Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Kepdirjen Cipta karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Kepdirjen Cipta karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAUpujiatisrirejeki
INOVASI PENYEDIAAN LAYANAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
SECARA DESENTRALISASI MELALUI PROGRAM DESA MANDIRI AIR MINUM (KEBERLANJUTAN PAMSIMAS) DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH -- PT. FUJIKASUI ENGINEERING INDONESIAAnggi Nurbana Wahyudi
TEKNIK PENGOLAHAN AIR SUNGAI BY ANGGI NURBANA
Kami mampu membuat air sungai, air rawa, air tercemar menjadi air bersih dan siap digunakan untuk produksi.
Hubungi : 0878 7373 3767 / 0852 8832 5902 (Mr. Anggi)
Kami juga bisa mengerjakan :
- Desalination Water Plant
- Cooling Tower
- Tangki Khusus
- Waste Water Treatment Plant
- Special Gas Scrubber
- Food Water Treatment Plant
- Deminarlization Plant
- Reverse Osmosis System
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pengembangan dan Perencanaan Sistem Jaringan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
2. PERENCANAAN TEKNIS
PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM
(PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM)
1. PENYUSUNAN RENCANA INDUK
2. PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN
3. PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
Berdasarkan PP 16 tahun 2005
2
4. Perencanaan Teknis Pengembangan SPAM adalah suatu rencana
rinci pembangunan sistem penyediaan air minum di suatu kota
atau kawasan meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi,
dan unit pelayanan.
Berdasarkan Permen PU 18 tahun 2007, Pasal 21 ayat (1):
DEFINISI
4
5. MUATAN
PERENCANAAN TEKNIS
1. Rancangan detail kegiatan,
2. Perhitungan dan gambar teknis,
3. Spesifikasi teknis,
4. Rencana anggaran biaya,
5. Analisis harga satuan, dan
6. Tahapan dan jadwal pelaksanaan,
7. Dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal
pelelangan, pemaketan).
5
6. Tenaga Ahli Penyusunan
Perencanaan Teknis Pengembangan SPAM
1. Ahli Teknik Sipil/Struktur
2. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Air Minum
3. Ahli Mekanikal/Elektrikal
4. Ahli Geodesi
5. Ahli CAD Analysis
6. Ahli Dokumen Tender/Ahli Perkiraan Biaya (Cost Estimator)
7. Ahli Jaringan Perpipaan
6
7. Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Teknis Pengembangan SPAM
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan
Pengumpulan data sekunder
o Peta dasar, topografi, hidrologi, geohidrologi, morfologi,
tataguna lahan, foto udara atau citra satelit;
o Data cuaca dan iklim;
o Data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan penduduk;
o Kondisi eksisting sistem air minum
o Peraturan perundangan yang berlaku
Persiapan peralatan
b. Pengumpulan data primer dari survei lapangan
7
8. 1. Tahap Persiapan(lanjutan)
b. Pengumpulan data primer dari survei lapangan
Survei geomorfologi dan geohidrologi;
Survei hidrolika air permukaan;
Survei topografi;
Penyelidikan tanah;
Survei lokasi sistem;
Survei ketersediaan bahan konstruksi;
Survei ketersediaan elektro mekanikal;
Survei ketersediaan bahan kimia;
Survei sumber daya energi;
Survei ketersediaan dan kemampuan kontraktor;
Survei harga satuan.
8
9. 2. Perencanaan Teknis Unit Air Baku
Pertimbangan teknis
Jaminan atas perolehan air baku dengan kualitas yang memenuhi
syarat air baku dan kemungkinan terjadinya pencemaran maupun
perubahan kualitas di kemudian hari.
Kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kapasitas sumber
air baku, dan perubahan arus aliran (sungai) di masa mendatang.
Sejauh mungkin menghindari gangguan-gangguan akibat musim banjir
dan materi sampah.
Pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar (limbahdan cair)
yang berpotensi menimbulkan pencemaran.
Akses yang mudah ke lokasi bangunan pengambilan air baku guna
melakukan inspeksi, operasi, dan pemeliharaan.
Memungkinkan manuver kendaraan secara leluasa bilamana sewaktu-
waktu diperlukan untuk penggantian dan reparasi peralatan.
Memberikan kelonggaran bagi pengembangan selanjutnya.
Jaminan terhadap kebutuhan yang diperlukan ketika terjadi kondisi
kapasitas sumber air baku mencapai batas terendah.
9
10. 2. Perencanaan Teknis Unit Air Baku (lanjutan)
Ketentuan Teknis
1. Sumber Air Baku
Mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan
2. Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pengambilan Air Baku
Survei dan identifikasi sumber air baku
Perhitungan debit sumber air baku:
Penempatan Lokasi dan konstruksi bangunan pengambil
Tipe bangunan pengambilan air baku:
a. Sumber Mata Air
o Bangunan penangkap
o Bangunan pengumpul atau sumuran
b. Sumber Air Tanah
o Sumur dangkal
o Sumur dalam
10
11. 2. Perencanaan Teknis Unit Air Baku (lanjutan)
c. Sumber air permukaan
o Bangunan penyadap (Intake) bebas
o Bangunan penyadap (Intake) dengan bendung
o Saluran Resapan (Infiltration galleries)
11
12. 3. Perencanaan Teknis Unit Transmisi Air Baku
Perancangan sub unit transmisi
1. Survei dan pengkajian sub unit transmisi air baku
Penyelidikan tanah.
survei topografi
survei lokasi sistem
2. Perhitungan perancangan teknik sub unit transmisi air baku dan air bersih,
meliputi Perhitungan hidrolis pipa.
3. Desain dan gambar
gambar denah (layout);
gambar lokasi;
gambar detail jaringan transmisi.
