Ringkasan dari presentasi tersebut adalah:
1. UU ITE masih dibutuhkan tetapi perlu direvisi
2. Harapan publik terhadap revisi UU ITE sangat besar
3. Analisis sosial media menunjukkan dukungan publik yang kuat untuk revisi UU ITE
Belum ada tool AI yang bisa otomatis mendeteksi hoaks dengan akurasi tinggi. Tools AI yang ada hanya sebagai alat bantu untuk menemukan informasi yang tepat guna mendebunk informasi hoaks. Misal untuk mendapatkan sumber artikel, image, atau video yang relevan.
Analisis Hoaks Vaksin Covid-19 di Media SosialIsmail Fahmi
KESIMPULAN HOAKS CHIP DALAM VAKSIN
• Isu ini berasal dari luar negeri, seperti halnya banyak hoaks berbasis teori konspirasi lainnya.
• Masuk di Indonesia, hoaks ini mendapat momentumnya saat Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan penggunaan barcode dalam acara Mata Najwa.
• Penyebar hoaks membuat video baru dengan menggabungkan potongan video dari Mata Najwa dan video dari luar negeri untuk semakin meyakinkan teori konspirasinya.
• Hoaks dalam bentuk video cenderung lebih mudah menyebar di berbagai kanal dan lebih dipercaya, dibandingkan yang dalam bentuk gambar dan teks.
• Di peta SNA Twitter, cluster penyebar hoaks lebih besar dari cluster nakes (netral), namun kalah jauh dibanding cluster Pro Pemerintah.
Dakwah di media sosial sudah menjadi keniscayaan, karena di platform ini terletak pusat interaksi masa sekarang dan masa depan.
Untuk membendung atau mengimbangi konten disinformasi, harus dialirkan sebanyak-banyaknya konten kebenaran.
Kenten dakwah perlu didifusikan lintas platform.
Misal dari YouTube (kanal Habib Husein Ja’far Hadar) ke TikTok, difusi bisa dilakukan oleh jamaah Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) yang sudah “native” dengan dunia TikTok.
Hikmah dan quote bisa dipilih dan disajikan dengna kreatif melakui video pendek yang mudah dishare di platform lain.
Workshop BSSN
AGENDA
• Era Big Data dan Kompetisi Digital • Belajar dari Finlandia
• Kecerdasan Digital
• Kurikulum Digital Citizenship
• Meta Awareness dan Healthy Self-Identity
• Kecerdasan Digital Perguruan Tinggi: Indonesia vs US • Penutup
Literasi Digital Dibangun Sejak di SekolahIsmail Fahmi
Tujuan penting dan praktis belajar literasi, agar guru dan siswa:
Mahir dalam memanfaatkan media dan informasi untuk pembelajaran dan pengembangan diri.
Bisa selamat dari misinformasi.
Guru tidak perlu merasa paling tahu, tapi bisa mengajak siswa untuk:
Memanfaatkan informasi dari berbagai kanal media untuk pembelajaran.
Bertanya, bertanya, dan bertanya atas informasi yang didapat dari media sosial dan internet.
Melihat contoh beberapa hoaks yang sudah dilaporkan oleh CekFakta.id atau Kominfo, lalu memeriksa bersama-sama melalui pertanyaan 5W + 1H.
Menggunakan tools yang ada dan mudah untuk memeriksa informasi, misal deteksi asal gambar dan video.
Mengritisi informasi yang didapat dari internet, media sosial, keluarga, atau teman, dan mendiskusikannya di kelas.
Belum ada tool AI yang bisa otomatis mendeteksi hoaks dengan akurasi tinggi. Tools AI yang ada hanya sebagai alat bantu untuk menemukan informasi yang tepat guna mendebunk informasi hoaks. Misal untuk mendapatkan sumber artikel, image, atau video yang relevan.
Analisis Hoaks Vaksin Covid-19 di Media SosialIsmail Fahmi
KESIMPULAN HOAKS CHIP DALAM VAKSIN
• Isu ini berasal dari luar negeri, seperti halnya banyak hoaks berbasis teori konspirasi lainnya.
• Masuk di Indonesia, hoaks ini mendapat momentumnya saat Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan penggunaan barcode dalam acara Mata Najwa.
• Penyebar hoaks membuat video baru dengan menggabungkan potongan video dari Mata Najwa dan video dari luar negeri untuk semakin meyakinkan teori konspirasinya.
• Hoaks dalam bentuk video cenderung lebih mudah menyebar di berbagai kanal dan lebih dipercaya, dibandingkan yang dalam bentuk gambar dan teks.
• Di peta SNA Twitter, cluster penyebar hoaks lebih besar dari cluster nakes (netral), namun kalah jauh dibanding cluster Pro Pemerintah.
Dakwah di media sosial sudah menjadi keniscayaan, karena di platform ini terletak pusat interaksi masa sekarang dan masa depan.
Untuk membendung atau mengimbangi konten disinformasi, harus dialirkan sebanyak-banyaknya konten kebenaran.
Kenten dakwah perlu didifusikan lintas platform.
Misal dari YouTube (kanal Habib Husein Ja’far Hadar) ke TikTok, difusi bisa dilakukan oleh jamaah Majelis Hikmah Alawiyah (MAHYA) yang sudah “native” dengan dunia TikTok.
