Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Rabies (penyakit anjing gila) merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia karena penyakit ini tersebar luas dan menyebabkan kematian pada hampir semua kasusnya baik pada manusia maupun hewan. Virus rabies dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan atau air liur yang terkena luka. Pencegahan utamanya adalah vaksinasi hewan dan penanganan cepat luka gigitan untuk mencegah penularan virus.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies di Kabupaten Cirebon dari tahun 2011 hingga Mei 2016. Tercatat ada 64 kasus rabies selama periode tersebut dengan jumlah kasus tertinggi pada tahun 2012 yaitu 11 kasus. Rabies disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularan terjadi melalui gigitan hewan penular se
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Rabies (penyakit anjing gila) merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia karena penyakit ini tersebar luas dan menyebabkan kematian pada hampir semua kasusnya baik pada manusia maupun hewan. Virus rabies dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan atau air liur yang terkena luka. Pencegahan utamanya adalah vaksinasi hewan dan penanganan cepat luka gigitan untuk mencegah penularan virus.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Rabies adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularannya melalui gigitan atau sentuhan luka dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti anjing dan kucing. Pencegahan melalui vaksinasi luka dan pemberian vaksin anti-rabies.
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai demam denggi, nyamuk Aedes sebagai vektor penularan, tempat pembiakan nyamuk, tanda-tanda dan gejala demam denggi, rawatan, dan langkah pencegahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang biasanya ditemukan dalam air kencing hewan seperti tikus. Bakteri ini dapat menular ke manusia melalui luka atau kontak dengan air kencing hewan atau makanan yang terkontaminasi. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, sakit kepala, hingga kuningnya kulit dan gagal ginjal. Pencegahannya
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penyakit demam denggi. Ia menjelaskan tentang nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit, gejala demam denggi, dan langkah-langkah pencegahan seperti mengawal habitat pembiakan nyamuk dan menggunakan bahan kimia untuk membunuh larva. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mengenai ancaman demam denggi dan cara-cara mencegah penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke dalam keluarga Rhabdoviridae. Virus rabies menyebar melalui gigitan dan air liur hewan seperti anjing dan kucing. Di Indonesia, kasus gigitan hewan penular rabies mencapai puluhan ribu kasus setiap tahunnya dengan ratusan korban meninggal. Upaya preventif meliputi vaksinasi anjing, eliminasi anjing liar, dan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan masyar
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan tingkat kematian 100% yang ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi seperti anjing, kucing, kelelawar, dan rubah. Gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, kejang, kesulitan menelan, dan ketakutan akan air. Pencegahan melalui vaksinasi dan penanganan luka gigitan
Leptospirosis dikenal sebagai penyakit zoonosis akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian (WHO, 2009).
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi Leptospira spp. semua serotipe. Leptospirosis juga dikenal dengan nama flood fever atau demam banjir karena sering menyebabkan terjadinya wabah pada saat banjir (Rampengan, 2016).
Makalah ini membahas tentang epidemiologi penyakit rabies. Rabies adalah penyakit infeksi akut pusat saraf yang disebabkan virus rabies (rhabdovirus). Penyakit ini bersifat zoonotik dan dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan. Makalah ini memaparkan sejarah, pengertian, struktur virus, siklus hidup, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, pencegahan, dan pengobatan penyakit rabies.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit yang dapat menyerang budidaya lele, meliputi jenis penyakit infeksi (virus, bakteri, parasit, jamur) dan non-infeksi (keracunan, lingkungan), gejala klinis, dan cara pengendaliannya. Beberapa contoh penyakit bakteri pada lele dijelaskan secara rinci meliputi nama penyakit, patogen penyebab, gejala, sifat patogen, dan pengendal
Insect bites like mosquito and flea bites cause symptoms like itchy lumps and fluid-filled blisters. Immediate first aid includes washing the area, applying a cold compress, and using over-the-counter antihistamines. Animal bites from dogs, cats, and wildlife result in wounds, swelling, pain and may require medical treatment. Snake bites have severe symptoms like swelling, nausea, and rapid pulse and require prompt medical care including immobilizing the bite area and getting antivenom treatment. Human and rabies bites also require immediate medical attention.
Rabies adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke seluruh jaringan saraf, menimbulkan kelumpuhan dan kematian. Penularannya melalui gigitan atau sentuhan luka dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti anjing dan kucing. Pencegahan melalui vaksinasi luka dan pemberian vaksin anti-rabies.
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai demam denggi, nyamuk Aedes sebagai vektor penularan, tempat pembiakan nyamuk, tanda-tanda dan gejala demam denggi, rawatan, dan langkah pencegahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang biasanya ditemukan dalam air kencing hewan seperti tikus. Bakteri ini dapat menular ke manusia melalui luka atau kontak dengan air kencing hewan atau makanan yang terkontaminasi. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, sakit kepala, hingga kuningnya kulit dan gagal ginjal. Pencegahannya
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penyakit demam denggi. Ia menjelaskan tentang nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit, gejala demam denggi, dan langkah-langkah pencegahan seperti mengawal habitat pembiakan nyamuk dan menggunakan bahan kimia untuk membunuh larva. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mengenai ancaman demam denggi dan cara-cara mencegah penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke dalam keluarga Rhabdoviridae. Virus rabies menyebar melalui gigitan dan air liur hewan seperti anjing dan kucing. Di Indonesia, kasus gigitan hewan penular rabies mencapai puluhan ribu kasus setiap tahunnya dengan ratusan korban meninggal. Upaya preventif meliputi vaksinasi anjing, eliminasi anjing liar, dan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan masyar
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan tingkat kematian 100% yang ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi seperti anjing, kucing, kelelawar, dan rubah. Gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, kejang, kesulitan menelan, dan ketakutan akan air. Pencegahan melalui vaksinasi dan penanganan luka gigitan
Leptospirosis dikenal sebagai penyakit zoonosis akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian (WHO, 2009).
