1. Dokumen membahas beberapa teori belajar seperti humanistik, konstruktivisme, dan sosial serta penerapannya dalam pembelajaran. 2. Teori humanistik berfokus pada pembangunan diri peserta didik, konstruktivisme memberi kebebasan belajar secara mandiri, sedangkan teori sosial melihat pengaruh lingkungan sosial dalam belajar. 3. Beberapa konsep seperti hirarki kebutuhan, zona perkemb
Powerpoint tentang Indahnya saling menghargai dalam keragaman untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Elemen Akhlak di Sekolah Dasar
Powerpoint tentang Indahnya saling menghargai dalam keragaman untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Elemen Akhlak di Sekolah Dasar
Created by Cakguru.com
Daftar isi.
- Pengertian teori belajar sosial
- Tokoh teori belajar sosial
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar sosial
- Penerapannya dalam pendidikan
- Pengertian teori belajar Humanistik
- Tokoh teori humanistik
- Kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
Teori Belajar dan Pembelajaran.
Grand Teori Belajar: 1) Behavioristik, 2) Kognitif, 3) Humanistik, 4) Konstruktivis.
Tokoh-tokoh teori belajar behavioristik: 1) Thorndike, Albert Bandura
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, dan Teori
Belajar Sosial serta Penerapannya dalam Kegiatan
Pembelajaran
B. Kegiatan Belajar : KB 2
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1
Konsep (Beberapa istilah
dan definisi) di KB
Teori humanistik Teori belajar ini berusaha untuk memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya, pendidik membantu peserta didik untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu untuk mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka.
Maslow : Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Menurut Maslow, bahwa manusia termotivasi untuk memenuhi
segala kebutuhan kebutuhan hidupnya.
“the desire to become everything that one is capable of
becoming” (keinginan untuk menjadi apa pun yang ingin dia
lakukan).
Tipe belajar menurut Hubermas :
1) belajar teknis (technical learning),
2) belajar praktis (practical learning), dan
3) belajar emansipatoris (emancipatory learning).
Teori belajar konstruktivisme
adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan kepada
manusia yang mau belajar atau mencari kebutuhannya dengan
kemampuan menemukan kebutuhannya tersebut dengan
bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan
terhadap seseorang untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang
dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya sendiri.
Teori belajar kokonstruktivistik (Lev Vygotsky)
Teori belajar ko-kontruktinvistik atau teori belajar sosiokultur
merupakan teori belajar yang titik tekan pada bagaimana
seseorang belajar dengan bantuan orang lain dalam suatu zona
keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal Developmen (ZPD)
2. atau Zona Perkembangan Proksimal dan mediasi. Di mana anak
dalam perkembangannya memerlukan orang lain untuk dapat
memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi olehnya.
Zona Perkembangan Proksimal/Zona Proximal
Development (ZPD) merupakan konsep utama yang paling
mendasar dari teori belajar konstruktivistik Vygotsky. Dalam Luis
C. Moll (1993: 156-157), Vygotsky berpendapat bahwa setiap
anak dalam suatu domain mempunyai ‘level perkembangan
aktual’ yang dapat dinilai dengan menguji secara individual dan
potensi terdekat bagi perkembangan domain dalam tersebut.
Vygotsky mengemukakan ada empat tahapan PD yang
terjadi dalam perkembangan dan pembelajaran, yaitu :
Tahap 1 : Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu orang
lain. Seorang anak yang masih dibantu memakai baju, sepatu
dan kaos kakinya ketika akan berangkat ke sekolah
ketergantungan anak pada orang tua dan pengasuhnya begitu
besar, tetapi ia suka memperhatikan cara kerja yang ditunjukkan
orang dewasa
Tahap 2 : Tindakan anak yang didasarkan atas inisiatif sendiri.
59 Anak mulai berkeinginan untuk mencoba memakai baju,
sepatu dan kaos kakinya sendiri tetapi masih sering keliru
memakai sepatu antara kiri dan kanan. Memakai baju pun masih
membutuhkan waktu yang lama karena keliru memasangkan
kancing.
Tahap 3 : Tindakan anak berkembang spontan dan
terinternalisasi. Anak mulai melakukan sesuatu tanpa adanya
perintah dari orang dewasa. Setiap pagi sebelum berangkat ia
sudah mulai faham tentang apa saja yang harus dilakukannya,
misalnya memakai baju kemudian kaos kaki dan sepatu.
Tahap 4 : Tindakan anak spontan akan terus diulang-ulang
hingga anak siap untuk berfikir abstrak.
Mediasi merupakan tanda-tanda atau lambang-lambang
yang digunakan seseorang untuk memahami sesuatu di luar
pemahamannya.
Prinsip-prinsip utama teori belajar kokonstruktivistik yang
banyak digunakan dalam pendidikan menurut Guruvalah :
a) Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif
b) Tekanan proses belajar mengajar terletak pada Siswa
c) Mengajar adalah membantu siswa belajar
d) Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses dan bukan
pada hasil belajar
e) Kurikulum menekankan pada partisipasi siswa f) Guru
adalah fasilitator.
3. Teori belajar sosial
Teori ini merupakan perluasan dari teori belajar perilaku
tradisional (behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert
Bandura (1986). Teori ini juga menerima sebagian besarnya dari
prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih
banyak penekanan pada efek-efek dari isyarat-isyarat pada
perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
Vicarious Experiences yaitu pengalaman-pengalaman tak
terduga.
Peniruan (imitation)
Pemodelan (modeling)
2
Daftar materi pada KB
yang sulit dipahami
- Hierarchy of Needs
- The desire to become everything that one is capable of
becoming
- Zona Proksimal Developmen
- Vicarious Experiences
3
Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar kokonstruktivistik