Hikmah dan quote bisa dipilih dan disajikan dengna kreatif melakui video pendek yang mudah dishare di platform lain.
Workshop BSSN
AGENDA
• Era Big Data dan Kompetisi Digital • Belajar dari Finlandia
• Kecerdasan Digital
• Kurikulum Digital Citizenship
• Meta Awareness dan Healthy Self-Identity
• Kecerdasan Digital Perguruan Tinggi: Indonesia vs US • Penutup
Literasi Digital Dibangun Sejak di SekolahIsmail Fahmi
Tujuan penting dan praktis belajar literasi, agar guru dan siswa:
Mahir dalam memanfaatkan media dan informasi untuk pembelajaran dan pengembangan diri.
Bisa selamat dari misinformasi.
Guru tidak perlu merasa paling tahu, tapi bisa mengajak siswa untuk:
Memanfaatkan informasi dari berbagai kanal media untuk pembelajaran.
Bertanya, bertanya, dan bertanya atas informasi yang didapat dari media sosial dan internet.
Melihat contoh beberapa hoaks yang sudah dilaporkan oleh CekFakta.id atau Kominfo, lalu memeriksa bersama-sama melalui pertanyaan 5W + 1H.
Menggunakan tools yang ada dan mudah untuk memeriksa informasi, misal deteksi asal gambar dan video.
Mengritisi informasi yang didapat dari internet, media sosial, keluarga, atau teman, dan mendiskusikannya di kelas.
Social Dilemma
Analisis laporan kasus UU ITE.
Cyber troops and computational propaganda
Response publik (netizen) tentang “Pemerintah minta dikritik.”
Response terhadap (revisi) UU ITE.
Memanfaatkan Media Sosial Untuk Perumahan, Permukiman, Air, dan SanitasiIsmail Fahmi
KESIMPULAN
• Sektor perumahan & permukiman paling banyak diperbincangkan di media sosial dibandingkan sektor air bersih dan sanitasi.
• Kementerian dan lembaga baik di pusat maupun di daerah di Indonesia, belum cukup memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi dan berkomunikasi dengan publik untuk sektor ini.
• Malaysia sudah cukup aktif menggunakan media sosial untuk sektor perumahan, permukiman, dan sanitasi.
• Urusan air bersih, publik di Indonesia lebih aktif dari Malaysia, dimotori oleh lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan.
• Dari analisis media sosial, bisa dilihat akun dan lembaga yang aktif dalam sektor-sektor ini yang bisa diajak bekerjsama dan berkolaborasi; dan isu yang muncul.
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024Ismail Fahmi
• MDM (Mis-, Dis-, Mal- Informasi) bisa dipastikan akan diproduksi dan disebarkan selama proses Pemilu 2024.
• Target MDM: tokoh politik, kandidat, organisasi/partai politik, Lembaga penyelenggara pemilu (KPU).
• Pelaku MDM: publik, buzzer, institusi, dan kadang media.
• Dampak MDM: distrust, polarisasi, instabilitas.
• Persiapan Pemilu 2024:
• Hoax buster (multi-stakeholder)
• Kecepatan klarifikasi
• Penyiapan tim KPU (pimpinan dan staf) dalam menghadapi MDM terkait KPU (agar tidak gagap ketika terjadi serangan)
• Edukasi publik (inokulasi, bisa mendeteksi sendiri adanya MDM)
Demokrasi 4.0: Menyerap Aspirasi Publik Melalui Analisis Big Data Media Sosia...Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Kita sekarang dalam fase “Networked Society”.
• Namun demokrasi kita mungkin masih dalam fase “Tribal” – menyerahkan semua keputusan kepada (penguasa) pemerintahan, karena wakil rakyat tidak sepenuhnya “fungsional” dalam mewakili.
• Revolusi Industri 4.0 bisa sukses jika didukung oleh Demokrasi 4.0 – partisipasi publik adalah utama, bukan hanya representatif.
• Teknologi (khususnya big data, artificial intelligence) bisa mendukung Demokrasi 4.0 – dalam menangkap informasi dan opini penting dari publik untuk membantu pengambilan kebijakan.
• Para wakil rakyat di DPR dan DPRD dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk lebih dekat dengan konstituen, sekaligus mendengar suara mereka guna membangun demokrasi partisipatif.
• Sumber data yang cukup representatif:
• Isu nasional: Twitter, Facebook, Berita online (nasional, lokal) • Isu regional: Facebook, Berita online (lokal)
Analisis Media Sosial Berbasis AI untuk Pengambilan KeputusanIsmail Fahmi
Pertumbuhan data:
Data terstruktur hanya 20%
Data tak terstruktur jauh lebih besar, 80%
Pendekatan pengambilan keputusan:
Berbasis Data
Berbasis AI
Berbasis Kombinasi AI dan Manusia
Media sosial adalah contoh sumber data tak terstruktur.
Banyak analisis media sosial berbasis big data yang diolah dengan algoritma AI, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan di institusi perusahaan, pemerintahan, dll.
Metode kombinasi Big Data-AI-Manusia adalah yang paling tepat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan percakapan publik di media sosial.
Konten Digital untuk Ketahanan KeluargaIsmail Fahmi
• Latar Belakang.
• Karakteristik Algoritma Media Sosial.
• Dampak Media Sosial Terhadap Ketahanan Keluarga.
• Strategi Konten Untuk Ketahanan Kesehatan dan Komunikasi. • Strategi Konten Untuk Ketahanan Ekonomi.
