Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
Paparan mengenai SE Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
Jual Rumah di perumahan de Pratama, Jati Sampurna Bekasi.
Fasilitas lengkap dan memadai.
Akses Transportasi : Angkot KC/a dari Pondok Gede, dan K-44 dari Bekasi, Tol Jatiasih atau Komsen
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
Paparan mengenai SE Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
Jual Rumah di perumahan de Pratama, Jati Sampurna Bekasi.
Fasilitas lengkap dan memadai.
Akses Transportasi : Angkot KC/a dari Pondok Gede, dan K-44 dari Bekasi, Tol Jatiasih atau Komsen
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Menurut Johan Silas Permukiman Kumuh dapat diartikan menjadi dua bagian, yang pertama ialah kawasan yang proses pembentukannya karena keterbatasan kota dalam menampung perkembangan kota sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan lahan perkotaan.
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
Berdasarkan Peraturan LKPP nomor 12 tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia, khususnya pada lampiran II, angka romawi VII halaman hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak jasa konsultansi konstruksi, meliputi :
Program mutu
Organisasi kerja dan jadwal penugasan personel
Kesesuaian personel dan peralatan dengan persyaratan kontrak
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
Rencana kerja/jadwal pelaksanaan pekerjaan yang memperhatikan keselamatan konstruksi
Jadwal mobilisasi peralatan dan personel
Rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran
Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanDewangga Setiawan
[REFERENSI] Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase - Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Kepdirjen Cipta Karya No.62/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Menurut Johan Silas Permukiman Kumuh dapat diartikan menjadi dua bagian, yang pertama ialah kawasan yang proses pembentukannya karena keterbatasan kota dalam menampung perkembangan kota sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan lahan perkotaan.
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
Berdasarkan Peraturan LKPP nomor 12 tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia, khususnya pada lampiran II, angka romawi VII halaman hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak jasa konsultansi konstruksi, meliputi :
Program mutu
Organisasi kerja dan jadwal penugasan personel
Kesesuaian personel dan peralatan dengan persyaratan kontrak
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
Rencana kerja/jadwal pelaksanaan pekerjaan yang memperhatikan keselamatan konstruksi
Jadwal mobilisasi peralatan dan personel
Rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran
Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanDewangga Setiawan
[REFERENSI] Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase - Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pembentuka P3A berdasarkan peraturan yang ada, Pembentukan P3A sangat bermanfaat bagi petani dan mempermudah dalam proses perkembangan dalam bidang pertanian.
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI
DALAM KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA MASYARAKAT
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI (P3-TGAI)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
PUPR_Model dan Strategi Perencanaan dan Pelaksanaan OP Partisipatif 02052022-OK.pdf
1. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Model dan Strategi
Perencanaan dan
Pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan Partisipatif
Dalam Mendukung Modernisasi dan Layanan Irigasi
Jakarta, 2 Juni 2022
Strategic Irrigation
Modernization and
Urgent Rehabilitation
Project (SIMURP)
2. Kerusakan daerah
tangkapan (catchment
area).
Kurangnya keseimbangan
kegiatan antara konservasi
SDA vs pendayagunaan
SDA.
Debit air musim kemarau
makin kecil tidak mencukupi
kebutuhan irigasi.
Belum optimalnya
Harmonisasi hubungan hulu
hilir.
Konflik terjadi pada MT2
(kebocoran, pendangkalan,
pengambilan air liar).
Belum tersedianya
perangkat/sistem informasi
pengelolaan air irigasi
terpadu/terintegrasi.
Keandalan
Penyediaan Air
Irigasi
Pengambilan air secara
illegal (pembobolan/
pompanisasi dari saluran
pembawa langsung ke
lahan sawah).
Banyak Daerah Irigasi
dengan kondisi saluran dan
bangunan rusak berat, dan
tersedimentasi.
Pengamanan aset
jaringan/batas sempadan
jaringan (bangunan liar,
pembobolan saluran,
perusakan pintu irigasi,dll).
Kondisi Bangunan
bangunan Ukur banyak
yang rusak dan/atau belum
terkalibrasi dengan baik dan
Sarana dan
Prasarana
Irigasi
Penggunaan air masih
boros karena sistim
irigasi continuous flow,
kehilangan air (water
lossis) belum terukur.
Alokasi pemberian air ke
ke lahan kurang optimal
karena tidak sesuai
dengan RTT.
Pola operasi masih belum
berdasarkan Produktivitas
Air (Kg/m3).
Menurunya rasa memiliki
petani dalam pengelolaan
jaringan irigasi dan
kemampuan OP Tersier
Penurunan partisipasi
dalam OP Jaringan Utama
Sistem
Pengelolaan
Irigasi
Belum optimalnya
pengelolaan irigasi.
Komisi Irigasi sebagai
wadah koordinasi irigasi
belum berfungsi
sebagaimana mestinya.
Masih belum optimalnya
peran P3A dalam
pengelolaan irigasi tersier.
Belum terbentuknya P3A
diseluruh petak tersier.
Saat ini kelembagaan P3A
belum mandiri/ banyak
yang belum Aktif.
