Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Dokumen tersebut membahas tentang intelegensi dan kreativitas. Intelegensi didefinisikan sebagai kecerdasan yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, serta dapat mengalami gangguan seperti retardasi mental dan demensia. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta ide baru yang terdiri atas beberapa fase dan dipengaruhi faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Intelegensi dan kreativitas saling terkait tan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian stress menurut para ahli, faktor-faktor penyebab stress (stressor), gejala-gejala stress, dan hubungan antara sistem psikologis, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh."
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Dokumen tersebut membahas tentang intelegensi dan kreativitas. Intelegensi didefinisikan sebagai kecerdasan yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, serta dapat mengalami gangguan seperti retardasi mental dan demensia. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta ide baru yang terdiri atas beberapa fase dan dipengaruhi faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Intelegensi dan kreativitas saling terkait tan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian stress menurut para ahli, faktor-faktor penyebab stress (stressor), gejala-gejala stress, dan hubungan antara sistem psikologis, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang emosi positif dan negatif, cara mengendalikan emosi, serta dampak emosi bagi kesehatan. Emosi positif seperti kegembiraan dan cinta dapat muncul akibat dukungan sosial dan motivasi diri, sementara emosi negatif seperti marah dan sedih disebabkan oleh berbagai stimulus. Menurut pandangan umum dan Islam, cara mengendalikan emosi adalah dengan menenangkan diri atau membaca doa. Emosi dap
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait agresi, mulai dari definisi agresi menurut beberapa ahli psikologi, teori-teori yang menerangkan agresi, jenis dan bentuk agresi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara untuk mengurangi perilaku agresi.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori psikoanalisis Freud dan teori belajar sosial Bandura dibandingkan. Freud menekankan pengaruh masa lalu melalui alam tidak sadar, sedangkan Bandura menekankan pembelajaran tidak langsung dari model. Kedua teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang pengembangan manusia dan perilaku.
Remaja mulai mengembangkan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai diri. Mereka tidak sepenuhnya mengandalkan orang tua dan mulai membuat keputusan sendiri berdasarkan pertimbangan pribadi serta bertanggung jawab atas tindakannya.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas lima teori dasar dalam psikologi sosial yaitu teori genetik, belajar, psikoanalisis, kognitif, dan peranan. Teori-teori tersebut menjelaskan penyebab tingkah laku sosial dari sudut pandang biologis, lingkungan, pengalaman masa kecil, proses berpikir, dan peranan sosial. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang lima pendekatan teoretis utama dalam memahami tingk
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, termasuk pengertian persepsi sosial, ruang lingkup persepsi sosial, hubungan antara persepsi sosial dan kesehatan mental, ekspresi emosi pada wajah, perilaku nonverbal, budaya dan saluran komunikasi nonverbal, komunikasi nonverbal multikanal, serta perbedaan jenis kelamin dalam komunikasi nonverbal.
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
Hubungan interpersonal merupakan hubungan antar individu yang melibatkan interaksi sosial. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan hubungan interpersonal seperti model pertukaran sosial, model peranan, dan model interaksional. Hubungan interpersonal memiliki tahapan seperti pembentukan, peneguhan, dan pemutusan hubungan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Menurut teori Sternberg, cinta terdiri atas tiga komponen yaitu gai
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional dan strategi pengelolaan emosi dalam lingkungan kerja.
2. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar kecerdasan emosional, perbedaan antara IQ dan EQ, serta tipe-tipe dan strategi EQ.
3. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengelola emosi secara efektif dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan organisasi.
