SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
RESEARCH INTEGRITY
SUBYAKTO
PUSAT RISET BIOMASSA DAN BIOPRODUK
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong
PELATIHAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI Gel. 2
9 September 2022 (08.00 – 10.15)
TUJUANPEMBELAJARAN
TUJUANPEMBELAJARAN
Etika Peneliti
Etika Penulisan
Etika Publikasi
Peserta mampu
memahami etika
peneliti, etika
penulisan, etika
publikasi, dan
klirens etik
dengan benar.
Klirens Etik
Riwayat Hidup
Nama : Subyakto
Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 24 November 1958
NIP : 195811241983031004
Pangkat/Gol : Pembina Utama/IV-e
Jabatan Fungsional : Peneliti Ahli Utama/Profesor Riset
Alamat Kantor : Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk – BRIN
Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong
HP : 08129040658
Email : subyakto@brin.go.id
Penugasan : Anggota Komite Etika Peneliti – LIPI (2018-2021)
Ketua Majelis Asesor Peneliti – LIPI (2019-2021)
Anggota TP2U- Puslit Biomaterial LIPI (2020-2021)
Anggota TP2U- PR BB – BRIN (2022- sekarang)
Research/ Penelitian
Research/ Penelitian
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
metodologi ilmiah untuk memperoleh data dan informasi
berkaitan dengan pemahaman tentang fenomena alam
dan/atau sosial, pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran
suatu asumsi dan/atau hipotesis, dan penarikan kesimpulan
ilmiah.
(Peraturan LIPI No. 20 tahun 2019)
4
5
ResearchIntegrity(andEthics)
ResearchIntegrity(andEthics)
‘Research integrity’ refers to high quality and robust practice
across the full research process i.e. the planning and conduct
of research, the recording and reporting of results, and the
dissemination, application and exploitation of findings.
Research ethics are a subset of research integrity, focusing on
the principle of avoidance of harm, within a statutory and
regulatory framework.
(Source: University of York)
ISTILAH PENEGAKAN ETIKA PENELITIAN
 research integrity
 integrity on scientific research
 responsible conduct of research
 code of ethics for science
 code of practice for research
 good scientific practice
 responsible conduct of research
 dll
PRINSIP DASAR INTEGRITAS KEPENELITIAN
• Keandalan memastikan kualitas penelitian (desain, metodologi,
analisis, penggunaan sumber daya)
• Kejujuran dalam mengembangkan, melakukan, mengkaji,
melaporkan dan mengkomunikasikan penelitian secara
transparan, adil, penuh dan tidak memihak
• Menghormati kolega, anggota, masyarakat, ekosistem, dan
warisan budaya dan lingkungan
• Akuntabilitas dalam penelitian mulai dari ide hingga publikasi
POLA PIKIR PENELITI (LOSADA)
• Logis : sesuai logika kebenaran ilmu
• Obyektif : sesuai fakta sebenarnya
• Sistematis : mengikuti pola pikir terstruktur
• Andal : teruji, sahih, bisa dikaji ulang
• Desain : terencana, ada rancangan
• Akumulatif : kumpulan sumber yang diakui
kebenaran & keberadaannya
ETHICS
• suatu tatanan nilai yang membicarakan kelayakan sebagai
suatu nilai-nilai BAIK vs TIDAK, nilai BENAR vs SALAH, yang
harus dijunjung dalam kehidupan kita bersifat relative
• Berbasiskan NORMATIVE ETHICS PUBLIKASI JURNAL
• HUKUMAN MORAL, implementasi dengan nilai-nilai lain
dapat menjadi HUKUMAN BADAN, HUKUMAN ADMINISTRASI
Wright 2002
HUKUM ETIKA
Pengertian Suatu aturan yang sistematis
dibuat untuk mengatur seluruh
masyarakat dan tindakan
anggota individu
Suatu nilai-nilai moral yang
ditetapkan untuk satu komunitas
tertentu yang membimbing tentang
perilaku dasar manusia
Bentuk Seperangkat peraturan Berupa pedoman
Pembentukan Pemerintah Organisasi, perkumpulan, masyarakat
Pelanggaran Hukuman fisik atau penalti Hukuman sosial
Tujuan Menjaga ketertiban sosial dan
perdamaian di masyarakat dan
memberikan perlindungan
kepada semua warga negara
Membantu seseorang memutuskan
apa yang benar atau salah dan
bagaimana harus bertindak
Sifat Mengikat untuk semua entitas
masyarakat suatu negara
Mengikat hanya untuk komunitas
tertentu
(Sumber: Surbhi 2018)
KASUS PELANGGARAN ETIKA
http://krjogja.com/read/129058/mendiknas-jerman-terlibat-kasus-plagiat.kr
Anette Schavan (JERMAN), Menteri Pendidikan
Nasional Jerman mengundurkan diri stelah diduga
sebagian tesisnya merupakan plagiat (mengutip) tanpa ijin
hasil penelitian Sigmund Freud yang diklaimnya melalui
sumber asli. Padahal Anette mendapatkan kutipan tersebut
dari literatur lain yang mengutip Freud. Artinya, Schavan
mengutip Freud dari sumber sekunder.
Dia mengundurkan diri di bulan Februari 2013
Pal Schmitt (Presiden Hongaria), mundur dari
jabatannya April 2012 setelah gelar PhD (1992)
dicabut karena dugaan plagiarisme (menjiplak)
sebagian dari disertasinya.
http://internasional.kompas.com/read/2012/04/03/07454695/Presiden.Hongaria.
Mundur.karena.Kasus.Plagiat
Tahun 2018, Ilmuwan China, He Jiankui mengumumkan telah
menggunakan teknologi itu untuk mengedit gen embrio manusia, yang
menghasilkan bayi hasil rekayasa genetika pertama di dunia.
He dikecam banyak komunitas ilmiah karena dinilai tidak bertanggung
jawab dan berbahaya. Pengadilan China akhirnya menvonis He tiga tahun
penjara dan denda 3 juta yuan.
Kasus penggunaan teknologi alat pengeditan gen CHISPR/Cas9
(Pemenang Nobel Kimia 2020: E. Charpentier dan J. Doudna)
Ia dianggap bersalah memalsukan dokumen persetujuan dewan
pengawas etika untuk merekrut pasangan yang menjadi
eksperimen penciptaan bayi manusia dengan penyuntikan gen
pertama di dunia. (Kompas, 9 Oktober 2020)
Lima Rektor yang Tersandung Kasus Plagiat
Kabar Kampus, 25 September 2017
DIBERHENTIKAN
