Tumbuhan Bertalus Atau Tumbuhan Thallophyta
Materi Perkuliahan
Botani Farmasi
Sumber Gramedia
Tugas Kuliah
Slide Presentation
Isi 32 Slide Presentasi
Format PDF
Gratis
Source : Buku Gramedia
Tumbuhan Bertalus Atau Tumbuhan Thallophyta
Materi Perkuliahan
Botani Farmasi
Sumber Gramedia
Tugas Kuliah
Slide Presentation
Isi 32 Slide Presentasi
Format PDF
Gratis
Source : Buku Gramedia
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
kingdom plantae atau yang kita kenal senagai krajaan tumbuhan/dunia tumbuhan meliputi berbagai tumbuhan yang ada di bumi, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi,.
klasifikasi tumbuhan di bagi menjadi 3, yaitu:
1.lumut (bryophyta)
2. paku-pakuan (spermatophyta)
3.tumbuhan berbiji (spermatophyta)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
kingdom plantae atau yang kita kenal senagai krajaan tumbuhan/dunia tumbuhan meliputi berbagai tumbuhan yang ada di bumi, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi,.
klasifikasi tumbuhan di bagi menjadi 3, yaitu:
1.lumut (bryophyta)
2. paku-pakuan (spermatophyta)
3.tumbuhan berbiji (spermatophyta)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Apa itu Bryophyta?
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah
divisi tumbuhan yang hidup didarat, umumnya berwarna
hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan
bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah
kurang dari 50 cm. Lumut hidup di batu, kayu gelondongan,
pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh
belahan dunia, terkecuali didalam laut.
Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat
menghasilkan klorofil A dan B, sehingga dapat membuat
makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk ke
dalam kingdom plantae, yang meliputi semua organisme
yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dengan
dinding sel berselulosa. Organisme yang termasuk kedalam
plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (dapat
membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari
saat proses fotosintesis.
3. CIRI – CIRI LUMUT (BRYOPHYTA)
•Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas
selulosa. Multiseluler. Tidak memiliki pembuluh seperti xylem dan floem.
•Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil
fotosintesis didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan
aliran sitoplasma.
•Dinding sel terdiri atas selulosa.
•Mengalami metagenesis
•Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
•Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berguna
untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
•Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel
parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar itu juga
berfungsi untuk menempelkan lumut.
•Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam
gametangium betina. Sperma diproduksi anteridium dan ovum
diproduksi arkegonium.
4. CIRI – CIRI LUMUT (BRYOPHYTA)
Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda, yaitu:
•Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm
•Selapis sel kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid
epidermis, rizoid tampak seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan
menyerap makanan dari air dan garam mineral
•Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari
sel penunjang atau parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem
dan floem
•Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut
ari dan garam mineral.
•Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang
•Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) yang khas,
sering dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta), terutama
arkegoniumnya. Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk seperti
botol dan mengandung sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet
jantan tabg berbentuk bulat dan mengandung sel spermatozoid
•Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari
satu lapis. Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti
jaring dan berbentuk sempit dan memanjang
5. Siklus Hidup Bryophyta
Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara
reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan
menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi
gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid dan
gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut
dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium
dilindungi oleh daun khusus (bract).
Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma berflagela (anterezoid
dan spermatozoid), sedangkan arkegonium berbentuk seperti botol yang
memiliki bagian lebar disebut perut, dan ada bagian sempitnya yang disebut
dengan leher. Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot
dengan dua sel kromosom atau disebut dengan diploid (2n).
Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan
pembelahan menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat
pada gametofit, seta, dan kapsul di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan
tempat dihasilkannya spora melalui fase fase pada meiosis. Setelah spora masak
dan dikeluarkan dari dalam kapsul, barulah siklus hidup lumut berulang lagi dari
awal.
7. Klasifikasi Lumut (Bryophyta)
Lumut daun atau disebut dengan nama lumut sejati merupakan
tumbuhan yang tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang masuk
kedalam superdivisi tumbuhan lumut “Bryophyta”. Lumut daun juga
disebut juga merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta yaitu
tumbuhan yang sangat sulit untuk dibedakan antara akar, batang dan
daun. Berikut klasifikasi lumut daun berdasarkan tingkat taksonomi:
Kingdom: Plantae
Division: Bryophyta
Kelas: Bryopsida
Ordo: Bryopceales
Family: Bryopceae
Genus: 𝘉𝘳𝘺𝘰𝘱𝘴𝘪𝘥𝘢
Spesies: 𝘉𝘳𝘺𝘰𝘱𝘴𝘪𝘥𝘢 sp.
8. Klasifikasi Lumut (Bryophyta)
Bryophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000
spesies jenis lumut daun yang dibagi menjadi
tiga ordo yaitu Bryales, Sphagnales, dan
Andreales
Tumbuhan lumut (bryopsida) dibagi menjadi
tiga kelas, yaitu lumut daun (bryophyta), lumut
hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk
(anthocerotophyta)
9. Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun adalah jenis tumbuhan yang sering dijumpai di daerah yang lembab.
Pada umumnya, satu individu lumut daun menghasilkan jenis gamet yang
berbeda sehingga dapat dibedakan mana individu jantan, mana individu betina.
