SlideShare a Scribd company logo
PENGANTAR ILMU PEMBANGUNAN
Good Governance
Kelompok 1
Gloria Aryani Hasianita
4825120337
A1
PEMBANGUNAN FORUM KOTA DI KOTA BOGOR
Pada tahun 1999, Walikota H.R. Iswara Natanegara
bekerja sama dengan KNPI dan anggota DPRD
membuka wahana komunikasi dan interaksi warga
secara terbuka dan bersifat langsung yang dikenal
dengan nama “Forum Debat Rakyat” guna mengatasi
masalah atas keterbatasan dalam menyampaikan
keluhan atau aspirasi masyarakat.
Masyarakat menilai pemerintah lebih sering
memikirkan dan bekerja sendiri mengenai persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan kepentingan
publik dan bahkan melewatkan partisipasi masyarakat
itu sendiri. Kalaupun dengan partisipasi masyarakat,
masyarakat hanya dijadikan objek dalam pelaksanaan
perencanaan tersebut. Kadang masyarakat hanya
dilibatkan di akhir atau awal suatu perencanaan yang
biasanya berupa sosialisas atau penyuluhan.
Strategi & kegiatan
o Semua golongan dari pejabat, DPRD, LSM, aktivis
perguruan tinggi, bahkan masyarakat ikut turun serta
berpartisipasi dalam membangun kota Bogor.
o Secara teknis forum kota dilahirkan melalui suatu
kesepakatan bersama dan menciptakan
kepercayaan dari pemerintah kota dengan anggota
masyarakat yang bersifat transparansi
HASIL, MANFAAT, & BERKELANJUTAN
o Diskusi terbuka dalam forum ini akan terbangun
komunikasi dua arah yang dapat menumbuhkan rasa
saling memahami antara strakeholder. Sehingga daya
tanggap masyarakat dapat tercipta dari pemerintah yang
membangunnya
o Diskusi ini juga menyediakan ruang bagi strakeholder
untuk menyampaikan aspirasi, keberatan, keluhan,
serta ide dan gagasan sehingga masyarakat lebih tahu
serta bertanggung jawab atas persetujuan kemajuan
daerahnya dan lebih berwawasan kedepan.
o Hasil diskusi terbuka (public meeting) disusun dalam
suatu prosiding yang disampaikan kepada pemerintah kota
dan seluruh strakeholder yang telah berpartisipasi pada
diskusi tersebut (Akuntabilitas)
PEMBELAJARAN
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap pemerintah kota dan
anggota DPRD untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berbagai hal dan
sekaligus difasilitasi oleh komponen-komponen masyarakat yang didukung
oleh perguruan tinggi
Keberhasilan forum kota memerlukan aktivis warga yang mempunyai
tingat pedulian tinggi dengan kapasitas cukup tanpa membawa kepentingan
pribadi atau kelompok. Kerjasama, partisipasi, dan dukungan dari media
massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota, dengan selalu
menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas.
Manfaat dari pertemuan terbuka dirasakan oleh semua pihak, para
fasilitator mau memfasilitasinya (tanpa imbalan), para promotor mau
mendukung penyelenggaraannya, dan tokoh masyarakat, tokoh perguruan
tinggi dan tokoh pengusaha untuk hadir. Kerjasama, partisipasi dan
dukungan dari media massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota,
dengan selalu menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas
sehingga dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas
A2
Pemberdayaan Masyarakat melalui
LPM di Kota Metro
Kondisi awal
• Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi
lampung, berjarak 45 km dari kota Bandar Lampung.
• Pemberdayaan masyarakat di Kota Metro merupakan
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat maupun Daerah, namun pada
kenyataannya kegiatan pemberdayaan dan
keswadayaan masyarakat tersebut tidak mendapatkan
arahan yang jelas dari pemerintah, sehingga adanya
kejelasan mengenai dimana peran serta masyarakat,
serta siapa yang mengontrol atau dikontrol dalam
kegiatan tersebut.
Strategi kegiatan
• Dengan adanya Keppres No. 49 tahun 2001, maka LDKM
