Teks tersebut membahas tentang manajemen produksi dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen produksi melibatkan pengelolaan sumber daya manusia, mesin, dan persediaan untuk memproduksi barang dan jasa secara efisien dan bermutu tinggi. Teks tersebut juga menjelaskan teknik-teknik penjadwalan produksi seperti PERT untuk mengoptimalkan proses produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3skies fall
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran produktivitas kerja karyawan dengan menjelaskan berbagai metode pengukuran seperti laporan produksi, work sampling, time study, pengamatan micromotion, dan standar waktu yang diperkirakan. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat pengukuran kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya overtime dan biaya overhead terhadap tingkat produksi pada PT Numbing Jaya periode 2010-2012. Variabel independen adalah biaya overtime dan biaya overhead, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat produksi. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa biaya overtime berpengaruh parsial terhadap tingkat produksi, sedangkan biaya overhead tidak. Secara simultan, k
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas total (TQM) yang bertujuan untuk memberikan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan konsumen secara berkelanjutan. Dokumen ini juga membahas tentang elemen-elemen TQM seperti kepemimpinan, keterlibatan karyawan, perencanaan, strategi implementasi, pengukuran, kontrol, pencapaian standar keunggulan, serta teknik-teknik seperti kaizen, re
Teks tersebut membahas tentang manajemen produksi dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen produksi melibatkan pengelolaan sumber daya manusia, mesin, dan persediaan untuk memproduksi barang dan jasa secara efisien dan bermutu tinggi. Teks tersebut juga menjelaskan teknik-teknik penjadwalan produksi seperti PERT untuk mengoptimalkan proses produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3skies fall
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran produktivitas kerja karyawan dengan menjelaskan berbagai metode pengukuran seperti laporan produksi, work sampling, time study, pengamatan micromotion, dan standar waktu yang diperkirakan. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat pengukuran kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya overtime dan biaya overhead terhadap tingkat produksi pada PT Numbing Jaya periode 2010-2012. Variabel independen adalah biaya overtime dan biaya overhead, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat produksi. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa biaya overtime berpengaruh parsial terhadap tingkat produksi, sedangkan biaya overhead tidak. Secara simultan, k
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas total (TQM) yang bertujuan untuk memberikan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan konsumen secara berkelanjutan. Dokumen ini juga membahas tentang elemen-elemen TQM seperti kepemimpinan, keterlibatan karyawan, perencanaan, strategi implementasi, pengukuran, kontrol, pencapaian standar keunggulan, serta teknik-teknik seperti kaizen, re
Activity based costing adalah salah satu metode akuntansi yang dilakukan untuk meningkatkan informasi biaya yang lebih akurat dibanding metode konvensional. Titik berat penghitungan biaya menggunakan metode activity based costing terletak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam proses produksi.
Manajemen berbasis aktivitas (ABM) menggabungkan pengukuran biaya aktivitas (activity-based costing/ABC) dengan analisis nilai tambah untuk mengidentifikasi peluang meningkatkan efisiensi dengan mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah dan meningkatkan aktivitas bernilai tambah."
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan produktivitas dan kualitas produksi dengan mengidentifikasi sumber daya produksi, faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dan desain, kegiatan pengendalian produksi, serta cara meningkatkan efisiensi produksi. Faktor-faktor tersebut antara lain biaya, ketersediaan bahan baku, proses produksi, dan mutu produk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaizen adalah filosofi perbaikan terus menerus ke arah yang lebih baik, yang diperkenalkan pertama kali di Jepang. Prinsip-prinsip kaizen mendorong perbaikan kecil namun berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar melalui kerja sama tim dan pendekatan berbasis fakta. Penerapan kaizen diharapkan dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.
Total quality management dan study case di Toyotaedelyneve
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi utama dan berfokus pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM bertujuan untuk memastikan kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa serta menghindari kerugian bagi pihak manapun.
Total Quality Control adalah sistem manajemen mutu yang melibatkan seluruh karyawan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan guna memenuhi kepuasan pelanggan."