Krisis Uyghur - Analisis Percakapan di Media Sosial 2018-2021Ismail Fahmi
Isu Uyghur pada tahun 2020 masih menjadi isu yang sangat banyak dibicarakan di dunia internasional.
• Banyak narasi yang diangkat oleh tokoh (influencers) internasional terkait pelanggaran HAM di kamp konsentrasi Uyghur.
• Beberapa isu yang diangkat: forced labor, covid19 testing, organ harvesting, biological weapon testing.
• Negara asal user Twitter yang paling banyak membahas tentang Uyghur: US, UK, Turkey, India, Indonesia.
Digital Family - Pembelajaran Online dan Literasi Digital Pada AnakIsmail Fahmi
AGENDA
• Pembelajaran Daring dan Tantangannya • Literasi Digital
• Prinsip Dasar Penggunaan Media Digital • Peran Guru dan Orang Tua
• Parental Control
Perguruan Tinggi dan Narasi Keilmuan di Media SosialIsmail Fahmi
PERTANYAAN
• Perlu kah perguruan tinggi dan civitas academica aktif membangun jejaring dan narasi tentang ilmu pengetahuan yang menjadi fokusnya di media sosial?
• Bagaimana peta narasi tentang ilmu pengetahuan oleh 3 perguruan tinggi top di luar negeri dan di dalam negeri?
• Luar negeri: MIT, Harvard, Stanford • Dalam negeri: ITB, UGM, UI
• Lesson learned?
HARNESSING BIG DATA FOR HUMANITARIAN ACTIONIsmail Fahmi
Indonesia Digital 2019
Pulse Lab Jakarta: Big Data For Humanitarian Actions
Drone Emprit:
Membandingkan 4 Lembaga Kemanusiaan
Analisis Human Initiative
Analisis Rumah Zakat
Human Initiative: What’s Next?
Drone Emprit Academic
MEDSOS DAN ONLINE UNTUK ANALISIS DAN MONITORING BENCANAIsmail Fahmi
Dari data OSINT (Open Source Intelligence) seperti media sosial dan media online, kita bisa membuat peta monitoring dan analisis kebencanaan yang lebih luas untuk seluruh Indonesia dan lebih detail di setiap wilayah.
Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial di Ruang PublikIsmail Fahmi
KESIMPULAN
Narasi dari pemerintah masih fokus pada tujuan dari sisi pemerintah (misal dukungan thd BPIP), belum dari sisi publik khususnya gen Y&Z.
Akibatnya aspek “What is it for me” bagi publik belum terasa.
Agar wawasan kebangsaan sampai dan diterima oleh publik (khususnya gen Y&Z), perlu narasi yang fokus pada perhatian mereka; misal: bagaimana sebagai anak bangsa bersama pemerintah menciptakan kehidupan yang harmonis, keadilan, kesetaraan, kesejahteraan, dan isu universal (misal climate change).
Hindari jargon seperti “Saya Pancasila”, “Bela Negara”, dll yang disukai oleh “Boomers”, tetapi ini tidak cocok bagi Gen Y,Z.
Upayakan agar gen Y&Z itu sendiri yang aktif membicarakan wawasan kebangsaan mereka melalui isu-isu aktual di media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, TikTok).
Contoh isu aktual:
Teknologi untuk petani dan nelayan
Climate change dan lingkungan hidup
dll
Mereka bisa ditrigger untuk terlibat melalui kegiatan yang direncanakan oleh institusi, misal melalui lomba pembuatan film pendek:
”Masalah di daerahku, dan bagaimana aku berkarya menyelesaikannya.”
dll.
SARAN BUAT MAHASISWA
Untuk sukses melakukan advokasi policy di media sosial, mahasiswa perlu membangun:
• Kajian ilmiah yang melibatkan aspek komunikasi, sosial, dan politik.
• Narasi yang mudah dipahami oleh publik.
• Ambil “frame” atas isu yang diangkat sehingga ”what is it for me” bagi publik terasa jelas (misal harga rokok, dampak rokok).
• Endurance yang tinggi, karena advokasi isu dan kebijakan di media sosial sering harus dilakukan secara “marathon” (berbulan-bulan), bukan “sprint” (1-2 minggu).
• Lakukan secara berjejaring dan serentak.
Lemhannas: Optimalisasi Peran Media Sosial Untuk Wawasan KebangsaanIsmail Fahmi
AGENDA
• Batasan pengertian tentang “Wawasan Kebangsaan”
• Pancasila sebagai salah satu konsensus dasar bangsa
• Peta diskursus tentang ”Pancasila” di media sosial
• Permasalahan dan tantangan
• Strategi optimalisasi peran media sosial guna pengembangan wawasan kebangsaan
THE OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF THE BIG DATA IMPLEMENTATION IN SOCIAL SCIENCE RESEARCH: A LITERATURE REVIEW
Puslitbang APTIKA-IKP, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jln. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110, 021-3800418
Analisis Percakapan Omnibus Law di Media SosialIsmail Fahmi
• Bagaimana percakapan terkait UU Cipta Kerja di media sosial selama satu bulan terakhir pasca pengesahan UU Cipta Kerja?
• Apakah respon pemerintah terkait protes netizen terhadap UU Cipta Kerja?
• Apakah menurut pandangan narasumber media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk menyampaikan aspirasi?
