Diskusi publik Terorisme: Fakta atau Propaganda

1. PETA NARASI
KEBERAGAMAAN DI
MEDIA SOSIAL
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
DISKUSI PUBLIK PRODEWA
13 APRIL 2021

2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
Lahir: Bojonegoro, 1974
Founder Media Kernels Indonesia

3. MEDIA SOSIAL DAN RADIKALISME

4. KEKUATAN PROPAGANDA RADIKALISME DI
MEDIA SOSIAL SANGAT BESAR
4

5. CONTOH PROPAGANDA DI TWITTER
5

6. PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI INDONESIA (2021)
6

7. 7
MILLENIAL
GEN Z

8. CROSS PLATFORM RESONANCE
8

9. KATEGORI NARASI KEBERAGAMAAN
Kategori narasi ini diambil dari Faisal Nurdin Idris (2015), diperkaya dari Sara Zeigar (2016),
keywords dikembangkan dari kedua sumber.
9
No Narasi Keywords
1 Kebencian thd Yahudi dan Nasrani
Yahudi, Kristen, Nasrani, kafir, takfiri, murtad, non-
muslim, kristenisasi, zionisme, misionaris, rezim tirani
2
Penolakan thd Ahmadiyah dan aliran
sesat
Ahmadiyah, aliran sesat (masukkan nama-nama aliran
sesat)
3 Sikap atas diferensiasi Islam Islam Liberal, Syiah, Islam Nusantara
4 Islam vs demokrasi demokrasi, khilafah
5
Penerapan syariah Islam dan pendirian
negara Islam
syariah Islam, negara Islam, khilafah, hijrah
6 Ekstremisme sweeping
7 Terorisme syahid, jihad, mujahidin

10. DEFINISI RADIKALISME

11. FASE RADIKALISASI
11

12. INTOLERANSI, RADIKALISME, LALU TERORISME
12

13. RADIKALISME DI JERMAN
13
https://www.dw.com/id/radikalisme-dan-tantangan-mendasar-lain-bangsa-
indonesia/a-52187983

14. RADIKALISME SAAT INI: PAHAM KHILAFAH DAN
INTOLERANSI
14

15. CASE STUDY #1: KHILAFAH
(14 JUNI – 14 JULI 2020)

16. TREN “KHILAFAH” (14 JUNI - 14 JULI 2020)
16

17. PETA PERCAKAPAN “KHILAFAH” DI TWITTER
17
PRO KHILAFAH
PRO OPOSISI
PRO PEMERINTAH

18. TOP INFLUENCERS “KHILAFAH”
18
PRO PEMERINTAH
PRO PEMERINTAH
PRO PEMERINTAH
PRO OPOSISI
PRO OPOSISI

19. NARASI “KHILAFAH”: KHILAFAH VS KOMUNIS
19
PRO PEMERINTAH
PRO OPOSISI
PRO PEMERINTAH
PRO OPOSISI
PRO OPOSISI

20. TAGAR “KHILAFAH”
20
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA

21. TAGAR “KHILAFAH”
21
PRO
KONTRA
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
PRO
KONTRA
KONTRA
KONTRA
KONTRA
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO

22. PETA TAGAR
22
PRO KHILAFAH
PRO OPOSISI
PRO PEMERINTAH
KHILAFAH INTERNASIONAL

23. TOP MEME “KHILAFAH”
23
PRO
KONTRA
PRO PRO
PRO
KONTRA KONTRA KONTRA
KONTRA KONTRA
KONTRA KONTRA
KONTRA KONTRA KONTRA
KONTRA
PRO

24. MOST SHARED SITES “KHILAFAH”
24

25. MEDIAUMAT.NEWS
25

26. MUSLIMAHNEWS.COM
26

27. TRAFIK TINGGI
27

28. RANKING SITUS KEISLAMAN (2018)
28
FEB 2018
MODERAT
KONSERVATIF

29. RANKING SITUS (JULI 2020): MODERAT NAIK
29
https://ibtimes.id/100-situs-islam-indonesia-nu-online-peringkat-pertama
MODERAT
KONSERVATIF

30. KHILAFAH
(1 AGUSTUS – 15 OKTOBER 2019)

31. TREND OF ‘KHILAFAH’ (3 MONTHS)
31

32. TOPIC NETWORK OF ‘KHILAFAH’ (TWITTER)
32
PRO KHILAFAH
PRO OPPOSITION
PRO GOVERNMENT
KASHMIR

33. EX-HTI NETWORK OF ‘KHILAFAH’ (TWITTER)
33
PRO KHILAFAH

34. HASHTAGS FOR ‘KHILAFAH’ (TWITTER)
34

35. HASHTAGS FOR ‘KHILAFAH’ (FACEBOOK)
35

36. HASHTAGS FOR ‘KHILAFAH’ (INSTAGRAM)
36

37. SUMMARY FOR ‘KHILAFAH’
• Polarization on the language ‘khilafah’ is clearly shown in the virtual
community conversation.
• The term ‘khilafah’ is heavily used by at least 3 clusters.
• Pro Khilafah: “We are the world Khilafah”
• Pro Gov: “Islam Yes, Khilafah No”; “Opposition is supporting Khilafah”
• Pro Opposition: “Pro gov are politicing ‘khilafah’ to achieve their
goals”
• ‘Khilafah’ is not only a religious discourse, but now is heavily on political
agenda.
37