atau sebutan lain ditetapkan oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat.
• LDKM merupakan Lembaga Ketahanan Masyarakat
daerah, dimana institusi kelurahan dan masyarakat
merupakan anggota dari lembaga tersebut.
• Tugas dari LDKM sendiri antara lain:
a. Menyusun anggaran pembangunan yang partisipasif
b. Menggerakan swadaya gotong royong masyarakat
c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan
● Dalam melaksanakan tugasnya, LDKM memiliki fungsi :
a.Penanaman dan penumpukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat desa dan kelurahan
b.Pengkoordinasian perencanaan pembangunan
c. Pengkoordinasian peerencanaan lembaga masyarakat
d.Perencanaan kegiatan secara partisifatif dan terpadu
e.Penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk
pembangunan di desa dan kelurahan
• Namun pada saat ini, LDKM yang ada pada pemerintah
daerah diganti menjadi LPM.
• LPM merupakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang
dibentuk oleh masyarakat di tibfkat desa sesuai dengan UU
otonomi daerah no. 22 tahun 1999 pasal 106/Perubahan UU
no.34 tahun 2004 yang secara demokratis dengan melibatkan
seluruh warga desa menggunakan hak pilihnya dalam
menentukan keanggotaan LPM.
• Strategi pembangunan kota Metro dalam
mengkontruksi LDKM menjadi LPM yang
keanggotaannya sendiri masih sama dengan
anggota LDKM tersebut, semuanya merupakan
perwakilan/komponen masyarakat sesuai
dengan Kepres no.49 tahun 2001.
• Sebagai langkah awal pemerintah kota Metro
melakukan workshop dalam penyusunan LPM,
dimana terdapat perdebatan panjang
mengenai keberadaan LPM tersebut.
Hasil, manfaat dan keberlanjutan
• Melalui perubahan LDKM menjadi LPM, diharapkan
dapat memperoleh kerjasama yang lebih efektif
antara pemerintah daerah dengan masyarakat atau
institusi terkait.
• Dengan adanya SK yang dikeluarkan oleh
pemerintah kota Metro mengenai pembentukan
LPM dan forum masyarakat yang ada di kota metro,
maka LPM dapat melaksanakan tugas
pemberdayaan potensi yang ada pada masyarakat
sekaligus sebagai fungsi kontrol pembangunan
dikelurahannya untuk mengimbangi kegiatan
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah
kota.
Pembelajaran
• Dalam proses pembelajarannya, dasar penerapan
kelembagaan ini dijelaskan dalam Kepres No.49/2001,
disamping adanya kerancuan mengenai LDKM yang ada, juga
kepengurusannya tidak seluruhnya mewakili masyarakat.
• Perbedaan antara LPM dengan LDKM, antara lain proses
pembentukan LPM tidak dilaksanakan pada semua kelurahan
yang ada di kota Metro secara serempak, akan tetapi
dilaksanakan pada kelurahan yang dianggap paling siap, dan
selanjutnya barulah dilaksanakan pada kelurahan yang
lainnya.
• Pembentukan LPM itu sendiri-pun diharapkan dapat
mengontrol program pembangunan yang ada di Kota Metro.
A3
BERSAMA MENATA KALI JANGKOK DI KOTA MATARAM
Kota Mataram merupakan wilayah dataran rendah dialiri 4 buah
sungai yang memiliki debit air cukup tinggi, berkisar antara 144
m3/detik, dengan tingkat erosi dan akumulasi sedimentasi relatif
tinggi. Sungai-sungai di kota Mataram sering tersumbat oleh sampah,
akibatnya sering meluap dan terjadi banjir di musim hujan.
Program Prokasih (Program Kali Bersih) dicangankan oleh
pemerintah dalam penyelesaian masalah ini. Namun itu sendiri terbukti
gagal dalam menangani masalah tersebut. Kondisi Kali Jangkok yang
makin memburuk ini mendorong LSM Lembaga Pengembangan
Masyarakat (LPM) untuk berinisiatif melakukan upaya penataan secara
komperhensif, dengan berbagai aspek yang saling berkaitan.
STRATEGI & KEGIATAN
Kegiatan penataan Kali Jangkok dilaksanakan oleh beberapa
pihak secara bersama-sama; LSM, Mahasiswa, Pemerintah Kota,
Kelurahan dan Dinas PU Kota bersama warga setempat didukung
