdp e lelang-barang_pascakualifikasiSdp e lelang-barang_pascakualifikasi
Sdp e lelang-barang_pascakualifikasi
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan PersampahanOpsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis ded
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahan
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
 

Similar to Ringkasan perbandingan teknologi pengolahan sampah

Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass Carbonization
RILITEKOAN
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
AndiKasmarSafri
 
Kemaman msw waste to energy gasification power plant
Kemaman msw waste to energy gasification power plantKemaman msw waste to energy gasification power plant
Kemaman msw waste to energy gasification power plant
Dato Mat Isa
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
Muhammad Zulkifli
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
Aldila AuLia
 
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Aa Renovit
 
Penanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat IIPenanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat II
Mochammad Rizki
 
mini gasification for handling MSW at upstream
mini gasification for handling MSW at upstreammini gasification for handling MSW at upstream
mini gasification for handling MSW at upstream
Dato Mat Isa
 
Pltsa
PltsaPltsa
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Pambudi Pajar Pratama
 
Waste to Chemical Caustic.pptx
Waste to Chemical  Caustic.pptxWaste to Chemical  Caustic.pptx
Waste to Chemical Caustic.pptx
ssuser5d40252
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Yeni Hardika
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
APRIWIYONO
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Fairuz Hilwa
 
Daur ulang
Daur ulangDaur ulang
Daur ulang
HanzDroid1
 

Similar to Ringkasan perbandingan teknologi pengolahan sampah (20)

Biomass Carbonization
Biomass CarbonizationBiomass Carbonization
Biomass Carbonization
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
 
Kemaman msw waste to energy gasification power plant
Kemaman msw waste to energy gasification power plantKemaman msw waste to energy gasification power plant
Kemaman msw waste to energy gasification power plant
 
Pengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cairPengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cair
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
 
Penanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat IIPenanganan Limbah Padat II
Penanganan Limbah Padat II
 
mini gasification for handling MSW at upstream
mini gasification for handling MSW at upstreammini gasification for handling MSW at upstream
mini gasification for handling MSW at upstream
 
Pltsa
PltsaPltsa
Pltsa
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
 
Pengelolaan sda
Pengelolaan sdaPengelolaan sda
Pengelolaan sda
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
 
Poster Jadi PRI
Poster Jadi PRIPoster Jadi PRI
Poster Jadi PRI
 
Waste to Chemical Caustic.pptx
Waste to Chemical  Caustic.pptxWaste to Chemical  Caustic.pptx
Waste to Chemical Caustic.pptx
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
 
Daur ulang
Daur ulangDaur ulang
Daur ulang
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Oswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Oswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Oswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Oswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Oswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Oswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Oswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Ringkasan perbandingan teknologi pengolahan sampah