Masih belum optimalnya
koordinasi dalam
pelaksanaan O&P di
lapangan terutama untuk DI
yang lebih dari satu
pengamat -->Unit/Lembaga
Institusi
Pengelola
Irigasi
Kebutuhan petugas O&P
irigasi belum sesuai dengan
jumlah dan persyaratan ideal,
dari tahun ke tahun semakin
kurang (pensiun, mutasi, dll).
Kebutuhan Pekarya irigasi di
lapangan secara kuantitas
belum sesuai dengan yang
diharapkan
Masih banyak petugas O&P
irigasi secara kualitas belum
sesuai yang diharapkan (perlu
peningkatan kapasitas).
Belum adanya kejelasan
terkait status jabatan dan
karir planning petugas OP.
Adanya Permendagri
No.12/2017 tentang pedoman
pembentukan dan klasifikasi
cabang dinas dan unit
pelaksana teknis daerah
UPTD tidak boleh melakukan
kegiatan di luar
kewenangannya yang
berdampak para pengamat/
UPTD tidak bisa menangani
irigasi kewenangan pusat.
Sumber Daya
Manusia (SDM)
5
4
3
2
1
Kondisi Existing dan Permasalahan Irigasi di
Lapangan dalam 5 Pilar Irigasi
3. MODERNISASI IRIGASI -Konsep Pengelolaan OP Irigasi Menuju
Irigasi Efektif, Efisien, dan Berkelanjutan
Alokasi
air irigasi
berbasis
demand
PAI & IKSI
(e-Paksi)
Maksimalisasi
kinerja
infrastruktur
Irigasi melalui
O&P yang
baik
Penanganan
perbaikan/
rehabilitasi
secara
menyeluruh
Pembiayaan
sesuai
AKNOP
Memperkuat
dan
melengkapi
KPI
Mendorong
Partisipasi
P3A
SDM Kompeten,
sebagai Human
Capital (Modal
& asset)
Penguatan
SDM
BERKELANJUTAN
Minimalisasi
konflik
Kemerataan
air irigasi di
hulu dan di
hilir
Penggunaan air
irigasi
berdasarkan
kebutuhan
(Kesesuaian
supply air irigasi
dengan demand)
Mewujudkan tata
kelola air yang
terintegrasi dalam
satu kesatuan
pengelolaan
irigasi (single
irrigation
management)
EFEKTIF
EFISIEN
Minimalisasi kehilangan air di
Jaringan Utama, memperbesar
efisiensi pemakaian air di
tingkat usahatani (tersier)
Penggunaan air irigasi dapat
terukur (volumetrik) dari mulai
bangunan pengambilan
sampai ke petak tersier/lahan
Otomatisasi jaringan irigasi
1
3
2
Pengelolaan
Air Irigasi
Permen PUPR No. 30 PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PPSI)
Pasal 22 ayat (2)
“Dalam menyelenggarakan pengelolaan Jaringan Irigasi khususnya
kegiatan operasi dan pemeliharaan, masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder.”
Modernisasi Irigasi
Real Time, Real Allocation,
Real Losses
4. Dasar Hukum dan Pinsip Operasi dan Pemeliharaan
Irigasi Partisipatif (OPIP)
Permen PUPR
No.12/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No.23/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No.14/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No.30/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No. 28 tahun
2020
Permen PUPR
No.08/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No
No.17/PRT/M/20
15
Permen PUPR
No. 16 tahun
2020
Tentang Eksploitasi
dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi
Tentang Pengelolaan
Asset Irigasi
Tentang Kriteria dan
Penetapan Status
Daerah Irigasi
Tentang Pengembangan
dan Pengelolaan Sistem
Irigasi
Tentang Organisasi
dan Tata Kerja
Kementerian PUPR
Tentang Penetapan
Garis Sempadan
Jaringan Irigasi
Tentang
Komisi
Irigasi
Permen PUPR
No. 13 tahun
2020
Tentang Analisa
Harga Satuan
Pekerjaan
Tentang Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
Perpres No.16
tahun 2018
Peraturan LKPP
No. 12 Tahun
2021
Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian PUPR
UU No. 17
Tahun 2019
tentang
Sumber
Daya Air
Dasar Hukum
Peraturan LKPP
No. 8 Tahun
2018 Tentang Pedoman
Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Melalui
Penyedia
Tentang Pedoman
Swakelola
Prinsip Operasi dan Pemeliharaan
Partisipatif
• Partisipasi masyarakat petani
P3A/GP3A/IP3A berperan aktif dalam
setiap kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi.
• Manajemen dan administrasi
penggunaan dana diketahui oleh
seluruh anggota masyarakat petani
yang terlibat.
• Kegiatan yang dilaksanakan oleh
petani harus dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal
ketepatan sasaran.
• Hasil kegiatan dapat memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat
petani secara berkelanjutan
(sustainable), sehingga dapat
dilanjutkan dan dikembangkan melalui
Kerjasama pengelolaan OP irigasi
partisipatif antara P3A/GP3A/IP3A
dengan BBWS/BWS dan mendorong
partisipatif secara mandiri atau
Partisipatif
Transparansi
Akuntabilitas
Berkesinambungan
5. 5
Partisipasi masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A
dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi primer dan sekunder
berupa pemikiran awal, pengambilan
keputusan, dan pelaksanaan kegiatan dalam
pembangunan, peningkatan, operasi,
pemeliharaan, dan rehabilitasi.
