SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
OperationsManagementConsulting Division
09.00 ~ 09.05 Pendahuluan (5’)
09.05 ~ 09.15 Apakah itu Standarisasi Kerja (10’)
09.15 ~ 09.30 Tiga Tipe Standarisasi Kerja (15’)
09.30 ~ 10.00 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (30’)
10.00 ~ 10.10 BREAK (10’)
10.10 ~ 11.45 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (35’)
11.45 ~ 12.30 ISTIRAHAT (45’)
12.30 ~ 13.15 Observasi MUDA (30’)
13.15 ~ 13.50 Pengukuran Waktu (30’)
13.50 ~ 14.00 Hubungan SW terhadap Safety, Quality, dan Productivity (30’)
OperationsManagementConsulting Division
PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
2009
By :
TMMIN - OMCD
EDISI-1
Standardized Work (SW)
OperationsManagementConsulting Division
Waste Reduction
S
Q
QUALITY
Z E R O D E F E C T
P
PRODUCTIVITY
HIGH EFFICIENC Y
People and Team Work
C
H R
H U M A N R E S O U R C E S
MULTI SKILL M P
Continuous
Im provem ent
P LA N
DO
CHECK
A CTION
5 MISSION
Definition:
Producing and conveying only:
what is needed;
when is needed;
how much is needed.
Operating principle:
1. The pull system;
2. Takt time;
3. Continuous flow processing.
JUST IN TIME
Goal:
Eliminate material and
information stagnation &
shortening lead time.
Goal:
Smooth production through
defect out flow prevention
and defect reccurence
Definition:
Stop the line when there is
a problem, and not letting
problems flow through to
down stream process.
Operating principle:
Build in Quality by
implementing Quality
Assurance Chain:
1. Outflow prevention;
FOUNDATION
Leveled Production (Heijunka)
Different types of products are produced one by one at regular intervals to avoid load fluctuation of Material, Machine and Man
Stable and Standardized Process
Foundation of daily operation (3 S W sheet)
Visual Management
Management method which is respond to the abnormality immediatelly by visualization. The purpose is to make easy to find problems & A S A P countermeasure implementation
TOYOTA Way Philosophy
TOYOTA employee all over the world are expected to use TOYOTA com m on set of values which are Continuous Improvement and Respect to People in their daily work and interactions
S A F E T Y
Z E R O AC C I D E N T
PILLAR
OPERATING C O S T
L O W E S T
PILLAR
JIDOKA
OperationsManagementConsulting Division
Sasaran TOYOTA Production
System
Mengurangi Cost dengan menghilangkan
Muda secara tuntas
Untuk mencapai hal tersebut..
1. Membuat produk yang sesuai pesanan customer
2. Membuat produk bermutu tinggi
3. Membuat produk dengan harga lebih murah
4. Membuat tempat bekerja berkualitas kuat yang mampu
merespon terhadap segala perubahan
OperationsManagementConsulting Division
Standarisasi Kerja
1. Apakah itu standardisasi kerja?
2. Tiga tipe dari standardisasi kerja
3. Tabel – tabel standardisasi kerja
OperationsManagementConsulting Division
1. Apa Itu Standarisasi Kerja
(Hyoujun Sagyo) ????
OperationsManagementConsulting Division
Hyoujun Sagyo (vs) Sagyo Hyoujun
• Hyoujun Sagyo – Standardisasi Kerja
adalah metode untuk memproduksi barang yang paling efisien
dengan urutan kerja tanpa MUDA.
• Sagyo Hyoujun – Standard Kerja
adalah standard-standard penting secara tehnik produksi
(mesin, barang, & manusia) dalam proses kerja, contoh :
ampere listrik, kecepatan spray, dll.
• Tidak ada Hyoujun Sagyo tanpa Sagyo
Hyoujun
OperationsManagementConsulting Division
Hyoujunka (Standarisasi)
• Tujuan Hyoujunka?
1.Menjamin bahwa setiap orang akan melakukan
urutan kerja yang sama (walaupun ada
pergantian/rotasi MP).
2.Untuk melihat ada tidaknya MURI,MUDA, MURA.
OperationsManagementConsulting Division
Multi Machine Handling
A D
Jenis Produksi
B C
4 unit lathe
(bubut) dengan 1
orang PIC
