Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku purba yang hidup pada zaman karbon sekitar 350 juta tahun lalu. Paku purba merupakan tumbuhan darat tertua yang memiliki tingkat perkembangan paling sederhana. Jenis-jenis paku purba yang masih ada saat ini antara lain Psilotum sp. dan Rhynia sp.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Psilophytinae (paku purba) yang merupakan tumbuhan paku tertua yang pernah hidup pada zaman purba. Paku ini masih sangat sederhana, belum berdaun atau berakar. Terdiri dari 2 bangsa yaitu Psilophytales dan Psilotales. Beberapa contoh genus yang dibahas adalah Rhynia, Asteroxylon, dan Pseudosporochnus.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana yang telah ada sejak zaman karbon 550 juta tahun lalu. Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui siklus hidup yang disebut metagenesis.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku purba yang hidup pada zaman karbon sekitar 350 juta tahun lalu. Paku purba merupakan tumbuhan darat tertua yang memiliki tingkat perkembangan paling sederhana. Jenis-jenis paku purba yang masih ada saat ini antara lain Psilotum sp. dan Rhynia sp.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Psilophytinae (paku purba) yang merupakan tumbuhan paku tertua yang pernah hidup pada zaman purba. Paku ini masih sangat sederhana, belum berdaun atau berakar. Terdiri dari 2 bangsa yaitu Psilophytales dan Psilotales. Beberapa contoh genus yang dibahas adalah Rhynia, Asteroxylon, dan Pseudosporochnus.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana yang telah ada sejak zaman karbon 550 juta tahun lalu. Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui siklus hidup yang disebut metagenesis.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tumbuhan paku, meliputi ciri-ciri, klasifikasi, siklus hidup, dan peranannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tumbuhan paku adalah tumbuhan bersel banyak yang mengalami siklus hidup antara fase gametofit dan sporofit, serta memiliki peran sebagai tanaman hias, obat-obatan, dan pupuk hijau.
- Pteridophyta dan Bryophita adalah dua divisi tumbuhan yang membahas tentang tumbuhan paku dan lumut.
- Tumbuhan paku memiliki sistem pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji, melainkan menggunakan spora untuk reproduksi. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh dan hanya tumbuh di tempat lembab.
- Kedua divisi tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang berbeda dalam reproduksi generatifnya.
Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan spora bukan biji untuk reproduksi seksual. Mereka memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Ada dua fase siklus hidupnya, yaitu gametofit dan sporofit. Paku dikelompokkan berdasarkan jenis sporanya menjadi homospora, heterospora, dan peralihan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis tumbuhan paku dan lumut beserta klasifikasi dan ciri-ciri masing-masing tumbuhan tersebut. Terdapat informasi tentang lumut daun, lumut tanduk, beberapa jenis paku seperti paku pedang, paku sarang burung, paku suplir dan paku udang.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang lebih maju dibanding lumut karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Daur hidupnya melibatkan pergantian antara generasi gametofit berupa protalium dan generasi sporofit berupa tumbuhan paku dewasa yang lebih lama. Tumbuhan paku memiliki ciri seperti daun majemuk dan mengandung sporangium yang menghasilkan spora."
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kingdom yaitu Protista, Fungi, dan Plantae. Pada Protista dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan peranannya bagi manusia. Klasifikasi Protista meliputi Protista menyerupai jamur, hewan (Protozoa), dan tumbuhan (Algae). Pada Fungi dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi yang terdiri dari Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Tumbuhan paku memiliki dua generasi, yaitu generasi sporofit yang merupakan tumbuhan paku utuh dan generasi gametofit berupa protalium. Paku dapat berkembang biak secara vegetatif maupun secara generatif melalui siklus hidupnya yang mengalami metagenesis. Terdapat berbagai jenis dan manfaat tumbuhan paku.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta). Tumbuhan ini memiliki jaringan pengangkut, dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, serta bereproduksi secara aseksual melalui spora yang dihasilkan oleh sporofil.
Tumbuhan dibedakan menjadi empat kelompok utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya: lumut, paku, tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)."
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tumbuhan paku, meliputi ciri-ciri, klasifikasi, siklus hidup, dan peranannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tumbuhan paku adalah tumbuhan bersel banyak yang mengalami siklus hidup antara fase gametofit dan sporofit, serta memiliki peran sebagai tanaman hias, obat-obatan, dan pupuk hijau.
- Pteridophyta dan Bryophita adalah dua divisi tumbuhan yang membahas tentang tumbuhan paku dan lumut.
- Tumbuhan paku memiliki sistem pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji, melainkan menggunakan spora untuk reproduksi. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh dan hanya tumbuh di tempat lembab.
