SlideShare a Scribd company logo
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
KELOMPOK VI
Lilik Sofiatus Sholeha
Rahmawati
Tiara Safira
Kalsifikasi Protein.
Pencernaan, Absorpsi, Transportasi &
Metabolisme
Fungsi Protein.
Angka Kecukupan Protein.
Sumber Protein
Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yg
terjalin satu sama lain, shingga mnyerupai batang yg kaku. Karakteristik protein
bentuk serabut adlh rendhnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis, & than
trhdap enzim pncernaan. Protein ini trdapt dlm unsur2 tubuh.
1. Kolagen: merupkan protein utma jringan ikat. Kolagen tdk lrut dlm
air, mudh brubah mnjdi gelatin bila drebus dlm air, asam encer atau alkali.
Kolgen tdk mngndung triptofan tpi bnyak mngandung hidroksi prolin &
hidroksilisin. Sbnyak 30% protein ttal mnusia adlah kolagen.
2. Elastin: trdapt dlm urat, otot arteri, & jringan elstis lain. Elastin tdk dpat d
ubh mnjdi gelatin.
3. Keratin : adlh protein rmbut & kuku. Protein ini mngndung bnyk Sulfur dlm
bntuk sistein. Rmbut mnusia mngndung 14% sistein.
4. Miosin : mrupkn protein utama serat otot.
Protein Bentuk Serabut
1
Protein globular brbntuk bola, trdpat dlm jringn tbuh. Protein
ini lrut dlm lrutan gram, & asam encer, mudh brubah dbwah
pngaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mngalami
denaturasi.
1. Albumin : trdapat dlm telur, susu, plasma & hemoglobin.
Albumin lrut dlm air & mngalmi koagulasi bila d
pnaskan.
2. Globulin : trdpat dlm otot, serum, kning telur, & biji
tmbuh2an. Globulin tdk larut dlm air, tpi lrut dlm lrutan
garam encer & gram dapur & mngendap dlm gram
berkonsntrasi tinggi. Globulin mngalmi koagulasi bla
dpnaskan.
3. Histon : trdapat dlm jringn2 klenjar trtentu sperti timus &
pankreas. Histon d dlm sel trikat dgn asam nukleat.
4. Protamin : dhubungkn dgn asam nukleat.
Protein Globular
2
Protein konjugasi adlh protein sderhna yg trikat dgn bhan2 non asam amino.
Gugus nonasam amino ini dsbut gugus prostetik.
1. Nukleoprotein : adlh kmbinasi protein dgn asam nukleat & mngndung 9-10%
fosfat. Hidrolisis asm nukleat mnghsilkn purin, pirimidin, gula (ribosa atau
dioksiribosa) & asm fosfat. Nukleoprotein trdapt dlm inti sel & mrupkan
bgian pnting DNA & RNA (pmbawa gen). Nukleoprotein adlh kombnasi
protein dgn karbohidrat dlm jmlah bsar. Karbhidrat ini mrupkn polisakarida
kompleks yg mngandung N-asetil heksoamina & asam uronat atau gula lain.
Nukleoprotein yg dpat lrut dlm air , tdak mudh terdenaturasi oleh pnas.
2. Lipoprotein : adlh protein larut air yg brkonjugasi dgn lipida, sept lesitin &
kolesterol. Lipoprotein trdpat dlm plasma, & brfungsi sbgai pngangkut lipida
dlm tubuh.
3. Fosfoprotein : adlh protein yg trikat mlalui iktan ester dgn asm fosfat spert
pd kasein dlm susu.
4. Metaloprotein : adlh protein yg trikat dngan mineral, sprti feritin &
hemosiderin dmna mneralny adlh zat besi, tmbga & seng.
Bentuk protein konjugasi lain adlh hemoprotein & flavoprotein.
Protein Konjugasi
3
Sebagian besar protein dicernakan mnjdi asm amino, selbihnya mnjadi tripeptida
& dipeptida.
a. Lambung
pncernaan atau hidrolisis protein dmulai d dlm lmbung. HCL lmbung
mmbuka gulungan protein (proses denaturasi), shingga enzim pncernaan
dpt mmcah iktan peptida. HCL mngubh enzm pepsinogen tdk aktif yg
dkluarkn oleh mukosa lmbung mnjdi bntuk aktif pepsin. Krna mknan hnya
sbentar tnggal d dlm lmbung, pncenaan protein hnya trjdi hingga dbntukny
cmpuran polipeptida, preteose & pepton.
b.
Pencernaan protein dlnjutkn ddlm usus hlus oleh cmpuran enzim
protease. Prankeas mngeluarkn cairn yg brsifat sdikit basa & mngndung
brbagai prekursor protease, sprti.
tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidase & proelastase. Enzim2
ini mnghidrolisis iktan peptida trtentu. Sntuhan kimus trhadap mukosa usus
halus mrangsang dkluarkannya enzim enterokinase yg mngubh tripsinogen
tdk aktif yg brasal dri pankreas mnjdi tripsin aktif. Perubhan ini jg dlkukan
olh tripsin sndiri scra otokatalik. Dsmping itu tripsin dpt mngaktifkn enzim2
proteolitik lain brasal dri pankreas. Krimotripsinogen diubah mnjdi bbrapa
jnis kimotripsin aktif: prokarboksipeptidase & proelastase diubh mnjadi
karboksipeptidase & elastase aktif. Enzim2 pankreas ini mmcah protein dri
polipeptida mnjdi peptida lbh pndek., yaitu tripeptida, dipeptida, & sbgian
