Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
1. Transkripsi pada prokariot dan eukariot melibatkan proses sintesis RNA menggunakan DNA sebagai cetakan. 2. Pada prokariot, transkripsi dan translasi terjadi secara bersamaan tanpa membran inti memisahkan, sedangkan pada eukariot terjadi pemisahan oleh membran inti. 3. Proses transkripsi pada kedua sistem melibatkan penempelan RNA polimerase pada promoter diikuti sintesis RNA, namun mekanisme penemp
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
1. Transkripsi pada prokariot dan eukariot melibatkan proses sintesis RNA menggunakan DNA sebagai cetakan. 2. Pada prokariot, transkripsi dan translasi terjadi secara bersamaan tanpa membran inti memisahkan, sedangkan pada eukariot terjadi pemisahan oleh membran inti. 3. Proses transkripsi pada kedua sistem melibatkan penempelan RNA polimerase pada promoter diikuti sintesis RNA, namun mekanisme penemp
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
Dokumen ini membahas perbedaan proses transkripsi dan translasi pada sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik melakukan transkripsi dan translasi secara bersamaan di sitoplasma tanpa membran inti, sedangkan sel eukariotik melakukan transkripsi di inti dan translasi di sitoplasma terpisah oleh membran inti. Sel prokariotik juga memiliki mRNA polisistronik dan sistem operon, sedangkan sel eukariotik mRNA monosistronik tanpa sist
Bagian-bagian lain pada tumbuhan seperti kuncup, rimpang, umbi, sulur, duri, dan alat-alat tambahan seperti piala dan gelembung dapat berfungsi sebagai pelindung, alat pemencaran biji, atau alat pernapasan tumbuhan. Mereka dapat berasal dari modifikasi batang, akar, daun, atau bagian lainnya.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan utama yaitu kehadiran membran inti. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga tidak ada pemisahan antara sitoplasma dan nukleoplasma. Sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti sehingga terdapat batas yang jelas antara sitoplasma dan nukleoplasma.
Ekspresi gen adalah proses dimana informasi genetik dalam DNA ditranskripsi menjadi mRNA lalu ditranslasi menjadi protein. Terdiri dari dua tahap utama yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi melibatkan sintesis mRNA oleh RNA polimerase, sedangkan translasi melibatkan pembentukan protein melalui aktivitas ribosom. Kontrol ekspresi gen dapat dilakukan melalui regulasi transkripsi seperti promotor dan operon pada bakteri,
Membran sel memisahkan sitoplasma dari lingkungan sekitarnya, terdiri dari tiga lapisan lemak-protein-lemak, dan dapat melakukan transportasi selektif melalui proses difusi, osmosis, dan transport aktif. Nukleus berperan sebagai pusat kehidupan sel dan mengandung kromatin sebagai bahan keturunan. Sintesis protein melibatkan transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA menjadi protein.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Proses sintesis protein terdiri dari 5 tahap yaitu aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai, terminasi dan pembebasan, serta pengemasan dan prosesing. Rangkaian tahapan ini melibatkan berbagai faktor dan enzim untuk membentuk rantai polipeptida sesuai kode genetik yang ditentukan mRNA.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
Dokumen ini membahas perbedaan proses transkripsi dan translasi pada sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik melakukan transkripsi dan translasi secara bersamaan di sitoplasma tanpa membran inti, sedangkan sel eukariotik melakukan transkripsi di inti dan translasi di sitoplasma terpisah oleh membran inti. Sel prokariotik juga memiliki mRNA polisistronik dan sistem operon, sedangkan sel eukariotik mRNA monosistronik tanpa sist
Bagian-bagian lain pada tumbuhan seperti kuncup, rimpang, umbi, sulur, duri, dan alat-alat tambahan seperti piala dan gelembung dapat berfungsi sebagai pelindung, alat pemencaran biji, atau alat pernapasan tumbuhan. Mereka dapat berasal dari modifikasi batang, akar, daun, atau bagian lainnya.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan utama yaitu kehadiran membran inti. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga tidak ada pemisahan antara sitoplasma dan nukleoplasma. Sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti sehingga terdapat batas yang jelas antara sitoplasma dan nukleoplasma.