Jenis Produksi
A C D
B
4 proses dengan
1 orang
PIC
Part Jadi
Multi Process Handling
Multi Process Handling & Multi Machine Handling
Material 1. Proses (Lathe)
2. Proses ( Milling Panel)
3. Proses ( Bor Panel)
4. Proses ( Tapping)
2. Proses ( Milling Panel)
3. Proses ( Bor Panel)
4. Proses ( Tapping)
Material
1. Proses ( Lathe)
Part Jadi
OperationsManagementConsulting Division
Shojinka Dan Shojin
Man Power Saving
Yang dinamakan shojin adalah pengurangan
pekerjaan untuk satu orang dengan cara kaizen
kerja atau kaizen peralatan.
Flexible Man Power Line
Yang dinamakan shojinka adalah membuat
line yang dapat berproduksi dengan berapa
orangpun tanpa mengurangi produktifitas
sesuai jumlah produksi yang diperlukan.
OperationsManagementConsulting Division
Pra-syarat Standardisasi Kerja
1. Dari segi pekerjaan (Syarat ketika setting)
1. Memfokuskan pada gerak orang
2. Sebuah pekerjaan yang berulang - ulang
2. Dari segi peralatan ( Syarat ketika pengoperasian)
1. Trouble mesin harus sedikit
2. Fluktuasi produksi rendah
3. Dari segi kualitas (Syarat ketika pemakaian)
1. Gangguan kualitas sedikit
2. Baratsuki (deviasi) presisinya kecil
OperationsManagementConsulting Division
1. Takt Time
2. Urutan Kerja
3. Standard In Process Stock
①
③
②
④
⑤
⑥ Urutan Kerja
Standart Stock In Proces
Takt Time
3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
OperationsManagementConsulting Division
1.Takt Time
Merupakan waktu yang menentukan
(1unit atau 1 buah part harus dibuat dalam
berapa menit dalam berapa detik)
Takt Time = Waktu prod dalam 1 shift
Jumlah produksi yang
harus dibuat dalam 1 shift
PartJadi
Material
Urutan yang efektif pada pemrosesan
barang misalnya operator mengangkut
barang, memasang ke mesin, melepas dari
mesin
①
②
③
④
⑤
2. Urutan Kerja
⑥
OperationsManagementConsulting Division
② ③
⑥
⑦
④
⑤
①
⑧
Process 1 Process 2
Process 1 Process 2
Prosedur & Proses Kerja
Flow Barang
Material B
Material A
Part Jadi B
Part Jadi A
Berlawanan
Arah
Searah
Flow Barang
Part Jadi
Material
Part Jadi
Blank
Material
①
④
⑤
⑦
⑩
⑭
⑨
⑫
⑬
⑪
⑮
⑧ ⑥ ③ ②
⑤
⑥
⑦
⑧
⑨
⑩
②
① ③ ④
OperationsManagementConsulting Division
Contoh Urutan Kerja Yang Baik dan Yang Buruk
OperationsManagementConsulting Division
3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
3. Standard In Process
Stock
Barang dengan jumlah
minimum yang harus disiapkan
di dalam proses agar produksi
berulang dapat dilakukan
dengan prosedur yang sama
OperationsManagementConsulting Division
1. Aturan Standard In Process Stock
( Perhatiakan) Jumlah Standard In Process Stock ditentukan saat start bekerja
2. Jumlah Standard In Process Stock berdasarkan kombinasi syarat/kondisi
Pattern Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process
Stock
Jumlah Standard Stock
In Proces Satuan Unit
Mesin
A
a Bekerja searah flow 0 Buah
1 Buah
c Ada feeder otomatis 1 Buah
B
a Bekerja searah flow 0 Buah
0 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
C
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
2 Buah
c Ada feeder otomatis 1 Buah
D
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
1 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
Klasifikasi Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process
Stock
①Urutan process(pekerjaan arah maju ) a Bekerja searah flow 0 Buah
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
②Ada tidaknya mesin
feeder otomatis
c Ada feeder otomatis 1 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
OperationsManagementConsulting Division Aturan Standard In Process
Stock
Kondisi Penjelasan Jumlah Standard In Process Stock
A
Ada mesin feeder
otomatis searah
flow barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(
(
B
B
)
)
Flow Barang
Process1 Process 2
