SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Ecogreen Alat Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Ecogreen adalah alat sederhana yg menggunakan proses priolisis utk mencairkan pelastik
menjadi BBM sejenis Bensin,minyak tanah dan solar. Desain dan pengoprasian yg sederhana
membuat Ecogreen sangat diminati.
1.1 Jenis sampah pelastik yang dapat diolah menjadi BBM
Sampah pelastik yg dapat diolah meliputi hampir semua jenis sampah pelastik seperti
kantong kresek, gelas/botol air mineral, serefoam, bungkus chiki, bungkus mie dll.
Dalam beberapa type Ecogreen efektip mengolah sampah kresek dan menurut setudi
lapangan sampah pelastik yang dominan adalah sampah pelastik jenis kantong kresek.
Seperti kita ketahui sampah plastik banyak yang bernilai ekonomis tinggi seperti gelas/botol
air mineral, plastik lembaran pp/pe tetapi banyak yang tidak bernilai ekonomis seperti
kantong kresek. pemulung jarang mengambil untuk dijual kembali atau diolah. Sampah
pelastik yang akan diolah ecogreen diharuskan bersih dan kering serta dicacah.
– Bersih : akan menentukan kualitas BBM yang dihasilkan.
– Kering : kandungan air pada sampah pelastik akan memakan waktu proses lebih lama.
– Dicacah : pencacahan akan mempercepat proses serta pelastik yg dapat diolah akan lebih
banyak serta mempermudah proses pengeringan.
* Khusus Ecogreen kapasitas 3 kg hanya bisa memproses pelastik jenis kantong
kresek, bungkus mie, bungkus chiki dan sejenisnya Ecogreen kapasitas 20 kg ke atas
dapat mengolah semua jenis sampah pelastik PP, PE, PET dan sejenisnya.
1.2 Komposisi Minyak yang dihasilkan pada Ecogreen.
Minyak yg dapat dihasilkan dari kantong kresek adalah solar 50%, minyak tanah 30%, bensin
15% dan residu berbentuk jelaga yg tertinggal di tabung reaktor 5%. tergantung jenis sampah
pelastik.
1.3 BBM yang dihasilkan
Kualitas untuk jenis BBM yg dihasilkan:
 Minyak tanah dapat langsung digunakan pada kompor sumbu atau kompor tekanan.
 Solar dapat digunakan langsung tetapi menurut seorang profesor dari UGM beliau
menyatakan alangkah baiknya solar dari pelastik dicampur dg solar pertamina agar
supaya karakteristik mesin tidak berubah.
 nilai oktan bensin dari sampah masih dibawah premium tetapi banyak cara sederhana
untuk menaikan nilai oktan
 Uap sisa pembakaran tidak mengandung gas berbahaya seperti co2,nox,sox dll
seperti banyak dilansir oleh pakar lingkungan, tetapi lebih cenderung mengandung
gas bakar.
1.4 Pemanas pada Ecogreen
Pemanas yg digunakan pada Ecogreen menggunakan gas elpiji tetapi dapat dimodifikasi
menggunakan minyak tanah hasil dari alat tersebut, kayu bakar atau batu bara.
1.5 Teknologi Priolisis
Teknologi priolisis sudah lama di kembangkan termasuk indonesia, jepang merupakan negara
yg sudah maju pada teknologi priolisis, teknik priolisis adalah pemanasan dengan sedikit
oksigen atau tanpa oksigen dan regan lainnya. pada proses priolisis bahan baku dipanaskan
secara tidak langsung maksudnya proses pemanasan tidak bersentuhan langsung dengan api,
sehingga gas sisa tidak mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan serta residu yg
dihasilkan sangat sedikit.
1.6 Kelebihan Ecogreen dibanding alat sejenis
Kelebihan dari ecogreen adalah efisiensi panas dan katalis yg ditanamkan dalam tabung
reaktor sehingga temperatur untuk proses priolisis (pencairan dan penguapan plastik) lebih
rendah dan efisien dalam waktu dan bahan bakar. katalis umum digunakan dalam proses
cracking pada pengolahan minyak bumi.
1.7 Cara kerja Ecogreen
Pada Ecogreen sampah pelastik dimasukan pada tabung reaktor melalui main hole dan
dipanaskan pada temperatur tertentu, sehingga pelastik akan mencair dan kemudian menguap
menjadi gas dan gas tersebut dialirkan pada tabung destilasi untuk diubah menjadi cair dan
cairan minyak tersebut pada tabung destilasi bertingkat akan di saring berdasarkan titik didih
karena titik didih solar, bensin dan minyak tanah berbeda kemudian dialirkan melalui pipa-
pipa ke tabung penampungan.pada ecogreen temperatur yg dibutuhkan utk proses pengolahan
pelastik menjadi BBM sbb:
 Pada temperatur 90 derajat akan ada penguapan air yang terkandung di sampah
pelastik ditandaai dengan uap air yang keluar menyerupai asap putih Pada temperatur
180 derajat BBM mulai keluar.
 Pada temperatur 250 derajat BBM akan mengalir deras (titik optimum)
 Pada temperatur 300 derajat bahan baku (sampah pelastik) mulai habis ditandaai
dengan aliran BBM yg semakin sedikit.
 Segera matikan pemanas. proses dapat dilanjutkan kembali setelah tabung reaktor
dingin (temperatur ruangan).
1.8 Perawatan pada Ecogreen
Perawatan berkala yang dilakukan pada ecogreen sangat sederhana :
1. Perawatan rutin (membersihkan tabung reaktor)
Buka tutup mainhole (tutup utk masukan sampah pelastik) bersihkan dengan menggunakan
sapu lidi atau sikat kamar mandi dilarang menggunakan benda tajam atau keras. perawatan
sederhana ini dilakukan setiap tiga kali proses.
2. Perawatan berkala (membersihkan saluran/pipa-pipa destilasi)
Buka tutup mainhole masukan air bersih sebanyak 2 L kedalam tabung reaktor tutup kembali
mainhole hidupkan pemanas (kompor) didihkan air sampai habis (ditandai dg tidak
keluarannya uap air dari pipa-pipa destilasi) matikan pemanas.
1.9 Pengoprasian Ecogreen
1. Sampah pelastik yang akan diolah pada ecogreen dibersihkan dan dikeringkan
(dijemur dibawah terik matahari). untuk efisiensi pelastik dapat dicacah sehingga