Partisipasi masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A dapat
diwujudkan dalam bentuk
sumbangan pemikiran, gagasan,
waktu, tenaga, material, dan dana.
KONSEP IRIGASI PARTISIPATIF
6. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Model Perencanaan dan
Pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan Irigasi
Partisipatif (OPIP)
7. OPERASI
PARTISIPATIF
MASYRAKART
KESEPAKATAN/
PERJANJIAN KERJA
SAMA
P3A/GP3A/IP3A
Pemberdayaan:
(Teknis, Administrasi,
Keuangan)
2
1
3
Meningkatkan rasa memiliki
Meningkatkan rasa tanggung
jawab
Meningkatkan kemampuan
administrasi, teknis, dan keuangan
PEMELIHARAAN
P3A MANDIRI
(Membutuhkan Kelembagaan)
Kelembagaan Irigasi
Instansi pemerintah :
• Ditjen Sumber Daya Air
• BBWS/BWS
• Dinas Provinsi, Dinas Kab/Kota
Komisi Irigasi
P3A/GP3A/IP3A
P3A yang lebih berdaya:
Organisasi
Teknis
Keuangan
Peningkatan Kinerja
Komisi Irigasi
Peningkatan Kinerja
Petugas O&P
T
U
J
U
A
N
P3A
MANDIRI
(Percontohan)
KINERJA
BAIK
Goals
Mewujudkan
efektivitas &
keberlanjutan
sistem irigasi
Model percontohan pada
kegiatan SIMURP dan
IPDMIP
Model Pelaksanaan OP
Partisipatif
Peran Pemerintah dan
Petani
Jenis Partisipasi Bentuk Kerjasama
Partisipatif Murni Petani/P3A membantu
kegiatan Pemerintah
Secara Swakelola
Tanpa Imbalan MoU/ISA
Partisipatif Stimulan Pemerintah memberikan
Bahan sedangkan tenaga
dari petani
Stimulan (minimal P3A
sudah berkembang)
SKKS
Partisipatif Berbayar Partisipasi melalui
kegiatan kerjasama
Semi Swakelola SPKS
Model
Pelaksanaan
OP Partisipatif
8. Swakelola
Kontraktual
Pengadaan Barang/Jasa dimana
pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh instansi sebagai penanggung
jawab anggaran, instansi lain atau
kelompok masyarakat.
Penyedia jasa/Kontraktor yang
memenangkan kontrak melibatkan
Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A/GP3A/IP3A) di area kerja daerah
irigasi terkait, yaitu dengan melakukan
subkontrak sebagian pekerjaannya dalam
bentuk Kerja Sama Operasional (KSO)
kepada P3A/GP3A/IP3A diketahui oleh
pemberi pekerjaan (PPK).
Kerjasama ini bisa diberikan kepada
P3A/GP3A/IP3A di area kerja DI tersebut
yang sudah mampu maupun belum mampu.
Penandatanganan Nota Kesepakatan
pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi
partisipatif dilakukan antara Kontraktor
01
02
Tipe I
Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi
oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung
jawab anggaran, Penyelenggara Swakelola ditetapkan oleh
PA/KPA;
Tipe II
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah penanggung
jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana
Swakelola, Tim Persiapan dan Tim Pengawas ditetapkan
oleh PA/KPA, serta Tim Pelaksana ditetapkan oleh
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana
Swakelola.
Tipe III
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah penanggung
jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas
(P3A/GP3A/IP3A) pelaksana Swakelola, Tim Persiapan
dan Tim Pengawas ditetapkan oleh PA/KPA serta Tim
Pelaksana ditetapkan oleh pimpinan Ormas
(P3A/GP3A/IP3A) pelaksana Swakelola.
Tipe IV
Swakelola yang direncanakan oleh Kementerian/Lembaga
/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau
berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat
pelaksana Swakelola, Penyelenggara Swakelola
ditetapkan oleh pimpinan Kelompok Masyarakat pelaksana
Swakelola.
Tidak dapat
digunakan.
Pada prinsipnya, OPIP
melibatkan peran serta
P3A/GP3A/IP3A dalam
rangka partisipatif.
Tipe Swakelola
Tahapan Swakelola
Perencanaan dan Pelaksanaan
Kegiatan OPIP
Prioritas Pelaksanaan
Kegiatan yang
Dikerjasamakan
1. Pekerjaan pemeliharaan
ringan, seperti perbaikan
lining, perbaikan
bangunan pelengkap,
perbaikan saluran dll.
2. Pengerukan sedimen
tanpa menggunakan alat
berat pada saluran
Primer dan sekunder;
3. Kegiatan lain yang
dinilai dapat
dilaksanakan oleh
P3A/GP3A/IP3A.
