SlideShare a Scribd company logo
PRAGMATIK
Cabang ilmu bahasa
(linguistik) yang mempelajari
struktur bahasa secara
eksternal ( bagaimana
bahasa digunakan dalam
komunikasi)
FONOLOGI
SINTAKSIS
SEMANTIK
PRAGMATIK VS SOSIOLINGUISTIK
linguistik
• Penutur
• Mitra tutur
s
• Variasi
bahasa,pemertahana
n &pergeseran
bahasa, kelas sosial,
etnik, bahasa gaul,
diglosia, kode, alih
kode, dan campur
kode.
P
• Situasi tutur, tindak tutur
(lokusi,ilokusi,
perlokusi), tindak tutur,
prinsip
kesantunan,implikatur.
PRAGMATIK & SOSIOLINGUISTIK
 Analisis yang
berorientasi pada
bentuk tanpa
mempertimbangkan
satuan konteks
( sumber: aliran
struktural)
 Konsep masyarakat
yang homogen
dipandang terlalu
abstrak, masyarakat
bahasa selalu
heterogen
PRAGMATIK SOSIOLINGUISTIK
SITUASI TUTUR
• penulis
• pembaca
Penutur &
mitra tutur
• Back ground knowledge
•Latar belakang
pengetahuan
KONTEKS
• Menyatakan maksud
ujaran
TUJUAN
• Pragmatik menangani bahasa lebih
kongkrit dibanding tata bahasa
• Kejelasan kongkret (penutur dan
mitra tutur, waktu, tempat)
Tuturan sebagai
bentuk ujaran
• Produk (berupa tuturan)
• kalimat
Tuturan sebagai
produk tindak
verbal
Analisislah rubrik konsultasi yang saudara bawa
dengan analisis pragmatik, yang meliputi situasi
tutur ( penutur, mitra tutur, konteks (judul ?),
waktu, tempat bertutur, tujuan tuturan?), jenis
tindak tutur (konstantif, performatif, langsung,
tak langsung) serta tuliskan sumber rubrik.
TUGAS: di kerjakan di kelas untuk
minggu depan
Kejujuran, doa, dan ketelitian kunci keberhasilan
Selamat
Mengerjakan
TINDAK TUTUR
(1) Menurut Gunarwan (1994:43)
Tindak tutur konstantif (kebenaran)
contoh: (1) Kampus Terpadu UNIKAL terletak di jalan
Sriwijaya nomor 3 Pekalongan.
(2)FKIP UNIKAL memiliki tiga program studi,
yaitu PMTK, PBSI, dan PBI.
Tindak Tutur Performatif
 Tuturan yang merupakan tindakan melakukan
sesuatu dengan membuat tuturan itu, (tidak
ada ukuran kebenaran/ kesalahan)
 Contoh
 “saya berani bertaruh bahwa Jokowi yang
akan menang.”
 “saya berjanji akan setia.”
 “ saya percaya kepada Anda.”
TINDAK TUTUR LANGSUNG & TAK LANGSUNG
 Tindak tutur
langsung
=
 Tindak tutur
lateral
 Tindak tutur
tak langsung
=
Tindak
tutur tak
lateral
TINDAK TUTUR LANGSUNG
C
O
N
T
O
H
 Tuturan yang mengandung arti
yang sebenarnya
Seorang ibu mengutarakan kepada
anak laki lakinya yang berambut
gondrong.
“ Potonglah rambutmu
itu”
TINDAK TUTUR TAK
LANGSUNG
C
O
N
T
O
H
 Adalah tuturan yang mengandung
makna/ arti yang tidak sebenarnya
 “ Ada makanan di
lemari?”
 makna: minta diambilkan makanan
 “Di mana sapunya?
 Makna: memerintah sang anak untuk
mengambil sapu
 Jam berapa sekarang?
TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG/ TAK
LATERAL BUKANLAH SEKEDAR
MENGINFORMASIKAN SESUATU TAPI
MENYURUH ORANG YANG DIAJAK
BICARA
SIMPULAN
