Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisAgreindra Helmiawan
Implementation of information technology in the company is needed to support the process and business activities. The information technology used requires good management and refers to the management that supports the continuity of activities so that the company's stakeholders can plan the future and development of the company without having to be charged the process and activities of the company at this time. Information technology governance is the structure of relationships and processes for directing and controlling the organization to achieve its goals by adding value when balancing risk compared to technology and its processes. In this study provide steps in evaluating to get the value of maturity and process it to get any sector that experienced an ideal value shortage and provide recommendations based on the weaknesses found in business processes on the run. The author uses descriptive method and quantitative data, where this descriptive method produces research with the presentation in the form of description and description of problems related to the question of the variable. While the quantitative data used to measure a characteristic of the variable. The research process is done by measuring the maturity level in the process of information technology running on the company with APO, DSS and MEA COBIT 5 domains, with the management of information technology on the basis of COBIT 5 is expected to produce an efficient and effective management and support the achievement of vision, mission and objectives Company.
Merupakan hasil diskusi untuk menentukan beberapa poin system request untuk menyusun proposal Project Management Plan dengan kasus sewa alat berat PT. Terlalu Berat.
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisAgreindra Helmiawan
Implementation of information technology in the company is needed to support the process and business activities. The information technology used requires good management and refers to the management that supports the continuity of activities so that the company's stakeholders can plan the future and development of the company without having to be charged the process and activities of the company at this time. Information technology governance is the structure of relationships and processes for directing and controlling the organization to achieve its goals by adding value when balancing risk compared to technology and its processes. In this study provide steps in evaluating to get the value of maturity and process it to get any sector that experienced an ideal value shortage and provide recommendations based on the weaknesses found in business processes on the run. The author uses descriptive method and quantitative data, where this descriptive method produces research with the presentation in the form of description and description of problems related to the question of the variable. While the quantitative data used to measure a characteristic of the variable. The research process is done by measuring the maturity level in the process of information technology running on the company with APO, DSS and MEA COBIT 5 domains, with the management of information technology on the basis of COBIT 5 is expected to produce an efficient and effective management and support the achievement of vision, mission and objectives Company.
Merupakan hasil diskusi untuk menentukan beberapa poin system request untuk menyusun proposal Project Management Plan dengan kasus sewa alat berat PT. Terlalu Berat.
Presentasi Mengenal RAD, Agile & Extreme Programming sebagai salah satu materi dari mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (Sofware Development Life Cycle)
Bersama:
Raka Maheka Auramuwahid (0617104023)
Agung Laksono (0617104034)
Materi Kuliah RBTI (Rekayasa Bisnis TI)Rumah Studio
Bobot: 2 SKS
Kompetensi :
Mampu menguasai teknik dalam memilih merencanakan ide bisnis dibidang TI/SI
Materi :
Memahami dan menjelaskan Konsep Bisnis
Memahami dan menjelaskan Analisa Bisnis
Mampu membuat proposal bisnis
Memahami manajemen dalam bisnis TI/SI
Apa yang dimaksud dengan connection oriented dan connection less dan jelaskan perbedaanya.
Jelaskan mengapa protocol OSI tidak mampu menandingi TCP/IP
Gambarkan sistem desain untuk REIN SYS (Rescue Information Network System)
Marketing Mix terdiri dari 4 elemen, salah satunya adalah PROMOTION. Di slide ini menerangkan apa itu marketing, marketing management, marketing mix dan aspek promotion.
