[Ringkasan]
STPI merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang penerbangan. STPI menyelenggarakan berbagai program studi di antaranya jurusan penerbang, teknik penerbangan, keselamatan penerbangan, dan manajemen penerbangan. STPI juga menyediakan fasilitas pendukung seperti pesawat latih, simulator, laboratorium, dan asrama untuk mendukung proses pembelajaran.
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
Presentasi tentang Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi Pidananya yang ada di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta beberapa contoh kasus yang terjadi di Indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan Cyber Space, Cyber Crime, Cyber Law, dan apakah hubungan dari ketiganya, Jelaskan!
2. Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang Cyber Law di Indonesia!
3. Sebutkan esensi kandungan Cyber Law di Indonesia!
4. Sebutkan Alat Bukti menurut Cyber Law di Indonesia, jelaskan pasal yang mengaturnya!
5. Syarat apakah suatu Alat Bukti dikatakan Sah menurut Cyber Law di Indonesia, jelaskan pasal yang mengaturnya!
Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
Presentasi tentang Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi Pidananya yang ada di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta beberapa contoh kasus yang terjadi di Indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan Cyber Space, Cyber Crime, Cyber Law, dan apakah hubungan dari ketiganya, Jelaskan!
2. Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang Cyber Law di Indonesia!
3. Sebutkan esensi kandungan Cyber Law di Indonesia!
4. Sebutkan Alat Bukti menurut Cyber Law di Indonesia, jelaskan pasal yang mengaturnya!
5. Syarat apakah suatu Alat Bukti dikatakan Sah menurut Cyber Law di Indonesia, jelaskan pasal yang mengaturnya!
Hukum Perizinan adalah salah satu hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negaranya kaitannya dengan permohonan izin yang diajukan .
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tingkat dasar.
Acuan yang dapat digunakan para peserta berkenaan dengan bagaimana seorang Pejabat Pembuat Komitmen dan Kelompok Kerja Pemilihan dalam melaksanakan persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Penyusunan modul ini, mengacu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan turunannya.
Modul ini disusun oleh Vina Da’watul Aropah
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan dalam mempelajari tentang Ketentuan Umum PBJ, dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta pelatihan agar mempunyai kesamaan pemahaman dalam ketentuan umum PBJ.
Penyusunan modul ini, mengacu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan turunannya.
Modul ini disusun oleh Yosi Febriani
Hukum Perizinan adalah salah satu hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negaranya kaitannya dengan permohonan izin yang diajukan .
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tingkat dasar.
Acuan yang dapat digunakan para peserta berkenaan dengan bagaimana seorang Pejabat Pembuat Komitmen dan Kelompok Kerja Pemilihan dalam melaksanakan persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Penyusunan modul ini, mengacu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan turunannya.
Modul ini disusun oleh Vina Da’watul Aropah
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan dalam mempelajari tentang Ketentuan Umum PBJ, dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta pelatihan agar mempunyai kesamaan pemahaman dalam ketentuan umum PBJ.
Penyusunan modul ini, mengacu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan turunannya.
Modul ini disusun oleh Yosi Febriani
BANGUNAN M.I.C.E INI MENGADOPSI KONSEP WILD & ICONIC. DIMANA WILD DITERJEMAHKAN DALAM BENTUK STRUKTUR FOLDED PADA AREA EXHIBITION HINGGA MEMBENTUK SEBUAH GUBAHAN MASSA SEGITIGA YANG REPETITIF DENGAN FASAD YANG DIDOMINAN OLEH KACA. PADA SISI ICONIC DITERJEMAHKAN KE DALAM GUBAHAN BENTUK DARI SEBUAH MAHKOTA YANG DILETAKAN PADA BAGIAN TENGAH BANGUNAN YANG BERFUNGSI JUGA SEBAGAI ATAP PLENARY HALL.
This mock project that focuses on green building design. This project features floorplans, elevations and 3D renderings of condominium micro-units, a rooftop restaurant bar and grille, coffee shop and outdoor gym. Focusing on green design strategies, the building leverages passive air circulation, daylighting, green roofs, bay filter system and sustainable materials.