• Apakah di masa depan aksi-aksi melalui media sosial merupakan alternatif yang baik dalam penyampaian aspirasi?
Social Dilemma
Analisis laporan kasus UU ITE.
Cyber troops and computational propaganda
Response publik (netizen) tentang “Pemerintah minta dikritik.”
Response terhadap (revisi) UU ITE.
Memanfaatkan Media Sosial Untuk Perumahan, Permukiman, Air, dan SanitasiIsmail Fahmi
KESIMPULAN
• Sektor perumahan & permukiman paling banyak diperbincangkan di media sosial dibandingkan sektor air bersih dan sanitasi.
• Kementerian dan lembaga baik di pusat maupun di daerah di Indonesia, belum cukup memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi dan berkomunikasi dengan publik untuk sektor ini.
• Malaysia sudah cukup aktif menggunakan media sosial untuk sektor perumahan, permukiman, dan sanitasi.
• Urusan air bersih, publik di Indonesia lebih aktif dari Malaysia, dimotori oleh lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan.
• Dari analisis media sosial, bisa dilihat akun dan lembaga yang aktif dalam sektor-sektor ini yang bisa diajak bekerjsama dan berkolaborasi; dan isu yang muncul.
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024Ismail Fahmi
• MDM (Mis-, Dis-, Mal- Informasi) bisa dipastikan akan diproduksi dan disebarkan selama proses Pemilu 2024.
• Target MDM: tokoh politik, kandidat, organisasi/partai politik, Lembaga penyelenggara pemilu (KPU).
• Pelaku MDM: publik, buzzer, institusi, dan kadang media.
• Dampak MDM: distrust, polarisasi, instabilitas.
• Persiapan Pemilu 2024:
• Hoax buster (multi-stakeholder)
• Kecepatan klarifikasi
• Penyiapan tim KPU (pimpinan dan staf) dalam menghadapi MDM terkait KPU (agar tidak gagap ketika terjadi serangan)
• Edukasi publik (inokulasi, bisa mendeteksi sendiri adanya MDM)
Demokrasi 4.0: Menyerap Aspirasi Publik Melalui Analisis Big Data Media Sosia...Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Kita sekarang dalam fase “Networked Society”.
• Namun demokrasi kita mungkin masih dalam fase “Tribal” – menyerahkan semua keputusan kepada (penguasa) pemerintahan, karena wakil rakyat tidak sepenuhnya “fungsional” dalam mewakili.
• Revolusi Industri 4.0 bisa sukses jika didukung oleh Demokrasi 4.0 – partisipasi publik adalah utama, bukan hanya representatif.
• Teknologi (khususnya big data, artificial intelligence) bisa mendukung Demokrasi 4.0 – dalam menangkap informasi dan opini penting dari publik untuk membantu pengambilan kebijakan.
• Para wakil rakyat di DPR dan DPRD dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk lebih dekat dengan konstituen, sekaligus mendengar suara mereka guna membangun demokrasi partisipatif.
• Sumber data yang cukup representatif:
• Isu nasional: Twitter, Facebook, Berita online (nasional, lokal) • Isu regional: Facebook, Berita online (lokal)
Analisis Media Sosial Berbasis AI untuk Pengambilan KeputusanIsmail Fahmi
Pertumbuhan data:
Data terstruktur hanya 20%
Data tak terstruktur jauh lebih besar, 80%
Pendekatan pengambilan keputusan:
Berbasis Data
Berbasis AI
Berbasis Kombinasi AI dan Manusia
Media sosial adalah contoh sumber data tak terstruktur.
Banyak analisis media sosial berbasis big data yang diolah dengan algoritma AI, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan di institusi perusahaan, pemerintahan, dll.
Metode kombinasi Big Data-AI-Manusia adalah yang paling tepat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan percakapan publik di media sosial.
Konten Digital untuk Ketahanan KeluargaIsmail Fahmi
• Latar Belakang.
• Karakteristik Algoritma Media Sosial.
• Dampak Media Sosial Terhadap Ketahanan Keluarga.
• Strategi Konten Untuk Ketahanan Kesehatan dan Komunikasi. • Strategi Konten Untuk Ketahanan Ekonomi.
Krisis Uyghur - Analisis Percakapan di Media Sosial 2018-2021Ismail Fahmi
Isu Uyghur pada tahun 2020 masih menjadi isu yang sangat banyak dibicarakan di dunia internasional.
• Banyak narasi yang diangkat oleh tokoh (influencers) internasional terkait pelanggaran HAM di kamp konsentrasi Uyghur.
• Beberapa isu yang diangkat: forced labor, covid19 testing, organ harvesting, biological weapon testing.
• Negara asal user Twitter yang paling banyak membahas tentang Uyghur: US, UK, Turkey, India, Indonesia.
Digital Family - Pembelajaran Online dan Literasi Digital Pada AnakIsmail Fahmi
AGENDA
• Pembelajaran Daring dan Tantangannya • Literasi Digital
• Prinsip Dasar Penggunaan Media Digital • Peran Guru dan Orang Tua
• Parental Control
Perguruan Tinggi dan Narasi Keilmuan di Media SosialIsmail Fahmi
PERTANYAAN
• Perlu kah perguruan tinggi dan civitas academica aktif membangun jejaring dan narasi tentang ilmu pengetahuan yang menjadi fokusnya di media sosial?