② ③
⑦ ⑥
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
1 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
B
Tanpa mesin
feeder otomatis
searah dengan
flow barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(B)
Flow Barang
Process1 Process 2
② ③
⑦ ⑥
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
0 Buah
0 buah utuk kerja manual di
tiap lokasi mesin dengan
membawa benda kerja
C
Ada mesin feeder
otomatis
berlawanan
dengan flow
barang
(A)
Mate①rial
Material
⑧
(B)
② ③
⑦ ⑥
Process1 Process 2
Flow Barang
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
2 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
1 buah di depan tiap mesin
D
Tanpa mesin
feeder otomatis
berlawanan
dengan flow
barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(B)
② ③
⑦ ⑥
Process1 Process 2
Flow Barang
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
1 Buah
1 buah di depan tiap mesin
Note
(1) Material masuk dalam palet termasuk part jadi tidak termauk stock in process
OperationsManagementConsulting Division
2. Tiga Tipe Standarisasi Kerja
OperationsManagementConsulting Division
3 Type Standardisasi Kerja
Type 1 Type II Type III
Proces
Digunakan dalam proses
kerja yang menggabungkan
pekerjaan standar berulang
– ulang dengan 3 elemen
penting (T/T,Urutan
Kerja,Standard In Process
Stock)
Digunakan untuk jumlah
pekerjaan yang sulit
dituliskan jumlah banyaknya
kombinasi pekerjaan yang
dilakukan 1 orang dalam 1
menit pada pekerjaan yang
takt timenya dapat dihitung
Digunakan pada
pekerjaan yang tidak
berulang
Jenis
Job
Kerja
M R W
A
K
T
dll
W Shell
Ganti tools 、 Check
Quality, dandori, delivery,
dll
Point
Takt Time disetting sejelas
mungkin :
T.T =C.T
Digunakan untuk
menunjukkan Kaju Heikin
idealnya :
T/T = C/T
Jumlah Lading Total = Fix
Time (Ideal)
Note
Line Capacity Sheet
TSKK
TSK
JSS (job squence sheet) or
Std Urutan Kerja, TSKK
Yamazumi Chart
Work Elemen Sheet
JSS (Job Sequence
Sheet)
Yamazumi Chart
Tabel Analisa Operating
OperationsManagementConsulting Division
3. Tabel-Tabel Penyusun
Standarisasi Kerja
OperationsManagementConsulting Division
Muri, Mura, Muda Observation
(watching video & using check sheet)
OperationsManagementConsulting Division
Pengukuran Waktu
OperationsManagementConsulting Division
Biaya
Kualitas Produktifitas
Keselamatan
Kerja
STD
W OR
K
OperationsManagementConsulting Division
safety
Harus dibuatkan Rule dari mulai cara memegang sampai posisi
Memegang blank material / part .
Kalau rule itu dipatuhi akan jadi pencegah sakit atau cedera.
OperationsManagementConsulting Division
quality
Lupa
menyambung !
Harus ada sebuah rangkaian yang menyeluruh agar bisa
Membentuk quality, bisa judgement OK/NG, cara melakukan
QC, Kalau itu dilaksanakan akan jadi pencegah Defect.
Ignition defect
OperationsManagementConsulting Division
Produktivitas
Gerakan yang paling efisien dan quality terjamin.
Kalau ini dipegang terus, produktivitas meningkat.
Efisiensi bagus sesuai urutan Efisiensi jelek urutan salah
OperationsManagementConsulting Division
10 Orang 120 Unit = 20 Unit Muda
9 Orang 100 Unit = Kaizen
Produktivitas Nyata
10 Orang Membuat 100 Unit
10 Orang Membuat 120 Unit
Produktivitas Yang Semu
Jumlah Yang Perlu
Dibuat hanya 100
Unit
Produktivitas Semu dan Produktivitas
Nyata
OperationsManagementConsulting Division
Kaizen
Masalah Yang
Ditemukan
Kaizen
Pemberlakuan
Kaizen Berkelanjutan dan Tanpa Batas
Standardisasi Kerja
Kemajuan Toyota
Kemajuan Kaizen
Waktu
Menemukan
penyebab utama
(root cause)
Meningkatkan jumlah kaizen & memperpendek waktu pemberlakuan
Kemajuan
&
Penemuan
OperationsManagementConsulting Division
“W
eareworkingonmakingbetterproducts by
making improvements every day.”
…………..(Kiichiro Toyoda)