mnjadi asam amino. Mukosa usus halus jg mngeluarkn enzim2 protease yg
mnghidrolisis iktan peptida. Sbgian bsar enzim mukosa usus halus ini bkerja
ddlm sel.
enzim2 proteolitik yg ada dlm lambung & usus halus pda akhirnya dpat
mncernakan sbagian besar protein makanan mnjadi asam amino bebas .
Tripsin & kemotripsin dpat lbih cpat & smpurna bila didahului oleh tindakn
pepsin. tetapi, kedua enzim ini tanpa didahuluioleh pepsin dpat juga
mmbebaskn asam amino dri protein. Daftar enzim yang berkaitan dgn
pncernaan protein & ringkasan pencernaan protein dapat dlihat pada tabel 1
& 2.
Tabel 1. Daftar enzim yang berkaitan dengan pencernaan protein
Lokasi Enzim Pencernaan Protein Prekursor Aktivator
Lambung Protease lambung berupa Protein Pepsinogen (HCl) Pepsin
Usus Halus
Protease pankreas berupa :
• Tripsin Tripsinogen
enterokinase &
tripsin
• Komotripsin kimotripsinogen tripsin
• Karboksipeptidase prokarboksipeptidase tripsin
• Elastase proelastase tripsin
Amino peptidase mukosa usus
halus :
• Tripeptidase - -
• Dipeptidase - -
Tabel 2. Ringkasan Pencernaan Protein
Saluran Cerna Pencernaan dan Absorbsi
1. Mulut Mengunyah, makanan bercampur dengan air ludah & ditelan
2. Esofagus Tidak ada pencernaan
3. Lambung
Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim
lambung.
Protease Lambung, HCl
Protein Polipeptida lebih pendek
Pepsin ( Proteose & Pepton )
4. Usus Halus
Protease Pankreas
Polipeptida dipeptida, tripeptida dan
Enterokinase, tripsin asam amino diserap
Dipeptidase dan
Peptida asam amino bebas
Tripeptidase mukosa usus halus (diserap)
Hasil akhir dari pencernaan protein terutama berupa asam amino
dan ini segera diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan. Absorpsi
terutama terjadi dalam usus halus berupa empat system absorpsi aktif yang
membutuhkan energy, yaitu masing-masing untuk asam amino netral, asam
amino asam dan basa, serta untuk prolin dan hidroksiprolin. Absorpsi ini
menggunakan mekanisme traspor natrium seprti halnya pada absorbsi
glukosa. Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui
vena porta dan dibawah ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati,
dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke sel-sel jaringan.
Kadang-kadang protein yang belum di cerna dapat memasuki mukosa usus
halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein susu dan
protein telur yang dapat menimbulkan gejala energy (immunological
sensitive protein).
ABSORPSI DAN TRASPORTASI
Penggunaan protein untuk membentuk protein atau asam amino tidak
esensial
Bila sel membutuhkan protein tertentu, sel tersebut akan membentuknya
dari asam amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak
esensial untuk pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara
memecah asam amino lain yang tersedia dan menggunakan gugus aminonya
dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang berasal dari glukosa.
Pengguanaan asam amino untuk membentuk ikatan-ikatan lain
Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya,
asam amino tirosin merupakan precursor pengantar saraf norepinefrin dan
epinefrin yang mengantarkan pesan-pesan saraf ke seluru tubuh. Tirosin
juga dapat diubah menjadi melanin, yaitu pigmen tubuh, atau menjadi
tiroksin, hormone yang mengatur laju metabolism. Triprofan merupakan
prekursor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin.
METABOLISME
Penggunaan asam amino sebagai energy
Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh
kekurangan zat energy, fungsi protein untuk menghasilkan energy atau
untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak
di dalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk
glukosa dan energy. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energy sel-sel otak
dan sisten saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi kebutuhan energy
dan glikosa pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya otot-otot. Oleh
karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup tiap hari
sehingga protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk
pembentukan sel-sel tubuh. Kelebihan asam amino dalam tubuh, setelah
terlebih dahulu melepas gugus NH₂-nya melalui proses deaminasi, akan
memasuki jalur metabolism yang sama dengan yang digunakan oleh
karbohidrat dan lipida.
Deaminase asam amino