  • 1. Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646 Teknologi pada Instalasi Pengolahan Sampah ( IPS ) Beberapa teknologi pengolahan sampah yang umum digunakan adalah : 1. Lahan Urug Saniter ( sanitary landfill ). Merupakan salah satu teknologi yang umum digunakan di berbagai negara, baik negara berkembang maupun negara maju, dengan melakukan kombinasi proses penimbunan sampah secara terkontrol dan proses anaerobik sampah. Umumnya dijadikan sebagai suatu pilihan, apabila tersedia lahan yang cukup luas untuk pengoperasiannya. Di hampir seluruh IPS di Indonesia, menggunakan teknologi ini untuk pengolahan sampah, karena biaya pengoperasian-pemeliharaan- perawatan yang rendah. Akan tetapi, keterbatasan lahan yang ada dan tidak diimbanginya dengan prasarana dan pendukung teknologi tersebut, seperti alat – alat berat, tanah penutup harian dan mingguan, hingga pelepas gas CH4 ( metana ) yang memadai, seringkali menurunkan kinerja teknologi ini yang akhirnya berubah menjadi teknologi pembuangan terbuka ( open dumping ) yang sama sekali tidak saniter dan tidak higienis. Hal ini dapat menjadikan IPS tersebut sebagai sumber persebaran vektor penyakit, sumber pencemaran udara akibat bau, dan sumber pencemaran tanah-air tanah. 2. Pengomposan. Merupakan proses degradasi sampah secara aerob terkontrol untuk mereduksi kandungan materi organik dalam sampah. Di beberapa negara, digunakan pula proses pengomposan secara anaerobik. Sampah yang dijadikan input haruslah mengalami proses pemilahan terlebih dahulu. Hal ini untuk meningkatkan kinerja proses pengomposan sampah itu sendiri. Proses ini pada dasarnya adalah proses konversi energi, namun energi yang ada terlepas dalam bentuk materi yang memiliki nilai kalor yang lebih rendah, yang disebabkan oleh pelelepasan materi organik padatan lain yang lebih sederhana, serta gas CO 2 yang tidak siap untuk dimanfaatkan energinya secara langsung. Luas lahan yang cukup besar digunakan untuk proses pengomposan sampah yang konvensional dan banyak digunakan di Indonesia saat ini ( windrow composting ). Hal ini membutuhkan waktu tinggal yang cukup panjang di dalam IPS, yang Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA) 1
  • 2. Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646 seharusnya dapat dikurangi dengan pemberian oksidan dalam jumlah yang juga dapat dikontrol ( forced aeration composting ). Dengan penggunaan oksidan yang terkontrol, maka waktu tinggal di dalam IPS dapat direduksi, dan akhirnya luas lahan yang dibutuhkan untuk mengolah tiap tonase sampah dapat berkurang. 3. Gas Bio. Proses ini akan melepas energi yang tersimpan dalam gas CH 4 ( metana ) yang memiliki nilai kalor tinggi yang akan terbentuk. Dalam lahan urug saniter, sesungguhnya merupakan reaktor anaerobik dalam kapasitas yang besar. Beberapa teknik telah dilakukan untuk meningkatkan produksi gas metana yang terbentuk. Resirkulasi air lindi merupakan salah satu teknik yang diterapkan untuk meningkatkan produksi gas metana, selain untuk mempercepat degradasi sampah itu sendiri. Akan tetapi, reaktor anaerobik yang direncanakan secara khusus dengan kapasitas yang lebih kecil, dapat lebih mudah untuk dimonitor dan dikontrol dalam kinetika pembentukan gas metana dengan lebih baik ketimbang pada lahan urug saniter. Residu yang terbentuk dapat dimanfaatkan untuk kompos, yang sebelumnya telah diambil sebagian energinya menjadi gas metana, ketimbang proses aerobik pada pengomposan yang hanya akan menghasilkan kompos saja. Jika dalam tahapan proses anaerobik ini dihentikan hanya pada tahapan fermentasi saja, yaitu tahapan sebelum pembentukan gas metana, dapat dihasilkan alkohol yang memiliki nilai kalor tinggi pula. Penggunaan alkohol ataupun derivatnya sebagai sumber bahan bakar alternatif dari sampah dapat dipertimbangkan juga. Lahan yang dibutuhkan lebih besar ketimbang proses pengomposan, karena waktu tinggal dalam IPS dengan teknologi ini, lebih panjang daripada dengan proses pengomposan. Selain itu, terdapat potensi ledakan dan kebakaran akibat akumulasi gas CH4 ( metana ) jika tidak diekstraksi dengan baik dari IPS tersebut. 4. Pirolisis-Gasifikasi. Kedua proses ini membutuhkan energi tambahan untuk menaikkan temperatur hingga 600 oC yang dilakukan dengan oksigen substoikiometrik atau tanpa kehadiran oksigen sama sekali. Pada proses pirolisis akan dihasilkan padatan ( char ) dan cairan ( tar ) yang memiliki nilai kalor tinggi. Produk ini dapat Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA) 2
  • 3. Business Technology Center (BTC) First Building BPPT Ground Floor Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta Pusat 10340 Indonesia. Telp.(+62-21)3906682. Fax.(+62-21)31923646 dimanfaatkan sebagai biodiesel ( salah satu bahan bakar pengganti atau aditif solar ) yang sedang marak digunakan dewasa ini. Sedangkan pada gasifikasi, akan dihasilkan gas yang memiliki nilai kalor tinggi. Pemanfaatannya sebagai sumber energi alternatif dapat dipertimbangkan pula. Lahan yang dibutuhkan lebih kecil ketimbang proses pengomposan dan gas bio, karena waktu tinggal dalam IPS dengan teknologi ini, lebih pendek daripada kedua proses sebelumnya. Degradasi secara fisika yang diikuti dengan oksidasi lanjut berupa pembakaran, merupakan kunci dari teknologi yang cukup diminati di berbagai negara maju saat ini. Selain memiliki potensi menghasilkan produk turunan yang bermanfaat, namun juga beperan dalam mereduksi volume sampah. 5. Insinerasi. Proses ini dapat dikatakan paling mahal dari segi biaya pengoperasian- pemeliharaan-perawatan ketimbang proses lainnya. Sampah dengan kadar air terendah sekalipun hanya dapat menghasilkan temperatur alami sekitar 200 oC. Sementara temperatur kerja pada proses ini adalah pada rentang 600 – 800 oC, yang ditujukan untuk mereduksi pembentukan senyawa karsinogenik dioksin dan furan. Meskipun pada kenyataannya, riset pada beberapa buah insinerator di Amerika Serikat, masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mereduksi pembentukan kedua senyawa ini, meskipun proses dijalankan pada temperatur jauh di atas 600 – 800 oC. Pada proses ini, akan dihasilkan panas yang cukup tinggi dan mampu digunakan sebagai sumber energi pembangkitan tenaga uap yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Lahan yang dibutuhkan sangat minim, mengingat oksidasi yang relatif sempurna secara fisika, yang diikuti dengan proses oksidasi secara termal. Pada proses ini, residu berupa abu lebih banyak ketimbang proses pirolisis-gasifikasi, namun tidak menghasilkan produk turunan yang memiliki nilai kalor. Akan tetapi, keberhasilan dalam reduksi volume sampah akan sangat tinggi ketimbang berbagai proses pengolahan sampah lainnya. Saat ini sedang diteliti proses insinerasi dengan menggunakan temperature yang lebih rendah, namun memiliki kinerja pengendalipencemaran udara yang lebih handal. Hal ini akan mereduksi biaya investasi dan mereduksi pula biaya pengoperasian-pemeliharaan-perawatan IPS tersebut, yang umumnya didominasi dari biaya penyediaan bahan bakar tambahan. Jakarta, 2005. Indonesia Solid Waste Association (InSWA) 3