kapasitas tabung reaktor dapat menampung lebih banyak pelastik sehingga BBM yang
dihasilkan akan lebih banyak untuk sekali proses.pelastik yang di cacah juga dapat
mepercepat proses destilasi dan mempermudah pebersihan dan pengeringan.
2. masukan sampah pelastik melalui mainhole (terletak diatas tabung reaktor) sampai
penuh dapat dilakukan penekanan agar supaya muat lebih banyak.
3. tutup kembali mainhole (beri paking utk mencegah kebocoran pada mainhole berupa
kardus atau paking mobil) kencangkan baut.
4. siapkan botol/derigen penampung BBM , pasang pada pipa pengeluaran BBM.
5. nyalakan kompor (cek selang,regulator dan tabung elpiji) putar/buka setengah pada
katup pengatur api.
6. Proses akan berjalan sendiri, tunggu antara 1,5 jam sampai dengan 2 jam tergantung
jenis sampah pelastik,kadar air dan nyala api.
7. setelah temperatur mencapai 300 derajat celcius ditunjukan pada termometer segera
matikan kompor, karena bahan baku sampah pelastik sudah habis.
8. Peringatan : bila pada jarum pressure selama proses menunjukkan peningkatan segera
matikan kompor, (jarum petunjuk pressure harus pada posisi 0 PSI /BAR , bila jarum
petunjuk bergerak menandakan ada saluran yg tersumbat dan bisa menimbulkan
ledakan.
 Pilihan hasil minyak pada ecogreen
1. Bensin,minyak tanah dan solar
2. Bensin dan solar
3. Bensin dan minyak tanah
 Kelengkapan pada ecogreen
1. Tungku
2. Kompor gas tekanan.
3. selang dan regulator tekanan
4. tabung reactor
5. Tabung destilasi
6. thermometer
7. Pressure tekanan
 Langkah pengoprasian Ecogreen
1. Letakan Ecogreen pada lantai yg rata.
2. Ruang pengoprasian Ecogren terlindung dari hujan, proses Ecogreen menggunakan
panas jadi sangat berbahaya bila seketika Ecogreen terkena air dapat menimbulkan
3. Sirkulasi udara ruang pengoprasian Ecogreen harus lancar, pada saat beroprasi
ecogreen akan mengeluarkan gas buang yg mudah menyala bila gas tersebut tertahan
akan menimbulkan bahaya ledakan.
4. Siapkan alat pemadam kebakaran, air dan karung basah serta pasir utk mengantisipasi.
sumber :http://pelastikjadiminyak.blogspot.com/About these ads
Pengolahan Sampah Plastik Menjadi
Minyak Mentah
1.ABSTRAK
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI MINYAK MENTAH
Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol
minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik
di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah.
Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan
bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi
tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih
diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah
kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang sumber daya jika diolah
dengan benar.
Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk
membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana,
murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong
plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat
menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana
Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap
menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga
terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau
mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari
uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi
cairan disebut kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak
ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut
dapat diterapkan pada plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan
bahan bakar minyak. Saat dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh
lalu mencair, cairan plastik ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap
panas ini melewati pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak
Kata kunci : Alat pengolah limbah plastic menjadi minyak mentah
2. Pendahuluan
Plastik sebagaimana kita ketahui sangat sulit terurai di dalam tanah, butuh waktu ratusan
tahun, sehingga menjadi permasalahan serius bagi lingkungan hidup karena akan sangat
mencemari lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan sampah plastik menjadi produk yang
bermanfaat menjadi sangat penting untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Ada
beberapa metode pengolahan sampah plastik diantaranya peleburan sampah plastik menjadi
Persoalan sampah plastik tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga seluruh negara-negara di
dunia termasuk Jepang. bijih plastik kembali untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan
baku produk plastik. Metode lain yang saat ini sedang populer adalah dengan
mengkonversinya menjadi bahan bakar minyak (BBM) setara bensin dan solar. Hal ini sangat
mungkin dilakukan karena sebagaimana kita ketahui bahwa plastik dibuat dari minyak bumi
sehingga proses ini hanya mengembalikan ke bentuk asalnya.
Terutama dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup
masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman
karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan
pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan
ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas
sampah yang dihasilkan.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari
aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair,
dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah.
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam
bentuk scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum
ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam
sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh
makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana
makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah
sebagai bahan baku yang baru.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang
tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain
akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan
lautan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan
adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi:
1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa
daging, daun dan lain-lain :
2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan
bangunan dan lain-lain;
3) sampah yang berupa debu/abu;
4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan
rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.
Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah
sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya.
Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik
dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau.Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam
berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara
itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.
3. LANDASAN TEORI
Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme)
dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme)
dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Metode Distilasi
Penyulingan ialah kaedah pengasingan bahan berdasarkan kemeruapannya.
Pemekatan alkohol melalui pemanasan larutan bahan tertapai telah diketahui semenjak
dahulu kala, dan kemungkinan merupakan kaedah penyulingan yang tertua, iaitu dalam usaha
untuk menghasilkan minuman tersuling. Walau bagaimanapun, kaedah ini telah digunakan
secara meluas dalam industri kimia dan penghasilan bahan petroleum, dan dalam pelbagai
jenis bidang yang lain.
Peralatan yang digunakan dalam penyulingan adalah dipanggil radas penyulingan, dan ia
terdiri daripada sekurang-kurangnya sebuah dandang semula atau bekas, di mana pemanasan
bahan dijalankan, dan sebuah kondenser di mana uap panas disejukkan kembali kepada
keadaan cair, serta penerima di mana cair pekat.
Metode distilasi atau penyulingan yaitu suatu metode pemisahan metode kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan,campuran zat didihkan sehingga menguap,dan uap ini didinginkan
kembali kedlam bentuk cairan.Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan masa.Penerapan
proses ini didasarkan pada teori “bahwa pada suatu larutan,masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya berdasarkan Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
4. METODE PENELITIAN
Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meminimalisir sampah plastik di lingkungan SMAN
106 Jakarta, juga berdasarkan karakteristik sampah plastik yang sangat sulit terurai dan bisa
membutuhkan waktu 100-400 tahun, berbeda dengan sampah organik kira- kira yang hanya
membutuhkan waktu 1-5 hari juga akibat pembakaran sampah plastik kita bakar yang akan
menyebabkan keluar nya zat- zat beracun yang berbahaya bagi tubuh kita. Saat membakar
sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Pembakaran yang baik
adalah dengan membutuhkan oksigen (O ) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan
sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan oksigen sehingga menghasilkan
CO , tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah
gas karbon monoksida (CO). Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya,
karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah
yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu.
Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen, yang dapat berujung kematian.
Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga berbahaya. Masalah juga muncul dari
sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar akan
berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya.
Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk senyawa
penyebab kanker yaitu benzopirena. Nyatanya mencapai 350 kali lebih besar dari asap rokok.
Semakin jauh, kita bisa terjangkit kanker paru- paru, infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis.
Belum lagi dengan gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak
atmosfer bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik.
Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon, busa poliuretan yang
ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat menghasilkan gas HCN
yang berbahaya. Oleh karena itu, munculah ide kami untuk mengolah sampah plastik menjadi
bahan bakar pengganti alkohol dan spirtus untuk praktikum kimia dengan metode dan
peralatan yang sederhana. Penerapan Prinsip Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan
Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke
wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap
didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu
tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan
kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang
digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondensor. Kondensor
umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai
tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat
digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut dapat diterapkan pada
plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan bahan bakar minyak. Saat
dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh lalu mencair, cairan plastik
ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap panas ini melewati
pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak. Minyak yang
dihasilkan dari plastik tersebut lebih bagus dari minyak tanah. Selain itu, minyak tersebut
juga bisa dikonversikan menjadi solar, bensin, dan lain lain. Yang menjadi permasalahan
selanjutnya yaitu peralatan yang rumit dan harganya yang mahal. Keinginan yang
terbelenggu dengan paradigma seperti itu membuat siswa menganggap tidak mampu
mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, kami
mencoba mengubah paradigma siswa tentang pengolahan sampah plastik menjadi bahan
bakar yang rumit dan mahal dengan menciptakan alat pengubah sampah plastik menjadi
minyak sederhana yang berasal dari barang-barang bekas.
Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap
menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga
terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau
mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari
uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi
cairan disebut kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak
ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut
dapat diterapkan pada plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan
bahan bakar minyak. Saat dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh
lalu mencair, cairan plastik ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap
panas ini melewati pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak.
Minyak yang dihasilkan dari plastik tersebut lebih bagus dari minyak tanah. Selain itu,
minyak tersebut juga bisa dikonversikan menjadi solar, bensin, dan lain lain. Yang menjadi
permasalahan selanjutnya yaitu peralatan yang rumit dan harganya yang mahal. Keinginan
yang terbelenggu dengan paradigma seperti itu membuat siswa menganggap tidak mampu
mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, kami
mencoba mengubah paradigma siswa tentang pengolahan sampah plastik menjadi bahan
bakar yang rumit dan mahal dengan menciptakan alat pengubah sampah plastik menjadi
minyak sederhana yang berasal dari barang-barang bekas.
5. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana
Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap
menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga
terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau
mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi
Indonesia, ternyata juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menjawab krisis energi di
negara kita.
Keunggulan Inovasi:
 Alat destilator ini mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat
 Hasil minyak dari destilator ini berupa minyak mentah yang dapat di ubah jadi
bensin,solar,dll.
 Dapat menambah pemasukan tambahan bagi daerah, swasta, pribadi yang
memanfaatkannya Dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermesin diesel,
dan bahan bakar kompor atau sebagai pengganti minyak tanah
Potensi Aplikasi:
Proses distilasi ini dapat dijadikan unit usaha baru, baik perseorangan, kelompok, bahkan
nasional. Hasil minyak dari distilasi ini dapat mengurangi ketergantungan pada BBM.
Kekurangannya : alat ini belum sempurna dan bila digunakan secara terus menerus dapat
menimbulkan polusi udara.
Hasil : Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar
minyak. Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah efektif ntuk
mengatasi masalah sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan belajar mengajar di
SMAN 106 Jakarta.
KESIMPULAN
Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah),
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis
Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan
berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal
mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang
(recycle).
Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian
kembali), incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable,pengolahan
limbah dengan destilasi.
Dengan di berlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah yang baik dan
tepat untuk dikembangkan di sekolah sehingga kualitas lingkungan sekolah dapat di
tingkatkan.
Sampah plastic dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar
misalnya pada kompor minyak,sebagai pembakar Bunsen untuk praktikum dll.
Hasil Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar minyak.
Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan
bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah efektif ntuk mengatasi masalah
sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan belajar mengajar di SMAN 106
Jakarta.
SARAN
Dalam melakukan pembuatan bahan bakar minyak dari sampah plastic hendaknya
diperhatikan unsur perapian dan polusi yang dihasilakan dan banyaknya sampah plastic yang
digunakan serta keuntungan dan kerugian dari alat ini. Alat ini akan efektif jika digunakan
dengan tepat dan juga dapat mengukur hasil yang didapat dari sekian jumlah plastic yang
digunakan.
REFERENSI
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12227
http://www.klikedukasi.com/2012/04/alat-sederhana-pengubah-sampah-plastik.html
http://www.bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/586-plastik-dari-dan-kembali-
menjadi-minyak

