2. 1. Memahami Pengertian Etika Industri;
2. Memahami Perilaku Kolompok dan Tim;
3. Memahami Etika Mengelola Industri
4. Memehami Etika Industri sebagai Pelaku usaha
terhadap Stakeholder
5. Membuat laporan kerja;
OUTCOME
Capaian Pembelajaran
3. PENGERTIAN ETIKA
Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya:
kebiasaan atau watak
Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores),
artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.
Norma, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.
Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk
baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil
(terminal)
4. PENGERTIAN ETIKA LANJUTAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia istilah etika
diartikan sebagai :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
tentang hak dan kewajiban moral
2. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh
suatu golongan atau masyarakat.
5. Contoh etika dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
PENGERTIAN ETIKA LANJUTAN
6. MACAM ETIKA
ETIKA DESKRIPTIF
Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
BERNILAI.
Etika yang harus dipahami
bersama dalam menentukan
baik dan buruknya prilaku
manusia
Contoh:
• menjaga sopan santun ketika berbicara di depan publik
• berfikir rasional dalam mengambil keputusan
• Kemampuan berfikir kritis dalam menentukan tujuan
7. MACAM ETIKA
ETIKA NORMATIF
Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku IDEAL yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Contoh:
• Bekerja dengan mematuhi tata tertib di tempat kerja (misal;
jam datang, jam pulang dll)
• Perilaku yang berhubungan dengan kegiatan yang
berkaitan dengan boleh atau tidak boleh dalam kehidupan
sehari-hari.
8. Kebebasan eksistensial
kemampuan manusia untuk
menentukan sikap dan perilaku
dirinya sendiri yang berarti bersifat
otonom
UNSUR-UNSUR ETIKA
FULL
Kebebasan
Kebebasan memberikan pilihan bagi manusia untuk
bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang
diyakininya.
Kebebasan sosial
kebebasan yang diterima
dari orang lain (sesama
manusia), yang berarti
bersifat heteronom.
9. UNSUR-UNSUR ETIKA
Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kesediaan dasar
untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya
Kewajiban merupakan beban yang harus dilaksanakan. Setiap
bentuk tanggung jawab senantiasa menuntut pertanggung
jawaban apabila perbuatan itu sudah selesai dilakukan
Pertanggung jawaban ini adalah suatu tindakan memberi
penjelasan yang dapat dibenarkan baik secara moral maupun
secara hukum. Hal inilah yang disebut dengan akuntabilitas
FULL
10. UNSUR-UNSUR ETIKA
FULL
Hati Nurani
Suara hati sering kali disebut dengan hati nurani. Kata synteresis
lebih tepat diartikan sebagai hati nurani, yaitu pengetahuan intuitif
tentang prinsip-prinsip moral
Menurut Aquinas, hati nurani berasal langsung dari Tuhan dan
oleh karena itu tidak mungkin keliru.
Apabila manusia menghadapi situasi konkret yang
mengharuskannya memilih sikap-sikap moral tertentu, maka yang
hadir pada saat itu adalah suara hati. Suara hati memang suara
kejujuran, tetapi tidak identik dengan hakikat kebenaran itu sendiri.
Artinya suara hati mungkin saja bias salah, tetapi kesalahan suara
hati itu karena ketidaktahuan sipemilik suara hati itu, bukan karena
ia sengaja berbuat salah
11. PENGERTIAN INDUSTRI
Berdasarkan etimologi, kata “industri” berasal dari
bahasa Inggris “industry” yang berasal dari bahasa
Prancis Kuno “industrie” yang berarti “aktivitas” yang
kemudian berasal dari bahasa Latin “industria” yang
berarti “kerajinan, aktivitas”
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri
Istilah “industri” dalam berbagai kasus sering dilihat dalam kaca-
mata sempit sebagai “pabrik” yang banyak bergelut dengan
aktivitas manufakturing.
12. MACAM INDUSTRI
Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
Industri Primer:
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa
diolah terlebih dahulu.
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan
sebagainya.
Industri sekunder:
adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk
diolah kembali.
Contohnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya
Industri tersier:
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Misalnya seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
13. MACAM INDUSTRI
Industri Sumber Daya
Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat
sulit untuk dikelola dalam pencapaian tujuan
organisasi
Untuk mencapai tujuan organisasi industri yang sama,
diperlukan suatu peraturan yang harus ditaati oleh setiap
individu yang ada dalam kegiatan industri tersebut.