9. Metode Pelaksanaan Swakelola
4. Pelaksanaan Pelaksana Kontraktor
kerja sama dengan P3A/GP3A/IP3A
1. Pelaksanaan Swakelola Tipe I 2. Pelaksanaan Swakelola Tipe II
3. Pelaksanaan Swakelola Tipe III
Tipe Penyelenggara Jenis Kegiatan Bentuk
Kerja
sama
Tipe I KPA/Penanggung
Jawab Anggaran
alat, bahan & material
disediakan oleh Pemerintah,
P3A /GP3A/IP3A hanya
menyediakan Tenaga Kerja
SKKS
Tipe III KPA/Penanggung
Jawab Anggaran
alat, bahan & material dan
tenaga disediakan oleh P3A
/GP3A/IP3A
SPKS
Tipe IV KPA/Penanggung
Jawab Anggaran
alat, bahan & material dan
tenaga disediakan oleh P3A
/GP3A/IP3A
SPKS
Mekanisme Pelaksanaan
Surat Kesepakatan Kerja Sama (SKKS)
• Surat kesepakatan kerja sama antara pemberi pekerjaan (PPK) dengan
P3A/GP3A/IP3A namun sebagian pengadaan oleh PPK, ini dapat disebut
pekerjaan swakelola dilaksanakan sendiri oleh PPK tetapi ada kerjasama
dengan P3A/GP3A/IP3A. Dalam pelaksanaannya dapat berupa penyediaan
tenaga kerja oleh P3A/GP3A/IP3A sementara (PPK) menyiapkan bahan
material ataupun sebaliknya. Metode ini dilakukan untuk P3A/GP3A/IP3A
yang dianggap masih belum baik secara teknis maupun administrasi (belum
trampil).
Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS)
• Surat Perjanjian kerja sama antara pemberi pekerjaan (PPK) dengan
P3A/GP3A/IP3A berdasarkan tolok ukur, volume dan harga yang telah
disepakati oleh ke-dua belah pihak, pelaksanaan tanggung jawab
sepenuhnya oleh P3A/GP3A/IP3A dengan ketentuan kelembagaan
P3A/GP3A/IP3A sudah berbadan hukum atau disahkan dengan akta notaris.
Dalam pelaksanaannya berupa kontrak perjanjian pelaksanaan pekerjaan
oleh P3A/GP3A/IP3A. Metode ini dilakukan untuk P3A/GP3A/IP3A yang
10. Peran Partisipati Masyarakat Petani dalam OPIP
Rencana Penyediaan Air Tahunan
Rencana Tata Tanam (RTT)
Rencana Pembagian Air
Rencana Pengeringan
• Dapat memberikan infomasi awal misalnya:
realisasi pemenuhan kebutuhan air pada musim
tanam sebelumnya
• Menyepakati secara tertulis rencana penyediaan
air tahunan.
• Mengajukan Usulan RTT
• Memberi masukan mengenai pengubahan rencana
tata tanam, pengubahan pola tanam, pengubahan
jadwal tanam
• Menyepakati secara tertulis RTT
• Memberikan masukan dalam pengubahan jadwal
pemberian/pembagian air dalam hal terjadi
perubahan ketersediaan air pada sumber air
• Menyepakati rencana pembagian dan pemberian air
irigasi
• Memberi masukan dalam jadwal pengeringan
• Menyepakati secara tertulis rencana
pengeringan
1. Perencanaan
Operasi Pemeliharaan Pengamanan Monev
• Dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
operasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder
• Dapat membantu pengawasan kegiatan operasi
pada jaringan irigasi primer dan sekunder
• Melaporkan kondisi kekurangan/kelebihan air setiap
periode operasi
• Dapat membantu melaksanakan pekerjaan operasi
seperti membuka dan menutup pintu air
• Dapat menyampaikan usulan kebutuhan air irigasi
berdasarkan luas dan jenis tanaman setiap periode
2. Pelaksanaan
1.Inventarisasi Kondisi dan
Fungsi Jaringan Irigasi
• Memberi masukan pada jaringan
irigasi primer dan sekunder
2. Perencanaan
Penelusuran Jaringan Irigasi
Rencana Pemeliharaan
• Menyepakati jadwal dan ikut
menelusuri jaringan irigasi serta
memberi masukan
• Memberi masukan, menyepakati
prioritas pemeliharaan pada
jaringan irigasi primer dan
sekunder.