Universitas Negeri Jakarta
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Halu Oleo
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
@ea2016 26
26
@ea2012
MENGAPA?
Perilaku tidak etis terkait beberapa faktor
- konflik kepentingan
1. Peningkatan tuntutan/harapan akademik untuk
menerbitkan makalah
2. Ambisi pribadi, kesombongan dan keinginan untuk tenar
3. Kemalasan
4. Keserakahan untuk keuntungan finansial
5. Kurangnya kapasitas moral untuk membedakan yang
benar dan yang salah.
SEMUA ITU ALAT KONTROLNYA APA ??
International Guidelines and Principles
of Research Ethics
1. Nuremberg code (1947)
“put emphasize on protection of the integrity of the research participant
and on their voluntary consent”
2. Universal Declaration of Human Right (United Nations, 1948)
“Article 7 of the International Convenant on Civil & Political right (1966)
states”:
No one shall be subjected without his/her free consent to medical
experimentation.
1. KODE ETIKA PENELITI (X)
 “Rambu-rambu etika“  sanksi etikaupaya
penegakan kode etika Perka LIPI No.6/2013
2. KLIRENS ETIK PENELITIAN & PUBLIKASI ILMIAH (X)
 “Pengecekan mandiri kepatuhah etika”
upaya pembinaan Perka LIPI No. 8/2013
3. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH (X)
 Upaya menjamin mutu publikasi ilmiah
Perka LIPI No. 5/2014
ETIKA KEILMUAN DI INDONESIA
KODE ETIK & KODE PERILAKU PROFESI
• paragraf 15
• pasal 101 (1) mewajibkan setiap Jabatan Fungsional
memiliki satu organisasi profesi.
• Pasal 101 (2) Setiap pejabat fungsional wajib menjadi
anggota organisasi profesi JF
UU no.5/2014
tentang ASN,yang
diturunkan dalam PP
No.11/2017 tentang
Manajemen PNS
• a) menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
• (b). memberikan advokasi; dan
• (c). memeriksa dan memberikan rekomendasi atas
pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.
Tugas pokok dari
setiap organisasi
profesi (Pasal 101 (5):
https://periset.or.id
Kode Etik dan Kode Perilaku Periset (KEPP)
21 Desember 2021
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
www.himpenindo.or.id
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
www.himpenindo.or.id
Dalam pekerjaannya, seorang peneliti memiliki 5 (lima) tanggung jawab:
a. Tanggung jawab terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah.
b. Tanggung jawab terhadap hasil penelitian, pengembangan, dan/atau
pengkajiannya untuk memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan
kesejahteraan manusia.
c. Tanggung jawab kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di
bidang keilmuan peneliti, dalam penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian
sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia.
d. Tanggung jawab bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan
penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajianya.
e. Tanggung jawab untuk nama baik bangsa dan negara melalui pencapaian hasil
penelitian, pengembangan, dan pengkajian yang diakui luas.
TANGGUNG JAWAB PENELITI
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
Kode pertama
Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu
pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan
peradaban dan kesejahteraan manusia.
BAB II
KODE ETIK PENELITI
Dalam pencarian kebenaran ilmiah, Peneliti harus menjunjung sikap ilmiah:
a. Kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji.
b. Logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan benar.
c. Empiris yaitu memiliki bukti nyata dan sahih.
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
Kode kedua
Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh
nilai–nilai ilmiah yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan
keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitian, pengembangan dan atau
pengkajianya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan kebenaran ilmiah dengan
kebebasan-kebebasan mendasarnya yang bertanggung jawab.
BAB II
KODE ETIK PENELITI
Falsafahnya adalah
a. peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi penelitian,
pengembangan dan atau pengkajian yang ada; dan
b. pelaksanan penelitian, pengembangan dan atau pengkajian mengikuti metode ilmiah
yang baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian hasil yang
diperoleh.
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
Kode ketiga
Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab,
terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber
daya keilmuan baginya.
Peneliti berbuat untuk melaksanaan penelitian, pengembangan dan pengkajian dengan
asas manfaat
a. hemat dan efisien dalam penggunaan waktu, dana dan sumber daya;
b. menjaga setiap peralatan yang dipergunakan untuk kepentingan penelitian agar
tetap bekerja baik; dan
c. menghindari kecelakaan akibat pelaksanaan kegiatan penelitian yang dapat
merugikan diri sendiri, kepentingan umum dan lingkungan;
d. mendokumentasikan semua kegiatan dan hasilnya.
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
Kode keempat
Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman
pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya,
disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali.
5/9
Peneliti berkewajiban menyebarkan hasil kegiatan penelitian, pengembangan dan
pengkajian dalam bentuk tertulis. Setiap penyebaran informasi tertulis yang
disampaikan secara format publikasi ilmiah adalah disampaikan hanya sekali. Dalam
penyebaran informasi hasil, peneliti menghargai segala hasil karya pihak lain yang
digunakan dalam penulisannya melalui pengungkapan sumber sesuai dengan
