Dokumen tersebut membahas tentang pengurangan waktu cleaning (pembersihan) pada proses produksi industri. Beberapa langkah yang dijelaskan adalah melakukan observasi dan dokumentasi kondisi saat ini, memisahkan aktivitas internal dan eksternal, serta melakukan perbaikan untuk mengurangi aktivitas yang tidak perlu.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat 3 kalimat ringkasan utama:
1. Stop-Call-Wait merupakan konsep penting dalam Lean Production System yang melibatkan penghentian proses produksi ketika terjadi ketidaknormalan, memanggil bantuan, dan menunggu instruksi lanjut.
2. Konsep ini bertujuan mencegah produk cacat terlepas ke proses berikutnya dan menyelesaikan masalah segera di sumber masalah.
3. Operator me
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
TPM is a methodology for continuous improvement of manufacturing processes through employee involvement. It aims to maximize equipment effectiveness by minimizing breakdowns, accidents, and defects. The goals of TPM include effective equipment use, preventative maintenance, cross-departmental cooperation, and continuous small group improvements. It evolves maintenance approaches from reactive to proactive. TPM provides tangible benefits like increased productivity and quality, and intangible benefits like improved employee skills and morale.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan untuk menjamin kualitas produk, mulai dari Quality by Inspection, Build In Quality, hingga Total Quality. Pendekatan terbaik adalah Build In Quality di mana setiap karyawan bertanggung jawab atas kualitas pekerjaannya dan melakukan inspeksi secara terus-menerus untuk mencegah cacat. Hal ini mensyaratkan disiplin dan kerja sama seluruh jaringan untuk memastikan produk berkualitas tinggi.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat 3 kalimat ringkasan utama:
1. Stop-Call-Wait merupakan konsep penting dalam Lean Production System yang melibatkan penghentian proses produksi ketika terjadi ketidaknormalan, memanggil bantuan, dan menunggu instruksi lanjut.
2. Konsep ini bertujuan mencegah produk cacat terlepas ke proses berikutnya dan menyelesaikan masalah segera di sumber masalah.
3. Operator me
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
TPM is a methodology for continuous improvement of manufacturing processes through employee involvement. It aims to maximize equipment effectiveness by minimizing breakdowns, accidents, and defects. The goals of TPM include effective equipment use, preventative maintenance, cross-departmental cooperation, and continuous small group improvements. It evolves maintenance approaches from reactive to proactive. TPM provides tangible benefits like increased productivity and quality, and intangible benefits like improved employee skills and morale.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan untuk menjamin kualitas produk, mulai dari Quality by Inspection, Build In Quality, hingga Total Quality. Pendekatan terbaik adalah Build In Quality di mana setiap karyawan bertanggung jawab atas kualitas pekerjaannya dan melakukan inspeksi secara terus-menerus untuk mencegah cacat. Hal ini mensyaratkan disiplin dan kerja sama seluruh jaringan untuk memastikan produk berkualitas tinggi.
The team worked to reduce setup times for a small spinning buffing machine from over 10 minutes to under 10 minutes through a SMED (Single Minute Exchange of Die) project. They standardized work instructions, organized tools and fixtures, developed process parameters for all parts, relocated equipment for better ergonomics, and reduced non-value added steps to decrease changeover times by 45%. Key factors for sustaining the improvements include continued 5S, operator training, addressing open items, auditing, and cross-shift communication.
The document discusses quick changeover, which aims to reduce changeover time and costs. It defines changeover time as the total time required to change from the last good piece of one production run to the first good piece of the next run. Quick changeover benefits include increasing production capacity and flexibility. There are traditionally viewed as myths that long runs and large batches offset changeover costs. The document outlines a six stage process for quick changeover improvement, including observing current changeover times, separating internal and external steps, converting internal steps to external, eliminating waste from steps, and standardizing the new process. Frequent measurement and reduction of changeover times can create competitive advantages around inventory and responsiveness.
SMED (Single-Minute Exchange of Dies) is a system for reducing equipment changeover time in manufacturing. The essence of the SMED system is to convert as many changeover steps as possible to “external” (performed while the equipment is running), and to simplify and streamline the remaining steps.
SMED – It is a method of reducing time in total equipment changeover.