Berkaitan dengan Etika, maka perusahaan (Industri)
harus mengelola setiap individu
14. ETIKA INDUSTRI
Etika Industri merupakan penerapan prinsip-prinsip etika dalam suatu
pengelolaan industri. Dalam arti sebenarnya, etika industri sebagai
acuan yang menyatakan apakah tindakan, aktivitas atau perilaku
individu bisa dianggap baik atau tidak dalam kegiatan industri
Etika Industri sebagai sebuah perspektif
analisis etika di dalam industri yang
menghasilkan sebuah proses dan sebuah
kerangka kerja untuk membatasi dan
mengevaluasi tindakan-tindakan individu
dan organisasi (Industri)
15. • kesempatan yang cukup memperoleh kemajuan bagi diri dan karier;
• adanya jaminan keamanan dan keselamatan dalam kerja;
• haknya sebagai individu dijamin dan dilindungi;
• kalau diharapkan perhatian lebih besar kepada pekerjaan, berikan pekerjaan yang
cukup menarik perhatiannya, tetapi lebih baik diberi pekerjaan daripada dibiarkan
menganggur;
• imbalan jasa yang diterima hendaknya seimbang dengan besar dan beratnya
kewajiban yang harus dipikul dan dipertanggung jawabkan;
• orang lebih senang bilamana dipimpin oleh orang yang lebih efektif dan efisien;
• pengakuan menjadi anggota suatu organisasi oleh anggota lain dan lingkungan
masyarakatnya memberi pengaruh besar terhadap semangat dan kepuasan orang;
• untuk berprestasi lebih tinggi seseorang anggota organisasi perlu bekerja dalam satu
lingkungan fisik dan sosial yang menyenangkan.
Pendekatan untuk memahami Perilaku Individu
I. Memahami sifat manusia
Ada keinginan-keinginan manusia dalam kedudukan mereka sebagai
anggota suatu kegiatan industri yang kalau dapat dipenuhi akan
memberi kepuasan kepada mereka yakni:
16. Pendekatan untuk memahami Perilaku Individu
II. Memahami perilaku manusia
• Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama.
• Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.
• Orang berpikir tentang masa depan, membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.
• Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa
lalu dan kebutuhannya.
• Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (affective).
• Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
17. Pendekatan untuk memahami Perilaku Individu
Macam pendekatan memahami perilaku Individu
Pendekatan psikoanalitis
Pendekatan Kognitif
Pendekatan penguatan
(reinforcement approach).
menekankan pada peranan individu
atau perseorangan, dan meliputi
kegiatan-kegiatan mental yang sadar
seperti berpikir, mengetahui,
memahami, dan kegiatan konsepsi
mental seperti sikap, kepercayaan, dan
harapan, yang kesemuanya merupakan
faktor yang menentukan dalam perilaku
Konsepsi penguatan melihat kebutuhan pada
alam yang ada dalam lingkungan.
stimulus adalah sesuatu yang terjadi untuk
mengubah perilaku seseorang baik berupa fisik
maupun materi.
