SlideShare a Scribd company logo
MEASUREMENT ERROR
Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018
Dosen :
Dr. dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
OUTLINE
• Pendahuluan
• Pengukuran
• Skala Pengukuran
• Kualitas Pengukuran
• Syarat-syarat Pengukuran
• Measurement Error
• Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran
• Jenis Kesalahan Pengukuran
• Cara Menghindari Kesalahan Pengukuran
• Kesimpulan
• Diskusi
• Referensi
PENDAHULUAN
• Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai
besaran ukur.
• Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai
besaran ukur.
• Karena hanya merupakan taksiran maka setiap
hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan.
• Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran
disebut dengan measurement error.
PENGUKURAN
• Pengukuran merupakan proses kuantifikasi hasil
observasi dengan memperhatikan referensi
tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku
atau dianggap baku.
• Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan
maksud agar fenomena tersebut dapat dianalisis
menurut aturan tertentu.
• Pengukuran (measurement) adalah prosedur
menentukan kualitas atau kuantitas dari
karakteristik subjek penelitian yang disebut
variabel.
SKALA PENGUKURAN
Skala rasio
Skala ordinal
Terdapat peringkat
namun jarak antar
peringkat tidak
dapat
dikuantifikasikan.
Contoh: derajad
penyakit, tingkat
sosial ekonomi
Ada peringkat
kuantitatif, dapat
diukur dan
mempunyai nilai 0
alami.
Contoh: berat
badan, kadar
kolesterol
Skala Kategorik Skala Numerik
Skala Nominal
Ada peringkat
kuantitatif, dapat
diukur namun tidak
mempunyai nilai 0
alami.
Contoh: suhu
Skala interval
Merupakan nama
atau lebel variabel
dan tidak ada
tingkatan informasi
tingkatan.
Contoh golongan
darah, suku bangsa
SKALA PENGUKURAN
KUALITAS PENGUKURAN
 Validitas/Akurasi/Kesahihan
• Berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang
seharusnya diukur
 Relibilitas/Reprodusibulitas/Presisi/Keandalan
• Memberikan nilai yang sama atau hampir sama
pada pemeriksaan yang dilakukan berulang-ulang.
Strategi meningkatkan validitas
• Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyek
• Melakukan pemeriksaan tanpa identitas
subyek
• Kalibrasi alat
Strategi meningkatkan relibilitas
• Standardisasi cara pengukuran
• Pelatihan pengukur
• Penyempurnaan intrumen
• Automatisasi
• Pengulangan pengukuran
SYARAT-SYARAT PENGUKURAN
 Isomorfisme
• Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/
kejadian yang diukurnya (identik dengan yang diukur)
• Kesulitannya: yang diukur adalah (umumnya) sebagian
karakteristik/properti dari obyek yang diukur
• Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja
 Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu
yang lainnya.
• Contoh: Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana”
daripada kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja)
Lanjutan …
 Exhaustive
• Pengukuran harus meliputi “seluruh”
kemungkinan ukuran sesuai dengan tujuan studi
• Misal:
Jenis kelamin: Lk/Pr
Pendidikan: Buta-huruf s/d PT3
 Mutually Exclusive
• Pengukuran tidak tumpang tindih
• Misal:
Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
MEASUREMENT ERROR
• Measurement error (Kesalahan pengukuran)
adalah pengukuran tidak saksama, sehingga
tidak sesuai dengan yang seharusnya diukur.
(biasanya kesalahan tersebut tidak
terdeteksi/ kalau sudah terjadi sulit
dikoreksi).
SUMBER KESALAHAN DALAM
PENGUKURAN
1. Surveyor
2. Alat Ukur
3. Alam
JENIS KESALAHAN PENGUKURAN
• Random Error (Kesalahan Acak)
Kesalahan acak timbul dari besaran
berpengaruh yang tidak terduga.
• Systematic error (Kesalahan Sistematik)
Kesalahan sistematik timbul dari besaran
berpengaruh yang dapat diduga berdasarkan
model besaran ukur.
CARA MENGHINDARI KESALAHAN
PENGUKURAN
 Definisi operasional
 Rancangan kuesioner yang baik
 Tenaga lapangan terlatih
 Supervisi tenaga lapangan
14
Definisi operasional
Suatu pernyataan yang jelas dan rinci tentang
variabel, sehingga tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda
15
16
Rancangan kuesioner yang baik
• Gunakan bahasa yang sederhana
• Alur pertanyaan harus jelas
• Tampilan format kuesioner
• Kode jawaban harus disediakan
• Satu kode untuk satu jawaban
• Instruksi untuk pewawancara bedakan dengan
pertanyaan yang harus dibacakan
• Pastikan kuesioner sudah di uji coba
• Pastikan pertanyaan sudah mencakup informasi untuk
mengukur setiap indikator
• Agar data suatu survei dapat dibandingkan,
pertanyaan dan katagori jawaban harus sama setiap
kali survei dilakukan
Langkah-langkah penyusunan kuesioner
• Tetapkan tujuan survei
• Isi kuesioner relevan dengan tujuan
• Tetapkan informasi apa yang akan dikumpulkan
• Tetapkan variabel/indikator yang akan diukur
• Bagaimana mengajukan pertanyaan
• Bagaimana merancang kuesioner yang valid dan
reliable
• Siapa yang menjadi responden
17
Kuesioner yang baik
Kuesioner valid:
• Menghasilkan jawaban yang benar dan akurat
• Mengukur apa yang ingin diukur
Kuesioner reliable:
Siapapun pewawancara, kapanpun dan
dimanapun; responden yang sama akan
memberi jawaban yang sama
18
Kuesioner yang valid dan reliable
 Kuesioner dirancang dengan baik
 Definisi operasional
 Uji coba/pre-test kuesioner
19
Pre-test/ uji coba kuesioner
Pre-test/ uji coba kuesioner merupakan langkah
yg sangat penting untuk:
• Merancang ulang/sempurnakan
• Identifikasi masalah tata laksana lapangan
• Masalah salah interpretasi pertanyaan
• Masalah budaya setempat
20
KESIMPULAN
• Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan
maksud agar fenomena tersebut dapat dianalisis
menurut aturan tertentu.
• Measurement error (Kesalahan pengukuran)
adalah pengukuran tidak saksama, sehingga tidak
sesuai dengan yang seharusnya diukur. (biasanya
kesalahan tersebut tidak terdeteksi/ kalau sudah
terjadi sulit dikoreksi).
• Pengukuran merupakan dasar dari semua
penelitian. Pengukuran yang tidak akurat akan
mengakibatkan hasil penelitian yang tidak akurat
pula.
DISKUSI
• Menurut buku yang saya baca validitas dan
relibilitas dalam pengukuran merupakan dua
hal yang terpisah. Namun kedua hal ini sangat
menentukan terjadinya kesalahan dalam
pengukuran. Jadi, apakah sebuah penelitian
harus memiliki validitas dan relibilitas secara
bersamaan, atau kedua hal ini dapat berdiri
masing-masing?
REFERENSI
Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sofian Efendi, Tukiran (ed). 2012. Metode
Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. 2011.
Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi Ke-4. Jakarta: Sagung Seto.