- Kedua divisi tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang berbeda dalam reproduksi generatifnya.
Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan spora bukan biji untuk reproduksi seksual. Mereka memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Ada dua fase siklus hidupnya, yaitu gametofit dan sporofit. Paku dikelompokkan berdasarkan jenis sporanya menjadi homospora, heterospora, dan peralihan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis tumbuhan paku dan lumut beserta klasifikasi dan ciri-ciri masing-masing tumbuhan tersebut. Terdapat informasi tentang lumut daun, lumut tanduk, beberapa jenis paku seperti paku pedang, paku sarang burung, paku suplir dan paku udang.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang lebih maju dibanding lumut karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Daur hidupnya melibatkan pergantian antara generasi gametofit berupa protalium dan generasi sporofit berupa tumbuhan paku dewasa yang lebih lama. Tumbuhan paku memiliki ciri seperti daun majemuk dan mengandung sporangium yang menghasilkan spora."
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kingdom yaitu Protista, Fungi, dan Plantae. Pada Protista dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan peranannya bagi manusia. Klasifikasi Protista meliputi Protista menyerupai jamur, hewan (Protozoa), dan tumbuhan (Algae). Pada Fungi dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi yang terdiri dari Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Tumbuhan paku memiliki dua generasi, yaitu generasi sporofit yang merupakan tumbuhan paku utuh dan generasi gametofit berupa protalium. Paku dapat berkembang biak secara vegetatif maupun secara generatif melalui siklus hidupnya yang mengalami metagenesis. Terdapat berbagai jenis dan manfaat tumbuhan paku.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta). Tumbuhan ini memiliki jaringan pengangkut, dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, serta bereproduksi secara aseksual melalui spora yang dihasilkan oleh sporofil.
Tumbuhan dibedakan menjadi empat kelompok utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya: lumut, paku, tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)."
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan, dimulai dari pengertian klasifikasi tumbuhan hingga pembahasan mengenai kingdom Plantae yang terdiri atas Bryophyta, Alga, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan paku pada generasi sporofit dan gametofit, jenis-jenis tumbuhan paku beserta contohnya seperti paku purba, paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati. Dokumen juga menjelaskan tentang paku homospora, heterospora, dan peralihan.
Dokumen tersebut merangkum tentang tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan bartalus dan tumbuhan berkormus. Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati namun berkembang biak dengan spora. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnosper
Dokumen tersebut membahas tentang empat divisi tumbuhan rendah yaitu alga, lumut, paku dan karakteristiknya. Alga terbagi atas empat divisi berdasarkan pigmen, lumut memiliki siklus hidup gametofit dan sporofit, sedangkan paku sudah memiliki akar, batang dan daun sejati.
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora secara aseksual dan gamet secara seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan, dimulai dari ciri-ciri tumbuhan secara umum hingga klasifikasi dan contoh tumbuhan dari berbagai divisi seperti lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik dan klasifikasi berbagai jenis tumbuhan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling maju.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
4. Paku purba meliputi tumbuhan paku yang sebagian
Paku prba hidup pada zaman karbon masih ada hanya
besar telah punah.jenis sekarang yang
sedikit saja.contohnya,marga psilotum.
Sebagian jenis paku purba telah banyak yang
Tumbuhan ini tergolong tumbuhan darat yang
punah,sekarang ini hanya sedikit jenis paku purba
tertua,hidup sekitar 350 juta tahun yang lalu,yaitu pada
yang masih ada,contohnya Psilotum sp. ,Rhynia atau
zaman silur akhir dan devon.hidup sebagai terna
semak-semak.
major
Tumbuhan ini telah ditemukan dalam lapisan-lapisan
Anggota yang amat tua belum ditemukan sisa lumut
bumi paku purba merupakan paku
yangpunah dalam zaman karbon.
telanjang,karna hampir tidak berdaun atau daunya
Tumbuhan yang masih berakar hidup sekarang yaitu
kecil.ada pulapaku purba yang masihsemu atau
hanya 2 bangsa yaitu bangsa Psilophytales (paku
rhizoid.
telanjang) dan Psilotales.
Tumbuhan paku purba merupakan tumbuhan paku yang
tingkat perkembangannya paling sederhana.
5. Habitat paku purba
Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis.
Hidup pada tanah lembab yang cukup air.
6. Ciri-ciri tumbuhan paku
Sporofit tumbuhan ini belum berdaun dan berakar
sejati,dan hanya memiliki filoid dan rhizoid.