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi Leptospira spp. semua serotipe. Leptospirosis juga dikenal dengan nama flood fever atau demam banjir karena sering menyebabkan terjadinya wabah pada saat banjir (Rampengan, 2016).
Makalah ini membahas tentang epidemiologi penyakit rabies. Rabies adalah penyakit infeksi akut pusat saraf yang disebabkan virus rabies (rhabdovirus). Penyakit ini bersifat zoonotik dan dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan. Makalah ini memaparkan sejarah, pengertian, struktur virus, siklus hidup, epidemiologi, gejala klinis, diagnosis, pencegahan, dan pengobatan penyakit rabies.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit yang dapat menyerang budidaya lele, meliputi jenis penyakit infeksi (virus, bakteri, parasit, jamur) dan non-infeksi (keracunan, lingkungan), gejala klinis, dan cara pengendaliannya. Beberapa contoh penyakit bakteri pada lele dijelaskan secara rinci meliputi nama penyakit, patogen penyebab, gejala, sifat patogen, dan pengendal
Insect bites like mosquito and flea bites cause symptoms like itchy lumps and fluid-filled blisters. Immediate first aid includes washing the area, applying a cold compress, and using over-the-counter antihistamines. Animal bites from dogs, cats, and wildlife result in wounds, swelling, pain and may require medical treatment. Snake bites have severe symptoms like swelling, nausea, and rapid pulse and require prompt medical care including immobilizing the bite area and getting antivenom treatment. Human and rabies bites also require immediate medical attention.
This document discusses various animal bites and stings. It covers bites from dogs, snakes including pit vipers and coral snakes, other reptiles like lizards, and marine animals. It also discusses stings from insects like bees, wasps and fire ants, spiders including black widows, scorpions, and jellyfish. For each type of bite or sting, it describes symptoms and what first aid steps to take, such as calling 911, applying a pressure bandage, giving pain medication, and keeping the affected area immobilized.
Management of Human and Animal Bite Wounds provides an overview of bite wound infections. Over 1 million animal bites occur annually in the US, with dog bites accounting for 80-90% and resulting in over a dozen deaths each year. Bite wounds can become infected by bacteria from the biting animal's mouth and skin flora. Common complications are lymphangitis, septic arthritis, and osteomyelitis. Proper management includes thorough wound cleansing, debridement if needed, antibiotics, and tetanus prophylaxis. Cultures may be taken to guide antibiotic selection.
This document discusses different types of animal bites and their prevention and treatment. It covers bites from dogs, cats, insects, ticks, snakes and provides guidance on first aid. Key points include applying pressure to stop bleeding from an animal bite, cleaning and protecting the wound, consulting a doctor who can assess risk of infection and provide antibiotics or anti-rabies treatment. It also outlines removing ticks properly and signs of infection to watch for from different bites. Prevention focuses on vaccinating pets, avoiding disturbing animals, and using insect repellent.
Dog bites can cause serious wounds and infections. Large dog breeds are more likely to bite the head and neck, causing deep tissue damage. Children aged 5-14 are most commonly bitten. Bites may be provoked by antagonizing or hurting an animal, or unprovoked by approaching young animals, food, or territorial animals. Wounds require cleaning, suturing if appropriate, antibiotics, and tetanus prophylaxis. For exposures, rabies post-exposure prophylaxis including vaccine and possibly immune globulin is administered based on category of exposure. The rabies virus causes encephalitis with a nearly 100% fatality rate if left untreated.
This document provides information on first aid treatments for various conditions including snake bites, scorpion stings, bee stings, jellyfish stings, frost bite, sun glare, and rabies. It describes signs and symptoms of each condition and outlines steps for first aid such as cleaning wounds, applying cold compresses, treating for shock, and seeking urgent medical care when needed.
Buku saku ini memberikan petunjuk teknis penatalaksanaan kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, cara penularan, patogenesis, gejala klinis, pencegahan, vaksinasi, penanganan, dan surveilans rabies."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Orf atau Sore Mouth Disease adalah infeksi viral yang disebabkan oleh Poxvirus pada domba dan kambing.
2) Virus ini menyebabkan lesi pada bibir, mulut, dan kelopak mata hewan.
3) Penularan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi pada hewan.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Strategi penanggulangannya meliputi penguatan diagnosa dan penatalaksanaan pasien, pengawasan epidemiologi, serta pengendalian vektor melalui pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan program 3M Plus dan larvasida.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
9. PENATALAKSANAAN
• Debrideman cuci dengan air mengalir +
pembersihan dengan sabun.
• Laserasi tutup primer
• Luka luas tindakan bedah
• Imunisasi
• Vaksin virus rabies
- injeksi lokal/infiltrasi lokal
didaerah gigitan