BPR adalah merancang ulang radikal sistem bisnis untuk meningkatkan kinerja kritis seperti biaya, kualitas, layanan dan kecepatan. Faktor keberhasilan BPR meliputi visi, keterampilan, insentif, sumber daya, dan rencana aksi. Hasil yang diharapkan dari BPR adalah perbaikan proses hingga 100% dan pengurangan biaya secara drastis.
PPIC adalah alat bantu utama untuk perencanaan produksi perusahaan dengan memberikan informasi tentang kapasitas produksi barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Tujuannya adalah memproduksi produk yang diminati konsumen sehingga perusahaan mendapatkan pesanan yang dapat diproduksi sesuai spesifikasi, kapasitas, dan jadwal pengiriman.
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
Bab ini membahas manajemen produksi dan memperbaiki kualitas serta efisiensi produksi. Secara ringkas, pembahasan mencakup (1) sumber daya utama yang diperlukan untuk produksi seperti SDM, bahan baku, dan fasilitas, (2) faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik dan desainnya, dan (3) pengawasan proses produksi meliputi pembelian bahan baku, persediaan, penjadwalan, dan kualitas.
Dokumen ini membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Workshop Manufaktur yang mencakup deskripsi, strategi, dan kriteria penilaian perkuliahan serta jadwal pelaksanaan per tema. Juga membahas perbedaan antara produksi, manufaktur, dan operasi.
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan perencanaan kapasitas produksi. Secara ringkas, teks menjelaskan bahwa kapasitas adalah kemampuan maksimum suatu fasilitas produksi untuk menghasilkan output dalam periode waktu tertentu, dan perencanaan kapasitas mempertimbangkan faktor-faktor seperti peramalan permintaan, teknologi, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan.
Tahapan BPR terdiri dari 5 tahap yakni persiapan, identifikasi, penyusunan visi, desain teknis dan sosial, serta transformasi. Tujuannya adalah merestrukturisasi proses bisnis agar lebih efisien dengan merancang ulang alur kerja, teknologi, dan sistem organisasi menggunakan teknik seperti UML dan DFD.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
1. The document discusses different measures for assessing productivity in the public sector, including input, output, outcome, and efficiency measures.
2. Input measures look at resources used like personnel and budgets, while output measures examine final products or services delivered. Outcome measures assess goal achievement and impact on problems.
3. The appropriate measures depend on the level - outcome measures are best for institutional goals, while output or workload measures fit better for street-level employees and departments. Both top-down and bottom-up approaches are needed.
This document discusses productivity, including its definition, measurement, and explanations for growth. It provides the following key points:
1. Productivity is defined as output per input, where output is value added and input includes costs of labor, capital, and bought goods and services. Productivity can be measured at the firm, sector, or economy level.
2. Productivity is commonly measured as labor productivity (value added per worker) or total factor productivity (amount output exceeds inputs). International comparisons examine levels in a common currency or growth rates in national currencies.
3. Recent productivity growth rates have been below long-term trends in many countries. Increased investment in capital equipment, skills, R&D, and
Productivity measurement and benchmarking are important for improving construction productivity. Benchmarking involves comparing a company's performance metrics to other companies' best practices. This allows identification of improvement areas and investment in new technologies. Independent studies found over $20 billion was wasted annually in construction due to inefficiencies. Benchmarking categories include internal, external with competitors and non-competitors, data-based, domestic, global, qualitative, and quantitative.
The document summarizes a conference on smart manufacturing tools and technologies to boost productivity. The agenda for the full-day conference is provided, with sessions on topics like lean manufacturing, industry 4.0, additive layer manufacturing, and skills development. The document also discusses how improving productivity has become a key priority for the UK government and how boosting productivity among SMEs is important since they account for much of the private sector economy and job growth. The WMG SME group is introduced as focusing on supporting SMEs through research-led innovation and skills programs.