More Related Content

What's hot

skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Percaya diri
Percaya diri Percaya diri
Percaya diri
Rizqy Hamdan
 
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
Melina Eka
 
Motivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
Motivasi Untuk Menggapai Cita-CitaMotivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
Motivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
angelyngracea
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
ZakkyKee
 
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan DasarBuku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Agnescia Sera
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumen
iimpunya3
 
Resep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resepResep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resep
Pujii Pujii
 
Menggunakan Mendeley
Menggunakan MendeleyMenggunakan Mendeley
Menggunakan Mendeley
dunianyamaya
 
Workload analysis
Workload analysisWorkload analysis
Workload analysis
Training HR Value Consult
 
PPT BRAINSTORMING.pptx
PPT BRAINSTORMING.pptxPPT BRAINSTORMING.pptx
PPT BRAINSTORMING.pptx
TaraZimahAzahraArmay
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
EmySumartini
 
Metode kualitatif re vi si.ppt
Metode kualitatif re vi si.pptMetode kualitatif re vi si.ppt
Metode kualitatif re vi si.ppt
munir_ahmad
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
Sutyawan
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Reza Fahlevi
 
Standar kompetensi pln
Standar kompetensi plnStandar kompetensi pln
Standar kompetensi pln
Dede Hakim
 
Jenis jenis gemstone
Jenis jenis gemstoneJenis jenis gemstone
Jenis jenis gemstone
Martindra K
 

What's hot (20)

skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Percaya diri
Percaya diri Percaya diri
Percaya diri
 
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
 
Motivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
Motivasi Untuk Menggapai Cita-CitaMotivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
Motivasi Untuk Menggapai Cita-Cita
 
Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan DasarBuku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumen
 
Resep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resepResep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resep
 
Menggunakan Mendeley
Menggunakan MendeleyMenggunakan Mendeley
Menggunakan Mendeley
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Workload analysis
Workload analysisWorkload analysis
Workload analysis
 