Deaminase atau melepas gugus amino (NH₂) dari asam amino akan
menghasilkan sisa berupa ammonia dalam sel. Ammonia yang bersifat racun
akan masuk ke dalam peredaran darah dan dibawah ke hati. Hati akan
mengubah ammonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan
mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikelurkan dari tubuh melalui
ginjal dan urin. Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh
yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.
Penggunan kelebihan protein untuk pembentukan lemak
Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase.
Nitrogen dikeluarkan dari tebuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan
diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Dengan
demikian, makan protein secara berlebihan dapat menyebabkan
kegemukan.
Persediaan metabolik asam amino
Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan
asam amino untuk keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan
nitrogen-bukan-ikatan protein akan dimetabolisme. Akan tetapi dalam
protein sel-sel ada persediaan metabolic asam amino yang berada
dalam keseimbangan yang dapat setiap waktu digunakan. Perubahan
protein secara terus-menerus pada orang dewasa diperlukan untuk
memelihara persediaan asam amino untuk memenuhi kebutuhan segera
asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna pembentukan protein.
Jaringan paling aktif dalam perubahan protein adalah protein
plasma, mukosa saluran cerna, pancreas, hati dan ginjal. Jaringan otot
dan kulit biasanya tidak terlalu aktif.
Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup
campuran asam amino yang sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan perbaikan.
Beberapa jenis jaringan tubuh membutuhkan asam-asam amino tertentu dalam
jumlah besar. Rambut, kulit, dan kuku membutuhkan lebih banyak asam amino
yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama otot urat-
uran dan jaringan ikat. Fibrin dan miosin adalah protei lain yang terdapat di
dalam otot-otot.
. Hormon-hormon, seperti tiroid, insulin, dan efinefrin adalah protein, demikian
pula berbagai enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau
membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
Hemoglobin, pigmen darah yang berwarna merah dan berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dan karbondioksida adalah ikatan protein. Begitupun bahan-
bahan lain yang berperan dalam pengumpulan darah. Protein lain adalah
fotoreseptor pada mata.
Pertumbuhan Dan Pemeliharaan
Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen : intraseluler (di
dalam sel), ekstraselular/interselular(di antara sel), dan intravaskular
(di dalam pembuluh darah). Kompartemen-kompartemen ini
dipisahkan satu sama lain oleh membrane sel. Distibusi cairan di
dalam kompartemen-komparten ini harus dijaga dalam keadaan
seimbang atau homeostatis. Keseimbangan ini diperoleh melalui
system kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan
cairan di dalam jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal
kekurangan protein.
Protei tubuh bertindak sebagi buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan
basa untuk menjadi pH pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan
tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35
– 7,45).
Mengatur Keseimbangan Air
Memelihara Netralitas Tubuh
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk
memproduksi antibody terhadap organisme yang menyebabkan infeksi tertentu atau terhadap
bahan-bahan yang asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh
enzim-enzim yang terutama terdapat dalam hati. Dalam keadaan kekurangan protein
kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang.
Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih rentan terhadap bahan-bahan racun dan
obat-obatan.
Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saliran cerna melalui
dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membrane
sel ke dalam sel-sel. Kekurangan protein menyebabkan gangguan pada absorbsi dan
transportasi zat-zat gizi.
Sebagai sumber energy, proten ekivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan
4kkal/g protein. Namun, protein sebagai sumber energy relatif lebih mahal, baik
dalam harga maupun dalam jumlah energy yang dibutuhkan untuk metabolism
energy.
Pembentukan Antibodi