More Related Content

Similar to pengenalan tentang jishuken-swinternal toyota

Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingRewidya Astari
 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasISTA
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)Taufik Azzikra
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenanceIdham Hanafiah
 
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectIdentifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectBresmanHutajulu
 
Total productive maintenance (tpm)
Total productive maintenance (tpm)Total productive maintenance (tpm)
Total productive maintenance (tpm)Taufik Azzikra
 
Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Taufik Azzikra
 
Materi Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxMateri Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxKimTae86
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxAdeTriYulistian
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutAncilla Kustedjo
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
Training Stop Call Wait
Training  Stop Call WaitTraining  Stop Call Wait
Training Stop Call WaitMaharin Hamid
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemDede Faishal
 

Similar to pengenalan tentang jishuken-swinternal toyota (20)

Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
Teknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitasTeknik perbaikan kualitas
Teknik perbaikan kualitas
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)
 
Jit presentasi
Jit presentasiJit presentasi
Jit presentasi
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
Just In Time
Just In TimeJust In Time
Just In Time
 
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam ProjectIdentifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
Identifikasi Masalah & Parameter Keberhasilan dalam Project
 
Total productive maintenance (tpm)
Total productive maintenance (tpm)Total productive maintenance (tpm)
Total productive maintenance (tpm)
 
Productivity measurement
Productivity measurementProductivity measurement
Productivity measurement
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)
 
Materi Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxMateri Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptx
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptx
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
Training Stop Call Wait
Training  Stop Call WaitTraining  Stop Call Wait
Training Stop Call Wait
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA system
 