• Bagaimana peta narasi tentang ilmu pengetahuan oleh 3 perguruan tinggi top di luar negeri dan di dalam negeri?
• Luar negeri: MIT, Harvard, Stanford • Dalam negeri: ITB, UGM, UI
• Lesson learned?
HARNESSING BIG DATA FOR HUMANITARIAN ACTIONIsmail Fahmi
Indonesia Digital 2019
Pulse Lab Jakarta: Big Data For Humanitarian Actions
Drone Emprit:
Membandingkan 4 Lembaga Kemanusiaan
Analisis Human Initiative
Analisis Rumah Zakat
Human Initiative: What’s Next?
Drone Emprit Academic
MEDSOS DAN ONLINE UNTUK ANALISIS DAN MONITORING BENCANAIsmail Fahmi
Dari data OSINT (Open Source Intelligence) seperti media sosial dan media online, kita bisa membuat peta monitoring dan analisis kebencanaan yang lebih luas untuk seluruh Indonesia dan lebih detail di setiap wilayah.
Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial di Ruang PublikIsmail Fahmi
KESIMPULAN
Narasi dari pemerintah masih fokus pada tujuan dari sisi pemerintah (misal dukungan thd BPIP), belum dari sisi publik khususnya gen Y&Z.
Akibatnya aspek “What is it for me” bagi publik belum terasa.
Agar wawasan kebangsaan sampai dan diterima oleh publik (khususnya gen Y&Z), perlu narasi yang fokus pada perhatian mereka; misal: bagaimana sebagai anak bangsa bersama pemerintah menciptakan kehidupan yang harmonis, keadilan, kesetaraan, kesejahteraan, dan isu universal (misal climate change).
Hindari jargon seperti “Saya Pancasila”, “Bela Negara”, dll yang disukai oleh “Boomers”, tetapi ini tidak cocok bagi Gen Y,Z.
Upayakan agar gen Y&Z itu sendiri yang aktif membicarakan wawasan kebangsaan mereka melalui isu-isu aktual di media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, TikTok).
Contoh isu aktual:
Teknologi untuk petani dan nelayan
Climate change dan lingkungan hidup
dll
Mereka bisa ditrigger untuk terlibat melalui kegiatan yang direncanakan oleh institusi, misal melalui lomba pembuatan film pendek:
”Masalah di daerahku, dan bagaimana aku berkarya menyelesaikannya.”
dll.
SARAN BUAT MAHASISWA
Untuk sukses melakukan advokasi policy di media sosial, mahasiswa perlu membangun:
• Kajian ilmiah yang melibatkan aspek komunikasi, sosial, dan politik.
• Narasi yang mudah dipahami oleh publik.
• Ambil “frame” atas isu yang diangkat sehingga ”what is it for me” bagi publik terasa jelas (misal harga rokok, dampak rokok).
• Endurance yang tinggi, karena advokasi isu dan kebijakan di media sosial sering harus dilakukan secara “marathon” (berbulan-bulan), bukan “sprint” (1-2 minggu).
• Lakukan secara berjejaring dan serentak.
Lemhannas: Optimalisasi Peran Media Sosial Untuk Wawasan KebangsaanIsmail Fahmi
AGENDA
• Batasan pengertian tentang “Wawasan Kebangsaan”
• Pancasila sebagai salah satu konsensus dasar bangsa
• Peta diskursus tentang ”Pancasila” di media sosial
• Permasalahan dan tantangan
• Strategi optimalisasi peran media sosial guna pengembangan wawasan kebangsaan
THE OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF THE BIG DATA IMPLEMENTATION IN SOCIAL SCIENCE RESEARCH: A LITERATURE REVIEW
Puslitbang APTIKA-IKP, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jln. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110, 021-3800418
Analisis Percakapan Omnibus Law di Media SosialIsmail Fahmi
• Bagaimana percakapan terkait UU Cipta Kerja di media sosial selama satu bulan terakhir pasca pengesahan UU Cipta Kerja?
• Apakah respon pemerintah terkait protes netizen terhadap UU Cipta Kerja?
• Apakah menurut pandangan narasumber media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk menyampaikan aspirasi?
• Apakah di masa depan aksi-aksi melalui media sosial merupakan alternatif yang baik dalam penyampaian aspirasi?
Analisis Peta Narasi Keberagamaan di MedsosIsmail Fahmi
The term ‘hijrah’ is getting very popular in Indonesia, not only virtually but also offline.
In the religious cluster, the term is accompanied with other words to express the goals of the hijrah.
Some goals of the ‘hijrah’ are too strick or narrow. This has invited netizen from other clusters to explain the true meaning of ‘hijrah’ according to their references.
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media SosialAnindya Zulatsari
Presentasi yang menampilkan kronologi kasus Florence Sihombing (tersangka kasus pencemaran nama baik DIY) dengan kaitannya terhadap keadaan moralitas bangsa dan rendahnya kesadaran terhadap nilai-nilai pancasila dalam penggunaan teknologi utamanya media sosial.
Analisis Jaringan Pasukan Siber di IndonesiaIsmail Fahmi
Analisis Jaringan Pasukan Siber di Indonesia (Kolam Hoax dan Hate Speech) Studi Kasus: Pilpres 2014, Pilkada, Penangkapan MCA, dan Analisis Facebook Page “MCA” vs “Seword”
Similar to Revisi UU ITE: Response Publik dan Peran Media (20)
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)Ismail Fahmi
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan UUD Pasal 28H ayat (1) setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.