Batang telah mempunyai berkas
pengangkut, bercabangcabang menggarpu dengan
sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
Sporofil menghasilkan satu jenis spora
(homospora).sporangium terletak di ketiak daun
disebut sinangium.
Untuk memperoleh makanan gametofit paku ini
bersimbiosis dengan jamur, karena tidak mempunyai
klorofil.
7.
8. Batang bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai
30 cm hingga tinggi 1m.Batang mengandung
klorofilsehingga dapat melakukan fotosintesis.
Cabang batang mengandung mikrofil dan
sekumpulan sporangium yang terdapat disepanjang
batang,dan sudah memiliki berkas pembuluh
pengangkut.
Paku purba yang memiliki daun pada umumnya kecil
(mikrofil) dan berbentuk sisik.
Pada gametofitnya terdapat anteridium dan
arkegonium
9.
10. Suku Rhyniaceae
Batang dalam tanah membentuk cabang-cabang yang tumbuh
tegak lurus ke atas,bercabang-cabang menggarpu, tidak
berdaun,tetapi mempunyai mulut kulit dan cabang-cabang ini
berfungsi sebagai alat asimilasi
Terna ini mencapai tinggi 1-2 m,batang dalam tanah
,tumbuhan horizontal,tidak mempunyai akar,melainkan hanya
rhizoid.
Sporangium relatif besar,terdapat pada ujung cabang,didalam
sporangium terdapat isospora yang tersusun sebagain tetrade.
11. Suku Rhyniaceae
Berkas pengangkut terdiri dari trakeida yang
mempunyai penebalan berbentuk cincin atau spiral
dan tersusun merupakan protostele.
Spesies yang termasuk didalamnya yaitu Rhynia
major, Taeniocrada deeheniana, Zosterophyllum
australianum.
12. Suku Asteroxylaceae
Tingginya mencapai 1m,batangya mempunyai garis
tenggan 1cm dan diantaranya terdapat penonjolan-
penonjolan yang panjangnya hanya beberapa mm
disebut mikrofil sebagai pengganti daun.
Beberapa jenis telah terdapat berkas pembuluh
pengangkut.
Spesies yang termasuk didalamya yaitu Asteroxylon
mackei, Asteroxylon elberfeldense.
13. Suku Pseudosporochnaceae
Pada suku ini dari ujung sumbu pokok yang tidak
beruas muncullah sejumlah dahan-dahan yang
hanya sedikit bercabang menggarpu dan kadang-
melebar diakhir percabangan.
Pada ujungnya memiliki sporangium yang menebal
dan berbentuk gada.
Bagian yang melebar tidak fertil berguna untuk
asimilasi,jadi dianggap sebagai bentuk purbakala
daun atau mikrofil.
Spesiesnya yaitu Pseudosporochnus krejcii
14. Bangsa Psilotales
Dari bangsa ini yang warganya masih ada yaitu
marga Psilotum.
Yang berupa terna kecil rendah,dan bercabang-
cabang menggarpu.
Tumbuhan hanya memiliki rizoid dan pada
batangnya terrdapat mikrofil berbentuk sisik,tidak
bertulang dan tersusun jarang dalam spiral.
Sporangium terdapat diantara taju-taju sporofil yang
berbagi menggarpu.
15. Marga Psilotum
Sporangium mempunyai 3 ruangan,dinding yang
terdiri atas beberapa lapis sel,tetapi tidak
mempunyai tapetum.
Protalium paku ini telah diketahui besarnya hanya
beberapa cm saja‟berbentuk silinder dan bercabang
„hidup didalam tanah dan bersimbiosis dengan
cendawan mikoriza atau jamur.
Spesies yang termasuk yaitu Psilotum nudum yang
masih terdapat di pulau Jawa,Psilotum triquertum
yang terdapat di daerah tropika,Tmesipteris
tannensis di Australia.
16.
17.
18.
19. Proses metagenesis paku
homospora
Spora yang jatuh ke tanah yang lembab membentuk protaliu
haploid.
Protalium adalah gametofit paku yang terdapat antheridium d
arkhegonium.Dan protalium terbentuk melalui pembelahan m
Antheridium menghasilkan spermatozoid,dan arkhegonium m
ovum.Masing-masing bersifat haploid.
Pembuahan mutlak terjadi dengan bantuan air,dan terbentuk
zigot membelah secara meiosis membentuk embrio.
Embrio yang tercukupi nutrisinya tumbuh menjadi tumbuhan
Tumbuhan paku menghasilkan sporogonium/kotak spora dan
sporangium.
20.
21. Peranan tumbuhan paku purba
Paku purba yang telah punah dianggap sebagai relik
Psilophytinae yang merupakan bahan utama dalam
pembentukan batu bara.