Mengangkut Zat-zat Gizi
Sumber Energy
Kebutuhan protein menorut FAO/WHO/UNU (1985) adalah
“kunsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan protein
tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam
masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui.
Angka kecukupan protein (AKP) orang dewasa menurut hasil-hasil
penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg berat badan,
berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu
cerna/digestibility dan daya manfaat/utility telur adalah 100).
Angka ini dinamakan safe level of intake atau saraf suapan
terjamin. Angka kecukupan energy yang dianjurkan dalam taraf
suapan terjamin menurut kelompok umur dapat dilihat pada table 3.
Tabel 3. Angka Kecukupan Protein Menurut Kelompok Umur dinyatakan
dalam taraf suapan terjamin.
PST : Protein Senilai Telur
Kelompok Umur (Tahun)
AKP (nilai PST) gram/kg Berat Badan
Laki-Laki Perempuan
0-0,5
1,86 1,86
(85% dari ASI) (85% dari ASI)
0,5- 2,0
1,39 1,39
(80% dari ASI) (80% dari ASI)
4-5 1,08 1,08
5-10 1,00 1,00
10-18 1,96 0,90
18-60 0,75 0,75
60+ 0,75 0,75
Ibu hamil +12 gram/hari
Ibu menyusui enam bulan pertama +16 gram/hari
Ibu menyusui enam bulan kedua +12 gram/hari
Ibu menyusui tahun kedua +11 gram/hari
Angka kecukupan protein dipengaruhi oleh mutu protein hidangan yg
dinyatakan dlm Skor Asam Amino (SAA), daya cerna protein (DP) dan berat
badan seseorang. Cara menaksir AKP adlh sbb :
AKP= Taraf suapan terjamin x 100 x 100 berat badan
SAA DP
Tabel 4. Angka kecukupan protein yang dianjurkan (per orang per hari)
Golongan
Umur
Berat
Badan
Tinggi
Badan
Protein Golongan Umur
Berat
Badan
Tinggi
Badan
Protein
(kg) (cm) (g) (kg) (cm) (g)
0-6 bl 5,5 60 12 wanita
7-12 bl 8,5 71 15 10-12 th 35 140 54
1-3 th 12 90 23 13-15 th 46 153 62
4-6 th 18 110 32 16-19 th 50 154 51
7-9 th 24 120 37 20-45 th 54 156 48
46-59 th 54 154 48
Pria : 60 th 54 154 48
10-12 th 30 135 Hamil +12
13-15 th 45 150 Menyusui
16-19 th 56 160 0-6 bl +16
20-45 th 62 165 7-12 bl +12
46-59 62 165
60 th 62 165
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah
maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein
nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-
kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai
mutu atau nilai biologi tertinggi.
Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam protein, tetapi karena di
konsumsi dalam jumlah yang banyak, member sumbangan yang besar terhadap
konsumsi protein sehari.Bahan makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi,
tetapi hanya merupakan 18.4% konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia. Bahan
nabati yang kaya dalam protein adalah kacang-kacangan. Konstribusinya rata-rata
terhadap konsumsi protein hanya 9,9%. Sayur dan buah-buahan rendah dalam protein,
Konstribusinya rata-rata terhadap konsumsi protein hanya 5,3%. Gula, sirup, lemak,
dan minyak murni tidak mengandung protein.
Dalam merencanakan diet, disamping memperhatikan jumlah protein perlu
diperhatikan pula mutunya. Protein hewani pada umumnya mempunyai susunan asam
amino yang paling sesuai untuk kebutuhan manusia. Akan tetapi harganya relative
mahal. Untuk menjamin mutu protein dalam makanan sehari-hari, dianjurkan
sepertiga bagian protein yang dibutuhkan berasal dari protein hewani.
Catatan Biro Pusat Statistik pada tahun1999, menunjukkan secara nasional konsumsi
protein sehari rata-rata pendududk Indonesia adalah 48,7 gram sehari. Ini telah
melebihi rata-rata standar kecukupan protein sehari(45 garam). Kandungan protein
beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Nilai Protein Berbagai bahan makanan (gram/100gram)
Makanan Nilai Protein Bahan Makanan Nilai Protein
Kacang kedelai 34,9 Keju 22,8
Kacang merah 29,1 Kerupuk udang 17,2
Kacang tanah terkelupas 25,3 Jagung kuning, pipil 9,2
Kacang hijau 22,2 Roti putih 8
Biji jambu monyet
(mente)
21,2 Mie kering 7,9
Tempe kacang kedelai
murni
18,3 Beras setengah giling 7,6
Tahu 7,8 Kentang 2,0
Daging sapi 18,8 Gaplek 1,5
Ayam 18,2 Ketela pohon (singkong) 1,2
Telur bebek 13,1 Daun singkong 6,8
Telur ayam 12,0 Bayam 3,5
Udang segar 21,0 Kangkung 3
Ikan segar 16,0 Wortel 1,2
Tepung susu skim 35,6 Tomat masak 1
Tepung susu 24,6 Mangga harummanis 0,4
A Man Becomes Learned By Asking Question.....
Dengan bertanya Orang akan berpengetahuan....
Before
After