Transportasi merupakan suatu proses pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan alat bantu kendaraan darat, kendaraan laut dan kendaraan udara, baik yang pribadi maupun umum (Putri, 2016). Pada era globalisai transportasi memegang sebuah peranan penting dalam menunjang berlangsungnya segala kegiatan dalam kehidupan manusia, karena kebutuhan transportasi adalah kebutuhan turunan akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya (Priyatna, 2013). Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin yang semakin terus meningkat, kebutuhan akan transportasi pun semakin bertambah (Katherine, 2016). Di sisi lain, perubahan gaya hidup yang menuntut masyarakat untuk serba cepat memicu semakin banyak masyarakat yang memilih jasa penerbangan sebagai sarana transportasi mereka (Ritonga, 2015).
Sektor penerbangan dewasa ini merupakan sektor baru yang paling penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi disebuah negara (Archana, 2012). Karakteristik jasa sektor penerbangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan jasa transportasi yang lain, dimana sektor penerbangan dapat melayani angkutan dengan kecepatan tinggi, daya angkut yang semakin luas, daya jelajah yang semakin jauh, tingkat kenyamanan pelayanan penumpang semakin tinggi, dan keandalan serta keselamatan terbang pun semakin meningkat (Awaluddin, 2013). Salah satu diselenggarakannya penerbangan adalah mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang aman, tertib dan teratur, nyaman dan ekonomis (Setiani, 2016), namun kondisi saat ini banyak sejumlah maskapai penerbangan yang tidak memperhatikan tingkat ergonomi atau kenyamanan pada penumpang.
Hal ini disebabkan karena beberapa fitur dan kelengkapan komponen pada kabin penumpang (passenger cabin) pesawat terbang dinilai kurang nyaman, efektif dan tidak mampu diakomodasi oleh sebagian orang Asia khususnya orang Indonesia. Salah satunya adalah overhead stowage compartments bin atau lebih dikenal dengan sebutan overhead bins yang merupakan sebuah bagasi yang terletak diatas tempat duduk penumpang dan berada di sepanjang kabin pesawat terbang dari depan ke belakang. Overhead bins berfungsi untuk meletakan atau menyimpan barang muatan penumpang selama penerbangan (Djamal, 2013). Tata letak komponen tersebut membuat penumpang di seluruh dunia khususnya dari Asia (seperti Indonesia yang memiliki tubuh yang lebih pendek), akan mengalami kesulitan dan rasa tidak nyaman pada saat proses memasukan (loading) dan mengeluarkan (unloading) barang muatan serta lorong kabin (jalan diantara dua kursi) yang begitu sempit dapat menimbulkan wasting time pada saat boarding (Milne, 2014). Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki gagasan yaitu inovasi pada bagasi kabin pesawat (overhead bins) dengan menambahkan kapasitas ukuran dan beban pada saat proses loading dan unloading barang muatan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
STPI
Support
PUSDIKLAT
PERHUBUNGAN
UDARA
Pembinaan
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
PERSONIL
PENERBANGAN
- BANDARA BUDIARTO
- BALAI KALIBRASI
- BALAI METEOROLOGI &
GEOFISIKA
3. CURUG
LEGOK
CURUG
POS 1
RUMAH
KABANDARA
RUMAH
KET. STPI
RUMAH
SAKIT
METEO
MENARA
BANDARA
KANTOR
BANDARA
RUMAH
KAPUSDIKLAT
GEDUNG UTAMA STPI
(MAIN BUILDING)
PEND
TEKNIK
HANGGAR
PESAWAT
PEND
PENERBANG
PEND
KES LLU
FLOPS
SATUAN UDARA
KALIBRASI
KOMPLEKS
CURUG 2
ASRAMA
ALPHA
ASRAMA
BRAVO
RM
POS 4
POS 3
POS 2
BLOK
HOTEL (H)
BLOK
MIKE (M)
BLOK
CHARLIE (C)
BLOK
ALPHA (A)
BLOK
DELTA (D)
WISMA/MESS
CHARLIE (C)
WISMA/MESS
ALPHA (A)
WISMA/MESS
BRAVO (B)
ASRAMA
TARUNA
MESS 24
KOLAM RENANG
MASJID
GEREJA
GSG
PUSDIK-
LAT
GEDUNG
UTAMA
PUSDIKLAT
GUEST
HOUSE
GSG PLP
PERPUST
ASRAMA
RAST
TARUNA
JAGA/DUTY
OLAH
RAGA
GEDUNG
GENSET/PLTD
MENARA
AIR
LAPANGAN
TENNIS
TK PRAWIYASA
SDN
DIRGANTARA
SDN
KOMPLEKS API
POOL
KENDARAAN
PKP-PK
RAST
*) DENAH TIDAK MENGIKUTI SKALA SEBENARNYA
PERKANTORAN
KEGIATAN DIKLAT
ASRAMA
FASILITAS OLAH RAGA
FASILITAS UMUM
PERUMAHAN PEGAWAI
HANGGAR
PESAWAT
LATIH
DENAH KAMPUS PENERBANGAN CURUG
5. Tahun 1952 : Akademi Penerbangan Indonesia (API)
didirikan.