Perhatikan & koreksilah
 (1) Rambutmu
sudah panjang
 (2) Potonglah
rambutmu itu!
 (3) Radionya kurang
keras
 (4) Radionya keras
sekali
contoh contoh
KOREKSILAH
 Penyayi itu suaranya bagus
 Suaramu bagus (tapi tak usah menyayi
saja)
 Radionya keraskan1 Aku ingin mencatat
lagu itu
 Radionya kurang keras. Tolong keraskan
lagi. Aku mau belajar
LOKUSI
ILOKUSI
PERLOKUSI
(2)Menurut Austin (1962)
Tindak tutur yang menyatakan
maksud sebenarnya.
Contoh:
“udara panas”
“udara dingin”
“saya lapar”
LOKUSI
Tindak tutur yang mengandung maksud,
fungsi, dan daya tuturan, verba yang
menandai antara lain melaporkan,
mengumumkan, bertanya, menyarankan,
berterimakasih, mengusulkan, mengakui,
mengucapkan selamat, berjanji, mendesak,
Contoh:
ILOKUSI
(1) “Di pasar banyak pencopet” (melaporkan/
mengumumkan dengan maksud memberi
nasehat)
(2) “Terimakasih Atas bantuan Anda, singgahlah
sejenak walaupun hanya minum kopi.”
(terimakasih, dengan maksud ada yang ingin
disampaikan).
(3) “ Sayur ini enak, walaupun kurang asin”.
(melaporkan, dengan maksud meminta diambilkan
garam)
Contoh ilokusi
“kapan kau melamarku?” (mendesak, dengan
maksud agar segera dinikahi).
“Baiklah aku akan melamarmu minggu depan
didepan orang tuamu” ( berjanji, dengan maksud
meyakinkan kesungguhan hati )
“Sebaiknya kamu jujur saja”( menyarankan, dengan
maksud agar terungkap kebenaran)
Lanjutan…
Tuturan yang memiliki efek atau pengaruh
( perlocutionary force).
Verba yang menandai, yaitu membujuk, membuat
jengkel, menakut nakuti, menipu, mendorong,
menyenangkan, melegakan, mempermalukan,
menarik perhatian
PERLOKUSI
Contoh
“Sebentar lagi harga BBM naik”
(mendorong/menarik perhatian masy untuk
menimbun BBM,efek rakyat Indonesia)
“Bulan depan harga gabah turun” ( membuat
jengkel petani, prihatin)
“Biaya sekolah melambung tinggi(orang tua
murid)
“Pendaftaran TNI/POLRI tidak dipungut biaya”
( mendorong/ masy Indonesia)
Contoh Perlokusi
“ ada hantu” (menakut nakuti,efeknya pada
manusia)
“Mohon perthatian, kereta api jurusan Semarang
akan segera melewati jalur tiga, terima kasih)”
“ Mohon Perhatian, tanpa mengurangi rasa hormat
kami dimohon Bapak/Ibu untuk menonaktifkan HP
demi kelancaran acara pada siang hari ini,
terimakasih”
Ket: kedua kalimat tersebut mengandung efek
Lanjutan…
Carilah artikel atau berita di surat
kabar/ majalah, kemudian
analisislah berdasarkan lokusi,
ilokusi, dan perlokusi. Tugas
ditulis tangan pada lembar folio.
TUGAS : ditulis tangan
TINDAK TUTUR
MENURUT SEARLE (1969)
Representatif Direktif Ekspresif
Komisif Isbati
Tindak tutur yang mengikat penuturnya
akan kebenaran atas apa yang diujarkan (
kategori fungsi, menyatakan, menuntut,
mengakui, melaporkan, menunjukan,
menyebutkan, memberikan, kesaksian,
berspekulasi.
Representatif
“ Bu, judul skripsi saya ganti novel, judulnya
