Presentasi Konsep Desa 2.0 - Pemanfaatan Sistem Informasi Desa berbasis Teknologi Web melalui jaringan Internet oleh Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Kec. Lumbir, Banyumas - Jawa Tengah
Presentasi Konsep Desa 2.0 - Pemanfaatan Sistem Informasi Desa berbasis Teknologi Web melalui jaringan Internet oleh Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Kec. Lumbir, Banyumas - Jawa Tengah
PPT hasil diskusi kelompok 3 kelas Digital Etnografi E tentang studi kasus di buku Digital Ethnography oleh Pink bab 7: Locality
Anggota: Aditya, Azkiya Karima, M. Faiz Zuhdi, Myda Nabila
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. DIFUSI DAN INOVASI MODEL-MODEL
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Kelompok 1
Indri Ajeng Setyoningrum/ 2010204
Klara Septia Landa/ 2002405
Dosen Pengampuh:
Prof. Dr. H. Oong Komar, M.Pd.
2. • Proses Difusi Inovasi dan Keputusan Inovasi
Sistem Informasi Desa: Studi Kasus di Kabupaten
Lombok Timur
Judul
• Agus Purbathin Hadia, Diyah Indiyartia, Dian
Lestari Miharjaa
Penulis
• Indonesian Journal of Socio Economics, Volume 1,
Number 1, Page 1-11 (2019)
Jurnal
• Sistem Informasi Desa (SID)
Nama Inovasi
• Teknologi pengelolaan data dan informasi
Jenis inovasi
• 10 desa di Kabupaten Lombok Timur
Sasaran adapter
• KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan
untuk Kesejahteraan)
Inovator
3. • Proses administrasi menjadi lebih cepat, misalnya pembuatan surat yang
sebelumnya butuh waktu sampai 1 hari, dengan SID hanya 3 menit
• Pendataan dan administrasi kependudukan lebih mudah, cepat, dan valid
• Karena online base, data dan informasi dapat diakses dari mana saja selama ada
jaringan internet, informasi lebih cepat, umpan balik dari pengguna lebih cepat
• Mempermudah perencanaan pembangunan desa dengan tersedianya data yang
valid dan terupdate
• Informasi menjadi lebih valid dan transparan karena masyarakat bisa melakukan
pengawasan secara online
Relative
Advantage
(Keuntungan
Relatif)
• SID merupakan penyempurnaan dari sistem administrasi manual yang biasa dilakukan
perangkat desa, konsisten dengan nilai–nilai yang berlaku, pengalaman-pengalaman
terakhir dan kebutuhan operator, pengguna (perangkat desa) dan penerima manfaat
(masyarakat desa)
Compatibility
(Kesesuaian
dengan nilai-
nilai sosial)
• SID memang memiliki tingkat kerumitan untuk dipahami dan digunakan dibandingkan
dengan sistem manual, akan tetapi dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang
mudah diperoleh, serta ketersediaan sumberdaya manusia (Operator SID), operasional
SID menjadi mudah dan sederhana
Complexity
(Tingkat
kerumitan)
• Open SID menyediakan aplikasi/program/perangkat off line dan on line yang bisa
dicoba dan diterapkan pada keadaan sumber daya yang terbatas
Triability (Dapat
diuji cobakan)
• SID dapat dilihat dan disaksikan hasilnya oleh orang lain, baik oleh operator,
pengguna (perangkat desa), maupun penerima manfaat (masyarakat desa), misalnya
dalam kemudahan pelayanan administrsai persuratan, administrasi kependudukan,
maupun kemudahan dan kecepatan mengakses informasi secara online.
Observasbility
(Dapat diamati)
Inovasi
4. • Pengenalan pertama tentang SID diperoleh dari media
massa, baik televisi, radio, koran, dan juga internet,
ketika proses penyusunan dan penerbitan UU Desa, yang
dalam pasal 86 membahas tentang SID. Pengenalan lebih
komperehensif dilakukan oleh KOMPAK, yang
kemudian dilanjutkan dengan pelatihan. Pada tahap
implementasi dan replikasi,menggunakan saluran
komunikasi kelompok secara tatap muka dan melalui
internet. Komunikasi tatap muka dilakukan pada saat
pertemuan rutin Forum SID setiap bulan, juga melalui
kelompok-kelompok belajar operator SID di setiap
wilayah. Komunikasi bukan tatap muka dilakukan
melalui media sosial Facebook dan Whatssap, secara
berkelompok melalui chat group.