Tahun 1969 : API berubah menjadi Lembaga Pen-
didikan Perhubungan Udara (LPPU).
Tahun 1978 : LPPU berubah menjadi Pendidikan
dan Latihan Penerbangan (PLP).
Tahun 2000 : PLP berubah menjadi Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia (STPI)
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
6. 1. Keputusan Presiden RI nomor 43 tahun 2000
tanggal 10 Maret 2000 tentang Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia.
2. Keputusan Menteri Perhubungan nomor 64
tahun 2000, tanggal 21 Agustus 2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia.
3. Keputusan Menteri Perhubungan nomor SK.
29/DL.003/Diklat-2001, tanggal 29 Januari 2001
tentang Status Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
7. Melaksanakan pendidikan dan latihan
dibidang penerbangan yang
lulusannya diakui secara nasional
maupun internasional untuk menuju
pusat unggulan yang berstandar
internasional
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
8. Mencerdaskan bangsa dengan
menciptakan sumber daya manusia
penerbangan yang memiliki iman dan
takwa, berkualitas nasional maupun
internasional, mampu bersaing, mandiri
dan professional.
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
9. KETUA
Drs. Darwis Amini, MM.
Puket I Puket IIIPuket II
DEWAN PENYANTUN
Unit PPM
BAGIAN ADM
AKADEMIK DAN
KETARUNAAN
BAGIAN
ADMINISTRASI
UMUM
SENAT
KELOMPOK
D O S E N
PRODI SAYAP
TETAP
PRODI SAYAP
PUTAR
PRODI TPU
PRODI TNU
PRODI TLB
PRODI TEK
BANGLAND
PRODI
TEK.MECKAN
IKAL
PRODI PLLU
PRODI AIS
PRODI
KomPen
PRODI PKP
PRODI OBU
PRODI MTU
PRODI APU
PRODI
FOO
Koordinator
Simulator
JURUSAN TEKNIK
PENERBANGAN
JURUSAN
KESPEN
JURUSAN
MANAJ. PEN
Unit – unit
PENUNJANG
JURUSAN
PENERBANG
10. Tenaga Pengajar yang ada di STPI :
a. Dosen 105 orang
b. Instruktur 210 orang
c. Staff pendukung 376 orang
Sumber : DUK 2009
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
12. Jurusan Penerbang
Jurusan Teknik Penerbangan
Jurusan Keselamatan Penerbangan
Jurusan Manajemen Penerbangan
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
13. INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
• Prodi Pesawat Sayap Tetap (D II; D III; D IV)
• Prodi Helicopter (D II; D III; D IV)
• Prodi Flight Operation Officer (D II;D III)
Serta diklat-diklat jangka pendek, antara lain :
• Instrument Rating
• Wind Shear
• ATPL Ground
• Cockpit Resources Management (CRM)
• Matrikulasi (License Endorsement), dll
14. JURUSAN PENERBANG
Pesawat bermesin tunggal jenis Sundowner C-23,Piper
Dakota PA-28-236, dan Socata TB-10
Pesawat bermesin ganda jenis Beechcraft Baron B-58
Helicopter Bell-206
Link Simulator jenis Beechraft B-58 dan Socata TB-10
Link Simulator Helikopter
Simulator Boeing dan Airbus (pengadaan 2010)
Laboratorium Rediotelephony
Ruang kelas & Computer Base Training (CBT)
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
17. • Prodi Teknik Listrik Bandara (D II; D III; D IV)
• Prodi Teknik Pesawat Udara (D II; D III; D IV)
• Prodi Teknik Tel & Nav Udara (DII ; DIII)