PPT BRAINSTORMING.pptx
PPT BRAINSTORMING.pptxPPT BRAINSTORMING.pptx
PPT BRAINSTORMING.pptx
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
3-pengendalian-mutu-pet-4011-gmp-new (1).ppt
 
Metode kualitatif re vi si.ppt
Metode kualitatif re vi si.pptMetode kualitatif re vi si.ppt
Metode kualitatif re vi si.ppt
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
 
Standar kompetensi pln
Standar kompetensi plnStandar kompetensi pln
Standar kompetensi pln
 
Jenis jenis gemstone
Jenis jenis gemstoneJenis jenis gemstone
Jenis jenis gemstone
 

Similar to MEASUREMENT ERROR.pptx

Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLSMateri Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
ssuser8905b3
 
Evaluasi pend 1 2 df hp rev
Evaluasi pend 1 2 df hp revEvaluasi pend 1 2 df hp rev
Evaluasi pend 1 2 df hp rev
Mas Ragil
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
adrianto2013001
 
2 pengertian & fungsi
2 pengertian & fungsi2 pengertian & fungsi
2 pengertian & fungsi
Arif Winahyu
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6anugrahwati
 
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdfRANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
MKhotibulUmam
 
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian KesehatanRancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
rachmawatiastri
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
Mhd Habib
 
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
sadirun
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
elyhayyin
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Panca Titis
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
at Poltekkes Kemenkes Surakarta
 
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
IntanKarninaPutri2
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
TrisnoSetiawan3
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
AdePutraTunggali
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Roro724752
 
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).pptPPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
FadliAnnisa1
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Jauhar Anam
 

Similar to MEASUREMENT ERROR.pptx (20)

Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLSMateri Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
Materi Workshop 2: Riset Dengan Regresi OLS
 
Evaluasi pend 1 2 df hp rev
Evaluasi pend 1 2 df hp revEvaluasi pend 1 2 df hp rev
Evaluasi pend 1 2 df hp rev
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
 
Critical appraisal
Critical appraisalCritical appraisal
Critical appraisal
 
2 pengertian & fungsi
2 pengertian & fungsi2 pengertian & fungsi
2 pengertian & fungsi
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdfRANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
 
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian KesehatanRancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
 
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
01 PRINSIP UPAYA PMKP.pptx
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).pptPPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 