Zobar karya Ilham Malik. (fungsi melaporkan)
“ Kamu harus bertanggung jawab” ( menuntut)
“ Perkenalkan ini calon suami saya”
(menunjukan)
“ saya mencintaimu dengan setulus hati.”
(menyatakan)
“ Baiklah, apapun yang terjadi saya tetap
Contoh
Tindak tutur direktif atau tindak tutur
imposif adalah tuturan yang meminta
mitra tutur untuk melakukan tindakan yang
disebutkan dalam tuturan itu
.Kategori fungsinya adalah memaksa,
mengajak, meminta, memerintah, memberi
aba aba.
DIREKTIF
“ Tolong tutup pintu itu” ( menyuruh)
“ Ayo pulang sekarang” ( mengajak)
“ Awas, hati hati ada ranjau”(memberi aba aba)
“ Kapan kamu bayar utang yang sudah segunung
itu?” ( menagih)
“Lebih baik Anda selesaikan urusan dulu”
( menyarankan)
“Cepat kerjakan!” ( memerintah)
“ Kumohon jangan paksa aku pergi” (memohon
dan memaksa)
Contoh
Tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar ujaran diartikan
sebagai evaluasi tentang hal yang
disebutkan.
Kategori tuturan memuji, mengucapkan
terimakasih, mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, mengucapkan selamat,
menyanjung.
EKSPRESIF
Kamu cantik banget, sayang. (memuji)
Terimakasih atas bantuan Ibu.
(berterimakasih)
Kamu akan lebih anggun jika memakai baju
yang sopan/berjilbab (mengkritik).
Semua gara gara kamu! (menyalahkan)
Selamat atas kelahiran putra pertama,
semoga menjadi anak yang sholeh.
Contoh
Tindak tutur yang mengikat penuturnya
untuk melaksanakan apa yang disebutkan,
kategorinya Berjanji, bersumpah,
mengancam, menyatakan kesanggupan.
KOMISIF
Berjanji baiklah nanti sore aku akan
datang.
Bersumpah Demi Allah bukan aku
pelakunya.
Mengancam harta atau nyawa? Cepat
serahkan perhiasanmu.
Menyatakan kesanggupan besok aku
Contoh
TINDAK TUTUR YANG MENCIPTAKAN
SUATU HAL (Status. Keadaan, dll)
Mengesahkan, memutuskan, membatalkan,
melarang, mengizinkan, mengampuni,
memaafkan,menganggkat, menggolongkan,
DEKLARASI/
ISBATI
(1) Saya nikahkan saudara …. Dengan
anak kandung saya …. Bin…. Dengan
mas kawin…. Dibayar tunai.
( 2) hasil sidang memutuskan saudara…
dikenai hukuman penjara 4 tahun potong
masa tahanan.
Contoh
IMPLIKATUR, PRAANGGAPAN, &
PERIKUTAN
KONVENSIONAL
NON
KONVENSIONAL
IMPLIKATUR
PERHATIKAN BERIKUT INI
 Makna suatu ujaran
yang secara
konvensional/
secara umum dapat
diterima
masyarakat.
 Rudi orang pesisir
pantai, karena itu ia
brerwatak keras.
 Sabrina keturunan
arab, makanya ia
berwatak keras.
 Naila keturunan
cina, makanya ia
pelit.
KONVENSIONAL contoh
IMPLIKATUR NON
KONVENSIONAL
 Adalah yang
menyiratkan
sesuatu yang
berbeda
dengan yang
sebenarnya.
 Contoh
 Pak Win sudah
menjadi orang kaya.
 (“dahulu” pak Win
“belum sukses”).
PRAANGGAPAN
 Merupakan asumsi atau pernyataan yang
hanya dipahami dalam tuturan. Atau suatu
yang diasumsikan penutur sebagai kejadian
sebelum menghasilkan tuturan.