Activity based costing adalah salah satu metode akuntansi yang dilakukan untuk meningkatkan informasi biaya yang lebih akurat dibanding metode konvensional. Titik berat penghitungan biaya menggunakan metode activity based costing terletak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam proses produksi.
Manajemen berbasis aktivitas (ABM) menggabungkan pengukuran biaya aktivitas (activity-based costing/ABC) dengan analisis nilai tambah untuk mengidentifikasi peluang meningkatkan efisiensi dengan mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah dan meningkatkan aktivitas bernilai tambah."
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan produktivitas dan kualitas produksi dengan mengidentifikasi sumber daya produksi, faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dan desain, kegiatan pengendalian produksi, serta cara meningkatkan efisiensi produksi. Faktor-faktor tersebut antara lain biaya, ketersediaan bahan baku, proses produksi, dan mutu produk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaizen adalah filosofi perbaikan terus menerus ke arah yang lebih baik, yang diperkenalkan pertama kali di Jepang. Prinsip-prinsip kaizen mendorong perbaikan kecil namun berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar melalui kerja sama tim dan pendekatan berbasis fakta. Penerapan kaizen diharapkan dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.
Total quality management dan study case di Toyotaedelyneve
Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi utama dan berfokus pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM bertujuan untuk memastikan kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa serta menghindari kerugian bagi pihak manapun.
Total Quality Control adalah sistem manajemen mutu yang melibatkan seluruh karyawan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan guna memenuhi kepuasan pelanggan."
BPR adalah merancang ulang radikal sistem bisnis untuk meningkatkan kinerja kritis seperti biaya, kualitas, layanan dan kecepatan. Faktor keberhasilan BPR meliputi visi, keterampilan, insentif, sumber daya, dan rencana aksi. Hasil yang diharapkan dari BPR adalah perbaikan proses hingga 100% dan pengurangan biaya secara drastis.
PPIC adalah alat bantu utama untuk perencanaan produksi perusahaan dengan memberikan informasi tentang kapasitas produksi barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Tujuannya adalah memproduksi produk yang diminati konsumen sehingga perusahaan mendapatkan pesanan yang dapat diproduksi sesuai spesifikasi, kapasitas, dan jadwal pengiriman.
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
Bab ini membahas manajemen produksi dan memperbaiki kualitas serta efisiensi produksi. Secara ringkas, pembahasan mencakup (1) sumber daya utama yang diperlukan untuk produksi seperti SDM, bahan baku, dan fasilitas, (2) faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik dan desainnya, dan (3) pengawasan proses produksi meliputi pembelian bahan baku, persediaan, penjadwalan, dan kualitas.
Dokumen ini membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Workshop Manufaktur yang mencakup deskripsi, strategi, dan kriteria penilaian perkuliahan serta jadwal pelaksanaan per tema. Juga membahas perbedaan antara produksi, manufaktur, dan operasi.
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan perencanaan kapasitas produksi. Secara ringkas, teks menjelaskan bahwa kapasitas adalah kemampuan maksimum suatu fasilitas produksi untuk menghasilkan output dalam periode waktu tertentu, dan perencanaan kapasitas mempertimbangkan faktor-faktor seperti peramalan permintaan, teknologi, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan.
Tahapan BPR terdiri dari 5 tahap yakni persiapan, identifikasi, penyusunan visi, desain teknis dan sosial, serta transformasi. Tujuannya adalah merestrukturisasi proses bisnis agar lebih efisien dengan merancang ulang alur kerja, teknologi, dan sistem organisasi menggunakan teknik seperti UML dan DFD.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
1. The document discusses different measures for assessing productivity in the public sector, including input, output, outcome, and efficiency measures.
2. Input measures look at resources used like personnel and budgets, while output measures examine final products or services delivered. Outcome measures assess goal achievement and impact on problems.
3. The appropriate measures depend on the level - outcome measures are best for institutional goals, while output or workload measures fit better for street-level employees and departments. Both top-down and bottom-up approaches are needed.
