Dokumen tersebut membahas tentang qadha shalat atau melaksanakan shalat yang tertinggal. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: 1) Shalat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan; 2) Ada 4 bentuk pelaksanaan shalat, yaitu ada', qadha', i'adah, dan jama'; 3) Ada 2 kategori orang yang terlambat shalat, yaitu tidak sengaja dan sengaja;
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat lima waktu dan sujud sahwi. Secara garis besar dibahas mengenai rukun-rukun dan tata cara pelaksanaan sholat mulai dari niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah-surah pendek, ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk akhir dan salam. Juga dibahas mengenai syarat-syarat wajib dan sah sholat
Materi Perbandingan Madzhab
Ahkam Sholat
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Dokumen tersebut menjelaskan keutamaan shalat sunah sebelum shubuh berdasarkan hadis-hadis Nabi. Shalat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Dokumen juga menjelaskan cara melaksanakannya secara ringkas dan boleh dikerjakan di rumah atau masjid, serta apa yang harus dilakukan jika terlewatkan.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat lima waktu dan sujud sahwi. Secara garis besar dibahas mengenai rukun-rukun dan tata cara pelaksanaan sholat mulai dari niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah-surah pendek, ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk akhir dan salam. Juga dibahas mengenai syarat-syarat wajib dan sah sholat
Materi Perbandingan Madzhab
Ahkam Sholat
disampaikan :
Pendidikan Muballigh Al-Azhar (PMA)
Masjid Al-Azhar <depan>
Jln. Dr. Sumarmo Sentra Primer Baru, Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur
Dokumen tersebut menjelaskan keutamaan shalat sunah sebelum shubuh berdasarkan hadis-hadis Nabi. Shalat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Dokumen juga menjelaskan cara melaksanakannya secara ringkas dan boleh dikerjakan di rumah atau masjid, serta apa yang harus dilakukan jika terlewatkan.
Dokumen tersebut membahas tentang adzan, iqamah, shalat jamaah. Adzan dan iqamah adalah seruan yang menandai waktu shalat, sedangkan shalat jamaah adalah mengerjakan shalat secara bersama-sama dengan orang lain. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara melaksanakan masing-masing unsur tersebut.
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
Shalat sunnah dibagi menjadi dua jenis, yaitu shalat sunnah muakad dan ghairu muakad. Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang selalu dilakukan Nabi seperti dua rakaat sebelum shubuh, sedangkan ghairu muakad kadang dilakukan dan kadang tidak. Jenis shalat sunnah muakad meliputi shalat malam, rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib, idain pada hari raya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat menurut ajaran Islam berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.
1. Shalat sunnah muakad merupakan shalat sunnah yang kuat dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan jarang ditinggalkan. Terdiri dari shalat sunnah rawatib, shalat sunnah malam, dan shalat sunnah idain.
2. Shalat sunnah rawatib terdiri dari shalat sebelum dan sesudah shalat wajib untuk mendapatkan pahala yang besar. Shalat sunnah malam meliputi witir, tahajud, dan tarawih selama
Smt 2 sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
Shalat sunnah dibagi menjadi muakkad dan ghairu muakkad. Shalat sunnah muakkad antara lain rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib), malam seperti witir dan tahajjud, serta idain pada hari raya. Pelaksanaan shalat sunnah berbeda di setiap madzhab.
Modul ini membahas tentang adzan, iqamah, shalat jamaah, dan peran imam dan makmum dalam shalat berjamaah. Topik-topik utama meliputi pengertian, hukum, tata cara melafalkan adzan dan iqamah, syarat menjadi imam dan makmum, serta cara mengingatkan imam yang lupa.
Doa dalam Islam merujuk kepada solat yang terdiri daripada 13 rukun utama seperti berdiri, niat, takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, ruku', sujud dan sebagainya. Solat mesti dilaksanakan mengikut ketertiban rukun-rukunnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara melaksanakan shalat menurut sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mencakup: 1) Menghadap kiblat, 2) Berdiri kecuali dalam keadaan tertentu, 3) Niat sebelum shalat. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara shalat mulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, ruku', sujud, sampai dengan salam yang dilakukan se
Adzan dan iqamah adalah tanda bagi waktu shalat dan pemberitahuan bahwa shalat akan segera dimulai. Adzan wajib dilakukan oleh laki-laki untuk memanggil jamaah shalat, sedangkan iqamah sunah untuk memberi tahu bahwa shalat akan dimulai. Keduanya bertujuan mengingatkan umat Islam untuk menunaikan shalat tepat waktu secara berjamaah.