More Related Content

What's hot

Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananJingga Matahari
 
Metabolime protein
Metabolime proteinMetabolime protein
Metabolime protein
University Of Jakarta
 
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Muhammad Yusuf
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMartinoloth
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananNuroni Harahap
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
RENII santi
 
5 met-prot-aa [compatibility mode]
5 met-prot-aa [compatibility mode]5 met-prot-aa [compatibility mode]
5 met-prot-aa [compatibility mode]Annik Qurniawati
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
mataram indonesia
 
Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"
Khairani Priscilia
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoEfri Yadi
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
Ratnawati Sigamma
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMartinoloth
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
pjj_kemenkes
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinSarah Boas
 
Metab protein 1
Metab protein 1Metab protein 1
Metab protein 1
fikri asyura
 
Metabolisme karbohidrat (1)
Metabolisme karbohidrat (1)Metabolisme karbohidrat (1)
Metabolisme karbohidrat (1)
tia29
 
Metabolisme protein dan asam amino
Metabolisme protein dan asam aminoMetabolisme protein dan asam amino
Metabolisme protein dan asam aminoLulut Handoyo
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Alivia Salma
 

What's hot (20)

Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makanan
 
Metabolime protein
Metabolime proteinMetabolime protein
Metabolime protein
 
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makanan
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
5 met-prot-aa [compatibility mode]
5 met-prot-aa [compatibility mode]5 met-prot-aa [compatibility mode]
5 met-prot-aa [compatibility mode]
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
 
Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
Gizi 2
Gizi 2Gizi 2
Gizi 2
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi protein
 
Metab protein 1
Metab protein 1Metab protein 1
Metab protein 1
 
Metabolisme karbohidrat (1)
Metabolisme karbohidrat (1)Metabolisme karbohidrat (1)
Metabolisme karbohidrat (1)
 
Metabolisme protein dan asam amino
Metabolisme protein dan asam aminoMetabolisme protein dan asam amino
Metabolisme protein dan asam amino
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
 

Similar to Protein

Biokimia cerna
Biokimia cernaBiokimia cerna
Biokimia cerna
Idank Munawar
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Septian Muna Barakati
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
PrayogaAjiPangestu
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
Operator Warnet Vast Raha
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppthubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
AminahtunLatifah2
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
ssuser1cc42a
 
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuhDinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuhHardi Cahyanta
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
SerlindaArjuni
 
Metebolisme karbohidrat
Metebolisme karbohidratMetebolisme karbohidrat
Metebolisme karbohidrat1933joe
 
Metabolisme+protein
Metabolisme+proteinMetabolisme+protein
Metabolisme+protein
RENII santi
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMartinoloth
 
Chapter 2. protein
Chapter 2. proteinChapter 2. protein
Chapter 2. protein
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
Afan's BenWadd
 
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptxMetabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
yoe5oep
 

Similar to Protein (20)

Biokimia cerna
Biokimia cernaBiokimia cerna
Biokimia cerna
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
protein
proteinprotein
protein
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppthubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
hubungan metabolisme zat pangan baca saja.ppt
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuhDinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
Dinamika sumber energi dan zat gizi dalam tubuh
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docxMAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
MAKALAH METABOLISME PROTEIN.docx
 
Metebolisme karbohidrat
Metebolisme karbohidratMetebolisme karbohidrat
Metebolisme karbohidrat
 
Metabolisme+protein
Metabolisme+proteinMetabolisme+protein
Metabolisme+protein
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Chapter 2. protein
Chapter 2. proteinChapter 2. protein
Chapter 2. protein
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptxMetabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
Metabolisme karbohidrat@ummuhasna.com.pptx
 

More from Lilik Sholeha

Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganLilik Sholeha
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhLilik Sholeha
 
Konsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiKonsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiLilik Sholeha
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 

More from Lilik Sholeha (10)

Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
ADM Rumah Sakit
ADM Rumah SakitADM Rumah Sakit
ADM Rumah Sakit
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Konsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiKonsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagai
 
Bj. habibie
Bj. habibieBj. habibie
Bj. habibie
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 