This document discusses productivity, including its definition, measurement, and explanations for growth. It provides the following key points:
1. Productivity is defined as output per input, where output is value added and input includes costs of labor, capital, and bought goods and services. Productivity can be measured at the firm, sector, or economy level.
2. Productivity is commonly measured as labor productivity (value added per worker) or total factor productivity (amount output exceeds inputs). International comparisons examine levels in a common currency or growth rates in national currencies.
3. Recent productivity growth rates have been below long-term trends in many countries. Increased investment in capital equipment, skills, R&D, and
Productivity measurement and benchmarking are important for improving construction productivity. Benchmarking involves comparing a company's performance metrics to other companies' best practices. This allows identification of improvement areas and investment in new technologies. Independent studies found over $20 billion was wasted annually in construction due to inefficiencies. Benchmarking categories include internal, external with competitors and non-competitors, data-based, domestic, global, qualitative, and quantitative.
The document summarizes a conference on smart manufacturing tools and technologies to boost productivity. The agenda for the full-day conference is provided, with sessions on topics like lean manufacturing, industry 4.0, additive layer manufacturing, and skills development. The document also discusses how improving productivity has become a key priority for the UK government and how boosting productivity among SMEs is important since they account for much of the private sector economy and job growth. The WMG SME group is introduced as focusing on supporting SMEs through research-led innovation and skills programs.
This document discusses various methods for measuring productivity in the construction industry. It outlines key factors that influence productivity such as pre-construction activities, resource management, and labor characteristics. It then describes different formulas that can be used to calculate productivity, including comparing the ratio of outputs to inputs or measuring the level of profitability and business efficiency. The document also provides an example of a formula for measuring productivity changes related to material waste.
This document discusses productivity in a group project setting. It lists the group members and their roll numbers. It then provides definitions and examples of productivity, ways to measure productivity, and factors that can impact productivity. Key topics covered include partial and total productivity, benefits of productivity improvement, and quality management approaches like TQM, 5S, Six Sigma, and Kaizen.
This document discusses evaluating strategy using strategic analysis of operating income. It provides an example analysis of operating income for a chipset company from 2012 to 2013. The analysis breaks down changes in operating income into growth, price recovery, and productivity components. It examines the revenue and cost effects of each component, calculating the impact on operating income from changes in units sold, prices, input levels, and efficiency. The example shows increases in operating income driven by growth but decreases due to rising costs and less productivity.
This document provides an introduction to productivity programs. It discusses how productivity programs can be used to create text documents, presentations, databases, and spreadsheets. It also discusses some basic features of productivity programs and how Microsoft Office provides popular productivity applications like Word for documents, PowerPoint for presentations, Excel for spreadsheets, and Outlook for email. Specific functions of Outlook like sending emails, attachments, automatic replies, and the BCC function are described. Examples of documents, presentations, and spreadsheets are provided along with some useful keyboard shortcuts.
Productivity is defined as the relationship between the output generated by a production or service system and the input provided to create that output. Management contributes the most to annual productivity increases at around 4/6, while capital and labor each contribute around 1/6. Productivity measurement is important for improvement, decision-making, and evaluating development programs. There are multiple approaches to measuring productivity at different economic levels. Effective productivity measurement addresses objectives, efficiency, effectiveness potential, comparability, and trends.
Alasan mengapa kita mengukur produktivitas perusahaan adalah : 1.)Mengukur output riil dari suatu organisasi.
Langkah-langkah nilai Rupiah penjualan dari output yang dihasilkan oleh organisasi. Nilai tambah, di sisi lain, menunjukkan kekayaan bersih yang diciptakan oleh organisasi.
Ini adalah perbedaan antara penjualan (apa yang pelanggan bayar kepada organisasi untuk produk atau jasa) dan pembelian (apa yang organisasi bayar kepada pemasok untuk barang dan jasa untuk menghasilkan penjualan).