peruntukannya, serta melakukan diseminasi informasi secara bertanggung jawab.
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
BAB III
PERILAKU PENELITI
Kode pertama
Peneliti mengelola jalannya penelitian, pengembangan dan pengkajian secara jujur,
bernurani, dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitian, pengembangan dan atau
pengkajiannya.
Kode kedua
Peneliti menghormati objek penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian, sumber
daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan
kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan
rasa merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan.
KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI
HIMPUNAN PENELITI INDONESIA
(HIMPENINDO)
2018
Kode ketiga
Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama Peneliti
terhadap proses dan hasil penelitian, pengembangan dan pengkajiannya yang
diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling
menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang
objektif.
Kode keempat
Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara
bertanggung jawab, cermat, dan seksama.
KODE ETIKA PENELITI
Perka LIPI No. 6/2013
KODE ETIKA PENELITI
Kaidah tertulis untuk mengatur dan mengawasi profesi peneliti dalam
bertindak diri sendiri dan ditegakkan oleh organisasi profesi peneliti.
Acuan moral peneliti dalam melaksanakan proses penelitian dan
melaporkan hasil penelitian
Kode etika = alat kendali mandiri bagi peneliti untuk membaktikan
keahlian dalam pekerjaan untuk pembaruan dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
Kode Etika dalam Penelitian
1. membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah
yang bermanfaat;
2. melakukan penelitian untuk kepentingan umum dan
keselamatan kehidupan berlandaskan tujuan mulia;
3. mengelola sumber daya keilmuan dengan rasa
tanggung jawab.
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
Kode Etika dalam Berperilaku
1. mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan
berkeadilan;
2. menghormati obyek penelitian manusia, sumber daya
alam hayati dan non-hayati secara bermoral;
3. membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari
sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
Kode Etika dalam Kepengarangan
1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil
penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab;
2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke dunia ilmu
pengetahuan pertama kali dan sekali;
3. memberikan pengakuan dan penghargaan bagi pihak
yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitian.
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
Jenis Pelanggaran Etika Penelitian
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication). Publikasi tanpa pembuktian telah
melakukan penelitian.
2. Pemalsuan data penelitian (falsification). Memanipulasi hasil penelitian tidak
akurat.
3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat). Publikasi/ melaporkan
hasil penelitian orang lain sebagai milik sendiri.
4. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dalam
penyimpanan data, pengutipan data, dan penyembunyian data.
5. Pemerasan tenaga peneliti & pembantu peneliti (exploitation).
6. Perbuatan tidak adil (injustice), tidak memberikan hak kepada yang berhak.
7. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih
dari satu saluran.
BAGAIMANA ETIKA PENELITI
DITEGAKKAN?
• Komisi Etika Peneliti (LIPI): pelaksana penegakan aturan main profesi
peneliti
• Prinsip kerja komisi: “mengutamakan mediasi”, “Azas praduga tak
melanggar” untuk menjaga kehormatan profesi peneliti
• Sanksi moral: teguran tertutup sampai pengumuman terbuka, serta
usulan sanksi administratif
• Objektifitas dan kerahasiaan dijamin dalam penyelidikan untuk
penegakan kode etika peneliti
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
KEPP = Kode Etik dan Perilaku Peneliti
PPEP = Panel Pertimbangan Etik & Perilaku
MEKP = Majelis Etik & Kehormatan Peneliti
KLIRENS ETIK
PENELITIAN &
PUBLIKASI
Perka LIPI No. 8/2013
LANDASAN TUJUAN KLIRENS ETIK
(Perka LIPI No. 8/2013)
(i) Menjaga Peneliti agar mawas diri sebelum
tersandung persoalan etika.
(ii) Membantu Peneliti menghindari kesalahan
dan penyalahgunaan yang berujung pada
pelanggaran Kode Etika Peneliti;
• Mengecek kebersihan etika dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan kegiatan penelitian serta publikasi ilmiah
• Mengecek kepatuhan etika untuk menghindari pelanggaran
kode etika penelitian (KEP);
• Mengecek pemahaman terhadap kaidah etika dan
mengatasinya sebelum menjadi masalah etika /upaya
preventif.
MEMBANTU PENELITI DALAM:
MANFAAT
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
KLIRENS ETIK
DALAM RANCANGAN PENELITIAN
50
Kompas, Senin, 02
April 2014
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN KERJASAMA
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
KODE ETIKA
PUBLIKASI ILMIAH
Perka LIPI No. 5/2014
Sumber: Committee on Publication
Ethics (COPE)
Kode Etika Publikasi Ilmiah
● Panduan untuk meningkatkan kualitas Iptek
● Nilai etik publikasi sebagai acuan keterbukaan,
keadilan dan kejujuran peneliti
● Indikator kualitas publikasi, kinerja
penelitian, kredibilitas peneliti.
Tujuan Kode Etika Publikasi Ilmiah
● Meningkatkan mutu jurnal ilmiah
● Membantu Pengelola Jurnal ilmiah dalam
menerapkan nilai etik publikasi (kenetralan,
keadilan, kejujuran)
KODE ETIKA
PUBLIKASI ILMIAH
1. Kode Etika Pengelola Jurnal Ilmiah
2. Kode Etika Editor Jurnal Ilmiah
3. Kode Etika Mitra Bestari Jurnal Ilmiah
4. Kode Etika Pengarang Jurnal Ilmiah