More Related Content

What's hot (16)

Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
1.Buku instalasi bio gas rumah tangga
1.Buku instalasi bio gas rumah tangga1.Buku instalasi bio gas rumah tangga
1.Buku instalasi bio gas rumah tangga
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Industri Biodiesel
Industri BiodieselIndustri Biodiesel
Industri Biodiesel
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapaPortofolio PPPA  pada industri pengolahan tepung kelapa
Portofolio PPPA pada industri pengolahan tepung kelapa
 
Pengenalan fumigasi
Pengenalan fumigasiPengenalan fumigasi
Pengenalan fumigasi
 
Apa itu biogas
Apa itu biogasApa itu biogas
Apa itu biogas
 
Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
Bioteknologi di bidang lingkungan
Bioteknologi di bidang lingkunganBioteknologi di bidang lingkungan
Bioteknologi di bidang lingkungan
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan PeralatanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Bab 8 pirrung
Bab 8 pirrungBab 8 pirrung
Bab 8 pirrung
 
Alat pengering 2
Alat pengering 2Alat pengering 2
Alat pengering 2
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogas
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
 

Similar to Pengolahan Sampah Plastik

Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfAPRIWIYONO
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Pembangkit listrik tenaga_sampa_h
Pembangkit listrik tenaga_sampa_hPembangkit listrik tenaga_sampa_h
Pembangkit listrik tenaga_sampa_hgilangyuditya
 
Aziz_Insenerasi.pptx
Aziz_Insenerasi.pptxAziz_Insenerasi.pptx
Aziz_Insenerasi.pptxMulya33
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikazizah ramadhani
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10KurniaUtami8
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIAharminto06
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxsalmijulita1
 
Makalah pltbg ku
Makalah pltbg kuMakalah pltbg ku
Makalah pltbg kupnusantara
 
Slide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanSlide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanaditiadarlian
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfRaniPutri29
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiFairuz Hilwa
 
(80 a.nutrisi dan metabolisme
(80 a.nutrisi dan metabolisme(80 a.nutrisi dan metabolisme
(80 a.nutrisi dan metabolismedenamartina
 

Similar to Pengolahan Sampah Plastik (20)

Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
Finishing tugas makalah (Ahmad Zulfikar)
 
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdfPERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
PERFORMA MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK PIROLISIS.pdf
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Pembangkit listrik tenaga_sampa_h
Pembangkit listrik tenaga_sampa_hPembangkit listrik tenaga_sampa_h
Pembangkit listrik tenaga_sampa_h
 
Aziz_Insenerasi.pptx
Aziz_Insenerasi.pptxAziz_Insenerasi.pptx
Aziz_Insenerasi.pptx
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
 
Makalah pltbg ku
Makalah pltbg kuMakalah pltbg ku
Makalah pltbg ku
 
PLASTIK JADI BENSIN
PLASTIK JADI BENSINPLASTIK JADI BENSIN
PLASTIK JADI BENSIN
 
Sampah plastik
Sampah plastikSampah plastik
Sampah plastik
 
Slide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukanSlide penyuluhan energi terbarukan
Slide penyuluhan energi terbarukan
 
Slide penyuluhan
Slide penyuluhanSlide penyuluhan
Slide penyuluhan
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
 
(80 a.nutrisi dan metabolisme
(80 a.nutrisi dan metabolisme(80 a.nutrisi dan metabolisme
(80 a.nutrisi dan metabolisme
 