SMED is the term used to represent the Single Minute Exchange of Die or setup time that can be counted in a single digit of minutes. Its goal is to reduce the setup time from hours down to less than 10 minutes
It provides a rapid and efficient way of converting a manufacturing process from running the current product to running the next product.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
This document outlines an agenda for a SET-UP Reduction Workshop. The workshop aims to teach techniques for reducing set-up times through applying Single Minute Exchange of Dies (SMED) methodology. The agenda covers why SMED is important, defining relevant terms, analyzing current set-up operations, separating internal and external tasks, using checklists and function checks, improving transport, and taking action to reduce set-up times. The workshop provides information on SMED concepts and guides participants through exercises to analyze their processes and identify opportunities to standardize, parallelize, and streamline set-up tasks.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar pencapaian keselamatan kerja tanpa kecelakaan melalui pelaksanaan Kiken Yochi Training (KYT) atau Latihan Memprediksi Bahaya. KYT bertujuan untuk memprediksi bahaya sebelum terjadi kecelakaan dengan menganalisis kondisi kerja, merencanakan tindakan pencegahan, dan mempertahankan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen ini juga menjelask
El documento describe el método SMED (Single Minute Exchange of Die) para reducir los tiempos de configuración. SMED clasifica las operaciones de configuración como internas o externas y busca convertir las internas en externas para reducir el tiempo total de configuración a menos de 10 minutos. También recomienda mejorar las operaciones de configuración mediante la estandarización, organización y automatización para lograr tiempos de configuración más cortos.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Daily Production Management - 5 Tips to Maintain Stability & Exclusion of Abn...Antonius Pompi Bramono
5 tips to maintain stability & exclusion of abnormality in your daily production management by implementing 5S, Visual Control, Observing & Enforcement of Standard, Failsafe Devices and Abnormality Control.
Six loss analysis provides a dashboard approach to identifying areas of loss that impact equipment performance. The six categories of loss are: planned downtime, breakdowns, minor stops, speed loss, quality loss during production, and quality loss at startup. Tracking each loss area allows companies to pinpoint where to focus improvement efforts for greatest impact on output. Regular six loss analysis combined with addressing the biggest loss areas can accelerate performance gains.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is a measure of the Maximum Potential Ability of a production equipment to perform in a particular production environment. It does NOT drop when production is reduced nor does it rise when production volume is increased. It is stable. It is like the inherent HP of an automobile engine. An increase in OEE may be compared to a successful modification of an automobile engine to increase its HP. Improvement is permanent.
The task assigned was to improve overall equipment effectiveness of outer tube machining cells. There were 6 outer tube machining cells, each machining cell had 3 machines first was 2T machine to machine both ends of outer tubes, second was 5T machine to deep boring operation and VMC machine to milling and drilling operations.
The task was to be completed in 5 steps. First step was production data collection of the month MAY 2016, Second step was to calculate OEE, third step was to analyze data to find the reasons of losses, fourth step was to find the root causes and the last step was to submit the action plan to improve on the losses.
The team worked to reduce setup times for a small spinning buffing machine from over 10 minutes to under 10 minutes through a SMED (Single Minute Exchange of Die) project. They standardized work instructions, organized tools and fixtures, developed process parameters for all parts, relocated equipment for better ergonomics, and reduced non-value added steps to decrease changeover times by 45%. Key factors for sustaining the improvements include continued 5S, operator training, addressing open items, auditing, and cross-shift communication.
The document discusses quick changeover, which aims to reduce changeover time and costs. It defines changeover time as the total time required to change from the last good piece of one production run to the first good piece of the next run. Quick changeover benefits include increasing production capacity and flexibility. There are traditionally viewed as myths that long runs and large batches offset changeover costs. The document outlines a six stage process for quick changeover improvement, including observing current changeover times, separating internal and external steps, converting internal steps to external, eliminating waste from steps, and standardizing the new process. Frequent measurement and reduction of changeover times can create competitive advantages around inventory and responsiveness.
SMED (Single-Minute Exchange of Dies) is a system for reducing equipment changeover time in manufacturing. The essence of the SMED system is to convert as many changeover steps as possible to “external” (performed while the equipment is running), and to simplify and streamline the remaining steps.
SMED – It is a method of reducing time in total equipment changeover.
SMED is the term used to represent the Single Minute Exchange of Die or setup time that can be counted in a single digit of minutes. Its goal is to reduce the setup time from hours down to less than 10 minutes
It provides a rapid and efficient way of converting a manufacturing process from running the current product to running the next product.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
This document outlines an agenda for a SET-UP Reduction Workshop. The workshop aims to teach techniques for reducing set-up times through applying Single Minute Exchange of Dies (SMED) methodology. The agenda covers why SMED is important, defining relevant terms, analyzing current set-up operations, separating internal and external tasks, using checklists and function checks, improving transport, and taking action to reduce set-up times. The workshop provides information on SMED concepts and guides participants through exercises to analyze their processes and identify opportunities to standardize, parallelize, and streamline set-up tasks.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar pencapaian keselamatan kerja tanpa kecelakaan melalui pelaksanaan Kiken Yochi Training (KYT) atau Latihan Memprediksi Bahaya. KYT bertujuan untuk memprediksi bahaya sebelum terjadi kecelakaan dengan menganalisis kondisi kerja, merencanakan tindakan pencegahan, dan mempertahankan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen ini juga menjelask
El documento describe el método SMED (Single Minute Exchange of Die) para reducir los tiempos de configuración. SMED clasifica las operaciones de configuración como internas o externas y busca convertir las internas en externas para reducir el tiempo total de configuración a menos de 10 minutos. También recomienda mejorar las operaciones de configuración mediante la estandarización, organización y automatización para lograr tiempos de configuración más cortos.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Daily Production Management - 5 Tips to Maintain Stability & Exclusion of Abn...Antonius Pompi Bramono
5 tips to maintain stability & exclusion of abnormality in your daily production management by implementing 5S, Visual Control, Observing & Enforcement of Standard, Failsafe Devices and Abnormality Control.