KODE ETIKA
PUBLIKASI ILMIAH
Kode Etika dalam Kepengarangan
1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil
penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab;
2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke dunia ilmu
pengetahuan pertama kali dan sekali;
3. memberikan pengakuan dan penghargaan bagi pihak yang
memberikan sumbangan berarti dalam penelitian.
 Penetapan tim penulis (author)
 Penyajian kutipan/sumber referensi
 Pengolahan data
 Pengiriman manuskrip
Pelanggaran Etik Publikasi
 Berkontribusi secara substantial terhadap konsep atau desain projek;
atau pada aspek koleksi, analisis, atau interpretasi data untuk
pelaporan
 Merancang konsep publikasi atau terlibat dalam proses revisi secara
kritis sesuai intelektualitasnya
 Menyetujui versi akhir dari manuskrip
 Bertanggung jawab atas semua aspek kegiatan yang dilakukannya
Berhak sebagai Penulis
1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication) dengan mengarang, mencatat
dan/atau mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah
melakukan proses penelitian.
2. Pemalsuan data penelitian (falsification) dengan memanipulasi bahan
penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan
data, sehingga hasil penelitian tidak akurat.
3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan penelitian,
melaksanakannya, menilainya dan melaporkan hasil penelitian sebagai
milik sendiri
4. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih dari satu
saluran
Publikasi ilmiah bebas dari F2PD
KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH
1. SECONDARY SOURCES (Inaccurate citation)
• Happens when a researcher uses a secondary source like a meta study but only cites the
primary sources contained within the secondary one.
2. INVALID SOURCES (Misleading citation, Fabrication,
Falsification)
• Occurs when researchers reference either an incorrect or nonexistent source. Though this may be
the result of sloppy research rather than intent to deceive, it can also be an attempt to increase
the list of references and hide inadequate research.
3. DUPLICATION (Self-plagiarism, Reuse)
• Happens when a researcher reuses work from their own previous studies and papers without
attribution. The ethics of duplication is highly debated and often depends upon the content
copied.
4. PARAPHRASING (Plagiarism, Intellectual theft)
• It is taking another person’s writing and changing the words, making it appears that an idea or
even a piece of research is original when, in truth, it came from an uncited outside source.
5. REPETITIVE RESEARCH (Self-plagiarism, Reuse)
• It is the repeating of data or text from a similar study with a similar methodology in a new study
without proper attribution. This often happens when studies on a related topic are repeated with
similar result but the earlier research is not cited properly.
6. REPLICATION (Author Submission Violation)
• It is the submission of a paper to multiple publications, resulting in the same manuscript being
published more than once.
7. MISLEADING ATTRIBUTION(Inaccurate Authorship)
• It is an inaccurate or insufficient list of authors who contributed to a manuscript.
8. UNETHICAL COLLABORATION (Inaccurate Authorship)
• It happens when people who are working together violate a code of conduct. Using written work,
outcomes and ideas that are the result of collaboration, without citing the collaborative nature of
the study and participants involved, is unethical. Using others’ work without proper attribution is
plagiarism.
9. VERBATIM PLAGIARISM (Copy-and-Paste. Intellectual
Theft)
• It is the copying of another’s words and works without providing proper attribution, indentation or
quotation marks. This can take two forms. First, plagiarists may cite the source they borrowed
from, but no indicate that it’s a direct quote. In the second, no attribution at all is provided,
essentially claiming the words of someone else to be their own
10. COMPLETE PLAGIARISM (Intellectual Theft, Stealing)
• Complete plagiarism is an extreme scenario when a researcher takes a study, a manuscript or
other work from another researcher and simply resubmits it under his/her own name
(11). SALAMI MANUSCRIPT
• dividing reports of the outcome of a research
project into as many papers as possible , WHERE
the components have to be in a single publication
01/04/2015 63
SALAMI DALAM PUBLIKASI ILMIAH
SEHARUSNYA DIREKAYASA
(Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
APA PLAGIARISM ITU
“MENURUT the Merriam-Webster Online Dictionary, to
‘plagiarize’ means
to steal and pass off (the ideas or words of another) as one's own
to use (another's production) without crediting the source
to commit literary theft
to present as new and original an idea or product derived from an
existing source.
BAGAIMANA MENGUJI PLAGIARIME
PLAGIARISM TOOLS
?
Ssemiadi, 2018
Ssemiadi, 2018
INDIKASI PLAGIARISM
• Apabila hasil uji plagiarism
dibawah 15% mungkin tidak
menunjukkan adanya plagiat.
• Namun, jika 15% ada satu kalimat
yang sama kata demi kata, maka itu
plagiat.
• Prosentasi indikasi plagiasi, biasanya
lebih 25%.
(Turnitin 2017)
‘Research integrity’ refers to high quality and robust practice across
the full research process (planning & conduct of research, reporting
of results, and the dissemination, application of findings).
HAVE I DONE UNETHICAL ACTS IN PUBLICATION??
•Check the guidelines of targeted journal
•Check each line of the paragraph
•Check each visualization of the data
•Check each caption
•HONEST TO GOD AND YOURSELF
PENUTUP