Pengolahan Sampah Plastik

  • 1. Ecogreen Alat Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM Ecogreen adalah alat sederhana yg menggunakan proses priolisis utk mencairkan pelastik menjadi BBM sejenis Bensin,minyak tanah dan solar. Desain dan pengoprasian yg sederhana membuat Ecogreen sangat diminati. 1.1 Jenis sampah pelastik yang dapat diolah menjadi BBM Sampah pelastik yg dapat diolah meliputi hampir semua jenis sampah pelastik seperti kantong kresek, gelas/botol air mineral, serefoam, bungkus chiki, bungkus mie dll. Dalam beberapa type Ecogreen efektip mengolah sampah kresek dan menurut setudi lapangan sampah pelastik yang dominan adalah sampah pelastik jenis kantong kresek. Seperti kita ketahui sampah plastik banyak yang bernilai ekonomis tinggi seperti gelas/botol air mineral, plastik lembaran pp/pe tetapi banyak yang tidak bernilai ekonomis seperti kantong kresek. pemulung jarang mengambil untuk dijual kembali atau diolah. Sampah pelastik yang akan diolah ecogreen diharuskan bersih dan kering serta dicacah. – Bersih : akan menentukan kualitas BBM yang dihasilkan. – Kering : kandungan air pada sampah pelastik akan memakan waktu proses lebih lama. – Dicacah : pencacahan akan mempercepat proses serta pelastik yg dapat diolah akan lebih banyak serta mempermudah proses pengeringan. * Khusus Ecogreen kapasitas 3 kg hanya bisa memproses pelastik jenis kantong kresek, bungkus mie, bungkus chiki dan sejenisnya Ecogreen kapasitas 20 kg ke atas dapat mengolah semua jenis sampah pelastik PP, PE, PET dan sejenisnya. 1.2 Komposisi Minyak yang dihasilkan pada Ecogreen. Minyak yg dapat dihasilkan dari kantong kresek adalah solar 50%, minyak tanah 30%, bensin 15% dan residu berbentuk jelaga yg tertinggal di tabung reaktor 5%. tergantung jenis sampah pelastik. 1.3 BBM yang dihasilkan Kualitas untuk jenis BBM yg dihasilkan:  Minyak tanah dapat langsung digunakan pada kompor sumbu atau kompor tekanan.  Solar dapat digunakan langsung tetapi menurut seorang profesor dari UGM beliau menyatakan alangkah baiknya solar dari pelastik dicampur dg solar pertamina agar supaya karakteristik mesin tidak berubah.  nilai oktan bensin dari sampah masih dibawah premium tetapi banyak cara sederhana untuk menaikan nilai oktan
  • 2.  Uap sisa pembakaran tidak mengandung gas berbahaya seperti co2,nox,sox dll seperti banyak dilansir oleh pakar lingkungan, tetapi lebih cenderung mengandung gas bakar. 1.4 Pemanas pada Ecogreen Pemanas yg digunakan pada Ecogreen menggunakan gas elpiji tetapi dapat dimodifikasi menggunakan minyak tanah hasil dari alat tersebut, kayu bakar atau batu bara. 1.5 Teknologi Priolisis Teknologi priolisis sudah lama di kembangkan termasuk indonesia, jepang merupakan negara yg sudah maju pada teknologi priolisis, teknik priolisis adalah pemanasan dengan sedikit oksigen atau tanpa oksigen dan regan lainnya. pada proses priolisis bahan baku dipanaskan secara tidak langsung maksudnya proses pemanasan tidak bersentuhan langsung dengan api, sehingga gas sisa tidak mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan serta residu yg dihasilkan sangat sedikit. 1.6 Kelebihan Ecogreen dibanding alat sejenis Kelebihan dari ecogreen adalah efisiensi panas dan katalis yg ditanamkan dalam tabung reaktor sehingga temperatur untuk proses priolisis (pencairan dan penguapan plastik) lebih rendah dan efisien dalam waktu dan bahan bakar. katalis umum digunakan dalam proses cracking pada pengolahan minyak bumi. 1.7 Cara kerja Ecogreen Pada Ecogreen sampah pelastik dimasukan pada tabung reaktor melalui main hole dan dipanaskan pada temperatur tertentu, sehingga pelastik akan mencair dan kemudian menguap menjadi gas dan gas tersebut dialirkan pada tabung destilasi untuk diubah menjadi cair dan cairan minyak tersebut pada tabung destilasi bertingkat akan di saring berdasarkan titik didih karena titik didih solar, bensin dan minyak tanah berbeda kemudian dialirkan melalui pipa- pipa ke tabung penampungan.pada ecogreen temperatur yg dibutuhkan utk proses pengolahan pelastik menjadi BBM sbb:  Pada temperatur 90 derajat akan ada penguapan air yang terkandung di sampah pelastik ditandaai dengan uap air yang keluar menyerupai asap putih Pada temperatur 180 derajat BBM mulai keluar.  Pada temperatur 250 derajat BBM akan mengalir deras (titik optimum)  Pada temperatur 300 derajat bahan baku (sampah pelastik) mulai habis ditandaai dengan aliran BBM yg semakin sedikit.  Segera matikan pemanas. proses dapat dilanjutkan kembali setelah tabung reaktor dingin (temperatur ruangan).
  • 3. 1.8 Perawatan pada Ecogreen Perawatan berkala yang dilakukan pada ecogreen sangat sederhana : 1. Perawatan rutin (membersihkan tabung reaktor) Buka tutup mainhole (tutup utk masukan sampah pelastik) bersihkan dengan menggunakan sapu lidi atau sikat kamar mandi dilarang menggunakan benda tajam atau keras. perawatan sederhana ini dilakukan setiap tiga kali proses. 2. Perawatan berkala (membersihkan saluran/pipa-pipa destilasi) Buka tutup mainhole masukan air bersih sebanyak 2 L kedalam tabung reaktor tutup kembali mainhole hidupkan pemanas (kompor) didihkan air sampai habis (ditandai dg tidak keluarannya uap air dari pipa-pipa destilasi) matikan pemanas. 1.9 Pengoprasian Ecogreen 1. Sampah pelastik yang akan diolah pada ecogreen dibersihkan dan dikeringkan (dijemur dibawah terik matahari). untuk efisiensi pelastik dapat dicacah sehingga kapasitas tabung reaktor dapat menampung lebih banyak pelastik sehingga BBM yang dihasilkan akan lebih banyak untuk sekali proses.pelastik yang di cacah juga dapat mepercepat proses destilasi dan mempermudah pebersihan dan pengeringan. 2. masukan sampah pelastik melalui mainhole (terletak diatas tabung reaktor) sampai penuh dapat dilakukan penekanan agar supaya muat lebih banyak. 3. tutup kembali mainhole (beri paking utk mencegah kebocoran pada mainhole berupa kardus atau paking mobil) kencangkan baut. 4. siapkan botol/derigen penampung BBM , pasang pada pipa pengeluaran BBM. 5. nyalakan kompor (cek selang,regulator dan tabung elpiji) putar/buka setengah pada katup pengatur api. 6. Proses akan berjalan sendiri, tunggu antara 1,5 jam sampai dengan 2 jam tergantung jenis sampah pelastik,kadar air dan nyala api. 7. setelah temperatur mencapai 300 derajat celcius ditunjukan pada termometer segera matikan kompor, karena bahan baku sampah pelastik sudah habis. 8. Peringatan : bila pada jarum pressure selama proses menunjukkan peningkatan segera matikan kompor, (jarum petunjuk pressure harus pada posisi 0 PSI /BAR , bila jarum petunjuk bergerak menandakan ada saluran yg tersumbat dan bisa menimbulkan ledakan.  Pilihan hasil minyak pada ecogreen 1. Bensin,minyak tanah dan solar 2. Bensin dan solar 3. Bensin dan minyak tanah