pengenalan tentang jishuken-swinternal toyota

  • 1. OperationsManagementConsulting Division 09.00 ~ 09.05 Pendahuluan (5’) 09.05 ~ 09.15 Apakah itu Standarisasi Kerja (10’) 09.15 ~ 09.30 Tiga Tipe Standarisasi Kerja (15’) 09.30 ~ 10.00 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (30’) 10.00 ~ 10.10 BREAK (10’) 10.10 ~ 11.45 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (35’) 11.45 ~ 12.30 ISTIRAHAT (45’) 12.30 ~ 13.15 Observasi MUDA (30’) 13.15 ~ 13.50 Pengukuran Waktu (30’) 13.50 ~ 14.00 Hubungan SW terhadap Safety, Quality, dan Productivity (30’)
  • 2. OperationsManagementConsulting Division PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA 2009 By : TMMIN - OMCD EDISI-1 Standardized Work (SW)
  • 3. OperationsManagementConsulting Division Waste Reduction S Q QUALITY Z E R O D E F E C T P PRODUCTIVITY HIGH EFFICIENC Y People and Team Work C H R H U M A N R E S O U R C E S MULTI SKILL M P Continuous Im provem ent P LA N DO CHECK A CTION 5 MISSION Definition: Producing and conveying only: what is needed; when is needed; how much is needed. Operating principle: 1. The pull system; 2. Takt time; 3. Continuous flow processing. JUST IN TIME Goal: Eliminate material and information stagnation & shortening lead time. Goal: Smooth production through defect out flow prevention and defect reccurence Definition: Stop the line when there is a problem, and not letting problems flow through to down stream process. Operating principle: Build in Quality by implementing Quality Assurance Chain: 1. Outflow prevention; FOUNDATION Leveled Production (Heijunka) Different types of products are produced one by one at regular intervals to avoid load fluctuation of Material, Machine and Man Stable and Standardized Process Foundation of daily operation (3 S W sheet) Visual Management Management method which is respond to the abnormality immediatelly by visualization. The purpose is to make easy to find problems & A S A P countermeasure implementation TOYOTA Way Philosophy TOYOTA employee all over the world are expected to use TOYOTA com m on set of values which are Continuous Improvement and Respect to People in their daily work and interactions S A F E T Y Z E R O AC C I D E N T PILLAR OPERATING C O S T L O W E S T PILLAR JIDOKA
  • 4. OperationsManagementConsulting Division Sasaran TOYOTA Production System Mengurangi Cost dengan menghilangkan Muda secara tuntas Untuk mencapai hal tersebut.. 1. Membuat produk yang sesuai pesanan customer 2. Membuat produk bermutu tinggi 3. Membuat produk dengan harga lebih murah 4. Membuat tempat bekerja berkualitas kuat yang mampu merespon terhadap segala perubahan
  • 5. OperationsManagementConsulting Division Standarisasi Kerja 1. Apakah itu standardisasi kerja? 2. Tiga tipe dari standardisasi kerja 3. Tabel – tabel standardisasi kerja
  • 6. OperationsManagementConsulting Division 1. Apa Itu Standarisasi Kerja (Hyoujun Sagyo) ????
  • 7. OperationsManagementConsulting Division Hyoujun Sagyo (vs) Sagyo Hyoujun • Hyoujun Sagyo – Standardisasi Kerja adalah metode untuk memproduksi barang yang paling efisien dengan urutan kerja tanpa MUDA. • Sagyo Hyoujun – Standard Kerja adalah standard-standard penting secara tehnik produksi (mesin, barang, & manusia) dalam proses kerja, contoh : ampere listrik, kecepatan spray, dll. • Tidak ada Hyoujun Sagyo tanpa Sagyo Hyoujun
  • 8. OperationsManagementConsulting Division Hyoujunka (Standarisasi) • Tujuan Hyoujunka? 1.Menjamin bahwa setiap orang akan melakukan urutan kerja yang sama (walaupun ada pergantian/rotasi MP). 2.Untuk melihat ada tidaknya MURI,MUDA, MURA.