Protein

  • 2. KELOMPOK VI Lilik Sofiatus Sholeha Rahmawati Tiara Safira
  • 3. Kalsifikasi Protein. Pencernaan, Absorpsi, Transportasi & Metabolisme Fungsi Protein. Angka Kecukupan Protein. Sumber Protein
  • 4. Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yg terjalin satu sama lain, shingga mnyerupai batang yg kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adlh rendhnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis, & than trhdap enzim pncernaan. Protein ini trdapt dlm unsur2 tubuh. 1. Kolagen: merupkan protein utma jringan ikat. Kolagen tdk lrut dlm air, mudh brubah mnjdi gelatin bila drebus dlm air, asam encer atau alkali. Kolgen tdk mngndung triptofan tpi bnyak mngandung hidroksi prolin & hidroksilisin. Sbnyak 30% protein ttal mnusia adlah kolagen. 2. Elastin: trdapt dlm urat, otot arteri, & jringan elstis lain. Elastin tdk dpat d ubh mnjdi gelatin. 3. Keratin : adlh protein rmbut & kuku. Protein ini mngndung bnyk Sulfur dlm bntuk sistein. Rmbut mnusia mngndung 14% sistein. 4. Miosin : mrupkn protein utama serat otot. Protein Bentuk Serabut 1
  • 5. Protein globular brbntuk bola, trdpat dlm jringn tbuh. Protein ini lrut dlm lrutan gram, & asam encer, mudh brubah dbwah pngaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mngalami denaturasi. 1. Albumin : trdapat dlm telur, susu, plasma & hemoglobin. Albumin lrut dlm air & mngalmi koagulasi bila d pnaskan. 2. Globulin : trdpat dlm otot, serum, kning telur, & biji tmbuh2an. Globulin tdk larut dlm air, tpi lrut dlm lrutan garam encer & gram dapur & mngendap dlm gram berkonsntrasi tinggi. Globulin mngalmi koagulasi bla dpnaskan. 3. Histon : trdapat dlm jringn2 klenjar trtentu sperti timus & pankreas. Histon d dlm sel trikat dgn asam nukleat. 4. Protamin : dhubungkn dgn asam nukleat. Protein Globular 2
  • 6. Protein konjugasi adlh protein sderhna yg trikat dgn bhan2 non asam amino. Gugus nonasam amino ini dsbut gugus prostetik. 1. Nukleoprotein : adlh kmbinasi protein dgn asam nukleat & mngndung 9-10% fosfat. Hidrolisis asm nukleat mnghsilkn purin, pirimidin, gula (ribosa atau dioksiribosa) & asm fosfat. Nukleoprotein trdapt dlm inti sel & mrupkan bgian pnting DNA & RNA (pmbawa gen). Nukleoprotein adlh kombnasi protein dgn karbohidrat dlm jmlah bsar. Karbhidrat ini mrupkn polisakarida kompleks yg mngandung N-asetil heksoamina & asam uronat atau gula lain. Nukleoprotein yg dpat lrut dlm air , tdak mudh terdenaturasi oleh pnas. 2. Lipoprotein : adlh protein larut air yg brkonjugasi dgn lipida, sept lesitin & kolesterol. Lipoprotein trdpat dlm plasma, & brfungsi sbgai pngangkut lipida dlm tubuh. 3. Fosfoprotein : adlh protein yg trikat mlalui iktan ester dgn asm fosfat spert pd kasein dlm susu. 4. Metaloprotein : adlh protein yg trikat dngan mineral, sprti feritin & hemosiderin dmna mneralny adlh zat besi, tmbga & seng. Bentuk protein konjugasi lain adlh hemoprotein & flavoprotein. Protein Konjugasi 3
  • 7. Sebagian besar protein dicernakan mnjdi asm amino, selbihnya mnjadi tripeptida & dipeptida. a. Lambung pncernaan atau hidrolisis protein dmulai d dlm lmbung. HCL lmbung mmbuka gulungan protein (proses denaturasi), shingga enzim pncernaan dpt mmcah iktan peptida. HCL mngubh enzm pepsinogen tdk aktif yg dkluarkn oleh mukosa lmbung mnjdi bntuk aktif pepsin. Krna mknan hnya sbentar tnggal d dlm lmbung, pncenaan protein hnya trjdi hingga dbntukny cmpuran polipeptida, preteose & pepton.
  • 8. b. Pencernaan protein dlnjutkn ddlm usus hlus oleh cmpuran enzim protease. Prankeas mngeluarkn cairn yg brsifat sdikit basa & mngndung brbagai prekursor protease, sprti. tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidase & proelastase. Enzim2 ini mnghidrolisis iktan peptida trtentu. Sntuhan kimus trhadap mukosa usus halus mrangsang dkluarkannya enzim enterokinase yg mngubh tripsinogen tdk aktif yg brasal dri pankreas mnjdi tripsin aktif. Perubhan ini jg dlkukan olh tripsin sndiri scra otokatalik. Dsmping itu tripsin dpt mngaktifkn enzim2 proteolitik lain brasal dri pankreas. Krimotripsinogen diubah mnjdi bbrapa jnis kimotripsin aktif: prokarboksipeptidase & proelastase diubh mnjadi karboksipeptidase & elastase aktif. Enzim2 pankreas ini mmcah protein dri polipeptida mnjdi peptida lbh pndek., yaitu tripeptida, dipeptida, & sbgian mnjadi asam amino. Mukosa usus halus jg mngeluarkn enzim2 protease yg mnghidrolisis iktan peptida. Sbgian bsar enzim mukosa usus halus ini bkerja ddlm sel. enzim2 proteolitik yg ada dlm lambung & usus halus pda akhirnya dpat mncernakan sbagian besar protein makanan mnjadi asam amino bebas . Tripsin & kemotripsin dpat lbih cpat & smpurna bila didahului oleh tindakn pepsin. tetapi, kedua enzim ini tanpa didahuluioleh pepsin dpat juga mmbebaskn asam amino dri protein. Daftar enzim yang berkaitan dgn pncernaan protein & ringkasan pencernaan protein dapat dlihat pada tabel 1 & 2.
  • 9. Tabel 1. Daftar enzim yang berkaitan dengan pencernaan protein Lokasi Enzim Pencernaan Protein Prekursor Aktivator Lambung Protease lambung berupa Protein Pepsinogen (HCl) Pepsin Usus Halus Protease pankreas berupa : • Tripsin Tripsinogen enterokinase & tripsin • Komotripsin kimotripsinogen tripsin • Karboksipeptidase prokarboksipeptidase tripsin • Elastase proelastase tripsin Amino peptidase mukosa usus halus : • Tripeptidase - - • Dipeptidase - -