Ada dua hal yang seringkali mendapat
perhatian dalam konsepsi penguatan ini,
yakni pemadaman (extinction) dan
hukuman (punishment)
Pendekatan yang dipelopori Sigmund Freud,
menunjukkan bahwa perilaku manusia dikuasai oleh
kepribadiannya. Hampir semua kegiatan mental tidak
dapat diketahui dan tidak bisa didekati secara mudah
bagi setiap individu, namun kegiatan tertentu dari mental
ini dapat memepengaruhi perilaku manusia
18. Kepribadian terdiri dari tiga subsistem, yakni Id, Ego, dan Superego
Pendekatan untuk memahami Perilaku Individu
Id Ego Superego
Dasar Biologi Psikologi Sosial
Dicapai lewat Pewarisan Pengalaman Sosialisasi
Tujuan Kesenangan Kenyataan Kesempurnaan
Fungsi Menginginkan
hasil
Menginginkan
perlindungan
Menginginkan
penekanan
Kualitas dari
kehidupan mental
Ketidak-sadaran Kesadaran Ketidak-sadaran
Proses Pertama :
- Perbuatan
refleks
- Halusinasi
Kedua :
- Persepsi
- Memori
- Berpikir
- Menilai
Pengamatan :
- Evaluasi
- Sanksi
19. Perbedaan-perbedaan Individu dalam Industri
Walaupun para karyawan bekerja pada mesin-mesin yang sama tetapi
produktivitas mereka tidaklah sama
Suatu pekerjaan mungkin akan dikerjakan dengan sangat baik oleh karyawan A
tetapi dilakukan dengan kurang baik oleh karyawan B. Demikian pula, pekerjaan
mungkin akan memberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi karyawan C, tetapi
merupakan ketidak puasan bagi karyawan D
20. Perbedaan-perbedaan Individu dalam Industri
Faktor-faktor yang merupakan sumber perbedaan individu dalam bekerja meliputi:
A. Faktor fisik
• Bentuk tubuh dan komposisinya. Bentuk tubuh meliputi besarnya dan ukuran tinggi tubuh,
bagian-bagiannya, warna kulit dan kelengkapan anggota badan, sedangkan komposisinya
meliputi bagaimana letak dan kesesuaiannya dengan bagian-bagian tubuh lainnya
• Tingkat kesehatan fisik pada umumnya perbedaan tingkat kesehatan individu yang bisa
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan produktivitas kerja, oleh karena
dalam bekerja terdapat aktivitas fisik dan kesehatan yang mempengaruhi dalam
produktivitas kerja
• Kemampuan panca inderanya diperlukan dalam bekerja. Usaha untuk mengukur
kemampuan alat-alat kemapuan alat-alat indera ini banyak sekali dalam penerimaan calon-
calon pegawai
21. Perbedaan-perbedaan Individu dalam Industri
B. Faktor Psikis
• Inteligensia didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Sejauh mana kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah tergantung
pada tingkat kesulitan masalah dan tingkat inteligensia yang dimilikinya
• Bakat adalah kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan individu untuk
memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu diberi latihan-latihan
tertentu
• Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau ide-ide tertentu.
Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek yang
disenangi itu. Pola-pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan
kesesuaian orang dengan pekerjaannya
22. Perbedaan-perbedaan Individu dalam Industri
B. Faktor Psikis lanjutan...
• Kepribadian. Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu, kepribadian seseorang sangat
berhubungan dengan kesuksesan dalam bekerja. Pengukuran kepribadian dalam
bimbingan jabatan karyawan berguna bagi maksud tertentu.
• Motivasi adalah kesediaan untuk melakukan suatu usaha. Situasi yang menggerakkan
orang untuk berbuat terdiri dari dua aspek, yakni aspek subyektif berupa kondisi dalam diri
individu yang berwujud kebutuhan (need), dan aspek obyektif yang ada di luar diri berupa
perangsang (incentive) atau goal
• Pendidikan. Dalam bekerja seringkali faktor pendidikan, yakni pendidikan formal di sekolah
atau kursus, merupakan syarat paling pokok untuk memegang fungsi-fungsi tertentu.
23. Prinsip-prinsip hukum perilaku manusia
Pendapat pertama:
Perilaku manusia itu timbul karena adanya stimulus.
Tidak ada perilaku yang terjadi tanpa stimulus.
Stimulus merupakan sebab terjadinya perilaku.
Makin besar stimulus makin besar kemampuannya untuk menggerakkan perilaku.
Pendapat kedua:
Apa yang dicapai dan yang tak dapat dicapai oleh suatu perbuatan akan membentuk suatu
pengalaman.
Pengalaman yang pahit dari kegagalan mempunyai kecenderungan untuk dihindari,
sedangkan pengalaman yang menyenangkan cenderung untuk dipertahankan.
Kegagalan dan sukses akan membentuk pola perbuatan yang dijadikan dasar untuk
dipertahankan bagi perbuatan berikutnya.
Jadi, perilakunya dipengaruhi oleh pengalaman dari pelaksanaan di masa lampaunya
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku merupakan fungsi dari
rangsangan (stimulus), individu (organism), dan pelaksanaan (accomplishment).