Kecerdasan Emosi dan Pengendalian DiriRizka Andita
Dokumen tersebut membahas tentang emosi dan pengendalian diri pada remaja. Terdapat penjelasan mengenai pengertian emosi, karakteristik dan klasifikasi emosi pada remaja, serta cara-cara pengendalian diri seperti menganalisis masalah secara objektif dan memahami dampak emosi bagi diri sendiri dan orang lain.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian efektivitas pelatihan Emotional Healing Therapy untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi pada karyawan sekolah swasta di Pekanbaru. Penelitian menunjukkan bahwa responden merasa lebih tenang dan lega setelah mengikuti pelatihan tersebut. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pelatihan Emotional Healing Therapy efektif
Makalah ini membahas tentang sikap kerja, termasuk definisi sikap kerja, komponen yang membentuk sikap, faktor yang mempengaruhi sikap kerja, dan hubungan antara sikap dan perilaku. Sikap kerja adalah evaluasi seseorang terhadap pekerjaan yang terdiri atas komponen kognitif, afektif, dan konatif. Faktor seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi pembentukan sikap kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang emosi positif dan negatif, cara mengendalikan emosi, serta dampak emosi bagi kesehatan. Emosi positif seperti kegembiraan dan cinta dapat muncul akibat dukungan sosial dan motivasi diri, sementara emosi negatif seperti marah dan sedih disebabkan oleh berbagai stimulus. Menurut pandangan umum dan Islam, cara mengendalikan emosi adalah dengan menenangkan diri atau membaca doa. Emosi dap
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait agresi, mulai dari definisi agresi menurut beberapa ahli psikologi, teori-teori yang menerangkan agresi, jenis dan bentuk agresi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara untuk mengurangi perilaku agresi.
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori psikoanalisis Freud dan teori belajar sosial Bandura dibandingkan. Freud menekankan pengaruh masa lalu melalui alam tidak sadar, sedangkan Bandura menekankan pembelajaran tidak langsung dari model. Kedua teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang pengembangan manusia dan perilaku.
Remaja mulai mengembangkan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai diri. Mereka tidak sepenuhnya mengandalkan orang tua dan mulai membuat keputusan sendiri berdasarkan pertimbangan pribadi serta bertanggung jawab atas tindakannya.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas lima teori dasar dalam psikologi sosial yaitu teori genetik, belajar, psikoanalisis, kognitif, dan peranan. Teori-teori tersebut menjelaskan penyebab tingkah laku sosial dari sudut pandang biologis, lingkungan, pengalaman masa kecil, proses berpikir, dan peranan sosial. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang lima pendekatan teoretis utama dalam memahami tingk
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, termasuk pengertian persepsi sosial, ruang lingkup persepsi sosial, hubungan antara persepsi sosial dan kesehatan mental, ekspresi emosi pada wajah, perilaku nonverbal, budaya dan saluran komunikasi nonverbal, komunikasi nonverbal multikanal, serta perbedaan jenis kelamin dalam komunikasi nonverbal.
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
Hubungan interpersonal merupakan hubungan antar individu yang melibatkan interaksi sosial. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan hubungan interpersonal seperti model pertukaran sosial, model peranan, dan model interaksional. Hubungan interpersonal memiliki tahapan seperti pembentukan, peneguhan, dan pemutusan hubungan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Menurut teori Sternberg, cinta terdiri atas tiga komponen yaitu gai
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional dan strategi pengelolaan emosi dalam lingkungan kerja.
2. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar kecerdasan emosional, perbedaan antara IQ dan EQ, serta tipe-tipe dan strategi EQ.
3. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengelola emosi secara efektif dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan organisasi.
Kecerdasan Emosi dan Pengendalian DiriRizka Andita
Dokumen tersebut membahas tentang emosi dan pengendalian diri pada remaja. Terdapat penjelasan mengenai pengertian emosi, karakteristik dan klasifikasi emosi pada remaja, serta cara-cara pengendalian diri seperti menganalisis masalah secara objektif dan memahami dampak emosi bagi diri sendiri dan orang lain.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian efektivitas pelatihan Emotional Healing Therapy untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi pada karyawan sekolah swasta di Pekanbaru. Penelitian menunjukkan bahwa responden merasa lebih tenang dan lega setelah mengikuti pelatihan tersebut. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pelatihan Emotional Healing Therapy efektif
Makalah ini membahas tentang sikap kerja, termasuk definisi sikap kerja, komponen yang membentuk sikap, faktor yang mempengaruhi sikap kerja, dan hubungan antara sikap dan perilaku. Sikap kerja adalah evaluasi seseorang terhadap pekerjaan yang terdiri atas komponen kognitif, afektif, dan konatif. Faktor seperti pengalaman dan budaya mempengaruhi pembentukan sikap kerja.
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
Dokumen tersebut membahas tentang stres kerja, penyebab, gejala, dan penanggulangannya. Stres kerja dapat berasal dari karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja, atau individu sendiri dan berpengaruh terhadap psikis, fisik, dan perilaku seseorang. Untuk menanggulangi stres, dapat dilakukan pendekatan individual maupun organisasi seperti mengurangi beban kerja, memberikan dukungan sosial, atau mening
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan antara emosi dan suasana hati.