oleh Media Massa.
LSM Lembaga Pengembangan Mataram berperan sebagai
inisiator dan fasilitator, sedangkan Mahasiswa Pecinta Alam
UNRAM dan Organisasi Karang Taruna berperan sebagai pekerja
lapangan yang bertugas mengontrol keadaan kali, yang dilakukan
adalah melakukan pengamatan langsung terhadap beberapa aspek
antara lain kondisi fisik sungai, tata guna lahan, dsb.
Pemerintah Kota menjadi mitra dan memberikan dukungan
teknis dan pembiayaan, sedangkan Kelurahan dan dinas PU Kota
membantu menyediakan peralatan, sementara media massa
membantu mempublikasikan kegiatan. Dana untuk kegiatan ini
berasal dari APBD pemerintah kota Mataram.
Langkah yang dilakukan LPM
• Mengadakan seminar sehari dengan pihak-pihak yang
terkait mengenai penataan Kali Jangkok yang terpadu;
• Sosialisasi kegiatan ke warga sekitar Kali Jangkok dengan
mengadakan diskusi di Mushola sekitar Kali Jangkok;
• Mengidentifikasi warga masyarakat yang dapat
berpartisipasi;
• Bersama warga mulai melakukan pembersihan sekitar
kali;
• Memasang papan-papan peringatan agar tidak
membuang sampah di kali;
• Penyiapan pata penataan, tempat dan jaur-jalur
penataan; dan
• Penyiapan fasilitas
HASIL, MANFAAT, & KEBERLANJUTAN
Dengan penataan kali yang baik, kali dapat lebih difungsikan bukan
hanya sekedar tempat pembuangan sampah. Kali dapat dimanfaatkan
bagi pengembangan ekonomi masyarakat setempat, dengan membuat
tempat-tempat untuk penangkaran ikan atau budidaya lainnya yang
terkait dengan sungai.
Bantaran sungai juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial,
untuk masyarakat bermain dan berekreasi serta mengekspresikan
aspirasi budaya mereka. Kegiatan yang dimulai tahun 2001 ini, hingga
kini masih terus berlangsung berupa proses pengerjaan fisik penataan
sungai secara terpadu, dengan pola “Kemitraan Berkelanjutan Berbasis
Masyarakat”.
PEMBELAJARAN
Masalah pengelolaan sungai adalah masalah yang cukup
kompleks, oleh karena itu Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri
dalam menangani masalah ini. Perlu melibatkan masyarakat
secara terpadu dari sejak perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan dan pemeliharaannya.
Juga tidak dapat berupa gotong-royong saja dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut, numan juga dalam penanganan
yang komperhensif dan berlanjut.
Diharapkan, keberadaan sungai-sungai di Kota
Mataram tidak hanya dimanfaatkan sebagai saluran drainase
tetapi juga potensi yang ada bisa dimanfaatkan dalam upaya
meningkatkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat yang
bermukim di sepanjang sungai.
A4
Membentuk Komite Sekolah dan
Dewan Pendidikan
Bersama Masyarakat
di Kota Metro
Kondisi awal
• Pendidikan berperan penting dalam proses kegiatan
kualitas pembelajaran. Menyadari pentingnya
peningkatan proses kualitas pembelajaran maka
pemerintah telah berupaya mewujudkan
pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi
serta pelatihan bagi guru-guru.
• Dewasa ini, partisipasi masyarakat dalam
pengontrolan dan pengelolaan pendidikan masih
terasa kurang. BP3 yang merupakan perwakilan
orang tua murid dianggap hanya sebagai organisasi
pelengkap saja dan kurang memberikan peran atau
masukan dakam peningkatan kualitas pengelolaan
pendidikan di sekolah.
• Dalam proses aktualisasinya saat ini dibutuhkan suatu
bada yang mengganti keberadaan Badan Pembantu
Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah,
melalui Kepmendiknas no.044/u/2002 tanggal 2 april
tahun 2002. penggantian nama BP3 menjadi Komite
Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat
secara penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan.
• Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi
peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan
mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan
disatuan pendidikan.
Hasil, manfaat dan keberlanjutan
• Dengan menggunakan konsep mutu pendidikan
yang mengacu pada prestasi yang dicapai atau hasil
pendidikan oleh sekolah pada setiap kurun waktu
tertentu, dapat berupa hasil tes kemampuan di
bidang akademis maupun non akademis.
• Pembentukan komite sekolah pada setiap satuan
pendidikan, maka BP3 yang semula merupakan
perwakilan orang tua murid disekolah-sekolah
dinyatakan bubar.
Strategi dan kegiatan
• Salah satu tujuan pembentukan komite sekolah
adalah meningkatkan tanggung jawab dan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan .
• Adapun tujuan dibentuknya komite sekolah
antara lain:
a.Mewadahi dan menyalurkan aspirasi
masyarakat
b.Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta
masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan
c.Penciptakan suasana dan kondisi yang
trasnparan dan demokrasi.
• Fungsi komite sekolah antara lain:
 Advisor
komite sekolah mempunyai tugas memberikan masukan
atau saran dalam legiatan pembelajaran maupun kegiatan
ektra kulikuler
 Supporting
merupakan pemberian dukungan terhadap program-
program sekolah, selama program tersebut baik bagi
siswa, guru maupun orang tua.
 Controling
komite sekolah berperan dalam mengawasi sejauh mana
pelaksanaan program, kurikulum, proses belajar mengajar
dan kegiatan lainnya.
 Mediator
komite sekolah sebagai mediator antara orang tua dengan
guru, orang tua/guru dengan perguruan/yayasan, dll.
Pembelajaran
• Dengan terbentuknya komite sekolah, tumbuhlah
kesadaran bahwa pengelolaan pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
semua komponen masyarakat.
• Pihak sekolah beserta dewan guru dan staff
sekolah sebagai eksekutif bekerja berdasarkan
program kerja sekolah yang sudah dirumuskan
dengan komite sekolah dan kegiatannya dikontrol
oleh komite sekolah.
A5
Memberdayakan Ekonomi Rakyat di
Kota Mataram
A6
Bersama Mengatasi Terminal Utama
Kota di Bogor
A7
Pelibatan Warga dalam Penyusunan
Agenda Pembangunan Kota Bogor
Di kota Bogor, penyusunan agenda bersifat
tertutup dan tidak melibatkan masyarakat secara
luas. Pembangunan hanya menampung keinginan
tokoh masyarakat seperti ketua RT, RW dan
pengurus LKMD. Akibatnya partisipasi masyarakat
dalam menyusun agenda pembangunan kota
sangat terbatas.
Strategi dan kegiatan
Akhirnya Walikota mengeluarkan Surat Keputusan tentang perubahan
mekanisme penyusunan agenda pembangunan yang semula Musbangdes –
Diskusi UDKP – Rakorbang, menjadi Saresehan pembangunan tingkat
kelurahan, kecamatan dan kota. Dengan adanya Saresehan ini pemerintah
daerah menyelanggarakan musyawarah warga secara terbuka dengan
tujuan kesetaraan masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam proses
penyusunan agenda pembangunan kota. Pemerintah memberikan peluang
kepada masyarakat untuk peka dalam membahas permasalahannya yang
dilakukan Saresehan. Pemerintah memfasilitasi berbagai permasalahan
warga tersebut untuk diadopsi sebagai agenda pembangunan kota lewat
kewenangan tiap dinas yang ada.
Hasil, Manfaat dan Keberlanjutan
Melalui kegiatan penyusunan perencanaan yang melibatkan masyarakat
tersusun agenda tahunan yang dirumuskan bersama dengan berbagai
prioritas yang disepakati bersama. Evaluasi terhadap pemerintah
untuk lebih mudah melakukan koordinasi program-program yang
direncanakan antara kepentingan masyarakat di tiap kelurahan dengan
kebutuhan tiap kota. Kegiatan ini menumbuhkan semangat
berpartisipasi dalam pembangunan karena adanya keterbukaan dan
pelibatan masyarakat dalam prosesnya serta terbangun kerja sama
antar warga untuk menangani berbagai isu di luar agenda yang telah
disepakati.
Thanks For Attention