1. Allah membagi orang Islam ke dalam tiga kelompok berdasarkan kualitas keislamannya: yang kurang taat, yang cukup taat tetapi belum maksimal, dan yang taat secara maksimal.
2. Allah menjanjikan surga kepada ketiga kelompok tersebut, menunjukkan rahmat-Nya kepada semua orang Islam.
3. Kelompok pertama disebut terlebih dahulu untuk menenangkan hati mereka yang masih melakukan kesalahan."
Dokumen tersebut membahas tentang adzan, iqamah, shalat jamaah. Adzan dan iqamah adalah seruan yang menandai waktu shalat, sedangkan shalat jamaah adalah mengerjakan shalat secara bersama-sama dengan orang lain. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara melaksanakan masing-masing unsur tersebut.
Ppt sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
Shalat sunnah dibagi menjadi dua jenis, yaitu shalat sunnah muakad dan ghairu muakad. Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang selalu dilakukan Nabi seperti dua rakaat sebelum shubuh, sedangkan ghairu muakad kadang dilakukan dan kadang tidak. Jenis shalat sunnah muakad meliputi shalat malam, rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib, idain pada hari raya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat menurut ajaran Islam berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.
1. Shalat sunnah muakad merupakan shalat sunnah yang kuat dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan jarang ditinggalkan. Terdiri dari shalat sunnah rawatib, shalat sunnah malam, dan shalat sunnah idain.
2. Shalat sunnah rawatib terdiri dari shalat sebelum dan sesudah shalat wajib untuk mendapatkan pahala yang besar. Shalat sunnah malam meliputi witir, tahajud, dan tarawih selama
Smt 2 sholat sunnah muakkad dan ghoiru muakkadfalahnurul96
Shalat sunnah dibagi menjadi muakkad dan ghairu muakkad. Shalat sunnah muakkad antara lain rawatib (sebelum dan sesudah shalat wajib), malam seperti witir dan tahajjud, serta idain pada hari raya. Pelaksanaan shalat sunnah berbeda di setiap madzhab.
Modul ini membahas tentang adzan, iqamah, shalat jamaah, dan peran imam dan makmum dalam shalat berjamaah. Topik-topik utama meliputi pengertian, hukum, tata cara melafalkan adzan dan iqamah, syarat menjadi imam dan makmum, serta cara mengingatkan imam yang lupa.
Doa dalam Islam merujuk kepada solat yang terdiri daripada 13 rukun utama seperti berdiri, niat, takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, ruku', sujud dan sebagainya. Solat mesti dilaksanakan mengikut ketertiban rukun-rukunnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara melaksanakan shalat menurut sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mencakup: 1) Menghadap kiblat, 2) Berdiri kecuali dalam keadaan tertentu, 3) Niat sebelum shalat. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara shalat mulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya, ruku', sujud, sampai dengan salam yang dilakukan se
Adzan dan iqamah adalah tanda bagi waktu shalat dan pemberitahuan bahwa shalat akan segera dimulai. Adzan wajib dilakukan oleh laki-laki untuk memanggil jamaah shalat, sedangkan iqamah sunah untuk memberi tahu bahwa shalat akan dimulai. Keduanya bertujuan mengingatkan umat Islam untuk menunaikan shalat tepat waktu secara berjamaah.
1. Allah membagi orang Islam ke dalam tiga kelompok berdasarkan kualitas keislamannya: yang kurang taat, yang cukup taat tetapi belum maksimal, dan yang taat secara maksimal.
2. Allah menjanjikan surga kepada ketiga kelompok tersebut, menunjukkan rahmat-Nya kepada semua orang Islam.
3. Kelompok pertama disebut terlebih dahulu untuk menenangkan hati mereka yang masih melakukan kesalahan."
Dokumen tersebut merangkum kisah Nabi Ayyub yang sangat sabar dalam menghadapi cobaan yang ditimpakan Allah kepadanya seperti kehilangan harta, keluarga dan kesehatan, namun tetap berserah diri dan bersyukur kepada Allah. Akhirnya Allah mengembalikan semua kemakmuran dan kebahagiaan Nabi Ayyub setelah ia terbukti sangat sabar.
