Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Rancangan Pengajaran Harian
Tahun : 5
Modul : Membuat Corak dan Rekaan
Aktiviti : Corak Teknik Capan
Tema :
Tajuk : Corak Organik- (Kipas Tangan)
Hari : 03.-03-2015 (Rabu)
Masa : 8.00 Pagi- 9.00 pagi (60minit)
Media : Alat- Set warna air, berus warna, palet, pembaris, gunting
Bahan- Kertas Lukisan A4
Bahan Bantu Mengajar : Papan putih, marker, contoh hasil karya guru, contoh bentuk organic
yang terdapat di alam sekeliling.
EMK :
Nilai :
Hasil Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran murid dapat :
1) Mengenal bentuk-bentuk organic di sekeliling.
2) Merasakan jalinan yang terdapat pada jari murid sendiri.
3) Menghasilkan kipas tangan dengan bentuk organic, menggunakan cap jari unuk menghasilkan
corak terancang.
4) Membuat apresiasi mudah terhadap karya sendiri dan rakan berpandukan bahasa seni visual.
Standard Kandungan
1.1 Persepsi Estetik – Membuat persepsi dan menggunakan bahasa seni visual yang
terdapat pada alam ciptaan tuhan, objek buatan manusia dan karya
seni.
1.2 Aplikasi Seni – Mengaplikasi pengetahuan dan kefahaman bahasa seni visual.
1.3 Ekspresi Kreatif – Penzahiran idea melalui pelbagai sumber, kajian, dan teknologi dalam
karya seni.
1.4 Apresiasi seni – Apresiasi terhadap karya sendiri dan rakan berpandukan bahasa seni
visual.
2. Standard Pembelajaran
Murid dapat mengenal, memahami, dan menyatakan bahasa seni visual yang ada pada corak
terancang dengan menggunakan teknik capan.
Persepsi Estetik
2.1.1 Unsur Seni
2.1.1.1 Rupa - geometri atau organik
2.1.1.2 Warna –harmoni
2.1.2 Prinsip Rekaan
2.1.2.1 Kontra - rupa motif
2.1.2.2 Imbangan - simetri
2.1.2.3 Kesatuan - susunan motif
Aplikasi Seni
Murid dapat mengaplikasikan pengetahuan bahasa seni visual, media serta proses dan teknik dalam
penghasilan corak terancang dengan menggunakan teknik catan.
2.2.1 Mengenal dan menyatakan jenis-jenis media
2.2.1.1Alat - Set warna air, berus warna, palet, pembaris, gunting
2.2.1.2 Bahan - kertas lukisan, cat air atau cat poster
2.2.2 Mengetahui penggunaan media serta proses dan teknik dalam penghasilan karya
2.2.2.1 Teknik –
Ekspresi Kreatif
Murid dapat mengaplikasikan pengetahuan dan kefahaman bahasa seni visual, media serta proses dan
teknik dalam penghasilan corak terancang dengan menggunakan teknik capan secara kreatif.
2.3.1Memilih dan memanipulasi media secara kreatif
2.3.2Menggunakan bahasa seni visual dalam penghasilan karya corak terancang teknik capan
2.3.3 Mengaplikasikan proses dan teknik yang sesuai dalam penghasilan karya corak terancang
teknik capan
2.3.4 Menggunakan hasil corak sebagai hiasan pada rekaan
3. Apresiasi seni
Murid dapat membuat apresiasi terhadap karya sendiri dan rakan dengan menumpukan aspek bahasa
seni visual.
2.4.1 Mempamerkan karya yang dihasilkan
2.4.2 Menceritakan pengalaman sendiri dalam proses penghasilan karya
2.4.3Memberikan ulasan karya sendiri dan rakan secara lisan
Langkah
/ Masa
Standard Kandungan Illustrasi Aktiviti Catatan
Persepsi Estetik 5 Minit
Guru menunjukkan bentuk-bentuk organic yang
terdapat di sekeliling.
Guru memperkenalkan aktiviti yang akan dijalankan
iaitu menghasikan bentuk organic dengan
menggunakan cap jari
Murid mengetahui aktiviti yang akan dijalankan.
Murid dapat mengenalpasti bentuk organic di
sekelilingnya.
Langkah 1 (10 minit)
Guru menerangkan konsep capan dan difahami oleh
murid.
Murid-murid mendapat satu pandangan daripada guru
dengan menunjukkan contoh-contoh hasil capan
dengan menggunakan corak organic pada cap jari.
Murid diperkenalkan alat dan bahan yang diperlukan
untuk menghasilkan corak organic diatas kertas.
Langkah 2 (10minit)
Muird memerhati tunjuk ajar yang dibuat oelh guru
dalam penghasilan karya.
Murid mencatat langkah-langkah penghasilan yang
dilakukan oleh guru.
4. Langkah 3 (25 minit)
Guru membahagikan tugasan kepada murid secara
individu.
Murid diminta membuat hasil kerja mengikut proses
penghasilan yang ditunjukan oleh guru.
Murid menghasilkan ulangan corak organic mengikut
grid.
Murid mula membuat capan menggunakan cap jari
masing-masing
Murid melipatkan kertas dan menghasilkan kipas
tangan.
Langkah 4 (5 mimit)
Apresiasi : Guru meminta murid mempamerkan hasil
karya dan menjalankan proses apresiasi.
Murid dapat menilai hasil karya sendiri dan karya
rakan lain.
Penutup (5minit)
Penutup Kognitif: Guru menerangkan konsep capan,
alat dan bahan serta proses penghasilan corak organic
secara terancang dengan cap jari.
Penutup Sosial: Guru memuji murid-murid yang dapat
menghasilkan karya yang kreatif.
Murid berasa gembira dan berpuas hati dengan hasil
kerja mereka.