Mendiskusikan apakah emosi rasional dan apakah fungsi dari emosi.
Mengidentifikasi sumber-sumber emosi dan suasana hati.
Menunjukkan pengaruh emosi pekerja terhadap para pekerja
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membedakan antara emosi dan suasana hati.
Mendiskusikan apakah emosi rasional dan apakah fungsi dari emosi.
Mengidentifikasi sumber-sumber emosi dan suasana hati.
Menunjukkan pengaruh emosi pekerja terhadap para pekerja
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Bab ini membahas sikap dan kepuasan kerja, termasuk tiga komponen sikap, hubungan antara sikap dan perilaku, sikap kerja utama seperti kepuasan dan keterlibatan kerja, cara mengukur kepuasan kerja, faktor-faktor penentu kepuasan kerja, dan dampak pekerja puas dan tidak puas terhadap tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sikap, ciri-ciri sikap, komponen sikap, sumber-sumber pembentukan sikap, dan pengukuran sikap menggunakan skala Thurstone, Likert, dan Guttman."
Dokumen tersebut membahas tiga tingkat perilaku organisasi, yaitu tingkat individual, kelompok, dan organisasi. Pada tingkat individual dibahas model perilaku yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja seperti desain pekerjaan, motivasi, dan nilai. Kelompok dibahas perilaku antar anggota dan pengaruhnya terhadap produktivitas. Tingkat organisasi dibahas faktor-faktor seperti kepemimpinan, komunikasi, dan lingkungan yang memp
Dokumen tersebut membahas tiga tingkat perilaku organisasi, yaitu tingkat individual, kelompok, dan organisasi. Pada tingkat individual dibahas model perilaku yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja seperti desain pekerjaan, motivasi, dan nilai-nilai. Sedangkan pada tingkat kelompok dibahas perilaku antar anggota dan pengaruhnya terhadap produktivitas. Pada tingkat organisasi dibahas faktor-faktor seperti kepemimpinan,
Teks tersebut membahas tentang sikap dan persepsi. Sikap didefinisikan sebagai evaluasi positif atau negatif terhadap objek, orang, atau kejadian yang terdiri atas tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Teks tersebut juga membahas lima jenis sikap kerja seperti kepuasan kerja, keterlibatan pekerjaan, komitmen organisasi, dukungan organisasi yang dirasakan, dan keterlibatan k
2. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami bagaimana
pentingnya pengelolaan emosi pada
dunia kerja.
Mahasiswa dapat lebih berkembang
secara emosional yang nantinya
diharapkan dapat membantu dimasa yang
akan datang
01
02
3. Cara seseorang mengolah emosi
yang dia rasakan hingga bagaimana
mereka mengekspresikan emosi
Regulasi Emosi
Regulasi Emosi
Regulasi emosi sebagai kemampuan
mengatur perasaan, reaksi fisiologis,
kognisi dan reaksi yang berhubungan
dengan emosi.
Pendekatan kontingensi bermanfaat
untuk menentukan cara terbaik bagi
organisasi untuk memengaruhi
tampilan emosional dan nada afektif
serta efek negatif dari regulasi
emosional.
P e n g a n t a r
Success Always Belongs For Those Who Are Prepared
4. Komponen penting dari pengalaman layanan
pelanggan adalah pengaruh atau emosi yang
diekspresikan terhadap atau di hadapan
pelanggan (George, 1990, 1995; Rafaeli & Sutton,
1987, 1989).
Walter C. Borman., Daniel R. Ilgen., Richard J.
Klimoski. (2007). The Handbook of Psychology,
volume 12 Industrial and Organizational
Psychology
5. Beberapa penulis telah berkomentar
bahwa emosional dalam bekerja
melibatkan tidak hanya bertindak dengan
cara yang ditentukan (tersenyum) tetapi
juga menekan emosi (kemarahan pada
pelanggan yang tidak masuk akal Ashforth
& Humphrey, 1993, 1995; Grandey, 2000;
Hoobler, Duffy, & Tepper, 2000).