3. Pelaksanaan
• Dapat melaksanakan sebagian
pekerjaan pemeliharaan pada jaringan
irigasi primer dan sekunder dalam
bentuk kesepakatan dan perjanjian
Kerjasama
• Dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan
pemeliharaan jaringan irigasi primer
dan sekunde
4. Pembiayaan
• Dapat berpartisipasi dalam
pembiayaan pemeliharaan jaringan
irigasi primer dan sekunder
1.Kondisi Normal
Kerusakan akibat ulah manusia
dan/atau hewan termasuk
pelanggaran
• Berperan serta dalam pencegahan
dan pengamanan jaringan irigasi
primer dan sekunder termasuk
tidak melakukan pelanggaran
2.Kondisi Akibat Bencana
a. Tanah Longsor yang menutupi
jaringan
b. Kerusakan infrastruktur akibat
bencana
• Berperan serta memberi masukan
dan informasi
• Dapat melakukan pekerjaan
perbaikan darurat akibat bencana
atau kejadian lain
1.Monitoring/Pemantauan
Pelaksanaan Operasi
dan Pemeliharaan
• Berperan serta dalam
monitoring/pemantauan
pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan jaringan primer dan
sekunder:
a. melaporkan adanya
pengambilan air irigasi secara
tidak resmi
b. melaporkan kejadian perusakan
bangunan, saluran dan pintu air
c. Melaporkan konflik air dan
mengupayakan
penyelesaiannya
2.Kalibrasi Alat Ukur
• Berperan serta dan
memberi masukan
3.Evaluasi Kinerja Sistem
Irigasi
• Berperan serta dan
memberi masukan
11. Pemantauan,
Evaluasi, dan
Pelaporan
Pemantauan
Pemantauan pelaksanaan OPIP dilaksanakan oleh :
• Direktorat Bina OP
• B/BWS (PPK/Satuan Kerja) yang yang unit kerjanya
diberi penugasan untuk melaksanakan pemantauan
pelaksanaan OPIP
• Unit PengeIola Irigasi (UPI) menugaskan UPTD untuk
melaksanakan pemantauan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan P3A/GP3A/IP3A diwilayah kerjanya
Evaluasi
• Pada akhir setiap kegiatan OPIP dilakukan evaluasi
akhir kegiatan oleh PPK dengan UPTD. Hasil
evaluasi tersebut berupa masukan dan rekomendasi
yang disampaikan kepada Ketua P3A/GP3A/IP3A
dan disampaikan kepada B/BWS untuk diteruskan
ke Direktorat Bina OP.
• Pelaporan Tahunan
• Realisasi pelaksanaan kegiatan OPIP tahun
berjalan
• Rekomendasi hasil pemantauan, evaluasi capaian
kinerja dan rencana tahun berikutnya
Pelaporan
• Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari P3A/GP3A/IP3A, Unit
Pengelola Irigasi (UPI) dan/atau Tim OP Balai, PPK, Kasatker, Kepala
BBWS/BWS. Ketentuan pelaporan OPIP sebagai berikut :
• Pelaporan oleh P3A/GP3A/IP3A (tipe I, tipe III, tipe IV)
• Pelaporan oleh TOPB
• Pelaporan oleh PPK
• Pelaporan oleh Kasatker.
• Pelaporan TOPP
OPIP
12. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Strategi Kegiatan Operasi
dan Pemeliharaan Irigasi
Partisipatif (OPIP)
13. Strategi Dalam Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Partisipatif
Dalam hal pemberdayaan :
1) Mengedepankan sifat sukarela dengan berdasarkan hasil
musyawarah dan mufakat;
2) Berdasarkan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi
ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A di daerah irigasi yang
bersangkutan; dan
3) bukan bertujuan untuk mencari keuntungan (tidak
membentuk mental pemborong)
4) Peningkatan kemampuan teknis, admistrasi, organisasi
serta
5) Mendorong kemandirian P3A dalam pengelolaan
keuangan sebagian insentif hasil kerjasama untuk
kas/modal usaha P3A
6) Mengoptimalkan Peran Tim Penyuluhan Irigasi (Assisten
Manajer/Ketua Tim) dalam Unit Pengelola Irigasi
Dalam hal modernisasi :
1) mulai mengenalkan pada P3A prinsip modernisasi irigasi yaitu
Pengelolaan irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan
dengan “Trilogi Modernisasi Irigasi” yaitu real time, real
allocation, dan real losses,
2) Pelibatan dalam Irrigation Service Agreement (persiapan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi)
Dalam hal Pelaksanaan :
1) Dilaksanakan melalui P3A/GP3A/IP3A yang telah terbentuk di
wilayah kerja masing-masing.
2) Untuk P3A/GP3A/IP3A belum terbentuk, masyarakat petani
harus membentuk P3A/GP3A/IP3A secara demokratis,
transparan, dan berkeadilan.
3) Pemetaan Kesiapan P3A/GP3A/IP3A yang ada dalam
melaksanakan kerjasama dalam kegiatan OPIPAssesment
terhadap kinerja/kemampuan
4) Diprioritaskan untuk P3A yang telah melaksanakan
tanggung jawabnya dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier.
5) Petani didampingi oleh Fasilitator/Tim Pendamping dari
BBWS/BWS
6) Mengoptimalkan Peran Unit Pengelola Irigasi dalam Pembinaan
OPIP
Mendorong Peran petani/P3A/GP3A/IP3A
berpartisipasi mulai dari pemikirian awal,
pengambilan keputusan, sosialisasi dan konsultasi
publik, survai, investigasi dan
desain dan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi.