38. CASE STUDY #2: KAFIR, KUFFAR

39. TRENDS OF ‘KAFIR’ (3 MONTHS)
39

40. SOCIAL NETWORK OF ‘KAFIR’ (GLOBAL)
40
PRO OPPOSITION
PRO GOVERNMENT
INTERNATIONAL

41. SOCIAL NETWORK OF ‘KAFIR’ (INDONESIA)
41
PRO OPPOSITION PRO GOVERNMENT

42. HASHTAGS FOR ‘KAFIR’ (TWITTER)
42

43. HASHTAGS FOR ‘KAFIR’ (INSTAGRAM)
43

44. SUMMARY FOR ‘KAFIR’
• The use of the term ‘kafir’ is also heavily polarized.
• The intention of the conversation depends on the cluster or chamber
where netizen belongs to.
44

45. ANALISIS PERISTIWA LEDAKAN BOM DAN
TERORISME DI INDONESIA (2012-2018)
Keywords: teror, terorisme, bom, pengeboman, ledakan, peledakan
Filters: jakarta, bursa efek, BEJ, gereja, mesjid, masjid, bali, marriott,
mariot, aceh, poso, sulawesi, tentena, jimbaran, palu, hotel, carlton,
cirebon, solo, jawa, sarinah, surabaya, sidoarjo, markas, polres, polisi,
muslim, islam

46. TREN VOLUME PEMBERITAAN MENGALAMI
PENINGKATAN
46
(14/1/16) ledakan bom dan
baku tembak di Sarinah
Jakarta, 960 artikel
(25/5/17) Ledakan bom
Kampung Melayu, Jakarta,
3311 artikel
(13-14/5/18) Ledakan bom
Gereja & Polrestabes
Surabaya, 19k artikel
(5/3/14) ledakan gudang
amunisi TNI AL
(10/9/12) bom
Depok

47. TREN TAHUN 2012
SIDANG BOM BALI I, BOM KBRI PARIS, CIREBON, POSO, SOLO, BURON TERORIS
47
Cirebon
Pilkada Jkt
Papua
Sidang Bom
Bali
Sidang Bom
Bali
KBRI Perancis
Solo
Solo
Depok
Solo
Poso
Poso
Poso
Rutan Polda Jkt

48. TREN TAHUN 2013
TARGET SERANGAN BOM DAN TEROR MULAI BANYAK DIARAHKAN KE POLISI
48
Data tidak tersedia
Bom ATM
Makasar
Bom
Gereja
Makassar
Paket ‘bom’
Bandara Soeta
Polisi,
Cipete
Boston
USA
Polisi,
Depok
Penembakan
Polisi
Polis,
Semarang
Bali
Ciputat
Garuda
Solo
Jawa
Tangerang

49. LEDAKAN BOM DAN TEROR DALAM PEMBERITAAN
TAHUN 2014
49
(9/1/14) ATM
di Malang
dibom, 109
artikel
(21/1/14)
Penangkapan teroris
SBY, 142 artikel
(5/3/14) Tragedi ledakan
gudang amunisi Markas
Kopaska Tanjung Priok, 641
artikel
(11/7/14) Kantor Lembaga Survei
Jaringan Suara Indonesia (JSI)
Jakarta dilempar bom molotov, 78
artikel
(21/3/14) Densus 88 gagalkan upaya
penyelundupan bom dari Surabaya

50. RENTETAN PERISTIWA TEROR PADA 2014
50
1. Pada 9/1/14, ATM
di Malang dibom
2. Pada 21/1/14, terjadi
penangkapan teroris di
Surabaya
3. Pada 21/3/14, Densus
88 gagalkan upaya
penyelundupan bom dari
Surabaya ke Makassar

51. LEDAKAN BOM DAN TEROR DALAM PEMBERITAAN
TAHUN 2015
51
(18/8/15) 1 WNI tewas dalam
tragedi Bom Bangkok pada satu
hari sebelumnya 17/8
(29/10/15) Ledakan bom
di Mal Alam Sutera, 326
artikel
(16/11/15) Pelemparan
granat di Gedung
Perkantoran Multi Piranti
Graha, Duren Sawit, 628
artikel
(12/10/15) Doa bersama
mengenang 13 tahun tragedi Bom
Bali
(29/8/15) Penemuan bom
rakitan di Kalimalang, 119
artikel