Six loss analysis provides a dashboard approach to identifying areas of loss that impact equipment performance. The six categories of loss are: planned downtime, breakdowns, minor stops, speed loss, quality loss during production, and quality loss at startup. Tracking each loss area allows companies to pinpoint where to focus improvement efforts for greatest impact on output. Regular six loss analysis combined with addressing the biggest loss areas can accelerate performance gains.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is a measure of the Maximum Potential Ability of a production equipment to perform in a particular production environment. It does NOT drop when production is reduced nor does it rise when production volume is increased. It is stable. It is like the inherent HP of an automobile engine. An increase in OEE may be compared to a successful modification of an automobile engine to increase its HP. Improvement is permanent.
The task assigned was to improve overall equipment effectiveness of outer tube machining cells. There were 6 outer tube machining cells, each machining cell had 3 machines first was 2T machine to machine both ends of outer tubes, second was 5T machine to deep boring operation and VMC machine to milling and drilling operations.
The task was to be completed in 5 steps. First step was production data collection of the month MAY 2016, Second step was to calculate OEE, third step was to analyze data to find the reasons of losses, fourth step was to find the root causes and the last step was to submit the action plan to improve on the losses.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kapasitas produksi dan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi kapasitas tersebut. Langkah-langkahnya meliputi penetapan kapasitas yang dibutuhkan, formulasi alternatif untuk memenuhinya, analisis alternatif, dan pemilihan alternatif optimal. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung jumlah mesin dengan mempertimbangkan efisiensi, waktu pengerjaan, dan tingkat
Sistem produksi Just in Time bertujuan meminimalkan pemborosan dengan hanya memproduksi barang yang dibutuhkan konsumen sesuai waktu dan jumlah yang dibutuhkan. Konsep dasarnya meliputi produksi tepat waktu, otomatisasi, fleksibilitas tenaga kerja, dan saran dari karyawan. Unsur pentingnya adalah mengurangi waktu penyetelan mesin, tata letak produksi lancar, produksi tanpa kerusakan, dan sistem kanban
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin CNC yang meliputi jenis perawatan seperti perawatan saat kerusakan, perawatan pencegahan, dan perawatan korektif. Perawatan pencegahan pada mesin CNC dibagi menjadi perawatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang umur mesin.
ANALISA KEANDALAN MESIN BELT CONVEYOR DENGAN PENDEKATAN METODE.pptxAdeTriYulistian
Analisis keandalan belt conveyor dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance dan Failure Mode and Effect Analysis. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan komponen conveyor dan menentukan prioritas perawatan.
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
Modul ini membahas konsep perencanaan fasilitas, perancangan tata letak fasilitas, dan perencanaan kebutuhan mesin produksi dalam industri. Topik utama meliputi penentuan lokasi pabrik, perancangan struktur bangunan, sistem pemindahan material, serta prinsip optimalisasi ruang dan aliran kerja. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami perencanaan fasilitas manufaktur secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pemeliharaan mesin, termasuk pemeliharaan berdasarkan kegagalan, pemeliharaan preventif berdasarkan waktu, pemeliharaan prediktif berdasarkan kondisi, dan pemeliharaan proaktif berdasarkan resiko. Dibahas pula manfaat dan kerugian masing-masing jenis pemeliharaan serta kapan jenis manakah yang tepat digunakan. Diuraikan pula konsep OEE untuk
Teknik analisis data dan keseimbangan lini digunakan untuk menganalisis efisiensi proses produksi. Metode analisis data meliputi inventarisasi kegiatan, membuat jaringan kerja dan stasiun kerja, serta analisis keseimbangan lini dengan menentukan waktu siklus, jumlah stasiun kerja, dan efisiensi lini produksi. Keseimbangan lini bertujuan mendistribusikan tugas secara merata ke stasiun kerja agar mencapai efisiensi tinggi
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptAdiPradnyana1
Sistem produksi Just in Time bertujuan memproduksi barang sesuai kebutuhan dan waktu yang diperlukan dengan menghilangkan pemborosan. Konsep dasarnya meliputi produksi tepat waktu, otomatisasi untuk mencegah cacat, fleksibilitas tenaga kerja, serta ide-ide kreatif karyawan. Unsur-unsur pentingnya adalah pengurangan waktu penyetelan, tata letak yang lancar, produksi bebas kerusakan, dan hubun
TPM adalah strategi Jepang yang berfokus pada efisiensi mesin untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. TPM mencakup perawatan ketika kerusakan, upaya pencegahan, dan perbaikan untuk mencapai tujuan nol kerusakan, kecelakaan, dan kemacetan. Pengukuran seperti MTBF dan MTTR digunakan untuk memantau kinerja mesin.