  • 4.  Kelengkapan pada ecogreen 1. Tungku 2. Kompor gas tekanan. 3. selang dan regulator tekanan 4. tabung reactor 5. Tabung destilasi 6. thermometer 7. Pressure tekanan  Langkah pengoprasian Ecogreen 1. Letakan Ecogreen pada lantai yg rata. 2. Ruang pengoprasian Ecogren terlindung dari hujan, proses Ecogreen menggunakan panas jadi sangat berbahaya bila seketika Ecogreen terkena air dapat menimbulkan 3. Sirkulasi udara ruang pengoprasian Ecogreen harus lancar, pada saat beroprasi ecogreen akan mengeluarkan gas buang yg mudah menyala bila gas tersebut tertahan akan menimbulkan bahaya ledakan. 4. Siapkan alat pemadam kebakaran, air dan karung basah serta pasir utk mengantisipasi. sumber :http://pelastikjadiminyak.blogspot.com/About these ads
  • 5. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Minyak Mentah 1.ABSTRAK PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI MINYAK MENTAH Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang sumber daya jika diolah dengan benar. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik. Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut dapat diterapkan pada plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan bahan bakar minyak. Saat dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh lalu mencair, cairan plastik ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap panas ini melewati pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak Kata kunci : Alat pengolah limbah plastic menjadi minyak mentah
  • 6. 2. Pendahuluan Plastik sebagaimana kita ketahui sangat sulit terurai di dalam tanah, butuh waktu ratusan tahun, sehingga menjadi permasalahan serius bagi lingkungan hidup karena akan sangat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat menjadi sangat penting untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Ada beberapa metode pengolahan sampah plastik diantaranya peleburan sampah plastik menjadi Persoalan sampah plastik tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga seluruh negara-negara di dunia termasuk Jepang. bijih plastik kembali untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan baku produk plastik. Metode lain yang saat ini sedang populer adalah dengan mengkonversinya menjadi bahan bakar minyak (BBM) setara bensin dan solar. Hal ini sangat mungkin dilakukan karena sebagaimana kita ketahui bahwa plastik dibuat dari minyak bumi sehingga proses ini hanya mengembalikan ke bentuk asalnya. Terutama dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah. Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
  • 7. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain : 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya. Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau.Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat. 3. LANDASAN TEORI Teori Anorganik Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
  • 8. Teori Organik Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori. Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori. Metode Distilasi Penyulingan ialah kaedah pengasingan bahan berdasarkan kemeruapannya. Pemekatan alkohol melalui pemanasan larutan bahan tertapai telah diketahui semenjak dahulu kala, dan kemungkinan merupakan kaedah penyulingan yang tertua, iaitu dalam usaha untuk menghasilkan minuman tersuling. Walau bagaimanapun, kaedah ini telah digunakan secara meluas dalam industri kimia dan penghasilan bahan petroleum, dan dalam pelbagai jenis bidang yang lain. Peralatan yang digunakan dalam penyulingan adalah dipanggil radas penyulingan, dan ia terdiri daripada sekurang-kurangnya sebuah dandang semula atau bekas, di mana pemanasan bahan dijalankan, dan sebuah kondenser di mana uap panas disejukkan kembali kepada keadaan cair, serta penerima di mana cair pekat. Metode distilasi atau penyulingan yaitu suatu metode pemisahan metode kimia berdasarkan perbedaan kecepatan kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,campuran zat didihkan sehingga menguap,dan uap ini didinginkan kembali kedlam bentuk cairan.Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan masa.Penerapan proses ini didasarkan pada teori “bahwa pada suatu larutan,masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya berdasarkan Hukum Raoult dan Hukum Dalton. 4. METODE PENELITIAN Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meminimalisir sampah plastik di lingkungan SMAN 106 Jakarta, juga berdasarkan karakteristik sampah plastik yang sangat sulit terurai dan bisa membutuhkan waktu 100-400 tahun, berbeda dengan sampah organik kira- kira yang hanya membutuhkan waktu 1-5 hari juga akibat pembakaran sampah plastik kita bakar yang akan menyebabkan keluar nya zat- zat beracun yang berbahaya bagi tubuh kita. Saat membakar sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan oksigen (O ) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan oksigen sehingga menghasilkan CO , tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas karbon monoksida (CO). Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen, yang dapat berujung kematian. Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga berbahaya. Masalah juga muncul dari sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar akan berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya.