Ekspresi gen adalah proses dimana informasi genetik dalam DNA ditranskripsi menjadi mRNA lalu ditranslasi menjadi protein. Terdiri dari dua tahap utama yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi melibatkan sintesis mRNA oleh RNA polimerase, sedangkan translasi melibatkan pembentukan protein melalui aktivitas ribosom. Kontrol ekspresi gen dapat dilakukan melalui regulasi transkripsi seperti promotor dan operon pada bakteri,
Membran sel memisahkan sitoplasma dari lingkungan sekitarnya, terdiri dari tiga lapisan lemak-protein-lemak, dan dapat melakukan transportasi selektif melalui proses difusi, osmosis, dan transport aktif. Nukleus berperan sebagai pusat kehidupan sel dan mengandung kromatin sebagai bahan keturunan. Sintesis protein melibatkan transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA menjadi protein.
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genDesirinnawatiSinaga
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan ekspresi gen dan perkembangan ilmu genetika dalam 3 kalimat. Pertama, ekspresi gen diatur pada berbagai tingkatan seperti transkripsi, pasca-transkripsi, translasi, dan pasca-translasi. Kedua, ilmu genetika berkembang setelah penemuan mikroskop, teori sel, dan publikasi Darwin. Ketiga, pada akhir 1850-an, ilmuwan memahami bagaimana sel berkembang
Protein disintesis melalui dua tahap utama, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi melibatkan sintesis RNA dari DNA melalui tiga tahap: inisiasi, elongasi, dan terminasi. Translasi melibatkan penerjemahan kode genetik RNA menjadi rantai asam amino melalui tiga tahap serupa. Kedua proses ini melibatkan berbagai enzim dan faktor untuk mensintesis protein dari informasi genetik.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai staf pengajar bagian biokimia di suatu perguruan tinggi kedokteran, serta menjelaskan penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick tahun 1953. Dokumen ini juga menjelaskan tentang ekspresi gen, replikasi DNA, transkripsi, translasi, dan kode genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode genetik dari DNA menjadi mRNA yang terjadi di inti sel, sedangkan translasi adalah proses pembentukan protein dari mRNA dengan bantuan tRNA dan asam amino di sitoplasma. Kedua proses ini sangat penting dalam sintesis protein di sel.
Imforamsi genetik pada molekul mRNA diterjemahkan kedalam urutan asam amino polipeptida sesuai dengan spesifikasi kode genetik
Poses translasi terdiri dari tiga proses, yaitu: inisiasi, elongasi dan terminasi.
komponen yang dibutuhkan pada proses translasi adalah: protein aksesoris, mRNA, ribosom,dan tRNA
Imforamsi genetik pada molekul mRNA diterjemahkan kedalam urutan asam amino polipeptida sesuai dengan spesifikasi kode genetik
Komponen yang dibutuhkan pada proses translasi adalah, mRNA, tRNA, ribosom dan protein aksesoris.
Proses yang terjadi pada translasi ada tiga yaitu: inisiasi, elongasi, dan terminasi
DNA dan RNA merupakan molekul yang menyimpan dan menyalurkan informasi genetik melalui proses replikasi, transkripsi, dan translasi sesuai dengan dogma sentral biologi molekuler. Replikasi adalah proses duplikasi DNA selama pembelahan sel yang melibatkan pembukaan heliks ganda DNA, pembentukan primer, dan sintesis untai baru DNA.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
2. Protein yang disekresikan
(Protein sekretori)
– Protein yang ditujukan untuk dikeluarkan dari sel mempunyai peptida sinyal N
terminal yang memerintahkan protein agar disintesis di RE kasar.
– Selama sintesis protein ini dipindahkan melalui membran RE kasar ke dalam
lumen.
– Vesikel kemudian muncul dari RE kasar dan membawa protein ke kompleks
golgi.
– Vesikel lain kemudian membawa protein tersebut ke membran plasma.