24. Pilar utama dari semangat pekerja
Saat melangkah masuk ke
dalam pabrik dan terlihat
pekerja tidak segera mematuhi
perintah-perintah, atau tidak
menghormati atasan-atasan
dan aturan-aturan, atau
kemacetan produksi selalu
terjadi, seseorang segera
mengetahui bahwa semangat
pekerja rendah
Sebaliknya, kalau terlihat bahwa
pekerja merasa pekerjaan yang
sedang mereka laksanakan itu
penting, atau pekerja
mengidentifikasikan mereka sebagai
bagian dari organisasi, atau disiplin
terjadi secara spontan, atau para
pekerja tersenyum dan ceria pada
pekerjaan, orang tsb. mengetahui
bahwa semangat kerja tinggi
Faktor – faktor yang membuat
semangat dalam bekerja
Gaji
Supervisi yang baik
Keuntungan
Keamanan pekerjaan
Hubungan antar pribadi
Kondisi kerja fisik
Kebijaksanaan perusahaan
yang adil
Praktek-praktek
administrative
25. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan etika? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan industri? Jelaskan!
3. Pengertian etika dan moral memiliki arti yang sama, tapi dalam kehidupan sehari-hari ada
perbedaan, jelaskan!
4. Buat contoh etika dalam kehidupan sehari-hari
5. Buatlah implementasi nyata di industri dari contoh etika diatas.
6. Buatlah unsur-unsur pokok dalam etika yang dikaitkan dengan kegiatan industri
7. Buatlah 3 implementasi nyata di industri dari contoh etika dalam keseharian
26. PERILAKU KELOMPOK DAN TIM
Perilaku kelompok bukanlah merupakan penjumlahan perilaku
masing-masing individu dalam suatu kelompok. Dalam
kenyataannya, masing-masing individu bisa berperilaku secara
berbeda dalam kelompok dibandingkan dengan perilaku mereka
masing-masing manakala mereka sendirian
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang
berinteraksi dan saling tergantung yang berkumpul bersama untuk
mencapai sasaran tertentu.
Kelompok Formal merupakan kelompok yang dibentuk oleh
organisasi yang diberi penugasan kerja dan tugas-tugas yang
spesifik.
Kelompok Informal terbentuk secara alamiah dalam
lingkungan kerja sebagai tanggapan terhadap kebutuhan
hubungan sosial, dan kelompok ini sifatnya sosial, artinya
bukan pencari keuntungan
kelompok Formal
Informal
27. PERILAKU KELOMPOK DAN TIM
kelompok Formal
Informal
1. Kelompok komando
suatu kelompok kerja tradisional yang menentukan wibawa
hubungan formal dan penggambaran struktur organisasi. Mereka
terdiri dari berbagai manajer dan para bawahan yang melapor
kepadanya
2. Tim fungsional-silang (cross-functional group)
Anggota kelompok membawa pengetahuan dan keahlian
individu dari berbagai bidang kerja secara bersama-sama
guna menuju masa depan dengan solusi untuk
menyelesaikan berbagai masalah
28. PERILAKU KELOMPOK DAN TIM
kelompok Formal
Informal
3. Tim pengelola diri sendiri
yakni tim yang bebas untuk berbuat lebih pada pengoperasian
pekerjaan dan mengambil keputusan manajemen seperti penyewaan,
perencanaan dan daftar rencana kerja serta evaluasi
4. Satuan tugas, yakni tim sementara yang dibentuk untuk
menyelesaikan tugas pokok. Jika tugas selesai, kelompok ini
segera dibubarkan
29. PERILAKU KELOMPOK DAN TIM
1. Kelompok kepentingan
Kelompok yang terbentuk diantara para anggota organisasi untuk
mencapai kepentingan kelompok diluar tujuan oganisasi.