  • 10. Tabel 2. Ringkasan Pencernaan Protein Saluran Cerna Pencernaan dan Absorbsi 1. Mulut Mengunyah, makanan bercampur dengan air ludah & ditelan 2. Esofagus Tidak ada pencernaan 3. Lambung Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim lambung. Protease Lambung, HCl Protein Polipeptida lebih pendek Pepsin ( Proteose & Pepton ) 4. Usus Halus Protease Pankreas Polipeptida dipeptida, tripeptida dan Enterokinase, tripsin asam amino diserap Dipeptidase dan Peptida asam amino bebas Tripeptidase mukosa usus halus (diserap)
  • 11. Hasil akhir dari pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera diabsorpsi dalam waktu 15 menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi dalam usus halus berupa empat system absorpsi aktif yang membutuhkan energy, yaitu masing-masing untuk asam amino netral, asam amino asam dan basa, serta untuk prolin dan hidroksiprolin. Absorpsi ini menggunakan mekanisme traspor natrium seprti halnya pada absorbsi glukosa. Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawah ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke sel-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang belum di cerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan gejala energy (immunological sensitive protein). ABSORPSI DAN TRASPORTASI
  • 12. Penggunaan protein untuk membentuk protein atau asam amino tidak esensial Bila sel membutuhkan protein tertentu, sel tersebut akan membentuknya dari asam amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial untuk pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecah asam amino lain yang tersedia dan menggunakan gugus aminonya dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang berasal dari glukosa. Pengguanaan asam amino untuk membentuk ikatan-ikatan lain Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya, asam amino tirosin merupakan precursor pengantar saraf norepinefrin dan epinefrin yang mengantarkan pesan-pesan saraf ke seluru tubuh. Tirosin juga dapat diubah menjadi melanin, yaitu pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin, hormone yang mengatur laju metabolism. Triprofan merupakan prekursor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin. METABOLISME
  • 13. Penggunaan asam amino sebagai energy Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh kekurangan zat energy, fungsi protein untuk menghasilkan energy atau untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak di dalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energy. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energy sel-sel otak dan sisten saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi kebutuhan energy dan glikosa pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya otot-otot. Oleh karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup tiap hari sehingga protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Kelebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus NH₂-nya melalui proses deaminasi, akan memasuki jalur metabolism yang sama dengan yang digunakan oleh karbohidrat dan lipida. Deaminase asam amino Deaminase atau melepas gugus amino (NH₂) dari asam amino akan menghasilkan sisa berupa ammonia dalam sel. Ammonia yang bersifat racun akan masuk ke dalam peredaran darah dan dibawah ke hati. Hati akan mengubah ammonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikelurkan dari tubuh melalui ginjal dan urin. Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.
  • 14. Penggunan kelebihan protein untuk pembentukan lemak Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan dari tebuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Dengan demikian, makan protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan. Persediaan metabolik asam amino Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan asam amino untuk keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen-bukan-ikatan protein akan dimetabolisme. Akan tetapi dalam protein sel-sel ada persediaan metabolic asam amino yang berada dalam keseimbangan yang dapat setiap waktu digunakan. Perubahan protein secara terus-menerus pada orang dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan asam amino untuk memenuhi kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna pembentukan protein. Jaringan paling aktif dalam perubahan protein adalah protein plasma, mukosa saluran cerna, pancreas, hati dan ginjal. Jaringan otot dan kulit biasanya tidak terlalu aktif.
  • 15. Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino yang sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa jenis jaringan tubuh membutuhkan asam-asam amino tertentu dalam jumlah besar. Rambut, kulit, dan kuku membutuhkan lebih banyak asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama otot urat- uran dan jaringan ikat. Fibrin dan miosin adalah protei lain yang terdapat di dalam otot-otot. . Hormon-hormon, seperti tiroid, insulin, dan efinefrin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Hemoglobin, pigmen darah yang berwarna merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida adalah ikatan protein. Begitupun bahan- bahan lain yang berperan dalam pengumpulan darah. Protein lain adalah fotoreseptor pada mata. Pertumbuhan Dan Pemeliharaan Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
