SlideShare a Scribd company logo
EXPOSUREDRAFT
EXPOSURE DRAFT
PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 02 6 November 2009
(Revisi 2009)
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Exposure draft ini diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima
paling lambat tanggal 17 Desember 2009 oleh Dewan Stan-
dar Akuntansi Keuangan
ED No.
02
Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia
PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
LAPORAN ARUS KAS
Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10130
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id
(revisi 2009)
November 2009
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.iiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Pengantar
DewanStandarAkuntansiKeuangantelahmenyetujuiExposureDraft
PSAK 2 (revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas dalam rapatnya
tanggal6November2009untukdisebarluaskandanditanggapioleh
kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Dewan Pengurus
NasionalIAI,perguruantinggidanindividu/organisasi/lembagalain
yang berminat.
Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan
secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.
Exposure Draft PSAK 2 (revisi 2009): LaporanArusKas merevisi
PSAK2(1994):LaporanArusKas.ExposureDraftPSAK2(revisi
2009): Laporan Arus Kas merupakan adopsi dari IAS 7 (2009):
Statements of Cash Flows.
Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan doku-
mendalammajalahAkuntanIndonesia,homepageIAI:www.iaiglobal.
or.id
Jakarta, 6 November 2009
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Rosita Uli Sinaga Ketua
Agus Edy Siregar Anggota
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Roy Iman Wirahardja Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Riza Noor Karim Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
ED 2.iv Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
Permintaan Tanggapan
Penerbitan ED PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas
bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pen-
gaturan dan paragraf dalam ED PSAK 2 (revisi 2009)
tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan
tanggapan, berikut ini hal-hal yang diharapkan masukan-
nya:
1. Ketentuan transisi
Apakah Anda setuju dengan tidak adanya ketentuan
transisi?
ED PSAK 2 (revisi 2009) mempunyai pengaturan
yang berbeda dengan PSAK 2 (1994) sebagaimana
dijelaskan dalam Ikhtisar Ringkas. Perbedaan
pengaturan tersebut akan berdampak terhadap
proses penyusunan dan penyajian laporan arus kas.
Jika tidak diatur suatu ketentuan transisi dalam ED
PSAK 2 (revisi 2009), maka seluruh pengaturan
dalam ED PSAK 2 (revisi 2009) tersebut akan
diterapkan secara retrospektif, sebagaimana diatur
dalam PSAK 25.
2. Tanggal efektif
Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif pada 1
Januari 2011?
Perubahan pengaturan dalam penyusunan dan
penyajian laporan arus kas sebagaimana dijelaskan
Ikhtisar Ringkas memerlukan penyesuaian untuk
menerapkan. Hal ini akan berdampak khususnya
terhadap kesiapan penyusun laporan keuangan
untuk menerapkan pengaturan yang baru.
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.vHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Ikhtisar Ringkas
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 2 (revisi 2009):
Laporan Arus Kas dengan PSAK 2 (1994): Laporan Arus
Kas adalah sebagai berikut:
Perihal PSAK 2 (1994) ED PSAK 2 (revisi 2009)
A r u s k a s
yang berasal
dari beberapa
transaksi serta
keuntungan
atau kerugian
dari transaksi
tersebut.
Tidak diatur secara
eksplisit.
- Arus kas dari beberapa
transaksi, misalnya
penjualan peralatan
pabrik diakui sebagai
arus kas investasi.
- Arus kas dari
keuntungan atau
kerugian dari transaksi
di atas diakui sebagai
arus kas operasi.
Metode tidak
langsung
Penyesuaian atas
laba atau rugi
termasuk berasal
dari hak minoritas
dalam laba/rugi
konsolidasi.
Dihilangkan.
Arus kas dari
pos luar biasa.
T e r d a p a t
p e n g a t u r a n
mengenai arus
kas dari pos luar
biasa.
Dihilangkan.
Arus kas dari
p e l e p a s a n
kepemilikan
pada entitas
anak yang ti-
dak mengaki-
batkan hilang-
nya pengenda-
lian.
T i d a k a d a
pengaturan.
Arus kas dari transaksi
tersebut diakui sebagai
arus kas pendanaan.
ED 2.vi Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
Perbedaan
ED PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas mengadopsi
IAS 7 Statement of Cash Flows per 1 Januari 2009, kecu-
ali untuk paragraf 53, 54 dan 55 IAS 7 mengenai tanggal
efektif awal dan tanggal efektif dari amandemen atas
IAS 7.
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.viiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN ......................................... 01 – 09
Tujuan
Ruang Lingkup................................................ 01 – 03
Kegunaan Informasi Arus Kas ....................... 04 – 05
Definisi............................................................ 06 – 09
PENJELASAN................................................ 10 – 52
Penyajian Laporan Arus Kas........................... 10 – 12
Aktivitas Operasi ............................................ 13 – 15
Aktivitas Investasi .......................................... 16
Aktivitas Pendanaan ....................................... 17
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas
Operasi ........................................................... 18 – 20
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas
Investasi dan Pendanaan ................................ 21 – 24
Arus Kas dalam Mata Uang Asing.................. 25– 28
Bunga dan Dividen ......................................... 29 – 32
Pajak Penghasilan ........................................... 33 – 34
Investasi pada Entitas Anak, Entitas
Asosiasi, dan Ventura Bersama ...................... 35 – 36
Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak
dan Unit Bisnis Lainnya..................................37 – 41B
ED 2.viii Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
Transaksi Nonkas............................................ 42 – 43
Komponen Kas dan Setara Kas....................... 44 – 46
Pengungkapan Lainnya................................... 47 – 51
TANGGAL EFEKTIF .................................. 52
LAMPIRAN A
Laporan Arus Kas Untuk Entitas Bukan Lembaga
Keuangan
LAMPIRAN B
Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.1Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NO. 2
LAPORAN ARUS KAS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2 (revisi 2009)
terdiri dari paragraf 1-53. Seluruh paragraf tersebut memiliki
kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip
utama. PSAK 2 (revisi 2009) harus dibaca dalam konteks
tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PSAK
25 memberikan dasar pemilihan dan penerapan kebijakan
akuntansi ketika tidak ada panduan secara eksplisit.
PENDAHULUAN
Tujuan
Informasi tentang arus kas suatu entitas berguna bagi para
pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas
serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya.
Tujuan Pernyataan ini adalah memberikan pengaturan
atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan
setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu
periode.
ED 2.2 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Ruang Lingkup
01. Entitas harus menyusun laporan arus kas sesuai
persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan
tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan (integral) dari
laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan.
02. Pernyataan ini menggantikan PSAK 2 (1994): Laporan
Arus Kas.
03. Para pengguna laporan berkepentingan untuk menge-
tahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas
dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak bergantung
pada aktivitas entitas serta apakah kas dapat dipandang sebagai
produk entitas, seperti yang berlaku di lembaga keuangan.
Pada dasarnya, entitas memerlukan kas dengan alasan yang
sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil
pendapatan utama (revenue-producing activities). Entitas mem-
butuhkan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban,
dan membagikan dividen (returns) kepada para investor. Oleh
karena itu Pernyataan ini mewajibkan semua entitas menyaji-
kan laporan arus kas.
Kegunaan Informasi Arus Kas
04. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan
keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan
(future cash flows) dari berbagai entitas. Informasi tersebut juga
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.3Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama.
05. Informasi arus kas historis sering digunakan
sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas
masa depan. Di samping itu, informasi arus kas historis juga
berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa
depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
Definisi
06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan
dalam Pernyataan ini:
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposits).
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapa-
tan entitas (principal revenue-producing activities) dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk
setara kas.
ED 2.4 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
kontribusi modal dan pinjaman entitas.
Kas dan Setara Kas
07. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk
memenuhi persyaratan sebagai setara kas, suatu investasi ha-
rus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat
ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak sig-
nifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya memenuhi
syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo
dalam waktu, misalnya tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk
setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah
setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan
akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption
date) telah ditentukan.
08. Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pen-
danaan. Namun demikian, cerukan (bank overdraft) merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas.
Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan
setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut
mengakibatkan saldo bank kadangkala berfluktuasi dari saldo
positif ke posisi penarikan berlebih (overdrawn).
09. Arus kas tidak mencakup mutasi di antara pos-pos
yang termasuk dalam kas atau setara kas, karena komponen
tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas entitas
dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.5Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PENJELASAN
Penyajian Laporan Arus Kas
10. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
11. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai
dengan bisnis entitas tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap po-
sisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi
hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
12. Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa arus
kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas.
Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok
pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok pinjaman diklasifi-
kasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas Operasi
13. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi
entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar
dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu
arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan.
14.Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari
aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena
itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi
ED 2.6 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau
rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
adalah:
(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian
jasa;
(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan
lain;
(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
(d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan
karyawan;
(e) penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat
polis lainnya;
(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi)
pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi;
(g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan
(dealing).
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat
menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi
semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.Akan
tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset
yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjut-
nya dimiliki untuk dijual adalah arus kas dari aktivitas operasi.
Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas aset setelah
periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
15. Entitas dapat memiliki surat berharga dan tagihan
(securities and loans) untuk tujuan diperdagangkan atau di-
perjanjikan (dealing), yang dalam hal ini dapat dipersamakan
dengan persediaan yang khusus dibeli untuk dijual kembali.
Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari pembelian dan
penjualan dalam transaksi perdagangan atau perjanjian surat
berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuan-
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.7Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
gan, pada umumnya diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan
lembaga keuangan tersebut.
Aktivitas Investasi
16. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut
mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber
daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus
kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi adalah:
(a) pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang
dibangun sendiri;
(b) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan
peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka
panjang lain;
(c) pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau
instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam
ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen
yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki
untuk diperdagangkan atau diperjanjikan);
(d) kas yang diterima dari penjualan instrumen utang dan
instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura
bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang
dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk
diperdagangkan atau diperjanjikan);
(e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain
(selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan);
(f) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman
yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan
kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
(g) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap contracts
kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan
ED 2.8 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan; dan
(h) pembayaran kas dari futures contracts, forward contracts,
option contracts, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai (hedge)
suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kon-
trak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti
arus kas dari posisi yang dilindung nilainya.
Aktivitas Pendanaan
17. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari
aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk
memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penye-
dia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas pendanaan adalah:
(a) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal
lainnya;
(b) pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau
menebus saham entitas;
(c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel,
hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
lainnya;
(d) pelunasan pinjaman;
(e) pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan
(finance lease).
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
18. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama
dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.9Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau
rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral)
atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
19. Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari ak-
tivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode
ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi
arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode
tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto dapat diperoleh baik:
(a) dari catatan akuntansi entitas; atau
(b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan,
dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif
untuk:
(i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang
usaha selama periode berjalan;
(ii) pos bukan kas lainnya; dan
(iii) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi
dan pendanaan.
20. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari
aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau
rugi bersih dari pengaruh:
(a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha
selama periode berjalan;
(b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak
ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang
belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
dibagikan; dan
(c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi
atau pendanaan.
Sebagai alternatif, arus kas bersih dari aktivitas operasi
ED 2.10 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan
menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam
laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam
persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan
Pendanaan
21. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang ber-
asal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali apabila
arus kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22 dan 24
dilaporkan atas dasar arus kas bersih (net basis).
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
22.Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas
bersih:
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan
para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih
mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas
entitas; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan
perputaran cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka
waktu singkat (short maturity).
23. Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas
sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22 (a) adalah:
(a) penerimaan dan pembayaran rekening giro;
(b) dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi; dan
(c) sewa yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari,
dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti.
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana
dijelaskan pada paragraf 22 (b) adalah pembayaran dan
penerimaan untuk:
(a) jumlah pokok transaksi kartu kredit para nasabah;
(b) pembelian dan penjualan investasi; dan
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.11Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
(c) pinjaman jangka pendek lain sebagai contoh, pinjaman
dengan jangka waktu jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan
atau kurang.
24. Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga
keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus
kas bersih:
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan
penerimaan dan pembayaran kembali deposito berjangka
dengan jatuh tempo yang tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposito pada dan dari
lembaga keuangan lainnya; dan
(c) pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman
kepada nasabah.
Arus Kas dalam Mata Uang Asing
25.Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing
harus dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan
mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai
tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing
pada tanggal transaksi arus kas.
26. Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan ber-
dasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan
mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
27. Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan dengan
cara yang konsisten dengan PSAK 10: Transaksi dalam Mata
Uang Asing. Pernyataan tersebut memperkenankan digunakan-
nya suatu nilai tukar yang mendekati nilai tukar aktual. Sebagai
contoh, nilai tukar rata-rata untuk periode yang bersangkutan