14. Perkumpulan Petani Pemakai Air
kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah
petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi
yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara
demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi
(PP 20/2006)
IP3A
GP3A
P3A -Kelembagaan Pengelola Irigasi &wadah
petani pemakai air
-Daerah layanan/Petak tersier
-Dibentuk secara demokratis oleh petani
-Kelembagaan Sejumlah P3A
-Daerah layanan blik sekunder,
gabungan beberapa blok sekunder
-Kelembagaan Sejumlah GP3A
-Daerah layanan blok Pimer,
gabungan beberapa blok Primer
HASIL YANG DIHARAPKAN DALAM PROSES
PEMBERDAYAAN P3A
• P3A mampu mengelola irigasi secara efisien & efektif dan mensejahterakan anggotanya;
• P3A mampu mengelola irigasi diwilayah kerjanya dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan;
• P3A mampu mewakili petani dalam Komisi Irigasi, Forum Koordinasi Pengelolaan Irigasi, atau untuk berhubungan dengan
pihak lainnya;
STRATEGI Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
15. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Show-Case :
Model Implementasi
OP Partisipatif
(OPIP D.I. Manganti)
16. WAKTU
LOKASI
METODE
swakelola Tipe I
BIAYA
Th.2021 :
Fisik : 26,17 Milyar Rupiah
Soft Component : 2,32 Milyar Rupiah
PENERIMA MANFAAT
Masyarakatpetaniyang tergabungdalam P3A/GP3A/IP3Adi JawaTengah (31 lokasi)
dan JawaBarat(3 lokasi).
KEGIATAN
A. FISIK
1. Pengerukan Sedimen
2. Pemeliharaan Jalan Inspeksi
3. Pemeliharaan Saluran
4. Pemeliharaan Jalan Inspeksi
5. Pemeliharaan/Perbaikan Bangunan Ukur
6. Perbaikan Papan Eksploitasi
7. Perbaikan Papan Larangan
B. NON FISIK
1. Inventarisasi P3A/GP3A/IP3A
2. Penilaian Kinerja P3A/GP3A/IP3A
3. Fasilitasi Pembentukan/Revitalisasi P3A/GP3A/IP3A
4. Penyiapan P3A/GP3A/IP3A
5. Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
6. Penyuluhan Irigasi
7. Rekrutmen Petugas OP
8. Bimtek Petugas OP
9. Penerapan Pelaporan OP berbasis SMOPI
10. Kalibrasi Bangunan Ukur
11. Penerapan Irrigation Service Agreement (ISA)
12. Pembentukan Komisi Irigasi Antar Provinsi
13. Pemenuhan Pendukung Kegiatan OP
DI MangantiWilayah Cihaur,danWilayah Sidareja
Tahun 2021 dan 2022
Th.2022 :
Fisik : 11, 8 Milyar Rupiah
Soft Component : 6 Milyar Rupiah
MAKSUD
Meningkatkan kinerja lembaga pemerintah dan P3A/GP3A/IP3A serta meningkatkan
partisipasi P3A/GP3A/IP3A dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi pada jaringan
primer dan sekunder).
TUJUAN
Pengelolaan jaringan irigasi mulai dari jaringan primer dan sekunder sampai tersier dikelola
secara bersama antara pemerintah dan P3A/GP3A/IP3A secara partisipatif untuk
keberlanjutan irigasi serta Peningkatan kinerja P3A/GP3A/IP3A dan kesejahteraan petani
serta keberlanjutan system irigasi .
.
OP Irigasi Partisipatif D.I. Manganti
17. Jumlah petani DI Manganti 62.943 orang, terlibat OPIP sebanyak 1.388 orang
(2,2%) terdiri dari 994 orang anggota P3A, 334 belum membentuk P3A
03
Pemberdayaan dan penyuluhan irigasi P3A dilaksanakan kepada 49 unit P3A.
04
Pembentukan P3A baru biaya OPIP 5 unit P3A di SS Cihaur, menjadi 203 unit
P3A, dan bimtek 49 unit P3A
05
Rekrutment petugas OP, 47 orang disebar di SS Sidareja 20 orang, SS Cihaur
27 orang
06
Pembentukan Komir Antar Provinsi dilanjutkan tahun 2022
07
Volume pekerjaan pemeliharaan berkala adalah 44.081 m pada 32 SS
sepanjang 81.998 m, setara = 53,76 %. Atau setara = 16,96 %, dari seluruh
saluran sekunder sepanjang 259.850 m (63 SS).
01
Dari 198 unit P3A, berpatisipasi dalam SKKS 58 unit P3A pada 61 lokasi dari
116 lokasi pekerjaan pemeliharaan.