PREPOSISI EKSISTENSIAL
 Adalah praanggapan yang menunjukan
eksistensi/ keberadaan/ jungkapkan dengan
jati diri referan yang diungkapkan dengan kata
yang definit
 (1) ada banyak kutil kecil yang muncul
 AAH , AKU BENCI BERTAMBAH TUA
 Praanggapan dalam tuturan tersebut adalah
memikiki eksistensi/ keberadaan (adanya kutil
yang tumbuh)
Contoh lain….
 Ada orang Jepang aneh, semuanya pakai
masker, di Negaraku yang pakai masker
Cuma yang di rumah sakit, aku lebih suka
sarung karet.
 Praanggapan eksistensial karena menunjukan
keberadaan ada orang jepang, ada masker,
ada rumah sakit, ada sarung karet.
PREPOSISI FAKTIF/ faktual
 Adalah preposisi
faktif (nyata) yang
dipraanggabkan
sebagi kenyataan,
dapat dibuktikan
kebenaranya.
 Contoh:
 A: Mbak ada asbak?
 B: Oh maaf, Perusaan
kami terus
mempromosikan
larangan merokok.
 Praanggapan faktual:
tidak menyediakan
asbak di arena kantor
karena ada larangan
Lanjutan…
 Dia mengintip
sewaktu kami
sedang ganti baju.
 Terbukti kebenarnya
bahwa ketiga
wanita itu melihat
seorang laki laki
tersebut mengintip.
PERIKUTAN
 IMPLIKASI LOGIS DARI SEBUAH TUTURAN,
PERIKUTAN TIDAK LAIN MERUPAKAN
BAGIAN/ KONSEKWENSI MUTLAK DARI
SEBUAH TUTURAN.
CONTOH
 (1) MIRANTI MEMPUNYAI ANAK
 (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH
 (3) WALAUPUN MIRANTI MEMPUNYAI
ANAK, IA BELUM PERNAH MENIKAH
 TUTURAN (1) DAN (2) DITERIMA, TUTURAN
(3) TIDAK BERTERIMA
Lanjutan…..
 (1) MIRANTI
SEORANG JANDA
 (2) MIRANTI
SUDAH MENIKAH
 (3) Walaupun
Miranti seorang
janda, ia belum
pernah menikah.
 TUTURAN (1),(2),
dapat diterima
sesuai dengan
perikutan,
sedangkan tuturan
(3) tidak berterima.
LANJUTAN
 ORANG ITU
BERLARI
 LOGISNYA ORANG
ITU BERGERAK
 TERJADI
PEMBUNUHAN DI
PEKALONGAN
 LOGISNYA ORANG
ITU MATI
PRINSIP KESANTUNAN
Prinsip
Kesantunan
(politeness
principle)
(1) Bidal ketimbangrasaann
(2) Bidal Kemurahatian
(3) Bidal Keperkenanan
PRINSIP KESANTUNAN
Prinsip
Kesantunan
(politeness
principle)
(4) Bidal kerendahatian
(5) Bidal kesetujuan
(6) Bidal Kesimpatian
tetapi dengan keuntungan sebesar
besarnya.
Bidal ketimbangrasaan Pihak lain dibebani
biaya seringan ringanya
1
• Datang ke pertemuan ilmiah itu!
• Datanglah...
1
• Silahkan datang ke pertemuan itu!
• Sudilah kiranya datang ke pertemuan itu
1
• Jika tidak keberatan sudilah kiranya
datang ke pertemuan ilmiah itu!
2. Bidal kemurahatian
papara
n
Meminimalkan keuntungan
pada diri sendiri
Memaksimalkan keuntungan
pada pihak lain
Contoh: A: Pukulanmu sanagt keras
B: Saya kira biasa saja.
Lanjutan....
Contoh
A: maaf mengganggu istirahat
Anda
B: Tidak mengapa.
A: Tidak usah diantar nanti merepotkan,
B: saya tidak merasa repot.
Saya tidak apa –apa silahkan
berangkat terlebih dahulu.
3.BIDAL KEPERKENANAN
 MEMAKSIMALKAN
PUJIAN KEPADA
PIHAK LAIN,
MEMINIMALKAN
PENJELEKAN
PADA PIHAK LAIN
 A: Mari pak,
seadanya
 B: Terlalu banyak
sampai saya susah
memilihbnya.
 B: santai saja, nanti
saya habiskan.
PENGERTIAN CONTOH
4. BIDAL KESETUJUAN
 Adalah bidal di
dalam prinsip
kesantunan yang
memaksimalkan
kesetujuan antara
diri sendiri dan pihak
lain.
 A: Bagaiman kalau
lemari ini kita
pindah?
 B: Ya, saya setuju..
 B: Saya tidak setuju.
5. BIDAL KERENDAHHATIAN
Merendah
dirikan
penutur agar
tidak nampak
sombong
 Contoh Pematuhan:
 1. Maaf saya orang
kampung, tidak tahu
apa-apa.
 2. Sulit bagi saya
untuk meniru
kehebatan Bapak
 3. Saya ini anak
kemarin sore, Pak
6. BIDAL KESIMPATIAN
 Memaksimalkan
simpati pada pihak
lain, dan
meminimalkan
antipati diri sendiri
dan pihak lain
 Contoh pematuhan
 1. Saya turut
berduka cita atasa
meninggalnya
ibunda
 2. saya turut
berduka cita
sedalam dalamnya
atas meninggalnya
ibunda.
Contoh pelanggaran bidal
kesimpatian
 A: Pak , ibu saya meninggal
 B: Semua orang akan meninggal
 A: Pak, ibu saya meninggal
 B: Tumben
 A: Saya izin pak, tidak masuk karena sakit
 B: Tumben sakit, orang seperti kamu bisa
sakit?.