Similar to Single minute exchange of dies - quick changeover (20)
State of Charge Vs Depth of Discharge
Battery Indicator
Safety Label
Lead Acid Battery Standard Performance
The difference between Conventional Batteries, Hybrid Batteries and MF Batteries
Lagging cells in lead acid batteries
Cycling
Lead-Acid Cell and Battery Troubles and Their Remedies
Water Loss in VRLA
Premature Capacity Loss in VRLA
References
- Corrosion Layer 1 and 2
- Soaking
- Formation
- Tank Formation and Washing
- Container Formation
- Concept of Tank Formation Program
- Inert Gas Oven
- Enveloping
- Assembling
- Equilibrium Cell Voltage of the lead acid battery
- Pourbaix Diagram
- Chemical Reaction (Charging and Discharging)
- Battery Container and Cover
- Accessories
- Safety Labeling
- Sulfuric Acid
- What is battery
- Purpose of battery
- Battery Classification
- Lead Acid Battery Manufacturing Process
- Lead Acid Battery Component and Construction
- Lead Acid Battery Standard
- Grid Casting Machine
- Grid and small part
- Mixing
- Positive and Negative Active Material
- Pasting
- Curing and Drying
Dokumen tersebut membahas metodologi Six Sigma untuk meningkatkan produktivitas, khususnya tentang analisis data menggunakan berbagai grafik dan diagram seperti histogram, normal probability plot, run chart, scatter plot, box plot, pareto chart, dan multi vari chart. Dokumen ini juga membahas fokus proyek untuk menentukan ruang lingkup yang tepat.
Based on my work experience doing some improvement particularly productivity improvement in three different multinational companies. Wish I can continue for next part soon.
Any comment or feedback are most welcome.
Pencapaian Arsenal hingga minggu ke-33 2013/2014Bahtiar Yulianto
Sebuah contoh yang bisa menjadi inspirasi bagi siapapun, bahwa konsistensi performance dari sebuah tim (organisasi) harus menjadi fokus utama perhatian dari manajemen, manajer, semua fungsi yang ada dan pemain itu sendiri (dapat dianalogikan sebagai karyawan/anggota organisasi).
3. 3
Bagikan lembar kertas ke setiap peserta trainingdan mintalah mereka untuk menuliskan nama dan melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang mereka amati/temukan dari proses di pit stop Formula 1 terkait aspek : People/Manusia Management/Manajemen Process/Proses Environment/Lingkungan Material Equipment/Peralatan/PerlengkapanTugas anda sebagai seorang traineratau fasilitator untuk mengumpulkan dan mengelompokkan pendapat dari masing-masing peserta training. Selanjutnya mendiskusikan hasil ringkasan ini dengan semua peserta training. Berilah apresiasi untuk setiap pendapat yang bagus (kejelian, sesuai dengan topik training, spesifik). Sebuah souvenir menarik yang diberikan kepada peserta trainingakan menjadi bentuk apresiasi yang luar biasa. EXTREME CHANGEOVER (60’)
4. 4
Contoh : setiap anggota tim merupakan anggota yang sudah terlatih dan teruji dengan baik, sudah melalui rangkaian pelatihan dan ujian. EXTREME CHANGEOVER (PEOPLE)
5. 5
Contoh : Proses di pit stop berjalan hanya sekian detik (dibawah satu menit) untuk melakukan penggantian roda, pengisian bahan bakar, pemeriksaan keseimbangan mobil, penggantian part yang rusak dan lain-lain. EXTREME CHANGEOVER (PROCESS)
6. 6
Contoh : Area pit stop bersih, rapi, dan dilengkapi petunjuk-petunjuk kerja yang tervisualisasi sehingga memudahkan driveruntuk menghentikan mobilnya tepat pada garis yang ditentukan. EXTREME CHANGEOVER (ENVIRONMENT)
7. 7
Contoh : Ada keputusan dari pemandu tim untuk melakukan pengisian bahan bakar 50% atau 100%, atau sekedar melakukan penggantian jenis ban misalnya untuk menyesuaikan kondisi trek basah, keringatau sedang hujan. EXTREME CHANGEOVER (MANAGEMENT)
8. 8
Contoh : Setiap peralatan sudah siap pakaiEXTREME CHANGEOVER (EQUIPMENT)
9. 9
Contoh : Material yang akan digunakan sudah melalui proses pemeriksaan, material yang akan digunakan sudah siap pakaiEXTREME CHANGEOVER (MATERIAL)
12. PENGERTIAN CLEANING TIMECleaning Time : Waktu yang diperlukan untuk melakukan pembersihan mesin produksi yang tercatat sejak mesin berhenti berproduksi hingga mesin dapat kembali menghasilkan produk selanjutnya dengan memenuhi kualitas yang sudah ditetapkan. Cleaning process (proses pembersihan) menjadi bagian dari changeover process (proses perpindahan produk). Beberapa perusahaan kimia menerjemahkan cleaning processsebagai changeover processdan sebaliknya karena sebagian besar aktifitas perpindahan produk berupa aktifitas pembersihan/cleaning.