2. Kelompok persahabatan
Kelompok yang dibentuk atas beberapa
kesamaan seperti – usia, kepercayaan/
faham politis, etnis.
kelompok Formal
Informal
30. Terbentuknya Kelompok
o Teori propinquity atau teori kedekatan adalah
teori yang menjelaskan bahwa kelompok
terbentuk karena adanya afiliasi di antara
orang-orang tertentu
Beberapa Teori terbentuknya kelompok:
o Teori alasan praktis, Teori alasan praktis berasumsi
bahwa individu bergabung dalam suatu kelompok
untuk memenuhi beragam kebutuhan praktis
• Kebutuhan fisiologis (makanan, air, pakaian, udara), Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan untuk
menyayangi dan disayangi, Kebutuhan terhadap penghargaan diri, Kebutuhan
mengaktualisasikan diri
o Teori aktivitas-interaksi-sentimen, teori yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas,
interaksi-interaksi, dan perasaan atau emosi. Semakin banyak aktivitas seseorang
dilakukan dengan orang lain, semakin kuat tumbuhnya perasaan atau emosi mereka
31. Terbentuknya Kelompok
o Teori Pertukaran (exchange theory). Teori
ini berdasarkan atas interaksi dan susunan
“imbalan - biaya – hasil”.
Beberapa Teori terbentuknya kelompok lanjutan:
Dari pemahaman beberapa teori pembentukan
kelompok, dapat diidentifikasikan karakteristik dari
suatu kelompok, antara lain
adanya dua orang atau lebih
adanya interaksi satu sama lain
saling berbagi beberapa tujuan yang sama
melihat dirinya sebagai suatu kelompok
32. Pengembangan Kelompok
Pengembangan kelompok merupakan proses dinamis, dan kebanyakan
kelompok terus menerus mengalami perubahan.
Adjourning
Tahap perkembangan kelompok sebagai berikut: pembentukan (forming),
badai (storming), penormaan (norming), kinerja (performing), dan
bubar (adjourning)
33. Pengembangan Kelompok
Tahap pertama, pembentukan. Orang bergabung dengan kelompok, bisa karena tugas kerja
dalam hal sebuah kelompok formal atau karena manfaat lain yang dikehendaki dalam hal
sebuah kelompok informal
Tahap Kedua, badai. adalah tahap konflik di dalam kelompok. Para anggota menerima
keberadaan kelompok tersebut, tetapi menolak kendali atau pembatasan yang dikenakan
kelompok terhadap masing-masing anggota
Tahap ketiga, pernormaan. adalah tahap di mana tumbuh hubungan erat dan kelompok
tersebut memperlihatkan kepaduan. Sekarang terdapat perasaan identitas kelompok dan
persahabatan yang kuat
Tahap keempat, pelaksanaan. Pada tahap ini, struktur kelompok sepenuhnya berfungsi.
Tenaga kelompok telah bergeser dari mengenal dan memahami sartu sama lain menuju
pelaksanaan tugas yang dihadapi
tahap kelima, yakni tahap pembubaran. Dalam tahap ini, kelompok bersiap-siap untuk
membubarkan diri. Tingkat tinggi pelaksanaan tugas tidak lagi merupakan prioritas puncak
kelompok. Sebaliknya, perhatian diarahkan pada kegiatan-kegiatan penutupan.
Tahap perkembangan kelompok
34. Konsep – konsep untuk membantu memahami perilaku kelompok
Beberapa konsep yang dapat membantu memahami
perilaku kelompok.
Alasan orang bergabung dengan kelompok
Kelompok
Keamana
Status
Harga diri
Afiliasi
Kekuasaan
Pencapaian
Tujuan
Peran
Norma
Kesesuaian
Sistem
Status
Kedekatan
kelompok
Pengelolaan
Konflik
Komunikasi
Informal
35. Konsep – konsep untuk membantu memahami perilaku kelompok
Peran
• Peran berkaitan dengan serangkaian pola perilaku yang
diharapkan ditempelkan pada seseorang yang menduduki posisi
tertentu dalam sebuah satuan organisasi
Norma dan
Penyesuaian
• Setiap kelompok mempunyai norma-norma tetap, atau pedoman-
pedoman yang telah dianut oleh anggota kelompok itu. Norma
biasanya menentukan tingkat output, tingkat ketidak hadiran,
kecepatan atau keterlambatan, dan jumlah waktu untuk bergaul
dan mengobrol yang diizinkan di tempat kerja
Sistem Status
• Status adalah peringkat gengsi, posisi, atau urutan dalam sebuah
kelompok.
• Sistem status ini merupakan faktor penting dalam memahami
perilaku.