  • 9. OperationsManagementConsulting Division Multi Machine Handling A D Jenis Produksi B C 4 unit lathe (bubut) dengan 1 orang PIC Jenis Produksi A C D B 4 proses dengan 1 orang PIC Part Jadi Multi Process Handling Multi Process Handling & Multi Machine Handling Material 1. Proses (Lathe) 2. Proses ( Milling Panel) 3. Proses ( Bor Panel) 4. Proses ( Tapping) 2. Proses ( Milling Panel) 3. Proses ( Bor Panel) 4. Proses ( Tapping) Material 1. Proses ( Lathe) Part Jadi
  • 10. OperationsManagementConsulting Division Shojinka Dan Shojin Man Power Saving Yang dinamakan shojin adalah pengurangan pekerjaan untuk satu orang dengan cara kaizen kerja atau kaizen peralatan. Flexible Man Power Line Yang dinamakan shojinka adalah membuat line yang dapat berproduksi dengan berapa orangpun tanpa mengurangi produktifitas sesuai jumlah produksi yang diperlukan.
  • 11. OperationsManagementConsulting Division Pra-syarat Standardisasi Kerja 1. Dari segi pekerjaan (Syarat ketika setting) 1. Memfokuskan pada gerak orang 2. Sebuah pekerjaan yang berulang - ulang 2. Dari segi peralatan ( Syarat ketika pengoperasian) 1. Trouble mesin harus sedikit 2. Fluktuasi produksi rendah 3. Dari segi kualitas (Syarat ketika pemakaian) 1. Gangguan kualitas sedikit 2. Baratsuki (deviasi) presisinya kecil
  • 12. OperationsManagementConsulting Division 1. Takt Time 2. Urutan Kerja 3. Standard In Process Stock ① ③ ② ④ ⑤ ⑥ Urutan Kerja Standart Stock In Proces Takt Time 3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
  • 13. OperationsManagementConsulting Division 1.Takt Time Merupakan waktu yang menentukan (1unit atau 1 buah part harus dibuat dalam berapa menit dalam berapa detik) Takt Time = Waktu prod dalam 1 shift Jumlah produksi yang harus dibuat dalam 1 shift PartJadi Material Urutan yang efektif pada pemrosesan barang misalnya operator mengangkut barang, memasang ke mesin, melepas dari mesin ① ② ③ ④ ⑤ 2. Urutan Kerja ⑥
  • 14. OperationsManagementConsulting Division ② ③ ⑥ ⑦ ④ ⑤ ① ⑧ Process 1 Process 2 Process 1 Process 2 Prosedur & Proses Kerja Flow Barang Material B Material A Part Jadi B Part Jadi A Berlawanan Arah Searah Flow Barang
  • 15. Part Jadi Material Part Jadi Blank Material ① ④ ⑤ ⑦ ⑩ ⑭ ⑨ ⑫ ⑬ ⑪ ⑮ ⑧ ⑥ ③ ② ⑤ ⑥ ⑦ ⑧ ⑨ ⑩ ② ① ③ ④ OperationsManagementConsulting Division Contoh Urutan Kerja Yang Baik dan Yang Buruk
  • 16. OperationsManagementConsulting Division 3 Elemen Penting Standardisasi Kerja 3. Standard In Process Stock Barang dengan jumlah minimum yang harus disiapkan di dalam proses agar produksi berulang dapat dilakukan dengan prosedur yang sama
  • 17. OperationsManagementConsulting Division 1. Aturan Standard In Process Stock ( Perhatiakan) Jumlah Standard In Process Stock ditentukan saat start bekerja 2. Jumlah Standard In Process Stock berdasarkan kombinasi syarat/kondisi Pattern Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process Stock Jumlah Standard Stock In Proces Satuan Unit Mesin A a Bekerja searah flow 0 Buah 1 Buah c Ada feeder otomatis 1 Buah B a Bekerja searah flow 0 Buah 0 Buah d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah C b Bekerja berlawanan flow 1 Buah 2 Buah c Ada feeder otomatis 1 Buah D b Bekerja berlawanan flow 1 Buah 1 Buah d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah Klasifikasi Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process Stock ①Urutan process(pekerjaan arah maju ) a Bekerja searah flow 0 Buah b Bekerja berlawanan flow 1 Buah ②Ada tidaknya mesin feeder otomatis c Ada feeder otomatis 1 Buah d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