6. Kontrol Emosional
mencerminkan
pengaruh negatif yang
tidak di regulasi atau
tampilan emosional
yang tidak pantas
Kesadaran
Individu menyadari
kondisi emosional yang
dimilikinya, apakah itu
emosi negatif
atau emosi positif
Respon Situasional
kemampuan untuk
bereaksi atau
berperilaku
dengan cara yang
sesuai secara sosial
atau situasi, yaitu
menjadi peka terhadap
isyarat sosial dan
merespon dengan
tepat
A s p e k R e g u l a s i E m o s i
7. Individu mengubah emosi
sedemikian rupa
sehingga mampu
memotivasi diri terutama
ketika individu
berada dalam keadaan
putus asa, marah, dan
cemas
Situation Modification
Suatu cara dimana
seseornag mengarahkan
perhatian mereka dalam
situasi
tertentu untuk
menghindari timbulnya
emosi yang berlebihan
Attention Deployment
Melibatkan pengambilan
tindakan yang
membuatnya meningkat
atau menurun
tergantung situasi yang
diharapkan.
Situation Selection
Kemampuan individu
untuk mengatur emosi
ketika reaksi emosi
dimunculkan
Expresive Supression
Perubahan kognisi
dilakukan dengan
mengubah cara berpikir
tentang situasi
untuk mengatur emosi
Cognitive Change
S t r a t e g i R e g u l a s i E m o s i
Cognitively reappraise
8. Menetapkan tujuan dan mengambil tindakan
untuk mencapainya adalah goals. Memegang
goal yang ditetapkan sendiri sama efektifnya,
dalam meningkatkan kinerja seperti halnya
tujuan yang ditetapkan atau ditetapkan secara
partisipatif (Locke dan Latham, 1990a). Temuan
ini adalah dasar untuk melatih orang dalam
keterampilan dalam manajemen diri.
Edwin A. Locke. (2003). The Blackwell Handbook
of Principles of Organizational Behaviour
9. Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi dan
pengelolaan amarah
Berkurangnya ejekan verbal dan perkelahian
Berkurangnya perilaku agresif atau merusak
fasilitas dan diri sendiri
Lebih mampu mengungkapkan marah dengan
tepat, tanpa berkelahi
Perasaan yang lebih positif tentang diri sendiri,
sekolah, dan keluarganya
Lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa
Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam
pergaulan
C i r i R e g u l a s i E m o s i Y a n g B a i k
Regulasi emosi yang baik menurut Goleman (2002)
10. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya
manusia secara keseuruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas.
1
2
Kinerja karyawan yang tinggi akan membuat karyawan semakin loyal terhadap organisasi,
semakin termotivasi untuk bekerja, bekerja dengan merasa senang dan yang lebih penting
kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas
yang tinggi pula.
Reni Hidayati, Yadi Purwanto, Susatyo Yuwono.,Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja
Karyawan., Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
K I N E R J A
11. ALVIN BURTON
SDN 11 Pagi (2001-2007)
SMPN 3 (2007-2010)
SMKN 34 (2010-2013)
I am flexible, reliable and possess excellent time keeping skills. I'm an enthusiastic,
self-motivated, reliable, responsible and hard working person. I'm a mature team
worker and adaptable to all challenging situations. I like to think something new,
make a plan, strategy. I'm still looking for purpose for my life
Public Speaking 83%
Guitar 73%
Photoshop 30%
About meSkills
Heads of three arts namely traditional dance, music and theater in
KIPAS Organization
Head of Performance Division
C U R R I C U L U M V I TA E
12. Novia Ayu Puspita Rachmat, Diana Rusmawati., Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Taruna Akademi Kepolisian Semarang.,
Jurnal Empati, Agustus 2018, Volume 7 (Nomor 3), Halaman 151-157
Pradipta Nova Adhitya.(2019).”Regulasi Emosi Dan Job Stressor Pada Perawat Psikiatri RSJD DR. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah”., Jurusan Psikologi Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Reni Hidayati, Yadi Purwanto, Susatyo Yuwono.,Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan., Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Edwin A. Locke. (2003). The Blackwell Handbook of Principles of Organizational Behaviour
Walter C. Borman., Daniel R. Ilgen., Richard J. Klimoski. (2007). The Handbook of Psychology, volume 12 Industrial and Organizational Psychology, Irving B. Weiner
R E F E R E N C E
Success Always Belongs For Those Who Are Prepared