  • 9. Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk senyawa penyebab kanker yaitu benzopirena. Nyatanya mencapai 350 kali lebih besar dari asap rokok. Semakin jauh, kita bisa terjangkit kanker paru- paru, infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis. Belum lagi dengan gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak atmosfer bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon, busa poliuretan yang ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat menghasilkan gas HCN yang berbahaya. Oleh karena itu, munculah ide kami untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar pengganti alkohol dan spirtus untuk praktikum kimia dengan metode dan peralatan yang sederhana. Penerapan Prinsip Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut dapat diterapkan pada plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan bahan bakar minyak. Saat dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh lalu mencair, cairan plastik ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap panas ini melewati pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak. Minyak yang dihasilkan dari plastik tersebut lebih bagus dari minyak tanah. Selain itu, minyak tersebut juga bisa dikonversikan menjadi solar, bensin, dan lain lain. Yang menjadi permasalahan selanjutnya yaitu peralatan yang rumit dan harganya yang mahal. Keinginan yang terbelenggu dengan paradigma seperti itu membuat siswa menganggap tidak mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, kami mencoba mengubah paradigma siswa tentang pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar yang rumit dan mahal dengan menciptakan alat pengubah sampah plastik menjadi minyak sederhana yang berasal dari barang-barang bekas. Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Prinsip kondensasi tersebut dapat diterapkan pada plastik karena plastik memiliki kemiripan unsur pembentuk dengan bahan bakar minyak. Saat dipanaskan pada wadah yang sangat tertutup plastik akan meleleh lalu mencair, cairan plastik ini jika terus dipanaskan akan membentuk uap panas, dan jika uap panas ini melewati pendingin (kondensator) dia akan mengembun dan membentuk minyak. Minyak yang dihasilkan dari plastik tersebut lebih bagus dari minyak tanah. Selain itu, minyak tersebut juga bisa dikonversikan menjadi solar, bensin, dan lain lain. Yang menjadi permasalahan selanjutnya yaitu peralatan yang rumit dan harganya yang mahal. Keinginan yang terbelenggu dengan paradigma seperti itu membuat siswa menganggap tidak mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, kami mencoba mengubah paradigma siswa tentang pengolahan sampah plastik menjadi bahan
  • 10. bakar yang rumit dan mahal dengan menciptakan alat pengubah sampah plastik menjadi minyak sederhana yang berasal dari barang-barang bekas. 5. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Kondensasi dalam Proses Pembuatan Bahan Bakar dengan Alat Kondensor Sederhana Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas atau uap menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi Indonesia, ternyata juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menjawab krisis energi di negara kita. Keunggulan Inovasi:  Alat destilator ini mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat  Hasil minyak dari destilator ini berupa minyak mentah yang dapat di ubah jadi bensin,solar,dll.  Dapat menambah pemasukan tambahan bagi daerah, swasta, pribadi yang memanfaatkannya Dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermesin diesel, dan bahan bakar kompor atau sebagai pengganti minyak tanah Potensi Aplikasi: Proses distilasi ini dapat dijadikan unit usaha baru, baik perseorangan, kelompok, bahkan nasional. Hasil minyak dari distilasi ini dapat mengurangi ketergantungan pada BBM. Kekurangannya : alat ini belum sempurna dan bila digunakan secara terus menerus dapat menimbulkan polusi udara. Hasil : Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar minyak. Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah efektif ntuk mengatasi masalah sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan belajar mengajar di SMAN 106 Jakarta. KESIMPULAN Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan berdasarkan bahan dasar penyusunnya. Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
  • 11. Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali), incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable,pengolahan limbah dengan destilasi. Dengan di berlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di sekolah sehingga kualitas lingkungan sekolah dapat di tingkatkan. Sampah plastic dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar misalnya pada kompor minyak,sebagai pembakar Bunsen untuk praktikum dll. Hasil Dari 2 ons berbagai jenis sampah plastik, kami menghasilkan 5 ml bahan bakar minyak. Dengan jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan alat kondensator sederhana sangatlah efektif ntuk mengatasi masalah sampah dan berguna untuk penunjang proses kegiatan belajar mengajar di SMAN 106 Jakarta. SARAN Dalam melakukan pembuatan bahan bakar minyak dari sampah plastic hendaknya diperhatikan unsur perapian dan polusi yang dihasilakan dan banyaknya sampah plastic yang digunakan serta keuntungan dan kerugian dari alat ini. Alat ini akan efektif jika digunakan dengan tepat dan juga dapat mengukur hasil yang didapat dari sekian jumlah plastic yang digunakan. REFERENSI http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12227 http://www.klikedukasi.com/2012/04/alat-sederhana-pengubah-sampah-plastik.html http://www.bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/586-plastik-dari-dan-kembali- menjadi-minyak