12
13. MENGAPA CLEANING TIMEHARUS DIKURANGI ? FleksibilitasMakin meningkatnya jenis produk yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan pelanggan maka kemampuan industri untuk memenuhinya harus ditunjang dengan peningkatan fleksibilitas produksi dalam skala (batch size) yang lebih kecil untuk memproduksi jenis produk yang lebih banyak. KapasitasSetiap menit adalah berharga, sehingga setiap aktifitas cleaningataupun set upproduk harus dilaksanakan sesingkat mungkin, dengan demikian waktu yang ada menjadi optimal untuk kebutuhan proses produksi. BiayaBiaya produksi terkait erat dengan performance mesin. Semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk cleaningmaupun set upmaka penggunaan mesin untuk proses menghasilkan produk akan semakin kecil. 13
14. BAGAIMANA MENGURANGI CLEANING TIME ? 1.Lakukan pengamatan dan dokumentasikan kondisi yang terjadi saat ini. 2.Pisahkan aktifitas internal dan aktifitas eksternal. 3.Lakukan perbaikan untuk masing-masing jenis aktifitas. 4.Lakukan pengamatan dan dokumentasikan proses cleaning yang baru. 5.Tetapkan proses cleaning yang baru menjadi sebuah prosedur yang baku. 6.Rayakan kesuksesan yang diraih!!
14
15. 1.LAKUKAN PENGAMATAN DAN DOKUMENTASIKAN KONDISI YANG TERJADI SAAT INI
A.Tentukan secara spesifik rencana untuk perbaikan
B.Bentuklah tim Kaizen
C.Lakukan observasi :
Menggunakan Video Record
Kumpulkan data-data yang diperlukan untuk analisa proses (SebelumKaizen).
-Analisa semua aktifitas kerja yang dilakukan
-Identifikasi usaha jangka pendek yang dapat dilakukan untuk mengurangi waktu cleaning melalui perubahan prosedur kerja
-Identifikasi modifikasi yang dapat dilakukan
-Identifikasi investasi peralatan baru/teknologi baru
D.Buatlah diagram Paretoberisi setiap kategori aktifitas cleaning
16. Persiapan pengambilan rekaman video
Kumpulkan informasi awal
Pilihlah bagian-bagian atau alat produksi yang rutin digunakan
Tentukan peralatan apa saja yang digunakan dan kegiatan operasional yang terkait
Siapkan dan evaluasi kondisi di lapangan
Dimana operator berdiri ?
Dimana letak penempatan kamera yang terbaik ?
Apakah cahaya sudah mencukupi ?
Penambahan keterangan
Apa yang sedang terjadi jika operator menutupi kamera atau sedang pergi meninggalkan lokasi ?
17. Analisa waktu hasil observasi dan rekaman video
Tinjau waktu hasil observasi dan rekaman video dengan tim Kaizen
Identifikasi peluang-peluang perbaikan
Internal vs. External
Value Added Vs Non-Value Added
Normal vs. Abnormal
EightTypes of Waste
Automatic, Manual, Walking,
danWaiting times
Mintalah ide-ide perbaikan dari anggota tim dan juga rekan-rekan kerja pelaksana cleaning
18. EIGHT WASTES
Over Production
Inventory
Excess Processing Motion
Non utilized talent
Defect
Waiting Transportation
19. Mach # 3456 Before Kaizen Analysis
Minutes From To Area / Department Date 3/7/99
146 Part # Model A Model B Machining Cell
Step No. Changeover Element Element Elapsed Internal External Waste Improvement Plan Eliminate
Internal to
External Reduce
1
Pick-up tools from tool crib
(search)
19 19 19 x Mount hand tools on machine x
2
Remove Fixture (Fixture
Change)
15 34 15
Air wrench at machine .
Eliminate bolts - install
quick release. Design SMED
cart to load fixture.
x
3 Look for Tools (Search) 5 39 5 x Mount hand tools on machine x
4
Remove Fixture (Fixture
Change)
7 46 7 See step 2. x
5
Clean & prepare subplate
(Fixture Change)
10 56 10 Steel plugs for subplate. x
6
Prepare nex fixture (Fixture
Change)
20 1'16 20 x
Standardize procedures to
externalize this step.
x x
7
Put on new fixture (Fixture
Change)
22 1'38 22
Air wrench at machine .