teori display sebagai bagian dan usaha bisnis retail. sangat penting karena mempengaruhi sukses tidaknya sebuah bisnis yang dibangun para enterpreneur retail
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
Rapid Apllication Development RAD Rekayasa Perangkat Lunak RPL
1. 1
RAD
Rapid Application Development
Mata Kuliah : Rekayasa Perangkat Lunak
Tahun : 2014
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
2. 2
RAD
Rapid Application Development
Mata Kuliah : Rekayasa Perangkat Lunak
Tahun : 2014
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
3. RAD (Rapid Application Development)
Alur & Proses
Suatu pendekatan desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur, prototiping dan JAD (Joint Application Development) untuk mengembangkan secara cepat. Sistem ini menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (Whitten, 2004)
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
3
4. RAD (Rapid Application Development)
Alur & Proses
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan : 1. Component based construction (pemrograman berbasis komponen bukan prosedural). 2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada. 3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis. 4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
4
5. RAD (Rapid Application Development)
Sumber Daya Manusia
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
5
USER (CLIENT)
Pemakai atau yang membiayai project
SYSTEM ANALIST
Identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan dari user
SYSTEM DESIGNER
Melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst
PROGRAMMER
Mengaktualkan desain menjadi suatu program
6. RAD (Rapid Application Development)
Kelebihan & Kelemahan
KELEBIHAN
•Waktu lebih singkat
•Kepuasan pelanggan lebih besar
•Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype.
•Menghemat biaya
•Mengurangi resiko dari banyaknya perubahan dan cacat pada produk akhir KEKURANGAN
•Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras
•Tidak cocok untuk resiko teknis yang tinggi
•Besarnya proyek memerlukan sumber daya manusia yang memadai
•Tidak terlalu cocok jika sistem tidak bisa membuat modularisasi
•Tidak berguna untuk proyek-proyek besar , unik atau sangat kompleks
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
6
7. RAD (Rapid Application Development)
Kondisi yang Tepat
Kondisi tepat untuk menggunakan metode ini adalah saat pengembang PL akan melakukan penambahan kebutuhan sedikit demi sedikit (incremental) untuk mengggabungkan elemen-elemen proses linier dan pararel, dimana pada kondisi ini model incremental menerapkan pada aliran proses linier untuk bentuk-bentuk PL yang belum stabil sepanjang waktu penyelesaian PL, sehingga model incremental ini akan menghasilkan serangkaian penambahan, yang disebut inkremen, yang memberikan fungsionalitas yang semakin baik kepada pelanggan saat masing-masing inkremen itu disampaikan.
Ukuran system/ PL
Pengembangan Perangkat Lunak Skala Kecil
SDM Pengembang
Pemodelan Bisnis (orang yang mencari informasi/data)
Pembentukan Aplikasi (analys dan programming)
Penguji(testing)
Waktu
Biaya yang relatif lebih rendah karena menggunakan siklus pengembangan yang sangat pendek
Produksi
Proses produksi yang sesuai dengan perencanaan awal tidak akan membuat biaya menjadi mahal.
Hardware & software
Penggunaan hardwawe dan software yang tidak terlalu mahal, menghemat biaya
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
7
8. RAD (Rapid Application Development)
Risk of Rapid Application Dev
PROJECT RISK
Dalam proses development bisa terjadi kesalahpahaman antara user dan developer yang mengakibatkan perubahan dalam timeline project, selain itu kesalahpahaman juga dapat mengakibatkan requirement awal dari suatu project berubah, sehingga waktu pengerjaan project dapat menjadi lebih lama.
TECHNICAL RISK
RAD memfokuskan seberapa cepat sebuah project dikerjakan, sehingga developer mengesampingkan masalah dokumentasi sebuah program, minimnya dokumentasi pada sebuah program ini berdampak pada masa yang akan mendatang dimana program tidak mudah untuk dikembangkan kembali.
BUSSINESS RISK
RAD adalah metode yang digunakan untuk mendevelop sebuah program dengan waktu yang minimal, untuk mencapai ini dibutuhkan kemampuan seorang developer yang handal. Ketika kemampuan dari programmer tersebut masih kurang yang akan menjadi masalah ada quality dari software yang dihasilkan, sehingga berdampak terharap tingkat kepuasan pelanggan.
13.52.0511 (Yuda) | 13.52.0489 (Handri) | 13.52.0483 (Pratama) | Nurafan | Efriliawan Noor
8