More Related Content

Similar to RESEARCH INTEGRITY

Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdf
Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdfEtika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdf
Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdfdiah708012
 
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .ppt
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .pptETIK PENELITIAN KESEHATAN .ppt
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .pptyuni937436
 
Etik Dalam Penelitian
Etik Dalam PenelitianEtik Dalam Penelitian
Etik Dalam PenelitianArgitya Righo
 
area & etika penelitian keperawatan.pptx
area & etika penelitian keperawatan.pptxarea & etika penelitian keperawatan.pptx
area & etika penelitian keperawatan.pptxPoliklinikLPPBDG
 
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdf
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdfModul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdf
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdfYujiItadori27
 
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...JuniosDelsi1
 
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.pptPERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.pptvalentinoromli
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptYolandaSumarjo
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptheldanurmala
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptJendelaIPA
 
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptx
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptxMATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptx
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptxShiennySumali1
 
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdf
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdfETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdf
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdfMARIANIBINTIMATDRISP
 
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.ppt
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.pptSesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.ppt
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.pptTamrinlaTaangi
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptssuser50bfe71
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptsugengriyanto61
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptsugengriyanto61
 

Similar to RESEARCH INTEGRITY (20)

Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdf
Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdfEtika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdf
Etika Penelitian Eksperimen - Kuasi Eksperimen S2 Profesi 2022 Dibagi.pdf
 
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .ppt
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .pptETIK PENELITIAN KESEHATAN .ppt
ETIK PENELITIAN KESEHATAN .ppt
 
Etik Dalam Penelitian
Etik Dalam PenelitianEtik Dalam Penelitian
Etik Dalam Penelitian
 
area & etika penelitian keperawatan.pptx
area & etika penelitian keperawatan.pptxarea & etika penelitian keperawatan.pptx
area & etika penelitian keperawatan.pptx
 
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdf
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdfModul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdf
Modul-8-ETIKA-PENELITIAN.pdf
 
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...
PPT_Etika_Penelitian.pptx adalaha cara kita mengetahui etika penelitian keeha...
 
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.pptPERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
PERTEMUAN 1 HAKIKAT SAINS.ppt
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptx
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptxMATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptx
MATERI-SEMINAR-ETIK-PENELITIAN-KESEHATAN-PROF-ISTIADJID.pptx
 
Etika sains
Etika sainsEtika sains
Etika sains
 
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-penelitiPerka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
 
Bahan kuliah mph
Bahan kuliah mphBahan kuliah mph
Bahan kuliah mph
 
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdf
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdfETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdf
ETIKA ISLAM DALAM SAINS, TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN.pdf
 
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.ppt
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.pptSesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.ppt
Sesi 3 Tamrin; ETIKA-PENELITIAN.ppt
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
 
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.pptSosialisasi-Plagiasi.ppt
Sosialisasi-Plagiasi.ppt
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (9)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