• Berkaitan dengan tempat tinggal, Negara dan Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memenuhi hal tersebut.
• PP Tapera yang ditetapkan pada 20 Mei 2024 menjadi salah satu kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan tempat tinggal.
• Kebijakan tersebut menuai pro-kontra di masyarakat. Diskusi di media sosial terjadi sangat keras dan melibatkan berbagai pihak.
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024Ismail Fahmi
Setelah Pemilu 2024, terdapat sengketa hasil yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan pemilihan presiden. Sidang ini bertujuan untuk menentukan keabsahan hasil pemilu dan menyelesaikan perselisihan yang muncul.
Salah satu pokok masalah yang muncul adalah keinginan untuk mewapreskan Gibran, anak sulung Presiden Jokowi. Namun, Gibran tidak memenuhi kriteria sebagai calon wakil presiden (Cawapres) berdasarkan faktor usia.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa modus kecurangan yang terjadi dalam pemilihan presiden kemungkinan akan muncul kembali dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di masa depan.
Beberapa pihak menekankan pentingnya mengungkapkan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi dalam proses pemilihan.
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024Ismail Fahmi
In this modern era, technological developments and increasing dependence on social media have changed the political landscape drastically. Social media has changed the way politicians communicate with voters. Platforms like Twitter, Facebook, and Instagram give candidates direct access to share their political views, plans, and messages. It succeeded in creating a new image for the Presidential and Vice Presidential candidates which influenced the direction of the public's choice.
Like the previous election, in the 2024 General Elections, social media became the stage for complex political battles. On the one hand, social media has increased young voters’ participation, who feel more involved in the political process through active campaigns on social platforms. On the other hand, social media has become an effective means for spreading false information and hoaxes that can confuse voters and damage the integrity of elections.
This webinar discusses the role of social media platforms during the 2024 General Elections, such as TikTok, in influencing public or voter perceptions. The speaker will explain several phenomena of social media use that effectively influence public choices. He will also examine where are the different frontiers of the social media war in Indonesia elections.
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINEIsmail Fahmi
PERTANYAAN DAN METODE
• Pertanyaan:
• Bagaimana tren percakapan tentang “kecurangan pemilu” di media
online dan media sosial?
• Isu apa saja yang banyak diangkat terkait “kecurangan pemilu” ini?
• Metode:
• Keyword: kecurangan, curang
• Periode: sebelum dan sesudah tanggal pencoblosan (7-23 Februari 2024)
• Sumber data: berita online dan Twitter/X
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL
Tadi ada FGD dengan
@perludem
, bersama teman2 dari UI, Elsam, Mafindo, BSSN, dan Safenet. Dari
@KPU_ID
berhalangan hadir.
Membahas tentang Sirekap. Saya diminta melaporkan analisis percakapan netizen tentang Sirekap di media sosial.
Bagaimana sentimennya? Apa saja kritikan dan keluhan masyarakat? Emosinya bagaimana?
TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE
14-15 FEBRUARI 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN “KECURANGAN PEMILU”
• Terdapat banyak laporan dan bukti tentang kecurangan dalam pemilu 2024, seperti surat suara yang sudah tercoblos sebelum pemilihan dilakukan, manipulasi data suara, dan kegiatan pencoblosan oleh anak-anak di bawah umur.
• Banyak akun media sosial dan lembaga media yang mengungkap kecurangan ini, seperti Majalah Tempo, Media Kumparan, dan dokumenter "Dirty Vote" yang telah ditonton oleh jutaan penonton di YouTube.
• Para guru besar dari berbagai kampus juga memberikan testimoni tentang kecurangan dalam pemilu ini.
• Beberapa akun menyebut adanya upaya penegakan hukum yang terhambat dan serangan terhadap relawan yang melaporkan kecurangan.
• Terdapat kekhawatiran bahwa kecurangan ini dapat merusak legitimasi pemimpin yang terpilih dan merusak demokrasi.
• Beberapa akun juga menyebut adanya keterlibatan dinasti politik dan nepotisme dalam pemilu ini.
• Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud sepakat untuk menggugat kecurangan pemilu ini.
• Meskipun ada beberapa akun yang menyebut bias dalam dukungan politik, namun banyak akun yang menyuarakan keadilan dan transparansi dalam pemilu.
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Di semua kanal (Twitter, News, Instagram, YouTube) yang dimonitor selama periode 7-10 Februari 2024, JIS mendapatkan jumlah mention dan interaksi yang lebih tinggi dibandingkan GBK.
• Ini memperlihatkan minat netizen di platform media sosial tersebut dan media online yang lebih tinggi tentang JIS yang menjadi lokasi kampanye terakhir paslon 01 dibandingkan GBK yang menjadi lokasi paslon 02.
• Dalam analisis ini, lokasi kampanye paslon 03 di Simpang Lima, Semarang, tidak diikutkan, karena dalam percakapan netizen yang ada adalah upaya membandingkan lokasi JIS dan GBK saja.
