Perang Dingin - Revolusi Komunis Cina / Republik Rakyat Tiongkok (bacaan)
1.
2. 0 Dua negara adidaya yg sedang mencari aliansi untuk
penyebaran ideologis (AS:Demokrasi Liberal dan Uni
Soviet:Komunis)
0 Cina menjadi negara yg berpotensi besar sebagai target
perluasan pengaruh ideologi dari kedua negara dan juga
berperan sebagai kekuatan sentral dari ideologi
0 Mao Zedong pemimpin PKC memproklamirkan RRC dengan
ideologis komunis
3. 0 Keterlibatan RRC dalam kemunculan PD berawal saat naiknya
Mao Zedong dalam kepemimpinan Cina menimbulkan efek yg
signifikan dalam praktek politik perimbangan kekuatan
antara 2 negara adidaya. Pengaruh dari sosok Mao Zedong yg
sangat signifikan, baik terhadap negara Cina dan negara
lainnya
0 Strategi aliansi yg diterapkan Uni Soviet dengan menggandeng
RRC (1959-1950) menjadi salah satu faktor penyebab
kemunculan poros barat-timur dalam PD
4.
5.
6. 0 Kuomintang atau Partai Nasionalis Tiongkok (Hanzi: 中國國民黨;
Pinyin: Zhōngguó Guómíndǎng) adalah partai politik tertua
dalam sejarah modern Tiongkok. Partai ini didirikan oleh Sun Yat-
sen dengan tujuan revolusi melawan Kekaisaran Qing dan
mendirikan Republik Tiongkok demi adanya pembaruan di
Tiongkok.
0 Dasar ideologinya disebut: Chan Min Chu I (Tiga asas
kerakyatan)
1. Min Tsen (nasionalisme),
2. Min Tsu (demokrasi), dan
3. Min Sheng (sosialisme).
7. 0 Dengan asas Chan Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita
membentuk suatu pusat yang demokratis. Dengan
bantuan Uni Soviet dia bersekutu dengan Partai
Komunis China (PKC). Setelah Sun Yat Sen meninggal
pada 1925 , penerusnya Chiang Kai Shek berhasil
menguasai sebagian besar China
8.
9. 0 PKC adalah partai politik berhaluan komunis yang sekarang
memerintah di Republik Rakyat Cina yg didirikan oleh Chu-Teh
(Li-Li San) tahun 1921.
0 Pada 1 oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan
Republik Rakyat China dan mendirikan sebuah negara
komunis.
0 Persatuan dan kedaulatan china dibawah pimpinan Mao, dan
terdapat beberapa perkembangan infrastruktur, industri,
kesehatan, pendidikan yang mereka percayai telah membantu
meningkatkan standar hidup rakyat, yang dikenal lompatan
jauh kedepan
10.
11. 1. Adanya saling curiga mencurigai yang selalu berebut
pengaruh dan kekuasaan di wilayah Cina.
2. Adanya perintah Chiang Kai Shek untuk tidak
mengakui keberadaan Partai Komunis Cina. Perintah
Chiang Kai Shek ini merupakan penghinaan
terhadap komunis, dan hal ini yang menjadi sebab
khusus terjadinya perang saudara antara Nasionalis
dan Komunis.
12.
13. Perang Fase I (1927 - 1936)
0 Masalah utama PKC saat hendak memulai perjuangan bersenjata adalah
mereka tidak memiliki jumlah simpatisan sebanyak yang dimiliki KMT.
Sebagai solusinya, PKC di bawah pimpinan Mao Zedong (Mao Tse-tung)
memobilisasi kaum petani & pekerja di Provinsi Hunan untuk
melakukan pemberontakan pada musim gugur tahun 1927.
Pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh pasukan KMT, namun
hal tersebut tidak lantas membuat PKC patah arang. Untuk menarik
minat para petani agar mau direkrut menjadi anggota PKC, partai
berhaluan sayap kiri tersebut berjanji akan merampas lahan dari para
tuan tanah & memberikannya kepada para petani miskin. Hasilnya,
pada tahun 1928 jumlah anggota PKC membengkak menjadi 10.000
personil.
