3. OperationsManagementConsulting Division
Waste Reduction
S
Q
QUALITY
Z E R O D E F E C T
P
PRODUCTIVITY
HIGH EFFICIENC Y
People and Team Work
C
H R
H U M A N R E S O U R C E S
MULTI SKILL M P
Continuous
Im provem ent
P LA N
DO
CHECK
A CTION
5 MISSION
Definition:
Producing and conveying only:
what is needed;
when is needed;
how much is needed.
Operating principle:
1. The pull system;
2. Takt time;
3. Continuous flow processing.
JUST IN TIME
Goal:
Eliminate material and
information stagnation &
shortening lead time.
Goal:
Smooth production through
defect out flow prevention
and defect reccurence
Definition:
Stop the line when there is
a problem, and not letting
problems flow through to
down stream process.
Operating principle:
Build in Quality by
implementing Quality
Assurance Chain:
1. Outflow prevention;
FOUNDATION
Leveled Production (Heijunka)
Different types of products are produced one by one at regular intervals to avoid load fluctuation of Material, Machine and Man
Stable and Standardized Process
Foundation of daily operation (3 S W sheet)
Visual Management
Management method which is respond to the abnormality immediatelly by visualization. The purpose is to make easy to find problems & A S A P countermeasure implementation
TOYOTA Way Philosophy
TOYOTA employee all over the world are expected to use TOYOTA com m on set of values which are Continuous Improvement and Respect to People in their daily work and interactions
S A F E T Y
Z E R O AC C I D E N T
PILLAR
OPERATING C O S T
L O W E S T
PILLAR
JIDOKA
4. OperationsManagementConsulting Division
Sasaran TOYOTA Production
System
Mengurangi Cost dengan menghilangkan
Muda secara tuntas
Untuk mencapai hal tersebut..
1. Membuat produk yang sesuai pesanan customer
2. Membuat produk bermutu tinggi
3. Membuat produk dengan harga lebih murah
4. Membuat tempat bekerja berkualitas kuat yang mampu
merespon terhadap segala perubahan
7. OperationsManagementConsulting Division
Hyoujun Sagyo (vs) Sagyo Hyoujun
• Hyoujun Sagyo – Standardisasi Kerja
adalah metode untuk memproduksi barang yang paling efisien
dengan urutan kerja tanpa MUDA.
• Sagyo Hyoujun – Standard Kerja
adalah standard-standard penting secara tehnik produksi
(mesin, barang, & manusia) dalam proses kerja, contoh :
ampere listrik, kecepatan spray, dll.
• Tidak ada Hyoujun Sagyo tanpa Sagyo
Hyoujun
9. OperationsManagementConsulting Division
Multi Machine Handling
A D
Jenis Produksi
B C
4 unit lathe
(bubut) dengan 1
orang PIC
Jenis Produksi
A C D
B
4 proses dengan
1 orang
PIC
Part Jadi
Multi Process Handling
Multi Process Handling & Multi Machine Handling
Material 1. Proses (Lathe)
2. Proses ( Milling Panel)
3. Proses ( Bor Panel)
4. Proses ( Tapping)
2. Proses ( Milling Panel)
3. Proses ( Bor Panel)
4. Proses ( Tapping)
Material
1. Proses ( Lathe)
Part Jadi
10. OperationsManagementConsulting Division
Shojinka Dan Shojin
Man Power Saving
Yang dinamakan shojin adalah pengurangan
pekerjaan untuk satu orang dengan cara kaizen
kerja atau kaizen peralatan.
Flexible Man Power Line
Yang dinamakan shojinka adalah membuat
line yang dapat berproduksi dengan berapa
orangpun tanpa mengurangi produktifitas
sesuai jumlah produksi yang diperlukan.