02
Capaian
Pelaksanaan OPIP
D.I. Manganti
Tahun 2021
18. No Kegiatan Uraian Lokasi Output
1 Pra Sosialisasi OPIP
dan Inventarisasi
P3A/GP3A/IP3A
Kunjungan ke Dinas Kab
Cilacap, Ciamis dan
Pangandaran serta melakukan
inventarisasi IP3A/GP3A/P3A di
DI Manganti termasuk lokasi
OPIP
Kabupaten
Cilacap, Ciamis,
Pangandaran
198 Unit P3A
15 Unit GP3A
2 Unit IP3A
2
SOSIALI
SASI
OPIP
2021
Penilaian
kinerja
P3A/GP3A
/IP3A
Menilai kinerja IP3A/GP3A/P3A
yang berada pada lokasi OPIP
untuk tahun 2021
Kota Tasikmalaya 39 unit P3A
3 Penyiapan
P3A/GP3A
/IP3A
Menetapkan P3A/GP3A/IP3A
yang akan melaksanakan
kerjasama pekerjaan
pemeliharaan berkala jaringan
irigasi tahun 2021
Kota Tasikmalaya 39 unit P3A
4 Sosialisasi,
Penyipanan P3A dan
Masyarakat tani
(lanjutan oleh BBWS)
Sosialisasi OPIP kepada
masyarakat tani dan
menetapkan P3A dan
masyarakat tani yang akan
melaksanakan kerjasama
pekerjaan pemeliharaan berkala
jaringan irigasi tahun 2021
(lanjutan)
Kota Cilacap (39 + 19) unit
P3A dan
26 gabungan
masyarakat tani
Cilacap Jeruklegi
Ciamis
Tasik
Banjarsari
Cilacap
Pelaksanaan Kegiatan OPIP D.I. Manganti Tahun 2021
(Sosialisasi Dan Persiapan Pelaksanaan Fisik)
19. Pelaksanaan Kegiatan Fisik OPIP T.A. 2021
dan Pelibatan Petani
No Kegiatan Lokasi
Paket/
Lokasi
Volume
SKKS
Pelibatan P3A Masyarakat petani
Jml
petani
(org)
Jml HOK
PPK
Pelaksana
unit
Petani
(org)
HOK group
Petani
(org)
HOK
1
Pengerukan sedimen di udik
bendung
Bendung Manganti 1 0,976 Km 1* 29 1.398 - - - 29 1.398
OP3
SKKS
2 Perbaikan jalan inspeksi Bendung Manganti 1 0.600 Km 1* 5 231 5 231
3
Perbaikan tembok dan
pengerukan
Saluran Sekunder 85 44.081 Km 53/59 747 38.256 26 385 16.081 1.132 54.337
OP2
SKKS
4 Perbaikan perkerasan jalan Jalan Inspeksi 21 9,483 Km 5/6* 213 4.473 213 4.473
5
Pemeliharaan/perbaikan
bangunan ukur
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
2 51 Bh - - - 1 4 112 4 112
OP1
SKKS
6 Perbaikan papan eksploitasi
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
4 248 Bh - - - 1 3 105 3 105
7 Perbaikan papan larangan
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
2 146 Bh - - - 1 2 70 2 70
Jumlah 116 58/67 994 44.358 29 394 16.368 1.388 60.726
7
6
5
4
3
2
1
*) Hasil penelusuran bersama P3A, serta mengikuti kriteria OP diperoleh 85 lokasi pekerjaan saluran dan 21 lokasi pekerjaan jalan, serta pekerjaan pada bendung dan
pelengkap lainnya. Adapun P3A yang terlibat dalam pekerjaan ini sebanyak 58 P3A untuk 67 SKKS, dan sisanya SKKS dengan masyarakat tani.
20. Partisipasi Petani dalam Kegiatan Fisik
No Kegiatan Lokasi
Paket/
Lokasi
Partisiasi (volume/skope kegiatan diluar target) PPK
Pelaksana
Jenis kegiatan Nilai (Rp)
1
Pengerukan sedimen di udik
bendung
Bendung Manganti 1
Perapihan tumpukan sedimen hasil
pengerukan
0
OP3
2 Perbaikan jalan inspeksi Bendung Manganti 1 Tidak ada 0
3
Perbaikan tembok dan
pengerukan
Saluran Sekunder 85
• Pengangkutan material bahan bangunan
• Pengerukan sedimen pada streking lanjutan
• Pengecatan pintu air
• Perapihan tanggul saluran
• Penanaman lempengan rumput
• Pembersihan tembok pasangan batu kali
356,666,500
(6,81 % dari total
penerimaan dan 1,25
% dari biara OPIP) OP2
4 Perbaikan perkerasan jalan
Jalan Inspeksi jaringan
irigasi
21
• Mengatur lalulintas
• Menambah streking kerjaan
• Bantuan material batu
0
5
Pemeliharaan/perbaikan
bangunan ukur
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
2 Tidak ada 0
OP1
6 Perbaikan papan eksploitasi
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
4 Tidak ada 0
7 Perbaikan papan larangan
Jaringan irigasi lokasi
OPIP
2 Tidak ada 0
Jumlah 116 356,666,500
*) Dari 116 kegiatan lokasi kegiatan hanyan di 59 Lokasi yang ada tambahan pekerjaan yang bersifat partisipasi petani
21. Pelaksanaan
Kegiatan