14. 0 Tahun 1931, Mao Zedong memproklamasikan berdirinya
Republik Soviet Cina (RSC) dengan Ruijin, Provinsi Jiangxi, Cina
tenggara, sebagai ibukotanya. Jumlah simpatisan dari PKC juga
terus bertambah sehingga KMT berusaha mengakhiri riwayat RSC
dengan cara melakukan serangkaian invasi militer ke wilayah
RSC. Namun kombinasi dari gigihnya perlawanan pasukan RSC,
konflik internal dalam tubuh KMT, & invasi militer Jepang ke Cina
utara membuat invasi-invasi militer yang dilakukan oleh KMT
berakhir dengan kegagalan. Memasuki tahun 1934, pasukan KMT
kembali melakukan invasi ke wilayah RSC sambil melakukan
perubahan taktik. Jika pada invasi-invasi sebelumnya pasukan
KMT melakukan serangan cepat yang terkonsentrasi lewat 1 rute,
maka pada invasi tahun 1934 pasukan KMT membangun barikade
& pos-pos militer di sekitar wilayah RSC sambil bergerak masuk
ke dalam wilayah RSC secara perlahan tapi pasti
15. 0 Taktik baru tersebut berjalan sukses & pasukan RSC mulai
terdesak. Maka, pada bulan Oktober 1934 Mao memerintahkan
sekitar 100.000 anggota PKC di Provinsi Jiangxi untuk mengungsi
ke Provinsi Shaanxi, Cina tengah. Iring-iringan pengungsi tersebut
nantinya dikenal dengan sebutan "Barisan Panjang" (Long March)
& menempuh rute memutar sejauh 12.500 km yang melewati 11
provinsi. Dari sekitar 100.000 orang yang mengungsi dari
Provinsi Jiangxi, hanya sekitar 8.000 orang yang berhasil sampai
ke tempat tujuan - Provinsi Shaanxi - dengan selamat. Di
sepanjang rute yang mereka lewati, barisan pengungsi tersebut
juga melakukan penjarahan kepada para tuan tanah setempat
sambil merekrut puluhan ribu simpatisan tambahan.
Sesampainya di provinsi tujuan, kota Yan'an (Yenan) lalu
dijadikan ibukota RSC yang baru
16. Perang Fase II (1937 - 1945)
0 September 1931, pasukan Jepang berhasil mencaplok daerah Manchuria,
Cina timur laut. Jatuhnya Manchuria ke tangan Jepang merupakan
pukulan hebat bagi negara Republik Cina (KMT) karena Manchuria
merupakan daerah dengan potensi pengembangan industri yang amat
besar. Kendati demikian, Chiang selaku pemimpin KMT & Republik Cina
masih bersikeras untuk menjadikan perang melawan PKC / RSC sebagai
prioritas utama. Menurut Chiang, negara Cina yang masih dalam kondisi
terpecah tidak akan cukup kuat untuk mengalahkan militer Jepang yang
saat itu merupakan negara adidaya di kawasan Asia Pasifik. Sikap Chiang
tersebut pada gilirannya mengundang rasa tidak suka dari sejumlah
tentara Republik Cina yang kemudian nekat menyandera Chiang di
kediamannya sendiri pada tahun 1936
17. 0 Sesudah disandera selama beberapa hari, Chiang akhirnya setuju
untuk berhenti melanjutkan perang melawan PKC & mengajak
PKC untuk bersama-sama memerangi pasukan Jepang.
Persekutuan antara KMT & PKC tersebut lantas dikenal dengan
sebutan "Front Bersatu Kedua" (Second United Front). Walaupun
secara resmi kedua belah pihak sepakat untuk berdamai &
bekerja sama memerangi Jepang, namun dalam realitanya
pasukan KMT & PKC masih kerap terlibat konflik bersenjata
untuk memperebutkan daerah-daerah yang masih belum
dikuasai Jepang. Puncaknya adalah ketika pada bulan Januari
1941, pasukan KMT melakukan penyerbuan & penahanan massal
kepada pasukan PKC di Provinsi Anhui, Cina timur. Pasca insiden
tersebut, persekutuan resmi yang sudah dirajut oleh KMT & PKC
pun berakhir.