11. OperationsManagementConsulting Division
Pra-syarat Standardisasi Kerja
1. Dari segi pekerjaan (Syarat ketika setting)
1. Memfokuskan pada gerak orang
2. Sebuah pekerjaan yang berulang - ulang
2. Dari segi peralatan ( Syarat ketika pengoperasian)
1. Trouble mesin harus sedikit
2. Fluktuasi produksi rendah
3. Dari segi kualitas (Syarat ketika pemakaian)
1. Gangguan kualitas sedikit
2. Baratsuki (deviasi) presisinya kecil
12. OperationsManagementConsulting Division
1. Takt Time
2. Urutan Kerja
3. Standard In Process Stock
①
③
②
④
⑤
⑥ Urutan Kerja
Standart Stock In Proces
Takt Time
3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
13. OperationsManagementConsulting Division
1.Takt Time
Merupakan waktu yang menentukan
(1unit atau 1 buah part harus dibuat dalam
berapa menit dalam berapa detik)
Takt Time = Waktu prod dalam 1 shift
Jumlah produksi yang
harus dibuat dalam 1 shift
PartJadi
Material
Urutan yang efektif pada pemrosesan
barang misalnya operator mengangkut
barang, memasang ke mesin, melepas dari
mesin
①
②
③
④
⑤
2. Urutan Kerja
⑥
16. OperationsManagementConsulting Division
3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
3. Standard In Process
Stock
Barang dengan jumlah
minimum yang harus disiapkan
di dalam proses agar produksi
berulang dapat dilakukan
dengan prosedur yang sama
17. OperationsManagementConsulting Division
1. Aturan Standard In Process Stock
( Perhatiakan) Jumlah Standard In Process Stock ditentukan saat start bekerja
2. Jumlah Standard In Process Stock berdasarkan kombinasi syarat/kondisi
Pattern Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process
Stock
Jumlah Standard Stock
In Proces Satuan Unit
Mesin
A
a Bekerja searah flow 0 Buah
1 Buah
c Ada feeder otomatis 1 Buah
B
a Bekerja searah flow 0 Buah
0 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
C
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
2 Buah
c Ada feeder otomatis 1 Buah
D
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
1 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
Klasifikasi Syarat/Kondisi Jumlah Standard In Process
Stock
①Urutan process(pekerjaan arah maju ) a Bekerja searah flow 0 Buah
b Bekerja berlawanan flow 1 Buah
②Ada tidaknya mesin
feeder otomatis
c Ada feeder otomatis 1 Buah
d Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
18. OperationsManagementConsulting Division Aturan Standard In Process
Stock
Kondisi Penjelasan Jumlah Standard In Process Stock
A
Ada mesin feeder
otomatis searah
flow barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(
(
B
B
)
)
Flow Barang
Process1 Process 2
② ③
⑦ ⑥
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
1 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
B
Tanpa mesin
feeder otomatis
searah dengan
flow barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(B)
Flow Barang
Process1 Process 2
② ③
⑦ ⑥
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
0 Buah
0 buah utuk kerja manual di
tiap lokasi mesin dengan
membawa benda kerja
C
Ada mesin feeder
otomatis
berlawanan
dengan flow
barang
(A)
Mate①rial
Material
⑧
(B)
② ③
⑦ ⑥
Process1 Process 2
Flow Barang
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
2 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
1 buah di depan tiap mesin
D
Tanpa mesin
feeder otomatis
berlawanan
dengan flow
barang
(A)
Materia①l
Material
⑧
(B)
② ③
⑦ ⑥
Process1 Process 2
Flow Barang
④
⑤
(A)
PartJadi
PartJadi
(B)
1 Buah
1 buah di depan tiap mesin
Note
(1) Material masuk dalam palet termasuk part jadi tidak termauk stock in process
20. OperationsManagementConsulting Division
3 Type Standardisasi Kerja
Type 1 Type II Type III
Proces
Digunakan dalam proses
kerja yang menggabungkan
pekerjaan standar berulang
– ulang dengan 3 elemen
penting (T/T,Urutan
Kerja,Standard In Process
Stock)
Digunakan untuk jumlah
pekerjaan yang sulit
dituliskan jumlah banyaknya
kombinasi pekerjaan yang
dilakukan 1 orang dalam 1
menit pada pekerjaan yang
takt timenya dapat dihitung
Digunakan pada
pekerjaan yang tidak
berulang
Jenis
Job
Kerja
M R W
A
K
T
dll
W Shell
Ganti tools 、 Check
Quality, dandori, delivery,
dll
Point
Takt Time disetting sejelas
mungkin :
T.T =C.T
Digunakan untuk
menunjukkan Kaju Heikin
idealnya :
T/T = C/T
Jumlah Lading Total = Fix
Time (Ideal)
Note
Line Capacity Sheet
TSKK
TSK
JSS (job squence sheet) or
Std Urutan Kerja, TSKK
Yamazumi Chart
Work Elemen Sheet
JSS (Job Sequence
Sheet)
Yamazumi Chart
Tabel Analisa Operating
28. OperationsManagementConsulting Division
10 Orang 120 Unit = 20 Unit Muda
9 Orang 100 Unit = Kaizen
Produktivitas Nyata
10 Orang Membuat 100 Unit
10 Orang Membuat 120 Unit
Produktivitas Yang Semu
Jumlah Yang Perlu
Dibuat hanya 100
Unit
Produktivitas Semu dan Produktivitas
Nyata