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01Muhsin Hariyanto
Dakwah Islam dalam konteks pengentasan kemiskinan harus difahami secara komprehensif, tidak hanya sebagai seruan verbal tetapi gerakan sosial yang memberikan solusi nyata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan sumber daya manusia.
Puasa sunnah terdiri dari 7 jenis puasa, yaitu: 1) Puasa 6 hari di Syawwal, 2) Puasa Senin dan Kamis, 3) Puasa Dawud, 4) Puasa 3 hari setiap bulan, 5) Puasa Arafah, 6) Puasa di Muharram khususnya hari Asyura, 7) Puasa di bulan Sya'ban. Puasa-puasa ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi yang menganjurkan untuk melaksanakannya.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah nikmat besar dari Allah yang sering disia-siakan manusia. Jika waktu tidak dimanfaatkan, maka waktu akan memotong manusia dengan berlalunya waktu tanpa kegiatan bermanfaat. Teks tersebut mengajak manusia untuk selalu bersyukur atas nikmat waktu dan memanfaatkannya sebaik-baiknya
Khutbah nikah ini memberikan nasihat kepada mempelai pria dan wanita tentang pentingnya memahami pernikahan sebagai ibadah, jalinan kasih sayang, dan sumber kebahagiaan. Disarankan agar saling memaafkan, menghargai peran masing-masing, serta selalu mengingat kebaikan pasangan meskipun ada kekurangan.
Khutbah nikah ini memberikan nasihat kepada mempelai pria dan wanita tentang pentingnya memahami pernikahan sebagai ibadah, jalinan kasih sayang, dan sumber kebahagiaan. Disarankan agar saling memaafkan, menghargai peran masing-masing, serta selalu mengingat kebaikan pasangan meskipun ada kekurangan.
1) Teks tersebut membahas tentang shalat jamak, qashar, dan berjamaah. Ini termasuk bentuk keringanan dalam melaksanakan shalat bagi musafir atau yang sedang sakit. 2) Shalat jamak adalah menggabungkan dua shalat fardhu dalam satu waktu, seperti dzuhur dan ashar, atau maghrib dan isya. 3) Shalat qashar adalah meringkas jumlah rakaat shalat empat rakaat menj
MENJAMA' SHALAT
A. Pengertian menjama' shalat adalah melakukan dua shalat fardhu secara berurutan pada salah satu waktunya. B. Ada beberapa sebab dibolehkannya menjama' shalat seperti ketika haji, safar, dan hujan deras.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai tatacara pelaksanaan sujud sahwi dalam solat. Sujud sahwi dilakukan untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam solat secara tidak sengaja, seperti penambahan atau pengurangan gerakan. Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum atau sesudah salam, tergantung pada situasi kekurangan yang terjadi. Tidak ada bacaan khusus yang disyariatkan untuk sujud sa
Dokumen tersebut membahas tentang shalat Jumat, meliputi pengertian dan hukum shalat Jumat, rukun-rukun shalat Jumat dan khutbah Jumat, serta syarat-syarat pelaksanaan khutbah dan sunnah-sunnah sebelum shalat Jumat. Shalat Jumat adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan setelah khutbah pada hari Jumat bagi laki-laki dewasa dan memenuhi syarat
Dokumen tersebut membahas tentang shalat Jumat, meliputi pengertian dan hukum shalat Jumat, rukun-rukun shalat Jumat dan khutbah Jumat, serta syarat-syarat pelaksanaan khutbah Jumat. Dokumen ini juga menjelaskan sunnah-sunnah yang terkait dengan shalat Jumat, seperti sebelum dan saat melaksanakan shalat Jumat.
Shalat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang terdiri atas gerakan dan ucapan tertentu sesuai petunjuk agama. Terdapat shalat wajib lima waktu dan shalat sunnah. Untuk shalat yang sah diperlukan rukun, syarat, dan ketentuan tertentu seperti menghadap kiblat, menutup aurat, dan melakukannya dengan jamaah.
Dokumen tersebut membahas tentang adzan, iqamah, dan shalat jamaah. Adzan dan iqamah adalah seruan yang menandai waktu shalat, sedangkan shalat jamaah adalah mengerjakan shalat secara bersama-sama oleh dua orang Muslim atau lebih. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara melaksanakan shalat jamaah beserta hukum dan dalil-dalilnya."