Non Fisik
NO KEGIATAN URAIAN LOKASI OUTPUT KEGIATAN
1
Inventarisasi
P3A/GP3A/IP3A
Melakukan inventarisasi IP3A/GP3A/P3A yang
terupdated di DI Manganti
Cihaur, Sidareja & Lakbok
Selatan (DI. Manganti)
49 P3A
2
Penilaian kinerja
P3A/GP3A/IP3A
Menilai kinerja IP3A/GP3A/P3A yang berada pada
lokasi OPIP untuk tahun 2022
Cihaur, Sidareja dan Lakbok
Selatan
49 P3A (2 BB, 29 SB, 5 B), 12
tidak hadir/1 tidak mengisi
3
Fasilitasi
pembentukan/revitalisa
si P3A/GP3A/IP3A
Melakukan pemberdayaan melalui
pembentukan/revitalisasi P3A/GP3A/IP3A untuk
dilibatkan dalam OPIP tahun 2022
Cihaur, Sidareja
P3A/GP3A/IP3A di Wilayah
Cilacap dan Pangandaran (5 P3A
Cihaur )
4
Penyiapan
P3A/GP3A/IP3A
Menetapkan P3A/GP3A/IP3A yang akan
melaksanakan kerjasama pekerjaan pemeliharaan
berkala infrastruktur irigasi tahun 2022
Cihaur, Sidareja
Sosialisasi dan persiapan
pelaksanaan lapangan untuk
P3A/GP3A/IP3A calon pelaksana
OPIP 2022
5
Bimtek
P3A/GP3A/IP3A
(Pemberdayaan)
Menyelenggarakan pemberdayaan aspek
berpartisipasi dalam kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi
P3A Cihaur, Sidareja dan
Lakbok Selatan
49 P3A Peserta OPIP tahun 2021
6 Penyuluhan irigasi
Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan iirigasi
kepada para petani di DI Manganti
Desa Serang kecamatan
cipari kab. Cilacap
(Wilker. Cihaur)
49 P3A OPIP tahun 2021 dan
Masyarakat sekitar
7 Rekrutmen petugas OP
Melakukan rekrutmen untuk tenaga OP dilapangan
pada wilayah yang kekurangan SDM
Sidareja dan Jeruklegi
Terselenggaranya PPA di
Kepengamatan Sideraja (20 org),
Jeruklegi (27 org) = 47 PPA
8
Bimbingan teknis
petugas OP
Melakukan bimbingan teknis para petugas OP baru Sidareja dan Jeruklegi
Bimtek petugas OP yang baru
direkrut (Dasar)
9
Penerapan pelaporan
OP berbasis aplikasi
SMOPI
OJT petugas OP tentang aplikasi SMOPI
Sidareja, Jeruklegi
Dan Lakbok Selatan
Penerapan pelaporan OP
menggunakan aplikasi SMOPI D.I.
Manganti
10
Kalibrasi semua
bangunan ukur irigasi
Melakukan kalibrasi bangunan ukur pada wilayah
OPIP
Sidareja dan Jeruklegi
Alat ukur ambang lebar (3 bh),
Parshall Flume (7 bh)
11
Penerapan Irrigation
Service Agreement
(ISA)
Menyiapkan data permasalahan OP Jaringan Irigasi
Manganti
Cilacap (Jawa Tengah),
Ciamis dan Pangandaran
(Jawa Barat) (Pilot Project
Jeruk Legi)
SK Tim Persiapan dan Daftar
Inventarisasi Masalah (DIM)
12
Pembentukan Komisi
Irigasi Antarprovinsi
Melakukan rapat persiapan pembentukan Komir
Antar provinsi Jawa Barat-Jawa Tengah
Cilacap (Jawa Tengah),
Ciamis dan Pangandaran
(Jawa Barat)
Pembahasan Kesepakatan antar
Prov. Jawa Barat dengan Jawa
Tengah untuk pembentukan Komir
antar Provinsi
13
Pemenuhan
pendukung kegiatan
OP
Melengkapi peta wilayah kerja Pengamat, Juru, dan
P3A/GP3A/IP3A
Sidareja, Jeruklegi
Dan Lakbok Selatan
Updating Skema jaringan dan
bangunan, dan peta wilayah kerja
pengamat dan juru
23. DOKUMENTASI HASIL PEKERJAAN FISIK OPIP DI MANGANTI (1/2)
SS. LEDENG B.LD 1 - B.LD 2
Kondisi 100%
SS. LEDENG B.LD 1B - B.LD 1C
Kondisi 100%
24. DOKUMENTASI HASIL PEKERJAAN FISIK OPIP DI MANGANTI (2/2)
SS. PATIMUAN I BPn I. 7 – BPn I. 8
Kondisi 100%
SS. GAYAMSARI (B.Gs 2)
Kondisi 100%
SS. PUDAKSARI (B.Ps 1 – B. Ps 2)’
Kondisi 100%
25. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola
Irigasi Dalam Program OPIP
P enyiapan P 3A/G P3A/IP 3A
C alon P elaksana O P IP T.A.
2022
Sosialisasi ISA R ekruitmen P etugas
O P (P P A)
Kegiatan R akor P ersiapan
P embentukan Komir Antar
P rovinsi
P embentukan/R evitalisasi
P 3A/G P 3A/IP 3A
P enilaian Kinerja
P 3A/G P 3A/IP 3A (P elaksana
O P IP T.A. 2021)
27. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sekian
dan
Terima Kasih
Jakarta, 2 Juni 2022
Strategic Irrigation
Modernization and
Urgent Rehabilitation
Project (SIMURP)