RESEARCH INTEGRITY

  • 1. RESEARCH INTEGRITY SUBYAKTO PUSAT RISET BIOMASSA DAN BIOPRODUK BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong PELATIHAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI Gel. 2 9 September 2022 (08.00 – 10.15)
  • 2. TUJUANPEMBELAJARAN TUJUANPEMBELAJARAN Etika Peneliti Etika Penulisan Etika Publikasi Peserta mampu memahami etika peneliti, etika penulisan, etika publikasi, dan klirens etik dengan benar. Klirens Etik
  • 3. Riwayat Hidup Nama : Subyakto Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 24 November 1958 NIP : 195811241983031004 Pangkat/Gol : Pembina Utama/IV-e Jabatan Fungsional : Peneliti Ahli Utama/Profesor Riset Alamat Kantor : Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk – BRIN Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong HP : 08129040658 Email : subyakto@brin.go.id Penugasan : Anggota Komite Etika Peneliti – LIPI (2018-2021) Ketua Majelis Asesor Peneliti – LIPI (2019-2021) Anggota TP2U- Puslit Biomaterial LIPI (2020-2021) Anggota TP2U- PR BB – BRIN (2022- sekarang)
  • 4. Research/ Penelitian Research/ Penelitian Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut metodologi ilmiah untuk memperoleh data dan informasi berkaitan dengan pemahaman tentang fenomena alam dan/atau sosial, pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis, dan penarikan kesimpulan ilmiah. (Peraturan LIPI No. 20 tahun 2019) 4
  • 5. 5
  • 6. ResearchIntegrity(andEthics) ResearchIntegrity(andEthics) ‘Research integrity’ refers to high quality and robust practice across the full research process i.e. the planning and conduct of research, the recording and reporting of results, and the dissemination, application and exploitation of findings. Research ethics are a subset of research integrity, focusing on the principle of avoidance of harm, within a statutory and regulatory framework. (Source: University of York)
  • 7. ISTILAH PENEGAKAN ETIKA PENELITIAN  research integrity  integrity on scientific research  responsible conduct of research  code of ethics for science  code of practice for research  good scientific practice  responsible conduct of research  dll
  • 8. PRINSIP DASAR INTEGRITAS KEPENELITIAN • Keandalan memastikan kualitas penelitian (desain, metodologi, analisis, penggunaan sumber daya) • Kejujuran dalam mengembangkan, melakukan, mengkaji, melaporkan dan mengkomunikasikan penelitian secara transparan, adil, penuh dan tidak memihak • Menghormati kolega, anggota, masyarakat, ekosistem, dan warisan budaya dan lingkungan • Akuntabilitas dalam penelitian mulai dari ide hingga publikasi
  • 9. POLA PIKIR PENELITI (LOSADA) • Logis : sesuai logika kebenaran ilmu • Obyektif : sesuai fakta sebenarnya • Sistematis : mengikuti pola pikir terstruktur • Andal : teruji, sahih, bisa dikaji ulang • Desain : terencana, ada rancangan • Akumulatif : kumpulan sumber yang diakui kebenaran & keberadaannya
  • 10. ETHICS • suatu tatanan nilai yang membicarakan kelayakan sebagai suatu nilai-nilai BAIK vs TIDAK, nilai BENAR vs SALAH, yang harus dijunjung dalam kehidupan kita bersifat relative • Berbasiskan NORMATIVE ETHICS PUBLIKASI JURNAL • HUKUMAN MORAL, implementasi dengan nilai-nilai lain dapat menjadi HUKUMAN BADAN, HUKUMAN ADMINISTRASI Wright 2002
  • 11. HUKUM ETIKA Pengertian Suatu aturan yang sistematis dibuat untuk mengatur seluruh masyarakat dan tindakan anggota individu Suatu nilai-nilai moral yang ditetapkan untuk satu komunitas tertentu yang membimbing tentang perilaku dasar manusia Bentuk Seperangkat peraturan Berupa pedoman Pembentukan Pemerintah Organisasi, perkumpulan, masyarakat Pelanggaran Hukuman fisik atau penalti Hukuman sosial Tujuan Menjaga ketertiban sosial dan perdamaian di masyarakat dan memberikan perlindungan kepada semua warga negara Membantu seseorang memutuskan apa yang benar atau salah dan bagaimana harus bertindak Sifat Mengikat untuk semua entitas masyarakat suatu negara Mengikat hanya untuk komunitas tertentu (Sumber: Surbhi 2018)
  • 12. KASUS PELANGGARAN ETIKA http://krjogja.com/read/129058/mendiknas-jerman-terlibat-kasus-plagiat.kr Anette Schavan (JERMAN), Menteri Pendidikan Nasional Jerman mengundurkan diri stelah diduga sebagian tesisnya merupakan plagiat (mengutip) tanpa ijin hasil penelitian Sigmund Freud yang diklaimnya melalui sumber asli. Padahal Anette mendapatkan kutipan tersebut dari literatur lain yang mengutip Freud. Artinya, Schavan mengutip Freud dari sumber sekunder. Dia mengundurkan diri di bulan Februari 2013
  • 13. Pal Schmitt (Presiden Hongaria), mundur dari jabatannya April 2012 setelah gelar PhD (1992) dicabut karena dugaan plagiarisme (menjiplak) sebagian dari disertasinya. http://internasional.kompas.com/read/2012/04/03/07454695/Presiden.Hongaria. Mundur.karena.Kasus.Plagiat
  • 14. Tahun 2018, Ilmuwan China, He Jiankui mengumumkan telah menggunakan teknologi itu untuk mengedit gen embrio manusia, yang menghasilkan bayi hasil rekayasa genetika pertama di dunia. He dikecam banyak komunitas ilmiah karena dinilai tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Pengadilan China akhirnya menvonis He tiga tahun penjara dan denda 3 juta yuan. Kasus penggunaan teknologi alat pengeditan gen CHISPR/Cas9 (Pemenang Nobel Kimia 2020: E. Charpentier dan J. Doudna) Ia dianggap bersalah memalsukan dokumen persetujuan dewan pengawas etika untuk merekrut pasangan yang menjadi eksperimen penciptaan bayi manusia dengan penyuntikan gen pertama di dunia. (Kompas, 9 Oktober 2020)
  • 15. Lima Rektor yang Tersandung Kasus Plagiat Kabar Kampus, 25 September 2017 DIBERHENTIKAN Universitas Negeri Jakarta Universitas Kristen Maranatha Universitas Halu Oleo Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • 17. Perilaku tidak etis terkait beberapa faktor - konflik kepentingan 1. Peningkatan tuntutan/harapan akademik untuk menerbitkan makalah 2. Ambisi pribadi, kesombongan dan keinginan untuk tenar 3. Kemalasan 4. Keserakahan untuk keuntungan finansial 5. Kurangnya kapasitas moral untuk membedakan yang benar dan yang salah.
  • 18. SEMUA ITU ALAT KONTROLNYA APA ??
  • 19. International Guidelines and Principles of Research Ethics 1. Nuremberg code (1947) “put emphasize on protection of the integrity of the research participant and on their voluntary consent” 2. Universal Declaration of Human Right (United Nations, 1948) “Article 7 of the International Convenant on Civil & Political right (1966) states”: No one shall be subjected without his/her free consent to medical experimentation.
  • 20.
  • 21. 1. KODE ETIKA PENELITI (X)  “Rambu-rambu etika“  sanksi etikaupaya penegakan kode etika Perka LIPI No.6/2013 2. KLIRENS ETIK PENELITIAN & PUBLIKASI ILMIAH (X)  “Pengecekan mandiri kepatuhah etika” upaya pembinaan Perka LIPI No. 8/2013 3. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH (X)  Upaya menjamin mutu publikasi ilmiah Perka LIPI No. 5/2014 ETIKA KEILMUAN DI INDONESIA