Materi kuliah tentang hukum shalat. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.htm
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah turunnya shalat lima waktu menurut hadis. Awalnya shalat ditetapkan sebanyak 50 kali per hari ketika Nabi Muhammad berada di langit ketujuh, kemudian dikurangi menjadi 40 kali, 30 kali, hingga akhirnya ditetapkan menjadi 5 kali per hari atas permintaan Nabi Musa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang rukun-rukun shalat menur
Shalat sunah merupakan shalat yang dilakukan secara sukarela untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terdapat berbagai jenis shalat sunah seperti shalat Id yang dilakukan berjamaah pada hari raya, serta shalat harian seperti witir dan tahajud yang dapat dilakukan secara individu.
Shalat Jum'at merupakan shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah khutbah pada hari Jum'at bagi laki-laki muslim dewasa dan sehat. Dokumen menjelaskan tentang hukum, syarat, dan rukun shalat Jum'at serta siapa saja yang dikecualikan dari kewajiban mengerjakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. Tulisan ini membahas tentang mudik lahir dan batin. Mudik lahir merupakan perjalanan fisik ke kampung halaman, sementara mudik batin adalah kembali ke fitrah kemanusiaan sebagai persiapan menyambut Idul Fitri.
2. Mudik batin memerlukan persiapan rohani yang matang melalui evaluasi diri, perbaikan sikap sosial, dan menjadi manusia yang tenang ridho dengan cobaan.
3. Mud
1. Dokumen menjelaskan hasil perhitungan hisab untuk menentukan tanggal 1 bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah tahun 1436 Hijriah berdasarkan kriteria hisab hakiki wujudul-hilal.
2. Untuk bulan Ramadan dan Zulhijah, Indonesia memasuki tanggal 1 pada hari Rabu karena ijtimak terjadi setelah terbenam matahari, sedangkan untuk Syawal ijtimak terjadi sebelum terbenam matah
1. 1
Qadha Shalat
Di antara amalan yang tingkat kewajibannya sangat kuat adalah shalat.
Karena itu, shalat hukumnya wajib dikerjakan oleh semua orang yang telah
baligh, selagi dia masih berakal. Namun sayang, perhatian kaum muslimin
terhadap shalatnya, tidak sekuat tingkat kewajibannya. Ada diantara mereka
yang meninggalkan sama sekali, ada yang bolong-bolong, ada yang suka
terlambat, hingga ada yang sengaja terlambat. Jika sudah terlambat, dia mulai
resah, bagaimana cara mengqadhanya.
Ada beberapa catatan penting terkait dengan qadha shalat:
Pertama, shalat adalah kewajiban yang dibatasi waktunya
Allah berfirman,
اًتوُقْوام اًاباتِك انيِنِمْؤُمْلا ىالاع ْتانااكاة اَلَّالص َّنِإ
“Sesungguhnya shalat merupakan kewajiban bagi orang beriman yang telah
ditetapkan waktunya.” (QS an-Nisâ’/4: 103).
Ada batas awal dan ada batas akhir untuk shalat wajib. Orang yang
mengerjakan shalat setelah batas akhir statusnya batal, sebagaimana orang
yang mengerjakan shalat sebelum masuk waktu, juga batal. Dengan demikian,
hukum asal shalat, harus dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan. Dan
tidak boleh keluar dari hukum asal ini, kecuali karena ada sebab yang
diizinkan oleh syariat, seperti alasan bolehnya menjamak shalat.
Kedua, pelaksanaan shalat wajib ada 4 bentuk: adâ’, qadhâ’, i’âdah,
dan jama’.
1. Adâ’ [arab: ]أداء : melaksanakan shalat pada waktu yang telah
ditentukan. Inilah cara mengerjakan shalat dalam kondisi normal,
sebagaimana jadwal shalat yang telah dimaklumi bersama.
2. Qadhâ’ [arab: ]قضاء : melaksanakan shalat setelah batas waktu yang
ditetapkan. Ini hanya boleh dikerjakan dalam kondisi tertentu, yang
nanti akan dibahas.
3. I’âdah [arab: ُ]إعادة : Mengulangi shalat wajib, karena shalat sebelumnya
dinilai batal dengan sebab tertentu, namun masih dalam rentang waktu
2. 2
shalat. Misal, orang shalat zhuhur tanpa bersuci karena lupa, kemudian
dia mengulangi shalat tersebut sebelum waktu zhuhur selesai.