52. RENTETAN PERISTIWA TEROR PADA 2015
52
3. Pada 16/11/15, terjadi
pelemparan granat di Gedung
Perkantoran Multi Piranti
Graha, Duren Sawit, Jakarta
2. Pada 29/10/15, terjadi
ledakan bom di Mal Alam
Sutera, Tangerang
1. Pada 29/8/15, ada
penemuan bom rakitan di
Kalimalang, dekat Mall
Cipinang Indah, Jakarta

53. LEDAKAN BOM DAN TEROR DALAM PEMBERITAAN
TAHUN 2016
53
(1/1/16) Ledakan bom di bawah
mobil TV One di Jalan Dalem
Kaum, Bandung, depan rumah
dinas Ridwan Kamil pada dini hari,
229 artikel
(21/12/16) Penangkapan
terduga teroris di Tangerang
Selatan
(14/11/16) Bom di Gereja
Oikoumene Samarinda, 1037
artikel
(28/8/16) Percobaan bom bunuh diri di
Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan,
691 artikel
(14/1/16) Bom Sarinah dan
baku tembak, 960 artikel
(12/12/16) Penangkapan
seorang calon
“pengantin” wanita di
Bekasi

54. RENTETAN PERISTIWA TEROR PADA 2016
54
1. Pada 1/1/16 terjadi ledakan
bom di bawah mobil TV One di
Jalan Dalem Kaum, Bandung,
depan rumah dinas Ridwan Kamil
2. Pada 14/1/16 terjadi
ledakan bom dan baku
tembak di Jalan Thamrin,
Sarinah, Jakarta
3. Pada 28/8/16, terjadi
percobaan bom bunuh diri di
Gereja Katolik Santo Yosep,
Medan

55. SNA 2016 PUBLIK BERSATU MENGHADAPI TERROR BOM SARINAH
55

56. LEDAKAN BOM DAN TEROR DALAM PEMBERITAAN
TAHUN 2017
56
(27/2/17) Ledakan bom di
Lapangan Pandawa,
Cicendo, Bandung, 827
artikel (8/7/17) Ledakan bom
panci di kontrakan
terduga teroris di Buah
Batu, Bandung
(25/11/17) Bom di Masjid Sinai
Mesir
(9/4/17) Bom di
Mesir
(25/5/17) Ledakan bom
Kampung Melayu, Jakarta,
3311 artikel
(27/10/17) Ledakan
pabrik petasan di
Kosambi, Tangerang

57. RENTETAN PERISTIWA TEROR PADA 2017
57
2. Pada 25/5/17, terjadi
ledakan bom di Kampung
Melayu, Jakarta
1. Pada 27/2/17, terjadi
ledakan bom di Lapangan
Pandawa, Cicendo,
Bandung

58. SNA 2017 PUBLIK MULAI TERPOLARISASI KE DALAM DUA CLUSTER
BESAR ANTARA YANG PRO DAN OPOSISI THD PEMERINTAH
58
oposisi pro

59. PENUTUP

60. KESIMPULAN
• Makna paham “radikalisme” akhir-akhir ini menurut definisi pemerintah (atau pro pemerintah)
dipersempit pada paham “khilafah” dan “anti toleransi”.
• Makna luas: Islamisme bukan hanya satu-satunya fondasi, akar, dan sumber radikalisme (baca,
kekerasan dan kekacauan) yang membahayakan tatanan sosial (social order), stabilitas bangsa,
dan ideologi negara, tetapi juga separatisme, rasisme, maupun etnosentrisme.
• Percakapan tentang “khilafah” di media sosial didorong oleh dua motif:
• Menyebarkan paham dan agenda khilafah, seperti yang konsisten dilakukan oleh cluster Pro
Khilafah (HTI).
• Pro-kontra pilihan politik seperti yang dilakukan oleh cluster residu pilpres.
• Penyebaran paham yang cenderung konservatif dan kadang profokatif melalui media online
tampak sangat masif dan menguasai daftar situs keislaman yang paling banyak diakses di
Indonesia. Informasi dari situs ini kemudian disebar ke media sosial.
• Situs moderat mulai menempati posisi teratas dalam daftar situs keislaman yang populer, namun
jumlahnya tidak banyak, yang lebih banyak diikuti oleh situs-situs konservatif.
• Melihat masifnya penyebaran konten yang mengandung paham radikal di atas, maka
menghadapi paham ini tidak bisa dengan cara kekerasan. Namun dengan membangun
kemampuan berpikir kritis di kalangan generasi muda dan publik, serta memperbanyak konten-
konten moderat sebagai penyeimbang.
60