12
13. No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Q max = F max x Q rata-rata
2 Faktor hari maksimum F.max 1,10 – 1,50
3 Jenis saluran Pipa atau saluran terbuka
4 Kecepatan aliran air dalam pipa:
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
V min
V.Max
V.Max
0,3-0,6 m/det
3,0-4,5 m/det
6,0 m/det
5 Tekanan air dalam pipa:
a) Tekanan minimum
b) Tekanan maximum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
- Pipa PE 100
- Pipa PE 80
H. Min
H maks
1 atm
6-8 atm
10 atm
12.4 Mpa
9.0 Mpa
Kriteria pipa transmisi
13
14. No Uraian Notasi Kriteria
6 Kecepatan saluran terbuka
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
V.Min
V.maks
0,6 m/det
1,5 m/det
7 Kemiringan saluran terbuka S (0,5 – 1 ) 0/00
8 Tinggi bebas saluran terbuka Hw 15 cm( minimum)
9 Kemiringan tebing terhadap dasar
saluran
45 ° ( untuk bentuk trapesium)
Kriteria pipa transmisi
14
15. 4. Perencanaan Unit Produksi
1. Survei dan pengkajian.
penyelidikan tanah
survei dan pengkajian lokasi IPA
survei dan pengkajian topografi
survei dan pengkajian ketersediaan bahan konstruksi
survei dan pengkajian ketersediaan peralatan elektro
survei dan pengkajian sumber daya energi
2. Perhitungan
3. Desain dan gambar
gambar jaringan pipa transmisi
gambar lokasi/tata letak IPA
gambar lokasi reservoir
gambar detail konstruksi :
o pipa transmisi
o Reservoir
o IPA 15
16. 5. Perencanaan Unit Distribusi
Ketentuan
1. Denah (Lay-out) sistem distribusi ditentukan berdasarkan keadaan
topografi wilayah pelayanan dan lokasi instalasi pengolahan air;
2. Tipe sistem distribusi ditentukan berdasarkan keadaan topografi
wilayah pelayanan;
3. Jika keadaan topografi tidak memungkinkan untuk sistem gravitasi,
seluruhnya, diusulkan kombinasi sistem gravitasi dan pompa.
4. Jika terdapat perbedaan elevasi wilayah pelayanan terlalu besar atau
lebih dari 40 m, wilayah pelayanan dibagi menjadi beberapa zone
sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan tekanan minimum.
16
17. No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Q max = F max x Q rata-rata
2 Faktor hari maksimum F.max 1,15 - 3
3 Kecepatan aliran air dalam pipa:
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
- Pipa PVC atau ACP
- Pipa baja atau DCIP
V min
V.Max
V.Max
0,3-0,6 m/det
3,0-4,5 m/det
6,0 m/det
4 Tekanan air dalam pipa:
a) Tekanan minimum
b) Tekanan maximum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
- Pipa PE 100
- Pipa PE 80
H. Min
H maks
(0,5 - 1,0) atm, pada titik
jangkauan pelayanan terjauh.
6-8 atm
10 atm
12.4 Mpa
9.0 Mpa
Kriteria pipa distribusi
17
18. 6. Perencanaan Unit Pelayanan
1. Sambungan Rumah
Pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan sampai
dengan meter air.
2. Hidran/Kran
Pekerjaan perpipaan dan pemasangan meteran air berikut konstruksi
sipil yang diperlukan sesuai gambar rencana.
3. Hidran Kebakaran.
Suatu hidran atau sambungan keluar yang disediakan untuk
mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pemadam
kebakaran atau pengurasan pipa.
18
19. 7. Perencanaan Bangunan Penunjang
1. Bak Pelepas Tekan (BPT)
• Ditempatkan di titik-titik tertentu pada pipa transmisi, yang
mempunyai beda tinggi antara 60 meter sampai 100 meter,
terhadap titik awal transmisi tergantung jenis pipa.
• Waktu detensi (td) adalah (1-5) menit.
2. Booster Station
• Berfungsi untuk menambah tekanan air dalam pipa menggunakan
pemompaan.
• Ditempatkan pada tempat-tempat dimana air dalam pipa kurang,
dari kriteria tekanan air minimum
3. Jembatan Pipa
• bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang menyeberang
sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan tanah/sungai.
19
20. 7. Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap
1. Rumah Pompa
2. Rumah Kimia, Laboratorium dan Gudang
20
21. Keluaran Perencanaan Teknis
Pengembangan SPAM
1. Dokumen laporan perencanaan teknis pengembangan SPAM antara
lain memuat perhitungan struktur bangunan dan pondasi,
perhitungan dan gambar garis hidrolis SPAM;
2. Proses diagram alir (flow diagram) atau diagram massa (mass
diagram) dan diagram perpipaan dan instrumentasi (piping and
instrumention diagram) untuk sistem produksi;
3. Analisis Jaringan (network analysis) untuk sistem distribusi;
4. Dokumen gambar teknis rinci yang antara lain memuat gambar teknis
rinci bangunan SPAM, gambar teknis rinci sistem pondasi, gambar
teknis rinci sistem elektrikal dan mekanikal;
5. Dokumen pengadaan barang dan jasa memuat instruksi kepada
peserta pelelangan, persyaratan umum dan khusus kontrak, spesifikasi
teknis dan syarat-syarat, daftar dan jadwal rencana pelaksanaan
pembangunan SPAM, dan rencana anggaran dan biaya (Bill of
Quantity). 21
22. Air Baku Koagulasi Flokulasi Sedimentasi Filtrasi
Reservoir
Distribusi
Desinfektan
Proses lain bila
dibutuhkan
Pembubuhan
bahan kimia
(koagulan)
Diagram Proses
Instalasi Pengolahan Air
22