dapat digunakan untuk membukukan transaksi dalam mata
uang asing atau penjabaran arus kas entitas anak di luar negeri.
Akan tetapi, PSAK 10 tidak mengizinkan digunakannya nilai
tukar pada akhir periode pelaporan untuk menjabarkan laporan
arus kas anak entitas luar negeri.
ED 2.12 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
28. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang
timbul akibat perubahan nilai tukar mata uang asing bukan
merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan
nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing
dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan
saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih
kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada,
seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar
pada akhir periode.
Bunga dan Dividen
29. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan
dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan secara ter-
pisah. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten
antar periode sebagai salah satu dari aktivitas operasi, in-
vestasi, atau pendanaan.
30. Jumlah bunga yang dibayar selama suatu periode
diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang telah diakui
sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun yang dikapi-
talisasi sesuai PSAK No. 26: Biaya Pinjaman.
31. Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang
diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan
sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi entitas lainnya
belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga
yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat
diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi
laba atau rugi. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga
serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi, masing-masing
sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena me-
rupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai
hasil investasi (return on investments).
32. Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus
kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.13Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar dapat
diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi
dengan maksud membantu para pengguna laporan dalam
menilai kemampuan entitas membayar dividen dari arus kas
operasi.
Pajak Penghasilan
33. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan
harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai
arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik
dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan
investasi.
34. Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang
menghasilkan arus kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas.
Walaupun beban pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan
mudah diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pen-
danaan, arus kas yang bersangkutan sering kali tidak mudah
diidentifikasi dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda
dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena
itu, pajak yang dibayar biasanya diklasifikasikan sebagai arus
kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak
tersebut dapat diidentifikasikan dengan transaksi individual
yang menimbulkan arus kas yang bersangkutan, maka arus kas
tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan atau investasi,
sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas pajak
dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah
keseluruhan pajak yang dibayar harus diungkapkan.
Investasi pada EntitasAnak, EntitasAsosiasi, dan Ventura
Bersama
35.Apabila akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi
atau entitas anak dibukukan dengan menggunakan metode
ekuitas atau metode biaya perolehan, maka investor membatasi
pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang
ED 2.14 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
terjadi antara investor dan investee, misalnya jumlah dividen
dan uang muka yang diterima.
36. Entitas yang melaporkan kepemilikannya dalam pen-
gendalian bersama entitas (lihat PSAK 12: Bagian Partisipasi
Dalam Ventura Bersama) menggunakan konsolidasi propor-
sional, melaporkan dalam laporan arus kas konsolidasinya
bagian proporsional dari arus kas atas entitas yang dikendalikan
bersama. Entitas yang melaporkan kepemilikannya meng-
gunakan metode ekuitas melaporkan dalam laporan arus kas,
arus kas atas investasinya dalam entitas yang dikendalikan
bersama, dan distribusi dan pembayaran lain atau penerimaan
antara entitas dan entitas yang dikendalikan bersama.
Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit
Bisnis lainnya
37. Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan
dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau unit
bisnis lainnya harus disajikan secara terpisah dan diklasifi-
kasikan sebagai aktivitas investasi.
38. Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut secara
keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan kehilangan
pengendalian atas entitas anak dan unit bisnis lainnya selama
satu periode:
(a) jumlah harga yang dibayarkan atau diterima;
(b) bagian dari harga yang merupakan kas dan setara
kas;
(c) jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau bisnis
lainnya dimana pengendalian diperoleh atau dilepaskan;
dan
(d) jumlah aset dan laibilitas selain kas atau setara kas pada
entitas anak atau bisnis lainnya dimana pengendalian
diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan
kategori utamanya.
39. Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari perolehan
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.15Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis
lainnya sebagai suatu pos tunggal, bersama-sama dengan
pengungkapan tersendiri atas jumlah aset dan laibilitas yang
diperoleh atau dilepaskan, akan membantu membedakan arus
kas tersebut dengan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas atas ke-
hilangan pengendalian tidak boleh dikurangkan dari arus kas
untuk memperoleh pengendalian.
40. Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan atau diterima
untuk memperoleh atau atas kehilangan pengendalian entitas
anak atau bisnis lainnya dilaporkan dalam laporan arus kas,
berdasarkan kas dan setara kas bersih dari yang diperoleh
atau dilepaskan sebagai bagian dari transaksi, peristiwa atau
perubahan lingkungan.
41A. Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan
atas entitas anak karena kehilangan pengendalian harus dikla-
sifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.
41B. Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak
mengakibatkan kehilangan pengendalian, misalnya akibat pem-
belian atau penjualan kemudian instrumen ekuitas entitas anak
oleh entitas induk, dicatat sebagai transaksi ekuitas (lihat PSAK
4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri). Sejalan dengan hal tersebut, arus kas yang berasal
dari transaksi tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama
sebagai transaksi lain dengan pemilik yang dijelaskan dalam
paragraf 17.
Transaksi Nonkas
42. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memer-
lukan penggunaan kas atau setara kas tidak termasuk dalam
laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan
pada bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
ED 2.16 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
43. Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak me-
miliki pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan
meskipun mempengaruhi struktur aset serta modal entitas.
Tidak dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas
ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transaksi
tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan.
Beberapa contoh transaksi nonkas adalah:
(a) perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan
(finance lease);
(b) akuisisi entitas melalui emisi saham; dan
(c) konversi utang menjadi modal.
Komponen Kas dan Setara kas
44. Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara
kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam
laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan.
45. Oleh karena keanekaragaman praktik pengelolaan kas
dan perbankan dan agar sesuai dengan PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan, entitas harus mengungkapkan kebijakan
dalam menentukan komponen kas dan setara kas.
46. Pengaruh setiap perubahan dalam kebijakan untuk
menentukan komponen kas dan setara kas seperti misalnya
perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang sebe-
lumnya diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi
entitas, dilaporkan sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akun-
tansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan.
Pengungkapan Lain
47. Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara
kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh grup
usaha, beserta komentar manajemen.
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.17Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
48. Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang
dimiliki oleh entitas tidak dapat digunakan oleh grup entitas.
Misalnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak yang
beroperasi di suatu negara yang memberlakukan kontrol lalu
lintas devisa atau pembatasan hukum lainnya sehingga saldo
kas tersebut tidak dapat digunakan oleh entitas induk atau
entitas anak lainnya.
49. Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna
dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas entitas. Pen-
gungkapan informasi ini, bersama dengan komentar manaje-
men, dianjurkan dan mencakup:
(a) jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang
mungkin tersedia untuk aktivitas operasi masa depan
dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan
mengindikasikan pembatasan penggunaan fasilitas ini;
(b) jumlah keseluruhan arus kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan yang terkait dengan kepemilikan dalam
ventura bersama yang dilaporkan dengan menggunakan
metode konsolidasi proporsional;
(c) jumlah keseluruhan arus kas yang mencerminkan
peningkatan kapasitas operasi yang terpisah dari arus kas
yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas operasi;
