Di materi ini insyaAllah akan membahas terkait Manajemen Evaluasi Pesantren & Madrasah. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Adapun versi makalah dari presentasi yaitu bisa ditemukan di link: https://www.academia.edu/68222294/_Makalah_Manajemen_Evaluasi_Pesantren_and_Madrasah

1. toolkit
Manajemen
evaluasi
pesantren dan
madrasah
Disusun oleh: Novita (02), Ayu (09), Adn (19)

2. toolkit
Pengertian manajemen evaluasi
pesantren dan madrasah
01
Urgensi manajemen evaluasi
pesantren dan madrasah
02
Bentuk mnajemen evaluasi
pesantren dan madrasah
03
PEMBAHASAN

3. toolkit
Pengertian manajemen evaluasi
pesantren dan madrasah
Manajemen Menurut George R
Terry adalah sebuah proses khas, yang
terdiri dari tindakan-tindakan;
perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggiatan (actuating), dan
juga pengawasan (controlling).
Evaluasi menurut Mahrens dan
Lehmann tahun 1978 adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan.
Pondok pesantren adalah sebuah
lembaga pendidikan non formal dimana
para santri atau murid biasanya tinggal di
pondok (asrama) dengan materi
pengajaran kitab-kitab kuning atau klasik
dan kitab-kitab umum.
Madrasah Diniyah ialah lembaga
pendidikan dan pengajaran agama Islam,
yang berfungsi terutama untuk
memenuhi hasrat orang tua agar
anakanaknya lebih banyak mendapatkan
pendidikan agama Islam

4. toolkit
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan manajemen evaluasi
pesantren dan madrasah adalah suatu proses evaluasi atau penataan
dan pengelolaan lembaga pendidikan madrasah dan pesantren yang
melibatkan sumber daya manusia dan non-manusia dalam
menggerakannya mencapai tujuan pendidikan, mengetahui seberapa
persen hasil yang dicapai, serta untuk menilai seberapa jauh program
pendidikan telah berjalan seperti yang telah direncanakan secara
efektif dan efisien.

5. toolkit
Urgensi manajemen
evaluasi pesantren dan
madrasah
Adanya manajemen evaluasi akan
memudahkan pesantren dan madrasah untuk
menilai apakah programnya berjalan dengan
baik atau perlu untuk diperbaiki. Evaluasi yang
dimaksud bukan hanya sekedar penilaian,
tetapi evaluasi program secara menyeluruh.
Evaluasi tersebut berguna untuk menentukan
apakah program layak diteruskan, direvisi atau
diberhentikan karena dianggap sudah tidak
bermanfaat.

6. toolkit
1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang tindak lanjut suatu
program di masa depan.
2. Menundaan pengambilan keputusan.
3. Penggeseran tanggung jawab.
4. Pembenaran/justifikasi program.
5. Memenuhi kebutuhan akreditasi.
6. Laporan akutansi untuk pendanaan.
7. Menjawab atas permintaan pemberi tugas, informasi yang
diperlukan.
8. Membantu staf mengembangkan program.
9. Mempelajari dampak/akibat yang tidak sesuai dengan
rencana.
10. Mengadakan usaha perbaikan bagi program yang sedang
berjalan.
11. Menilai manfaat dari program yang sedang berjalan.
12. Memberikan masukan bagi program baru.
Tujuan adanya manajemen evaluasi

7. toolkit
Bentuk manajemen evaluasi pesantren dan
madrasah
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui
apakah perencanaan pembelajaran yang telah dirumuskan dan
direalisasikan dalam pelaksanaan pembelajaran telah tercapai
atau belum. Pada UU No. 20/Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 58 Ayat 1 berbunyi “evaluasi hasil
belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara ber-kesinambungan”

8. toolkit
menjodohkan
terdiri atas kumpulan soal dan
kumpulan jawaban yang
keduanya dikumpulkan pada dua
kolom yang berbeda
Pilihan ganda
bentuk tes yang mempunyai satu
jawaban yang benar atau paling
tepat.
uraian
Isian singkat
Teknik evaluasi
didahului dengan kata-kata seperti:
uraikan, jelaskan, mengapa,
bagaiamana, bandingkan, simpulkan
menyempurnakan atau tes
melengkapi adalah teknik
evaluasi dengan cara menjawab
dengan jawaban singkat

9. toolkit
Evaluasi pada pesantren, dalam
makalah ini diambil sebuah implementasi
evaluasi pembelajaran di Pondok Pesantren
Sidogiri, Pasuruan. Sistem yang diterapkan
sangat beragam, misalnya tes tulis, tanya
jawab, dan setoran hafalan. Pada
pendidikan Madrasiyah, ada tiga model
pengevaluasian hasil kegiatan belajar
mengajar (KBM) sesuai dengan bidang yang
ingin dievaluasi. Tiga model evaluasi
tersebut adalah: Ujian materi pembelajaran,
ujian baca kitab dan ujian hafalan
(Muhafadzah).
Sedangkan evaluasi pada
madrasah, dalam tulisan ini diambil sebuah
implementasi evaluasi pembelajaran dari
Madrasah Aliyah di Gondanglegi. Model
evaluasi pembelajarannya dilakukan
dengan Ulangan Harian (UH), Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS). Untuk ulangan harian ada analisis
manual, sedangkan UTS dan UAS juga ada
analisis kompetensi. Dari pihak kepala
sekolah Madrasah Aliyah di Gondanglegi
mengatakan bahwa praktek evaluasi
pembelajaran di sekolahnya meliputi
supervisi, monitoring kepala sekolah,
kinerja guru, kegiatan pembelajaran dan
lain-lain.

10. toolkit
Evaluasi pembelajaran
tidak hanya melalui jalur ujian/tes
bisa juga dengan cara “non tes”
seperti melakukan observasi,
wawancara, skala sikap, angket
hingga catatan insidental dan
teknik pemberian penghargaan
kepada siswa (verbal dan non
verbal). Ada 4 bentuk hasil dari
evaluasi pembelajaran yang
diterapkan para pendidik di
sekolah, seperti yang tertera dalam
tabel berikut:
Setelah dilaksanakanya sebuah evaluasi
pada pesantren dan madraah, maka perlu
dilakukan sebuah tindakan maupun
pengambilan keputusan. Tindakan tersebut
dilakukan berdasarkan hasil dari evaluasi
yang telah dilakukan.

11. toolkit
TERIMA KASIH