Nilai tambah tidak termasuk persediaan yang tidak hasilkan dari upaya organisasi. Ini memberikan perspektif customer-centric dan berfokus pada nilai riil yang dibuat oleh organisasi
2) Praktis
Nilai tambah diukur dalam satuan keuangan, yang memungkinkan agregasi output yang berbeda.
3) Sangat mudah untuk menghitung
Nilai tambah dapat dengan mudah diperoleh dari laporan laba rugi organisasi. Tidak perlu untuk membuat sebuah sistem pengumpulan data yang terpisah.
4)Alat Komunikasi dan Motivasi yang efektif
Nilai tambah menyediakan ikatan bersama antara pengusaha dan karyawan untuk mencapai tujuan meningkatkan kue ekonomi bersama oleh kedua belah pihak. Semakin tinggi nilai yang diciptakan oleh upaya kolektif, semakin besar kekayaan didistribusikan kepada mereka yang telah berkontribusi untuk itu.
The financial system plays a crucial role in economic development by facilitating the transfer of resources from savers to investors. It consists of financial institutions, financial markets, financial instruments, and financial services. Recent developments include the establishment of regulatory bodies like SEBI and reforms in the capital market, money market, and commercial banking sector. Capital market reforms involve the growth of stock exchanges, mutual funds, and electronic trading. Money market reforms include deregulating interest rates and developing new market instruments. Reforms in commercial banks feature reduced reserve requirements, interest rate deregulation, and increased operational autonomy.
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas Sartika Putri H
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas dan efisiensi lembaga pendidikan Islam, (2) Produktivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara output yang diperoleh dengan input yang digunakan, (3) Efisiensi terkait dengan penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan, (4) Produktivitas dan efisiensi penting untuk keberhasilan lembaga pendidikan.
This document discusses approaches to measuring government productivity. It describes three types of productivity measures: operational measures focused on internal efficiency; direct output measures of final outputs divided by resources; and outcome measures addressing a program's effects on society. Specifying and measuring outputs is challenging for heterogeneous services and those where outputs are difficult to define. Quality and service level changes must also be accounted for. The document provides examples for education, noting issues defining the unit of output and disentangling contributions of different education providers.
This document provides an overview of a guide to measuring productivity published by SPRING Singapore. It discusses why measuring productivity is important, how to measure outputs and inputs to calculate productivity indicators, and what value added is as a key measure of organizational output. Value added represents the wealth created through production or services and is a better measure than sales alone. It can be calculated using either the subtraction method (sales minus costs of inputs) or addition method (summing distributions of value added like wages and profits).
This document outlines the steps in performing a training needs analysis (TNA). It begins by analyzing performance and competency gaps between current and desired states. Critical performance gaps are identified by comparing key performance indicators to industry standards. Competency gaps are determined by comparing tasks to best practices. Needed skills are defined based on job holder goals and competencies. Critical skills that are essential to task completion are distinguished. Jobs are profiled to identify critical skills. Employees' current skills are inventoried and competencies evaluated. The required training is determined to bridge the identified gaps. Benefits of gap analysis include refining needed competencies and helping employees and recruiters. The analysis provides knowledge of skill and attitude gaps and the level of competencies
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kapasitas produksi dan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi kapasitas tersebut. Langkah-langkahnya meliputi penetapan kapasitas yang dibutuhkan, formulasi alternatif untuk memenuhinya, analisis alternatif, dan pemilihan alternatif optimal. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung jumlah mesin dengan mempertimbangkan efisiensi, waktu pengerjaan, dan tingkat
TPM adalah strategi Jepang yang berfokus pada efisiensi mesin untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. TPM mencakup perawatan ketika kerusakan, upaya pencegahan, dan perbaikan untuk mencapai tujuan nol kerusakan, kecelakaan, dan kemacetan. Pengukuran seperti MTBF dan MTTR digunakan untuk memantau kinerja mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kerja, yang merupakan aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pengukuran kerja digunakan untuk menetapkan standar waktu kerja, mengevaluasi kinerja, dan perencanaan sumber daya manusia. Terdapat beberapa metode pengukuran kerja seperti studi waktu, standar waktu yang telah ditetapkan, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang capacity planning yang merupakan proses penentuan kebutuhan tenaga kerja, mesin, dan sumber daya fisik lainnya untuk mencapai target produksi yang ditetapkan. Beberapa pendekatan untuk melakukan perencanaan kapasitas dijelaskan seperti pendekatan total faktor, daftar tenaga kerja, dan profil sumber daya berdasarkan lead time produk. Langkah-langkah perencanaan kapasitas rinci juga diuraikan
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
Sistem biaya produksi berdasarkan pesanan dan proses. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan atau proses untuk memberikan informasi kepada manajemen. Sistem biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan menetapkan standar biaya yang seharusnya. Produksi bersama menghasilkan beberapa produk sekaligus dengan biaya bersama yang harus dialokasikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengiraan kos produk yang meliputi kos bahan, kos buruh, dan kos overhead. Ia menjelaskan cara menghitung setiap komponen biaya tersebut secara terperinci dengan contoh-contoh.