dan
(d) jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan dari setiap segmen yang dilaporkan (lihat
PSAK 5: Pelaporan Segmen).
50. Pengungkapan terpisah arus kas yang mencerminkan
peningkatan kapasitas operasi dan arus kas yang diperlukan un-
tuk mempertahankan kapasitas operasi berguna bagi pengguna
untuk menentukan apakah entitas melakukan investasi secara
memadai dalam pemeliharaan kapasitas operasinya. Entitas
yang tidak berinvestasi secara memadai dalam pemeliharaan
kapasitas operasinya mungkin akan merugikan profitabilitas
dimasa yang akan datang, hanya untuk mempertahankan li-
kuiditas dan distribusi untuk pemilik pada saat ini.
ED 2.18 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
51. Pengungkapan arus kas secara segmen memungkinkan
pengguna untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai hubungan antara arus kas bisnis keseluruhan dan
komponennya dan ketersediaan serta keragaman arus kas secara
segmen.
TANGGAL EFEKTIF
52. Pernyataan ini diterapkan untuk laporan keuangan
yang dimulai atau setelah 1 Januari 2011.
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.19Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Lampiran A
Laporan Arus Kas Untuk Entitas Bukan Lembaga
Keuangan
Lampiran ini melengkapi, namun bukan bagian dari
Pernyataan.
1. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode kini.
Jumlah yang sesuai untuk periode sebelumnya harus disajikan
sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.
2. Informasi dari laporan laba rugi komprehensif dan laporan
posisi keuangan disajikan untuk memperlihatkan penyusunan
laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak
langsung. Laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi
keuangan disajikan sesuai dengan persyaratan pengungkapan
dan penyajian menurut Pernyataan lainnya.
3. Informasi tambahan berikut juga relevan untuk penyu-
sunan laporan arus kas:
• semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp 590.
Nilai wajar aset yang diperoleh dan laibilitas diasumsikan
sebagai berikut:
Persediaan Rp 100
Piutang usaha Rp 100
Kas Rp 40
Aset tetap RP 650
Utang usaha Rp 100
Utang jangka panjang Rp 200
• Rp 250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp 250
diperoleh dari pinjaman jangka panjang.
• beban bunga Rp 400, dan telah dibayar sebesar Rp 170
selama periode tersebut, Rp 100 yang merupakan beban
bunga periode sebelumnya juga dibayar selama periode
tersebut.
ED 2.20 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
• dividen yang dibayarkan Rp 1.200.
• utang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing
sebesar Rp 400 dan 1000. Selama periode disisihkan Rp
200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terutang dari dividen
yang diterima berjumlah Rp 100.
• selama periode, entitas memperoleh aset tetap dengan harga
Rp 1.250, Rp 900 diperoleh dengan sewa. Pembayaran kas
sebesar Rp 350 untuk pembelian aset tetap.
• pabrik dengan nilai buku Rp 80 dan akumulasi penyusutan
Rp 60 dijual harga Rp 20.
• piutang usaha pada akhir 20X2 termasuk bunga piutang
sebesar Rp 100.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk periode
yang berakhir 20X2 (a)
Pendapatan 30,650
Harga pokok penjualan (26,000)
Laba bruto 4,650
Penyusutan (450)
Beban administrasi dan penjualan (910)
Beban bunga (400)
Penghasilan investasi 500
Kerugian selisih kurs (40)
Laba sebelum pajak 3,350
Pajak penghasilan (300)
Laba 3,050
(a)
entitas tidak mengakui setiap komponen pendapatan kom-
prehensif lain pada periode yang berakhir 20X2
Laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir tahun
20X2.
20X2 20X1
Aset
Kas dan setara kas 230 160
Piutang usaha 1,900 1,200
Persediaan 1,000 1,950
Investasi surat berharga 2,500 2,500
Aset tetap (harga perolehan) 3,730 1,910
Akumulasi penyusutan (1,450) (1,060)
Aset tetap (bersih) 2,280 850
Total aset 7,910 6,660
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.21Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
20X2 20X1
Laibilitas
Utang usaha 250 1,890
Utang bunga 230 100
Utang pajak penghasilan 400 1,000
Utang jangka panjang 2,300 1,040
Total kewajiban 3,180 4,030
Ekuitas
Modal saham 1,500 1,250
Saldo laba 3,230 1,380
Total ekuitas 4,730 2,630
Total laibilitas dan ekuitas 7,910 6,660
Metode langsung laporan arus kas (paragraf 18 (a))
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 30,150
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27,600)
Kas yang dihasilkan operasi 2,550
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1,380
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) (550)
Pembelian Aset tetap (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (480)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman jangka panjang 250
Pembayaran utang sewa pembiayaan (90)
Pembayaran dividen(a)
(1,200)
Arus kas bersih dari(untuk) aktivitas pendanaan) (790)
Kenaikan bersih kas dan setara kas 110
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230
(a)
hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas
operasi
ED 2.22 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Metode tidak langsung pernyataan arus kas (paragraf 18
(b))
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak 3,350
Penyesuaian untuk:
Penyusutan 450
Kerugian selisih kurs 40
Pendapatan investasi (500)
Beban bunga 400
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500)
Penurunan persediaan 1,050
Penurunan utang usaha (1,740)
Kas yang dihasilakn dari operasi 2,550
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Arus kas (bersih) dari aktivitas operasi) 1,380
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) (550)
Pembelian Aset tetap (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas in-
vestasi
(480)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman jangka panjang 250
Pembayaran utang sewa pembiayaan (90)
Pembayaran dividen(a)
(1,200)
Arus kas bersih dari(untuk) aktivitas pendanaan) (790)
Kenaikan bersih kas dan setara kas 110
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230
(a)
hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus
kas operasi
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.23Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Catatan pada laporan arus kas (metode langsung dan me-
tode tidak langsung)
A. Perolehan pengendalian atas entitas anak
Selama periode ini entitas memperoleh pengendalian atas
entitas anak X. Nilai wajar aset yang diperoleh dan kewajiban
diasumsikan sebagai berikut:
Kas 40
Persediaan 100
Piutang usaha 100
Aset tetap 650
Utang usaha (100)
Utang jangka panjang (200)
Total harga beli 590
Dikurangi: Kas dari X (40)
Arus kas bersih untuk
Memperoleh pengendalian 550
B. Aset tetap
Selama periode ini, entitas memperoleh aset tetap dengan nilai
total Rp 1.250 dimana Rp 900 diantaranya diperoleh melalui
sewa pembiayaan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah
sebesar Rp 350.
C. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan saldo bank,
serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas
dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam laporan
posisi keuangan berikut ini:
20X2 20X1
Kas dan bank 40 25
Investasi jangka pendek 190 135
Kas dan setara kas yang
dilaporkan sebelumnya 230 160
Pengaruh perubahan nilai tukar valuta - (40)
Kas dan setara kas dinyatakan kembali 230 120
ED 2.24 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening de-
posito bank sebesar Rp 100 yang dipegang oleh entitas anak
dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company
karena adanya pembatasan arus valuta.
Kelompok entitas ini mempunyai fasilitas pinjaman sebessar
Rp 2,000, Rp 700 diantaranya hanya dapat digunakan untuk
ekspansi dimasa depan.
D. Informasi segmen
Segmen A Segmen B Total
Arus kas dari:
Aktivitas operasi 1.520 (140) 1.380
Aktivitas investasi (640) 160 (480)
Aktivitas pendanaan (570) (220) (790)
310 (200) 110
Alternatif penyajian (metode tidak langsung)
Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan
metode tidak langsung, laba operasi sebelum
perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai
berikut:
Pendapatan diluar
pendapatan investasi 30,650
Biaya operasi diluar penyusutan (26,910)
Laba operasional sebelum
perubahan modal kerja 3,740
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
ED 2.25Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Lampiran B
Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan
Lampiran ini hanya pelengkap, namun bukan bagian dari
Pernyataan.
1. Contoh ini hanya memperlihatkan jumlah periode berjalan.
Jumlah yang menyangkut periode sebelumnya harus disajikan
sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan.
2. Contoh disajikan menggunakan metode langsung.
20X2
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan bunga dan komisi 28,447
Pembayaran bunga (23,463)
Pembayaran piutang yang telah dihapus 237
Pembayaran kas kepada karyawan dan pemasok (997)
4,224
(Kenaikan) Penurunan dalam Aset Operasi
Dana jangka pendek (650)
Deposito untuk tujuan pengendalian moneter 234
Dana uang muka kepada langganan (288)
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120)
(Kenaikan) Penurunan dalam Utang Obligasi:
Deposito dari pelanggan 600
Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200)
Kas bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak
penghasilan
3,440
Pajak penghasilan (100)
Arus kas bersih (untuk) aktivitas operasi 3,340
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pelepasan Entitas anak Y 50
Dividen yang diterima 200
Bunga yang diterima 300
Hasil penjualan surat berharga yang tidak diperjualbelikan 1,200
Pembelian surat berharga yang tidak diperjualbelikan (600)
Pembelian Aset tetap (500)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 650
ED 2.26 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
20X2
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerbitan modal pinjaman 1,000
Penerbitan saham prioritas oleh entitas anak 800
Pembayaran kembali pinjaman jangka panjang (200)
Penurunan bersih pinjaman lain (1,000)
Pembayaran dividen (400)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 200
Pengaruh perubahan kurs valuta kas dan setara kas 600
Kenaikan bersih kas dan setara kas 4,790
Kas dan setara kas pada awal periode 4,050
Kas dan setara kas pada akhir periode 8,840