• Analsis tentang kampanye lebih mendalam, termasuk terkait narasi yang muncul, dari ketiga paslon akan dibuat dalam analisis selanjutnya.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
1.Dari ”Share of voice” yang tidak terlalu jauh bedanya, dapat disimpulkan bahwa pertarungan di YouTube antara ketiga paslon berlangsung sangat ketat. Tidak ada pemenang yang jauh berbeda secara signifikan. Namun demikian pasca debat terakhir, Paslon 02 paling tinggi jumlah video dan interaksi yang didapatkannya.
2.Di antara semua kanal YouTube, kanal-kanal dari TV memberi kontribusi jumlah interaksi yang paling tinggi. Ada beberapa kanal non-TV yang juga signifikan seperti kanal podcast dan kanal opini.
3.Konten yang Menarik:
• Debat politik dan acara terkait kampanye merupakan konten yang paling banyak menarik perhatian, sebagaimana ditunjukkan oleh jumlah tayangan dan komentar yang tinggi pada video-video terkait.
• Segmen penutup paling banyak mendapat interaksi.
• Dari Capres 01, saat Anies membacakan ayat dari Quran dan pesan yang menyentuh. Dari Capres 02 saat meminta maaf kepada paslon lain. Dari Capres 03 cenderung direspon negative karena menyindir.
• Konten yang memungkinkan pemirsa untuk terlibat secara emosional atau pribadi, seperti wawancara atau segmen yang menampilkan sisi humanis dari calon, juga menarik jumlah tayangan yang tinggi.
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
Konten yang Menarik Emosi
Konten yang menyentuh emosi dan menampilkan humanisasi kandidat, seperti penutupan debat Anies yang 'mengandung bawang' dan Prabowo yang meminta maaf, terbukti sangat populer. Hal ini menandakan bahwa pendekatan yang memanusiakan kandidat dan menekankan pada nilai-nilai emosional beresonansi dengan audiens di TikTok.
Ganjar's closing statement yang menekankan pada isu HAM menunjukkan pentingnya mengangkat isu-isu substansial yang berkaitan dengan keadilan sosial dan hak asasi manusia.
Peran Media Online
Media online tampaknya berperan penting dalam menyebarkan konten terkait dengan capres dan cawapres, dengan banyak akun media yang masuk dalam daftar akun yang video-videonya paling banyak dilihat.
Keterlibatan media dalam distribusi konten menunjukkan bahwa paslon tidak hanya bergantung pada akun pribadi atau pendukung mereka dalam menyebarkan pesan, tetapi juga pada narasi yang dibentuk dan dikomunikasikan oleh media.
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
Analisis Volume dan Sentimen
• Anies Baswedan memiliki jumlah pembicaraan terbanyak dengan 170,341 total sebutan, mewakili 47% dari semua pembicaraan media. Dalam hal sentimen, 90% percakapan Twitter tentangnya bersifat positif, dengan hanya 5% negatif dan 5% netral. Ini menunjukkan opini publik yang sangat mendukung terhadap Anies Baswedan.
• Prabowo Subianto mengikuti dengan 114,034 sebutan, yang merupakan 32% dari total. Namun, sentimen di Twitter menunjukkan bahwa 63% percakapan adalah negatif, hanya 32% positif, dan 5% netral. Hal ini menandakan bahwa meskipun ia banyak dibicarakan, sebagian besar percakapan cenderung negatif.
• Ganjar Pranowo memiliki 76,371 sebutan dengan 21% dari total pembicaraan. Sentimen di Twitter terhadap Ganjar lebih positif dibandingkan Prabowo dengan 80% percakapan positif, 11% negatif, dan 9% netral. Ini menandakan persepsi publik yang umumnya positif terhadapnya.
Opini Netizen
• Opini terhadap Anies Baswedan mencakup beberapa poin positif, seperti dukungan dari influencer TikTok, antusiasme netizen terhadap acara live TikTok Anies, dan fatwa dari ulama. Namun, ada juga kritik negatif, seperti tuduhan penghinaan oleh pendukungnya dan kekecewaan publik terhadap omongan yang dianggap kosong.
• Opini terhadap Prabowo Subianto menunjukkan dukungan dari beberapa tokoh penting, namun juga ada kritikan keras, seperti tuduhan kerusakan demokrasi dan kekecewaan terhadap kinerjanya di masa lalu.
• Opini terhadap Ganjar Pranowo sebagian besar positif, dengan dukungan yang meningkat dari publik dan apresiasi untuk konten media sosialnya. Namun, terdapat pula sorotan negatif karena tidak hadirnya di acara tertentu dan survei yang kurang menguntungkan.
• Kesimpulan
Secara keseluruhan, Anies Baswedan tampaknya mempunyai dukungan yang kuat dari publik, dengan sentimen positif yang dominan. Prabowo Subianto mempunyai banyak pembicaraan namun dengan sentimen yang cenderung negatif. Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki proporsi sentimen positif yang tinggi meskipun jumlah pembicaraannya lebih sedikit dibandingkan dengan kedua kandidat lainnya.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Dalam periode 25 Jan-3 Feb 2024, jumlah video yang dipost di YouTube terkait Paslon 01 (14,618 video) dan Paslon 03 (14,642 video) memiliki share yang sama (36%), mengalahkan Paslon 02 (11,090 video, 27%).
• Tren total interaksi harian dari ketiga paslon di YouTube mirip dengan tren jumlah konten video (mention) yang dipost di YouTube. Awalnya interaksi dari video tentang paslon 01 paling tinggi, namun kemudian disusul oleh paslon 03, sebelum injury time paslon 02 menyusul, dan terakhir paslon 03 melewati mereka semua lagi.