More Related Content

What's hot

Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Operator Warnet Vast Raha
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
Irene Susilo
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2   kata pengantarPedoman umum urban poverty project 2   kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
Advisory Specialist for P2KP
 
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
khoiril anwar
 

What's hot (15)

Buku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunBuku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Direktur pkat draf sentra pertumbuhan kat purna bina
Direktur pkat   draf sentra pertumbuhan kat purna binaDirektur pkat   draf sentra pertumbuhan kat purna bina
Direktur pkat draf sentra pertumbuhan kat purna bina
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
 
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
Analisis pelaksanaan kewenangan pemerintahan desa dalam bidang kemasyarakatan...
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
 
Visi kabupaten muna
Visi kabupaten munaVisi kabupaten muna
Visi kabupaten muna
 
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2   kata pengantarPedoman umum urban poverty project 2   kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaan
 
Tugas mira
Tugas miraTugas mira
Tugas mira
 
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Menciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui PerencanaanMenciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui Perencanaan
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
 
Keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilanKeterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilan
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
 
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan ImplementasiClean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance IndexHasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
 
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate GovernanceEKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
 
Good Corporate Governance
Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance
Good Corporate Governance
 

Similar to Good Governance

Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Sari Faizah
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Operator Warnet Vast Raha
 
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.pptSlide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
PangeranSilalahi
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Operator Warnet Vast Raha
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Advisory Specialist for P2KP
 
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
Sangheetha97
 
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakatPeran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
Sutardjo ( Mang Ojo )
 

Similar to Good Governance (20)

Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan PemilukadaPeranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
Peranan LMK Dalam Menyukseskan Pembangunan di DKI dan Pemilukada
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptxMEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.pptx
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.pptSlide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
Slide 1 Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan.ppt
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Materi PEMBINAAN pengurus Rukun Tetangga_2021.pdf
Materi PEMBINAAN pengurus Rukun Tetangga_2021.pdfMateri PEMBINAAN pengurus Rukun Tetangga_2021.pdf
Materi PEMBINAAN pengurus Rukun Tetangga_2021.pdf
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
 
Tugasan 5 lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Tugasan 5 lmcp1532 pembangunan bandar mapanTugasan 5 lmcp1532 pembangunan bandar mapan
Tugasan 5 lmcp1532 pembangunan bandar mapan
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development Model
 
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
 
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
 
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxPAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
 
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
Lmcp 1532 pembangunan bandar mapan.pptx tugasan 5
 
iv_pembangunan-desa.ppt
iv_pembangunan-desa.pptiv_pembangunan-desa.ppt
iv_pembangunan-desa.ppt
 
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakatPeran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
 