More Related Content

What's hot

Btn billingual 31_des_2019_released
Btn billingual 31_des_2019_releasedBtn billingual 31_des_2019_released
Btn billingual 31_des_2019_released
DwiRhomaDona
 
MAIN 2012
MAIN 2012MAIN 2012
MAIN 2012
Dhimas Fauzi
 
Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012
Komite Pengawas Perpajakan
 
Fs hms 2011 final
Fs hms 2011 finalFs hms 2011 final
Fs hms 2011 final
Fossei Komisariat Surakarta
 
Per 10 tahun_2008
Per 10 tahun_2008Per 10 tahun_2008
Per 10 tahun_2008
Ridwan Ichsan
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
Ridwan Ichsan
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
Ridwan Ichsan
 
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
harfi anto
 
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
herizy
 

What's hot (10)

Per 02-bl-2008
Per 02-bl-2008Per 02-bl-2008
Per 02-bl-2008
 
Btn billingual 31_des_2019_released
Btn billingual 31_des_2019_releasedBtn billingual 31_des_2019_released
Btn billingual 31_des_2019_released
 
MAIN 2012
MAIN 2012MAIN 2012
MAIN 2012
 
Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012
 
Fs hms 2011 final
Fs hms 2011 finalFs hms 2011 final
Fs hms 2011 final
 
Per 10 tahun_2008
Per 10 tahun_2008Per 10 tahun_2008
Per 10 tahun_2008
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
 
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
Audit report pt hotel mandarine regency tbk 2014
 
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
Laporan keuangan publikasi bank syariah mandiri 2009
 

Similar to Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas

Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
dhanmora
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Nita Putri
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
frankielazzo
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
akujubekgoreng
 
Ed psak 1
Ed psak 1Ed psak 1
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan ke-satu
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan   ke-satuPertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan   ke-satu
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan ke-satu
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
PT. Sarana 2020.pdf
PT. Sarana 2020.pdfPT. Sarana 2020.pdf
PT. Sarana 2020.pdf
rivanasri
 
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekonPerdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekonRidwan Usman
 
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekonPerdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
rumputeki
 
Lk industri perkebunan
Lk industri perkebunanLk industri perkebunan
Lk industri perkebunan
Vernuz Baron
 
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
AdillaShafaNafisaMar
 
Paparan LKPM Online TW1-3.pdf
Paparan LKPM Online TW1-3.pdfPaparan LKPM Online TW1-3.pdf
Paparan LKPM Online TW1-3.pdf
RismawanAris1
 
Tugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi TeknikTugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi Teknik
Vj Dwi ShiNoda
 
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Stephanie Isvirastri
 
Ringkasan dpa skpd
Ringkasan dpa skpdRingkasan dpa skpd
Ringkasan dpa skpd
Mellianae Merkusi
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
wybawa
 
Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)
reikimasterteacher
 
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesiaPerkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Rindy Dwi Ladista
 

Similar to Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas (20)

Psak08
Psak08Psak08
Psak08
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
 
Ed psak 1
Ed psak 1Ed psak 1
Ed psak 1
 
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan ke-satu
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan   ke-satuPertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan   ke-satu
Pertemuan 2 mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan ke-satu
 
PT. Sarana 2020.pdf
PT. Sarana 2020.pdfPT. Sarana 2020.pdf
PT. Sarana 2020.pdf
 
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekonPerdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
 
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekonPerdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
Perdirjen 19 2008 tentang pengenaan sanksi rekon
 
Lk industri perkebunan
Lk industri perkebunanLk industri perkebunan
Lk industri perkebunan
 
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
 
Paparan LKPM Online TW1-3.pdf
Paparan LKPM Online TW1-3.pdfPaparan LKPM Online TW1-3.pdf
Paparan LKPM Online TW1-3.pdf
 
Tugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi TeknikTugas kedua Ekonomi Teknik
Tugas kedua Ekonomi Teknik
 
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Ringkasan dpa skpd
Ringkasan dpa skpdRingkasan dpa skpd
Ringkasan dpa skpd
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
 
Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)Kep220 2002(biaya hp)
Kep220 2002(biaya hp)
 
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesiaPerkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
 

Recently uploaded

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 

Recently uploaded (15)