More Related Content

What's hot

Penerjemahan sastra
Penerjemahan sastraPenerjemahan sastra
Penerjemahan sastra
Sugeng Hariyanto
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
ResnitaDewi
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
AnastasiaBaan
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kode
Yuliana Aminulloh
 
Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2
Dedi Husnaeni
 
Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1
Dedi Husnaeni
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Universitas Negeri Jakarta
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikDiana NakEmak
 
Penyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karanganPenyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karangan
noval Sidik
 
Implikatur Percakapan
Implikatur PercakapanImplikatur Percakapan
Implikatur Percakapan
Santuso
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
Muhammad Idris
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
Tifanny Ellies
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
iwan setiawan
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
Lita Tania
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
dinitsyh
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
Abdul Hasan
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
Lita Tania
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
Arief Kurniatama
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
Nurulbanjar1996
 

What's hot (20)

Penerjemahan sastra
Penerjemahan sastraPenerjemahan sastra
Penerjemahan sastra
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kode
 
Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2
 
Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistik
 
Penyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karanganPenyuntingan naskah karangan
Penyuntingan naskah karangan
 
Implikatur Percakapan
Implikatur PercakapanImplikatur Percakapan
Implikatur Percakapan
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Reduplikasi
ReduplikasiReduplikasi
Reduplikasi
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 

Similar to pragmatik-2.ppt

Kaidah kebahasaan teks pantun
Kaidah kebahasaan teks pantunKaidah kebahasaan teks pantun
Kaidah kebahasaan teks pantun
LINASITIAISYAH
 
Kaidah kebahasaan
Kaidah kebahasaanKaidah kebahasaan
Kaidah kebahasaan
LINASITIAISYAH
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Semantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayuSemantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayu
Erica Leenya
 
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptxJENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
Ferancis
 
Tutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranTutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranfazri Rahim
 
Tutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranTutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranfazri Rahim
 
Semantik linguistik bahasa-melayu
Semantik linguistik bahasa-melayuSemantik linguistik bahasa-melayu
Semantik linguistik bahasa-melayu
ly infinitryx
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
INDAHWATIHUTABARAT17
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Ricky Subagya
 
Makalah filsafat bahasa
Makalah filsafat bahasaMakalah filsafat bahasa
Makalah filsafat bahasa
melasuciati09
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
DerlyAlways
 
Ppt
PptPpt
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
STMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
STMIK Sumedang
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Jenis Tindak Tutur
Jenis Tindak TuturJenis Tindak Tutur
Jenis Tindak Tutur
Santuso
 

Similar to pragmatik-2.ppt (20)

Kaidah kebahasaan teks pantun
Kaidah kebahasaan teks pantunKaidah kebahasaan teks pantun
Kaidah kebahasaan teks pantun
 
Kaidah kebahasaan
Kaidah kebahasaanKaidah kebahasaan
Kaidah kebahasaan
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Semantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayuSemantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayu
 
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptxJENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
 
Peribahasa
PeribahasaPeribahasa
Peribahasa
 
Tutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranTutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaran
 
Ceramah komsas
Ceramah komsasCeramah komsas
Ceramah komsas
 
Tutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaranTutorial pembelajaran
Tutorial pembelajaran
 
Semantik linguistik bahasa-melayu
Semantik linguistik bahasa-melayuSemantik linguistik bahasa-melayu
Semantik linguistik bahasa-melayu
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Makalah filsafat bahasa
Makalah filsafat bahasaMakalah filsafat bahasa
Makalah filsafat bahasa
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Jenis Tindak Tutur
Jenis Tindak TuturJenis Tindak Tutur
Jenis Tindak Tutur
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