Good Governance

  • 1. PENGANTAR ILMU PEMBANGUNAN Good Governance Kelompok 1 Gloria Aryani Hasianita 4825120337
  • 2. A1 PEMBANGUNAN FORUM KOTA DI KOTA BOGOR Pada tahun 1999, Walikota H.R. Iswara Natanegara bekerja sama dengan KNPI dan anggota DPRD membuka wahana komunikasi dan interaksi warga secara terbuka dan bersifat langsung yang dikenal dengan nama “Forum Debat Rakyat” guna mengatasi masalah atas keterbatasan dalam menyampaikan keluhan atau aspirasi masyarakat.
  • 3. Masyarakat menilai pemerintah lebih sering memikirkan dan bekerja sendiri mengenai persoalan- persoalan yang berhubungan dengan kepentingan publik dan bahkan melewatkan partisipasi masyarakat itu sendiri. Kalaupun dengan partisipasi masyarakat, masyarakat hanya dijadikan objek dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Kadang masyarakat hanya dilibatkan di akhir atau awal suatu perencanaan yang biasanya berupa sosialisas atau penyuluhan.
  • 4. Strategi & kegiatan o Semua golongan dari pejabat, DPRD, LSM, aktivis perguruan tinggi, bahkan masyarakat ikut turun serta berpartisipasi dalam membangun kota Bogor. o Secara teknis forum kota dilahirkan melalui suatu kesepakatan bersama dan menciptakan kepercayaan dari pemerintah kota dengan anggota masyarakat yang bersifat transparansi
  • 5. HASIL, MANFAAT, & BERKELANJUTAN o Diskusi terbuka dalam forum ini akan terbangun komunikasi dua arah yang dapat menumbuhkan rasa saling memahami antara strakeholder. Sehingga daya tanggap masyarakat dapat tercipta dari pemerintah yang membangunnya o Diskusi ini juga menyediakan ruang bagi strakeholder untuk menyampaikan aspirasi, keberatan, keluhan, serta ide dan gagasan sehingga masyarakat lebih tahu serta bertanggung jawab atas persetujuan kemajuan daerahnya dan lebih berwawasan kedepan. o Hasil diskusi terbuka (public meeting) disusun dalam suatu prosiding yang disampaikan kepada pemerintah kota dan seluruh strakeholder yang telah berpartisipasi pada diskusi tersebut (Akuntabilitas)
  • 6. PEMBELAJARAN Meningkatkan upaya pengawasan terhadap pemerintah kota dan anggota DPRD untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berbagai hal dan sekaligus difasilitasi oleh komponen-komponen masyarakat yang didukung oleh perguruan tinggi Keberhasilan forum kota memerlukan aktivis warga yang mempunyai tingat pedulian tinggi dengan kapasitas cukup tanpa membawa kepentingan pribadi atau kelompok. Kerjasama, partisipasi, dan dukungan dari media massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota, dengan selalu menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas. Manfaat dari pertemuan terbuka dirasakan oleh semua pihak, para fasilitator mau memfasilitasinya (tanpa imbalan), para promotor mau mendukung penyelenggaraannya, dan tokoh masyarakat, tokoh perguruan tinggi dan tokoh pengusaha untuk hadir. Kerjasama, partisipasi dan dukungan dari media massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota, dengan selalu menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas sehingga dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas
  • 8. Kondisi awal • Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi lampung, berjarak 45 km dari kota Bandar Lampung. • Pemberdayaan masyarakat di Kota Metro merupakan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah, namun pada kenyataannya kegiatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat tersebut tidak mendapatkan arahan yang jelas dari pemerintah, sehingga adanya kejelasan mengenai dimana peran serta masyarakat, serta siapa yang mengontrol atau dikontrol dalam kegiatan tersebut.
  • 9. Strategi kegiatan • Dengan adanya Keppres No. 49 tahun 2001, maka LDKM atau sebutan lain ditetapkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat. • LDKM merupakan Lembaga Ketahanan Masyarakat daerah, dimana institusi kelurahan dan masyarakat merupakan anggota dari lembaga tersebut. • Tugas dari LDKM sendiri antara lain: a. Menyusun anggaran pembangunan yang partisipasif b. Menggerakan swadaya gotong royong masyarakat c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan
  • 10. ● Dalam melaksanakan tugasnya, LDKM memiliki fungsi : a.Penanaman dan penumpukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat desa dan kelurahan b.Pengkoordinasian perencanaan pembangunan c. Pengkoordinasian peerencanaan lembaga masyarakat d.Perencanaan kegiatan secara partisifatif dan terpadu e.Penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk pembangunan di desa dan kelurahan • Namun pada saat ini, LDKM yang ada pada pemerintah daerah diganti menjadi LPM. • LPM merupakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat di tibfkat desa sesuai dengan UU otonomi daerah no. 22 tahun 1999 pasal 106/Perubahan UU no.34 tahun 2004 yang secara demokratis dengan melibatkan seluruh warga desa menggunakan hak pilihnya dalam menentukan keanggotaan LPM.