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 

Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas

  • 1. EXPOSUREDRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 02 6 November 2009 (Revisi 2009) IKATAN AKUNTAN INDONESIA Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 17 Desember 2009 oleh Dewan Stan- dar Akuntansi Keuangan
  • 2. ED No. 02 Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10130 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: iai-info@iaiglobal.or.id (revisi 2009) November 2009
  • 3. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.iiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Pengantar DewanStandarAkuntansiKeuangantelahmenyetujuiExposureDraft PSAK 2 (revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas dalam rapatnya tanggal6November2009untukdisebarluaskandanditanggapioleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Dewan Pengurus NasionalIAI,perguruantinggidanindividu/organisasi/lembagalain yang berminat. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK 2 (revisi 2009): LaporanArusKas merevisi PSAK2(1994):LaporanArusKas.ExposureDraftPSAK2(revisi 2009): Laporan Arus Kas merupakan adopsi dari IAS 7 (2009): Statements of Cash Flows. Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan doku- mendalammajalahAkuntanIndonesia,homepageIAI:www.iaiglobal. or.id Jakarta, 6 November 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Ketua Agus Edy Siregar Anggota Etty Retno Wulandari Anggota Merliyana Syamsul Anggota Roy Iman Wirahardja Anggota Meidyah Indreswari Anggota Riza Noor Karim Anggota Setiyono Miharjo Anggota Saptoto Agustomo Anggota Jumadi Anggota Ferdinand D. Purba Anggota Irsan Gunawan Anggota Budi Susanto Anggota Ludovicus Sensi Wondabio Anggota Eddy R. Rasyid Anggota Liauw She Jin Anggota Sylvia Veronica Siregar Anggota
  • 4. ED 2.iv Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 Permintaan Tanggapan Penerbitan ED PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pen- gaturan dan paragraf dalam ED PSAK 2 (revisi 2009) tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal-hal yang diharapkan masukan- nya: 1. Ketentuan transisi Apakah Anda setuju dengan tidak adanya ketentuan transisi? ED PSAK 2 (revisi 2009) mempunyai pengaturan yang berbeda dengan PSAK 2 (1994) sebagaimana dijelaskan dalam Ikhtisar Ringkas. Perbedaan pengaturan tersebut akan berdampak terhadap proses penyusunan dan penyajian laporan arus kas. Jika tidak diatur suatu ketentuan transisi dalam ED PSAK 2 (revisi 2009), maka seluruh pengaturan dalam ED PSAK 2 (revisi 2009) tersebut akan diterapkan secara retrospektif, sebagaimana diatur dalam PSAK 25. 2. Tanggal efektif Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif pada 1 Januari 2011? Perubahan pengaturan dalam penyusunan dan penyajian laporan arus kas sebagaimana dijelaskan Ikhtisar Ringkas memerlukan penyesuaian untuk menerapkan. Hal ini akan berdampak khususnya terhadap kesiapan penyusun laporan keuangan untuk menerapkan pengaturan yang baru.
  • 5. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.vHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Ikhtisar Ringkas Secara umum perbedaan antara ED PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas dengan PSAK 2 (1994): Laporan Arus Kas adalah sebagai berikut: Perihal PSAK 2 (1994) ED PSAK 2 (revisi 2009) A r u s k a s yang berasal dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut. Tidak diatur secara eksplisit. - Arus kas dari beberapa transaksi, misalnya penjualan peralatan pabrik diakui sebagai arus kas investasi. - Arus kas dari keuntungan atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi. Metode tidak langsung Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi. Dihilangkan. Arus kas dari pos luar biasa. T e r d a p a t p e n g a t u r a n mengenai arus kas dari pos luar biasa. Dihilangkan. Arus kas dari p e l e p a s a n kepemilikan pada entitas anak yang ti- dak mengaki- batkan hilang- nya pengenda- lian. T i d a k a d a pengaturan. Arus kas dari transaksi tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan.
  • 6. ED 2.vi Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 Perbedaan ED PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas mengadopsi IAS 7 Statement of Cash Flows per 1 Januari 2009, kecu- ali untuk paragraf 53, 54 dan 55 IAS 7 mengenai tanggal efektif awal dan tanggal efektif dari amandemen atas IAS 7.
  • 7. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.viiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ......................................... 01 – 09 Tujuan Ruang Lingkup................................................ 01 – 03 Kegunaan Informasi Arus Kas ....................... 04 – 05 Definisi............................................................ 06 – 09 PENJELASAN................................................ 10 – 52 Penyajian Laporan Arus Kas........................... 10 – 12 Aktivitas Operasi ............................................ 13 – 15 Aktivitas Investasi .......................................... 16 Aktivitas Pendanaan ....................................... 17 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi ........................................................... 18 – 20 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan ................................ 21 – 24 Arus Kas dalam Mata Uang Asing.................. 25– 28 Bunga dan Dividen ......................................... 29 – 32 Pajak Penghasilan ........................................... 33 – 34 Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama ...................... 35 – 36 Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya..................................37 – 41B
  • 8. ED 2.viii Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 Transaksi Nonkas............................................ 42 – 43 Komponen Kas dan Setara Kas....................... 44 – 46 Pengungkapan Lainnya................................... 47 – 51 TANGGAL EFEKTIF .................................. 52 LAMPIRAN A Laporan Arus Kas Untuk Entitas Bukan Lembaga Keuangan LAMPIRAN B Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan
  • 9. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.1Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 2 LAPORAN ARUS KAS Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2 (revisi 2009) terdiri dari paragraf 1-53. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 2 (revisi 2009) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PSAK 25 memberikan dasar pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan secara eksplisit. PENDAHULUAN Tujuan Informasi tentang arus kas suatu entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
  • 10. ED 2.2 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Ruang Lingkup 01. Entitas harus menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. 02. Pernyataan ini menggantikan PSAK 2 (1994): Laporan Arus Kas. 03. Para pengguna laporan berkepentingan untuk menge- tahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak bergantung pada aktivitas entitas serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk entitas, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada dasarnya, entitas memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities). Entitas mem- butuhkan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan dividen (returns) kepada para investor. Oleh karena itu Pernyataan ini mewajibkan semua entitas menyaji- kan laporan arus kas. Kegunaan Informasi Arus Kas 04. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai entitas. Informasi tersebut juga
  • 11. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.3Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 05. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas historis juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Definisi 06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapa- tan entitas (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
  • 12. ED 2.4 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Kas dan Setara Kas 07. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan sebagai setara kas, suatu investasi ha- rus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak sig- nifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu, misalnya tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan. 08. Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pen- danaan. Namun demikian, cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut mengakibatkan saldo bank kadangkala berfluktuasi dari saldo positif ke posisi penarikan berlebih (overdrawn). 09. Arus kas tidak mencakup mutasi di antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara kas, karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas entitas dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
  • 13. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.5Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PENJELASAN Penyajian Laporan Arus Kas 10. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 11. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis entitas tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap po- sisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut. 12. Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa arus kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok pinjaman diklasifi- kasikan sebagai aktivitas pendanaan. Aktivitas Operasi 13. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. 14.Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi
  • 14. ED 2.6 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: (a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa; (b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; (c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; (d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan; (e) penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya; (f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; (g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan (dealing). Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjut- nya dimiliki untuk dijual adalah arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi. 15. Entitas dapat memiliki surat berharga dan tagihan (securities and loans) untuk tujuan diperdagangkan atau di- perjanjikan (dealing), yang dalam hal ini dapat dipersamakan dengan persediaan yang khusus dibeli untuk dijual kembali. Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi perdagangan atau perjanjian surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuan-
  • 15. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.7Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 gan, pada umumnya diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut. Aktivitas Investasi 16. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: (a) pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri; (b) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; (c) pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjanjikan); (d) kas yang diterima dari penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjanjikan); (e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan); (f) penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan); (g) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan
  • 16. ED 2.8 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan (h) pembayaran kas dari futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kon- trak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya. Aktivitas Pendanaan 17. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penye- dia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: (a) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya; (b) pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas; (c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya; (d) pelunasan pinjaman; (e) pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease). Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi 18. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut: (a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
  • 17. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.9Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 diungkapkan; atau (b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. 19. Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari ak- tivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: (a) dari catatan akuntansi entitas; atau (b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif untuk: (i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan; (ii) pos bukan kas lainnya; dan (iii) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. 20. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh: (a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan; (b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum dibagikan; dan (c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sebagai alternatif, arus kas bersih dari aktivitas operasi
  • 18. ED 2.10 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 21. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang ber- asal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali apabila arus kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22 dan 24 dilaporkan atas dasar arus kas bersih (net basis). Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih 22.Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih: (a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas; dan (b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (short maturity). 23. Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22 (a) adalah: (a) penerimaan dan pembayaran rekening giro; (b) dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi; dan (c) sewa yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti. Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22 (b) adalah pembayaran dan penerimaan untuk: (a) jumlah pokok transaksi kartu kredit para nasabah; (b) pembelian dan penjualan investasi; dan
  • 19. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.11Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 (c) pinjaman jangka pendek lain sebagai contoh, pinjaman dengan jangka waktu jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang. 24. Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih: (a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pembayaran kembali deposito berjangka dengan jatuh tempo yang tetap; (b) penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lainnya; dan (c) pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman kepada nasabah. Arus Kas dalam Mata Uang Asing 25.Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas. 26. Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan ber- dasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas. 27. Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan PSAK 10: Transaksi dalam Mata Uang Asing. Pernyataan tersebut memperkenankan digunakan- nya suatu nilai tukar yang mendekati nilai tukar aktual. Sebagai contoh, nilai tukar rata-rata untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan untuk membukukan transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas entitas anak di luar negeri. Akan tetapi, PSAK 10 tidak mengizinkan digunakannya nilai tukar pada akhir periode pelaporan untuk menjabarkan laporan arus kas anak entitas luar negeri.
  • 20. ED 2.12 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 28. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir periode. Bunga dan Dividen 29. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan secara ter- pisah. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai salah satu dari aktivitas operasi, in- vestasi, atau pendanaan. 30. Jumlah bunga yang dibayar selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang telah diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun yang dikapi- talisasi sesuai PSAK No. 26: Biaya Pinjaman. 31. Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi entitas lainnya belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba atau rugi. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena me- rupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investments). 32. Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber
  • 21. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.13Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud membantu para pengguna laporan dalam menilai kemampuan entitas membayar dividen dari arus kas operasi. Pajak Penghasilan 33. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi. 34. Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas. Walaupun beban pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pen- danaan, arus kas yang bersangkutan sering kali tidak mudah diidentifikasi dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang dibayar biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak tersebut dapat diidentifikasikan dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas yang bersangkutan, maka arus kas tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan pajak yang dibayar harus diungkapkan. Investasi pada EntitasAnak, EntitasAsosiasi, dan Ventura Bersama 35.Apabila akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi atau entitas anak dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas atau metode biaya perolehan, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang
  • 22. ED 2.14 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 terjadi antara investor dan investee, misalnya jumlah dividen dan uang muka yang diterima. 36. Entitas yang melaporkan kepemilikannya dalam pen- gendalian bersama entitas (lihat PSAK 12: Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama) menggunakan konsolidasi propor- sional, melaporkan dalam laporan arus kas konsolidasinya bagian proporsional dari arus kas atas entitas yang dikendalikan bersama. Entitas yang melaporkan kepemilikannya meng- gunakan metode ekuitas melaporkan dalam laporan arus kas, arus kas atas investasinya dalam entitas yang dikendalikan bersama, dan distribusi dan pembayaran lain atau penerimaan antara entitas dan entitas yang dikendalikan bersama. Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis lainnya 37. Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau unit bisnis lainnya harus disajikan secara terpisah dan diklasifi- kasikan sebagai aktivitas investasi. 38. Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan unit bisnis lainnya selama satu periode: (a) jumlah harga yang dibayarkan atau diterima; (b) bagian dari harga yang merupakan kas dan setara kas; (c) jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau bisnis lainnya dimana pengendalian diperoleh atau dilepaskan; dan (d) jumlah aset dan laibilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau bisnis lainnya dimana pengendalian diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya. 39. Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari perolehan
  • 23. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.15Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lainnya sebagai suatu pos tunggal, bersama-sama dengan pengungkapan tersendiri atas jumlah aset dan laibilitas yang diperoleh atau dilepaskan, akan membantu membedakan arus kas tersebut dengan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas atas ke- hilangan pengendalian tidak boleh dikurangkan dari arus kas untuk memperoleh pengendalian. 40. Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan atau diterima untuk memperoleh atau atas kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lainnya dilaporkan dalam laporan arus kas, berdasarkan kas dan setara kas bersih dari yang diperoleh atau dilepaskan sebagai bagian dari transaksi, peristiwa atau perubahan lingkungan. 41A. Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak karena kehilangan pengendalian harus dikla- sifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. 41B. Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian, misalnya akibat pem- belian atau penjualan kemudian instrumen ekuitas entitas anak oleh entitas induk, dicatat sebagai transaksi ekuitas (lihat PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri). Sejalan dengan hal tersebut, arus kas yang berasal dari transaksi tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama sebagai transaksi lain dengan pemilik yang dijelaskan dalam paragraf 17. Transaksi Nonkas 42. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memer- lukan penggunaan kas atau setara kas tidak termasuk dalam laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan pada bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
  • 24. ED 2.16 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 43. Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak me- miliki pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi struktur aset serta modal entitas. Tidak dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi nonkas adalah: (a) perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan (finance lease); (b) akuisisi entitas melalui emisi saham; dan (c) konversi utang menjadi modal. Komponen Kas dan Setara kas 44. Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. 45. Oleh karena keanekaragaman praktik pengelolaan kas dan perbankan dan agar sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, entitas harus mengungkapkan kebijakan dalam menentukan komponen kas dan setara kas. 46. Pengaruh setiap perubahan dalam kebijakan untuk menentukan komponen kas dan setara kas seperti misalnya perubahan dalam klasifikasi instrumen keuangan yang sebe- lumnya diperlakukan sebagai bagian dari portofolio investasi entitas, dilaporkan sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akun- tansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan. Pengungkapan Lain 47. Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh grup usaha, beserta komentar manajemen.