Penyatuan vesikel transpor ini dengan membran plasma kemudian
membebaskan protein itu ke luar sel.
3. Protein Pada Membran Sel
– Protein membran yang ditemukan di semua jenis membran.
Mereka juga dapat dikaitkan dengan protein integral, tetapi
tidak secara langsung berinteraksi dengan membran. Protein
integral berfungsi untuk memasukkan zat-zat yang ukurannya
lebih besar.
– Protein Integral dapat menjangkau satu membran atau
beberapa kali dan ini disebut protein transmembran.
– Protein membran melayani beberapa fungsi, termasuk
komunikasi sel-sel dan interaksi, transportasi molekul, dan sel
sinyal.
4. Protein Pada Mitokondria
– Protein melewati mitokondria
dalam bentuk terlipat yang masa
strukturnya distabilkan oleh suatu
protein sinyal yang dinamakan
“Chaperon”. Protein ini
memfasilitasi rantai polipeptida
menuju ke dalam mitokondria.
5. Protein Chaperon banyak diidentifikasi sebagai heat-shock protein (Hsp) karena
mampu meningkatkan temperatur atau berubah bentuk ketika terjadi perubahan pada
lingkungannya serta mampu mengikat protein yang belum terlipat. Pada jenis tertentu
seperti famili dari Hsp60 akan membentuk seperti “dobel donat” yang tersusun dari 14
subunit protein yang disebut “Chaperonin” (Cooper, 1997;Voet & Judith, 2009)
Mekanisme Kerja Translokasi Menuju Mitokondria
6. – Sementara dalam rangkaian polipeptida yang belum terlipat yang akan
ditransfer ke mitokondria juga memiliki sinyal yang dinamakan Matrix-Targeting
Sequence (MTS) atau Presequence dengan ciri berupa terminal amphipathic
helix (N- Met – Leu – Arg- Tre- Ser- Ser- Leu- Phe- Tre- Arg- Val- Glut- Pro- Ser-
Leu- Phe- Arg- Asp- Iso- Leu- Arg- Leu- Glut- Ser-Treo). MTS digunakan untuk
mengenali dua reseptor yakni Transclose of the Outer Membrane dan
Transcloce of the Inner Membrane. (Sumber : Murray, R. K., Granner, D. K., &
Rodwell, V. W. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009)
7. Tahapan
– Dimulai dari sintesis polipeptida oleh Ribosom di sitosol yang sudah
mengandung MTS dan berinteraksi dengan protein Chaperon (Hsp70).
– Kemudian MTS berinteraksi dengan reseptor TOM 20/22 yang berada di
membran luar dan selanjutnya ditransfer ke reseptor sebelahnya, yakni TOM40.
– Kemudian polipeptida ditranslokasi menuju ruang antar membran melalui kanal
TOM 40 dan berinteraksi dengan reseptor TIM 23/17yang berada di membran
dalam. Sementara protein Chaperon Hsp70 berinteraksi dengan TIM44.
8. – Kemudian hidrolisis ATP oleh Hsp70 akan
membantu translokasi polipeptida menuju ke
matriks mitokondria. MTS yang berada di
polipeptida akan diputus ikatannya oleh enim
protease. (Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell,
V. W. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2009)
– Hidrolisis Hsp70 nmenyebabkan lepasnya
polipeptida ke dalam matriks mitokondria
9. Protein Pada Retikulum
Endoplasma
– RE kasar mengandung banyak protein yang mempunyai peran
membantu protein lain yang baru terbentuk.
– Beberapa protein pembantu tersebut disebut sebagai chaperone.
Protein-protein yang terdapat pada RE kasar dibuat di RE kasar juga
serta terikat pada membran (seperti protein membran integral ).
– Namun, protein jenis ini memiliki sinyal penahan pada C terminalnya
yang dikenali oleh protein reseptor yang spesifik yang menahan protein
agar tetap berada di RE kasar, mencegah protein-protein tersebut
bergerak sepanjang jalur pengeluaran pada Golgi.