18. 0 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat setelah kota
Hiroshima & Nagasaki dijatuhi bom atom. Menyerahnya Jepang
secara otomatis mengakhiri Perang Dunia II & konflik bersenjata
antara Cina melawan Jepang. Berakhirnya Perang Dunia II juga
diikuti dengan invasi pasukan Uni Soviet ke Manchuria.
Keberadaan pasukan Uni Soviet di Manchuria lantas
dimanfaatkan oleh pasukan PKC untuk menyelinap masuk ke
sana & mengambil sisa-sisa persenjataan yang ditinggalkan oleh
Jepang. Pasukan KMT di lain pihak juga mengalami pertambahan
kekuatan karena sejak tahun 1941, mereka mendapatkan
bantuan militer dari Amerika Serikat (AS). Bertambahnya
kekuatan militer dari masing-masing pihak pada gilirannya
membuat fase ketiga dari perang sipil Cina siap memasuki fase
tersengitnya.
19. Konflik Fase III (1946 - 1950)
0 Sejak bulan Januari 1946, pembicaraan damai antara perwakilan PKC &
KMT sebenarnya sudah dilakukan dengan difasilitasi oleh AS. Namun
dalam realitanya, pembicaraan damai hanya berhasil menunda perang sipil
untuk sementara waktu. Perang akhirnya benar-benar meletus setelah
pada bulan Juli 1946, pasukan KMT yang berjumlah 1,6 juta personil
melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah kekuasaan PKC. Sadar
kalau jumlah personil & persenjataan yang dimilikinya tidak sebaik pihak
lawan, pasukan PKC pun memilih untuk mundur jika pasukan KMT yang
maju terlampau banyak untuk dibendung. Di 1 sisi taktik tersebut
membuat jumlah korban tewas di pihak PKC tidak terlampau banyak,
namun di sisi lain taktik tersebut membuat pasukan KMT bisa
menaklukkan wilayah-wilayah kekuasaan PKC dengan mudah.
20. 0 Akhir Juni 1947, pasukan PKC melakukan serangan serempak ke Cina
tengah, timur, & utara. Tahun berganti, KMT berusaha melakukan
reformasi internal untuk memperkuat dirinya, namun reformasi
tersebut gagal terlaksana dengan baik sebagai akibat dari maraknya
aktivitas korupsi pegawai KMT & memburuknya kondisi militer KMT
di Manchuria serta Cina utara. Krisis yang menimpa KMT tidak disia-
siakan oleh PKC. Bulan Januari 1949, kota Beiping (sekarang bernama
Beijing) berhasil direbut oleh pasukan PKC tanpa pertumpahan darah.
Memasuki bulan April, giliran kota Nanking yang jatuh ke tangan
pasukan PKC. Rentetan keberhasilan tersebut lantas dimanfaatkan
Mao Zedong untuk memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat
Cina (RRC) pada tanggal 1 Oktober 1949 dengan Beiping sebagai
ibukotanya.
21. 0 Semakin runyamnya kondisi di medan konflik memaksa KMT
beberapa kali memindahkan pusat pemerintahannya. Semakin lama,
lokasi dari pusat pemerintahan KMT semakin bergeser ke selatan.
Bulan Desember 1949, para anggota KMT yang masih tersisa
akhirnya mengungsi ke Pulau Taiwan / Formosa yang terletak di
sebelah tenggara Cina daratan. Upaya pasukan RRC untuk merebut
pulau tersebut gagal terwujud setelah pergerakan mereka berhasil
dibendung oleh sisa-sisa pasukan KMT di Pulau Quemoy yang
terletak di antara Cina daratan & Pulau Taiwan. Gagal merebut
Taiwan, pasukan PKC akhirnya memilih untuk melanjutkan
penaklukannya ke pulau-pulau lain di daerah Cina selatan - salah
satunya Pulau Hainan - pada tahun 1950
22.