pragmatik-2.ppt

  • 1. PRAGMATIK Cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal ( bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi) FONOLOGI SINTAKSIS SEMANTIK
  • 2. PRAGMATIK VS SOSIOLINGUISTIK linguistik • Penutur • Mitra tutur s • Variasi bahasa,pemertahana n &pergeseran bahasa, kelas sosial, etnik, bahasa gaul, diglosia, kode, alih kode, dan campur kode. P • Situasi tutur, tindak tutur (lokusi,ilokusi, perlokusi), tindak tutur, prinsip kesantunan,implikatur.
  • 3. PRAGMATIK & SOSIOLINGUISTIK  Analisis yang berorientasi pada bentuk tanpa mempertimbangkan satuan konteks ( sumber: aliran struktural)  Konsep masyarakat yang homogen dipandang terlalu abstrak, masyarakat bahasa selalu heterogen PRAGMATIK SOSIOLINGUISTIK
  • 4. SITUASI TUTUR • penulis • pembaca Penutur & mitra tutur • Back ground knowledge •Latar belakang pengetahuan KONTEKS • Menyatakan maksud ujaran TUJUAN
  • 5. • Pragmatik menangani bahasa lebih kongkrit dibanding tata bahasa • Kejelasan kongkret (penutur dan mitra tutur, waktu, tempat) Tuturan sebagai bentuk ujaran • Produk (berupa tuturan) • kalimat Tuturan sebagai produk tindak verbal
  • 6. Analisislah rubrik konsultasi yang saudara bawa dengan analisis pragmatik, yang meliputi situasi tutur ( penutur, mitra tutur, konteks (judul ?), waktu, tempat bertutur, tujuan tuturan?), jenis tindak tutur (konstantif, performatif, langsung, tak langsung) serta tuliskan sumber rubrik. TUGAS: di kerjakan di kelas untuk minggu depan
  • 7. Kejujuran, doa, dan ketelitian kunci keberhasilan Selamat Mengerjakan
  • 8. TINDAK TUTUR (1) Menurut Gunarwan (1994:43) Tindak tutur konstantif (kebenaran) contoh: (1) Kampus Terpadu UNIKAL terletak di jalan Sriwijaya nomor 3 Pekalongan. (2)FKIP UNIKAL memiliki tiga program studi, yaitu PMTK, PBSI, dan PBI.
  • 9. Tindak Tutur Performatif  Tuturan yang merupakan tindakan melakukan sesuatu dengan membuat tuturan itu, (tidak ada ukuran kebenaran/ kesalahan)  Contoh  “saya berani bertaruh bahwa Jokowi yang akan menang.”  “saya berjanji akan setia.”  “ saya percaya kepada Anda.”
  • 10. TINDAK TUTUR LANGSUNG & TAK LANGSUNG  Tindak tutur langsung =  Tindak tutur lateral  Tindak tutur tak langsung = Tindak tutur tak lateral
  • 11. TINDAK TUTUR LANGSUNG C O N T O H  Tuturan yang mengandung arti yang sebenarnya Seorang ibu mengutarakan kepada anak laki lakinya yang berambut gondrong. “ Potonglah rambutmu itu”
  • 12. TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG C O N T O H  Adalah tuturan yang mengandung makna/ arti yang tidak sebenarnya  “ Ada makanan di lemari?”  makna: minta diambilkan makanan  “Di mana sapunya?  Makna: memerintah sang anak untuk mengambil sapu  Jam berapa sekarang?
  • 13. TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG/ TAK LATERAL BUKANLAH SEKEDAR MENGINFORMASIKAN SESUATU TAPI MENYURUH ORANG YANG DIAJAK BICARA SIMPULAN
  • 14. Perhatikan & koreksilah  (1) Rambutmu sudah panjang  (2) Potonglah rambutmu itu!  (3) Radionya kurang keras  (4) Radionya keras sekali contoh contoh
  • 15. KOREKSILAH  Penyayi itu suaranya bagus  Suaramu bagus (tapi tak usah menyayi saja)  Radionya keraskan1 Aku ingin mencatat lagu itu  Radionya kurang keras. Tolong keraskan lagi. Aku mau belajar
  • 17. Tindak tutur yang menyatakan maksud sebenarnya. Contoh: “udara panas” “udara dingin” “saya lapar” LOKUSI
  • 18. Tindak tutur yang mengandung maksud, fungsi, dan daya tuturan, verba yang menandai antara lain melaporkan, mengumumkan, bertanya, menyarankan, berterimakasih, mengusulkan, mengakui, mengucapkan selamat, berjanji, mendesak, Contoh: ILOKUSI
  • 19. (1) “Di pasar banyak pencopet” (melaporkan/ mengumumkan dengan maksud memberi nasehat) (2) “Terimakasih Atas bantuan Anda, singgahlah sejenak walaupun hanya minum kopi.” (terimakasih, dengan maksud ada yang ingin disampaikan). (3) “ Sayur ini enak, walaupun kurang asin”. (melaporkan, dengan maksud meminta diambilkan garam) Contoh ilokusi
  • 20. “kapan kau melamarku?” (mendesak, dengan maksud agar segera dinikahi). “Baiklah aku akan melamarmu minggu depan didepan orang tuamu” ( berjanji, dengan maksud meyakinkan kesungguhan hati ) “Sebaiknya kamu jujur saja”( menyarankan, dengan maksud agar terungkap kebenaran) Lanjutan…