Masa
• Pada tahap implementasi juga menggunakan saluran
interpersonal secara tatap muka dan melalui internet yakni
personal chat via aplikasi Whatsapp
Interpersonal
Saluran Komunikasi
5. • Penyebaran Dan
Pengaruh Informasi
Yang Disampaikan
Melalui Media Massa
(Dalam Hal Ini Internet)
Kepada Khalayaknya
Tidak Terjadi Secara
Langsung (Satu Tahap),
Melainkan Melalui
Perantara Pengurus
Forum SID Yang
Menjadi Pemuka
Pendapat (Opinion
Leaders). Meskipun
Setiap Pegiat Dan
Pengelola SID Dapat
Mengakses Informasi
Langsung Ke Sumber
Informasi Melalui
Internet, Namun Dalam
Implementasinya
Sebagian Besar Operator
SID Masih
Membutuhkan
Pendampingan
Langsung Dari Pemuka
Pendapat Di Forum SID.
Proses
• Kelompok
sasaran
merupakan
adapter
pemula
(dalam hal
ini adalah
perangkat
desa. untuk
mengemban
gkan SID
mendapatka
n apresiasi
dari
KOMPAK
dan
Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Timur.
Keinovasian
seseorang
• Mei 2016: inisiasi SID oleh KOMPAK
• Agustus 2016: KOMPAK
memfasilitasi Lokakarya Penyusunan
Rencana Penguatan Sistem Informasi
Desa (SID). Lokakarya tersebut
menghasilkan kesepatan tahapan
kegiatan sekaligus pembagian peran
tanggung jawab semua pihak (Desa,
Kecamatan, Kabupaten dan
KOMPAK) untuk pengembangan SID
di semua Desa Mitra KOMPAK.
• September 2016: Kompak
menindaklanjuti kesepakatan dengan
memfasilitasi Pelatihan Dasar Untuk
Operator Sistem Informasi Desa.
• Oktober 2016: Sistem Informasi Desa
(SID) mulai resmi digunakan dalam
mempercepat Pelayanan Kepada
Masyarakat.
• Maret 2017: Kompak Mengadakan
Mini lokakarya review realisasi sistem
informasi desa (SID) di dalam rangka
menindaklanjuti sejauh mana
penerapan SID di Desa Binaan
Kompak.
Kecepatan
adaptasi
Waktu
6. Kelomp
ok unit
• Forum SID Kabupaten Lombok Timur (ForSID) yang beranggotakan operator SID,
perangkat desa, pegiat dan pemerhati SID
Sosial
• Struktur sosial Forum SID sederhana dan informal, ada Ketua Forum dan
Koordinator Wilayah (Kelompok belajar), dan anggota yang setara.
Fasilitas
i
• Proses belajar berlangsung sesuai prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, yaitu
belajar bersama dengan bertukar pengalaman. Proses belajar berlangsung satu kali
dalam sebulan, tempat belajar diatur bergilir dari satu desa ke desa lain, dan biaya
konsumsi ditanggung bersama secara urunan. Pengambilan keputusan inovasi,
misalnya penggunaan fitur tertentu dalam SID, diputuskan secara kolektif.
Norma
• Proses belajar dalam Forum SID adalah homofili, dengan ciri umur, pendidikan,
dan status sosial Operator SID relatif sama. Ketua Forum SID dan beberapa
anggota memang memiliki kompetensi yang lebih baik dari anggota lainnya,
namun karena kompetensi itu didapatkan dari belajar secara otodidak, mereka
tetap menempatkan diri sebagai sesama anggota kelompok belajar, dan memang
tidak ada agen perubahan dari luar Forum SID yang mendampingi proses belajar.
Pelaksanaan SID juga diterima dengan baik oleh masyarakat. Tidak ada yang
melanggar norma karena masyarakat sasaran juga terbuka terhadap teknologi.
•
Saluran Sistem
7. Praktik yang berhasil ini merupakan upaya Pemprov dan Pemkab di
NTB, yang secara aktif mereplikasi dan memperluas dukungan
KOMPAK untuk mengembangkan SID di semua desa di kabupaten
wilayah kerja KOMPAK. KOMPAK menyelenggarakan serangkaian
pelatihan untuk mendukung desa dalam menggunakan data dan
informasi SID. Operator SID dan staf dari 100 desa lebih di tiga
kabupaten, berpartisipasi dalam pelatihan tindak lanjut, yang
bertujuan mendukung pelaksanaan SID dengan mendorong
perencanaan pembangunan berbasis SID, praktik baik, serta petunjuk
teknisnya. Lebih 90% peserta menyatakan akan menerapkan bahan
yang diperoleh dan lokakarya mendukung kerja SID mereka. Rata-
rata, peserta lokakarya mengalami 52,5% peningkatan pengetahuan
terkait pengembangan dan pelaksanaan SID.
Kesimpulan