• Prodi Teknik Bangunan & Landasan (D II; DIII)
• Teknik Mekanikal Bandar Udara (D II; DIII)
• Serta diklat-diklat jangka pendek,
antara lain :
• Kursus Dasar Teknik
• Ahli Perawatan Pesawat Udara
• Type Rating
• VOR, Fiber Optic, Radar Teknik, dll
18. JURUSAN TEKNIK PENERBANGAN
Bengkel dan Laboratorium yang ada di pendidikan Teknik
Penerbangan adalah Sheet Metal, GWS, Gas Turbine,
Menggambar Teknik, Instruments, Hydraulic, Welding Shop,
Elektronika, Digital dan Analog, DME, VOR, Tx/Rx,
Mesin Listrik, Instrumen Listrik, Sistim Pendingin,
Penerangan Bandara, Instalasi Listrik, Fisika, Komputer,
Baterai, Genset Otomatis, dll
Ruang kelas
INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
27. Prodi Operasi Bandar Udara (D III)
Prodi Administrasi Perhubungan Udara (D III; D IV)
Prodi Manajemen Transportasi Udara (DIII ; DIV)
Serta diklat-diklat jangka pendek, antara lain :
1. Aviation Security
2. Dangerous Goods
3. Apron Movement Control
4. Airport Operation
5. Passenger and Baggage Handling
6. Ramp Aircraft Handling
7. Reservation and Ticketing
2. Weight and Balance
3. FOO, dll INDONESIAN CIVIL AVIATION INSTITUTE
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42. No. PROGRAM STUDY JML.TARUNA KET.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
D. II PNB 61 C
D. II PNB 61 D
D. II PNB 62 A
D. II PNB 62 B
D. III OPU - 01
D. II PNB 63 A
D. II PNB 63 B
D. II PNB 63 C
D. IV PLLU 12
D. III PLLU 55 A
D. III PLLU 55 B
D. II KP – 33
D. III KP 1
D. III PA 7
D. III PKP 5
25
25
24
22
30
30
30
30
28
29
28
30
31
30
29
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
SWADANA
RUTIN
RUTIN
RUTIN
43. No PROGRAM STUDI JML.TARUNA KET.
16.
17.
18.
29.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
D. II KP - 34
D. II PA - 09
D. II PKP - 03
D. III TPU 10
D. III TNU 28
D. III TLB 21
D. III TMB 2
D. III TBL 2
D. IV TPU 7
TPU ND 3 A
TPU ND 3 B
TPU ND 4 A
TPU ND 4 B
5
5
6
24
29
24
22
13
26
25
27
21
25
PEMDA BUNGO
PEMDA BUNGO
PEMDA BUNGO
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
RUTIN
SWADANA
SWADANA
SWADANA
SWADANA
44. No PROGRAM STUDI JML.TARUNA KET.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
TPU ND 5 / B
D. II TNU - 44
D. II TMB - 07
D. II TLB - 37
D. II TBL - 08
D. III OBU 5 A
D. III OBU 5 B
D. III MTU 2 A
D. III MTU 2 B
56
5
5
5
5
30
30
19
22
GMF GARUDA
PEMDA BUNGO
PEMDA BUNGO
PEMDA BUNGO
PEMDA BUNGO
RUTIN
RUTIN
SWADANA
SWADANA
45. Jumlah Taruna = 572 orang
Per April 2009
25,41%
36,71%
26%
11,88%
PNB
Tekpen
Kespen
Manpenb
JUMLAHTARUNA DIKLATAWALPERMEI 2010 850 ORANG
52. 1. Melaksanakan Proses Diklat Penerbangan Sesuai
Standard Kurikulum & Syllabi
a. Membangun dan meningkatkan pengetahuan taruna
melalui kegiatan kelas (teori)
b. Meningkatkan keterampilan profesionalisme teknis
melalui kegiatan praktek (praktek lapangan, praktek
laboratorium dan atau workshop)
c. Melaksanakan praktek kerja lapangan (on the job
training)
d. Melaksanakan / mengikuti kegiatan – kegiatan seminar,
workshop serta diskusi – diskusi tentang penerbangan
e. Dll.