  • 21. Tuturan yang memiliki efek atau pengaruh ( perlocutionary force). Verba yang menandai, yaitu membujuk, membuat jengkel, menakut nakuti, menipu, mendorong, menyenangkan, melegakan, mempermalukan, menarik perhatian PERLOKUSI
  • 22. Contoh “Sebentar lagi harga BBM naik” (mendorong/menarik perhatian masy untuk menimbun BBM,efek rakyat Indonesia) “Bulan depan harga gabah turun” ( membuat jengkel petani, prihatin) “Biaya sekolah melambung tinggi(orang tua murid) “Pendaftaran TNI/POLRI tidak dipungut biaya” ( mendorong/ masy Indonesia) Contoh Perlokusi
  • 23. “ ada hantu” (menakut nakuti,efeknya pada manusia) “Mohon perthatian, kereta api jurusan Semarang akan segera melewati jalur tiga, terima kasih)” “ Mohon Perhatian, tanpa mengurangi rasa hormat kami dimohon Bapak/Ibu untuk menonaktifkan HP demi kelancaran acara pada siang hari ini, terimakasih” Ket: kedua kalimat tersebut mengandung efek Lanjutan…
  • 24. Carilah artikel atau berita di surat kabar/ majalah, kemudian analisislah berdasarkan lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tugas ditulis tangan pada lembar folio. TUGAS : ditulis tangan
  • 25. TINDAK TUTUR MENURUT SEARLE (1969) Representatif Direktif Ekspresif Komisif Isbati
  • 26. Tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan ( kategori fungsi, menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukan, menyebutkan, memberikan, kesaksian, berspekulasi. Representatif
  • 27. “ Bu, judul skripsi saya ganti novel, judulnya Zobar karya Ilham Malik. (fungsi melaporkan) “ Kamu harus bertanggung jawab” ( menuntut) “ Perkenalkan ini calon suami saya” (menunjukan) “ saya mencintaimu dengan setulus hati.” (menyatakan) “ Baiklah, apapun yang terjadi saya tetap Contoh
  • 28. Tindak tutur direktif atau tindak tutur imposif adalah tuturan yang meminta mitra tutur untuk melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturan itu .Kategori fungsinya adalah memaksa, mengajak, meminta, memerintah, memberi aba aba. DIREKTIF
  • 29. “ Tolong tutup pintu itu” ( menyuruh) “ Ayo pulang sekarang” ( mengajak) “ Awas, hati hati ada ranjau”(memberi aba aba) “ Kapan kamu bayar utang yang sudah segunung itu?” ( menagih) “Lebih baik Anda selesaikan urusan dulu” ( menyarankan) “Cepat kerjakan!” ( memerintah) “ Kumohon jangan paksa aku pergi” (memohon dan memaksa) Contoh
  • 30. Tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujaran diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan. Kategori tuturan memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, menyanjung. EKSPRESIF
  • 31. Kamu cantik banget, sayang. (memuji) Terimakasih atas bantuan Ibu. (berterimakasih) Kamu akan lebih anggun jika memakai baju yang sopan/berjilbab (mengkritik). Semua gara gara kamu! (menyalahkan) Selamat atas kelahiran putra pertama, semoga menjadi anak yang sholeh. Contoh
  • 32. Tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan, kategorinya Berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan. KOMISIF
  • 33. Berjanji baiklah nanti sore aku akan datang. Bersumpah Demi Allah bukan aku pelakunya. Mengancam harta atau nyawa? Cepat serahkan perhiasanmu. Menyatakan kesanggupan besok aku Contoh
  • 34. TINDAK TUTUR YANG MENCIPTAKAN SUATU HAL (Status. Keadaan, dll) Mengesahkan, memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, mengampuni, memaafkan,menganggkat, menggolongkan, DEKLARASI/ ISBATI
  • 35. (1) Saya nikahkan saudara …. Dengan anak kandung saya …. Bin…. Dengan mas kawin…. Dibayar tunai. ( 2) hasil sidang memutuskan saudara… dikenai hukuman penjara 4 tahun potong masa tahanan. Contoh
  • 37. PERHATIKAN BERIKUT INI  Makna suatu ujaran yang secara konvensional/ secara umum dapat diterima masyarakat.  Rudi orang pesisir pantai, karena itu ia brerwatak keras.  Sabrina keturunan arab, makanya ia berwatak keras.  Naila keturunan cina, makanya ia pelit. KONVENSIONAL contoh
  • 38. IMPLIKATUR NON KONVENSIONAL  Adalah yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya.  Contoh  Pak Win sudah menjadi orang kaya.  (“dahulu” pak Win “belum sukses”).