  • 22. KODE ETIK & KODE PERILAKU PROFESI • paragraf 15 • pasal 101 (1) mewajibkan setiap Jabatan Fungsional memiliki satu organisasi profesi. • Pasal 101 (2) Setiap pejabat fungsional wajib menjadi anggota organisasi profesi JF UU no.5/2014 tentang ASN,yang diturunkan dalam PP No.11/2017 tentang Manajemen PNS • a) menyusun kode etik dan kode perilaku profesi; • (b). memberikan advokasi; dan • (c). memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi. Tugas pokok dari setiap organisasi profesi (Pasal 101 (5):
  • 23. https://periset.or.id Kode Etik dan Kode Perilaku Periset (KEPP) 21 Desember 2021
  • 24. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 www.himpenindo.or.id
  • 25. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 www.himpenindo.or.id
  • 26. Dalam pekerjaannya, seorang peneliti memiliki 5 (lima) tanggung jawab: a. Tanggung jawab terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah. b. Tanggung jawab terhadap hasil penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajiannya untuk memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusia. c. Tanggung jawab kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan peneliti, dalam penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia. d. Tanggung jawab bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajianya. e. Tanggung jawab untuk nama baik bangsa dan negara melalui pencapaian hasil penelitian, pengembangan, dan pengkajian yang diakui luas. TANGGUNG JAWAB PENELITI
  • 27. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 Kode pertama Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia. BAB II KODE ETIK PENELITI Dalam pencarian kebenaran ilmiah, Peneliti harus menjunjung sikap ilmiah: a. Kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji. b. Logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan benar. c. Empiris yaitu memiliki bukti nyata dan sahih.
  • 28. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 Kode kedua Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh nilai–nilai ilmiah yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitian, pengembangan dan atau pengkajianya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan kebenaran ilmiah dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya yang bertanggung jawab. BAB II KODE ETIK PENELITI Falsafahnya adalah a. peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi penelitian, pengembangan dan atau pengkajian yang ada; dan b. pelaksanan penelitian, pengembangan dan atau pengkajian mengikuti metode ilmiah yang baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian hasil yang diperoleh.
  • 29. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 Kode ketiga Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya. Peneliti berbuat untuk melaksanaan penelitian, pengembangan dan pengkajian dengan asas manfaat a. hemat dan efisien dalam penggunaan waktu, dana dan sumber daya; b. menjaga setiap peralatan yang dipergunakan untuk kepentingan penelitian agar tetap bekerja baik; dan c. menghindari kecelakaan akibat pelaksanaan kegiatan penelitian yang dapat merugikan diri sendiri, kepentingan umum dan lingkungan; d. mendokumentasikan semua kegiatan dan hasilnya.
  • 30. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 Kode keempat Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya, disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali. 5/9 Peneliti berkewajiban menyebarkan hasil kegiatan penelitian, pengembangan dan pengkajian dalam bentuk tertulis. Setiap penyebaran informasi tertulis yang disampaikan secara format publikasi ilmiah adalah disampaikan hanya sekali. Dalam penyebaran informasi hasil, peneliti menghargai segala hasil karya pihak lain yang digunakan dalam penulisannya melalui pengungkapan sumber sesuai dengan peruntukannya, serta melakukan diseminasi informasi secara bertanggung jawab.
  • 31. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 BAB III PERILAKU PENELITI Kode pertama Peneliti mengelola jalannya penelitian, pengembangan dan pengkajian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitian, pengembangan dan atau pengkajiannya. Kode kedua Peneliti menghormati objek penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan.
  • 32. KODE ETIK DAN PERILAKU PENELITI HIMPUNAN PENELITI INDONESIA (HIMPENINDO) 2018 Kode ketiga Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama Peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, pengembangan dan pengkajiannya yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif. Kode keempat Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggung jawab, cermat, dan seksama.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. KODE ETIKA PENELITI Perka LIPI No. 6/2013
  • 37. KODE ETIKA PENELITI Kaidah tertulis untuk mengatur dan mengawasi profesi peneliti dalam bertindak diri sendiri dan ditegakkan oleh organisasi profesi peneliti. Acuan moral peneliti dalam melaksanakan proses penelitian dan melaporkan hasil penelitian Kode etika = alat kendali mandiri bagi peneliti untuk membaktikan keahlian dalam pekerjaan untuk pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
  • 38. Kode Etika dalam Penelitian 1. membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah yang bermanfaat; 2. melakukan penelitian untuk kepentingan umum dan keselamatan kehidupan berlandaskan tujuan mulia; 3. mengelola sumber daya keilmuan dengan rasa tanggung jawab. (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 39. Kode Etika dalam Berperilaku 1. mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan berkeadilan; 2. menghormati obyek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral; 3. membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 40. Kode Etika dalam Kepengarangan 1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab; 2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali; 3. memberikan pengakuan dan penghargaan bagi pihak yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitian. (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 41. Jenis Pelanggaran Etika Penelitian (Sumber Aminullah E., LIPI 2010) 1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication). Publikasi tanpa pembuktian telah melakukan penelitian. 2. Pemalsuan data penelitian (falsification). Memanipulasi hasil penelitian tidak akurat. 3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat). Publikasi/ melaporkan hasil penelitian orang lain sebagai milik sendiri. 4. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dalam penyimpanan data, pengutipan data, dan penyembunyian data. 5. Pemerasan tenaga peneliti & pembantu peneliti (exploitation). 6. Perbuatan tidak adil (injustice), tidak memberikan hak kepada yang berhak. 7. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran.
  • 42. BAGAIMANA ETIKA PENELITI DITEGAKKAN? • Komisi Etika Peneliti (LIPI): pelaksana penegakan aturan main profesi peneliti • Prinsip kerja komisi: “mengutamakan mediasi”, “Azas praduga tak melanggar” untuk menjaga kehormatan profesi peneliti • Sanksi moral: teguran tertutup sampai pengumuman terbuka, serta usulan sanksi administratif • Objektifitas dan kerahasiaan dijamin dalam penyelidikan untuk penegakan kode etika peneliti (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 43.