Single minute exchange of dies - quick changeoverBahtiar Yulianto
Dokumen tersebut membahas tentang pengurangan waktu cleaning (pembersihan) pada proses produksi industri. Beberapa langkah yang dijelaskan adalah melakukan observasi dan dokumentasi kondisi saat ini, memisahkan aktivitas internal dan eksternal, serta melakukan perbaikan untuk mengurangi aktivitas yang tidak perlu.
Organisasi perawatan mesin bertujuan untuk menjaga mesin agar selalu berfungsi dengan baik dan aman. Hal ini dilakukan melalui berbagai aktivitas perawatan seperti preventif, prediktif, korektif, dan overhaul secara efisien. Struktur organisasi perawatan dapat berupa sentralisasi atau desentralisasi, tergantung pada kapasitas, teknologi, dan faktor ekonomi perusahaan. Divisi perawatan dan suku cadang bekerja sama
Dokumen ini membahas tentang operasi dan produktivitas. Merangkum poin utama yaitu definisi operasi sebagai proses transformasi faktor produksi menjadi barang atau jasa bernilai tambah, kerangka keputusan operasi mencakup proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas, serta pengukuran produktivitas yang dapat dilakukan secara faktor tunggal atau multifaktor.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. produksi
suatu kegiatan mengolah bahan
baku (raw material) dan bahan-
bahan pendukung lainnya menjadi
produk yang memiliki nilai tambah
dan kegunaan yang lebih besar
7. Direct labour
Direct labour adalah karyawan yang terlibat langsung
dengan proses produksi di mana mereka mengoperasikan
mesin atau peralatan kerja.
contoh:
Cutting op
Fitters
Welders
painters
8. Indirect labour
Indirect labour adalah karyawan yang tidak terlibat langsung
dengan proses produksi tetapi mereka secara tidak langsung
membantu jalannya produksi .
contoh:
supervisors, inspectors.
Maintenance
purchasing, warehouse,
hrd, finance, etc.
9. Mengapa pembedaan direct labour dan indirect
labour ini penting?
Untuk menentukan biaya produksi yang lebih akurat
Untuk mengukur efisiensi dengan lebih tepat
Mengurangi kesalahan dalam alokasi overheadcost
Memastikan analisa biaya yang lebih baik bagi keperluan
pengambilan keputusan dan kontrol
10. Latihan 1
Group discussion:
Bersama rekan satu team anda coba pilih suatu jenis produksi
yang anda sukai
tentukan input dan outputnya serta direct labour/ indirect
labour & direct/indirect materialnya
13. Tentukan bagian atau section yang akan diukur
Tentukan indikator produktivitasnya (labour atau machine?)