53. 2. Melaksanaan Pembinaan Perilaku Ketarunaan
a. Membentuk sikap mental manusia perhubungan yang berdisiplin
tinggi, yang dijiwai oleh Pancasila, Tri Darma Perguruan Tinggi dan
Lima Citra Manusia Perhubungan
b. Mendorong tumbuhnya sikap mencintai, bangga dan bertanggung
jawab terhadap tugas yang diemban serta menjadi tanggung
jawabnya sebagai insan perhubungan
c. Membangun sikap mampu bekerja sama, saling menghargai dan
menghormati antar profesi dalam masyarakat perhubungan, dalam
rangka mendukung terselenggaranya kegiatan transportasi dengan
selamat, aman, nyaman, efektif dan efisien
54. 3. Menjaga Kondisi Kesehatan (fisik dan mental) Taruna
STPI : agar tetap prima sesuai standard penerbangan
sipil internasional
a. Menjamin asupan gizi sesuai standard kesehatan
b. Menjaga lingkungan asrama yang sehat dan layak huni
c. Menyediakan sarana rekreasi, olah raga dan seni
d. Meningkatkan kesamaptaan dan kesegaran jasmani Taruna
62. Total Alumni dari tahun 1952 s.d Maret 2010
17.546 orang
Manpen Penerbang
Tekpen
Kespen
14,26%
27,15%
26,42%
32,39%
63. Lulusan STPI hampir keseluruhan terserap pada
lapangan kerja sektor perhubungan khususnya sub
sektor perhubungan udara, perusahaan
penerbangan baik di dalam maupun di luar negeri,
maupun Bandar udara di bawah naungan PT.
Persero Angkasa Pura I dan PT. Persero Angkasa
Pura II.
64. • Kesepakatan Bersama antara STPI dengan
PT. Travira Air nomor : 263A/DL.0032/STPI-
09 tentang Rekruitmen lulusan Teknik
Pesawat Udara STPI.
KERJASAMA STPI DENGAN
INSTANSI PEMERINTAH, PERUSAHAAN BUMN
MAUPUN AIRLINES ANTARA LAIN :
65. • Perjanjian Kerjasama antara PT. Garuda
Indonesia ( Persero ) dengan STPI nomor:
263/DL.0031/STPI-09 tentang Rekruitmen
Lulusan Penerbang angkatan 60 A/B dan
Penerbang angkatan 61 B/C/D
66. • Perjanjian Kerjasama antara Dinas
Pendidikan Angkatan Udara dengan STPI
nomor : 670/DL.0033/STPI-2009 tentang
Pendidikan D-IV PLLU, D.II PLUU dan ATC
Radar personil TNI AU di STPI.
67. • Nota Kesepahaman antara Badan Pendidikan
dan Pelatihan Perhubungan dengan PT. Lion
Mentari Airlines nomor : BA.
011/DL.003/I/DIKLAT-2008 untuk
melaksanakan kerjasama yang saling
menguntungkan antara STPI dengan PT. Lion
Mentari Airlines yang mencakup kerjasama di
bidang pendidikan dan pelatihan personil
penerbangan, pemanfaatan SDM yang dimiliki
oleh para pihak, pemanfaatan yang dimiliki
para pihak, serta penelitian dan
pengembangan diberbagai bidang sesuai
potensi yang dimiliki oleh para pihak
68. • Nota Kesepakatan antara Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia dengan PT.
Indonesia Air Transport ( IAT ) nomor :
1097/DL.0032/STPI-2008 tentang
Pelaksanaan Program Diklat Basic General
Gas Turbine Engine (Kategori A4).
69. • Nota Kesepahaman Bersama antara Badan
Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan
dengan PT.( Persero ) Merpati Nusantara
Airlines nomor : BA.1041/DL.003/XI/DIKLAT-
2007 untuk melaksanakan kerjasama yang
saling menguntungkan antara STPI dengan PT.
Lion Mentari Airlines yang mencakup
kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan
personil penerbangan, pemanfaatan SDM
yang dimiliki oleh para pihak, pemanfaatan
yang dimiliki para pihak, serta penelitian dan
pengembangan diberbagai bidang sesuai
potensi yang dimiliki oleh para pihak
70. • Perjanjian Kerjasama Tentang Pendidikan
dan Pelatihan Teknik Pesawat Udara antara
PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia
dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
nomor : GMF/PERJ/DC-3197/2009.