  • 16. Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen : intraseluler (di dalam sel), ekstraselular/interselular(di antara sel), dan intravaskular (di dalam pembuluh darah). Kompartemen-kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membrane sel. Distibusi cairan di dalam kompartemen-komparten ini harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostatis. Keseimbangan ini diperoleh melalui system kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan cairan di dalam jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal kekurangan protein. Protei tubuh bertindak sebagi buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjadi pH pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35 – 7,45). Mengatur Keseimbangan Air Memelihara Netralitas Tubuh
  • 17. Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk memproduksi antibody terhadap organisme yang menyebabkan infeksi tertentu atau terhadap bahan-bahan yang asing yang masuk ke dalam tubuh. Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terutama terdapat dalam hati. Dalam keadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang. Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih rentan terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saliran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membrane sel ke dalam sel-sel. Kekurangan protein menyebabkan gangguan pada absorbsi dan transportasi zat-zat gizi. Sebagai sumber energy, proten ekivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4kkal/g protein. Namun, protein sebagai sumber energy relatif lebih mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energy yang dibutuhkan untuk metabolism energy. Pembentukan Antibodi Mengangkut Zat-zat Gizi Sumber Energy
  • 18. Kebutuhan protein menorut FAO/WHO/UNU (1985) adalah “kunsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui. Angka kecukupan protein (AKP) orang dewasa menurut hasil-hasil penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg berat badan, berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu cerna/digestibility dan daya manfaat/utility telur adalah 100). Angka ini dinamakan safe level of intake atau saraf suapan terjamin. Angka kecukupan energy yang dianjurkan dalam taraf suapan terjamin menurut kelompok umur dapat dilihat pada table 3.
  • 19. Tabel 3. Angka Kecukupan Protein Menurut Kelompok Umur dinyatakan dalam taraf suapan terjamin. PST : Protein Senilai Telur Kelompok Umur (Tahun) AKP (nilai PST) gram/kg Berat Badan Laki-Laki Perempuan 0-0,5 1,86 1,86 (85% dari ASI) (85% dari ASI) 0,5- 2,0 1,39 1,39 (80% dari ASI) (80% dari ASI) 4-5 1,08 1,08 5-10 1,00 1,00 10-18 1,96 0,90 18-60 0,75 0,75 60+ 0,75 0,75 Ibu hamil +12 gram/hari Ibu menyusui enam bulan pertama +16 gram/hari Ibu menyusui enam bulan kedua +12 gram/hari Ibu menyusui tahun kedua +11 gram/hari
  • 20. Angka kecukupan protein dipengaruhi oleh mutu protein hidangan yg dinyatakan dlm Skor Asam Amino (SAA), daya cerna protein (DP) dan berat badan seseorang. Cara menaksir AKP adlh sbb : AKP= Taraf suapan terjamin x 100 x 100 berat badan SAA DP Tabel 4. Angka kecukupan protein yang dianjurkan (per orang per hari) Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan Protein Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan Protein (kg) (cm) (g) (kg) (cm) (g) 0-6 bl 5,5 60 12 wanita 7-12 bl 8,5 71 15 10-12 th 35 140 54 1-3 th 12 90 23 13-15 th 46 153 62 4-6 th 18 110 32 16-19 th 50 154 51 7-9 th 24 120 37 20-45 th 54 156 48 46-59 th 54 154 48 Pria : 60 th 54 154 48 10-12 th 30 135 Hamil +12 13-15 th 45 150 Menyusui 16-19 th 56 160 0-6 bl +16 20-45 th 62 165 7-12 bl +12 46-59 62 165 60 th 62 165
  • 21. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang- kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam protein, tetapi karena di konsumsi dalam jumlah yang banyak, member sumbangan yang besar terhadap konsumsi protein sehari.Bahan makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi, tetapi hanya merupakan 18.4% konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia. Bahan nabati yang kaya dalam protein adalah kacang-kacangan. Konstribusinya rata-rata terhadap konsumsi protein hanya 9,9%. Sayur dan buah-buahan rendah dalam protein, Konstribusinya rata-rata terhadap konsumsi protein hanya 5,3%. Gula, sirup, lemak, dan minyak murni tidak mengandung protein. Dalam merencanakan diet, disamping memperhatikan jumlah protein perlu diperhatikan pula mutunya. Protein hewani pada umumnya mempunyai susunan asam amino yang paling sesuai untuk kebutuhan manusia. Akan tetapi harganya relative mahal. Untuk menjamin mutu protein dalam makanan sehari-hari, dianjurkan sepertiga bagian protein yang dibutuhkan berasal dari protein hewani. Catatan Biro Pusat Statistik pada tahun1999, menunjukkan secara nasional konsumsi protein sehari rata-rata pendududk Indonesia adalah 48,7 gram sehari. Ini telah melebihi rata-rata standar kecukupan protein sehari(45 garam). Kandungan protein beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel 5.
  • 22. Tabel 5. Nilai Protein Berbagai bahan makanan (gram/100gram) Makanan Nilai Protein Bahan Makanan Nilai Protein Kacang kedelai 34,9 Keju 22,8 Kacang merah 29,1 Kerupuk udang 17,2 Kacang tanah terkelupas 25,3 Jagung kuning, pipil 9,2 Kacang hijau 22,2 Roti putih 8 Biji jambu monyet (mente) 21,2 Mie kering 7,9 Tempe kacang kedelai murni 18,3 Beras setengah giling 7,6 Tahu 7,8 Kentang 2,0 Daging sapi 18,8 Gaplek 1,5 Ayam 18,2 Ketela pohon (singkong) 1,2 Telur bebek 13,1 Daun singkong 6,8 Telur ayam 12,0 Bayam 3,5 Udang segar 21,0 Kangkung 3 Ikan segar 16,0 Wortel 1,2 Tepung susu skim 35,6 Tomat masak 1 Tepung susu 24,6 Mangga harummanis 0,4
  • 23. A Man Becomes Learned By Asking Question..... Dengan bertanya Orang akan berpengetahuan.... Before After