Eliminate bolts - install
quick release. Design SMED
cart to load fixture.
x
8
Remove preset tools (Tools
Change)
4 1'42 4
Establish common tooling for
all models.
x x
9 Preset tooling (Tool Change) 6 1'48 6
Standardize procedures to
externalize this step.
x
10
Load new tooling (Tool
Change)
11 1'59 11
Establish common tooling for
all models.
x x
11 Run 1st Piece (1st Piece) 15 2'14 15
12 Qualify 1st Piece (Gage) 12 2'26 12
Standardize procedures to
externalize this step.
x
Totals
2'26 2'26 2'11 15
Operation Time Changeover Categories Goal of Improvement Plan
Set-up Operations Analysis Chart
CONTOH HASIL OBSERVASI DAN DOKUMENTASI
PROSEDUR CLEANING
20. Set-up Pareto Analysis
0
10
20
30
40
50
60
70
80
time in min
Fixture Chg Search Tool Chg 1st Piece check Calibrate Gauge
Contoh analisa Pareto Analysis untuk setiap
kategori waktu
21. 2. PISAHKAN AKTIFITAS INTERNAL DAN AKTIFITAS EKSTERNAL
Internal:
Semua aktifitas cleaningyang harus dilaksanakan saat mesin dalam kondisi mati.
External:
Semua aktifitas cleaningyang harus dilaksanakan saat mesin masih dijalankan.
Setiap bentuk aktifitas harus dipisahkan apakah termasuk proses internalatau proses external. Saat mesin sudah dimatikan maka tidak boleh ada aktifitas externaldilakukan.
22. Mach # 3456 Before Kaizen Analysis
Minutes From To Area / Department Date 3/7/99
146 Part # Model A Model B Machining Cell
Step No. Changeover Element Element Elapsed Internal External Waste Improvement Plan Eliminate
Internal to
External Reduce
1
Pick-up t ools from t ool crib
(s earch)
19 19 19 x Mount hand t ools on machine x
2
Remove Fixt ure (Fixt ure
Change)
15 34 15
Air wrench at machine . Eliminat e bolt s -
ins t all quick releas e. Des ign SMED cart
t o load fixt ure. x
3 Look for Tools (Search) 5 39 5 x Mount hand t ools on machine x
4
Remove Fixt ure (Fixt ure
Change)
7 46 7 See s t ep 2. x
5
Clean & prepare subplat e
(Fixt ure Change)
10 56 10 St eel plugs for subplat e. x
6
Prepare nex fixt ure (Fixt ure
Change)
20 1'16 20 x St andardize procedures t o ext ernalize
t his s t ep. x x
7
Put on new fixt ure (Fixt ure
Change)
22 1'38 22
Air wrench at machine . Eliminat e bolt s -
ins t all quick releas e. Des ign SMED cart
t o load fixt ure. x
8
Remove pres et t ools (Tools
Change)
4 1'42 4 Es t ablish common t ooling for all models . x x
9 Pres et t ooling (Tool Change) 6 1'48 6
St andardize procedures t o ext ernalize
t his s t ep. x
10 Load new t ooling (Tool Change) 11 1'59 11 Es t ablish common t ooling for all models . x x
11 Run 1s t Piece (1s t Piece) 15 2'14 15
12 Qualify 1s t Piece (Gage) 12 2'26 12
St andardize procedures t o ext ernalize
t his s t ep. x
Totals
2'26 2'26 2'11 15
Operation Time Changeover Categories Goal of Improvement Plan
Set-up Operations Analysis Chart
Internal or External?
Contoh bentuk pemisahan aktifitas internal dan external
23. 3. LAKUKAN PERBAIKAN UNTUK MASING-MASING AKTIFITAS INTERNALMAUPUN EXTERNAL
Konsistensi kedisplinan penerapan 5S adalah kunci utama penerapan quick changeover
Setiap menit itu berhargasaat melakukan pencarian alat, perlengkapan, alat pendukung, ataupun bahan-bahan lainnya (bahan kimia untuk cleaning) dalam menambah waktu cleaning.
Kuatnya fondasi 5S akan memastikan bahwa semua material atau alat yang akan digunakan berada di tempat yang seharusnya, dalam kondisi bersih, dan siap pakai.
24. PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN WASTE
Masih ingat dengan 8 WASTE ?