23. 1. Perpecahan Cina-Uni Soviet
0 Periode setelah 1956 ditandai dengan kemunduran serius
bagi Uni Soviet, terutama pecahnya aliansi Cina -Uni Soviet,
yang dimulai dengan :
1. Mao Tse Tung pada tahun 1956menganggap pemimpin
Uni Soviet yang baru sebagai "pemula yang dangkal“.
2. Mao Tse Tung juga menuduhnya telah kehilangan sisi
revolusioner. Sementara itu, Khrushchev, yang merasa
terganggu atas sikap Mao yang anti-perang nuklir,
menyebut pemimpin Cina sebagai "orang yang gila
takhta"
24. 0 Setelah Stalin wafat pada 1955, hubungan Uni Soviet dan
RRC merenggang. Hal ini terjadi karena Uni Soviet di
bawah Khruzchev bersikap terlalu lunak dan kompromi
terhadap Amerika Serikat. Sikap Khruzchev tersebut oleh
Mao Zedong dianggap sebagai pengkhianatan terhadap
Revolusi Komunisme Internasional. Pertentangan
memuncak ketika terjadi sengketa perbatasan antara 2
negara komunis tersebut.
25. 0 Setelah hal itu terjadi, Khrushchev melakukan berbagai
upaya untuk membangun kembali aliansi dengan Cina,
namun Mao Tse Tung menolak setiap usulannya.
Permusuhan Cina- Uni Soviet ini akhirnya tumpah dalam
perang propaganda intra-komunis. Selanjutnya, Uni Soviet
mulai berfokus pada persaingan sengit
dengan Cina untuk memperebutkan posisi
sebagai pemimpin gerakan komunis dunia
26. 2. Perbaikan hubungan Cina-Amerika
Sebagai akibat dari perpecahan Cina-Uni Soviet, ketegangan
yang berlangsung di sepanjang perbatasan Cina-Soviet
mencapai puncaknya pada tahun 1969, dan Presiden Amerika
Serikat Richard Nixon memutuskan untuk memanfaatkan
konflik tersebut sebagai alat untuk menggeser keseimbangan
kekuasaan ke arah Barat dalam Perang
Dingin. Cina juga berusaha
meningkatkan hubungan dengan
Amerika Serikat dalam upayanya untuk
mengambil keuntungan dari Soviet.
27. 0 Pada bulan Februari 1972, Nixon mengumumkan
pemulihan hubungan dengan Cina. Ia melakukan
kunjungan ke Beijing dan bertemu dengan Mao Tse
Tung dan Zhou Enlai. Pada saat itu, sumber daya
nuklir Uni Soviet telah setara dengan Amerika Serikat,
Perang Vietnam juga telah melemahkan pengaruh
Amerika di Dunia Ketiga dan mendinginkan
hubungannya dengan Eropa Barat.
28. 0 Mulai tahun 1972 akhirnya Cina menjadi anggota
Dewan Keamanan PBB, menggantikan Taiwan atas
persetujuan Uni Soviet. Normalisasi hubungan
diplomatik juga terwujud pada tahun 1992. pada saat
ini Cina tampil sebagai negara raksasa dan memiliki
pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.
29.
30. 1. Sejak tahun 1960 Uni Soviet menghentikan
pengiriman para ahlinya ke Cina.
2. Uni Soviet menolak membantu Cina ketika terjadi
perang di perbatasan dengan India tahun 1963.
3. Uni Soviet menandatangani perjanjian uji coba
kesenjataan nuklir dan membuat Cina semakin
memusuhinya.
31. 4. PBB menghapuskan keanggotaan Taiwan karena
hanya mengakui One China dimana China adalah
wakil yang sah atas seluruh China, dan Taiwan
adalah sebuah provinsi yang termasuk dalam
kedaulatan China.
5. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Tse Tung
memproklamirkan republik rakyat cina (RRC) di
Tiananmen. Partai komunis cina
memenangkanperang saudara terhadap
kuomintang. Kekalahan dalam perang saudara
membuat Chiang Kai Sek mengundurkan diri ke
Taiwan.