• Status bisa didasarkan pada ciri-ciri pendidikan, usia,
keterampilan, atau pengalaman
36. Konsep – konsep untuk membantu memahami perilaku kelompok
Keterpaduan
Kelompok
• Semakin para anggota tertarik satu dengan yang lain dan
semakin tujuan kelompok itu sesuai dengan tujuan
mereka masing-masing semakin besarlah keterpaduan
kelompok itu
Keterpaduan
Kerja
sama
kelompok
dan
sasaran
organisasi
Tinggi
Tinggi Rendah
Peningkatan
yang pesat pada
produktivitas
Peningkatan
produktivitas
yang sedang-
sedang saja
Rendah
Penurunan
produktivitas
Tidak ada
pengaruh yang
berarti
produktivitas
Hubungan antara keterpaduan dan produktivitas
Penelitian pada umumnya
membuktikan bahwa kelompok-
kelompok yang sangat terpadu
tersebut lebih efektif ketimbang
kelompok-kelompok yang
kurang terpadu, walaupun
keterkaitan antara keterpaduan
dengan efektivitas lebih
kompleks
37. Konsep – konsep untuk membantu memahami perilaku kelompok
Konflik
• Saat kelompok melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,
bisa muncul pertikaian atau konflik
• Kalau orang dalam suatu kelompok menganggap ada perbedaan maka
timbullah keadaan konflik
Penyelesaian Konflik
Teknik
penyelesaian
Konflik
Akomodasi
pemaksaan
Kompromi
Penghindara
n
Kerjasama
Pendekatan pemecahan konflik
38. Sumber daya anggota kelompok. Tingkat kinerja potensial
sebuah kelompok tergantung sebagian besar pada sumber-
sumber yang dibawa oleh masing-masing anggotanya ke
dalam kelompok. ini akan mencakup kemampuan dan ciri-ciri
kepribadian para anggota
Memahami Perilaku Kelompok
Keberhasilan kelompok tergantung pada berbagai variabel seperti kemampuan para anggota
kelompok, besaran kelompok, tingkat konfliknya, dan tekanan-tekanan informal terhadap para
anggota untuk menyelesaikan dengan norma-norma kelompok
Kondisi-kondisi eksternal
mencakup strategi
keseluruhan organisasi,
struktur otoritasnya,
peraturan-peraturan resmi,
bersedia atau tidaknya
Struktur kelompok. Kelompok-kelompok
kerja mempunyai sebuah struktur yang
membentuk perilaku para anggota dan
sebagian besar perilaku individu di dalam
kelompok ini maupun kinerja kelompok itu
sendiri
Proses kelompok. Komponen dalam model perilaku
kelompok berkaitan dengan proses-proses yang terjadi
di dalam sebuah kelompok kerja, yakni pola-pola
komunikasi yang digunakan oleh para anggota untuk
bertukar informasi, proses keputusan kelompok, perilaku
pimpinan, dinamika kekuasaan, interaksi-interaksi
konflik, dsb
Tugas-tugas kelompok. Dampak proses-
proses kelompok terhadap kepuasan anggota
dan kinerja kelompok tergantung pada tugas
yang dilakukan oleh kelompok itu
Kinerja dan kepuasan, hasil
keseluruhan yang dieproleh
dari semua proses
Model perilaku kelompok
39. Pengambilan Keputusan Kelompok
Banyak keputusan organisasi yang dibuat oleh kelompok. Ada keunggulan dan kelemahan
pengambilan keputusan oleh kelompok, oleh karena itu, kita perlu mengidentifikasi kapan
keputusan kelompok lebih menguntungkan, dan meninjau teknik-teknik yang lebih populer
untuk memperbaiki pengambilan keputusan kelompok.