Defects
Over-Production (inventory)
Waiting
Non utilized talent
Transportation
Inventory
Motion
ExcessProcessing
Storage area
for Dies
Tool Cart
Punch Press
Tool Room
25. Langkah-langkah mengurangi aktifitas internal secara bertahap –mengurangi aktifitas yang tidak perlu
Cleaning Time
measure
separate
reduce/eliminate
convert
internal
internal
internal
external
external
external
(repeat)
26. CONTOH CHECK LIST LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN
Membuat tempat peralatan khusus untuk aktifitas cleaning
Memastikan semua peralatan siap digunakan sebelum aktifitas cleaning dijalankan
Melakukan sebanyak mungkin aktifitas externalsebelum mesin dimatikan
Dua tenaga kerja atau lebih dapat dialokasikan untuk mempercepat proses cleaning
Menggunakan clampyang cukup dilakukan satu gerakan saja untuk melepas atau mengunci
Menerapkan pengendalian secara visualuntuk menghilangkan aktifitas adjustment
28. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGPEMBERSIHAN MESIN/PERALATAN PRODUKSI MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA-Jenis bahan kimia yang digunakan menyesuaikan jenis material/produk jadi/kotoran yang dibersihkan-Sangat penting untuk mempelajari MSDS/SDS bahan kimia yang digunakan sebelum pemakaian-Termasuk jenis alat pelindung diri (APD) apa saja yang wajib dipakai oleh tenaga kerja yang melakukan cleaning-Barikade khusus perlu dipasang untuk menghindari terjadinya kontak tenaga kerja lain terhadap bahan kimia pembersih.
29. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMEMERLUKAN PERALATAN SPRAY(AIR ATAU BAHAN KIMIA) -Untuk pembasahan, pelarutan, dan pembilasan mesin atau bagian mesin yang akan dibersihkan-Meratakan bahan kimia pembersih ke setiap bagian yang sulit terjangkau-Prosesnya mudah dan relatif berjalan singkat-Bahan kimia yang digunakan menyesuaikan jenis material/bahan baku/bahan jadi/kotoran yang akan dibersihkan. -Perlu adanya pelatihan yang intensif dan pengamanan yang ketat khususnya bila proses cleaningmembutuhkan peralatan dengan tekanan tinggi
30. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMEMERLUKAN PEMBERSIHAN FISIK SECARA MANUAL-Membersihkan sisa-sisa atau kerak bahan baku atau bahan jadi yang masih menempel-Umumnya usaha ini dilakukan karena kerak menempel sangat kuat pada dinding-dinding mixeratau reactor, atau tumpahan material yang sudah menempel kuat pada lantai kerja -Proses pembersihan fisik secara manual membutuhkan waktu lama.
31. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGAUTOCLEAN-Mempertimbangkan frekuensi cleaningyang tinggi, jumlah peralatan yang harus dibersihkan, waktu cleaning, desain proses dan teknologi yang digunakan, maka beberapa industri menerapkan pemasangan peralatan khusus untuk pembersihan yang dilakukan secara otomatis tanpa perlu melakukan aktifitas cleaningsecara manual.
32. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGPERALATAN YANG DIBERSIHKAN MERUPAKAN CONFINED SPACE-Harus mengikuti prosedur bekerja aman dalam confined space-Ijin kerja, lock tag test and try, peralatan pendukung seperti gas detector, tripod, portable lighting, blower, ducting harus tersedia dansafety watcherharus melakukan pendampingan atau pengawasan selama proses cleaning dilaksanakan-Umumnya bekerja dalam confined spacemempunyai keterbatasan oksigen dengan temperatur ruangan yang cukup tinggi sehingga menguras tenaga cukup besar untuk itu rotasi tenaga kerja secara berkala (setiap satu atau dua jam menyesuaikan kondisi)
33. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMENSYARATKAN DILAKUKANNYA SANITASI-Sanitasi dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus maupun spora baik terhadap tenaga kerja, material, produk maupun terhadap proses. -Terdapat keterkaitan yang erat antara tenaga kerja, material, proses, lingkungan kerja, fasilitas, dan sistem sanitasi yang diterapkan. -Sanitasi dilakukan tidak hanya terhadap semua peralatan kerja terkait melainkan juga terhadap lingkungan kerja dimana proses produksi dijalankan. -Umumnya diterapkan di industri makanan dan minuman, industri obat-obatan, industri peralatan medis dan rumah sakit
34. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMEMBERSIHKAN PERPIPAAN-Beberapa proses menuntut jalur perpipaan material, jalur perpipaan bahan kimia pembantu proses, jalur perpipaan produk jadi harus dibersihkan untuk menghindari terjadinya kontaminasi. -Umumnya menggunakan spray bahan kimia tertentudengan tekanan tinggi, dibantu dengan proses cleaningsecara fisik
35. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMENSYARATKAN DILAKUKAN STERILISASI-Menggunakan panas, gas, bahan kimia tertentu, penyinaran sinar UV, vacuumdan tekanan tinggi, filtrasi maupun kombinasi. -Merupakan bagian dari proses sanitasi
36. BEBERAPA JENIS AKTIFITAS CLEANINGMENSYARATKAN PEMERIKSAAN/ANALISA OLEH BAGIAN LABORATORIUM (KIMIA DAN MIKROBIOLOGI) -Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan peralatan kerja dan lingkungan kerja sudah steril dari bakteri, jamur, virus maupun spora-Membutuhkan waktu yang cukup lama lebih dari 1 hari-Bilamana ditemukan adanya mikroorganisme maka proses cleaningharus diulang. -Beberapa perusahaan menerapkan trace compononent analysisdalam rangka memastikan bahan aktif dari produk sebelumnya tidak mengkontaminasi produk yang akan dibuat. -Terdapat batas maksimal tertentu yang ditetapkan sebagai standar kualitas cleaning.
