Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas perguruan tinggi melalui gerakan open access. Dokumen tersebut membandingkan aktivitas di media sosial dan jaringan sosial antara perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dengan Amerika Serikat. Dokumen tersebut juga meninjau perkembangan open access di Indonesia, sub-portal dalam Indonesia OneSearch, serta tantangan terkait plagiarisme dalam mendukung gerakan open access.
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
Rakornas perpusnas-2018
1. Gerakan Open Access dan
Upaya Peningkatan Kualitas
Perguruan Tinggi
Ismail Fahmi, PhD.
Indonesia OneSearch
Ismail.fahmi@gmail.com
Rakornas Perpustakaan 2018
Hotel Bidakara
Jakarta, 28 Maret 2018
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Natural Language Processing Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Magister Teknologi Informasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Ismail Fahmi, PhD.
Ismail.fahmi@gmail.com
3. Agenda
• Pantaun Drone Emprit terhadap 6 institusi di Indonesia dan USA.
• Analisis jaringan social di antara 6 perguruan tinggi.
• Perkembangan Open Access (IOS) di Indonesia.
• Sub-portal dalam IOS.
• Plagiarism dan tantangan Open Access.
• Penutup.
3
5. Drone Emprit
Membandingkan “Isi Kepala” Perguruan
Tinggi Top Indonesia vs USA
USA:
•Harvard
•Stanford
•MIT
Indonesia:
•ITB
•UI
•UGM
5
15 Mei 2017 – 27 Maret 2018
(10 bulan)
13. Highlight Hashtag (Ide) PT di USA
• Aktif berbicara tentang bidang keilmuan mereka: inovasi,
capaian, riset, event, publikasi, dll.
• Juga aktif dalam diskursus tentang kebijakan pemerintah.
13
33. Software Repositori di IOS
33
Software Total
ojs 3600
slims 232
other 117
kin 87
eprints 81
inlis 29
dspace 18
gdl 8
or 5
koha 3
siprus 2
omp 2
ocs 2
libsys 1
omeka 1
lontar 1
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
ojs
slim
s
other
kin
eprints
inlisdspace
gdl
or
koha
siprusom
p
ocs
libsysom
eka
lontar
Jumlah Software Repositori di IOS
34. Institusi dengan Repository Terbanyak
34
No Institusi Total
1 Universitas Gadjah Mada 167
2 Universitas Udayana 98
3 Universitas Negeri Surabaya 96
4 Universitas Negeri Malang 84
5 Universitas Brawijaya 82
6 Universitas Sebelas Maret 70
7 Universitas Andalas 67
8 Universitas Negeri Yogyakarta 63
9 Universitas Sam Ratulangi 63
10 Institut Pertanian Bogor 63
11 Universitas Kristen Petra Surabaya 61
12 Universitas Riau 58
13 Universitas Lampung 54
14 Universitas Pendidikan Ganesha 52
15 Universitas Sumatera Utara 50
16 Universitas Negeri Semarang 47
17 Universitas Syiah Kuala 42
18 Universitas Tanjungpura 42
19 Universitas Tadulako 42
20 Universitas Lambung Mangkurat 39
21 Universitas Airlangga 38
22 Perpustakaan Nasional RI 37
23 Universitas Negeri Padang 36
24 Universitas Muhammadiyah Malang 36
25 Universitas Sriwijaya 36
26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 36
27 Universitas Diponegoro 36
28 Universitas negeri Makassar 35
29 Universitas Negeri Medan 32
30 Universitas Indonesia 32
31 Universitas Jember 28
32
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan 26
33 Universitas Muhammadiyah Purwokerto 25
34 Universitas Pendidikan Indonesia 24
35 Universitas Muhammadiyah Semarang 24
36
Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang 24
37 Badan Tenaga Nuklir Nasional 24
38 Universitas Hasanuddin 24
39 Universitas Ahmad Dahlan 23
40 Universitas Padjadjaran 23
40. Tantangan Open Access di Indonesia
• Banyak perguruan tinggi yang enggan membuka akses full-teks
terhadap koleksi digital mereka.
• Beberapa alasan:
• Takut diplagiat.
• Takut ketahuan memplagiat.
• Mengandung nilai ekonomi (copyright, patent, dll).
• Hak cipta tidak dimiliki perpustakaan.
40
42. Penutup
• Perguruan Tinggi di USA (Harvard, Stanford, MIT):
• Sangat focus dan aktif dalam bidang-bidang keilmuan mereka.
• PT juga turut aktif dalam diskursus mengenai kebijakan pemerintah.
• Jaringan sosial (mahasiswa, peneliti, alumni, bisnis) aktif melibatkan institusi dalam
percakapan, dan diantara mereka memiliki link yang kuat.
• Perguruan Tinggi di Indonesia (ITB, UI, UGM):
• Bidang keilmuan kurang menjadi topik percakapan atau komunikasi di media sosial.
• Isu eksternal sering dominan membawa institusi dalam percakapan.
• Jaringan sosial cukup aktif, namun link di antara mereka tidak merata.
• Repositori digital yang dibuka aksesnya (open access), diharapkan bisa
meningkatkan akses dan kerjasama antar pengguna dari berbagai institusi
berbeda.
• IOS menunjukkan trend akses dan jumlah user yang terus naik, bisa
menjadi sebuah pintu menuju seluruh repository open access di Indonesia.
• Perlu strategi lebih jitu untuk memaksa institusi mau berbagi repository
digitalnya secara open access.
42