4. Jama’ [arab: ]جمع melaksanakan shalat yang digabungkan dengan shalat
sebelumnya atau sesudahnya. Jamak hanya boleh dilakukan dengan
syarat dan ketentuan tertentu.
Ketiga, orang yang terlambat dalam mengerjakan shalat ada 2:
1. Terlambat mengerjakan shalat di luar kesengajaan. Seperti ketiduran,
atau kelupaan, kemudian baru sadar setelah waktu shalat selesai.
Dalam kondisi ini, dia diwajibkan untuk segera melaksanakan shalat
setelah sadar. Dalil ketentuan ini adalah hadis dari Anas bin Malik,
bahwa Nabi shallâllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلاص ايِسان ْنامااهاراكاذ ااذِإ ااهايِِّلاصُي ْناأ ااهُتاارَّفاكاف ،ااهْناع اامان ْاوأ ،ًة
“Barang siapa yang kelupaan shalat atau tertidur sehingga terlewat waktu
shalat maka penebusnya adalah dia segera shalat ketika ia ingat.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Disebutkan dalam hadis yang lain bahwa Nabi shallâllahu ‘alaihi wa
sallam pernah melakukan suatu perjalanan bersama para shahabat. Di
malam harinya, mereka singgah di sebuah tempat untuk beristirahat.
Namun mereka kesiangan dan yang pertama bangun adalah
Rasulullah shallâllahu ‘alaihi wa sallam karena sinar matahari.
Kemudian, beliau berwudhu dan beliau memerintahkan agar azan
dikumandangkan. Lalu, beliau melaksanakan shalat qabliyah subuh,
kemudian beliau perintahkan agar seseorang beriqamah, dan beliau
melaksanakan shalat subuh berjamaah. Para sahabat pun saling
berbisik, ‘Apa penebus untuk kesalahan yang kita lakukan karena
terlambat shalat?’ Mendengar komentar mereka, Nabi shallâllahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
3. 3
ااََّّنِإ ،ٌطيِرْفات ِمَّْوالن َِِّف اسْيال ُهَّنِإ ااامأاة اَلَّالص ِِّلاصُي ْاَل ْنام ىالاع ُطيِرْفَّالت
ُهِباتْناي انيِح ااهِِّلاصُيْلاف اكِلاذ الاعاف ْناماف ،ىارُْخْاْل اة اَلَّالص ُتْقاو ايءِاَي ََّّتاح
اااَل
“Sesungguhnya ketiduran bukan termasuk menyia-nyiakan shalat. Yang
disebut menyia-nyiakan shalat adalah mereka yang menunda shalat, hingga
masuk waktu shalat berikutnya. Siapa yang ketiduran hingga terlambat shalat
maka hendaknya dia laksanakan ketika bangun…” (HR Muslim dari Abu
Qatadah)
Namun perlu diingat, makna hadis ini tidak berlaku untuk orang yang
sengaja tidur ketika datang waktu shalat, dan tidak bangun sampai
waktu shalat selesai. Kemudian dia beralasan ketiduran, padahal tidak
ada usaha darinya untuk bangun ketika waktu shalat.
2. Terlambat mengerjakan shalat dengan kesengajaan
Orang yang sengaja menunda shalat, hingga keluar waktu shalat, telah
melanggar dosa yang sangat besar. Sampai sebagian ulama memvonis
perbuatan semacam ini sebagai tindakan kekafiran. Ini menunjukkan
bahwa sengaja menunda waktu shalat sampai keluar waktu, statusnya
dosa yang sangat besar. Dan dia wajib untuk sungguh-sungguh
bertaubat.
Apakah orang ini wajib qadha?
Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Mayoritas ulama
berpendapat, dia tetap wajib mengqadha shalatnya dan dia berdosa
karena perbuatannya, selama belum sungguh-sungguh bertaubat.
Sementara pendapat yang dikuatkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
qadha shalat yang dia kerjakan tidak sah, karena berarti dia
melaksanakan shalat di luar waktu tanpa udzur (alasan) yang
dibolehkan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
4. 4
ُكِرااتاوِة اَلَّالصاًدْماعالُعارْشُيُهالااهُاؤاضاقالاوحِصات،ُهْنِمْلابُرِثْكُيْنِم
،ِعواطَّتالااذاكاوُمْوَّالصاوُهاوُلْواقةافِائاطْنِمِفالَّالس
“Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, tidak disyariatkan meng-
qadhanya. Dan jika dilakukan, shalat qadhanya tidak sah. Namun yang dia
lakukan adalah memperbanyak shalat sunah. Ini meruapakan pendapat
sebagian ulama masa silam.” (Al-Ikhtiyârât, hlm. 34).