• Total interaksi (Like, Comment, View) yang didapat semua video, Paslon 01 yang paling tinggi interaksinya (95 juta interaksi), disusul oleh Paslon 03 (88 juta interaksi), dan terakhir Paslon 02 (74 juta interaksi).
• Sentimen dari video dalam data ini belum dianalisis, sehingga belum ditampilkan hasilnya.
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
KESIMPULAN
• Pasca Anies live di TikTok tanggal 1 Februari 2024, jumlah postingan konten di TikTok meningkat untuk Paslon 01, mengalahkan Paslon 02 dan Paslon 03. Namun jumlah interaksi yang didapat belum berbanding lurus dengan jumlah kontennya.
• Untuk mendapatkan interaksi yang tinggi (Like, View) tidak harus dari akun yang followernya besar. Akun pendukung Paslon 02 dengan 19K follower bisa mendapat Like dan View yang paling tinggi, mengalahkan akun yang followernya jutaan, karena kontennya yang khas.
• Paslon 02 mendapatkan interaksi yang tinggi, paling besar bukan dari akun dengan follower jutaan. Bahkan dari top 10 akun, sebagian besar followernya di bawah 100K. Kuncinya ada konten ringan yang memberi semangat dan menyentuh perasaan.
• Paslon 03 mendapat interaksi tinggi dari akun-akun media. Dari top 10 akun, hampir separuhnya adalah akun media.
• Paslon 01 juga mendapat interaksi dari top 10 akun dengan follower separuhnya kurang dari 50K. Sebagian besar adalah konten ringan yang menyentuh perasaan juga.
• Content is King. Dan konten yang paling tinggi interaksinya di TikTok dalam periode data ini adalah konten yang menyentuh perasaan.
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024Ismail Fahmi
METODOLOGI
• Sumber: Instagram
• Metode crawling: IG Search yang hanya berbasis hashtags. Kelemahan: jika sebuah post di dalam caption tidak ada hashtags, maka IG Search tidak akan menampilkan post dalam hasil pencarian.
• Periode: 21 Januari - 3 Februari 2024
• Keywords/Hashtags:
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAMIsmail Fahmi
LATAR BELAKANG
• Pengunduran diri Mahfud MD dari posisi Menkopolhukam menjadi pembahasan di media massa dan media online.
• Sejumlah tokoh nasional, pengamat, politisi, juga Presiden Jokowi turut mengomentari pengunduran diri tersebut.
• Pengunduran diri Mahfud MD jelang pelaksanaan debat Capres ke lima dan hanya terhitung belasan hari sebelum pencoblosan, ditafsir beragam oleh publik.
• Isu ini pun diikuti oleh beragam isu lainnya, termasuk keharmonisan kabinet dan rumor pengunduran diri beberapa menteri di kabinet Jokowi.
1. REVISI UU ITE
BAGAIMANA RESPONS
PUBLIK DAN PERAN MEDIA?
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director PT. Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
WEBINAR PWI
10 MARET 2021
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
Founder Media Kernels Indonesia
3. AGENDA
• Analisis laporan kasus UU ITE.
• Hoaks, hate speech, dan black campaign di media sosial kita.
• Response publik (netizen) tentang “Pemerintah minta dikritik.”
• Response terhadap (revisi) UU ITE.
3
4. REVISI UU ITE TIDAK MASUK PROLEGNAS
PRIORITAS 2021
4
FGD Kemenko Polhukam
9 MARET 2021
11. COMPUTATIONAL PROPAGANDA
11
Since 2012 until now, we
have seen bots, algorithms
and other forms of
automation are used by
political actors in countries
around the world to
manipulate public opinion
over major social
networking platforms, such
as Twitter, Facebook,
Instagram, and YouTube.
12. CYBER TROOPS
12
CYBER TROOPS: government,
military or political party teams
committed to developing or
manipulating public opinion
over social media.
13. THE PURPOSES OF CYBER TROOPS AND
COMPUTATIONAL PROPAGANDA
13
Manipulates public opinion to
promote the interests of
government, opposition, or
trolls.
Interests Interests
TROLLS
Interests
39. KESIMPULAN
• UU ITE masih sangat dibutuhkan namun perlu direvisi.
• Harapan publik atas revisi UU ITE sangat besar. Nuansa rasa “takut” atas UU ITE
dirasakan oleh publik.
• Publik menyambut baik dibukanya opsi revisi UU ITE oleh Presiden Jokowi.
• Dilihat dari peta SNA, pro-kontra atas revisi UU ITE memiliki korelasi kuat antara
cluster Pro Pemerintah – cenderung kontra revisi UU ITE – dan cluster Non
Pemerintah (publik, aktivis, oposisi, NGO) – conderung pro revisi.
• Media memiliki peran penting dalam membangun percakapan dan narasi khususnya
di kalangan publik.
• Analisis emosi atas respon publik terhadap pernyataan presiden Jokowi untuk
mengritik pemerintah dan revisi UU ITE selalu diwarnai oleh “trust” dalam arti ragu
atau bahkan tidak percaya itu akan dijalankan.
• Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk serius menindaklanjuti pernyataan
presiden tidak hanya dengan membuat petunjuk implementasi, tetapi dengan revisi
seperti masukan dari banyak pihak.
39