– Pada kasus protein terlarut yang terdapat di dalam lumen RE kasar,
sinyal penahannya adalah Lys-Asp-Glu-Leu pada C terminalnya.
10. Protein Menuju Peroksisom
– Polipeptida yang disintesis akan ditransfer ke dalam peroksisom.
Polipeptida yang akan ditransfer memiliki signal sequence tersendiri
dan ditemukan ada dua macam, yakni peroxisomal – matrix
targeting sequences (PTS), yang terdiri PTS1 dan PTS2. Kebanyakan
signal sequence-nya berupa Ser-Lys-Leu-COO-
– Contohnya : Enzim Katalase
– Katalase yang akan ditransfer memiliki signal sequence berupa PTS
akan berinteraksi dengan Pex5 dan selanjutnya akan berinteraksi
dengan Pex14. Selanjutnya kompleks katalase-Pex14 akan ditransfer
menuju membran kompleks Pex2/10/12 dan katalase masuk ke
dalam peroksisom. Sementara itu Pex5 akan dikembalikan ke
sitosol
11. Transport Protein Pada Nukleus
– Salah satu ciri dari organisme eukariotik
adalah adanya membran inti. Membran tersebut
memiliki dua lapis membran yang kompleks. Jalur
keluar masuknya material antara di dalam nukleus
dan di sitosol melalui suatu pori yang dinamakan
Nuclear Pore Complexes (NPCs)
– Untuk bisa masuk melalui NPCs, maka
dibutuhkan signal sequence yang disebut dengan
Nuclear Localitation Signals (NLS) yang kaya akan
asam amino lisin dan arginin, yakni (Lys-Lys-Lys-Arg-
Lys)
12. Badan Golgi
– Setelah terbentuk vesikel yang di dalamnya berisi protein,
maka vesikel tersebut akan ditransfer menuju badan golgi.
– Dan diterima pada bagian cis
– Di bagian cis ini akan memilih dan melepaskan protein-protein
retikulum endoplasma dan juga menambah gugus fosfat ke
gula terminal protein lisosom
– Kemudian setiap sisterna bergerak melalui tumpukan badan
golgi ke arah permukaan trans.
– Pada permukaan trans, sisterna dipecah-pecah menjadi
sejumlah vesikula kecil yang membawa protein ke tujuannya.
13. Protein Pada Lisosom
– Protein-protein dari badan golgi yang akan di transpor menuju lisosom tidak
memiliki signal sequence seperti yang ada pada protein-protein yang lain
– Sinyal yang digunakan berupa mannose-6-phosphate (M6P) (merupakan
karbohidrat yang digunakan sebagai marker protein dari badan golgi menuju ke
lisosom)
– Mannosa-6-phospate terbentuk dengan cara penambahan gugus phospho-N-
acetylglucosamine pada residu manosa dengan bantuan enzim
phosphotransferase, lalu phospho-diesterase membentuk manosa-6-fosfat
14. Overview
– Sel harus memastikan bahwa setiap protein yang baru disintesis ditranspor menuju tempatnya
untuk melaksanakan fungsinya dengan benar.
– Proses ini disebut protein targeting. Di dalam sel eukariot, protein tersebut mungkin
diperuntukkan untuk tetap tinggal di sitosol misalnya enzim. Atau dapat juga diperuntukkan
bagi organela (seperti mitokondria, lisosom, peroksisom, kloroplas, atau nukleus) atau untuk
dipasangkan pada membran plasma atau ditranspor keluar sel.
– Pada bakteri seperti E.Coli, protein yang baru disintesis mungkin tetap tinggal di sitosol,
dipasangkan di membran plasma, atau membran luar, atau untuk dikirim ke ruangan di antara
membran (ruang periplasmik) atau dikirim keluar sel. Baik pada prokaroit ataupun eukariot,
jika suatu protein diperuntukkan untuk sitosol, maka dia akan dibuat di ribosom bebas yang
terdapat di dalam sitosol. Jika dia diperuntukkan pada lokasi yang lain, maka perlu adanya
protein targeting.