Akan tetapi ada juga tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet jantan
anteridium) dan gamet betina (arkegonium) dalam satu individu. Pada fase
sporofit, tumbuhan lumut akan menghasilkan spora sebagai alat
perkembangbiakannya. Jika spora lumut sampai di lingkungan yang sesuai, spora
lumut akan tumbuh menjadi protonema. Protonema inilah yang akhirnya tumbuh
menjadi tumbuhan lumut baru. Contoh spesies tumbuhan lumut daun adalah
Polytrichum juniperinum, Pogonatum cirratum, dan Aerobryopsis longissima.
Bryophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies jenis lumut daun yang
dibagi menjadi tiga ordo yaitu Bryales, Sphagnales, dan Andreales. Lumut daun
lebih mudah dikenali karena sering dijumpai di tempat yang agak terbuka. Lumut
daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas,
batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.
10. Lumut Hati (Hepaticophyta)
Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuh seperti
lembaran banyak lekukan dan menyerupai bentuk hati. Oleh
karena bentuknya ini, lumut hati pernah dianggap bisa membantu
menangani penyakit hati. Lumut hati memiliki tubuh dengan
struktur akar, batang, dan daun, sehingga sering dianggap
sebagai kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta ke
Cormophyta. Habitat Lumut Hati ialah pada tanah mineral yang
lembab di lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini juga dapat
tumbuh pada dasar hutan yang lebat.
Lumut hati tidak ideal tumbuh pada tanah gambut yang bersifat
asam dan sedikit unsur hara. Terdapat pengecualian pada jenis
genus Plagiochila sp yang bisa dijumpai tumbuh pada hutan rawa
gambut. Contoh Lumut Hati Riccardia chamaedryfolia Pellia
endivifolia Scapania nemorosa Jungermannia sp. Haplomitrium sp.
Marchantia polymorpha Monoclea forsterii Sphaerocarpos
texanus.
11. Lumut Tanduk ( Anthoceropsida)
Lumut tanduk atau Anthoceropsida mempunyai bentuk sporofit
yang panjang dan runcing, yang dapat tumbuh setinggi 5 cm.
Sporofit lumut tanduk hanya terdiri dari sporangium dan tidak
memiliki seta. Spora matang akan dilepaskan oleh sporangium
yang pecah atau terbuka, dimulai dari ujung tanduk. Gametofit,
yang umumnya memiliki diameter 1-2 cm tumbuh secara
mendatar dan kadang ditempeli oleh sporofit majemuk.
Lumut tanduk sering menjadi spesies pertama yang menempati
sebuah wilayah terbuka dan lembab. Habitat Lumut Tanduk
(Anthoceropsida) ialah di bukit ataupun di lereng gunung pada
tanah mineral yang lembab. Lumut tanduk tidak bagus tumbuh
pada daerah yang bersifat asam dan sedikit unsur hara, contohnya
tanah gambut. Lumut tanduk banyak hidup di tepi danau, selokan,
dan sungai.
12. Reproduksi Bryophyta
Bryophyta (tumbuhan lumut) dapat bereproduksi
secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual
(generatif). Reproduksi aseksual terjadi dengan
pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel
induk spora di dalam sporangium (kotak spora).
Sementara reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi
ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot
13. Manfaat Bryophyta
• Tumbuhan bryophyta sebagai tumbuhan pionir berperan
penting dalam ekosistem.
• Berikut ini di antaranya:
• Lumut digunakan untuk pengobatan.
• Bisa menahan air di kawasan hutan hujan tropis.
• Menjadi media hidup tumbuhan epifit seperti anggrek
dan tanaman paku-pakuan.
• Membantu biji tanaman lain tumbuh di sekitarnya.
• Bisa melepaskan air secara bertahap sehingga
mampu mencegah banjir, tanah longsor, dan erosi.
• Lumut di lahan gambut berperan sebagai penyerap karbon.
• Mampu mengikat air dengan baik sehingga kelembapan
lingkungan terjaga.
14. Manfaat Bryophyta
• Lumut memiliki kemampuan mengikat air yang baik bisa
dibuktikan dengan cara memeras lumut langsung dengan
tangan.
• Lumut tersebut pasti akan mengeluarkan air dalam jumlah
tertentu, tergantung kelembapan habitatnya.
• Dalam jangka waktu tertentu, kemampuan ini bisa membantu
mengontrol aliran air di habitat tersebut.
• Secara langsung lumut bisa mencegah terjadinya banjir, tanah
longsor, dan erosi.
• Selain itu, lumut juga bermanfaat bagi keberlangsungan hidup
flora dan fauna.
• Burung dan hewan amfibi di hutan pegunungan tropis biasanya
memanfaatkan lumut sebagai tempat bersarang mereka.
15. Manfaat Bryophyta
• Sementara itu, lumut juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.
• Orang-orang Amerika Utara dan China telah menggunakan
lumut sebagai bahan obat tradisional, misalnya ekstrak lumut
daun yang mengandung senyawa fenolik menghambat
pertumbuhan jamur dan bakteri patogen.
• Ada pula Sphagnum kering yang dulunya digunakan sebagai
perban di Perang Dunia I karena memiliki daya serap yang lebih
baik daripada kapas.
• Selain itu, lumut daun dan lumut hati juga digunakan
mengobati beberapa penyakit, di antaranya obat penyakit
kulit, hepatitis, dan antiseptik.
16. Contoh Bryophyta
Contohnya lumut Papillaria, Floribundaria,
Meteorium, Squamidium,
Frullania, dan Plagiochila yang digunakan untuk
membentuk sarang.
Jenis lumut yang digunakan untuk antiseptik,
yaitu Marchantia polymorpha, Marchantia
stemanii bischler, marchantia geminata,
dan marchantia paleacea.