  • 39. PRAANGGAPAN  Merupakan asumsi atau pernyataan yang hanya dipahami dalam tuturan. Atau suatu yang diasumsikan penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan tuturan. 
  • 40. PREPOSISI EKSISTENSIAL  Adalah praanggapan yang menunjukan eksistensi/ keberadaan/ jungkapkan dengan jati diri referan yang diungkapkan dengan kata yang definit  (1) ada banyak kutil kecil yang muncul  AAH , AKU BENCI BERTAMBAH TUA  Praanggapan dalam tuturan tersebut adalah memikiki eksistensi/ keberadaan (adanya kutil yang tumbuh)
  • 41. Contoh lain….  Ada orang Jepang aneh, semuanya pakai masker, di Negaraku yang pakai masker Cuma yang di rumah sakit, aku lebih suka sarung karet.  Praanggapan eksistensial karena menunjukan keberadaan ada orang jepang, ada masker, ada rumah sakit, ada sarung karet.
  • 42. PREPOSISI FAKTIF/ faktual  Adalah preposisi faktif (nyata) yang dipraanggabkan sebagi kenyataan, dapat dibuktikan kebenaranya.  Contoh:  A: Mbak ada asbak?  B: Oh maaf, Perusaan kami terus mempromosikan larangan merokok.  Praanggapan faktual: tidak menyediakan asbak di arena kantor karena ada larangan
  • 43. Lanjutan…  Dia mengintip sewaktu kami sedang ganti baju.  Terbukti kebenarnya bahwa ketiga wanita itu melihat seorang laki laki tersebut mengintip.
  • 44. PERIKUTAN  IMPLIKASI LOGIS DARI SEBUAH TUTURAN, PERIKUTAN TIDAK LAIN MERUPAKAN BAGIAN/ KONSEKWENSI MUTLAK DARI SEBUAH TUTURAN.
  • 45. CONTOH  (1) MIRANTI MEMPUNYAI ANAK  (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH  (3) WALAUPUN MIRANTI MEMPUNYAI ANAK, IA BELUM PERNAH MENIKAH  TUTURAN (1) DAN (2) DITERIMA, TUTURAN (3) TIDAK BERTERIMA
  • 46. Lanjutan…..  (1) MIRANTI SEORANG JANDA  (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH  (3) Walaupun Miranti seorang janda, ia belum pernah menikah.  TUTURAN (1),(2), dapat diterima sesuai dengan perikutan, sedangkan tuturan (3) tidak berterima.
  • 47. LANJUTAN  ORANG ITU BERLARI  LOGISNYA ORANG ITU BERGERAK  TERJADI PEMBUNUHAN DI PEKALONGAN  LOGISNYA ORANG ITU MATI
  • 48. PRINSIP KESANTUNAN Prinsip Kesantunan (politeness principle) (1) Bidal ketimbangrasaann (2) Bidal Kemurahatian (3) Bidal Keperkenanan
  • 49. PRINSIP KESANTUNAN Prinsip Kesantunan (politeness principle) (4) Bidal kerendahatian (5) Bidal kesetujuan (6) Bidal Kesimpatian
  • 50. tetapi dengan keuntungan sebesar besarnya. Bidal ketimbangrasaan Pihak lain dibebani biaya seringan ringanya 1 • Datang ke pertemuan ilmiah itu! • Datanglah... 1 • Silahkan datang ke pertemuan itu! • Sudilah kiranya datang ke pertemuan itu 1 • Jika tidak keberatan sudilah kiranya datang ke pertemuan ilmiah itu!
  • 51. 2. Bidal kemurahatian papara n Meminimalkan keuntungan pada diri sendiri Memaksimalkan keuntungan pada pihak lain Contoh: A: Pukulanmu sanagt keras B: Saya kira biasa saja.
  • 52. Lanjutan.... Contoh A: maaf mengganggu istirahat Anda B: Tidak mengapa. A: Tidak usah diantar nanti merepotkan, B: saya tidak merasa repot. Saya tidak apa –apa silahkan berangkat terlebih dahulu.
  • 53. 3.BIDAL KEPERKENANAN  MEMAKSIMALKAN PUJIAN KEPADA PIHAK LAIN, MEMINIMALKAN PENJELEKAN PADA PIHAK LAIN  A: Mari pak, seadanya  B: Terlalu banyak sampai saya susah memilihbnya.  B: santai saja, nanti saya habiskan. PENGERTIAN CONTOH
  • 54. 4. BIDAL KESETUJUAN  Adalah bidal di dalam prinsip kesantunan yang memaksimalkan kesetujuan antara diri sendiri dan pihak lain.  A: Bagaiman kalau lemari ini kita pindah?  B: Ya, saya setuju..  B: Saya tidak setuju.
  • 55. 5. BIDAL KERENDAHHATIAN Merendah dirikan penutur agar tidak nampak sombong  Contoh Pematuhan:  1. Maaf saya orang kampung, tidak tahu apa-apa.  2. Sulit bagi saya untuk meniru kehebatan Bapak  3. Saya ini anak kemarin sore, Pak
  • 56. 6. BIDAL KESIMPATIAN  Memaksimalkan simpati pada pihak lain, dan meminimalkan antipati diri sendiri dan pihak lain  Contoh pematuhan  1. Saya turut berduka cita atasa meninggalnya ibunda  2. saya turut berduka cita sedalam dalamnya atas meninggalnya ibunda.
  • 57. Contoh pelanggaran bidal kesimpatian  A: Pak , ibu saya meninggal  B: Semua orang akan meninggal  A: Pak, ibu saya meninggal  B: Tumben  A: Saya izin pak, tidak masuk karena sakit  B: Tumben sakit, orang seperti kamu bisa sakit?.