Tentukan satuan outputnya(rph, pcs atau ton)
Tentukan inputnya (jumlah jam kerja dan dan jumlah tenaga
kerja yang terlibat)
Tentukan span waktunya (harian,mingguan atau bulanan)
15. Cek nilai produktivitas yang diperoleh
Bandingkan dengan target produktivitas yang ditetapkan
Analisa dan evaluasi
16. Laporkan dan gunakan hasil analisa dan evaluasi tsb untuk
melakukan tindakan perbaikan
17. (output x std time)
Produktivitas (%) = x 100
(jml tenaga kerja x waktu kerja)
18. Waktu standar
Waktu standar : waktu yang dibutuhkan seorang pekerja untuk
mengerjakan suatu pekerjaan yang tertentu
Waktu siklus: waktu pengerjaan satu unit produk yang didapat pada saat
pengamatan
Waktu normal: adalah waktu siklus yang diberikan factor penyesuaian
Waktu standar: adalah waktu normal yang diberikan factor kelonggaran
untuk kebutuhan pribadi (kelelahan, keterlambatan)
19. Sample standard time for Steel Str
Size est dwg fsd cut assy weld paint pack
handli
ng QC PPC MC
total
mhr/to
n
heavy 1 1.5 1 5 10 20 7 1 2 0.5 0.5 .5 50
medium 2 2 2 9 20 25 8 2 5 1.5 1.5 2 80
light 3 3 3 12 25 30 9 2 6.5 3 1.5 2 100
20. Contoh:
Cutting section memiliki data2 sbb:
Standard time: 2 mhr/ton
Jumlah tenaga kerja: 10 mp
Waktu kerja: 8 jam
Output: 40 ton
Berapa produktivitas section cutting tsb per hari ?
Produktivitas (%)= (40x2)/(10x8) x 100= 100%
21. Latihan 2a
Assembling section memiliki data2 sbb:
Standard time: 15 mhr/ton
Jumlah tenaga kerja: 4 mp
Waktu kerja: 8 jam
Output: 3 ton
Berapa produktivitas section assembling tsb per hari ?
22. Latihan 2b
welding section memiliki data2 sbb:
Standard time: 12 mhr/ton
Jumlah tenaga kerja: 5 mp
Waktu kerja: 8 jam
Output: 2 ton
Berapa produktivitas section welding tsb per hari ?
24. Menghitung jumlah tenaga kerja
Jml tk= (standard time x output)/ waktu kerja
Contoh:
std time= 2mhr/t
waktu kerja= 8 jam per mp
target output yang diinginkan 40t/hari
berapa jumlah tk yang dibutuhkan?
Jml tk= (2 mhr/t x 40 t) / 8 mhr = 10 mp
25. Menghitung waktu kerja
Waktu kerja: (standard time x output)/ jumlah tenaga
kerja
Waktu kerja: (2mhr/t x 40t)/ 10mp = 8 mhr/mp
26. Menghitung output
Output: (waktu kerja x jumlah tenaga kerja) /
standard time
Output: (8 hr x 10 mp)/ 2 mhr/t = 40t
27. Menghitung standard time
Standard time: (waktu kerja x jml tk) / output
Standard time: (8 hr x 10 mp)/ 40t = 2mhr/t
28. Brp jam kerja dalam 1 bln?
Jam kerja per minggu = 40 jam
Jumlah minggu dalam 1 tahun = 52 minggu
Jadi jumlah jam kerja dalam 1 tahun = 40 x 52 =
2080
Rata2 jam kerja per bulan = 2080 : 12 = 173 jam
29. Latihan 3
Group discussion:
Coba anda diskusikan dg rekan2 satu team anda
mengenai faktor2 yang diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas
30. Faktor2 dalam meningkatkan
produktivitas:
Pelatihan karyawan
Motivasi karyawan
Lingkungan kerja
Peralatan & perlengkapan kerja
Rewards & recognition
Salary
Komunikasi yang efektif
Leadership
Kebijakan perusahaan
31. Pengukuran produktivitas merupakan hal yang sangat penting
untuk mengetahui efisiensi
Sebaiknya pengukuran ini dikaitkan dengan target perusahaan
dan digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan secara terus
menerus
Untuk kelancarannya dibutuhkan komitmen dari management
serta didukung oleh semua karyawan