  • 18. OperationsManagementConsulting Division Aturan Standard In Process Stock Kondisi Penjelasan Jumlah Standard In Process Stock A Ada mesin feeder otomatis searah flow barang (A) Materia①l Material ⑧ ( ( B B ) ) Flow Barang Process1 Process 2 ② ③ ⑦ ⑥ ④ ⑤ (A) PartJadi PartJadi (B) 1 Buah 1 buah di dalam tiap mesin B Tanpa mesin feeder otomatis searah dengan flow barang (A) Materia①l Material ⑧ (B) Flow Barang Process1 Process 2 ② ③ ⑦ ⑥ ④ ⑤ (A) PartJadi PartJadi (B) 0 Buah 0 buah utuk kerja manual di tiap lokasi mesin dengan membawa benda kerja C Ada mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang (A) Mate①rial Material ⑧ (B) ② ③ ⑦ ⑥ Process1 Process 2 Flow Barang ④ ⑤ (A) PartJadi PartJadi (B) 2 Buah 1 buah di dalam tiap mesin 1 buah di depan tiap mesin D Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang (A) Materia①l Material ⑧ (B) ② ③ ⑦ ⑥ Process1 Process 2 Flow Barang ④ ⑤ (A) PartJadi PartJadi (B) 1 Buah 1 buah di depan tiap mesin Note (1) Material masuk dalam palet termasuk part jadi tidak termauk stock in process
  • 20. OperationsManagementConsulting Division 3 Type Standardisasi Kerja Type 1 Type II Type III Proces Digunakan dalam proses kerja yang menggabungkan pekerjaan standar berulang – ulang dengan 3 elemen penting (T/T,Urutan Kerja,Standard In Process Stock) Digunakan untuk jumlah pekerjaan yang sulit dituliskan jumlah banyaknya kombinasi pekerjaan yang dilakukan 1 orang dalam 1 menit pada pekerjaan yang takt timenya dapat dihitung Digunakan pada pekerjaan yang tidak berulang Jenis Job Kerja M R W A K T dll W Shell Ganti tools 、 Check Quality, dandori, delivery, dll Point Takt Time disetting sejelas mungkin : T.T =C.T Digunakan untuk menunjukkan Kaju Heikin idealnya : T/T = C/T Jumlah Lading Total = Fix Time (Ideal) Note Line Capacity Sheet TSKK TSK JSS (job squence sheet) or Std Urutan Kerja, TSKK Yamazumi Chart Work Elemen Sheet JSS (Job Sequence Sheet) Yamazumi Chart Tabel Analisa Operating
  • 22. OperationsManagementConsulting Division Muri, Mura, Muda Observation (watching video & using check sheet)
  • 25. OperationsManagementConsulting Division safety Harus dibuatkan Rule dari mulai cara memegang sampai posisi Memegang blank material / part . Kalau rule itu dipatuhi akan jadi pencegah sakit atau cedera.
  • 26. OperationsManagementConsulting Division quality Lupa menyambung ! Harus ada sebuah rangkaian yang menyeluruh agar bisa Membentuk quality, bisa judgement OK/NG, cara melakukan QC, Kalau itu dilaksanakan akan jadi pencegah Defect. Ignition defect
  • 27. OperationsManagementConsulting Division Produktivitas Gerakan yang paling efisien dan quality terjamin. Kalau ini dipegang terus, produktivitas meningkat. Efisiensi bagus sesuai urutan Efisiensi jelek urutan salah
  • 28. OperationsManagementConsulting Division 10 Orang 120 Unit = 20 Unit Muda 9 Orang 100 Unit = Kaizen Produktivitas Nyata 10 Orang Membuat 100 Unit 10 Orang Membuat 120 Unit Produktivitas Yang Semu Jumlah Yang Perlu Dibuat hanya 100 Unit Produktivitas Semu dan Produktivitas Nyata
  • 29. OperationsManagementConsulting Division Kaizen Masalah Yang Ditemukan Kaizen Pemberlakuan Kaizen Berkelanjutan dan Tanpa Batas Standardisasi Kerja Kemajuan Toyota Kemajuan Kaizen Waktu Menemukan penyebab utama (root cause) Meningkatkan jumlah kaizen & memperpendek waktu pemberlakuan Kemajuan & Penemuan
  • 30. OperationsManagementConsulting Division “W eareworkingonmakingbetterproducts by making improvements every day.” …………..(Kiichiro Toyoda)