37. Beberapa penerapan cara praktis
Penggantian screwdengan clamp
Penggunaan tools bag untuk setiap tenaga kerja yang melakukan cleaning
38. BEBERAPA PENERAPAN CARA PRAKTIS
Quick Changeoverberawal dan berakhir dengan5S.
Merubah aktifitas internal menjadi eksternal, selanjutnya memperbaiki aktiftas internal yang ada
Baut adalah musuh kita bersama.
Jangan menggantungkan pada keahlian khusus fine-tuning.
Standar adalah standar, standar bukanlah hal yang fleksibel
Standarisasi untuk semua kegiatan/aktifitas SMED
39. Beberapa penerapan cara praktis
Akan mudah melakukan penggantian tinta printer dengan benar dan cepat karena setidaknya ada beberapa petunjuk secara fisik (bentuk, warna, kode bentuk dan warna)
Menempatkan peralatan yang sering digunakan sedekat mungkin dengan mesin
40. 4. MENDOKUMENTASIKANCLEANING PROCESS YANG BARU
Uraikan elemen apa saja dalam diagram standar Cleaning Process(setelah pelaksanaanKaizen)
Sebaiknya dapat direkam video pelaksanaan prosedur cleaning process yang baru
Catat waktusetiap elemen cleaning process
Mencatat pencapaian cleaning time untuk setiap shift group/setiap pergantian produk/setiap jenis mesin yang digunakan
Arahkan area lain yang layak untuk dilakukan perbaikan berkelanjutan
41. Mach # After Kaizen
Minutes From To Area / Department Date
Part #
Step No. Changeover Element Element Elapsed Internal External Waste Comments / Future Improvement Plans
Operation Time Changeover Categories
Set-up Operations Standard
Standarisasi prosedur kerja baru
42. 5. TETAPKAN PROSES CLEANING YANG BARU MENJADI SEBUAH PROSEDUR YANG BAKU.
Diagram standar cleaning processakan menjadi landasan dari prosedur cleaningyang baru.
Siapkan instruksi kerja serinci mungkin yang nantinya akan dimasukkan ke dalam diagram standar cleaning process. Dapat dimasukkan waktu-waktu standar untuk setiap langkah proses cleaning.
Pastikan semua personil terkait sudah mendapatkan pelatihan prosedur baru.
43. 43
Bagikan lembar kertas ke setiap peserta training dan mintalah mereka untuk memberi nama dan melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang mereka temukan dari pengalaman mereka dalam melaksanakan cleaning process terkait aspek : People Management Process Environment Material EquipmentTugas anda sebagai seorang trainer atau fasilitator untuk mengumpulkan dan mengelompokkan pendapat dari masing-masing peserta training. Selanjutnya menyampaikan hasil ringkasan ini kepada semua peserta training. ANALISA CLEANING PROCESS SAAT INI
44. 6. RAYAKAN KESUKSESAN YANG DIRAIH
Memberikan apreasiasi berupa penghargaan yang khusus diberikan kepada tim yang telah melakukan perbaikan dan membuktikan melalui hasil yang nyata.
Presentasi dokumentasi project yang dilakukan oleh tim kaizen kepada semua karyawan akan memberikan dampak positif untuk memacu berkembangnya motivasi dan pemikiran-pemikiran baru dari karyawan dalam mengoptimalkan produktifitas di semua area kerja.
Apresiasi khusus berbentuk piagam, shopping/dinner voucheratau sejenis lainnya dapat diserahkan bersamaan dengan adanya kunjungan dari tim regional atau global seperti saat dinneratau ada event bersama lainnya.
Pemasangan dokumentasi Kaizen project, piagam penghargaan atau foto saat penyerahan piagam penghargaan di bulletin board perusahaan adalah bentuk apresiasi yang berbeda dari manajemen terhadap prestasi karyawan.
45. APA YANG LEBIH PENTING DARI QUICK CLEANING /QUICK CHANGEOVER?
Production planning
Pengendalian inventory (raw material, intermediate, finish product)
Penetapan design capacity
Expansion plan
Pemilihan teknologi proses
Usaha memperbarui teknologi
Layoutbangunan
Layoutproses
Sumber daya (kualitas dan kuantitas)
Penetapan prioritas dan arah investasi jangka panjang terhadap pengembangan kemampuan perusahaan dan kemajuan bisnis perusahaan
Budaya dilingkungan perusahaan (team work, reward and punishmentdan lain-lain)
Integrated Management System
46. Terima Kasih... Semoga bermanfaatHanya akan bermanfaat jika anda mencoba menerapkannyaReferensi : dari berbagai sumber dan pengalaman kerja di beberapa industri kimia