Keuntungan yang dimiliki keputusan
kelompok dibanding keputusan individu
1. Memberikan informasi lebih lengkap
2. Bisa menghasilkan lebih banyak
alternatif
3. Meningkatkan penerimaan (acceptance)
suatu pemecahan
4. Meningkatkan keabsahan/legitimasi
Keputusan-keputusan kelompok
mempunyai kelemahan sebagai berikut
1. Makan waktu
2. Dominasi minoritas
3. Tekanan untuk bersepakat
4. Tanggung jawab yang tidak jelas
Efektivitas pengambilan keputusan kelompok tergantung pada kecepatan, kreativitas, dan
penerimaan
40. Pengambilan Keputusan Kelompok
Ada empat cara untuk membuat keputusan-keputusan kelompok secara lebih kreatif:
Brainstorming, suatu proses menggali gagasan-gagasan yang mendorong
munculnya alternatif-alternatif keputusan dengan menahan diri dari kecaman yang
mungkin timbul
Nominal group technique (NGT), suatu teknik pengambilan keputusan
kelompok di mana anggota-anggota kelompok secara fisik hadir tetapi bekerja
sendiri-sendiri. Kemudian disusul dengan penyajian oleh masing-masing
anggota seluruhnya, baru dibahas
Teknik Delphi, teknik pembuatan keputusan kelompok di mana para anggota tidak
pernah bertemu berhadapan muka. Setelah masalahnya diidentifikasi dan para
anggota secara anonim diminta memberi pemecahan-pemecahan yang mungkin
melalui serangkaian kuesioner yang dirancang dengan hati-hati
Pertemuan elektronik, di mana kelompok-kelompok pengambil keputusan yang
berinteraksi menggunakan komputer-komputer yang saling tersambung. Masalah-
masalahnya disajikan kepada para anggota, kemudian mereka memberikan
jawabannya ke layar monitor mereka
1
2
3
4
41. Kelompok / Tim yang Efektif
Tim kerja adalah kelompok formal yang terdiri dari individu-individu yang saling tergantung
dan bertanggung jawab atas tercapainya suatu tujuan.
Tim formal untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan kerja tertentu
Ada juga tim kecil untuk melakukan tugas
organisasi dan memecahkan masalah
Alasan pembentukan Tim
a. Menciptakan semangat korps (esprit de
corps)
b. Memungkinkan manajemen berpikir
secara strategis
c. Meningkatkan fleksibilitas
d. Mengambil keuntungan dari keragaman
angkatan kerja
e. Meningkatkan kinerja
42. Kelompok / Tim yang Efektif
Tim kerja adalah kelompok formal yang terdiri dari individu-individu
yang saling tergantung dan bertanggung jawab atas tercapainya suatu
tujuan.
Tujuan Struktur
Pengembangan produk
Pemecahan masalah
Rekayasa ulang
Tujuan organisasi lain
yang diinginkan
Diawasi
Mengelola diri
sendiri
Keanggotaan Jangka waktu
Fungsional
Lintas fungsional
Permanen
Sementara
Tim fungsional terdiri dari seorang manajer dan
bawahan-bawahan langsungnya dari suatu bidang
fungsional tertentu
Tim yang mengelola diri sendiri adalah
kelompok formal para karyawan yang bekerja
tanpa seorang manajer dan bertanggung jawab
atas sebuah proses kerja lengkap atau sebagian
yang menghasilkan suatu produk atau jasa ke
pelanggan eksternal atau pelanggan internal
Tim lintas fungsional adalah campuran individu-
individu yang merupakan pakar-pakar dalam
berbagai macam bidang khusus, yang bekerja
bersama-sama, melintasi batas-batas departemen,
dalam berbagai macam tugas organisasi
Kategori Tim
43. Kelompok / Tim yang Efektif
Tugas mengelola sebuah tim dilakukan dengan menggunakan empat fungsi dasar
manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
Tim
Efektif
Komitemen
yang
disatukan
Komunikasi
yang baik
Kepeminpina
n yang tepat
Dukungan
eksternal
Dukungan
internal
Keterampila
n berunding
Keterampila
n yang
relevan
Sasaran
yang jelas
44. Dasar-dasar daya tarik antar orang
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang tertarik kepada orang lain
Kesempatan untuk Berinteraksi Status
Kesamaan Sikap
Kesamaan Latar
Belakang
45. 1. Memahami Pengertian Etika Industri;
2. Memahami Perilaku Kolompok dan Tim;
3. Memahami Etika Mengelola Industri
4. Memahami Etika Industri sebagai Pelaku usaha
terhadap Stakeholder
5. Membuat laporan kerja;
Pembelajaran Pertemuan Berikutnya...
47. Tugas 2
1. Sebutkan dan jelaskan dua macam tipe
kelompok !
2. Jelaskan secara singkat dan jelas
terbentuknya kelompok !
3. Buat contoh konfilk dalam keseharian di
industri
4. Bagaimana upaya penyelesaian konfilk
tersebut.