  • 25. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.17Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 48. Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas tidak dapat digunakan oleh grup entitas. Misalnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak yang beroperasi di suatu negara yang memberlakukan kontrol lalu lintas devisa atau pembatasan hukum lainnya sehingga saldo kas tersebut tidak dapat digunakan oleh entitas induk atau entitas anak lainnya. 49. Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas entitas. Pen- gungkapan informasi ini, bersama dengan komentar manaje- men, dianjurkan dan mencakup: (a) jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang mungkin tersedia untuk aktivitas operasi masa depan dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan mengindikasikan pembatasan penggunaan fasilitas ini; (b) jumlah keseluruhan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan kepemilikan dalam ventura bersama yang dilaporkan dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional; (c) jumlah keseluruhan arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas operasi yang terpisah dari arus kas yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas operasi; dan (d) jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari setiap segmen yang dilaporkan (lihat PSAK 5: Pelaporan Segmen). 50. Pengungkapan terpisah arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas operasi dan arus kas yang diperlukan un- tuk mempertahankan kapasitas operasi berguna bagi pengguna untuk menentukan apakah entitas melakukan investasi secara memadai dalam pemeliharaan kapasitas operasinya. Entitas yang tidak berinvestasi secara memadai dalam pemeliharaan kapasitas operasinya mungkin akan merugikan profitabilitas dimasa yang akan datang, hanya untuk mempertahankan li- kuiditas dan distribusi untuk pemilik pada saat ini.
  • 26. ED 2.18 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 51. Pengungkapan arus kas secara segmen memungkinkan pengguna untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara arus kas bisnis keseluruhan dan komponennya dan ketersediaan serta keragaman arus kas secara segmen. TANGGAL EFEKTIF 52. Pernyataan ini diterapkan untuk laporan keuangan yang dimulai atau setelah 1 Januari 2011.
  • 27. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.19Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Lampiran A Laporan Arus Kas Untuk Entitas Bukan Lembaga Keuangan Lampiran ini melengkapi, namun bukan bagian dari Pernyataan. 1. Contoh ini hanya menampilkan jumlah periode kini. Jumlah yang sesuai untuk periode sebelumnya harus disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. 2. Informasi dari laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan disajikan untuk memperlihatkan penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan disajikan sesuai dengan persyaratan pengungkapan dan penyajian menurut Pernyataan lainnya. 3. Informasi tambahan berikut juga relevan untuk penyu- sunan laporan arus kas: • semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp 590. Nilai wajar aset yang diperoleh dan laibilitas diasumsikan sebagai berikut: Persediaan Rp 100 Piutang usaha Rp 100 Kas Rp 40 Aset tetap RP 650 Utang usaha Rp 100 Utang jangka panjang Rp 200 • Rp 250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp 250 diperoleh dari pinjaman jangka panjang. • beban bunga Rp 400, dan telah dibayar sebesar Rp 170 selama periode tersebut, Rp 100 yang merupakan beban bunga periode sebelumnya juga dibayar selama periode tersebut.
  • 28. ED 2.20 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 • dividen yang dibayarkan Rp 1.200. • utang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp 400 dan 1000. Selama periode disisihkan Rp 200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terutang dari dividen yang diterima berjumlah Rp 100. • selama periode, entitas memperoleh aset tetap dengan harga Rp 1.250, Rp 900 diperoleh dengan sewa. Pembayaran kas sebesar Rp 350 untuk pembelian aset tetap. • pabrik dengan nilai buku Rp 80 dan akumulasi penyusutan Rp 60 dijual harga Rp 20. • piutang usaha pada akhir 20X2 termasuk bunga piutang sebesar Rp 100. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk periode yang berakhir 20X2 (a) Pendapatan 30,650 Harga pokok penjualan (26,000) Laba bruto 4,650 Penyusutan (450) Beban administrasi dan penjualan (910) Beban bunga (400) Penghasilan investasi 500 Kerugian selisih kurs (40) Laba sebelum pajak 3,350 Pajak penghasilan (300) Laba 3,050 (a) entitas tidak mengakui setiap komponen pendapatan kom- prehensif lain pada periode yang berakhir 20X2 Laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2. 20X2 20X1 Aset Kas dan setara kas 230 160 Piutang usaha 1,900 1,200 Persediaan 1,000 1,950 Investasi surat berharga 2,500 2,500 Aset tetap (harga perolehan) 3,730 1,910 Akumulasi penyusutan (1,450) (1,060) Aset tetap (bersih) 2,280 850 Total aset 7,910 6,660
  • 29. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.21Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 20X2 20X1 Laibilitas Utang usaha 250 1,890 Utang bunga 230 100 Utang pajak penghasilan 400 1,000 Utang jangka panjang 2,300 1,040 Total kewajiban 3,180 4,030 Ekuitas Modal saham 1,500 1,250 Saldo laba 3,230 1,380 Total ekuitas 4,730 2,630 Total laibilitas dan ekuitas 7,910 6,660 Metode langsung laporan arus kas (paragraf 18 (a)) 20X2 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan 30,150 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27,600) Kas yang dihasilkan operasi 2,550 Pembayaran bunga (270) Pembayaran pajak penghasilan (900) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1,380 Arus kas untuk aktivitas investasi Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) (550) Pembelian Aset tetap (catatan B) (350) Hasil dari penjualan peralatan 20 Penerimaan bunga 200 Penerimaan dividen 200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (480) Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 Pembayaran utang sewa pembiayaan (90) Pembayaran dividen(a) (1,200) Arus kas bersih dari(untuk) aktivitas pendanaan) (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas 110 Kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230 (a) hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi
  • 30. ED 2.22 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Metode tidak langsung pernyataan arus kas (paragraf 18 (b)) 20X2 Arus kas dari aktivitas operasi Laba sebelum pajak 3,350 Penyesuaian untuk: Penyusutan 450 Kerugian selisih kurs 40 Pendapatan investasi (500) Beban bunga 400 Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500) Penurunan persediaan 1,050 Penurunan utang usaha (1,740) Kas yang dihasilakn dari operasi 2,550 Pembayaran bunga (270) Pembayaran pajak penghasilan (900) Arus kas (bersih) dari aktivitas operasi) 1,380 Arus kas untuk aktivitas investasi Akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) (550) Pembelian Aset tetap (catatan B) (350) Hasil dari penjualan peralatan 20 Penerimaan bunga 200 Penerimaan dividen 200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas in- vestasi (480) Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 Pembayaran utang sewa pembiayaan (90) Pembayaran dividen(a) (1,200) Arus kas bersih dari(untuk) aktivitas pendanaan) (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas 110 Kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230 (a) hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi
  • 31. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.23Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Catatan pada laporan arus kas (metode langsung dan me- tode tidak langsung) A. Perolehan pengendalian atas entitas anak Selama periode ini entitas memperoleh pengendalian atas entitas anak X. Nilai wajar aset yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebagai berikut: Kas 40 Persediaan 100 Piutang usaha 100 Aset tetap 650 Utang usaha (100) Utang jangka panjang (200) Total harga beli 590 Dikurangi: Kas dari X (40) Arus kas bersih untuk Memperoleh pengendalian 550 B. Aset tetap Selama periode ini, entitas memperoleh aset tetap dengan nilai total Rp 1.250 dimana Rp 900 diantaranya diperoleh melalui sewa pembiayaan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah sebesar Rp 350. C. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam laporan posisi keuangan berikut ini: 20X2 20X1 Kas dan bank 40 25 Investasi jangka pendek 190 135 Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya 230 160 Pengaruh perubahan nilai tukar valuta - (40) Kas dan setara kas dinyatakan kembali 230 120
  • 32. ED 2.24 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening de- posito bank sebesar Rp 100 yang dipegang oleh entitas anak dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company karena adanya pembatasan arus valuta. Kelompok entitas ini mempunyai fasilitas pinjaman sebessar Rp 2,000, Rp 700 diantaranya hanya dapat digunakan untuk ekspansi dimasa depan. D. Informasi segmen Segmen A Segmen B Total Arus kas dari: Aktivitas operasi 1.520 (140) 1.380 Aktivitas investasi (640) 160 (480) Aktivitas pendanaan (570) (220) (790) 310 (200) 110 Alternatif penyajian (metode tidak langsung) Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode tidak langsung, laba operasi sebelum perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut: Pendapatan diluar pendapatan investasi 30,650 Biaya operasi diluar penyusutan (26,910) Laba operasional sebelum perubahan modal kerja 3,740
  • 33. Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 ED 2.25Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Lampiran B Laporan Arus Kas Untuk Lembaga Keuangan Lampiran ini hanya pelengkap, namun bukan bagian dari Pernyataan. 1. Contoh ini hanya memperlihatkan jumlah periode berjalan. Jumlah yang menyangkut periode sebelumnya harus disajikan sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. 2. Contoh disajikan menggunakan metode langsung. 20X2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan bunga dan komisi 28,447 Pembayaran bunga (23,463) Pembayaran piutang yang telah dihapus 237 Pembayaran kas kepada karyawan dan pemasok (997) 4,224 (Kenaikan) Penurunan dalam Aset Operasi Dana jangka pendek (650) Deposito untuk tujuan pengendalian moneter 234 Dana uang muka kepada langganan (288) Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360) Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120) (Kenaikan) Penurunan dalam Utang Obligasi: Deposito dari pelanggan 600 Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200) Kas bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 3,440 Pajak penghasilan (100) Arus kas bersih (untuk) aktivitas operasi 3,340 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pelepasan Entitas anak Y 50 Dividen yang diterima 200 Bunga yang diterima 300 Hasil penjualan surat berharga yang tidak diperjualbelikan 1,200 Pembelian surat berharga yang tidak diperjualbelikan (600) Pembelian Aset tetap (500) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 650
  • 34. ED 2.26 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Arus Kas ED PSAK No. 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 20X2 Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Penerbitan modal pinjaman 1,000 Penerbitan saham prioritas oleh entitas anak 800 Pembayaran kembali pinjaman jangka panjang (200) Penurunan bersih pinjaman lain (1,000) Pembayaran dividen (400) Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 200 Pengaruh perubahan kurs valuta kas dan setara kas 600 Kenaikan bersih kas dan setara kas 4,790 Kas dan setara kas pada awal periode 4,050 Kas dan setara kas pada akhir periode 8,840