  • 44. KEPP = Kode Etik dan Perilaku Peneliti PPEP = Panel Pertimbangan Etik & Perilaku MEKP = Majelis Etik & Kehormatan Peneliti
  • 45.
  • 47. LANDASAN TUJUAN KLIRENS ETIK (Perka LIPI No. 8/2013) (i) Menjaga Peneliti agar mawas diri sebelum tersandung persoalan etika. (ii) Membantu Peneliti menghindari kesalahan dan penyalahgunaan yang berujung pada pelanggaran Kode Etika Peneliti;
  • 48. • Mengecek kebersihan etika dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan penelitian serta publikasi ilmiah • Mengecek kepatuhan etika untuk menghindari pelanggaran kode etika penelitian (KEP); • Mengecek pemahaman terhadap kaidah etika dan mengatasinya sebelum menjadi masalah etika /upaya preventif. MEMBANTU PENELITI DALAM: MANFAAT (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 50. 50 Kompas, Senin, 02 April 2014 KLIRENS ETIK DALAM PENELITIAN KERJASAMA (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 51. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH Perka LIPI No. 5/2014 Sumber: Committee on Publication Ethics (COPE)
  • 52. Kode Etika Publikasi Ilmiah ● Panduan untuk meningkatkan kualitas Iptek ● Nilai etik publikasi sebagai acuan keterbukaan, keadilan dan kejujuran peneliti ● Indikator kualitas publikasi, kinerja penelitian, kredibilitas peneliti.
  • 53. Tujuan Kode Etika Publikasi Ilmiah ● Meningkatkan mutu jurnal ilmiah ● Membantu Pengelola Jurnal ilmiah dalam menerapkan nilai etik publikasi (kenetralan, keadilan, kejujuran)
  • 54. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH 1. Kode Etika Pengelola Jurnal Ilmiah 2. Kode Etika Editor Jurnal Ilmiah 3. Kode Etika Mitra Bestari Jurnal Ilmiah 4. Kode Etika Pengarang Jurnal Ilmiah
  • 55. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH Kode Etika dalam Kepengarangan 1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab; 2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali; 3. memberikan pengakuan dan penghargaan bagi pihak yang memberikan sumbangan berarti dalam penelitian.
  • 56.  Penetapan tim penulis (author)  Penyajian kutipan/sumber referensi  Pengolahan data  Pengiriman manuskrip Pelanggaran Etik Publikasi
  • 57.  Berkontribusi secara substantial terhadap konsep atau desain projek; atau pada aspek koleksi, analisis, atau interpretasi data untuk pelaporan  Merancang konsep publikasi atau terlibat dalam proses revisi secara kritis sesuai intelektualitasnya  Menyetujui versi akhir dari manuskrip  Bertanggung jawab atas semua aspek kegiatan yang dilakukannya Berhak sebagai Penulis
  • 58. 1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication) dengan mengarang, mencatat dan/atau mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian. 2. Pemalsuan data penelitian (falsification) dengan memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data, sehingga hasil penelitian tidak akurat. 3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan penelitian, melaksanakannya, menilainya dan melaporkan hasil penelitian sebagai milik sendiri 4. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran Publikasi ilmiah bebas dari F2PD KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH
  • 59.
  • 60. 1. SECONDARY SOURCES (Inaccurate citation) • Happens when a researcher uses a secondary source like a meta study but only cites the primary sources contained within the secondary one. 2. INVALID SOURCES (Misleading citation, Fabrication, Falsification) • Occurs when researchers reference either an incorrect or nonexistent source. Though this may be the result of sloppy research rather than intent to deceive, it can also be an attempt to increase the list of references and hide inadequate research. 3. DUPLICATION (Self-plagiarism, Reuse) • Happens when a researcher reuses work from their own previous studies and papers without attribution. The ethics of duplication is highly debated and often depends upon the content copied. 4. PARAPHRASING (Plagiarism, Intellectual theft) • It is taking another person’s writing and changing the words, making it appears that an idea or even a piece of research is original when, in truth, it came from an uncited outside source.
  • 61. 5. REPETITIVE RESEARCH (Self-plagiarism, Reuse) • It is the repeating of data or text from a similar study with a similar methodology in a new study without proper attribution. This often happens when studies on a related topic are repeated with similar result but the earlier research is not cited properly. 6. REPLICATION (Author Submission Violation) • It is the submission of a paper to multiple publications, resulting in the same manuscript being published more than once. 7. MISLEADING ATTRIBUTION(Inaccurate Authorship) • It is an inaccurate or insufficient list of authors who contributed to a manuscript. 8. UNETHICAL COLLABORATION (Inaccurate Authorship) • It happens when people who are working together violate a code of conduct. Using written work, outcomes and ideas that are the result of collaboration, without citing the collaborative nature of the study and participants involved, is unethical. Using others’ work without proper attribution is plagiarism.
  • 62. 9. VERBATIM PLAGIARISM (Copy-and-Paste. Intellectual Theft) • It is the copying of another’s words and works without providing proper attribution, indentation or quotation marks. This can take two forms. First, plagiarists may cite the source they borrowed from, but no indicate that it’s a direct quote. In the second, no attribution at all is provided, essentially claiming the words of someone else to be their own 10. COMPLETE PLAGIARISM (Intellectual Theft, Stealing) • Complete plagiarism is an extreme scenario when a researcher takes a study, a manuscript or other work from another researcher and simply resubmits it under his/her own name (11). SALAMI MANUSCRIPT • dividing reports of the outcome of a research project into as many papers as possible , WHERE the components have to be in a single publication
  • 63. 01/04/2015 63 SALAMI DALAM PUBLIKASI ILMIAH SEHARUSNYA DIREKAYASA (Sumber Aminullah E., LIPI 2010)
  • 64. APA PLAGIARISM ITU “MENURUT the Merriam-Webster Online Dictionary, to ‘plagiarize’ means to steal and pass off (the ideas or words of another) as one's own to use (another's production) without crediting the source to commit literary theft to present as new and original an idea or product derived from an existing source.
  • 68. INDIKASI PLAGIARISM • Apabila hasil uji plagiarism dibawah 15% mungkin tidak menunjukkan adanya plagiat. • Namun, jika 15% ada satu kalimat yang sama kata demi kata, maka itu plagiat. • Prosentasi indikasi plagiasi, biasanya lebih 25%. (Turnitin 2017)
  • 69.
  • 70. ‘Research integrity’ refers to high quality and robust practice across the full research process (planning & conduct of research, reporting of results, and the dissemination, application of findings). HAVE I DONE UNETHICAL ACTS IN PUBLICATION?? •Check the guidelines of targeted journal •Check each line of the paragraph •Check each visualization of the data •Check each caption •HONEST TO GOD AND YOURSELF PENUTUP