Keempat, bolehkah melakukan qadha shalat di waktu terlarang?
Ada beberapa waktu yang terlarang untuk shalat, diantaranya: ketika
matahari terbit, atau matahari tenggelam. Ketika ada orang yang ketiduran
shalat subuh dan baru bangun ketika matahari terbit, atau ketiduran shalat
ashar, dan baru bangun ketika matahari terbenam, bolehkah dia mengqadha?
Dalam Fatâwâ Islâm dinyatakan,
ِف الصَلة فعل من يتمكن َلو النسيانو كالنوم عذر للمسلم حصل فإن
ِف ذلك كان لوو ،الصَلة يقضي أن العذر الز إذا عليه َيب فإنه ،وقتها
النه أوقات من وقتانظ .العلماء مجهور قول وهو .يراملغين :ُ(2/515)
“Jika seorang muslim memiliki udzur, seperti ketiduran atau kelupaan, sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan shalat pada waktunya, maka wajib baginya untuk
mengqadha shalat ketika sudah sadar, meskipun di waktu yang terlarang. Ini
merupakan pendapat mayoritas ulama”. Simak Al-Mughnî (2/515). (Syaikh
Muhammad Shalih al-Munjid, Fatâwâ Islâm, no. 20013)
Kelima, baru teringat setelah melewati beberapa shalat
Orang yang lupa shalat, dan baru teringat setelah melewati beberapa
shalat maka dia wajib mengqadha shalat tersebut dan beberapa shalat yang
dilewati. Misalnya, orang lupa shalat zhuhur dan baru ingat setelah maghrib.
Dia wajib mengqadha shalat zhuhur, ashar, kemudian maghrib. Demikian
yang difatwakan oleh Imam Malik.
5. 5
Keenam, Shalat tanpa bersuci karena lupa
Shalat tanpa bersuci, baik dengan wudhu maupun tayammum,
hukumnya batal. Kecuali jika dia tidak mampu melakukan keduanya. Namun
jika ada orang yang shalat tanpa berwudhu karena lupa, padahal normalnya
dia mampu berwudhu, maka status shalatnya batal dan wajib diulangi, ketika
ingat. Karena Nabi shallâllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اأَّيتوض حَّت ادثْاحأ إذا كمِأحد اةصَل ُهللا ُلايقب ل
“Allah tidak menerima shalat kalian ketika dalam kondisi hadats, sampai dia
berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Karena statusnya batal, shalat yang dikerjakan tanpa berwudhu,
tidak dinilai sebagai shalat. Dan jika dia baru ingat setelah keluar waktu
shalat maka wajib diqadha.
Dalam Fâtâwâ asy-Syabakah al-Islâmiyah dinyatakan,
،ًاناسي وضوء بغري صلى فمنَُّثارَّكاذاتاكِلاذ،الصَلة وقت خروج بعد لوو
هللا صلى لهولق ،ًانسيان ذلك فعل دام ما عليه إث ول صَلته أعادو توضأ
وسلم عليه“َّنِإاَّاّللازااوااَتْناعِتَُّمأاأاطاْاْلاناايْسِِّالناوااماواوُهِرْكُتْاسِهْيالاع”
ابن اهوروغريمها البيهقيو ماجه
“Orang yang shalat tanpa wudhu karena lupa, kemudian dia baru teringat, meskipun
sudah keluar waktu shalat, dia harus berwudhu dan mengulangi shalatnya. Dia tidak
berdosa, selama itu dilakukan karena lupa. Sebagaimana sabda Nabi shallâllahu ‘alaihi
wa sallam: “Sesungguhnya Allah mengampuni kesalahan umatku karena keliru, lupa,
atau dipaksa.” (HR Ibnu Majah, al-Baihaqi dan yang lainnya dari Abdullah bin
Abbas) (Lihat: Fâtâwâ asy-Syabakah al-Islâmiyah, no. 27116)
Wallâhu A’lam.
(Dikutip dan diselaraskan dari http://www.konsultasisyariah.com/enam-
catatan-tentang-qadha-shalat/)