  • 11. • Strategi pembangunan kota Metro dalam mengkontruksi LDKM menjadi LPM yang keanggotaannya sendiri masih sama dengan anggota LDKM tersebut, semuanya merupakan perwakilan/komponen masyarakat sesuai dengan Kepres no.49 tahun 2001. • Sebagai langkah awal pemerintah kota Metro melakukan workshop dalam penyusunan LPM, dimana terdapat perdebatan panjang mengenai keberadaan LPM tersebut.
  • 12. Hasil, manfaat dan keberlanjutan • Melalui perubahan LDKM menjadi LPM, diharapkan dapat memperoleh kerjasama yang lebih efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat atau institusi terkait. • Dengan adanya SK yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Metro mengenai pembentukan LPM dan forum masyarakat yang ada di kota metro, maka LPM dapat melaksanakan tugas pemberdayaan potensi yang ada pada masyarakat sekaligus sebagai fungsi kontrol pembangunan dikelurahannya untuk mengimbangi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah kota.
  • 13. Pembelajaran • Dalam proses pembelajarannya, dasar penerapan kelembagaan ini dijelaskan dalam Kepres No.49/2001, disamping adanya kerancuan mengenai LDKM yang ada, juga kepengurusannya tidak seluruhnya mewakili masyarakat. • Perbedaan antara LPM dengan LDKM, antara lain proses pembentukan LPM tidak dilaksanakan pada semua kelurahan yang ada di kota Metro secara serempak, akan tetapi dilaksanakan pada kelurahan yang dianggap paling siap, dan selanjutnya barulah dilaksanakan pada kelurahan yang lainnya. • Pembentukan LPM itu sendiri-pun diharapkan dapat mengontrol program pembangunan yang ada di Kota Metro.
  • 14. A3 BERSAMA MENATA KALI JANGKOK DI KOTA MATARAM Kota Mataram merupakan wilayah dataran rendah dialiri 4 buah sungai yang memiliki debit air cukup tinggi, berkisar antara 144 m3/detik, dengan tingkat erosi dan akumulasi sedimentasi relatif tinggi. Sungai-sungai di kota Mataram sering tersumbat oleh sampah, akibatnya sering meluap dan terjadi banjir di musim hujan. Program Prokasih (Program Kali Bersih) dicangankan oleh pemerintah dalam penyelesaian masalah ini. Namun itu sendiri terbukti gagal dalam menangani masalah tersebut. Kondisi Kali Jangkok yang makin memburuk ini mendorong LSM Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) untuk berinisiatif melakukan upaya penataan secara komperhensif, dengan berbagai aspek yang saling berkaitan.
  • 15. STRATEGI & KEGIATAN Kegiatan penataan Kali Jangkok dilaksanakan oleh beberapa pihak secara bersama-sama; LSM, Mahasiswa, Pemerintah Kota, Kelurahan dan Dinas PU Kota bersama warga setempat didukung oleh Media Massa. LSM Lembaga Pengembangan Mataram berperan sebagai inisiator dan fasilitator, sedangkan Mahasiswa Pecinta Alam UNRAM dan Organisasi Karang Taruna berperan sebagai pekerja lapangan yang bertugas mengontrol keadaan kali, yang dilakukan adalah melakukan pengamatan langsung terhadap beberapa aspek antara lain kondisi fisik sungai, tata guna lahan, dsb. Pemerintah Kota menjadi mitra dan memberikan dukungan teknis dan pembiayaan, sedangkan Kelurahan dan dinas PU Kota membantu menyediakan peralatan, sementara media massa membantu mempublikasikan kegiatan. Dana untuk kegiatan ini berasal dari APBD pemerintah kota Mataram.
  • 16. Langkah yang dilakukan LPM • Mengadakan seminar sehari dengan pihak-pihak yang terkait mengenai penataan Kali Jangkok yang terpadu; • Sosialisasi kegiatan ke warga sekitar Kali Jangkok dengan mengadakan diskusi di Mushola sekitar Kali Jangkok; • Mengidentifikasi warga masyarakat yang dapat berpartisipasi; • Bersama warga mulai melakukan pembersihan sekitar kali; • Memasang papan-papan peringatan agar tidak membuang sampah di kali; • Penyiapan pata penataan, tempat dan jaur-jalur penataan; dan • Penyiapan fasilitas
  • 17. HASIL, MANFAAT, & KEBERLANJUTAN Dengan penataan kali yang baik, kali dapat lebih difungsikan bukan hanya sekedar tempat pembuangan sampah. Kali dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ekonomi masyarakat setempat, dengan membuat tempat-tempat untuk penangkaran ikan atau budidaya lainnya yang terkait dengan sungai. Bantaran sungai juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, untuk masyarakat bermain dan berekreasi serta mengekspresikan aspirasi budaya mereka. Kegiatan yang dimulai tahun 2001 ini, hingga kini masih terus berlangsung berupa proses pengerjaan fisik penataan sungai secara terpadu, dengan pola “Kemitraan Berkelanjutan Berbasis Masyarakat”.
  • 18. PEMBELAJARAN Masalah pengelolaan sungai adalah masalah yang cukup kompleks, oleh karena itu Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani masalah ini. Perlu melibatkan masyarakat secara terpadu dari sejak perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan dan pemeliharaannya. Juga tidak dapat berupa gotong-royong saja dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, numan juga dalam penanganan yang komperhensif dan berlanjut. Diharapkan, keberadaan sungai-sungai di Kota Mataram tidak hanya dimanfaatkan sebagai saluran drainase tetapi juga potensi yang ada bisa dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai.