MEASUREMENT ERROR.pptx

  • 1. MEASUREMENT ERROR Oleh : DELFI RAMADHINI 1520312018 Dosen : Dr. dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016
  • 2. OUTLINE • Pendahuluan • Pengukuran • Skala Pengukuran • Kualitas Pengukuran • Syarat-syarat Pengukuran • Measurement Error • Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran • Jenis Kesalahan Pengukuran • Cara Menghindari Kesalahan Pengukuran • Kesimpulan • Diskusi • Referensi
  • 3. PENDAHULUAN • Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. • Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur. • Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan. • Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran disebut dengan measurement error.
  • 4. PENGUKURAN • Pengukuran merupakan proses kuantifikasi hasil observasi dengan memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku atau dianggap baku. • Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan maksud agar fenomena tersebut dapat dianalisis menurut aturan tertentu. • Pengukuran (measurement) adalah prosedur menentukan kualitas atau kuantitas dari karakteristik subjek penelitian yang disebut variabel.
  • 5. SKALA PENGUKURAN Skala rasio Skala ordinal Terdapat peringkat namun jarak antar peringkat tidak dapat dikuantifikasikan. Contoh: derajad penyakit, tingkat sosial ekonomi Ada peringkat kuantitatif, dapat diukur dan mempunyai nilai 0 alami. Contoh: berat badan, kadar kolesterol Skala Kategorik Skala Numerik Skala Nominal Ada peringkat kuantitatif, dapat diukur namun tidak mempunyai nilai 0 alami. Contoh: suhu Skala interval Merupakan nama atau lebel variabel dan tidak ada tingkatan informasi tingkatan. Contoh golongan darah, suku bangsa SKALA PENGUKURAN
  • 6. KUALITAS PENGUKURAN  Validitas/Akurasi/Kesahihan • Berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur  Relibilitas/Reprodusibulitas/Presisi/Keandalan • Memberikan nilai yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang dilakukan berulang-ulang.
  • 7. Strategi meningkatkan validitas • Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyek • Melakukan pemeriksaan tanpa identitas subyek • Kalibrasi alat
  • 8. Strategi meningkatkan relibilitas • Standardisasi cara pengukuran • Pelatihan pengukur • Penyempurnaan intrumen • Automatisasi • Pengulangan pengukuran
  • 9. SYARAT-SYARAT PENGUKURAN  Isomorfisme • Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik dengan yang diukur) • Kesulitannya: yang diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari obyek yang diukur • Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja  Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu yang lainnya. • Contoh: Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana” daripada kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja)
  • 10. Lanjutan …  Exhaustive • Pengukuran harus meliputi “seluruh” kemungkinan ukuran sesuai dengan tujuan studi • Misal: Jenis kelamin: Lk/Pr Pendidikan: Buta-huruf s/d PT3  Mutually Exclusive • Pengukuran tidak tumpang tindih • Misal: Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
  • 11. MEASUREMENT ERROR • Measurement error (Kesalahan pengukuran) adalah pengukuran tidak saksama, sehingga tidak sesuai dengan yang seharusnya diukur. (biasanya kesalahan tersebut tidak terdeteksi/ kalau sudah terjadi sulit dikoreksi).
  • 12. SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN 1. Surveyor 2. Alat Ukur 3. Alam
  • 13. JENIS KESALAHAN PENGUKURAN • Random Error (Kesalahan Acak) Kesalahan acak timbul dari besaran berpengaruh yang tidak terduga. • Systematic error (Kesalahan Sistematik) Kesalahan sistematik timbul dari besaran berpengaruh yang dapat diduga berdasarkan model besaran ukur.
  • 14. CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN  Definisi operasional  Rancangan kuesioner yang baik  Tenaga lapangan terlatih  Supervisi tenaga lapangan 14
  • 15. Definisi operasional Suatu pernyataan yang jelas dan rinci tentang variabel, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda 15
  • 16. 16 Rancangan kuesioner yang baik • Gunakan bahasa yang sederhana • Alur pertanyaan harus jelas • Tampilan format kuesioner • Kode jawaban harus disediakan • Satu kode untuk satu jawaban • Instruksi untuk pewawancara bedakan dengan pertanyaan yang harus dibacakan • Pastikan kuesioner sudah di uji coba • Pastikan pertanyaan sudah mencakup informasi untuk mengukur setiap indikator • Agar data suatu survei dapat dibandingkan, pertanyaan dan katagori jawaban harus sama setiap kali survei dilakukan
  • 17. Langkah-langkah penyusunan kuesioner • Tetapkan tujuan survei • Isi kuesioner relevan dengan tujuan • Tetapkan informasi apa yang akan dikumpulkan • Tetapkan variabel/indikator yang akan diukur • Bagaimana mengajukan pertanyaan • Bagaimana merancang kuesioner yang valid dan reliable • Siapa yang menjadi responden 17
  • 18. Kuesioner yang baik Kuesioner valid: • Menghasilkan jawaban yang benar dan akurat • Mengukur apa yang ingin diukur Kuesioner reliable: Siapapun pewawancara, kapanpun dan dimanapun; responden yang sama akan memberi jawaban yang sama 18
  • 19. Kuesioner yang valid dan reliable  Kuesioner dirancang dengan baik  Definisi operasional  Uji coba/pre-test kuesioner 19
  • 20. Pre-test/ uji coba kuesioner Pre-test/ uji coba kuesioner merupakan langkah yg sangat penting untuk: • Merancang ulang/sempurnakan • Identifikasi masalah tata laksana lapangan • Masalah salah interpretasi pertanyaan • Masalah budaya setempat 20
  • 21. KESIMPULAN • Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan maksud agar fenomena tersebut dapat dianalisis menurut aturan tertentu. • Measurement error (Kesalahan pengukuran) adalah pengukuran tidak saksama, sehingga tidak sesuai dengan yang seharusnya diukur. (biasanya kesalahan tersebut tidak terdeteksi/ kalau sudah terjadi sulit dikoreksi). • Pengukuran merupakan dasar dari semua penelitian. Pengukuran yang tidak akurat akan mengakibatkan hasil penelitian yang tidak akurat pula.
  • 22. DISKUSI • Menurut buku yang saya baca validitas dan relibilitas dalam pengukuran merupakan dua hal yang terpisah. Namun kedua hal ini sangat menentukan terjadinya kesalahan dalam pengukuran. Jadi, apakah sebuah penelitian harus memiliki validitas dan relibilitas secara bersamaan, atau kedua hal ini dapat berdiri masing-masing?
  • 23. REFERENSI Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sofian Efendi, Tukiran (ed). 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-4. Jakarta: Sagung Seto.