Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
1. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Meliza ulfa diana
181010120008
Firna jarina mawar
181010120004
2. KESEHATAN
Undang-undang kesehatan No.23 Tahun 1992 :
Memberikan batasan kesehatan adalah keadaan
sejahtera badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Sedangkan menurut WHO kesehatan adalah:
Kesehatan seseorang tidak hanya di ukur dari aspek
fisik, mental, sosial saja, tepi juga diukur dari
produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau
menghasilkan secara ekonomi.
3. UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah atau masyarakat. Upaya mewujudkan
kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok,
masyarakat, lembaga pemerintah, ataupun swadaya
masyarakat (LSM).
4. Upaya mewujudkan kesehatan dapat di lihat dari dua
aspek :
Pemerintahan kesehatan
1. Kuratif (Pengobatan penyakit).
2. Rehabilitatif (Pemulihan
kesehatan setelah sembuh dari
sakit atau cacat).
Peningkatan kesehatan
1. Preventif (Pencegahan
penyakit).
2. Promotif (Peningkatan
kesehatannya).
5. BATASAN PERILAKU
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh karena itu, dari sudut pandang
biologis semua makhluk hidup dari tumbuh-tumbuhan, binatang
sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai
aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku
manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain: berjalan, berbicara,menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
6. Perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
Perilaku tertutup (covert
behavior).
Contoh : seorang ibu hamil tahu
pentingnya periksa kehamilan,
seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS
dapat menular melalui hubungan seks,
dan sebagainya.
Perilaku terbuka (Overt behavior).
Contoh : seorang ibu memeriksa
kehamilannya atau membawa anaknya
kepukesmas untuk diimunisasi,
penderita TB paru minum obat secara
teratur, dan sebagainya.
7. PERILAKU KESEHATAN
Perilaku kesehatan adalah suatu respoms seseorang (organisme) terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dari
batasan ini perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :
• Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance) : Perilaku atau
usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar
tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
• Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayananan
kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior) adalah : menyangkut upaya atau tindakan seseorang
pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
• Perilaku kesehatan lingkungan : Bagaimana mengelola pembuangan
tinja, air minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah
dan sebagainya.
8. Seorang ahli lain (bcker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang periku kesehatan :
A. Perilaku hidup sehat : Perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
Perilaku ini mencakup antara lain :
1. Makan dengan menu seimbang ( appropriate diet ).
2. Olahraga teratur.
3. Tidak merokok.
4. Tidak minum minuman keras dan narkoba.
5. Istirahat cukup.
6. Mengendalikan stres.
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang berpositif bagi kesehatan.
B. Perilaku sakit ( illness behavior ) : Mencakup respons seseorang terhadap sakit
dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan
gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya.
C. Perilaku peran sakit ( the sick role behavior ) : Orang sakit (pasien) mempunyai
peran, yang mencakup hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang
sakit (obligation).
9. Determinan perilaku ada dua :
Determinan atau faktor
internal.
Karakteristik orang yang
bersangkutan,yang bersifat given
atau bawaan, misalnya: tingkat
kecerdasan, tingkat emosional,
jenis kelamin, dan sebagainya.
Determinan atau faktor
eksternal.
Yakni lingkungan, baik
lingkungan fisik, sosial, bdaya,
ekonomi,politik, dan
sebagainya.
10. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi
kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah
tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah
maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan
yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan
preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola
hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi
kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
11. Tujuan dari paket air yang aman :
Sistem Air Yang Aman adalah intervensi atas kualitas air yang berbasis
rumah tangga untuk menjawab kebutuhan akan alternative oengolahan
air yang murah serta wadah yang tepat untuk jangka pendek dan
menengah.
Untuk meningkatkan kualitas air
rumah tangga secara mikrobiologi
dengan menggunakan teknologi
tepat guna.
Meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
berhubungan dengan
penggunaan air.
Untuk mengurangi angka kematian
dan kejadian diare yang
disebabkan oleh air yang
terkontaminasi.
12. Komponen-komponen paket air yang aman (SWS)
A. Cairan penyehat air.
1. - 1 tutup botol penuh untuk 20 liter air jernih.
- 2 tutup botol penuh untuk 20 liter air keruh.
2. - Produk dapat bertahan untuk kurun waktu kurang lebih 9-12
bulan.
- Setelah botol dibuka, cairan sebaiknya habis digunakan dalam
waktu 2 bulan,
Karena zat aktifnya lambat laun berkurang karena terjadi
penguapan.
3. - Keterbatasan dari cairan penyehat air
SWS menonaktifkan banyak sekali, tapi tidak semua
mikroogranisme penyebab diare dalam air (Namun semikian,
dengan penggunaan yang tepat maka kurang lebih setengah dari
semua kasus diare yang ada dapat dicegah). Dan apabila air
mengandung banyak bahan organik maka efisiensi dari cairan akan
berkurang, dan masalah lain adalah rasa dan bau dari cairan itu
sendiri.
13. 4. - Keamanan dari cairan penyehat air.
Cairan ini merupaka benda cair dan cukup aman dan
bila cairan ini secaratidak sengaja tertelan oleh anak-anak
dalam jumlah yang cukup banyak seperti yang terjadi
dalam beberapa kasus, eek samping terhadap kesehatan
yang terjadi sangatlah kecil.
Air yang diklorinasi merupakan norma dikebanyakan
negara berkembang (khususnya pada situasi dimana klorin
ditambahkan/dicampurkan dipusat sumber air dan tetap
dipertahankan konsentrasina dalam jaringan perpipaan).
14. B. Wadah atau tempat penampungan air
Macam-macam wadah atau tempat penampungan air :
1. Tempayan air tradisional.
2. Jerigen.
3. Ember.
Manfaat cairan penyehat air :
• Dapat mencegah diare dalam keluarga.
• Dapat membunuh bakteri (kuman) yang meyebabkan diare
termasuk kolera dalam air.
• Dapat digunakan untuk mencuci buah-buahan, sayuran serta
makanan mentah lainnya yang mungkin berpotensi menyebabkan
infeksi saluran pencernaan.