  • 19. A4 Membentuk Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan Bersama Masyarakat di Kota Metro
  • 20. Kondisi awal • Pendidikan berperan penting dalam proses kegiatan kualitas pembelajaran. Menyadari pentingnya peningkatan proses kualitas pembelajaran maka pemerintah telah berupaya mewujudkan pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi serta pelatihan bagi guru-guru. • Dewasa ini, partisipasi masyarakat dalam pengontrolan dan pengelolaan pendidikan masih terasa kurang. BP3 yang merupakan perwakilan orang tua murid dianggap hanya sebagai organisasi pelengkap saja dan kurang memberikan peran atau masukan dakam peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan di sekolah.
  • 21. • Dalam proses aktualisasinya saat ini dibutuhkan suatu bada yang mengganti keberadaan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah, melalui Kepmendiknas no.044/u/2002 tanggal 2 april tahun 2002. penggantian nama BP3 menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat secara penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan. • Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan disatuan pendidikan.
  • 22. Hasil, manfaat dan keberlanjutan • Dengan menggunakan konsep mutu pendidikan yang mengacu pada prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu, dapat berupa hasil tes kemampuan di bidang akademis maupun non akademis. • Pembentukan komite sekolah pada setiap satuan pendidikan, maka BP3 yang semula merupakan perwakilan orang tua murid disekolah-sekolah dinyatakan bubar.
  • 23. Strategi dan kegiatan • Salah satu tujuan pembentukan komite sekolah adalah meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan . • Adapun tujuan dibentuknya komite sekolah antara lain: a.Mewadahi dan menyalurkan aspirasi masyarakat b.Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan c.Penciptakan suasana dan kondisi yang trasnparan dan demokrasi.
  • 24. • Fungsi komite sekolah antara lain:  Advisor komite sekolah mempunyai tugas memberikan masukan atau saran dalam legiatan pembelajaran maupun kegiatan ektra kulikuler  Supporting merupakan pemberian dukungan terhadap program- program sekolah, selama program tersebut baik bagi siswa, guru maupun orang tua.  Controling komite sekolah berperan dalam mengawasi sejauh mana pelaksanaan program, kurikulum, proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya.  Mediator komite sekolah sebagai mediator antara orang tua dengan guru, orang tua/guru dengan perguruan/yayasan, dll.
  • 25. Pembelajaran • Dengan terbentuknya komite sekolah, tumbuhlah kesadaran bahwa pengelolaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan semua komponen masyarakat. • Pihak sekolah beserta dewan guru dan staff sekolah sebagai eksekutif bekerja berdasarkan program kerja sekolah yang sudah dirumuskan dengan komite sekolah dan kegiatannya dikontrol oleh komite sekolah.
  • 27. A6 Bersama Mengatasi Terminal Utama Kota di Bogor
  • 28. A7 Pelibatan Warga dalam Penyusunan Agenda Pembangunan Kota Bogor Di kota Bogor, penyusunan agenda bersifat tertutup dan tidak melibatkan masyarakat secara luas. Pembangunan hanya menampung keinginan tokoh masyarakat seperti ketua RT, RW dan pengurus LKMD. Akibatnya partisipasi masyarakat dalam menyusun agenda pembangunan kota sangat terbatas.
  • 29. Strategi dan kegiatan Akhirnya Walikota mengeluarkan Surat Keputusan tentang perubahan mekanisme penyusunan agenda pembangunan yang semula Musbangdes – Diskusi UDKP – Rakorbang, menjadi Saresehan pembangunan tingkat kelurahan, kecamatan dan kota. Dengan adanya Saresehan ini pemerintah daerah menyelanggarakan musyawarah warga secara terbuka dengan tujuan kesetaraan masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam proses penyusunan agenda pembangunan kota. Pemerintah memberikan peluang kepada masyarakat untuk peka dalam membahas permasalahannya yang dilakukan Saresehan. Pemerintah memfasilitasi berbagai permasalahan warga tersebut untuk diadopsi sebagai agenda pembangunan kota lewat kewenangan tiap dinas yang ada.
  • 30. Hasil, Manfaat dan Keberlanjutan Melalui kegiatan penyusunan perencanaan yang melibatkan masyarakat tersusun agenda tahunan yang dirumuskan bersama dengan berbagai prioritas yang disepakati bersama. Evaluasi terhadap pemerintah untuk lebih mudah melakukan koordinasi program-program yang direncanakan antara kepentingan masyarakat di tiap kelurahan dengan kebutuhan tiap kota. Kegiatan ini menumbuhkan semangat berpartisipasi dalam pembangunan karena adanya keterbukaan dan pelibatan masyarakat dalam prosesnya serta terbangun kerja sama antar warga untuk menangani berbagai isu di luar agenda yang telah disepakati.